partai: PBB

  • Presiden Prabowo Disambut Meriah Diaspora RI di AS Saat Tiba di Hotel Tempat Menginap
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 September 2025

    Presiden Prabowo Disambut Meriah Diaspora RI di AS Saat Tiba di Hotel Tempat Menginap Nasional 21 September 2025

    Presiden Prabowo Disambut Meriah Diaspora RI di AS Saat Tiba di Hotel Tempat Menginap
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto disambut meriah oleh diaspora RI yang tinggal di Amerika Serikat, saat tiba di hotel tempat Kepala Negara menginap.
    Melansir
    Antara
    , Presiden Prabowo tiba sekitar pukul 18.45 waktu setempat. Di sekitar hotel, para diaspora telah berbaris rapi untuk menyambut kedatangan Kepala Negara dan rombongan terbatas.
    Sekitar 30 diaspora, terdiri atas mahasiswa, masyarakat, serta perwakilan dan keluarga Konsulat Jenderal RI (KJRI), Perutusan Tetap RI (PTRI) New York, dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington DC, Amerika Serikat.
    Setibanya di depan hotel, Presiden Prabowo disambut sorak-sorai diaspora yang menyanyikan yel-yel penyambutan.
    “Indonesia, Indonesia,” teriak para diaspora.
    Prabowo terlihat menyalami dan berbincang hangat dengan para diaspora.
    Setelah itu, dua orang anak kecil yang mengenakan pakaian adat memberikan bunga kepada Presiden. Kepala negara lalu berinteraksi dengan dua anak tersebut.
    “Siapa namanya? Usianya berapa?” tanya Kepala Negara kepada salah satu anak.
    Setelah itu, Presiden masuk ke dalam hotel untuk melaksanakan agenda internal.
    Di dalam hotel, Prabowo disambut oleh sejumlah pejabat, di antaranya, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.
    Tampak pula Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie.
    ‎Dalam lawatan ke New York, Presiden Prabowo diagendakan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum pada Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diaspora harap Prabowo bawa pesan persatuan di Sidang Umum PBB

    Diaspora harap Prabowo bawa pesan persatuan di Sidang Umum PBB

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Diaspora Indonesia di Amerika Serikat berharap Presiden RI Prabowo Subianto membawa pesan persatuan dalam pidato pada sesi debat umum Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

    Mahasiswa Indonesia di University of Washington D.C Brein Sitohang mengatakan kehadiran Presiden Prabowo dengan membawa semangat persatuan dapat menyebarkan kedamaian global.

    “Harapannya nanti ada meeting di UN, Bapak Presiden bisa membawa semangat persatuan yang kita punya di Indonesia, ‘unity in diversity’ itu nilai yang baik sekali buat Indonesia,” kata Brein disela-sela penyambutan Presiden Prabowo di hotel tempat menginap di kawasan Manhattan, New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/9) waktu setempat.

    Menurutnya, Bhinneka Tunggal Ika merupakan nilai yang harus dibawa oleh Presiden Prabowo di panggung dunia.

    Semboyan tersebut, kata dia, layak dipromosikan di forum PBB karena bisa menjadi contoh bagi dunia dalam menjaga kerukunan dan kedamaian.

    “Bhinneka Tunggal Ika itu adalah nilai yang kita harus bawa untuk dunia juga, dan harusnya dunia bisa mencontoh apa yang kita punya hari ini untuk menjaga kedamaian semuanya,” kata Brein.

    Sementara itu, mahasiswa Indonesia di Columbia University Glory Lamria Aritonang menyampaikan kebanggaannya atas kehadiran Presiden Prabowo di New York setelah sekitar 10 tahun Indonesia absen berbicara langsung di forum tersebut.

    Mahasiswa Indonesia di Columbia University Glory Lamria Aritonang saat diwawancara disela-sela penyambutan Presiden Prabowo di hotel tempat menginap di kawasan Manhattan, New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/9/2025). ANTARA/Fathur Rochman/am.

    Dia berharap momen itu tidak hanya sekadar partisipasi, melainkan juga wadah aspirasi bagi diaspora Indonesia di Amerika Serikat.

    Glory menekankan bahwa aspirasi utama diaspora terkait perlindungan dan keamanan. Dia menilai hal itu penting mengingat masih adanya situasi yang tidak nyaman terhadap para imigran asal Indonesia di Amerika Serikat.

    “Sebenarnya lebih ke perlindungan. Tentunya pertama perlindungan. Yang kedua juga semoga kita semua bisa mendapatkan keamanan di tengah banyaknya situasi yang tidak nyaman terhadap para imigran dari Indonesia,” ucapnya.

    Presiden RI Prabowo Subianto tiba di New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/9) waktu setempat, untuk menghadiri Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Jhon F Kennedy, New York, Amerika Serikat, pukul 16.50 waktu setempat, didampingi oleh sang putra Didit Hediprasetyo, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kepala Negara disambut oleh Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Y.M. Umar Hadi dan Penasihat Militer Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York Brigadir Jenderal Felix Lumban Tobing.

    Setelahnya, Presiden langsung menuju hotel tempat menginap di kawasan Manhattan, New York.

    Setibanya di hotel, Presiden disambut oleh para diaspora, yang terdiri dari unsur mahasiswa, serta pejabat, perwakilan dan keluarga Konsulat Jenderal RI (KJRI), Perutusan Tetap RI (PTRI) New York, dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington DC, Amerika Serikat.

    Di dalam hotel, Prabowo disambut oleh sejumlah pejabat, di antaranya, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.

    Tampak pula Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie.

    ‎Dalam lawatan ke New York, Presiden Prabowo diagendakan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum pada Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Presiden juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.

    ‎Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum internasional tersebut menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi aktif dalam upaya menjaga perdamaian, memperkuat kerja sama global, serta memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat dunia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Dijadwalkan Berpidato Usai Trump di Sesi Debat Umum Sidang PBB – Page 3

    Prabowo Dijadwalkan Berpidato Usai Trump di Sesi Debat Umum Sidang PBB – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto tiba di New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/09/2025). Kehadiran Prabowo menandai awal kunjungan kerjanya dalam rangka menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Prabowo tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat, sekira pukul 16.50 waktu setempat.

    Dari bandara, Prabowo menuju hotel tempatnya bermalam selama berada di New York. Dalam penerbangan menuju New York, Prabowo turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Teddy menjelaskan bahwa Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam sesi Debat Umum PBB, Selasa 23 September 2025. Prabowo akan berpidato setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    “Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat,” ungkap Teddy.

    Dia menyampaikan bahwa Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia. Selain kembali tampil di level tertinggi forum PBB, Indonesia juga akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia.

    “Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, namun juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” tutur Teddy.

    Forum PBB ini akan menjadi panggung bagi Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang dan memperkuat posisi diplomasi Indonesia di kancah global.

    Sebagai informasi, kehadiran Prabowo di Sidang Umum PBB menjadi kali pertama setelah 10 tahun Presiden RI absen di forum internasional tersebut.

    Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi biasanya diwakili oleh Wakil Presiden atau Menteri Luar Negeri untuk hadir di Sidang Umum PBB.

  • Bertambah Terus Negara-negara yang Akui Palestina

    Bertambah Terus Negara-negara yang Akui Palestina

    Jakarta

    Negara yang berencana mengakui Palestina terus bertambah. Terbaru, Portugal memutuskan bergabung dengan Australia, Kanada, Prancis, hingga Inggris untuk mengakui negara Palestina.

    Kementerian Luar Negeri Portugal menyatakan bahwa pengakuan tersebut akan berlangsung pada Minggu (21/9/2025) hari ini, sehari sebelum konferensi tingkat tinggi tentang kenegaraan Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA).

    “Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa Portugal akan mengakui negara Palestina,” tulis kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya, dilansir Al Jazeera, Sabtu (20/9).

    “Deklarasi Pengakuan Resmi akan berlangsung pada hari Minggu, 21 September, sebelum Konferensi Tingkat Tinggi minggu depan,” tambah pernyataan tersebut.

    Menurut surat kabar Portugal, Correio da Manha, Perdana Menteri (PM) Portugal Luis Montenegro telah berkonsultasi dengan presiden dan parlemen sebelum memfinalisasi keputusan tersebut.

    Hal ini menandai berakhirnya perdebatan selama hampir 15 tahun di parlemen negara Eropa Barat tersebut, demikian Correio da Manha melaporkan. Proposal pengakuan negara Palestina ini pertama kali diajukan oleh partai politik Blok Kiri negara tersebut pada tahun 2011.

    Pengumuman Portugal ini muncul beberapa hari setelah penyelidikan penting PBB menemukan bahwa perang Israel di Gaza merupakan genosida.

    Setidaknya 65.141 orang telah tewas dan 165.925 orang terluka sejak serangan Israel dimulai di Gaza pada Oktober 2023. Ribuan orang lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan.

    Pada hari Jumat (19/9), seorang penasihat Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Andorra, Australia, Belgia, Luksemburg, Malta, dan San Marino berencana untuk mengakui Negara Palestina bersama Prancis pada pertemuan tingkat tinggi di New York pada hari Senin medatang.

    Kanada dan Inggris juga telah menyatakan niat mereka untuk melakukan hal yang sama. Mereka akan bergabung dengan sekitar 147 negara, mewakili 75 persen anggota PBB, yang telah mengakui negara Palestina per April tahun ini.

    Israel dan Amerika Serikat telah mengecam keras negara-negara yang akan mengakui Palestina tersebut. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut pengumuman Prancis sebagai “keputusan sembrono” yang “hanya mendukung propaganda Hamas”.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/fas)

  • Prabowo disambut meriah diaspora saat tiba di hotel tempat menginap

    Prabowo disambut meriah diaspora saat tiba di hotel tempat menginap

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto tiba di New York, Amerika Serikat, Sabtu, dan disambut oleh para diaspora di hotel tempat Kepala Negara menginap.

    Berdasarkan pantauan ANTARA, Presiden Prabowo tiba pukul 18.45 waktu setempat. Di sekitar hotel, para diaspora telah berbaris rapi menyambut kedatangan Kepala Negara dan rombongan terbatas.

    Para diaspora, yang berjumlah sekitar 30 orang, terdiri dari unsur mahasiswa, masyarakat, serta perwakilan dan keluarga Konsulat Jenderal RI (KJRI), Perutusan Tetap RI (PTRI) New York, dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington DC, Amerika Serikat.

    Setibanya di depan hotel, Presiden Prabowo disambut sorak-sorai diaspora yang menyanyikan yel-yel penyambutan.

    “Indonesia, Indonesia,” teriak para diaspora.

    Prabowo terlihat menyalami dan berbincang hangat dengan para diaspora.

    Setelah itu, dua orang anak kecil yang mengenakan pakaian adat memberikan bunga kepada Presiden. Kepala negara lalu berinteraksi dengan dua anak tersebut.

    “Siapa namanya? Usianya berapa?” tanya kepala negara kepada salah satu anak.

    Setelah itu, Presiden masuk ke dalam hotel untuk melaksanakan agenda internal. Di dalam hotel, Prabowo disambut oleh sejumlah pejabat, di antaranya, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.

    Tampak pula Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie.

    ‎Dalam lawatan ke New York, Presiden Prabowo diagendakan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum pada Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Presiden juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.

    ‎Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum internasional tersebut menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi aktif dalam upaya menjaga perdamaian, memperkuat kerja sama global, serta memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat dunia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Prabowo tiba di New York hadiri Sidang Umum PBB

    Presiden Prabowo tiba di New York hadiri Sidang Umum PBB

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto tiba di New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/9) waktu setempat, untuk menghadiri Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Jhon F Kennedy, New York, Amerika Serikat, pukul 16.50 waktu setempat, didampingi oleh sang putra Didit Hediprasetyo dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kepala Negara disambut oleh Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Y.M. Umar Hadi dan Penasihat Militer Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York Brigadir Jenderal Felix Lumban Tobing.

    Setelahnya, Presiden langsung menuju hotel tempat menginap di kawasan Manhattan, New York.

    Setibanya di hotel, Presiden disambut oleh para diaspora, yang terdiri dari unsur mahasiswa, serta pejabat, perwakilan dan keluarga Konsulat Jenderal RI (KJRI), Perutusan Tetap RI (PTRI) New York, dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington DC, Amerika Serikat.

    Hadir mendahului Prabowo, Duta Besar RI untuk AS Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie.

    ‎Dalam lawatan ke New York, Presiden Prabowo diagendakan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum pada Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Presiden juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.

    ‎Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum internasional tersebut menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi aktif dalam upaya menjaga perdamaian, memperkuat kerja sama global, serta memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat dunia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Tiba di New York, Siap Pidato di Sidang Majelis Umum PBB
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 September 2025

    Prabowo Tiba di New York, Siap Pidato di Sidang Majelis Umum PBB Nasional 21 September 2025

    Prabowo Tiba di New York, Siap Pidato di Sidang Majelis Umum PBB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 16.50 waktu setempat.
    Kehadiran Kepala Negara menandai awal kunjungan kerjanya dalam rangka menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
    Dari bandara, Prabowo langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama berada di New York.
    Dalam penerbangan menuju New York, ia turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Teddy menjelaskan, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam sesi Debat Umum PBB, Selasa (23/9/2025) mendatang.
    “Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat,” ungkap Seskab Teddy.
    Ia mengatakan, Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia.
    Selain kembali tampil di level tertinggi forum PBB, Indonesia juga akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia.
    “Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, namun juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” ucap Seskab.
    Sebagai informasi, Forum PBB ini akan menjadi panggung bagi Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang dan memperkuat posisi diplomasi Indonesia di kancah global.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pidato di Sidang Umum PBB, Prabowo Mengulang Sejarah Diplomasi Prof. Sumitro

    Pidato di Sidang Umum PBB, Prabowo Mengulang Sejarah Diplomasi Prof. Sumitro

    GELORA.CO –  Setelah 10 tahun absen, Presiden Indonesia akhirnya kembali hadir di panggung utama dunia. 

    Presiden Prabowo Subianto akan berpidato di Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa 23 September 2025. 

    Kehadiran Presiden Prabowo menjadi momen bersejarah, karena mengulang jejak perjuangan diplomasi sang ayah, almarhum Prof. Sumitro Djojohadikusumo. 

    Menurut pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal, kehadiran Presiden Prabowo di forum PBB merupakan kelanjutan tradisi keluarga pejuang diplomasi. 

    “Kami rakyat Indonesia berharap, sebagaimana almarhum Prof. Sumitro, Presiden Prabowo dapat terus memperjuangkan upaya dunia untuk memperkokoh multilateralisme,” ujar Dino kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 20 September 2025.

    Prof. Sumitro pernah memimpin delegasi Indonesia di PBB pada periode 1948-1949, masa yang sangat menentukan perjalanan sejarah Bangsa Indonesia dan posisinya di dunia.

    Salah satu kiprah diplomasi paling monumental yang dicatat Sumitro adalah memorandum yang dikirim dari Kantor Perwakilan RI di PBB kepada Pejabat Menteri Luar Negeri AS Robert A. Lovett. 

    Memorandum yang kemudian dimuat di The New York Times pada 21 Desember 1948, mengecam agresi militer Belanda sebagai ancaman terhadap upaya membangun ketertiban dunia. 

    Agresi itu juga dianggap sebagai pelanggaran keras terhadap Perjanjian Renville serta perundingan lain antara Indonesia dan Belanda, sekaligus juga mencederai legitimasi PBB. 

    Tak berhenti di situ, Sumitro melakukan berbagai upaya diplomatik, termasuk membangun dukungan dari negara-negara Asia. Pada pertemuan di India, Januari 1949, ia berhasil menggalang solidaritas negara-negara Asia untuk menghentikan agresi Belanda dan menuntut pembebasan para pimpinan Republik. 

    Puncaknya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar pada Desember 1949. Setahun kemudian, tepat pada 17 Agustus 1950, Republik Indonesia Serikat resmi menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Dino menilai, pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum ke-80 PBB akan membawa angin segar di tengah merosotnya semangat multilateralisme global. 

    “Multilateralisme di mana-mana kini sedang dalam kondisi terpuruk,” kata mantan Duta Besar RI untuk AS itu.

    Senada, Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah, Hamdan Hamedan, menekankan makna strategis dalam pidato Presiden di Sidang PBB nanti. 

    Presiden Prabowo dijadwalkan berbicara di urutan ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    “Pada saat ruangan penuh, atensi dunia tertuju, dan pesan yang disampaikan dapat membentuk nada serta arah diskusi utama dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB,” ujar Hamdan.

  • Israel Makin Ganas-Terus Gempur Kota Gaza, 34 Warga Palestina Tewas

    Israel Makin Ganas-Terus Gempur Kota Gaza, 34 Warga Palestina Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Militer Israel terus memperluas serangannya di Kota Gaza dan kawasan sekitarnya pada Sabtu (20/9/2025), termasuk operasi menonaktifkan terowongan bawah tanah dan struktur yang dipasangi ranjau. Akibatnya, setidaknya 34 warga Palestina dilaporkan tewas, menurut otoritas kesehatan Gaza.

    Seperti dilansir Reuters, serangan ini sejalan dengan pembongkaran gedung-gedung tinggi di Kota Gaza-termasuk distrik Sheikh Radwan dan Tel Al-Hawa-yang selama beberapa hari terakhir menjadi titik ofensif menuju pusat dan bagian barat Kota Gaza, tempat sebagian besar warga berlindung.

    Militer Israel mengklaim telah menghancurkan hingga 20 menara tinggi di Kota Gaza dalam dua pekan terakhir. Diperkirakan sekitar 350.000 orang telah meninggalkan Kota Gaza sejak awal September. Namun, sekitar 600.000 jiwa masih tinggal di dalam kota.

    Selain korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, konflik ini juga berkaitan dengan isu sandera. Sayap militer Hamas sempat merilis gambar korban sandera, memperingatkan bahwa keselamatan mereka terancam akibat operasi militer yang terus berlangsung.

    Aksi Israel ini terjadi di tengah rencana 10 negara termasuk Australia, Belgia, Inggris dan Kanada yang dijadwalkan secara resmi akan mengakui negara Palestina yang merdeka pada hari Senin nanti, menjelang pertemuan tahunan para pemimpin di Majelis Umum PBB.

    Sejak awal perang dua tahun lalu, laut dampak peperangan sudah sangat besar yakni lebih dari 65.000 warga Palestina tewas, kelaparan tersebar, bahkan sebagian besar bangunan hancur dan penduduk terusir beberapa kali.

    Israel menegaskan, krisis kemanusiaan, termasuk kelaparan, dibesar-besarkan. Dan, menyebut perang bisa dihentikan jika Hamas menyerah, membebaskan sandera, dan membubarkan sayap militernya.

    Hamas sendiri tetap menolak untuk menyerah selama negara Palestina belum terbentuk.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengamat UMY: Indonesia harus vokal bela Palestina di Sidang PBB

    Pengamat UMY: Indonesia harus vokal bela Palestina di Sidang PBB

    Yogyakarta (ANTARA) – Pengamat hubungan internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof Faris Al Fadhat mengatakan Pemerintah Indonesia perlu tampil lebih vokal membela Palestina dalam Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9), di mana Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan berpidato.

    “Kami mendorong betul agar Indonesia lebih vokal menyuarakan dan mengecam apa yang dilakukan oleh Israel. Indonesia juga harus mendorong Palestina merdeka melalui negosiasi terwujudnya dua negara atau ‘two-state solution’,” ujar Faris kepada ANTARA di ruang kerjanya itu, Sabtu.

    Dia menilai Indonesia memiliki ruang dan legitimasi kuat untuk memimpin suara dunia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, di tengah melemahnya upaya diplomasi sejumlah negara Arab.

    Menurut Faris, peran itu penting karena perdamaian hanya bisa terwujud jika Palestina dan Israel hidup berdampingan, serta Israel mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

    “Sekarang Israel kan sudah diakui sebagai negara dan kalau Palestina tidak diberi kesempatan merdeka diakui sebagai negara yang berdaulat, maka rakyat Palestina tetap akan melawan Israel untuk mempertahankan tanah leluhur mereka. Sementara Israel menganggap lahan mereka dan apa yang dilakukan Hamas sebagai organisasi teroris,” katanya.

    Faris melihat negara-negara Arab tidak lagi serius menyuarakan secara vokal, bahkan dalam rekomendasi PBB terbaru justru lebih menekan Hamas untuk berhenti menyerang Israel tanpa menyertakan kecaman terhadap negara yang terus membombardir Gaza itu.

    “Sudah seharusnya Indonesia berani mengecam keras dan sebagai negara mayoritas muslim terbesar dengan sejarah panjang mendukung kemerdekaan Palestina, punya modal kuat untuk itu. Apa yang dilakukan Israel sudah sangat nyata; menduduki, menghancurkan infrastruktur sipil, dan membunuh warga tak berdosa. Ini pelanggaran HAM serius,” ujarnya.

    Selain mendorong Indonesia bersikap lebih vokal di PBB, lanjut Faris, Muhammadiyah juga menginisiasi langkah konkret melalui pendekatan akademik. Bersama UMY dan sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah lainnya yang memiliki Program Studi Hubungan Internasional, tengah dirancang pembentukan pusat studi bertema Palestina dan perdamaian global.

    “Kami bersama Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menginisiasi terbentuknya pusat studi Palestina. Saat ini proses pembentukan dan mendiskusikan opsi nama, mungkin Palestine Center for Global Peace. Pusat studi ini akan fokus pada riset, advokasi kebijakan luar negeri, dan edukasi publik soal perjuangan Palestina,” ungkap Faris.

    Di tengah sikap pasif sejumlah negara Timur Tengah, dia menyebut gelombang dukungan dari negara-negara Barat justru mulai bermunculan, salah satunya lewat konser amal di Inggris yang berhasil menggalang dana lebih dari 2 juta dolar AS untuk warga Palestina.

    “Publik figur dari Eropa, Inggris, Kanada bahkan AS mulai bersuara. Nah kita Indonesia harus ikut menyuarakan dengan lantang membawa isu Palestina sebagai agenda global,” katanya.

    Faris menuturkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel yang kerap digaungkan di forum internasional hanya akan menjadi jargon jika tidak ada desakan kuat agar Israel mengakui keberadaan negara Palestina.

    “Perdamaian hanya akan terwujud jika kedua pihak diakui dan diperlakukan setara. Jika hanya Israel yang terus diakui sementara Palestina tidak, maka perjuangan rakyat Palestina akan terus berlangsung,” tutup Prof Faris.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.