partai: PDIP

  • Prabowo-Megawati Bertemu, PAN Sebut Bentuk Dukungan PDIP ke Pemerintahan – Page 3

    Prabowo-Megawati Bertemu, PAN Sebut Bentuk Dukungan PDIP ke Pemerintahan – Page 3

    Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli berharap pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak disalahartikan partainya masuk ke dalam pemerintahan.

    “Pertemuan Ibu Megawati dan Pak Prabowo jangan ditafsirkan terlalu jauh bahwa PDI Perjuangan akan bergabung dengan kabinet,” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

    Guntur mengingatkan, pertemuan Prabowo dan Megawati harus dilihat sebagai temu kangen antar sahabat yang memiliki jejak persahabatan sejak lama.

    “Bahwa itu pertemuan antara dua sahabat yang memiliki jejak persabahatan yang panjang dan selama ini memang sudah ingin bertemu, sudah direncanakan berkali-kali tapi ada kepadatan agenda masing-masing sehingga baru bertemu,” jelas dia.

    Guntur menegaskan, posisi PDIP tetap berada di luar pemerintahan pasca pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu.

    “Posisi PDI Perjuangan sampai saat ini masih ada di luar pemerintahan. Pertemuan Ibu Megawati dan Pak Prabowo juga tidak membahas hal itu,” jelas dia.

    Menurut Guntur, sikap atau perubahan sikap PDIP baru akan ditentukan pada kongres mendatang.

     

     

     

     

    Reporter: Alma Fikhasari

    Sumber: Merdeka.com

  • Golkar dan Demokrat Hormati Sikap Politik PDIP yang Dukung Prabowo dari Luar Pemerintahan

    Golkar dan Demokrat Hormati Sikap Politik PDIP yang Dukung Prabowo dari Luar Pemerintahan

    Bisnis.com, JAKARTA – Partai Golongan Karya (Golkar) menghormati sikap politik PDI Perjuangan (PDIP) yang tidak berkoalisi, tetapi tetap mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. 

    Perlu diketahui, sikap PDIP ini muncul dari pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani kala merespons soal pertemuan Prabowo dan Megawati di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Senin (7/4/2025) malam.

    “Kami menghormati sikap politik Bu Mega,” tutur Sekjen Golkar, Sarmuji kepada Bisnis melalui pesan singkat, pada Kamis (10/4/2025).

    Menurut Sarmuji, memberikan kontribusi pada Tanah Air tetap bisa dilakukan meski tidak berkoalisi dalam pemerintahan, karena setiap partai memiliki cara tersendirinya.

    “Tidak berkoalisi dalam pemerintahan tetap bisa berkontribusi melalui jalan lain seperti memberi konsepsi banding atas jalan yang ditempuh pemerintah,” jelasnya.

    Senada, Sekjen Demokrat Herman Khaeron juga menghormati keputusan dari PDIP. Sebagai partai yang tergabung dalam koalisi, dirinya mengaku sikap PDIP tidak membuat pihaknya bingung.

    “Saya kira tidak membingungkan, itulah standing politiknya, tentu menjadi keputusan partai bersangkutan. Tetapi terkait koalisi sepenuhnya menjadi otoritas Pak Prabowo sebagai pimpinan koalisi,” terangnya kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025).

    Sebelumnya, Muzani membenarkan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) akan tetap berada di luar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Ya kira-kira seperti itu, pokoknya begitu,” ungkapnya di Gedung Nusantara III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (9/4/2025).

    Meski demikian, Muzani mengatakan pada prinsipnya Megawati berharap bahwa pemerintahan Prabowo bisa berjalan efektif setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu.

    “Pada prinsipnya Ibu Megawati berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara yang menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat Indonesia,” urainya.

  • Silaturahmi Bukan Koalisi? Bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, Ruhut Sitompul, Adi Prayitno, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews

    Silaturahmi Bukan Koalisi? Bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, Ruhut Sitompul, Adi Prayitno, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews

    loading…

    Malam Ini di INTERUPSI Pertemuan Prabowo-Mega: Silaturahmi Bukan Koalisi? Bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, Ruhut Sitompul, Adi Prayitno, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews

    JAKARTA – Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri beberapa waktu yang lalu menjadi sorotan politik nasional. Dalam suasana hangat, keduanya membahas sejumlah isu strategis, termasuk masa depan demokrasi, arah pembangunan nasional, serta kemungkinan rekonsiliasi politik yang lebih luas. Pertemuan ini dinilai sebagai langkah simbolis menuju stabilitas politik dan potensi kerja sama antara kekuatan besar di panggung kekuasaan, membuka ruang baru bagi penyatuan visi kebangsaan dalam pemerintahan mendatang.

    Dalam episode terbaru INTERUPSI malam ini bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, Ruhut Sitompul, Adi Prayitno, dan para narasumber kredibel lainnya akan membahas topik panas yang menimbulkan beragam tafsir. Namun, meski hubungan antara Presiden Prabowo dan Megawati masih terjalin dengan baik, dalam pertemuan tersebut PDIP tetap konsisten untuk tidak bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Akan tetapi, Megawati disebut akan memperkuat pemerintahan Prabowo agar tetap berjalan efektif. Lantas bagaimana tanggapan elite politik? Apakah ini sekadar silaturahmi atau sinyal awal koalisi?

    Saksikan selengkapnya di INTERUPSI “Pertemuan Prabowo-Mega, Silaturahmi Bukan Koalisi” malam ini bersama para narasumber, Ruhut Sitompul-PolitisI PDI Perjuangan, Adi Prayitno-Pengamat Politik, Hendarsam-Politisi Gerindra/Ketum Lisan, Siti Zuhro-Pengamat Politik BRIN, Pukul 20.00 WIB Live di iNews.

    (zik)

  • Puan Maharani Kecam Dokter PPDS yang Perkosa Anak Pasien: Kejahatan yang Tak Bisa Ditoleransi – Page 3

    Puan Maharani Kecam Dokter PPDS yang Perkosa Anak Pasien: Kejahatan yang Tak Bisa Ditoleransi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Seorang Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Padjadjaran (FK Unpad) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerkosaan terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

    Terkait hal tersebut, Ketua DPR Puan Maharani mengecam tindakan pelaku. Dia menyebut, tindakan tersebut adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi.

    “Dunia kedokteran adalah ruang suci untuk menyembuhkan, bukan tempat untuk merusak martabat manusia. Tindakan pelaku adalah bentuk kejahatan yang tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apa pun,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

    Puan Maharani menilai peristiwa ini tidak hanya mencoreng nama baik institusi pendidikan dan layanan kesehatan, tetapi juga merupakan pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, moral, dan kepercayaan publik yang seharusnya dijaga dengan ketat oleh setiap tenaga medis.

    “Ini adalah bentuk pengkhianatan serius terhadap etika kemanusiaan dan nilai moral yang seharusnya menjadi fondasi dunia kedokteran,” tuturnya.

    Politikus PDIP ini berharap aparat penegak hukum dapat memberikan sanksi maksimal bagi pelaku, mengingat banyak regulasi yang dilanggar pelaku.

    Ia juga meminta agar penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan, tanpa perlakuan istimewa kepada pelaku hanya karena berasal dari lingkungan akademik atau profesi tertentu.

    “Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan dan pendidikan sangat bergantung pada bagaimana kasus ini ditangani secara serius dan berkeadilan,” tegas Puan.

    Lebih lanjut, mantan Menko PMK itu meminta Polisi mengusut tuntas kasus kekerasan seksual di RSHS Bandung tersebut. Mengingat, kata Puan, Polisi menyatakan ada dua orang lagi korban kekerasan seksual Priguna yang disebut sebagai pasien.

    “Harus ditelusuri secara mendalam kemungkinan korban-korban lain, dan kemungkinan ada tidaknya pihak lain yang terlibat. Kasus ini harus diusut tuntas untuk memastikan keadilan bagi para korban,” jelas dia.

  • Pertemuan Prabowo dan Megawati Diduga Hasilkan Kesepakatan Politik yang Signifikan

    Pertemuan Prabowo dan Megawati Diduga Hasilkan Kesepakatan Politik yang Signifikan

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menghasilkan suatu kesepakatan alias dealpolitik yang signifikan.

    Meski demian, Hensa, sapaan akrabnya, melihat pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta Pusat itu merupakan langkah positif bagi pemerintahan ke depan. 

    “Deal. Pasti deal. Dealnya apa? Kita tidak usah tahu kok, tidak usah kita pikirin. Tapi yang jelas, ini bagus buat pemerintahan,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (10/4/2025).

    Adapun, secara pribadi Hensa beranggapan salah satu hasil dari pertemuan tersebut adalah kemungkinan masuknya kader PDIP dalam kabinet Prabowo dan juga kehadiran Prabowo dalam Kongres PDIP mendatang.

    Dia menduga kesepakatan antara Prabowo dan Megawati tersebut memerlukan waktu yang lama dan matang, karena salah satu isu krusialnya adalah dinamika hubungan antara Megawati dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    “Kelihatannya deal-nya agak lama dipikirkan, terutama soal hubungan Ibu Mega dan Pak Jokowi. Mungkin Ibu Mega bilang, ‘Pak Prabowo, urusan saya dengan Pak Jokowi itu urusan saya,’ dan Pak Prabowo setuju. Soal berapa menteri PDIP yang masuk kabinet atau jabatan lain, kita lihat nanti,” duganya.

    Maka demikan, Direktur Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini memprediksi akan ada pertemuan lanjutan, termasuk keterlibatan Jokowi dalam dinamika ini.

    “Saya yakin Pak Jokowi sudah tahu. Buktinya, dia mengomentari bahwa ini bagus. Selamat buat Prabowo, Mega, dan semoga selamat juga buat Pak Jokowi, dan tentu saja selamat buat Dasco yang berhasil menginisiasi pertemuan ini. Apakah baik? Menurut saya baik. Apakah perlu dikritisi? Tetap harus dikritisi,” tegasnya.

    Isi Obrolan Prabowo dan Megawati

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal atau Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan Megawati banyak berbicara tentang pengalamannya saat menjadi Presiden RI ke-5, terutama ketika menghadapi situasi yang tak mudah dalam pemulihan ekonomi nasional.

    “Karena Pak Prabowo juga bicara tentang berbagai macam problem dan tantangan global yang sekarang ini mengemuka, utamanya akibat dari kebijakan Presiden Donald Trump berkaitan dengan pengenaan tarif yang digunakan untuk produk-produk Indonesia terhadap ekspor di Amerika dan banyak negara-negara yang juga terkena,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025).

    Sebab itu, kata Muzani, Megawati menyampaikan pengalamannya dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional yang pada saat masanya juga tidak mudah. Prabowo, imbuhnya, sangat memperhatikan berbagai pandangan dan pengalaman yang pernah dilakukan oleh Megawati dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional.

    “Itulah beberapa hal yang dibicarakan oleh kedua pemimpin di dalam pertemuan hampir satu setengah jam yang saya dapatkan dari penjelasan Pak Prabowo,” tukasnya.

  • Pengamat Sindir PDIP usai Mega Ketemu Prabowo: Luarnya Banteng, Dalamnya Garuda

    Pengamat Sindir PDIP usai Mega Ketemu Prabowo: Luarnya Banteng, Dalamnya Garuda

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat politik dan akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai meski posisi PDI Perjuangan (PDIP) berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto, tetapi secara prinsip sudah memberikan dukungan total kepada Prabowo.

    Adi menerangkan hingga sejauh ini posisi tersebut dinilai ideal oleh PDIP. PDIP nampaknya berat untuk berkoalisi dengan Prabowo seperti misalnya ada kadernya yang jadi menteri, karena dalam sejarahnya PDIP bila partainya kalah Pilpres maka memilih berada di luar kekuasaan.

    “Bagi PDIP sepertinya sangat kelihatan gestur mereka itu tidak mau bergabung dengan pemerintahan, ukurannya tak ada kader PDIP yang jadi menteri, tapi pada saat bersamaan ya secara prinsip kerja sama politik sudah dilakukan oleh PDIP,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025).

    Hal tersebut, katanya, terlihat dari cara PDIP memberikan dukungan penuh terhadao semua program politik Prabowo. Mulai dari dukungan terhadap kenaikan Pajak pertambahan Nilai (PPN) 12% dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Tak hanya dua hal tersebut, Adi juga menyoroti bahwa PDIP juga menjadi corong utama dalam revisi Undang-Undang TNI yang baru saja disahkan menjadi Undang-Undang pada beberapa waktu lalu.

    “Itu artinya apa? Koalisi antara Megawati dengan Prabowo, PDIP dengan Gerinda itu bukan koalisi formalis seperti yang dibayangkan orang ada kader PDIP yang jadi menteri, tapi ini adalah koalisi praktik substantif, dimana PDIP bekerja sama dan mendukung secara total program-program Prabowo Subianto,” terang dia.

    Sebab itu, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) tersebut menganalogikan posisi PDIP saat ini di pemerintahan Prabowo adalah luarnya Banteng (logo PDIP yakni kepala banteng), tetapi dalamnya Garuda (logo Gerindra yakni burung garuda).

    “Jadi begitu, cara untuk menjelaskan posisi PDIP, luarnya merah yang itu artinya PDIP tetap berada di luar pemerintahan, tapi dalemannya adalah mendukung penuh program Prabowo-Subianto. Itulah yang disebut dalemannya praktik politik PDIP itu ya lambang partai Gerinda yang lambangnya Garuda,” tandasnya.

    Megawati Ingin PDIP di Luar Pemerintahan

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) akan tetap berada di luar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Hal ini dia ungkapkan kala dirinya merespons soal pertemuan Prabowo dan Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati, Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Senin (7/4/2025) malam.

    “Ya kira-kira seperti itu, pokoknya begitu,” ungkapnya di Gedung Nusantara III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (9/4/2025).

    Meski demikian, Muzani mengatakan pada prinsipnya Megawati berharap bahwa pemerintahan Prabowo bisa berjalan efektif setelah dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu. 

    Sebab itu, dia pun menerangkan bahwa PDIP disebutkan terbuka jika Prabowo ingin merajut kerjasama. Terlebih, jika tujuannya untuk memperkuat pemerintahan meski memang posisinya berada di luar pemerintahan.

    “Karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDIP sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan, tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi,” pungkas Muzani.

  • Prabowo-Megawati Bertemu, PAN Sebut Bentuk Dukungan PDIP ke Pemerintahan – Page 3

    Jubir PDIP Tegaskan Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Berarti Langsung Gabung ke Koalisi – Page 3

    Wacana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merapat ke dalam pemerintah mencuat pasca pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di kediaman Megawati, Jakarta, Senin malam 7 April 2024.

    Partai koalisi pemerintahan merespons positif pertemuan tersebut. Sekjen Partai Golkar Sarmuji menilai pertemuan kedua tokoh tersebut akan membawa energi positif bagi bangsa.

    “Setiap silaturahmi akan memberikan energi positif. Silaturahmi elit akan membawa keteduhan dan keharmonisan di masyarakat,” kata Sarmuji, saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2024).

    Terkait peluang PDIP akan bergabung dengan pemerintahan, Sarmuji menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.

    “Urusan koalisi Presiden lebih tahu kebutuhannya,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid juga menyampaikan apresiasi kunjungan Prabowo ke kediaman Megawati.

    “Kami mengapresiasi pertemuan Presiden Prabowo berkunjung Lebaran ke rumah mantan Presiden Ibu Megawati. Ini menunjukkan bahwa memang Pak Prabowo tidak ada masalah dengan Ibu Mega, sekaligus Pak Prabowo tidak punya masalah dengan tokoh politik yang lain,” kata Jazilul.

    Menurutnya, dengan kunjungan Prabowo ke Megawati mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong untuk bangsa dan negara.

    “Sekali lagi kami mengapresiasi Pak Prabowo dengan rendah hati hadir berkunjung silaturahim Idul Fitri ke kediaman Ibu Megawati. Mudah-mudahan ini memberikan berkah pada dinamika politik ke depan,” pungkasnya.

  • Gubernur Pramono Tak Hafal Pemain Persija? 2 Nama ‘Asing’ Tiba-tiba Disebut: Ada Gonzales dan Gustav

    Gubernur Pramono Tak Hafal Pemain Persija? 2 Nama ‘Asing’ Tiba-tiba Disebut: Ada Gonzales dan Gustav

    TRIBUNJAKARTA.COM – Momen Gubenur Jakarta, Pramono Anung tiba-tiba salah menyebut nama pemain Persija Jakarta mendapatkan perhatian lebih.

    Pramono diduga salah menyebutkan nama pemain setelah mendapatkan kunjungan staf dan pemain Persija Jakarta di kantornya di Balai Kota Jakarta, pada Kamis (10/4/2025).

    Dalam sesi jumpa pers yang dilakukan, dua nama asing yang tak ada di dalam tim tiba-tiba disebut oleh politisi senior PDIP tersebut.

    Kedua nama pemain yang tidak ada di tim yakni Gonzales dan Gustav tiba-tiba disinggung oleh Pramono.

    Kejadian tersebut terekam kamera wartawan dalam sesi jumpa pers yang dilakukan di Balai Kota Jakarta.

    “Orang-orang seperti Ridho, Ferarri, Witan, Simic, Gonzales dan Gustav, itu akan tetap bisa bermain secara maksimal di Persija,” ujar Pramono Anung dikutip TribunJakarta dari tayangan video yang diunggah YouTube Kompas TV, Kamis (10/4/2025).

    Kesalahan penyebutan nama pemain itu bermula dari Pramono menyingungg bantuan yang akan diberikan Pemprov DKI.

    Orang nomor satu di Jakarta ini menjanjikan bakal maksimal membantu Persija menjadi lebih berprestasi di musim depan.

    KLIK SELENGKAPNYA:Penggawa Timnas Indonesia Marselino Ferdinan Mencari Bocah Kenneth yang Gagal Mendapatkan Jersey Miliknya di SUGBK. Ayah Kenneth Bersyukur.

    Satu di antaranya dengan memberikan prioritas kepada Persija bermain di Jakarta International Stadium (JIS).

    Hal ini bisa membuat Persija Jakarta tak perlu lagi bermain kandang di luar Jakarta.

    Tak hanya itu, Pemprov DKI, disebut Pramono, bakal memberikan keringanan pajak tontonan sebesar 60 persen kepada Persija.

    Sehingga diharapkan Persija bisa memperoleh penghasilan lebih dari setiap tiket yang terjual saat laga kandang.

    PERSIJA BERTEMU GUBERNUR – Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno saat berfoto bersama para pemain dan staf Persija Jakarta, Kamis (10/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/Dionisius Arya Bima Suci)

    “Nanti sponsorship juga kami bantu. Mudah-mudahan dengan semangat ini, Persija akan menjadi lebih baik, kualitasnya menjadi lebih baik,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Pramono menyebut, sengaja mengundang Persija untuk mempersiapkan tim kebanggaan ibu kota ini mengarungi kompetisi Liga Indonesia 2025/2026.

    “Biasanya Persija ke Balai Kota membawa piala, kali ini Persija kita persiapkan untuk membawa piala di kemudian hari,” kata Pramono.

    Dalam kunjungan itu, para penggawa Macan Kemayoran ini disambut di ruang Balairung Balai Kota Jakarta.

    Sejumlah pemain Persija di antaranya Andritany, Rizky Ridho, Muhammad Ferrari, Ondrej Kudela, Marko Simic, Gustavo Almeida, hingga sejumlah nama besar lainnya tampak hadir dalam pertemuan tersebut.

    Suasana hangat terlihat saat Manajer Persija Bambang Pamungkas memperkenalkan satu per satu para staf dan pemain kepada Pramono-Rano.

    Bambang Pamungkas pun menyinggung target besar yang dititip Gubernur Pramono Anung untuk bisa membawa Persija Jakarta lebih berprestasi dalam dua tahun ke depan.

    “Biasanya Persija ke sini untuk nganterin piala. Kita diundang buat makan siang, tujuannya adalah untuk nantinya datang lagi mengantar piala,” kata pria yang akrab disapa Bepe itu.

    Manajer tim Persija Jakarta, Bambang Pamungkas (Istimewa)

    Menurut Bepe, Jakarta dan Persija tak akan bisa dipisahkan.

    Pemprov DKI Jakarta dan Persija Jakarta harus selalu bersinergi untuk bisa mewujudkan impian besarnya di tahun 2027 dan 2028.

    “Tahun 2027 Jakarta berusia 500 tahun, kita diberi waktu 2 tahun untuk mencapai jaura di tahun 2027. Sementara Persija di tahun 2028 akan berusia 100 tahun,” katanya.

    “Ini adalah hal sinergi, semoga dengan adanya suport dari Gubernur membuat kita lebih baik ke depan, dan kita bisa main full home di Jakarta, sehingga kita bisa dapat poin maksimal dan berjuang di jalur juara,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Analis: Pertemuan Prabowo-Megawati tunjukkan ada kesepakatan politik

    Analis: Pertemuan Prabowo-Megawati tunjukkan ada kesepakatan politik

    Jakarta (ANTARA) – Analis komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio (Hensa) menilai pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada Senin (8/4) malam menunjukkan adanya kesepakatan politik yang signifikan.

    “Deal. Pasti deal. Dealnya apa? Kita nggak usah tahu kok, nggak usah kita pikirkan, tapi yang jelas ini bagus buat pemerintahan,” kata Hensa dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Dia menengarai salah satu hasil dari pertemuan tersebut ialah kemungkinan masuknya kader PDI Perjuangan ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo, serta kehadiran Prabowo dalam Kongres PDI Perjuangan mendatang.

    “Sangat mungkin kader PDI Perjuangan akan masuk ke kabinetnya Prabowo, dan Prabowo mungkin saja akan hadir di acara Kongres PDI Perjuangan,” ucapnya.

    Dia lantas menyinggung suasana pertemuan Prabowo-Megawati yang digagas dalam situasi yang menurutnya tampak “mendesak”.

    Menurut dia, urgensi tersebut menunjukkan adanya opsi politik yang sedang dikembangkan, yang baru terungkap setelah foto pertemuan keduanya dirilis ke publik.

    “(Pertemuan) dilakukan malam hari, seperti tak bisa menunggu pagi, tapi setiap silaturahim adalah baik,” ujarnya.

    Dia menyoroti pula proses di balik kesepakatan pertemuan tersebut, yang dinilainya memerlukan waktu untuk dimatangkan.

    Dia menduga salah satu isu krusial terkait hal tersebut ialah dinamika hubungan antara Megawati dan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.

    “Kelihatannya deal-nya agak lama dipikirkan, terutama soal hubungan Ibu Mega dan Pak Jokowi. Mungkin Ibu Mega bilang, ‘Pak Prabowo, urusan saya dengan Pak Jokowi itu urusan saya,’ dan Pak Prabowo setuju. Soal berapa menteri PDIP yang masuk kabinet atau jabatan lain, kita lihat nanti,” katanya.

    Meski pertemuan kedua tokoh tersebut terkesan positif bagi pemerintahan ke depan, dia mengingatkan bahwa pertemuan tersebut juga dapat menjadi tantangan bagi demokrasi.

    Dia menyebut hal itu terkait pentingnya fungsi DPR RI sebagai penampung aspirasi rakyat di tengah situasi elit politik yang tampak semakin solid.

    “Buat demokrasi, ini challenge bagus. Masyarakat sipil harus benar-benar mengandalkan DPR untuk mengkritisi pemerintah,” tuturnya.

    Terakhir, dia pun memprediksi adanya pertemuan lanjutan, termasuk keterlibatan Jokowi dalam dinamika tersebut.

    “Saya yakin Pak Jokowi sudah tahu. Buktinya, dia mengomentari bahwa ini bagus,” ucap dia.

    Dia lantas berkata, “Sekali lagi, selamat buat Prabowo, Mega, dan semoga selamat juga buat Pak Jokowi, dan tentu saja selamat buat Dasco yang berhasil menginisiasi pertemuan ini. Apakah baik? Menurut saya baik. Apakah perlu dikritisi? Tetap harus dikritisi”.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengamat: Pertemuan Prabowo dan Megawati Tak Berimbas pada Hubungan Jokowi dengan Ketum PDIP

    Pengamat: Pertemuan Prabowo dan Megawati Tak Berimbas pada Hubungan Jokowi dengan Ketum PDIP

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Setelah dinantikan cukup lama, akhirnya Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dalam momen silaturahmi Lebaran.

    Pertemuan digelar di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam.

    “Itu silaturahim yang selama ini ditunggu oleh banyak orang,” kata Pengamat politik dari UIN Jakarta, Bakir Ihsan, Kamis (10/4/2025).

    “Karena adanya jarak antara Megawati dengan Joko Widodo yang berimbas pada jarak antar-Megawati dengan Prabowo yang merangkul Joko Widodo,” tambahnya.

    Namun, menurut dia, pertemuan tersebut tidak serta merta merekatkan kembali hubungan Megawati dengan Jokowi imbas Pilpres 2024 lalu.

    “Prabowo akan tetap punya hubungan baik dengan Joko Widodo, karena semangatnya adalah merangkul semua kekuatan politik, tapi tidak akan memperbaiki hubungan Megawati dengan Joko Widodo,” ujar Bakir.

    Di sisi lain, sebenarnya tanpa silaturahmi tersebut, Bakir menyebut dukungan PDIP terhadap Prabowo sudah terlihat. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Kisah Sukses Santo Suruh. Dulu, Susanto Jadi Tukang Antar Galon di Bekasi. Kini, Ia Menjadi Bintang Iklan Hingga Punya Banyak Mitra.

    Seperti halnya mulai pembahasan hingga pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) menjadi Undang-Undang (UU) oleh DPR pada 20 Maret 2025.

    “Misalnya dalam (pengesahan) RUU TNI, PDIP termasuk yang mendukung revisi tersebut,” ujarnya.

    “Ini silaturahim ini lebih bersifat personal yang secara politik tidak ada masalah antara Prabowo dengan PDIP,” kata Bakir.

    Sebelumnya, Pengamat politik Ray Rangkuti justru menyoroti lokasi pertemuan Prabowo dan Megawati yang diadakan di kediaman Ketum PDIP itu.

    Menurut Ray, lokasi pertemuan bukan sekadar hal biasa tetapi menunjukan kepiawaian dan kematangan Megawati.

    Ia membandingkan dengan pertemuan Prabowo dengan sejumlah ketum parpol lain yang datang kepadanya.

    “Dengan begitu, sulit menyebut ibu Mega telah ‘ditaklukan’. Kenyataan bahwa ibu Megalah yang didatangi oleh Prabowo menandakan betapa ketokohan ibu Mega tidak dapat dipandang sebelah mata oleh Prabowo,” kata Ray.

    Ray menganggap kunjungan itu juga membuat Megawati tak kalah pamor dari mantan presiden Joko Widodo yang kediamannya pernah didatangi Prabowo.

    Pengamat politik Ray Rangkuti. (Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

    “Hal ini juga menempatkan ibu Mega tidak kalah pamor dari pak Jokowi di mana awal-awalnya didatangi oleh Prabowo ke Solo,” ujar Ray.

    Karenanya, ia menilai Megawati menang besar dalam segi politik dari pertemuan tersebut.

    “Maka, pertemuan itu memberi poin 70 untuk ibu Mega dan 30 untuk pak Prabowo,” ujar Ray.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya