partai: PKB

  • Usai Pilbup Blitar 2024, Hubungan PKB dan PDIP Baik-Baik Saja?

    Usai Pilbup Blitar 2024, Hubungan PKB dan PDIP Baik-Baik Saja?

    Blitar (beritajatim.com) – Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar 2024 telah usai digelar. Pasangan Rijanto-Beky pun telah terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Blitar mengalahkan petahana Rini-Ghoni.

    Usai terlibat tensi tinggi selama proses Pilbup Blitar, Rijanto-Beky dengan Rini-Ghoni pun kini telah berdamai. Rini-Ghoni memilih untuk menerima kekalahan dan telah memberikan selamat kepada Rijanto-Beky.

    Begitu pula dengan partai pengusung kedua pasangan tersebut. PDIP selaku partai pengusung Rijanto-Beky mengaku telah berdamai dengan sang rival yakni PKB.

    PKB sendiri merupakan partai pengusung pasangan Rini-Ghoni. Sekretaris PDIP Kabupaten Blitar, Supriadi menyebut bahwa hubungan partainya dengan PKB tetap baik-baik saja usai gelaran Pilbup Blitar, tidak ada dendam berkepanjangan diantara dua partai tersebut.

    “Kalau hubungan kami secara politik tetap baik tidak ada masalah,” ucap Supriadi, Sekretaris PDIP Kabupaten Blitar, Jumat (27/12/2024).

    Pria yang akrab disapa Kuwat tersebut menegaskan bahwa usai Pilkada, hubungan PDIP dengan Mak Rini dan PKB tidak ada masalah. Meski pada Pilbup Blitar lalu PDIP terlibat rivalitas dengan PKB.

    “Komunikasi tetap jalan baik kepada Mak Rini atau partai PKB Blitar kita komunikasinya baik tidak ada masalah,” tegasnya.

    Kondisi ini pun tentunya melegakan, pasalnya pada Pilbup Blitar lalu baik PDIP ataupun PKB saling lapor perihal dugaan kecurangan Pilkada. Namun usai Pilbup Blitar rampung kedua partai politik yang sempat terlibat adu tensi tersebut memilih untuk berdamai dan mendukung pasangan yang menang.

    “Pada intinya komunikasi secara politik PKB dan PDIP tidak masalah sama sekali,” tandasnya. [owi/beq]

  • Anggota DPR Kukuhkan Relawan Garda Satriya, Siap Berkolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat – Halaman all

    Anggota DPR Kukuhkan Relawan Garda Satriya, Siap Berkolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah mengukuhkan relawan Garda Satriya bertepatan saat reses pertamanya untuk masa persidangan 1 Tahun 2024/2025 di Magelang, Jawa Tengah.

    Anggota Komisi III yang membidangi hukum tersebut menjelaskan bahwa pengukuhan relawan Garda Satriya dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari kecamatan hingga ke desa.

    “Untuk itu relawan ini akan menyerap aspirasi dan menggali potensi masyarakat yang ada,” ujar Mas Abduh sapaan akrabnya, Kamis (26/12/2024).

    Pada kegiatan reses yang mengundang berbagai lapisan masyarakat seperti keluarga besar NU, Kajari dan anggota kepolisian, pria yang hobi mengendarai vespa ini berpesan kepada relawan Garda Satriya untuk langkah awalnya adalah menginventarisir kebutuhan masyarakat.

    “Nanti data yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut, akan kita klasifikasikan berdasarkan potensi desanya, misalnya dari peternakan, pertanian, perkebunan dan yang lainnya,” katanya.

    Setelah pendataan potensi tadi, Mas Abduh menjelaskan juga akan melakukan pemberdayaaan masyarakat desa dengan membentuk kelompok masyarakat (pokmas) sesuai potensi-potensi yang ada di desa.

    “Jadi tidak boleh ada satu pun masyarakat desa yang ditinggalkan dalam pengembangan berbagai sektor kehidupannya untuk kesejahteraan bersama,” ujar Mas Abduh.

    Guna melakukan pendataan dan pemberdayaan tadi tentu dibutuhkan kerja yang serius dengan melibatkan banyak pihak.

    Garda Satriya pun diharapkan dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak.

    “Untuk itu relawan Garda Satriya ini saya dorong juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta atau media, akademisi dan berbagai lapisan masyarakat yang ada untuk mewujudkan peningkatkan kesejahteraan tadi,” pungkas Mas Abduh.

  • Judi Online Picu Tindak Kriminal, Keseriusan Pemerintah Berantas Judol Dinantikan – Halaman all

    Judi Online Picu Tindak Kriminal, Keseriusan Pemerintah Berantas Judol Dinantikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Judi online (judol) dinilai menjadi salah satu penyebab meningkatnya tindak kekerasan dan kriminalitas di tengah masyarakat. 

    Hal itu diungkapkan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Athoillah.

    Pemerintah diharap semakin serius melakukan pemberantasan judi online.

    Menurut Athoillah, fenomena ini tak hanya merusak mental generasi muda, tetapi juga berkontribusi besar terhadap kemiskinan baru di Indonesia. 

    “Generasi muda yang seharusnya produktif malah terjebak dalam harapan palsu untuk cepat kaya melalui judi. Ini masalah besar bagi pembangunan karakter bangsa,” ujar Gus Athoillah, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (26/12/2024).

    Athoillah mengungkapkan, sebagaimana diungkap pemerintah, terdapat sekitar 8,8 juta pemain judi online di Indonesia pada tahun 2024, di mana 80 persen di antaranya adalah anak muda dari lapisan masyarakat bawah.

    Menurutnya, kecanduan atau adiksi judi online juga menyuburkan pola hidup instan yang menjauhkan generasi muda dari produktivitas. 

    “Generasi muda seharusnya diarahkan pada pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan. Tapi dengan adanya judi online, mereka malah diarahkan pada kebiasaan hidup instan,” katanya.

    Ia menegaskan penegakan hukum terhadap platform judi online harus diiringi dengan kampanye edukasi yang masif tentang dampaknya.

    Selain itu, peran keluarga sangat penting dalam membimbing generasi muda untuk menjauhi pola hidup instan. 

    “Kita harus bersama-sama memastikan generasi muda memiliki akses pada aktivitas yang positif, seperti pendidikan dan kewirausahaan, agar mereka tidak tergoda oleh janji-janji palsu yang ditawarkan judi online,” tutupnya.

    Gegara Kalah Judol, Ayah di Padang Pariaman Aniaya Anak

    Kasus tragis yang baru-baru ini terjadi di Padang Pariaman, Sumatra Barat mempertegas dampak merugikan judi online. 

    Seorang ayah, BND (33), tega menganiaya anak tirinya yang masih berusia dua tahun karena frustrasi kalah berjudi online. 

    Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menjelaskan bahwa penganiayaan tersebut menyebabkan korban mengalami patah tulang paha dan luka lebam.

    “Ibu korban ini meninggalkan anaknya untuk membeli kebutuhan harian ke pasar. Sedangkan suaminya sedang main game yang ternyata saat kita usut game tersebut merupakan judi online,” ujar Kapolres, Selasa (24/12/2024).

    Kapolres Padang Pariaman bersama tersangka ayah tiri yang aniaya anak tiri hingga kritis dalam jumpa pers, Selasa (24/12/2024). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

    Saat sedang bermain judi online, tersangka mendengar anak tirinya menangis dan hal tersebut membuatnya geram.

    “Jadi pelaku ini coba mendiamkan bayi itu dengan menginjak paha kiri korban sebanyak enam kali,” ujar Faisol, dikutip dari TribunPadang.com.

    Tindakannya tersebut, justru membuat tangisan korban makin keras.

    Tersangka yang juga ayah tiri korban bukannya menghentikan tindakannya, justru makin beringas menganiaya korban supaya diam.

    Beruntung ibu korban sudah kembali, tersangka pun menggendong korban untuk diberikan ke istrinya.

    Namun, sebelum memberikan korban ke ibunya, tersangka menarik kaki korban yang sebelumnya diinjak sebanyak enam kali.

    Kapolres menyebut, tiga tindakan yang dilakukan oleh BND tersebut terkonfirmasi dengan temuan dokter.

    “Jadi tindakan itu yang membuat korban mengalami patah tulang di paha kiri dan sesak nafas hingga luka lebam dibagian dada,” ujar Kapolres.

    Setelah diringkus, pihak kepolisian juga memeriksa urine tersangka.

    Dari hasil tes urine, tersangka positif menggunakan sabu.

    “Saat kami amankan di rumah, kami temukan ada bong di lokasi, kondisi bong itu seperti siap digunakan,” ujarnya.

    “Jadi selain kalah judol waktu kejadian, pengaruh narkotika membuat tersangka kurang tidur sehingga emosionalnya tidak stabil dan berbuat semena-mena,” imbuhnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kalah Judi Online Pemicu Ayah Tiri Aniaya Balita di Padang Pariaman hingga Patah Kaki.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Renald) (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

  • Pemilik Motor-Mobil Kena 2 Pajak Baru Bulan Depan, Cek Tarifnya

    Pemilik Motor-Mobil Kena 2 Pajak Baru Bulan Depan, Cek Tarifnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah akan menambah dua komponen pajak baru bagi para pemilik kendaraan bermotor mulai 5 Januari 2025. Keduanya adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB).

    Adapun besaran opsen pajak PKB dan BBNKB ditetapkan sebesar 66%. Nilai ini dihitung dari besaran pajak terutang.

    Mengingatkan saja, saat ini, ada tujuh komponen pajak yang harus dibayar oleh pengguna kendaraan bermotor baru, seperti BBN KB, opsen BBN KB, PKB, opsen PKB, SWDKLLJ, Biaya Adm STNK, dan biaya admin TNKB.

    Dengan adanya opsen PKB dan opsen BBNKB, komponen pajak kendaraan bermotor bisa bertambah jadi sembilan pungutan. Nantinya, masyarakat yang membeli kendaraan baru di tahun depan akan dipungut dua pajak tambahan baru tersebut.

    Cara hitung-hitungannya dua pajak baru ini adalah, misalnya kendaraan bermotor dikenakan PKB sebesar Rp1 juta, akan ada tambahan opsen PKB sebesar Rp660 ribu. Perhitungannya adalah 66 persen dari PKB Rp1 juta. Dengan begitu, pajak kendaraan tersebut termasuk opsen PKB menjadi Rp 1,6 juta.

    Untuk opsen BBNKB, cara menghitungnya juga sama, yaitu ada tambahan sebesar 66 persen dari BBNKB yang ditetapkan. Pemilik kendaraan membayar opsen PKB dan opsen BBNKB ini bersama dengan penyetoran pajak kendaraan bermotor.

    Cara cek opsen PKB dan BBNKN

    Sementara itu, masyarakat bisa mengecek soal pajak kendaraan melalui online. Misalnya terkait status dan jumlah pajak kendaraan yang dimiliki secara berkala.

    Pengecekan dilakukan melalui laman resmi atau aplikasi yang disediakan pemerintah daerah setempat.

    Anda juga bisa melihat informasi soal pengecekan pajak kendaraan daerah secara online. Informasi tersebut terdapat di website https://samsat.info/cek-pajak-kendaraan-bermotor-online atau langsung kunjungi link ini.

    Untuk mengecek pajak, Anda perlu mengetahui situs resmi yang sesuai nomor kendaraan yang digunakan. Berikut cara mengecek pajak kendaraan:

    Kunjungi situs resmi sesuai daerah asal nomor kendaraan
    Masukkan informasi nomor polisi kendaraan, isi dari huruf awal, angka pada plat dan huruf akhir nomor kendaraan
    Pilih warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) hitam, merah, dan kuning
    Centang verifikasi Saya Buka Robot dan Lihat Info
    Informasi terperinci soal detail kendaraan akan terlihat, termasuk informasi pajak dan biaya

    Jika Anda menggunakan aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal), berikut cara menggunakannya:

    Anda perlu menginstall lebih dulu aplikasi Signal jika belum memilikinya. Aplikasi telah tersedia baik bagi pengguna Android maupun iOS
    Buka aplikasi setelah unduhan selesai
    Geser kanan Lanjut ke Beranda setelah membaca informasi awal aplikasi
    Setujui Signal mengakses lokasi pengguna
    Buka profil dan pilih “Daftar Di Sini”
    Masukkan NIK, nama sesuai KTP, email, nomor telepon dan buat password
    Centang untuk persetujuan dan pilih Lanjut
    Verifikasi dengan foto KTP serta selfie wajah Anda
    Kirimkan kode OTP pada nomor telepon yang terdaftar
    Verifikasi akun melalui email yang terdaftar
    Masuk ke aplikasi Signal
    Pilih Tambah Kendaran Motor
    Masukkan informasi soal kendaraan, dari pemilik, data kendaraan bermotor berdasarkan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor (NRKB) dan lima digit terakhir nomor rangka
    Pilih Pendaftaran Pengesahan Rangka
    Masukkan NRKB dan nomor registrasi
    Pilih Lanjutkan. Tersedia semua informasi pajak yang dibayarkan

    (dem/dem)

  • Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus dr Aulia, Komisi X Minta PPDS di Kampus Lain Terus Berbenah

    Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus dr Aulia, Komisi X Minta PPDS di Kampus Lain Terus Berbenah

    Jakarta (beritajatim.com) – Kepolisian menetapkan tiga tersangka kasus kematian dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

    Ketiga tersangka itu adalah Kepala Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) dr Taufik Eko Nugroho, Kepala Staf Medis Prodi Anastesi Undip Sri Maryani, dan senior dr Aulia berinsial ZYA.

    Wakil Ketua Komisi X Fraksi PKB DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengapresiasi langkah polisi yang telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dr Aulia. Walaupun penetapan tersangka itu cukup lama sejak kematian dr Aulia.

    “Kami apresiasi kerja keras polisi dalam mengusut dan menetapkan tiga tersangka dalam kasus bullying yang menyebabkan kematian dr Aulia,” kata Lalu Ari, Kamis (26/12/2024).

    Dia pun mengingatkan, kasus bullying dr Aulia harus menjadi pelajaran bagi PPDS di perguruan tinggi lainnya. Kasus tersebut betul-betul mencoreng nama baik kampus, terutama pada pendidikan kedokteran.

    Menurutnya, kampus yang menyelenggarakan PPDS harus berbenah dan membersihkan proses pendidikan dari berbagai praktik yang menyimpang.

    “Perguruan tinggi yang menyelenggarakan PPDS harus melakukan perbaikan. Jangan ada lagi bullying, jangan ada lagi pemerasan, dan jangan ada praktik-praktik menyimpang lainnya. Stop!,” tegas Lalu Ari.

    Dia pun mengungkapkan, kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pelaksanaan PPDS harus menjadi pelajaran. Hasil kajian KPK mengungkapkan kebobrokan program pendidikan tersebut.

    Misalnya, terkait biaya tambahan mulai Rp 1 juta hingga Rp 25 juta yang harus dikeluarkan selama PPDS. Biaya itu tidak resmi dan tidak bisa dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya.

    Selain biaya tambahan, ada juga pungutan dari peserta PPDS yang digunakan untuk berbagai hal. Misalnya, kebutuhan dosen untuk touring motor atau sepeda.

    Temuan KPK mengungkapkan bahwa peserta PPDS biasanya bekerja sama dengan teman seangkatannya untuk memenuhi kebutuhan dosen atau senior mereka. Hal itu jelas memberatkan peserta PPDS.

    Tidak hanya itu, peserta PPDS juga diminta menunjukkan saldo rekening saat tahapan wawancara dalam proses seleksi PPDS. Berdasarkan survei KPK, terdapat 58 responden yang mengaku diminta untuk menunjukkan saldo tabungannya.

    Sebanyak 6 responden di antaranya menunjukkan saldo tabungan dengan nominal lebih dari Rp 500 juta, 4 responden dengan saldo Rp 250-500 juta, 11 responden dengan saldo Rp 100-250 juta, dan 19 responden dengan saldo kurang dari Rp 100 juta.

    “Kampus yang memiliki PPDS harus berbenah. Jangan ada lagi dr Aulia, dr Aulia lain yang menjadi korban,” ujar Lalu Ari. [hen/suf]

  • Mak Rini Kalah di Pilbup Blitar, PAC PKB Blitar Mulai Teriak Kepanasan

    Mak Rini Kalah di Pilbup Blitar, PAC PKB Blitar Mulai Teriak Kepanasan

    Blitar (beritajatim.com) – Kekalahan Rini Syarifah atau yang akrab disapa Mak Rini di Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar ternyata berbuntut panjang. Usai Mak Rini gagal memperpanjang kepemimpinannya selama 2 periode, kini sejumlah Pengurus Anak Cabang (PAC) PKB mulai berteriak.

    Sejauh sudah ada 3 PAC PKB yang berteriak tidak puas atas kepemimpinan Mak Rini sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar. Ketiga PAC PKB yang menyatakan ketidak puasan terhadap kinerja Rini Syarifah adalah PAC Selopuro, PAC Gandusari dan PAC Wlingi.

    Wakil Ketua PAC Selopuro mengaku mendapatkan keluhan Isnadi mendapatkan keluhan dari ketua ranting PKB. Mereka mempertanyakan nasib PKB usai sang Ketua DPC yakni Rini Syarifah tumbang di Pilbup Blitar kemarin. “Kami wakil ketua PAC PKB kecamatan Selopuro juga mendapat keluhan dari beberapa ketua ranting PKB yang mengeluhkan, apakah kedepan PKB Blitar masih dipercaya orang ?,” Ucap Isnadi, Kamis (26/12/2024).

    Pertanyaan itu bukan tanya sebab, menurut Isnadi ada sesuatu yang mengganjal di PKB Blitar selama kepemimpinan Rini Syarifah. Bahkan, Mantan Anggota DPRD Kabupaten Blitar itu menilai Rini Syarifah kurang cakap dalam menjalankan manajemen kepartaian. “Sebuah organisasi untuk menanamkan kepercayaan kepada publik menggunakan cara nya masing-masing, cara itu biasa disebut manajemen. Saat ini kami merasakan manajemen yg diterapkan DPC PKB Blitar periode ini absurd sekali,” bebernya.

    PAC Selopuro pun menuntut adanya perbaikan dan keterbukaan dalam kepengurusan DPC PKB Kabupaten Blitar. Pihaknya juga meminta agar semua pihak menyingkirkan ego kelompok di internal PKB.

    “Perasaan kelompok – kelompok di manajemen DPC PKB kabupaten Blitar harus diakhiri, karena perasaan ini pada saat-saat kondisi kritis masih muncul di kepengurusan DPC, hal ini memicu terjadinya barisan sakit hati yg bisa memicu kontraproduktif dalam membangun PKB kabupaten Blitar,” tegasnya.

    Ketua PAC PKB Kecamatan Gandusari Muhtasori juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya selama ini Rini Syarifah tidak pernah memimpin rapat atau mengadakan pertemuan dengan pengurus baik di tingkat PAC ataupun Rantin PKB Kabupaten Blitar, padahal ia berstatus Ketua DPC.

    Menurut Muhtasori, selama ini yang memimpin rapat ataupun pertemuan diwakili oleh Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar, Muhammad Rifa’i. Pengurus PKB dibawah DPC menilai Rini Syarifah tidak pernah benar-benar hadir untuk membawa kemajuan untuk PKB Kabupaten Blitar. “Ibaratnya sampai hari ini, rental mobil rusak baru dikembalikan tanpa tanggung jawab,” tegas Muhtasori.

    Hingga saat ini, belum ada komunikasi dengan Pengurus PAC pasca kekalahan Rini Syarifah dalam Pilkada Kabupaten Blitar pada 27 November lalu. Ini bertolak belakang dengan keinginan pengurus PAC yang menginginkan penjelasan dari pucuk pimpinan PKB Kabupaten Blitar terkait kekalahan dalam Pilkada 2024. “Sampai hari ini, kita ingin dipanggil dan dikumpulkan, apapun hasilnya. Kita tidak menuntut apa-apa karena hasilnya juga seperti itu,” ungkapnya.

    Hal senada juga diungkapkan Ketua PAC PKB Kecamatan Wlingi, Sayudi. Menurutnya, Rini Syarifah kurang dalam usaha membesarkan partai. Selain jarang mengadakan pertemuan juga minimnya akses komunikasi dengan pucuk pimpinan PKB.

    Kesibukan sebagai Bupati Blitar, Mak Rini dinilai hanya sibuk dengan jabatannya. Sementara sebagai politikus Mak Rini dinilai kurang piawai. Ini terbukti tidak ada komunikasi yang jelas ke pengurus pasca kekalahan dalam Pilkada Kabupaten Blitar. “Belum ada tanggapan sama sekali, yang jelas kami menahan sakit ini,” ungkapnya.

    Sayudi menilai Mak Rini kurang meluangkan waktu untuk memimpin PKB Kabupaten Blitar. Ia akan melihat pasca tidak menjabat sebagai Bupati Blitar ini, akankan Rini Syarifah memiliki gairah untuk mengobati luka para pengurusnya setelah kekalahan dalam Pilkada. “Kita akan lihat, setelah ini, setelah tidak menjabat sebagai Bupati Blitar, harusnya Mak Rini merubah dan mencari solusi untuk meredam ke bawah baik PAC dan Ranting PKB,” tegasnya. (owi/kun)

  • Telur dan Daun Kelor Jadi Alternatif, Pengganti Susu di Program Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Telur dan Daun Kelor Jadi Alternatif, Pengganti Susu di Program Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) akan memulai program makan bergizi gratis pada 2 Januari 2025.

    Untuk awalan, program ini akan dimulai di 932 titik, yang kemudian diperluas menjadi 2.000 titik pada April, dan mencapai 5.000 titik pada Juli-Agustus tahun depan. 

    Salah satu menu yang ditawarkan dalam program ini adalah susu.

     Namun pemberiannya hanya akan difokuskan di daerah-daerah yang memiliki sentra sapi perah. Kepala BGN, Dadan Hindayana menegaskan, menu susu akan diberikan sesuai ketersediaan lokal.

    Dengan demikian, tidak semua anak sekolah dalam program makan bergizi gratis (MBG) akan menerima susu dalam menu mereka.

    Sebagai alternatif, anak-anak di daerah tertentu akan mendapatkan lauk lain yang sesuai dengan kebutuhan gizi. “Susu itu akan diberikan di daerah-daerah yang memang di situ daerah peternakan. Kalau bukan di daerah peternakan kan tidak usah dipaksakan,” kata Dadan usai mengikuti Rakortas CPP 2025 di Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Dadan mencontohkan menu susu dapat diganti dengan telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Sementara kebutuhan kalsium anak-anak dapat dipenuhi melalui daun kelor. “(Menu susu) cukup bisa diganti dengan telur. Kalsiumnya bisa dengan kelor. Yang jauh dari susu dan logistiknya susah ya tidak usah dipaksakan. Bisa ada telur, bisa kelor,” jelasnya.

    Namun demikian, Dadan memastikan di daerah dengan peternakan sapi perah yang mencukupi, susu tetap menjadi bagian dari menu MBG. “Tapi di daerah-daerah dengan peternakan yang sapi perah yang cukup ya itu akan menjadi bagian dari makanan mereka,” tegasnya.

    Dadan juga menjelaskan program makan bergizi gratis ini akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mulai 6 Januari 2025. “Pokoknya 3 juta penerima manfaat. Kita mulai bertahap lah, 6 Januari (2025) kan pembukaan,” pungkasnya.

    Sebelumnya Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda juga menjelaskan bahwa menu susu dalam program ini hanya akan diberikan di daerah yang memiliki stok susu segar mencukupi. “Disampaikan untuk minum susu, tentu menu ini untuk daerah-daerah yang ketersediaan susunya ada,” ujar Agung, Rabu (11/12).

    Agung mencontohkan Pujon, Malang, sebagai salah satu sentra sapi perah. “Di sana ada koperasi di Pujon, yang juga menghasilkan produk susu pasteurisasi. Itu diharapkan nanti bisa men-supply untuk program makan bergizi,” katanya. 

    Terpisah, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyebut komposisi makan bergizi gratis masih pada tahap simulasi. Termasuk wacana pemberian telur dan daun kelor sebagai opsi pengganti susu dalam program makan bergizi gratis. “Itu masih proses semua, simulasi, sinkronisasi, pusat daerah, lokalitas,” kata Muhaimin di kawasan Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).

    Muhaimin meyakini Badan Gizi telah menghitung gizi yang terkandung pada makan bergizi gratis. “Itu kewenangan badan gizi, tapi mereka pasti menghitung betul jumlah kalori, protein, kemudian karbonya, itu betul-betul seimbang,” ujar Ketua Umum DPP PKB itu.

    Namun demikian Muhaimpin mengaku setuju apabila daun kelor dan telur ayam jadi opsi pengganti susu di program makan bergizi gratis, dengan catatan, opsi bahan pangan itu berkualitas di daerah masing-masing. “Tapi saya sebagai bagian dari proses itu berharap lokalitas itu digunakan. Kalau kelornya bagus, kelor,” kata dia.

    Ketua Umum PKB itu juga mendorong agar penyediaan menu melibatkan pelaku UMKM. Misalnya, terkait dengan penyediaan susu. “Kalau UMKM lokal terlibat, harus dilibatkan. Peternak susu supaya murah, tumbuhkan. Jadi ke depan peternak susu harus tumbuh di daerah supaya terjangkau harganya,” pungkasnya.(tribun network/rin/mam/dod)

  • Cak Imin: Tak Ada Bansos untuk Kompensasi PPN 12%

    Cak Imin: Tak Ada Bansos untuk Kompensasi PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memastikan pemerintah tidak akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) khusus dalam menyikapi penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%.

    Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan bahwa pemerintah telah mengkaji dengan baik segala antisipasi dari kenaikan PPN dari 11 ke 12 persen.

    Hal ini dia sampaikan saat melakukan peninjauan terhadap lokasi wisata Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di kawasan Ragunan, Jakarta, Rabu kemarin.

    “Enggak ada [bansos khusus], PPN tidak ada kaitannya dengan bansos khusus, karena memang dari 11 persen naik menjadi 12 persen itu betul-betul sudah diseleksi ya,” katanya kepada wartawan.

    Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan bahwa tidak adanya bansos khusus untuk menyikapi tarif PPN 12% yang menyasar masyarakat, sebab pemerintah memiliki pertimbangan terhadap barang yang akan atau tidak terkena pajak.

    “Sudah ada mana yang tidak boleh naik, mana yang naik. Sehingga memungkinkan untuk tetap tumbuh, ekonomi, melindungi dan memfasilitasi. Dan uang tambahannya untuk keperluan subsidi semua jenis,” ucapnya.

    Termasuk, kata, Cak Imin bahwa untuk UMKM dan sektor pariwisata tidak terkena kenaikan PPN lantaran kenaikan pajak di 12% itu hanya akan dilakukan kepada barang mewah.

    “Ya, jadi UMKM dan wisata yang berkaitan dengan hajat orang banyak, itu nggak kena. Yang kena adalah sektor-sektor barang mewah, berbagai barang-barang yang di luar kebutuhan dasar,” pungkas Cak Imin.

  • Harga Motor Makin Mahal, Daya Beli Melemah hingga PHK

    Harga Motor Makin Mahal, Daya Beli Melemah hingga PHK

    Jakarta

    Pasar otomotif tahun 2025 dirasa semakin menantang lantaran pemerintah bakal menaikkan pungutan pajak. Praktis harga motor makin mahal yang berpotensi menurunkan daya beli masyarakat, produksi melorot, yang paling parah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Sejatinya potensi pasar roda dua di Indonesia masih menggiurkan buat para produsen. Namun jika konsumen kembali mendapat tambahan beban dengan naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen dan opsen pajak, pasar sepeda motor dikhawatirkan semakin tertekan.

    “Kalau secara potensi market, kita itu potensinya besar. Pertama, jumlah penduduknya banyak. Densitas kepemilikan sepeda motor masih bisa digarap lagi. Kemudian, faktor keberadaan motor sebagai alat transportasi produktif itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat, ke mana-mana naik motor itu efektif, efisien. Melihat kondisi ini, market itu ada opportunity,” kata General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini.

    “Hanya saja tahun 2025 banyak sekali tambahan-tambahan beban buat masyarakat mungkin ini bakal menjadi challenge sendiri buat industri otomotif,” tambah dia.

    Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) meramal efek penerapan opsen pajak khususnya bisa membuat pasar terkoreksi 20 persen.

    “Namun karena faktor opsen pajak ini, kami khawatir pasar justru akan tertekan hingga 20% tahun depan, ” kata Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, dalam keterangan resminya.

    Melorotnya angka penjualan di pasar domestik berpotensi menimbulkan dampak bergulir yang terjadi di sisi hulu maupun hilir dari industri sepeda motor di Tanah Air.

    Pertama, penurunan permintaan dari pasar akan memaksa produsen sepeda motor memangkas produksinya sehingga ini akan berdampak pada permintaan mereka ke industri suku cadang yang berada dalam rantai bisnis. Jika dampaknya sangat besar, tidak tertutup kemungkinan akan timbul PHK di industri ini.

    “Kita coba berusaha, ini yang sedang kami pikirkan dari sisi produsen. Yang pasti kalau terjadi kenaikan, biasanya kita transfer kenaikan ke harga, yang dibebankan ke konsumen,” kata Muhib.

    “Efeknya kalau konsumen tidak mampu membeli motor karena kenaikan harga itu, otomatis kita produksinya berkurang. Ngefek ke sisi hulu dan hilirnya. Hulunya produksi dikurangi, otomatis produsen pemasok mengurangi pasokannya, besar terjadi kemungkinan akan mengakibatkan pengurangan karyawan. Terjadi di semua level, baik itu pemasok tier 1, tier 2, sampai tier 3,” ungkap Muhib.

    “Di sisi hilir, ini ber-impact ke industri pendukung, ada industri pembiayaan, industri asuransi, kalau barang yang dibiayai berkurang, otomatis kinerjanya terganggu,” jelas Muhib.

    Kondisi pasar yang memberatkan konsumen dan pelaku industri ini berpotensi menekan daya saing industri di kancah ekonomi global, terutama di kawasan ASEAN.

    Pasalnya, dalam situasi persaingan yang sama, negara tetangga yang tercatat sebagai salah satu pasar otomotif yang sedang tumbuh di ASEAN, justru mempertahankan kebijakan pengurangan PPN dari 10% menjadi 8% hingga Juni 2025. Sementara itu, Indonesia menambahkan PPN jadi 12%, ditambah kenaikan PKB dan BBNKB, dan pungutan tambahan pajak atau opsen.

    “Jika ini semua diberlakukan dan dipertahankan dalam jangka panjang, kami khawatir daya saing industri kita melemah. Ini kurang positif untuk iklim investasi,” ungkap Sigit khawatir.

    (riar/rgr)

  • 5 Fakta PPN Naik Jadi 12 Persen

    5 Fakta PPN Naik Jadi 12 Persen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah bersikukuh menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Dalihnya adalah kenaikan ini menjadi amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    Kenaikan PPN itu memantik reaksi keras dari sejumlah kalangan.

    Meski sudah menjadi amanat undang-undang, mereka memandang bahwa kenaikan ini berpotensi mencekik masyarakat yang sekarang ini tengah tercekik daya belinya.

    Berikut lima fakta PPN naik ke 12 persen mulai 2025:

    1. Diinisiasi di Era Jokowi dan Berlaku 1 Januari 2025

    RUU HPP merupakan RUU usul inisiatif pemerintah yang saat itu dipimpin Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Awalnya, RUU itu bernama RUU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).

    Jokowi kemudian mengirimkan Surat Presiden (Surpres) Nomor R-21/Pres/05/2021 ke DPR pada 5 Mei 2021 untuk membahas RUU KUP. Kemudian, Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor PW/08529/DPR RI/VI/2021 diteken pada 22 Juni 2021.

    DPR RI kemudian membentuk panitia kerja (panja) untuk membahas RUU itu. Secara resmi, RUU KUP mulai dibahas pada 28 Juni 2021. Dalam pembahasan, RUU berubah nama jadi RUU HPP.

    Pembahasan RUU memakan waktu sekitar tiga bulan hingga disahkan di tingkat I pada 29 September 2021. Delapan fraksi partai di DPR menyetujui RUU HPP segera disahkan dalam rapat paripurna.

    Kedelapan fraksi itu yakni PDIP, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, NasDem, PKB, dan PPP. Hanya PKS yang menolak.

    Hingga kemudian pada 29 Oktober 2021, Jokowi menerbitkan UU HPP. Dalam beleid itu, disebutkan bahwa PPN dinaikkan secara bertahap, yakni 11 persen pada 1 April 2022 dan 12 persen pada 1 Januari 2025.

    Pemerintahan Jokowi mengklaim bahwa UU HPP dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Oleh karenanya, diperlukan strategi konsolidasi fiskal yang fokus pada perbaikan defisit anggaran dan peningkatan rasio pajak.

    2. Berlaku ke Semua Barang yang Selama Ini Dikenakan PPN

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan tarif PPN 12 persen yang mulai berlaku tahun depan tak hanya dikenakan terhadap barang mewah.

    Padahal, semula kenaikan PPN itu disebut-sebut oleh pemerintah bersifat selektif dan hanya menyasar barang dan jasa kategori mewah atau premium.

    “Kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen berlaku untuk seluruh barang dan jasa yang selama ini dikenakan tarif 11 persen,” ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti dalam keterangan resmi, Sabtu (21/12).

    Artinya, kenaikan PPN menjadi 12 persen akan berlaku untuk barang dan jasa yang biasa dibeli masyarakat, mulai dari sabun mandi, makanan siap saji di restoran, pulsa telepon, tiket konser, hingga layanan video streaming seperti Netflix.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    3. Petisi Penolakan Warga

    Masyarakat ramai-ramai menandatangani petisi berisi penolakan terhadap kenaikan PPN ini. Petisi yang berjudul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!” ini sudah tayang di situs change.org sejak 19 November 2024 silam.

    Per Senin (23/12) pagi ini, sudah ada 171.532 orang yang menandatangani petisi untuk menolak kenaikan PPN 12 persen ini. Inisiator petisi menargetkan 200 ribu tanda tangan untuk petisi tersebut.

    Pembuat petisi menganggap kenaikan PPN menjadi 12 persen menyulitkan rakyat. Ia mengingatkan daya beli masyarakat sedang terpuruk.

    Petisi online tersebut pun diantar ke Istana Kepresidenan Jakarta oleh sejumlah massa dari beberapa elemen masyarakat. Mereka melakukan aksi tolak kenaikan PPN 12 persen pada Kamis (19/12).

    4. Ada Barang yang Dikecualikan

    Pemerintah menegaskan tak semua barang dan jasa kena kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen. Beberapa di antaranya malah digratiskan PPN-nya oleh pemerintah.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merinci bahwa bahan kebutuhan pokok yang mendapatkan fasilitas bebas PPN telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2020.

    Barang dan jasa yang termasuk di antaranya adalah beras, daging (ayam ras, sapi), ikan (bandeng, cakalang, tongkol, tuna, kembung/banyar/gembolo/aso-aso), telur ayam ras, sayur-sayuran, buah-buahan, susu, garam, gula konsumsi, minyak goreng (tertentu), cabai (hijau, merah, rawit), dan bawang merah.

    Kemudian jenis jasa yang mendapatkan fasilitas bebas PPN sesuai dengan PP Nomor 49 Tahun 2024 yaitu jasa pendidikan, jasa pelayanan kesehatan medis, jasa pelayanan sosial, jasa angkutan umum, jasa keuangan, dan jasa persewaan rumah susun sederhana.

    Namun, pemerintah juga menetapkan bahwa barang-barang strategis tertentu masih dikenai PPN sebesar 11 persen, dengan 1 persen sisanya ditanggung pemerintah. Barang tersebut mencakup Minyakita, tepung terigu, dan gula industri.

    [Gambas:Photo CNN]

    5. Guyuran Insentif Buat Kompensasi

    Guna meredam dampak kenaikan PPN ini, pemerintah menyiapkan enam paket kebijakan ekonomi berupa insentif hingga diskon pajak sebagai stimulus.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kebijakan stimulus ini didesain untuk merespons guncangan ekonomi yang dialami dalam negeri, salah satunya terkait pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah hingga bawah.

    Adapun paket stimulus ekonomi tersebut diberikan kepada enam sektor produktif, seperti sektor rumah tangga yang mendapatkan bantuan pangan hingga diskon listrik 50 persen.

    Selanjutnya, sektor pekerja akan mendapatkan kemudahan akses jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) bagi mereka yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Lalu, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diberikan perpanjangan periode pemanfaatan pajak penghasilan (PPh) final 0,5 persen dari omzet hingga 2025. Berikutnya, industri padat karya, di mana pekerja dengan gaji di bawah Rp10 juta diberikan insentif PPh Pasal 21 DTP.

    Lebih lanjut, sektor mobil listrik dan hybrid diberikan insentif, hingga sektor perumahan diberikan PPN DTP pembelian rumah.