partai: PDIP

  • Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Bupati Jember Hendy Sebut Wasekjen PDIP Arif Wibowo Guru Politiknya

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto merasa terhormat bisa bertemu dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” kata Hendy, Kamis (11/4/2024).

    Hendy dan Arif bertemu di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Senin (8/4/2024) dini hari, tanpa sepengetahuan media massa. Dalam pertemuan itu, Arif ditemani sejumlah pengurus DPC dan enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    Dalam pertemuan itu, Hendy meminta maaf kepada Arif Wibowo. “Kalau kemarin dalam pemilihan presiden Mas AW sempat sedikit agak kesal dengan saya, saya minta maaf. Beliau senior, dan saya minta maaf,” katanya.

    “Saya ngomong: ‘Mas AW, saya kirim pesan WA ke Sampeyan. Kenapa tidak dijawab? Aku minta maaf punya salah. Tapi WA saya jangan tidak dijawab. Masa tidak dijawab? Salah saya apa?’ kata Hendy, menirukan percakapannya dengan Arif.

    Arif mengaku tidak sempat menjawab pesan WhatsApp dari Hendy. “Ya sudahlah, Mas, saya minta maaf,” kata Hendy sekali lagi.

    Hendy kemudian meminta Arif menjaga kesehatan. “Mas AW ini memberikan perhatian betul kepada partai dan masyarakat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif soal kesiapannya mencalonkan diri kembali dalam pemilihan kepala daerah Jember. “Saya bilang: saya minta PDI Perjuangan memberikan rekomendasi kepada saya. Dulu (saat Pemilihan Kepala Daerah Jember 2020) sebelum ke partai lain, saya ke PDI Perjuangan dulu,” katanya.

    Saat itu, Hendy menyebut dirinya masih belum berjodoh dengan PDI Perjuangan. “Kalau sekarang jangan tidak berjodoh lagi, Mas. Harus berjodoh. Saya ngomong apa adanya, tidak dibuat-buat,” katanya.

    Hendy menjelaskan kepada Arif, bahwa sudah melaksanakan tugas sebaik-baiknya sebagai bupati sejak Februari 2021. “Tidak ada alasan PDI Perjuangan tidak memberikan rekomendasi kepada saya. Panjenengan (Anda) dan PDI Perjuangan adalah pihak yang mengkritik saya dari awal sampai sekarang. Kritik PDI Perjuangan luar biasa, menjadikan saya emas murni,” katanya.

    “Saya belum pernah meng-counter kritik PDI Perjuangan, karena itu bagian dari upaya menempa diri saya menjadi lebih baik. Semakin tajam kritiknya, membuat saya semakin lebih baik, karena ini memang pendidikan. Saya menganggap PDI Perjuangan orang tua saya yang betul-betul ingin Jember lebih baik,” kata Hendy.

    Hendy meminta kepada Arif dan PDI Perjuangan untuk mengoreksi kepemimpinannya selama ini. “Mana yang tidak bermanfaat dan mana yang merugikan masyarakat. Kalau ada kekurangan, itu karena ketidakmampuan saya dan akan saya perbaiki. Tapi kalau itu sebuah keberhasilan, Anda harus ngomong bahwa itu berhasil,” katanya.

    Hendy mempersilakan PDI Perjuangan mengklaim keberhasilan pembangunan di Jember dan terus melakukan kritik. “Semakin dikiritik, semakin saya jadi emas,” katanya.

    “Tolong dibandingkan antara bupati sebelumnya dengan kondisi saat ini. Kalau memang ada kekurangan, dan itu tidak bagus, wajib diganti, jangan pernah kasih saya rekom. Tapi kalau ini benar, bermanfaat bagi masyarakat, Sampeyan wajib memberi rekom saya,” kata Hendy kepada Arif.

    Gara-gara pandemi Covid-19, Hendy menyatakan hanya bisa bekerja maksimal selama dua tahun. ‘Tolong semua kebijakan yang masih kurang dibandingkan dan diukur dengan masa pemerintahan yang hanya dua tahun, dengan kondisi birokrasi yang saat itu kita tahu seperti apa,” katanya.

    Hendy akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan rekom PDI Perjuangan dan siap memenuhi semua persyaratan pencalonan bupati. “Pokoknya rekom kepada saya. Kalau tidak ke saya, nanti Sampeyan keliru lagi dua kali,” katanya.

    Arif Wibowo tertawa. “Mas Hendy ini ada-ada saja,” katanya, sebagaimana ditirukan Hendy.

    Hendy senang Arif menyapanya dengan ‘Mas’. “Beliau jarang sekali memanggil saya bupati. Beliau memanggil saya ‘Mas Hendy’. Saya senang dipanggil ”Mas Hendy’ oleh Mas Arif,” katanya.

    “Beliau betul-betul menunjukkan diri negarawan yang mengajari adiknya. Aku diajari. Aku nurut dengan beliau. Beliau pintar. Oleh sebab itu, saya sangat hormat. Dengan dipanggil ‘Mas Hendy’, saya merasa dijadikan adik betul. Aku lebih suka dipanggil Mas Hendy daripada Pak Bupati sama Mas Arif’,” kata Hendy. [wir]

  • Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Kisah Perjumpaan Dini Hari Bupati Hendy dengan Wasekjen PDIP di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Tanpa diketahui media massa, sebuah perjumpaan terjadi antara Bupati Hendy Siswanto dengan Arif Wibowo, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (8/4/2024) dini hari.

    Ditemani empat orang kerabatnya, termasuk sang menantu yang juga calon legislator Partai Nasional Demokrat Muhammad Nadhif Ramadhan, Hendy tiba di kantor DPC PDIP Jember di kawasan Baratan, Kelurahan Patrang, sekitar pukul 01.30 WIB.

    Hendy disambut hangat Arif Wibowo yang ditemani sejumlah pengurus DPC, termasuk enam legislator DPRD Jember yang saat ini menjabat, yakni Danang Kurniawan, Hadi Supa’at, Tabroni, Agus Sofyan, Edi Cahyo Purnomo, dan Alfan Yusfi.

    “Pertemuannya mendadak. Spontanitas,” kata Bendahara DPC PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Jember Agus Sofyan, Kamis (11/4/2024).

    Malam itu, DPC menggelar rapat dengan anggota Fraksi PDI Perjuangan Perioode 2019-2024 dan para calon legislator terpilih dalam pemilu 2024. Mereka hendak membentuk panitia penjaringan calon kepala daerah yang disebut Tim Dua Belas.

    Dalam pertemuan itu, enam dari tujuh anggota fraksi yang hadir ditanya soal kepemimpinan Hendy selama ini di Jember. Pendapat dan penjelasan para anggota fraksi ini menjadi informasi awal bagi Arif sebelum bertemu Hendy.

    “Kesimpulan awalnya, Bupati Haji Hendy ini masih sangat layak jika nanti dalam seleksi di internal bisa lolos,” kata Agus. Apalagi berdasarkan survei internal PDI Perjuangan, elektabilitas Hendy masih terdepan dibandingkan kandidat lainnya.

    Dari sana, ada masukan kepada Arif agar bisa bertemu Hendy malam itu juga. Akhirnya, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai Haryanto diminta Arif untuk menghubungi Hendy. “Waktu itu jam 12 malam,” kata Agus.

    Haryanto sempat menelepon langsung Hendy, namun tidak diangkat. Akhirnya ia menelepon Resi, asisten dan juga kerabat Hendy. Hendy menyatakan siap datang. “Beliau sudah mau berangkat iktikaf. Akhirnya memutuskan untuk datang,” kata Agus.

    Agus tidak menyangka Arif mau berjumpa dengan Hendy. Selama ini bukan rahasia lagi jika Arif susah ditemui Hendy. “Tidak tahu kok tiba-tiba Mas Arif terbuka,” katanya.

    Saat tiba, Hendy diberitahu jika kedatangannya sempat jadi ajang tebak-tebakan pengurus PDI Perjuangan. “Ayo, kira-kira datang tidak ke sini. Ini termasuk uji nyali pertama. Saya bilang: ‘Mas Arif, teman-teman telepon, saya akan datang,” kata Hendy.

    Hendy dan Arif bercakap-cakap kurang lebih 1,5 jam. “Waktu berdiskusi tentang keberhasilan dan rencana kerja ke depan, Pak Bupati terlihat sangat enjoy,” kata Agus.

    Agus menyebut pertemuan kedua tokoh itu sebagai silaturahmi dan penjajakan menjelang proses penjaringan. “Selama ini DPC dan bupati tidak pernah berdiskusi dan bersilaturahmi. Jadi pada malam itu ada diskusi tentang program kebijakan bupati yang berhasil, yang belum berhasil, dan direncanakan,” katanya.

    Dari pertemuan tersebut, menurut Agus, terungkap bahwa Hendy sejak dulu sangat ingin memperoleh rekomendasi dari PDI Perjuangan. “Kalau sekarang dia akan berupaya untuk merapat ke PDI Perjuangan,” katanya.

    Hendy menyadari PDI Perjuangan adalah partai pemenang pemilu. Menurut Agus, Hendy merasa perlu berkolaborasi dengan PDI Perjuangan untuk menyukseskan sejumlah program besar pembangunan di Jember selama lima tahun ke depan.

    “Jadi pada periode ini, dia akan berfokus. PDI Perjuangan yang selama ini tak bisa disentuh, diupayakan untuk menerbitkan rekom,” kata Agus.

    Bupati Hendy merasa terhormat bertemu dengan Arif Wibowo dan para pengurus DPC. “Semua berkumpul. Saya salut dengan PDI Perjuangan. Keren,” katanya.

    Hendy sudah lama tidak berjumpa dengan Arif. “Mas AW ini sahabat lama. Termasuk yang mengajari saya politik ya Mas AW ini. Sejak awal 2019 saya tidak mengerti apa-apa ya saya bertemu Mas AW, dan bertanya bagaimana caranya menjadi bupati, partai politik bagaimana, saya tidak paham,” katanya. [wir]

  • Golkar Surabaya Rekom Eri Cahyadi Maju Pilwali Surabaya: Tunggu DPP

    Golkar Surabaya Rekom Eri Cahyadi Maju Pilwali Surabaya: Tunggu DPP

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni menyebut pihaknya bakal merekomendasikan Eri Cahyadi dalam Pilwali 2024 mendatang. Menurut dia, hubungan Golkar, PDIP Surabaya dan Eri Cahyadi saat ini sudah terjalin dengan baik.

    “Sudah ada chemistry dan frekuensinya sudah ketemu. Namun, kami menyadari untuk rekomendasi itu terletak di Jakarta atau DPP Partai Golkar,” kata Arif Fathoni di Wyndham Hotel Surabaya, Minggu (7/4/2024).

    Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini menyebut setelah mendapatkan rekom, pihaknya akan gas pol mensosialisasikan Eri Cahyadi mulai tingkat kecamatan hingga kelurahan. Hal ini untuk memenangkan hati masyarakat Surabaya.

    “Agar masyarakat Kota Surabaya berduyun-duyun ke TPS untuk mengingat hanya satu nama yaitu, Eri Cahyadi,” kata dia.

    Toni sapaan lekatnya mengatakan kolaborasi antara Golkar dengan Eri Cahyadi selama ini sudah terjalin dengan baik. Oleh karena itu, kolaborasi tersebut untuk kualitas pelayanan bagi warga kota Surabaya.

    “Sehingga tidak ada dusta diantara kita. Jadi semangat perjuangan bersama ini semata-mata hanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi warga kota Surabaya,” kata dia.

    Sementara itu, Eri Cahyadi menyebut kolaborasi Golkar dengan PDIP berjalan dengan baik. Salah satu contohnya angka kemiskinan dari 11% turun jadi 6%. Sedangkan angka stunting turun 4,3. Menurut dia, hal ini karena kolaborasi antara eksekutif dan legislatif yang berjalan dengan baik.

    “Saya juga berterimakasih kepada Golkar Surabaya yang masih mempercayai saya untuk memimpin Surabaya. Dan ini akan menjadi kekuatan untuk kemajuan kota Surabaya,” pungkas politisi PDIP ini.[asg/aje]

  • Golkar Pastikan Rekom Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya: Keluar Setelah Hari Raya

    Golkar Pastikan Rekom Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya: Keluar Setelah Hari Raya

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar memberikan lampu hijau atas usulan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Surabaya untuk mengusung Wali Kota Eri Cahyadi maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya tahun 2024.

    Bahkan, DPP Golkar juga  memastikan akan memberikan surat rekomendasi calon wali kota kepada Eri Cahyadi selepas Lebaran Idul Fitri 1445 H.

    “Harus keluar setelah hari raya. Karena, pendaftaran Juli-Agustus. Kalau tidak keluar kasihan yang mau maju,” ujar Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Adies Kadir kepada Eri Cahyadi d idepan seluruh kader Golkar Surabaya saat buka puasa bersama, Minggu (7/04/2024).

    Adies menyebut surat rekomendasi tersebut telah melalui tahapan sehingga tinggal menunggu dari DPP.

    “Ini usulan dari DPD Golkar Surabaya, di Golkar berjenjang diusulkan ke provinsi setelah itu ke pusat,” kata dia.

    Selain itu, Adies juga menjabarkan bahwa surat rekomendasi tersebut akan hanya untuk nama Eri Cahyadi.

    “Kalau dari kami satu nama Eri Cahyadi saja,” ucapnya.

    Disinggung terkait apakah tidak ada calon dari kader sendiri, Adies dengan sigap menampik dan menyerahkan sepenuhnya kepada Eri Cahyadi.

    “Kami Golkar tahu diri, kami posisi keempat. Pak Eri kinerjanya baik dan dicintai juga masyarakat Surabaya, kami realistis. Kalau maunya Golkar dari Golkar, tetapi kami kembalikan ke pak wali seperti apa nanti,” ujar Adies.

    Adies menambahkan bahwa selama ini dirinya percaya jika jajaran Golkar Surabaya sudah melakukan komunikasi dengan PDIP Surabaya sebagai partai dari Eri Cahyadi.

    “Kalau Surabaya mengusulkan pak Eri berarti sudah ada komunikasi. Kami ikut usulan dari Surabaya,” pungkasnya.[asg/but]

  • Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Kader PDIP Jember Tak Dimaafkan Kalau Kalah dalam Pilkada

    Jember (beritajatim.com) – Tak ada kata kalah bagi PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kemenangan adalah keharusan, setelah PDI Perjuangan kalah dalam pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden.

    “Kader-kader PDI Perjuangan ini kita maafkan untuk kekalahannya di pemilu legislatif dan pilpres. Tapi kalau pilkada tidak kita maafkan lagi. Kita pecati massal.” kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Namun Arif buru-buru menambahkan, “Tidak, saya tidak punya kewenangan memecat.”

    PDI Perjuangan dalam pemilu tahun ini bertambah satu kursi menjadi delapan kursi di DPRD Jember dibandingkan Pemilu 2919. Namun jumlah kursi mereka masih kalah dibandingkan Gerindra. “Alhamdulillah, kami belum beruntung. Kursi kami baru delapan kursi dan luar biasa Gerindra bisa sepuluh kursi,” kata Arif.

    Arif mengaku prihatin dengan perolehan kursi PDIP di DPRD Jember. “Mudah-mudahan ke depan (Gerindra) bisa kami kalahkan. Untuk nasional, kami masih lumayan. Insyallah masih tetap juara,” katanya.

    Arif menanyakan kesanggupan seluruh pengurus PDIP di Jember agar belajar dan bekerja keras untuk mengalahkan Gerindra pada Pemilu 2029. “Ngomongnya sanggup, tapi kalah maneh,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini disambut tepuk tangan hadirin.

    Sejak pemilihan kepala daerah langsung pada 2005, PDI Perjuangan menuai dua kali kemenangan dan dua kali kekalahan. Mereka sukses memenangkan MZA Djalal dan Kusen Andalas pada 2005 dan 2010. Kusen yang berposisi wakil bupati adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan saat itu.

    Pilkada 2015, PDI Perjuangan kembali berjaya dengan mengusung Faida – Abdul Muqiet Arief. Muqiet adalah Ketua Baitul Muslimin Indonesia Jember, sebuah organ sayap keagamaan PDIP.

    Namun dalam Pilkada 2020, PDIP yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan empat partai lainnya tumbang saat mengusung Abdus Salam – Ifan Ariadna.

    PDI Perjuangan tengah membangun koalisi dengan Gerindra untuk memenangi Pilkada Jember 2024. Dengan bekal total 18 kursi di DPRD Jember, dua partai itu akan menantang Bupati Petahana Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada pilkada sebelumnya. [wir]

  • Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Alasan PDI Perjuangan Serukan Ganti Bupati Jember

    Jember (beritajatim.com) – PDI Perjuangan menyerukan pergantian bupati Jember, Jawa Timur, dalam pemilihan kepala daerah tahun ini. Mereka ingin sosok bupati yang bisa memberi manfaat bagi banyak orang.

    Seruan ini dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo, dalam acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif.

    Usai acara, Arif menjelaskan alasan soal perlunya pergantian pucuk kepemimpinan di Jember. “Banyak alasannya. Soal pengelolaan pemerintahan di Jember. Terlalu banyak. Nanti lebih detailnya teman-teman fraksi yang bisa menjelaskan,” katanya.

    “Intinya bupati harus maslahat untuk rakyat banyak dan sadar diri. Seorang bupati itu melalui satu proses politik. Kalau kata Bung Karno, kembalilah ke sumbermu. Kalau sumbernya rakyat dan partai, ya pikirkan rakyat dan partai. Jangan memikirkan diri sendiri. Kira-kira begitu,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    “Jadi maslahat, manfaat untuk banyak orang. Kalau bahasa PDI Perjuangan, untuk kaum Marhaen,” kata Arif.

    Saat ini bupati Jember dijabat Hendy Siswanto yang didukung Gerindra dalam Pemilu 2020. PDI Perjuangan pun memulai misi ganti bupati ini dengan menggandeng Gerindra. “Saya berharap kita bisa berkomunikasi terus. Ada dalam kebersamaan yang terus-menerus, baik untuk pilkada maupun kerja sama kita dalam banyak hal yang akan kita laksanakan, di pemerintahan dan gedung DPRD Kabupaten Jember, DPRD Provinsi, dan insyaallah di DPR RI,” kata Arif.

    Arif berharap kerja sama PDI Perjuangan dan Gerindra berjalan lancar dan bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. “Kepentingan kaum dhuafa, kaum Marhaen, dan mereka yang ditinggalkan atau sengaja ditinggalkan oleh sistem yang belum memberikan maslahat bagi saudara-saudara kita itu,” katanya.

    “Konflik bisa terjadi, tapi bisa diselesaikan dengan cara yang demokratis, cara yang baik, yang saling memberi manfaat. Tapi tentu jauh lebih penting dari itu, keluarga besar kedua partai ini bisa solid. Tidak saja untuk kepentingan jangka pendek, tapi juga jangka panjang,” kata Arif.

    Dalam Pilkada 2020, PDIP bersama lima partai lainnya mendukung pasangan Abdus Salam dan Ifan Ariadna, sementara Gerindra bersama empat partai lainnya mendukung pasangan Hendy Siswanto dan Firjaun Barlaman.

    Hendy dan Firjaun akhirnya memenangi pilkada dengan perolehan 489.794 suara. Sementara Salam dan Ifan mendulang 232.648 suara. Kandidat petahana Faida dan Dwi Oktavianto Nugraha memperoleh 328.729 suara. [wir]

  • Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo berpesan kepada Muhammad Fawait, kandidat bupati dari Gerindra, untuk benar-benar serius mempersiapkan diri dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Teman-teman PDI tanya: eh Gerindra tenanan tah arep ganti bupati? Tidak ngompori, tapi maksud saya, aspirasi otentik sebenarnya ini,” kata Arif disambuit tawa, dalam acara buka puasa bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Mohon maaf, Gus Fawait harus serius. Nanti cokocoh (main-main dalam bahasa Madura, red). Saya terbuka saja: harapan saya, (Fawait) serius. Kalau memang diijabahi Allah SWT, tegak lurus berjalan ke depan untuk perubahan Kabupaten Jember yang kita cintai,” kata Arif.

    Nama Fawait disebut-sebut sebagai kandidat kuat bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember. Selain sudah dideklarasikan berpasangan dengan Anang Hermansyah oleh Partai Garuda dan Partai Gelora Indonesia, namanya sudah digadang-gadang oleh Gerindra.

    “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Jember Ahmad Halim.

    Menurut Arif, dengan 10 kursi di DPRD Jember, Gerindra sebenarnya tidak butuh PDI Perjuangan untuk mencalonkan Fawait. “Tapi kalau tidak sama PDI, belum tentu menang,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini, kembali disambut tepuk tangan hadirin.

    Arif menyebut Fawait sosok yang fenomenal saat pemilu legislatif dengan perolehan suara di atas 200 ribu pemilih. “Kalau saya jadi caleg, yang penting dilantik. Kalau Mas Fawait, yang penting suaranya harus paling banyak,” katanya, disambut tawa hadirin.

    “Saya mengajarkan dalam PDI Perjuangan begini: kita harus berlomba-lomba di pemilu legislatif agar kursinya banyak. Suara kecil untuk caleg tidak penting. Yang penting dilantik. Walaupun suaranya banyak kalau tidak dilantik, ade’ pas (percuma dalam bahasa Madura, red),” kata Arif.

    Arif ingin momentum pemilihan kepala daerah di 37 provinsi dan 508 kabupaten dan kota pada 27 November 2024 benar-benar dimanfaatkan. “Mudah-mudahan Jember menjadi inspirator, bahwa sudah kita mulai antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Ini menorehkan kembali sejarah lama pada 2009, Ibu Mega dan Pak Prabowo pernah berpasangan dalam pemilihan presiden,” katanya.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif. [wir]

  • Wasekjen PDIP Puji Wakil Bendahara Gerindra: Badannya Kecil, Tapi…

    Wasekjen PDIP Puji Wakil Bendahara Gerindra: Badannya Kecil, Tapi…

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo memuji sosok Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Bambang Haryadi, saat acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Beliau ini sangat terkenal sekarang di DPR, karena menjadi salah satu komandan. Bukan hanya di Partai Gerindra, tapi di partai yang lain. Kelihatannya kecil, tapi pinter ngatur partai-partai lain. Tapi kalau sama saya sahabat. Bahkan insyaallah sudah seperti saudara,” kata Arif disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

    Arif dan Bambang saat ini sama-sama menjadi legislator DPR RI yang mewakili Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang. Mereka juga kembali terpilih dalam Pemilu 2024. Keduanya sama-sama memiliki pengaruh besar dalam konstalasi politik, terutama menjelang pilkada, di Jember.

    “Dari seluruh proses politik yang kita lalui bersama dalam pemilu, kita sungguh menyadari bahwa di antara kita sebagai partai politik, dalam pemilu legislatif dan pilpres kita bertanding. Partai Gerindra menang, calon presidennya menang. Itu tentu sesuatu yang harus kita hargai. Kita tahu dan sadar, di PDI Perjuangan kita diajarkan, kapan bertanding dan kapan bersanding,” kata Arif.

    Arif mengatakan, kedua partai sudah berbicara panjang lebar. “Dan sudah sampai pada satu kesimpulan, bahwa dalam hal-hal yang bersifat ideologis dan politis, bisa jadi kita memang untuk sebagian memiliki kesamaan. Kesamaan pemahaman dan kesamaan cara pandang. Insyaallah juga diikuti kesamaan sikap dan tindakan politik,” katanya.

    Salah satu kesamaan pandang itu adalah soal sikap terhadap Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (MD3). UU ini berisi aturan mengenai wewenang, tugas, dan keanggotaan MPR, DPR, DPRD dan DPD. Hak, kewajiban, kode etik serta detil dari pelaksanaan tugas juga diatur, termasuk pemilihan ketua parlemen.

    “Kalau MD3 tidak diubah, dan mudah-mudaha tidak diubah. Sikap Partai Gerindra sejauh ini tetap menghikmati UU MD3 yang ada, yang memperoleh kursi terbanyak menjadi ketua (DPR RI). Di tingkat nasional, insyaallah PDIP tetap jadi ketua (DPR RI),” kata Arif.

    Arif berharap silaturahmi antara PDI Perjuangan dan Gerindra terus berlanjut. “Silaturahmi yang tidak sekadar diadakan karena satu momentum tertentu, tapi menjadi keseharian kita bersama,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini.

    Arif sudah berbicata kepada Ketua DPC Gerindra Jember Ahmad Halim soal komposisi dan aktivitas bersama di DPRD Jember. “Tentu dalam rangka berfastabikul khoirot, berlomba dalam kebaikan rakyat Jember,” katanya. [wir]

  • Wasekjen PDIP: Anang Hermansyah Cocok Jadi Cawabup Jember

    Wasekjen PDIP: Anang Hermansyah Cocok Jadi Cawabup Jember

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo memuji artis Anang Hermansyah sebagai sosok yang cocok menjadi calon wakil bupati mendampingi Muhammad ‘Gus’ Fawait, dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tahun ini.

    “Cocok Anang. Kader PDI Perjuangan. Bagi saya cocok. Mau Anang, mau yang lainnya cocok. Kan untuk Jember yang lebih baik,” kata Arif, usai acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Nama Fawait – Anang sudah dideklarasikan dua partai non parlemen, yakni Partai Garuda dan Gelora Indonesia. Fawait adalah legislator Partai Gerindra di DPRD Jatim. Sementara Anang pernah menjadi legislator DPR RI dari Partai Amanat Nasional pada 2014 – 2019. Saat ini menjadi salah satu kader PDI Perjuangan dan sempat mencalonkan diri di Bogor, Jawa Barat, sebagai anggota DPR RI dalam pemilu tahun ini.

    Kendati nama Anang sudah sempat disebut-sebut, Arif mengiugatkan, masih ada mekanisme partai yang harus dilalui. “Masing-masing partai punya mekanisme, seperti PDI Perjuangan sudah diperintahkan untuk melakukan penjaringan,” katanya.

    Menurut Arif, setelah lebaran, PDIP akan membuka penjaringan dan pendaftaran untuk mengakomodasi orang-orang yang berpotensi menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di Kabupaten Jember. “Batas akhir dari DPP 31 Mei 2024,” katanya.

    Saat ini PDIP dan Gerindra di Jember sudah sepakat untuk bekerja sama dalam pilkada. “Insyaallah ada chemistry. Ada kesamaan pandang, meskipun tetap harus melalui mekanisme partai yang tersedia dan tetap akan kami dalami. Sampai kemudian pada titik tertentu, kami sanggup, mampu, dan konsisten untuk bekerja sama,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini. [wir]

  • Ketua Gerindra Jember Masih Sebut Mantan Partainya Saat Pidato Bukber

    Ketua Gerindra Jember Masih Sebut Mantan Partainya Saat Pidato Bukber

    Jember (beritajatim.com) – Memori terhadap mantan tak mudah dilupakan Ahmad Halim, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lidahnya terselip menyebut nama partai yang pernah diperkuatnya dulu, saat berpidato dalam buka puasa bersama PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    Halim mengawali pidatonya dengan menyebut Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Bambang Haryadi, Ketua DPC PDIP Jember Arif Wibowo, dan calon bupati Muhammad ‘Gus’ Fawait. “Saya hanya melanjutkan petuah dari senior kami Mas Arif, bahwa harus jelas ke depannya. Begitu, Gus,” katanya.

    “Alhamdulillah sampai dengan saat ini kami sendiri di DPC PKB, eh DPC Gerindra maupun di pimpinan DPRD,” kata Halim disambut sorak tawa hadirin.

    Halim pun tersenyum lebar dan harus mengklarifikasi sebelum melanjutkan pidato. “Ya kami dulu asalnya dari situ bersama Haji Buang (Ubaidillah, calon legislator Gerindra, red),” katanya disambut tepuk tangan.

    Melanjutkan pidatonya, Halim berkomitmen untuk bekerja sama dengan PDI Perjuangan sesuai perintah Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra. “Karena seperti yang kita tahu, bahasa kebatinan kita saat kumpul, chemistry-nya kan agak beda. Bahasa PDI Perjuangan dan Gerindra rasanya kok wis nyambung,” katanya.

    “Insyaallah, kami sangat berterima kasih dan berkomitmen menjaga hubungan ini, baik di semua tingkatan, terutama tingkatan lokal, tingkatan DPRD Kabupaten Jember,” kata Halim.

    Gerindra dan PDI Perjuangan berencana untuk berkoalisi dalam Pemilihan Kepala Daerah Jember tahun ini, dengan mengusung Fawait. “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Halim.

    PDI Perjuangan pun tidak keberatan dengan nama Fawait. “Insyaallah ada chemistry. Ada kesamaan pandang, meskipun tetap harus melalui mekanisme partai yang tersedia dan tetap akan kami dalami. Sampai kemudian pada titik tertentu, kami sanggup, mampu, dan konsisten untuk bekerja sama,” kata Arif Wibowo.

    Halim yakin rencana tersebut sudah diketahui Bupati Hendy Siswanto yang diusung Gerindra pada Pilkada 2020. “Ini sudah menyebar ke mana-mana, termasuk menyebar ke sebelah alun-alun,” katanya merujuk pada Pendapa Wahyawibawagraha, rumah dinas bupati, yang terletak di sisi utara alun-alun Jember.

    “Padahal dulu yang biasa mengawal di alun-alun ya yang ngomong ini. Duh, serba repot. Tapi bagaimana pun karena (pencalonan Muhammad Fawait menjadi bupati) ini sudah menjadi perintah partai dan amanat DPP, saya harap teman-teman Partai Gerindra bersemangat dan kompak,” kata Halim. [wir]