partai: PBB

  • RI Siap Jadi Pelopor Perdamaian Dunia

    RI Siap Jadi Pelopor Perdamaian Dunia

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto meminta dunia mengakui negara Palestina dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PKB mengapresiasi pidato tersebut.

    “PKB sangat bangga dan mengapresiasi pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB. Setelah hampir 10 tahun Indonesia absen berbicara di forum dunia,” kata Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

    “Kembalinya RI ke panggung internasional adalah langkah yang sangat penting ditengah situasi global yang tidak pasti. Ini menunjukkan bahwa Indonesia siap memainkan kembali perannya sebagai negara demokrasi besar dan pelopor perdamaian dunia,” tambahnya.

    Daniel menilai posisi Prabowo yang menyoroti isu Palestina sangat tepat dan sejalan dengan amanat konstitusi. Apalagi, katanya, di tengah momentum semakin banyak negara besar seperti Prancis dan Inggris yang mengakui Palestina.

    “Indonesia sudah tepat mengambil peran aktif untuk memperkuat dukungan internasional agar kemerdekaan Palestina segera terwujud, agar penjajahan segera di akhiri, perang segera berakhir karena hanya menimbulkan penderitaan bagi kedua belah pihak,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Daniel menyebut bagi PKB, inilah bentuk nyata dari politik luar negeri bebas-aktif dan non-blok yang diwariskan para pendiri bangsa. Suara semangat perdamaian dan stabilitas global yang diserukan Prabowo katanya menjadi momentum bagi dunia untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal solusi dua negara untuk perdamaian Palestina. Prabowo menekankan dunia harus mengakui negara Palestina.

    “Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Prabowo dalam bahasa Inggris di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) seperti disiarkan langsung di Situs PBB, Selasa (23/9/2025).

    Prabowo mengatakan prioritas utama saat ini adalah mengakhiri perang. Prabowo menekankan perdamaian harus segera dicapai.

    “Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” ujar dia.

    (azh/idn)

  • Prabowo: Dunia harus tolak doktrin “yang kuat berbuat semaunya”

    Prabowo: Dunia harus tolak doktrin “yang kuat berbuat semaunya”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto saat berpidato dalam sesi debat umum Sidang Ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas PBB, New York, Selasa (23/9) waktu setempat, mengajak negara-negara dunia menolak doktrin “yang kuat dapat berbuat semaunya”.

    Menurut Prabowo, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibentuk, karena salah satunya untuk menolak doktrin semacam itu.

    “Thucydides memperingatkan: Yang kuat dapat berbuat semau mereka, sementara yang lemah harus menderita”, kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus membela semua, yang kuat dan yang lemah. Benar disebut benar, bukan karena dapat disebut demikian, tetapi memang demikian adanya,” kata Prabowo saat berbicara di General Assembly Hall, Markas PBB, New York, saat Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB.

    Pernyataan Prabowo itu merujuk pada tumbuhnya aksi sepihak beberapa negara yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan negara lainnya, termasuk genosida yang saat ini dilakukan oleh militer Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

    “Kita tidak boleh diam sementara rakyat Palestina diperlakukan tak adil, dan tak dapat memperoleh legitimasi untuk berbicara di ruangan ini,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengakui saat ini dunia banyak diliputi oleh kekerasan dan kebencian. Walaupun demikian, Presiden melanjutkan, setiap orang berhak untuk aman, untuk dihormati harkat martabatnya, untuk dicintai, dan untuk mewariskan hidup yang lebih baik kepada anak-anaknya kelak.

    “Anak-anak kita menyaksikan pilihan kita hari ini. Mereka tidak belajar dari buku pelajaran, tetapi dari pilihan-pilihan kita,” ujar Presiden.

    Karena itu, Prabowo kembali menekankan peran penting PBB untuk menjaga perdamaian, menegakkan multilateralisme, dan kesejahteraan untuk semua. “Dengan PBB yang kuat, kita dapat membangun dunia di mana yang lemah tidak harus menderita, tetapi yang lemah dapat hidup di dunia yang adil sebagaimana mestinya,” kata Presiden.

    “Kita semua berharap pemimpin-pemimpin negara di dunia dapat menunjukkan sikap kenegarawanan, kebijaksanaan, mampu menahan diri, dan rendah hati, mengatasi rasa benci, dan rasa saling curiga,” sambung Presiden Prabowo.

    Dalam pidatonya di Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB, Presiden Prabowo membahas sejumlah isu, di antaranya terkait genosida Israel di Gaza, Palestina, dan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara, ancaman nyata dampak perubahan iklim dan komitmen Indonesia untuk transisi menuju energi bersih, krisis pangan serta langkah Indonesia mewujudkan ketahanan pangan, dan pandangan Indonesia mengenai peran penting PBB.

    Sesi debat umum merupakan acara inti Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB.

    Presiden Prabowo naik podium pada urutan ketiga, setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva pada urutan pertama, dan Presiden AS Donald Trump pada urutan kedua. Tradisinya, Brazil selalu berbicara pada urutan pertama dalam Sidang Majelis Umum PBB, dan AS selalu berbicara pada urutan kedua selaku tuan rumah.

    Kehadiran Presiden Prabowo secara langsung di Markas PBB pada Sidang Ke-80 Majelis Umum PBB pun menjadi kehadiran pertama kepala negara Indonesia setelah absen selama 10 tahun dalam forum tahunan PBB tersebut.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo: Palestina Harus Merdeka, tapi Kita Juga Harus Hormati Israel

    Prabowo: Palestina Harus Merdeka, tapi Kita Juga Harus Hormati Israel

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara (two states solutions) dalam penyelesaian konflik di Gaza. Menurutnya, perdamaian hanya akan terwujud jika hak Palestina dan keamanan Israel diakui serta dijamin oleh komunitas internasional.

    Hal itu diucapkan Prabowo dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, (23/9/2025) waktu setempat. 

    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus, kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita bisa memiliki perdamaian sejati, perdamaian yang nyata, tanpa kebencian dan tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” ucapnya.

    Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza yang makin parah dan mendesak agar dunia tidak berpaling dari tragedi tersebut.

    Presiden menegaskan bahwa jutaan orang kini menghadapi trauma, kelaparan, hingga ancaman kematian di depan mata komunitas internasional.

    “Saat ini juga, orang-orang tak bersalah menangis meminta pertolongan, menangis ingin diselamatkan. Siapa yang akan menyelamatkan mereka? Siapa yang akan menyelamatkan orang-orang tak bersalah? Siapa yang akan menyelamatkan orang tua dan perempuan? Jutaan orang menghadapi bahaya saat kita duduk di sini,” katanya.

    Presiden Prabowo kemudian mengingatkan pentingnya peran PBB sebagai pilar utama dalam menjaga tatanan internasional yang adil. Menurutnya, perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan tidak boleh hanya menjadi hak segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia.

    “Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena keterpaksaan, tetapi hidup dalam keadilan yang layak mereka dapatkan. Mari kita lanjutkan perjalanan besar umat manusia menuju cita-cita, aspirasi tanpa pamrih yang melahirkan PBB,” jelas Presiden.

    Lebih lanjut, Presiden menyatakan keyakinannya bahwa para pemimpin dunia dari berbagai peradaban akan bangkit untuk menunjukkan kebijaksanaan dan mengedepankan persaudaraan.

    Untuk itu, Kepala Negara turut mengajak seluruh pihak untuk menjadikan mimpi perdamaian sebagai visi bersama untuk dunia yang lebih baik.

    “Kita harus hidup sebagai satu keluarga umat manusia. Indonesia berkomitmen menjadi bagian untuk mewujudkan visi ini. Apakah ini sebuah mimpi? Mungkin, tetapi ini adalah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama. Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia,” pungkasnya.

  • Prabowo tuai apresiasi pemimpin dunia usai pidato di Sidang Umum PBB

    Prabowo tuai apresiasi pemimpin dunia usai pidato di Sidang Umum PBB

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menuai respons positif dari para pemimpin dunia setelah menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) l setempat.

    Sebagaimana keterangan yang diterima, Prabowo langsung dikerubungi sejumlah pemimpin dunia, usai menyampaikan pidato di hadapan para kepala negara, kepala pemerintahan, serta delegasi dari hampir seluruh negara di dunia.

    Raja Yordania Abdullah II tampak menyalami Prabowo, begitu juga dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Mereka terlihat memberikan ucapan selamat dan menyampaikan apresiasi atas pesan-pesan kuat yang disampaikan.

    Diketahui dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa hal penting. Di antaranya adalah keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan swasembada beras sekaligus menyampaikan harapan agar dunia bersatu dalam perdamaian.

    “Kita harus bertindak sekarang. Kita harus memperjuangkan tatanan multilateral di mana perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan bukan hak istimewa segelintir, melainkan hak semua,” kata Prabowo

    “Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena kelemahannya, tetapi hidup dengan keadilan yang layak mereka terima,” imbuhnya.

    Selain itu, Presiden juga menegaskan kembali posisi Indonesia terhadap solusi dua negara untuk konflik Palestina.

    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita bisa mendapatkan perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian, perdamaian tanpa kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara,” tegas Kepala Negara.

    Presiden Prabowo menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut Kehadirannya menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran aktif di forum multilateral tertinggi dunia.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Imam Budilaksono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo Cerita Masa Kelam Penjajahan Indonesia saat Pidato di Sidang Umum PBB

    Prabowo Cerita Masa Kelam Penjajahan Indonesia saat Pidato di Sidang Umum PBB

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato bersejarah pada Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2025).

    Dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan pentingnya persatuan umat manusia di tengah berbagai perbedaan ras, agama, dan kebangsaan.

    Dalam pidato yang disampaikan sebagai pemimpin ketiga yang berbicara di hadapan forum internasional tersebut, Prabowo menyebut kehadiran para pemimpin dunia di PBB merupakan bukti bahwa umat manusia tetap memiliki semangat kebersamaan.

    “Ini benar-benar suatu kehormatan besar bagi saya untuk berdiri di ruang sidang agung ini di antara para pemimpin dan wakil-wakil yang mewakili hampir seluruh umat manusia,” ujar Prabowo dalam pembukaan pidatonya. 

    Prabowo menekankan bahwa meski berbeda dalam ras, agama, maupun kebangsaan, seluruh umat manusia, tetap bagian dari satu keluarga besar. Menurutnya, identitas sebagai manusia harus selalu ditempatkan di atas segala perbedaan politik maupun ideologi. 

    Dia kemudian mengutip prinsip dasar dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang menyatakan bahwa semua manusia diciptakan setara dan memiliki hak tak terbantahkan untuk hidup, merdeka, dan mengejar kebahagiaan. Prinsip tersebut, menurutnya, telah menginspirasi berbagai revolusi dan perjuangan kebebasan di seluruh dunia, termasuk melahirkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948.

    Namun, Presiden RI menyoroti bahwa di era modern dengan kemajuan sains dan teknologi, umat manusia masih dihadapkan pada bahaya besar berupa rasisme, kebencian, penindasan, dan apartheid.

    “Kita masih menghadapi ketidakadilan, kekerasan, dan diskriminasi yang mengancam masa depan kita bersama,” katanya.

    Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memahami betul penderitaan akibat penjajahan dan ketidakadilan. Selama berabad-abad, rakyat Indonesia hidup di bawah dominasi kolonial yang merampas hak dan martabat bangsa.

    “Kita diperlakukan lebih rendah dari binatang di Tanah Air kita sendiri,” tegasnya.

    Lebih jauh, ia mengingatkan pentingnya solidaritas antarbangsa untuk melawan ketidakadilan global. Ia mencontohkan bagaimana dukungan internasional membantu Indonesia meraih kemerdekaan serta membangun legitimasi di forum dunia melalui PBB dan lembaga-lembaga internasional lain 

    Di hadapan Majelis Umum PBB, Prabowo menyerukan agar semangat persaudaraan dan solidaritas kemanusiaan terus menjadi dasar bagi kerja sama antarnegara.

    “Kita hadir di sini pertama-tama sebagai manusia, bukan hanya sebagai perwakilan negara,” pungkasnya.

  • Prabowo di PBB: Indonesia Pernah Diperlakukan Lebih Buruk dari Anjing

    Prabowo di PBB: Indonesia Pernah Diperlakukan Lebih Buruk dari Anjing

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bangsa Indonesia sangat memahami arti penderitaan dan penindasan sebagaimana yang banyak terjadi di dunia saat ini. Hal ini disampaikannya dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan dunia berada dalam bahaya, tantangan, dan ketidakpastian yang berat. Menurutnya, kebodohan manusia, yang dipicu oleh rasa takut, rasisme, kebencian, penindasan, dan apartheid, mengancam masa depan bersama.

    “Negara saya memahami penderitaan ini. Selama berabad-abad, rakyat Indonesia hidup di bawah dominasi kolonial, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih buruk daripada anjing di tanah air kami sendiri,” ujarnya.

    Prabowo juga menuturkan orang Indonesia tahu apa artinya diperlakukan tidak adil, hidup dalam apartheid, kemiskinan, dan tidak mendapatkan kesetaraan dalam kesempatan.

    Namun, lanjutnya, hal tersebut justru membuat Indonesia makin paham apa pentingnya solidaritas.

    “Dalam perjuangan kami untuk kemerdekaan, dalam perjuangan kami untuk mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan, Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri bersama Indonesia dan memberikan bantuan penting,” tuturnya.

    Prabowo pun mengapresiasi keputusan-keputusan PBB dalam bidang kemanusiaan. Menurutnya, hal itu turut memberi Indonesia legitimasi internasional dan mendukung pembangunan awal Tanah Air.

    “Dan karena itu, hari ini Indonesia berdiri di ambang kemakmuran bersama serta kesetaraan dan martabat yang lebih besar,” tegasnya.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Gelar Pertemuan dengan Bill Gates, Anugerahkan Bintang Jasa Utama

    Prabowo Gelar Pertemuan dengan Bill Gates, Anugerahkan Bintang Jasa Utama

    New York

    Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Gates Foundation, Bill Gates. Prabowo sekaligus menganugerahkan bintang jasa utama kepada Bill Gates.

    Dikutip Biro Sekretariat Presiden, Pertemuan digelar di Landmark Room, Lantai 29, Hotel Millennium Hilton New York One UN Plaza, Selasa (23/9/2025), di sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo tidak hanya membahas peluang kerja sama di berbagai bidang, namun juga menganugerahkan tanda kehormatan kepada Bill Gates atas jasa dan dedikasinya yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia.

    Setibanya di lokasi pertemuan, keduanya berjabat tangan dan melakukan sesi foto bersama. Setelahnya, Prabowo dan Bill Gates melanjutkan pertemuan.

    Presiden Prabowo Subianto bertemu Bill Gates di New York. (Jessica/Biro Pers Sekretariat Presiden) Foto: Presiden Prabowo Subianto bertemu Bill Gates di New York. (Jessica/Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Dalam keterangannya usai pertemuan, Prabowo mengatakan bahwa pertemuan dengan Bill Gates berlangsung sangat positif. Menurutnya, Bill Gates memberikan perhatian dan bantuan luar biasa kepada Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan.

    “Beliau sangat besar perhatian kepada Indonesia. Banyak bantuannya luar biasa. Menteri Kesehatan mengatakan mungkin nilai langsung yang dibantu sudah sekitar Rp 7 triliun ya. Rp 7-8 triliun, tapi nilai yang lebih luas itu dampaknya kurang lebih 4,5 miliar dolar,” ujar Prabowo.

    “Bantuan riset, mencari benih-benih yang terbaik, obat-obatan, vaksin. Jadi dengan pertimbangan itulah saya memutuskan memberi tanda kehormatan,” lanjutnya.

    Oleh karenanya, Prabowo menganugerahkan penghargaan Order of Distinguished Stars – Bintang Jasa Utama kepada William Henry Gates III atau Bill Gates. Penganugerahan ini diberikan sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasi luar biasa Bill Gates dalam bidang dan kegiatan yang bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, serta kejayaan bangsa dan negara.

    Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dalam hal ini Danantara terus melakukan komunikasi bersama yayasan Bill Gates untuk proyek kemanusiaan.

    Turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Perkasa Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    (eva/wnv)

  • Momen 8 Kali Tepuk Tangan Bergema Saat Prabowo Pidato di Sidang Umum PBB…
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 September 2025

    Momen 8 Kali Tepuk Tangan Bergema Saat Prabowo Pidato di Sidang Umum PBB… Nasional 24 September 2025

    Momen 8 Kali Tepuk Tangan Bergema Saat Prabowo Pidato di Sidang Umum PBB…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tepuk tangan mewarnai pernyataan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, Manhattan, New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/9/2025).
    Setidaknya, terhitung ada delapan kali tepuk tangan, termasuk
    standing ovation
    di akhir pidato Prabowo.
    Dalam pidatonya, Prabowo mengangkat isu perdamaian, solidaritas, dan dukungan Indonesia terhadap Palestina.
    Dalam beberapa kesempatan, pidato Prabowo pun mendapat apresiasi dari para pemimpin dunia dan delegasi yang hadir.
    Tepuk tangan pertama terdengar saat Prabowo mengutip pemikiran klasik Thucydides dan menegaskan pentingnya keadilan bagi semua bangsa.
    “Thucydides pernah memperingatkan, yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Kekuatan tidak bisa dijadikan kebenaran. Kebenaranlah yang harus menjadi kebenaran,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan.
    Momen tepuk tangan terdengar lagi saat Kepala Negara menyatakan kesiapan mengirim pasukan perdamaian.
    Prabowo mengatakan siap mengirim 20.000 pasukan perdamaian ke berbagai wilayah konflik, termasuk Gaza.
    “Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri bangsa kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan dan dijaga,” tegas dia.
    Ketiga, gema tepuk tangan terdengar saat Prabowo mengajak semua pihak membawa harapan dan optimisme.
    “Yang Mulia Presiden, Yang Mulia para delegasi, saya mengusulkan kepada Majelis ini sebuah pesan harapan dan optimisme yang berlandaskan pada tindakan nyata dan pelaksanaan,” ucap dia.
    Ketika Prabowo membahas soal tekanan akibat populasi dunia di bumi, juga terdengar suara tepuk tangan.
    Momen tepuk tangan kembali terdengar saat Prabowo menyorot soal kekuatan solidaritas dalam menghadapi penindasan.
    “Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa tertindas, rasa ketidakadilan, telah terbukti dalam sejarah umat manusia menyatu menjadi sebuah kekuatan besar yang mampu mengatasi penindasan dan ketidakadilan,” tutur dia.
    Selain itu, gema tepuk tangan juga terekam usai Prabowo menyatakan dukungan penuh untuk Palestina.
    Di momen ini, ia turut menegaskan solusi dua negara (
    two state solutions
    ) atas konflik di sana.
    “Untuk menutup, saya ingin kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara di Palestina,” ujar dia.
    Tak hanya sekali, pidato Prabowo soal Palestina kembali mendapat tepuk tangan dari para delegasi, khususnya saat Prabowo menekankan jaminan hak semua pihak.
    Kemerdekaan Palestina harus diakui, begitu juga Israel.
    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan serta keamanan Israel. Hanya dengan itu kita dapat memiliki perdamaian sejati, perdamaian tanpa kebencian dan kecurigaan. Dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni,” ungkap dia, diiringi tepuk tangan lagi.
    Terakhir, tepuk tangan meriah kembali bergema saat Prabowo mengakhiri pidatonya.
    Bahkan, ada sejumlah delegasi melakukan
    standing ovation
    .
    Adapun pidato Prabowo di PBB ditutup dengan ajakan untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang telah dirintis para pendiri bangsa.
    “Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para pendahulu kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih,” tutup Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo tuai apresiasi pemimpin dunia usai pidato di Sidang Umum PBB

    Prabowo dapat delapan kali tepuk tangan saat pidato di Sidang Umum PBB

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mendapat delapan kali tepuk tangan, termasuk tepuk tangan berdiri (standing ovation) pada pidatonya di sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat

    Pidato Prabowo yang menekankan pesan perdamaian, solidaritas, dan komitmen Indonesia terhadap isu-isu global itu menuai apresiasi dari para pemimpin dunia dan delegasi yang hadir.

    Tepuk tangan pertama terdengar saat Prabowo mengutip pemikiran klasik Thucydides dan menegaskan pentingnya keadilan bagi semua bangsa.

    “Thucydides pernah memperingatkan ‘yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung’. Kita harus berdiri untuk semua, baik yang kuat maupun yang lemah. Kekuatan tidak bisa dijadikan kebenaran. Kebenaran lah yang harus menjadi kebenaran,” ujar Prabowo.

    Tepuk tangan kedua muncul ketika Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia mengirim ribuan pasukan penjaga perdamaian ke berbagai wilayah konflik.

    “Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri bangsa kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan dan dijaga,” tegasnya.

    Tepuk tangan ketiga terjadi saat Prabowo menyerukan pesan optimisme yang berlandaskan pada tindakan nyata dan pelaksanaan.

    Tepuk tangan keempat terdengar saat Prabowo menyinggung tekanan terhadap bumi akibat populasi yang terus meningkat.

    Tepuk tangan kelima mengiringi penegasan Prabowo soal kekuatan solidaritas menghadapi penindasan.

    “Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa tertindas, rasa ketidakadilan, telah terbukti dalam sejarah umat manusia menyatu menjadi sebuah kekuatan besar yang mampu mengatasi penindasan dan ketidakadilan,” jelasnya.

    Tepuk tangan keenam bergemuruh saat Prabowo menegaskan posisi Indonesia yang konsisten mendukung solusi dua negara.

    Tepuk tangan ketujuh terdengar ketika Prabowo menekankan bahwa perdamaian sejati hanya terwujud jika hak semua pihak dijamin.

    Pidato ditutup dengan ajakan Presiden untuk melanjutkan perjalanan kemanusiaan yang telah dirintis para pendiri bangsa, yang memicu tepuk tangan berdiri oleh para delegasi di ruang sidang.

    “Mari kita bekerja menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para pendahulu kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan. Terima kasih,” pungkas Prabowo.

    Pidato ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang aktif memperjuangkan perdamaian dunia, keadilan, serta solusi konkret atas tantangan global mulai dari perubahan iklim hingga krisis kemanusiaan di Palestina.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4
                    
                        8 Momen Prabowo Hentakan Meja di Sidang Umum PBB, karena Apa Saja?
                        Nasional

    4 8 Momen Prabowo Hentakan Meja di Sidang Umum PBB, karena Apa Saja? Nasional

    8 Momen Prabowo Hentakan Meja di Sidang Umum PBB, karena Apa Saja?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto tampak berpidato secara berapi-api dan penuh semangat dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025).
    Bahkan, terdapat 8 momen Prabowo terpantau sampai mengentakkan tangannya ke meja mimbar.
    Prabowo mengentakkan meja saat berbicara perihal penjajahan Indonesia, solusi konflik Palestina-Israel, hingga menghapus kelaparan dari Indonesia.
    Berikut rangkuman momennya.
    1. Entakan meja pertama Prabowo terjadi ketika dirinya berbicara mengenai Indonesia yang pernah merasakan pahitnya penjajahan.
    Prabowo menyampaikan, rakyat Indonesia ditindas oleh penjajah di Tanah Air mereka sendiri.
    Dia menyebut, rakyat Indonesia saat itu diperlakukan lebih hina daripada anjing.
    “Negara saya merasakan kepedihan ini. Selama berabad-abad, rakyat Indonesia hidup di bawah penjajahan, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih rendah daripada anjing di Tanah Air kami sendiri. Kami, rakyat Indonesia, tahu apa artinya diabaikan keadilan, apa artinya hidup dalam apartheid, hidup dalam kemiskinan, dan tidak mendapatkan kesempatan yang sama,” ujar Prabowo.
    2. Prabowo mengentakkan meja untuk kedua kalinya ketika menyampaikan perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
    Selain itu, Indonesia juga tengah berjuang dalam mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan.
    “Kami juga tahu apa yang dapat dilakukan oleh solidaritas dalam perjuangan kami untuk kemerdekaan, dalam perjuangan kami untuk mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan. Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri bersama Indonesia dan memberi kami bantuan penting,” tutur dia.
    3. Entakan meja selanjutnya terjadi ketika Prabowo memamerkan Indonesia sebagai salah satu penyumbang terbesar Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa.
    Dia menegaskan Indonesia percaya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahwa RI akan terus mengabdi di mana perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan pasukan di lapangan.
    “Jika dan ketika Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Majelis Agung ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza, atau di tempat lain, di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan,” ujar Prabowo.
    “Perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan memikul beban ini, tidak hanya dengan putra-putri kami, kami juga bersedia berkontribusi secara finansial untuk mendukung misi besar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencapai perdamaian,” sambung dia.
    4. Prabowo mengentakkan meja keempat kalinya ketika menekankan tujuannya sebagai pemimpin Indonesia.
    Prabowo mengaku akan mengeluarkan rakyat Indonesia dari jurang kemiskinan.
    “Tujuan kami jelas, yaitu mengeluarkan seluruh warga negara kami dari kemiskinan. Dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air,” ucap Prabowo.
    5. Selanjutnya, Prabowo mengentakkan meja ketika melihat banyak negara yang mulai mengakui Palestina.
    Dia menyebut, Indonesia sangat berbesar hati dengan peristiwa tersebut, di mana negara-negara terkemuka di dunia telah memilih untuk berpihak pada sejarah.
    “Memilih sisi sejarah yang benar, jalan moral yang luhur, jalan kebenaran, jalan keadilan, jalan kemanusiaan, menjauhi kebencian, mengatasi kecurigaan, dan menghindari penggunaan kekerasan. Penggunaan kekerasan akan menghasilkan kekerasan. Tidak ada satu negara pun yang dapat menindas seluruh komunitas umat manusia,” tegas dia.
    6. Entakan meja keenam datang ketika Prabowo mengakui bahwa sebuah negara mungkin lemah jika bertindak secara individu.
    Akan tetapi, dia menekankan, jika negara-negara bersatu, maka bukan tidak mungkin mereka menjadi kekuatan besar dalam mengatasi penindasan di Palestina dan negara-negara lain.
    “Kita mungkin lemah secara individu, tetapi rasa penindasan, rasa ketidakadilan, telah membuktikan dalam sejarah umat manusia bahwa rasa ketidakadilan ini, rasa penindasan ini, akan bersatu menjadi kekuatan besar yang akan mengatasi penindasan ini, yang akan mengatasi ketidakadilan ini,” tukas Prabowo.
    7. Ketujuh, Prabowo mengentakkan meja saat menegaskan kembali dukungan penuh Indonesia terhadap ‘
    two state solution
    ‘ dalam konflik Palestina dan Israel.
    Prabowo mendesak agar Palestina harus segera merdeka. Tapi, di sisi lain, Israel juga harus diakui dan dilindungi.
    “Kita harus memiliki Palestina yang merdeka, tetapi kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita dapat mencapai perdamaian sejati, kedamaian sejati, dan tanpa kebencian dan kecurigaan. Satu-satunya solusi adalah ini, solusi dua negara, dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, damai, dan harmoni,” kata Prabowo.
    8. Entakan meja terakhir dilakukan Prabowo ketika dia mengajak semua agama untuk bersatu sebagai keluarga.
    Dia mengajak semua pihak untuk mewujudkan mimpi indah bersama, yakni tujuan mulia agar manusia hidup sebagai satu keluarga.
    “Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia. Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan visi ini. Apakah ini mimpi? Mungkin, tetapi inilah mimpi indah yang harus kita perjuangkan bersama,” kata dia.
    “Mari kita berjuang menuju tujuan mulia ini. Mari kita lanjutkan perjalanan harapan umat manusia, sebuah perjalanan yang dimulai oleh para leluhur kita, sebuah perjalanan yang harus kita selesaikan,” imbuh Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.