partai: PBB

  • 10 Negara akan Akui Negara Palestina, Ini Daftarnya

    10 Negara akan Akui Negara Palestina, Ini Daftarnya

    JAKARTA – Sepuluh negara secara resmi akan segera mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, sehingga jumlah negara anggota PBB yang telah mengakuinya bertambah menjadi 159.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Varsen Aghabekian  mengatakan Inggris, Portugal, Australia, dan Kanada akan segera mengumumkan pengakuan mereka, sementara Luksemburg, San Marino, Belgia, Andorra, Prancis, dan Malta akan menyusul dalam beberapa hari ke depan.

    Dilansir ANTARA, berikut kesepuluh negara tersebut:

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat mengaku telah memberi tahu Presiden Palestina Mahmoud Abbas tentang rencana Prancis untuk mengakui Negara Palestina pada Senin. Sebelumnya, lewat surat bertanggal 24 Juli, Macron telah menyatakan komitmen Prancis untuk menyampaikan deklarasi itu dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.

    Inggris

    Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer pada Juli mengumumkan Inggris akan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, kecuali Israel mengambil langkah-langkah penting untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Wakil PM David Lammy menegaskan lagi pengakuan pada Palestina harus menjadi bagian dari proses perdamaian yang lebih luas.

    Kanada

    Rencana Kanada untuk mengakui Palestina pada September telah ditegaskan lewat panggilan telepon antara PM Mark Carney dan Presiden Abbas pada 31 Juli. Carney juga menegaskan komitmen Kanada untuk bekerja sama dengan para mitra internasional untuk mencapai Solusi Dua Negara secara damai.

    Australia

    Australia mendeklarasikan sikap mereka pada 11 Agustus, ketika PM Anthony Albanese memastikan pemerintahnya akan mengakui Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB mendatang. Menurut dia, langkah itu mendukung momentum internasional yang kian besar terhadap Solusi Dua Negara dan gencatan senjata di Gaza.

    Belgia

    Menlu Belgia Maxime Prevot pada awal September mengungkapkan negaranya juga akan mengakui Negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB. Lewat unggahan di media sosial, Prevot mengatakan Belgia akan bergabung dengan para penandatangan Deklarasi New York untuk mendukung Solusi Dua Negara.

    Portugal

    Kementerian Luar Negeri Portugal pada Sabtu mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan akan mengakui Negara Palestina menjelang Sidang Majelis Umum PBB.

    San Marino

    Pada 30 Agustus, Menlu San Marino Luca Beccari menyampaikan rencana pemerintahnya untuk mengakui Negara Palestina. San Marino juga menyatakan keinginan mereka untuk memperkuat hubungan bilateral, termasuk rencana membuka Kedutaan Besar San Marino di Palestina dalam waktu dekat.

    Andorra

    Prancis sebelumnya mengindikasikan Andorra juga akan menjadi salah satu negara yang mengakui Negara Palestina.

    Malta

    Pada Jumat, Wakil Menlu Malta mengirimkan surat kepada Duta Besar Palestina yang menyampaikan rencana pengakuan terhadap Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB. PM Robert Abela telah mengisyaratkan rencana itu, seraya menyebutnya sebagai komitmen untuk menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah.

    Luksemburg

    Luksemburg pada Jumat menegaskan sikapnya lewat panggilan telepon antara PM Luc Frieden dan PM Palestina Mohammad Mustafa. Frieden menyatakan dukungan penuh Luksemburg terhadap Negara Palestina dan penyelesaian konflik dengan Israel.

  • 1
                    
                        Prabowo di KTT PBB: Jika Israel Akui Palestina, RI Akui Israel
                        Nasional

    1 Prabowo di KTT PBB: Jika Israel Akui Palestina, RI Akui Israel Nasional

    Prabowo di KTT PBB: Jika Israel Akui Palestina, RI Akui Israel
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia akan mengakui Israel bila Israel mengakui Palestina.
    “Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina, tapi Indonesia juga menyatakan bahwa jika Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan langsung mengakui negara Israel, dan kita akan menjamin keamanan Israel,” kata Prabowo di mimbar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.
    Para hadirin bertepuk tangan menyambut kalimat Prabowo.
    Pidato Prabowo ini dia sampaikan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) soal solusi dua negara untuk Palestina dan Israel, yang disiarkan PBB lewat situs web dan kanal YouTube-nya.
    Sidang dipimpin (
    co-chairs
    ) oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga memberikan sambutan di awal forum.
    Prabowo menyampaikan dukungannya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri tragedi yang terus berlangsung di Palestina akibat agresi Israel.
    “Indonesia sekali lagi menekankan komitmennya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan mengarah ke perdamaian,” ujar Prabowo.
    Prabowo menyampaikan kecaman terhadap aksi kekerasan yang menimpa warga sipil di Gaza. Dia menyebutnya sebagai tragedi dan bencana kemanusiaan.
    “Kami mengecam segala bentuk tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil tak berdosa,” kata Prabowo.
    Forum ini, kata Prabowo, merupakan langkah bersejarah mewujudkan perdamaian di Palestina.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Resmi! Prancis Akui Negara Palestina, Sekutu Israel “Berguguran”

    Resmi! Prancis Akui Negara Palestina, Sekutu Israel “Berguguran”

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengakui negara Palestina, langkah bersejarah yang segera memicu gelombang dukungan serupa dari sejumlah negara Barat.

    Dalam pidatonya dalam KTT soal solusi dunia negara untuk Palestina di PBB, Macron menyerukan diakhirinya perang yang telah menimbulkan penderitaan besar.

    “Waktu untuk perdamaian telah tiba, ketika kita hanya berjarak beberapa saat dari kehilangan kesempatan itu selamanya,” kata Macron, Senin (22/9/2025) waktu setempat.

    “Waktu telah tiba untuk membebaskan 48 sandera yang ditahan Hamas. Waktu telah tiba untuk menghentikan perang, pemboman di Gaza, pembantaian, dan pengusiran,” imbuhnya.

    Meski demikian, Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan membuka kedutaan besar untuk negara Palestina sampai syarat gencatan senjata di Gaza dan pembebasan seluruh sandera terpenuhi.

    Walaupun masih bersyarat, langkah Prancis tersebut disambut meriah oleh Otoritas Palestina. Delegasi Palestina menyebutnya sebagai keputusan “bersejarah dan penuh keberanian”.

    Tidak hanya Prancis, pengakuan terhadap Palestina juga diumumkan pada hari yang sama oleh Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal. Sebelumnya, Spanyol, Irlandia, dan Norwegia sudah menyatakan pengakuan pada Mei lalu, sementara Swedia melakukannya sejak 2014.

    Macron menyebut bahwa Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, Monako, dan San Marino juga bergabung dalam daftar negara yang kini mengakui Palestina.

    Namun, langkah tersebut mendapat tentangan keras dari Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji tidak akan mengizinkan terbentuknya negara Palestina. Bahkan, sejumlah anggota kabinet garis kerasnya mengancam untuk mencaplok Tepi Barat demi menutup jalan menuju negara Palestina.

    Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan, “Israel akan mengambil tindakan. Mereka tidak sedang mempromosikan perdamaian. Mereka mendukung terorisme.”

    Dari Washington, Gedung Putih juga menyatakan ketidaksetujuan. Juru bicara Presiden Donald Trump, Karoline Leavitt, mengatakan, “Presiden percaya bahwa pengakuan (negara Palestina) adalah hadiah untuk Hamas.”

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam wawancara dengan AFP sebelum dimulainya pertemuan menyampaikan agar dunia tidak gentar terhadap ancaman balasan. “Kita tidak boleh merasa terintimidasi oleh risiko retaliasi,” ujarnya.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Presiden Abbas: Hamas Harus Serahkan Senjata ke Otoritas Palestina

    Presiden Abbas: Hamas Harus Serahkan Senjata ke Otoritas Palestina

    Jakarta

    Presiden Palestina Mahmud Abbas mengapresiasi Presiden Prancis Emmanuel Macron karena telah mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Abbas meminta Hamas untuk menyerahkan senjata ke otoritas Palestina.

    Hal itu disampaikan Abbas melalui video dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT) PBB tentang solusi dua negara untuk Palestina, di New York, Amerika Serikat (AS).

    “Hamas tidak akan memiliki peran dalam pemerintahan (Gaza). Hamas dan faksi-faksi lainnya harus menyerahkan senjata mereka kepada Otoritas Palestina,” ujar Abbas, seperti dilansir AFP, Selasa (23/9/2025).

    “Kami juga mengecam pembunuhan dan penahanan warga sipil, termasuk tindakan Hamas pada 7 Oktober 2023,” imbuhnya.

    Dilansir Aljazeera, Abbas juga menyerukan untuk gencatan senjata segera di Gaza. Menurutnya, bantuan sangat diperlukan di Gaza.

    “Kami menyerukan gencatan senjata segera. Kami perlu mengirimkan bantuan ke Gaza. Kami membutuhkan pembebasan tawanan. Kami memuji peran Mesir dan Qatar dalam memediasi berakhirnya perang, dan juga Mesir dan Yordania, yang telah menolak rencana pemindahan warga Palestina,” kata Abbas.

    (lir/lir)

  • Prabowo Puji Prancis hingga Inggris Akui Palestina: Langkah yang Tepat

    Prabowo Puji Prancis hingga Inggris Akui Palestina: Langkah yang Tepat

    Jakarta

    Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi Inggris, Prancis hingga Portugal yang mengakui Negara Palestina. Prabowo menyebut negara-negara tersebut telah mengambil langkah yang tepat.

    Hal itu disampaikan Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) soal solusi dua negara untuk perdamaian Palestina, di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS). KTT ini disiarkan secara langsung di situs PBB.

    “Kami mengapresiasi negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah berprinsip ini. Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya di dunia telah mengambil langkah pada sisi yang benar dalam sejarah,” kata Prabowo, Selasa (23/9/2025).

    Prabowo mengatakan pengakuan Negara Palestina adalah keputusan yang tepat. Prabowo mengatakan sejarah tidak akan pernah berhenti.

    “Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang tepat pada sisi yang benar dari sejarah. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan, sejarah tidak berhenti,” jelasnya.

    Prabowo mengajak dunia internasional untuk mengakui Palestina. Prabowo menekankan perang di Gaza harus dihentikan.

    Selain itu, Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada Prancis dan Arab Saudi yang menjadi ketua dalam KTT soal Palestina itu.

    “Yang Mulia, Presiden Emmanuel Macron, Presiden Republik Prancis, dan Yang Mulia Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud, Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, sebagai ketua bersama pertemuan terhormat ini,” tuturnya.

    “Yang Mulia, para ketua bersama, dan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terhormat, saya ingin menyampaikan penghargaan dan penghormatan tertinggi kami kepada pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan mereka dalam menyelenggarakan musyawarah penting ini,” ujarnya.

    (lir/lir)

  • Prabowo Serukan Akhiri Perang di Gaza: Hentikan Bencana Kemanusiaan

    Prabowo Serukan Akhiri Perang di Gaza: Hentikan Bencana Kemanusiaan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mendesak agar perang di Gaza, Palestina, diakhiri. Prabowo menekankan bencana kemanusiaan di Gaza harus segera dihentikan.

    “Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” kata Prabowo di KTT PBB soal solusi dua negara untuk Palestina, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025).

    KTT ini disiarkan langsung melalui situs PBB. Prabowo menyoroti tragedi kemanusiaan yang terus berlanjut di Gaza.

    “Dengan berat hati, kami mengenang tragedi yang tak tertahankan dan berkelanjutan di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa-banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita.

    Prabowo mengutuk tindakan kekerasan terhadap warga sipil di Gaza. Prabowo menekankan tanggung jawab global terhadap situasi di Gaza.

    “Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Oleh karena itu, hari ini dengan bermartabat kami berkumpul untuk mengemban tanggung jawab historis kami. Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara kepada negara Palestina, tetapi juga kepada masa depan Israel, dan juga kepada kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tutur dia.

    Prabowo lantas menegaskan komitmen Indonesia terhadap Palestina. Prabowo mengatakan solusi dua negara akan menghasilkan perdamaian di Palestina.

    “Kami mengutuk semua kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara untuk masalah Palestina. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian,” tuturnya.

    (lir/lir)

  • Prabowo: Jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina, RI Akan Akui Israel

    Prabowo: Jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina, RI Akan Akui Israel

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyerukan agar dunia menjamin negara Palestina. Prabowo menekankan Indonesia akan mengakui Israel jika mereka mengakui kemerdekaan dan negara Palestina.

    Hal itu disampaikan Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal solusi dua negara untuk perdamaian Palestina, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). KTT ini disiarkan langsung di Situs PBB.

    “Kita harus menjamin negara Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” ujar Prabowo disambut riuh tepuk tangan hadirin sidang.

    Prabowo mengatakan pengakuan sebuah negara artinya perdamaian. Prabowo mengatakan Indonesia mendorong perdamaian yang abadi.

    “Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian. Pengakuan kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata untuk perdamaian abadi. Ini harus menjadi perdamaian sejati bagi semua pihak,” kata dia.

    Prabowo mengajak negara-negara yang hadir dalam KTT untuk segera mengakui negara Palestina. Prabowo menekankan perang di Gaza harus dihentikan.

    “Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” tutur dia.

    (lir/lir)

  • Prabowo Serukan Akhiri Perang di Gaza: Hentikan Bencana Kemanusiaan

    Prabowo di KTT PBB: Kita Harus Akui Palestina Sekarang!

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal solusi dua negara untuk perdamaian Palestina. Prabowo menekankan dunia harus mengakui negara Palestina.

    “Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Prabowo dalam bahasa Inggris di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) seperti disiarkan langsung di Situs PBB, Selasa (23/9/2025).

    Prabowo mengatakan prioritas utama saat ini adalah mengakhiri perang. Prabowo menekankan perdamaian harus segera dicapai.

    “Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” ujar dia.

    Prabowo mengatakan Indonesia siap mengambil langkah menuju perdamaian. Indonesia juga bersedia mengirimkan pasukan perdamaian.

    “Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” jelasnya.

    (lir/lir)

  • Prabowo Hadiri KTT PBB soal Palestina, Didampingi Menlu-Seskab

    Prabowo Hadiri KTT PBB soal Palestina, Didampingi Menlu-Seskab

    Jakarta

    Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS). Prabowo menghadiri Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.

    Dilansir Antara, Presiden Prabowo memasuki ruang Sidang Majelis Umum PBB sekitar pukul 15.00 waktu setempat, Selasa (22/9/2025). Prabowo mengenakan setelan jas berwarna abu-abu gelap dan kopiah hitam.

    Presiden Prabowo duduk di bagian tengah kanan dari arah panggung, diapit oleh India dan Iran.

    Turut mendampingi Kepala Negara adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB Umar Hadi.

    KTT yang digelar oleh PBB dalam rangkaian acara Sidang Majelis Umum PBB itu akan berlangsung pada pukul 15.00 hingga 18.00 waktu setempat.

    KTT ini diketuai oleh Prancis dan Arab Saudi. Presiden Emmanuel Macron mengumumkan Prancis mengakui negara Pelestina usai membuka KTT ini.

    “Hari ini, saya menyatakan bahwa Prancis mengakui Negara Palestina,” ujar Macron.

    Sementara itu, Presiden Prabowo mendapat urutan kelima sebagai kepala negara yang akan menyampaikan pernyataan dalam forum tersebut setelah Yordania, Turki, Brazil, dan Portugal.

    Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia di New York Hari Prabowo menyampaikan bahwa sesi mengenai Palestina pada rangkaian Sidang Majelis Umum PBB bertujuan untuk menggalang lebih banyak negara yang memberi pengakuan terhadap Negara Palestina.

    “High Level Conference Two State Solution ini tujuannya adalah untuk menggalang sebanyak mungkin negara yang memberikan pengakuan terhadap State of Palestine. Sehingga akan meningkatkan leverage Palestina dalam proses negosiasi damai,” kata Hari Prabowo dalam pengarahan media di PTRI New York, Amerika Serikat, Sabtu (20/9).

    Hari menuturkan bahwa konferensi yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi itu berupaya membuat posisi Palestina di mata dunia setara dengan Israel sehingga tercipta kedamaian di kawasan dan keadilan bagi bangsa Indonesia.

    Keterlibatan Indonesia dalam mewujudkan solusi dua negara bagi Palestina, lanjutnya, ditunjukkan melalui partisipasi Indonesia sebagai kelompok inti (core group) untuk menggalang pengakuan negara Palestina.

    “Main inisiator-nya itu adalah Prancis dan Saudi, tapi ada core group’. Nah Indonesia salah satu dari core group-nya, total ada 19. Nah 19 ini, terus terang saja, di luar layar juga melakukan berbagai upaya menggalang sebanyak mungkin negara-negara yang memberikan pengakuan pada State of Palestine,” kata Hari.

    Dia optimistis menjelang hari pelaksanaan konferensi mengenai masalah Palestina, akan ada lagi beberapa negara yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara.

    Sejumlah negara, baru-baru ini, menyampaikan bahwa mereka akan secara resmi mengakui Palestina menjelang sidang PBB. Sejumlah negara itu adalah Inggris, Prancis, Portugal, dan Malta.

    Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat (12/9) telah mengadopsi sebuah draf resolusi yang mengesahkan Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Isu Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara.

    (lir/lir)

  • Palestina Sambut Baik Pengakuan Prancis: Keputusan Berani

    Palestina Sambut Baik Pengakuan Prancis: Keputusan Berani

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Palestina menyambut baik pengakuan itu.

    “Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat menyambut baik pengakuan Negara Palestina oleh Republik Prancis yang bersahabat,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina di Ramallah, seperti dilansir AFP, Selasa (23/9/2025).

    Palestina mengatakan pengakuan Prancis ini adalah keputusan yang bersejarah. Palestina menganggap Prancis mengambil keputusan yang berani.

    “Menganggapnya sebagai keputusan bersejarah dan berani yang konsisten dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta mendukung upaya berkelanjutan untuk mencapai perdamaian dan menerapkan solusi dua negara,” jelasnya.

    Presiden Emmanuel Macron mengumumkan Prancis mengakui negara Pelestina. Hal itu disampaikan usai membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal solusi dua negara untuk perdamaian Palestina.

    KTT ini berlangsung di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (22/9/2025) siang waktu setempat. KTT ini diketuai oleh Prancis dan Arab Saudi. KTT ini juga disiarkan langsung melalui situs PBB.

    “Hari ini, saya menyatakan bahwa Prancis mengakui Negara Palestina,” ujar Macron.

    (lir/lir)