partai: PDIP

  • PDIP Awali Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup di Jember

    PDIP Awali Pendaftaran Bakal Cabup dan Cawabup di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengawali pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati pada Senin (22/4/2024) pekan depan.

    “Kami menekankan bahwa proses penjaringan ini tanpa mahar, sehingga diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama kepada putra-putri terbaik untuk mengabdikan diri sebagai pemimpin Jember;” kata Ketua Tim Penjaringan Edi Cahyo Purnomo, Sabtu (20/4/2024).

    Pengambilan formulir dijadwalkan pada 22 April – 6 Mei 2024. Pengembalian formulir dan dokumen dijadwalkan pada 7 Mei – 16 Mei 2024. Sementara pengumuman dijadwalkan pada 27 Mei 2024.

    Semua proses administratif ini diselenggarakan di kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Supriyadi Nomor 54, Baratan, Kabupaten Jember, pada pukul 10.00 – 16.00 WIB.

    “Penjarigan ini bersifat terbuka yang artinya bisa dan boleh diikuti oleh siapapun, baik untuk anggota, kader, struktur internal PDI Perjuangan, maupun Warga Negara Indonesia di luar anggota PDI Perjuangan yang memiliki visi misi yang sama dan sejalan dengan kami,” kata Edi.

    Para bakal calon harus mengisi formulir, termasuk rekam jejak bakal calon dalam melakukan pembelaan kepada rakyat selama ini.

    “Begitu juga dengan visi misi bakal calon serta harus bersedia mengikuti seluruh tahapan penjaringan dan penyaringan,” kata Edi.

    Berkas bakal calon bupati dan wakil bupati yang sudah diserahkan selanjutnya akan diverifikasi dan divalidasi sebagaimana ketentuan Undang-Undang. Berkas itu diserahkan ke DPD dan DPP Partai untuk disaring, dan kemudian bakal calon akan mengikuti fit and proper test.

    “Proses verifikasi dan validasi ini sebagai upaya kami untuk mendapatkan bakal calon yang tidak ‘bermasalah’ secara Undang-Undang,” kata Edi. [wir/beq]

  • Dirindukan Warga Blitar, Ini Jawaban Rijanto Soal Potensinya Maju Calon Bupati

    Dirindukan Warga Blitar, Ini Jawaban Rijanto Soal Potensinya Maju Calon Bupati

    Blitar (beritajatim.com) – Jelang Pilkada 2024, perbicangan tentang siapa calon Bupati Blitar terus bergulir. Selain nama petahana, Rini Syarifah nama yang juga masih banyak diperbincangkan adalah sosok Mantan Bupati Blitar, Rijanto.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar tersebut hingga saat masih banyak diperbincangkan oleh masyarakat Bumi Penataran. Sosoknya yang karismatik dan ramah membuat Rijanto dirindukan oleh sejumlah masyarakat.

    Seiring belum adanya tokoh politik yang menonjol di kubu PDIP, tentu nama Rijanto masih berpeluang untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar di Pilkada mendatang. Para simpatisan di Kabupaten Blitar pun banyak menginginkan Bupati Blitar periode 2016-2021 itu maju kembali.

    Namun bagaimana tanggapan Rijanto soal dorongan dari masyarakat yang menginginkan dirinya untuk maju kembali. Politikus kawakan PDIP itu, mengaku untuk saat ini dirinya masih segan untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar di Pilkada 2024 mendatang. “Sampean ki kabeh ki lak gak duwe peluru rudal patriot opo ya mungkin,” jawab Rijanto sembari bercanda, Jumat (19/04/24).

    Dengan nada bercanda, Rijanto menyebut bahwa dirinya saat ini belum memiliki logistik yang cukup untuk maju kembali. Sehingga kemungkinan besar, Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar itu tidak akan maju di Pilkada mendatang. “Tapi semua itu tergantung mekanisme yang harus kita lalui dan utamanya mas antok adalah logistik,” tegasnya

    Rijanto sendiri sebetulnya menyadari bahwa suaranya di masyarakat Kabupaten Blitar masih cukup bagus. Rijanto sendiri juga memiliki simpatisan yang loyal.

    Meski demikian Mantan Bupati Blitar itu menegaskan bahwa dari sisi logistik dirinya belum mencukupi. Sehingga kemungkinan besar dirinya tidak akan maju di Pilkada 2024 mendatang. “Kalau ada yang mendukung tapi kalau logistiknya tidak mendukung kan yo sama saja,” pungkasnya. (owi/kun)

  • PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    Kediri (beritajatim.com) – PDI Perjuangan (PDIP) belum bisa memastikan duet Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Maria Ulfa (Mbak Dewi) jilid II dalam Pilkada Kediri 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Murdi Hantoro.

    “Untuk PDI Perjuangan yang jelas cabupnya atau AG 1. Masalah untuk wakilnya, itu nanti kita serahkan kepada Mas Bup. Siapa yang kira-kira akan mendampingi,” ujar Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Sebelumnya, PDIP Kabupaten Kediri telah membuka penjaringan bakal calon Bupati Kediri periode 2024-2029. Tetapi, satu-satunya partai yang bisa mengusung calonnya sendiri ini memastikan akan mendukung kembali Mas Dhito sebagai bakal calon petahana.

    Menurut Murdi Hantoro, PDIP hanya akan memberikan dukungannya untuk AG 1. Sedangkan wakilnya diserahkan kepada Mas Dhito. Tetapi, anggota DPRD Kabupaten Kediri kawakan ini memberikan masukan kepada Mas Dhito dalam memilih sosok pendamping yang ideal.

    “Yang mendampingi harus yang bisa bekerjasama. Kewenangan ini saya berikan kepada Mas Bup, kira-kira siapa yang diajak kerjasama. Si A dan si B kita tidak tahu. Terserah beliaunya, cocoknya dengan siapa,” tegas Murdi Hantoro.

    Meskipun PDIP bisa mencalonkan sendiri, namun Murdi Hantoro mengaku, partainya tidak menutup diri. PDIP terbuka untuk seluruh partai politik yang akan bekerjasama kembali di Pilbup Kediri November 2024 nanti.

    “Yang pertama, kita bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tidak menutup diri. Tetap membuka diri. Kita tetap lobi dengan partai lain,” papar dia.

    Perlu untuk diketahui, pasangan calon tunggal Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa memenangkan Pilkada Kediri 2020. Dari total suara sah 771.799, pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi memperoleh 590.644 suara, sementara kolom kosong dapat 181.155 suara.

    Pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi diusung oleh semua partai politik di Kediri. Mulai dari PDIP, PKB, partai NasDem, PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS dan PPP. Pasangan tersebut melawan kotak kosong karena semua parpol pemilik 50 kursi di DPRD Kabupaten Kediri sudah mengusungnya, dan tidak ada calon dari jalur perseorangan. [nm/beq]

  • Pilkada 2024, PDIP Ponorogo Ikuti Prinsip Orang Jawa

    Pilkada 2024, PDIP Ponorogo Ikuti Prinsip Orang Jawa

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Ponorogo akan digelar lagi tahun 2024 ini. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ponorogo besar kemungkinan akan kembali mengusung Bupati Sugiri Sancoko. Selain memang kader PDIP, kepemimpinan Sugiri selama ini, dinilai berprestasi membawa Kabupaten Ponorogo lebih baik. Namun, meskipun begitu, untuk Pilkada 2024 ini, PDIP Ponorogo ikut prinsip orang Jawa.

    “Kita tetap akan lalui proses alurnya, supaya nanti yang akan diusung, semua melu handarbeni (ikut memiliki). Prinsip orang Jawa,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Ponorogo, Bambang Juwono, Jumat (19/04/2024).

    Jika nanti akan mengusung kembali Bupati Sugiri Sancoko untuk Pilkada 2024, Bambang ingin semua elemen partai ikut berjuang bersama-sama untuk memenangkan lagi. Oleh karena itu, dirinya akan mengikuti proses alurnya. Yakni dengan berkomunikasi dengan internal partai hingga masyarakat ditingkat akar rumput.

    “Proses harus lalui dari bawah, serap aspirasi dan jalin komunikasi dengan kader PDIP di tingkat PAC, hingga ranting,” katanya.

    Sehingga pengusungan bakal calon bupati (bacabup) dari PDIP Ponorogo dengan legitimasi yang tinggi. Selain itu, juga mendengarkan suara masyarakat seperti apa. Sebab, apapun itu PDIP berjuang bersama rakyat.

    “Kalau sudah begitu, semua ikut memperjuangkan. Jadi pengusulan bacabup ini, tidak ujug-ujug dari ketua partai yang mengusulkan,” katanya.

    Selain menyerap aspirasi dan komunikasi di tingkat akar rumput partai di internal, Bambang Juwono juga menyebutkan pihaknya juga menjalin komunikasi dengan partai politik (parpol) lain. Sebab, semua partai di Ponorogo tidak bisa mengusung sendiri, harus berkoalisi dengan parpol lain.

    “Kita juga menjalin komunikasi dengan beberapa partai, tentang pemimpin ke depan seperti apa. Kalau ada titik kesepahaman dan sesuai dengan visi dan misi, ya tinggal pilih orangnya dan mufakat. Siapa nanti ya harus diusung dan diperjuangkan bersama-sama,” pungkas Bambang. [end/aje]

  • Tekad PDIP Merebut Kursi Bupati Blitar di Pilkada 2024

    Tekad PDIP Merebut Kursi Bupati Blitar di Pilkada 2024

    Blitar (beritajatim.com) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertekad merebut kembali kursi Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. PDIP bakal bekerja keras agar calon yang diusungnya bisa menang dan duduk di kursi Bupati Blitar periode 2024-2029.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto menyebut telah menerima instruksi dari pusat untuk merebut kembali kursi Bupati Blitar. PDIP Kabupaten Blitar pun bakal menjalankan instruksi tersebut demi bisa mengembalikan Kabupaten Blitar sebagai Bumi Nasionalis Bung Karno.

    “Kami sesuai arahan yang kami Terima, apalagi Blitar Bumi Nasionalis Bumi Bung Karno harus direbut kembali,” kata Rijanto, Mantan Bupati Blitar yang kini menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Kamis (18/4/2024).

    Langkah merebut kursi Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang akan dimulai PDIP bulan Mei mendatang. DPC PDIP Kabupaten Blitar bakal melaksanakan penjaringan tokoh-tokoh atau kader yang dianggap pantas untuk diusung sebagai Calon Bupati Blitar.

    Bulan Mei menjadi awal bagi PDI untuk menentukan siapa tokoh yang bakal bertanding melawan incumbent, Rini Syarifah. Tentu bukan tokoh sembarang, dengan target tinggi merebut kursi Bupati Blitar, PDIP perlu menentukan secara matang calon yang bakal diusungnya.

    Saat ini sejumlah nama Calon Bupati Blitar dari PDIP memang sudah mencuat ke publik. Mulai dari Hengky Kurniawan hingga tokoh politik kawan sekelas Rijanto mulai ramai diperbincangkan.

    Namun Rijanto sendiri menyebut belum ada kepastian nama yang bakal diusung untuk Calon Bupati Blitar di Pilkada mendatang. Ketua DPC PDIP menyebut nama-nama lain masih memiliki peluang sama untuk diusung oleh PDIP.

    “Rencana awal Mei 2024 penjaringan bacabup. Sekarang masih Lebaran. Dari DPC belum ada nama, karena penjaring baru akan dibuka,” ceritanya.

    Selain melakukan penjaringan, PDIP juga terus menjalin komunikasi politik dengan partai lain. Penjajakan koalisi pun akan segera dilakukan agar persiapan Pilkada 2024 matang.

    “Kami terus komunikasi dengan partai lain. Kami tidak mungkin kerja sendiri di pilkada ini. Kami dekat dengan semua partai, tapi belum mengerucut ke Koalisi, tapi kami sudah komunikasi dengan semuanya,” pungkasnya.

    Kini patut dinanti apakah PDIP bakal bisa merebut kursi Bupati Blitar dari tangan incumbent. Meski kemungkinan itu masih terbuka namun hal itu tentu tidak mudah. [owi/beq]

  • Pilkada 2024, PDIP Ponorogo Mulai Komunikasi ke Parpol Lain

    Pilkada 2024, PDIP Ponorogo Mulai Komunikasi ke Parpol Lain

    Ponorogo (beritajatim.com) – Mesin politik mulai dipanasi oleh beberapa partai politik (parpol) di Ponorogo untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024. Salah satu parpol yang sudah action untuk Pilkada 2024, yakni Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ponorogo.

    Parpol berlambang banteng moncong putih itu, sudah menjalin komunikasi dengan beberapa parpol di bumi reog.

    “Kita sudah komunikasi dengan partai-partai lain,” kata Ketua DPC PDIP Ponorogo, Bambang Juwono, Kamis (18/4/2024).

    Sedikitnya ada 2 parpol yang sudah menjalin komunikasi dengan PDIP Ponorogo. Namun, Bambang tidak menyebutkan parpol mana saja yang sudah menjalin komunikasi dengannya. Ia menyebutkan topik komunikasi yang dibicarakan tentu terkait dengan pemimpin Ponorogo ke depan, kriterianya seperti apa.

    “Tidak saya sebutkan nama partainya, menghormati privasi. Kita sudah komunikasi intens dan baik dengan beberapa partai ini. Ya ngobrol tentang pemimpin ke depan untuk Ponorogo,” katanya.

    Komunikasi antar partai politik ini, penting dilakukan di Kabupaten Ponorogo jika ingin mengusung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Sebab, untuk Kabupaten Ponorogo, jika total kursi di DPRD ada 45, maka minimal ada 9 kursi dewan dari partai atau gabungan partai untuk mengajukan cabup dan cawabup.

    Sedangkan berdasarkan hasil Pileg 2024 untuk DPRD Ponorogo, diperkirakan tidak ada 1 parpol pun yang memiliki 9 kursi dewan. Artinya, semua partai yang legislatornya duduk di gedung timur alun-alun, untuk mengajukan cabup dan cawabup harus saling berkoalisi.

    “Menurut perhitungan, kita mendapatkan 7 kursi di DPRD Ponorogo. Jumlah itu belum cukup untuk mengusung sendiri, harus berkoalisi,” pungkasnya. [end/beq]

  • Hengky Kurniawan Diisukan Maju Cabup Blitar, Ini Respon PDIP

    Hengky Kurniawan Diisukan Maju Cabup Blitar, Ini Respon PDIP

    Blitar (beritajatim.com) – Hengky Kurniawan disebut-sebut bakal maju sebagai calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. Bahkan isu tersebut kian santer dibicarakan di kalangan elite politik hingga masyarakat.

    Melihat isu yang berkembang itu, Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, Rijanto mengaku tidak masalah jika Hengky Kurniawan hendak balik ke Blitar dan maju sebagai Calon Bupati.

    “Ya semua itu kita terima, apalagi Hengky asli Blitar tapi ya harus ada mekanismenya,” kata Rijanto, Kamis (18/4/2024).

    Rijanto pun mempersilakan Hengky Kurniawan untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Blitar melalui PDIP. Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar tersebut juga akan mendukung langkah Hengky Kurniawan jika dirinya benar ingin maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    “Yang penting kalau punya niat ya nanti waktu penjaringan segera daftar, gitu saja,” saran Rijanto untuk Hengky Kurniawan.

    Menurut Rijanto, meski Hengky Kurniawan berstatus mantan Bupati Bandung Barat namun jika ingin maju sebagai Cabup Blitar tetap harus melewati mekanisme yang ditentukan. Salah satu mekanisme tersebut adalah melalui penjaringan yang akan dibuka Mei mendatang.

    Hengky Kurniawan pun dipersilakan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar ikut mendaftar pada saat penjaringan Mei 2024 mendatang. Nantinya jika Hengky terpilih dan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju sebagai calon Bupati Blitar, maka seluruh Kader Banteng akan siap memenangkan mantan Bupati Bandung Barat tersebut.

    “Semua kami persilakan untuk mendaftar termasuk Mas Hengky,” tegasnya.

    Belakangan ini nama Hengky Kurniawan memang santer diisukan bakal maju sebagai Calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. Isu tersebut semakin menebal di kalangan masyarakat Blitar usai Hengky Kurniawan pulang ke Blitar dan sowan ke sejumlah tokoh termasuk Gus Iqdam.

    Tentu jika Hengky Kurniawan benar maju sebagai calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang hal ini bakal menjadi menarik. Pasalnya Rini Syarifah atau yang akrab disapa Mak Rini bakal memiliki pesaing yang cukup mentereng.

    Popularitas Hengky Kurniawan tentu menjadi modal yang cukup untuk menyaingi incumbent yakni Rini Syarifah. Meski belum tentu menang namun jika Hengky Kurniawan benar maju melawan Rini Syarifah maka bisa dipastikan Pilkada 2024 di kabupaten Blitar bakal berlangsung sengit.

    Kini patut ditunggu apakah Hengky Kurniawan benar-benar maju sebagai calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang. [owi/beq]

  • PDIP Buka Penjaringan Bacabup Kediri, Nasib Mas Dhito?

    PDIP Buka Penjaringan Bacabup Kediri, Nasib Mas Dhito?

    Kediri (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Kediri bersiap dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Salah satu persiapan yang dilakukan dengan membuka penjaringan Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kediri.

    Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro mengatakan, pembukaan penjaringan Bacabup Kediri ini untuk menindaklanjuti instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tentang persiapan Pilkada serentak 2024.

    Lalu bagaimana nasib Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito sebagai kader internal?

    “Untuk Pilkada Kediri, ada instruksi dari DPP untuk melakukan penjaringan pendaftaran bakal calon. Tetapi DPC PDIP Kabupaten Kediri yang jelas akan mengusulkan Mas Dhito kembali,” tegas Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Murdi Hantoro menambahkan, DPC PDIP Kabupaten Kediri memiliki beberapa pertimbangan dalam mengusulkan kembali Mas Dhito sebagai Bacabup. Selain kader internal, hasil survei putra Menseskab Pramono Anung Wibowo itu juga tinggi.

    “Berdasarkan hasil survei dan realita di lapangan, Mas Dhito itu kan tingkat kepuasan publiknya 88 persen. Dengan pertimbangan itu, dengan tingkat kepuasan masyarakat 88 persen, berarti kinerjanya bagus dan kita tidak salah ketika kita punya kader baik, dan kinerjanya bagus,” imbuh Murdi Hantoro.

    Selain itu, imbuh anggota DPRD Kabupaten Kediri itu, berdasarkan penilaian masyarakat Mas Dhito merupakan sosok kepala daerah yang sering turun ke bawah. Mas Dhito kerap menyerap aspirasi rakyatnya secara langsung. Salah satunya melalui program ‘Jumat Ngopi’.

    Meskipun sudah menjagokan Mas Dhito, namun kata Murdi, DPC PDIP Kabupaten Kediri tetap membuka penjaringan bacabup dan memberi kesempatan kepada calon lain untuk mendaftar. Tetapi, khusus nama Mas Dhito sebagai petahana, pihaknya akan melakukan konsultasi langsung dengan DPP PDIP agar mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

    “Instruksi DPP tetap kita laksanakan. Tapi DPC juga punya kewenangan untuk mengusulkan. Untuk keputusan ada di DPP. Kita hanya sebatas mengusulkan. Untuk Mas Dhito akan kita konsultasikan langsung dengan DPP dengan berbagai pertimbangan tersebut,” terangnya.

    Untuk diketahui, KPU Kabupaten Kediri telah melakukan berbagai persiapan dalam gelaran Pilkada 2024. Berdasarkan jadwal yang sudah disusun KPU, pendaftaran bacalon pada bulan Agustus 2024 nanti. [nm/beq]

  • Ditawari Maju Pilgub Jatim, PDIP: Eri Menolak, Tetap Ingin di Surabaya!

    Ditawari Maju Pilgub Jatim, PDIP: Eri Menolak, Tetap Ingin di Surabaya!

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi ‘Kanang’ Sulistyono menyampaikan, bahwa memang ada wacana bakal memasangkan kadernya sebagai cawagub budbububbbudi kanangbudi kanangbudi kanangbudi kanangberpasangan dengan petahana Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024. Dia adalah Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

    “Ini untuk menjawab rumor yang beredar selama ini bahwa ada pasangan Khofifah-Eri. Tapi, saya sudah tanyakan langsung ke Mas Eri. Mas Eri bilang ingin tetap berada di Surabaya. Artinya, beliau akan maju kembali di Pilwali Surabaya. Tentunya PDIP yang akan memberangkatkan,” kata Kanang kepada beritajatim.com, Kamis (18/4/2024).

    Kanang juga belum berani memastikan, siapa sosok yang bakal diusung di Pilgub Jatim 2024. “Kami baru melakukan rapat terbatas pada hari ini membahas pilkada serentak dan nanti dilanjutkan rapat besar pada 30 April yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Pak Said Abdullah,” tutur politisi yang menjadi anggota DPR RI terpilih ini.

    Sementara itu, DPD PDI Perjuangan Jatim mulai memanaskan mesin politik jelang Pilkada Serentak 2024. Saat ini, DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota se-Jatim diminta segera memulai tahapan penjaringan calon kepala daerah/wakil kepala daerah. Ini selaras dengan arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Yakni, agar segera memproses penjaringan calon.

    “Seluruh kabupaten/kota diminta untuk melakukan pendaftaran,” kata Kanang.

    Masa proses pendaftaran formal dan terbuka sebagai bagian dari penjaringan itu, dibuka mulai pekan ini. Serta tahapan lanjutan secara berjenjang akan berlangsung hingga bulan depan.

    Pengurus DPC diberikan keleluasaan untuk menentukan masa pendaftaran dalam kurun waktu yang telah ditetapkan tersebut. Selain pendaftaran formal, pengurus DPC juga diminta untuk intens melakukan penjajakan dan komunikasi politik dengan berbagai stakeholder.

    “Termasuk juga memotret dan mengukur popularitas dan elektabilitas kandidat calon melalui hasil lembaga survei,” tuturnya.

    Menurut Kanang, pendaftaran terbuka diutamakan di daerah yang belum memiliki kader sebagai petahana bupati/wali kota. Sedangkan untuk daerah yang sudah memiliki petahana, akan mendapat prioritas untuk didorong maju kembali. [tok/aje]

  • PDIP Jember: Tak Selamanya Pilkada Soal Menang dan Kalah

    PDIP Jember: Tak Selamanya Pilkada Soal Menang dan Kalah

    Jember (beritajatim.com) – PDI Perjuangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menilai pemilihan kepala daerah bukan hanya urusan menang dan kalah. Ada nilai-nilai ideologis yang harus diperjuangkan.

    “PDI Perjuangan sering mengambil keputusan politik yang tidak didasarkan pada soal menang-kalah. Misalnya ada calon yang potensinya kuat. Tapi dia terafiliasi dengan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) misalnya, sudah pasti kami tidak akan dukung,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Jember yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Arif Wibowo, Rabu (17/4/2024).

    Arif menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan terperosok dalam jebakan pragmatisme. “Meskipun kami juga punya alat ukur seperti survei soal elektabilitas dan popularitas,” katanya.

    “Kami partai ideologis. Bahwa kami mencari kemenangan, iya. Tapi kalau kemudian semua calonnya berpotensi secara ideologis bertentangan dengan PDI Perjuangan, sudah pasti kami tidak akan usung. Itu sudah jelas prinsipil,” kata Arif.

    “Tidak mungkin misalnya PDI Perjuangan mencalonkan bupati yang antipancasila, anti-NKRI. Kan bertentangan dengan ideologi partai dan negara. Tugas PDI Perjuangan adalah menjaga ideologi negara. Menjaga konstitusi. Maka itu, ketika ada usulan perpanjangan masa jabatan presiden, pasti kami tolak karena menabrak konstitusi,” kata Arif.

    “Kami adalah partai yang mendasarkan diri pada prinsip-prinsip ideologi. Oleh karenanya, seluruh kebijakan dan program yang dijalankan oleh partai maupun di pemerintahan atau di ranah politik lain, acuannya adalah ideologi. Termasuk dalam hal yang bersifat ideologis itu adalah manfaat dan maslahat bagi rakyat Jember,” kata Arif.

    Arif menyadari bahwa dalam pertarungan politik, kemenangan adalah target. Selama mengikuti pilkada langsung pada 2005 hingga 2019, PDI Perjuangan hanya sekali kalah dalam mengusung calon yakni pada pemilihan daerah pada 2020, saat mengusung Abdus Salam sebagai calon bupati.

    “Kami sudah tahu Salam pasti kalah. Tapi ada sesuatu yang mau kami jaga dan pertahankan sehingga kenapa kami mengusung Salam. Jadi bukan soal orangnya lagi, tapi soal prinsip-prinsip kepartaian kami. Kadang kala sejak awal kami sudah memprediksi bahwa kami tidak mungkin menang. Tapi jauh lebih penting adalah menjaga hal prinsip ketimbang satu kemenangan,” kata Arif. [wir]