partai: PBB

  • Legislator Bangga Pidato Prabowo di PBB Sampaikan Aspirasi Seluruh Warga RI

    Legislator Bangga Pidato Prabowo di PBB Sampaikan Aspirasi Seluruh Warga RI

    Jakarta

    Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Oleh Soleh mengaku bangga dengan pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Oleh menyebut Prabowo telah menyampaikan aspirasi seluruh warga Indonesia di hadapan para pemimpin dunia.

    “Tentu saya secara pribadi dan sebagai anggota Komisi I Fraksi PKB merasa bangga dan apresiasi setinggi-tingginya, pak presiden sudah menyampaikan aspirasi seluruh warga Indonesia dan aspirasi seluruh umat muslim di dunia dan bahkan melihat euforia dukungan dari seluruh umat manusia di dunia, di mana semua menginginkan adanya perdamaian dan dihapusnya penindasan atau genosida,” kata Oleh kepada wartawan, Jumat (26/9/2025).

    Oleh menyebut pidato Prabowo di PBB menjadi nilai positif untuk meningkatkan diplomasi Indonesia dengan para pemimpin dunia. Dia menegaskan dukungannya untuk Prabowo agar terus menyuarakan solusi perdamaian dunia, khususnya di Palestina.

    “Kami akan dukung 100 persen dan tentunya DPR akan terus mengawasi tindaklanjut dari pada forum PBB itu, terutama bagaimana merealisasikan solusi yang dilontarkan oleh Pak Presiden yaitu two state bagi Palestina bisa nyaman, bagi Israel juga bisa berdamai,” ucap Oleh.

    “Tentu DPR berharap agar PBB menekan Israel juga Amerika untuk membuka blokir bantuan internasional masuk ke Gaza. Oleh sebab itu ini soal kemanusiaan yang hakiki, hak asasi yang hakiki bagi seluruh warga dunia, harus wujud dan dirasakan oleh semua pihak,” imbuhnya.

    Diketahui, Prabowo memberikan pidato di Sidang Umum PBB pada urutan ketiga usai Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump. Prabowo membahas sejumlah isu dalam pidatonya mulai dari penjajahan hingga isu Palestina.

    Prabowo beberapa kali menghentakkan tangannya ke podium, salah satunya saat Prabowo bicara terkait penjajahan yang dialami rakyat Indonesia.

    “Negara saya merasakan kepedihan ini. Selama berabad-abad, rakyat Indonesia hidup di bawah penjajahan, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih rendah daripada anjing di Tanah Air kami sendiri. Kami, rakyat Indonesia, tahu apa artinya diabaikan keadilan, apa artinya hidup dalam apartheid, hidup dalam kemiskinan, dan tidak mendapatkan kesempatan yang sama,” ujar Prabowo.

    Selain itu, Prabowo juga menghentakkan podium saat menegaskan komitmen Indonesia terhadap misi perdamaian PBB. Prabowo menyebut Indonesia salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia menegaskan Indonesia siap mengirimkan puluhan ribu pasukan perdamaian untuk menjaga kedamaian dunia.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji pidato Prabowo. Dia menyebut pidato yang disampaikan Presiden RI itu luar biasa.

    “Anda juga, sahabatku. Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih banyak,” ujar Trump saat Prabowo mengikuti Multilateral Meeting on the Middle East atas undangan Trump.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/whn)

  • 26 September Hari Apa? Ini Sederet Peringatan, Yuk Simak! – Page 3

    26 September Hari Apa? Ini Sederet Peringatan, Yuk Simak! – Page 3

    Mengutip dari laman resmi PBB, Majelis Umum mendeklarasikan Hari Internasional pada bulan Desember 2013, dalam resolusinya 68/32 sebagai tindak lanjut dari pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum tentang perlucutan senjata nuklir yang diadakan pada tanggal 26 September 2013, di New York.

    Ini merupakan upaya terbaru dari serangkaian upaya Majelis Umum untuk meningkatkan kesadaran publik dan mengupayakan keterlibatan yang lebih mendalam dalam isu-isu perlucutan senjata nuklir. Pada tahun 2009, Majelis Umum telah menetapkan tanggal 29 Agustus sebagai Hari Internasional Menentang Uji Coba Nuklir (resolusi 64/35).

    Dalam resolusi 68/32, Majelis Umum menyerukan ‘dimulainya segera negosiasi dalam Konferensi Perlucutan Senjata mengenai konvensi komprehensif mengenai senjata nuklir untuk melarang kepemilikan, pengembangan, produksi, perolehan, pengujian, penimbunan, transfer dan penggunaan atau ancaman penggunaan, dan untuk menyediakan ketentuan pemusnahan senjata nuklir’.

    Pada tahun 2014, dalam resolusi 69/58, Majelis Umum lebih lanjut menyatakan keinginannya untuk memperingati Hari tersebut, dan meminta Sekretaris Jenderal dan Presiden Majelis Umum untuk membuat semua pengaturan yang diperlukan guna memperingati Hari Internasional dan mempromosikannya, termasuk dengan menyelenggarakan pertemuan tahunan Majelis Umum untuk menyediakan wadah bagi promosi kegiatan-kegiatan tersebut. Majelis Umum mengulangi permintaan ini dan menyerahkannya pada tahun-tahun berikutnya dalam resolusi 70/34, 71/71, 72/251, 73/40, 74/54, 75/45, 76/36, 77/47, 78/27, dan 79/47.

    Hari Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir Total telah diperingati setiap tahun sejak 2014. Sesuai dengan resolusi Majelis Umum, Negara-negara Anggota, sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan masyarakat sipil, termasuk lembaga swadaya masyarakat, akademisi, anggota parlemen, media massa, dan individu didorong untuk memperingati dan mempromosikan Hari Internasional ini melalui peningkatan kesadaran dan edukasi publik tentang ancaman senjata nuklir terhadap kemanusiaan dan perlunya penghapusan total senjata nuklir.

    Untuk memperingati Hari Internasional ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung berbagai acara di New York dan Jenewa. Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di seluruh dunia didorong untuk meningkatkan kesadaran akan peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir Total.

     

  • Bantuan ke Gaza Kini Dikawal Kapal Perang Spanyol dan Italia

    Bantuan ke Gaza Kini Dikawal Kapal Perang Spanyol dan Italia

    Jakarta

    Bantuan ke jalur Gaza, Palestina, kini dikawal kapal perang Spanyol dan Italia. Kapal perang Spanyol dan Italia akan melindungi armada kapal internasional yang akan mengirimkan bantuan ke Gaza.

    Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (25/9/2025), Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya akan bergabung dengan Italia dalam mengirimkan kapal perang untuk melindungi armada kapal internasional yang berupaya mengirimkan bantuan ke Gaza. Hal ini disampaikan setelah armada internasional tersebut diserang oleh drone-drone di perairan lepas pantai Yunani.

    Sanchez mengatakan dalam konferensi pers di New York, tempat ia menghadiri Sidang Umum PBB, bahwa orang-orang yang berasal dari 45 negara berada di kapal bantuan tersebut untuk mengirimkan makanan kepada penduduk Gaza, dan menyatakan solidaritas atas penderitaan mereka.

    “Pemerintah Spanyol bersikeras bahwa hukum internasional harus dihormati dan hak warga negara kami harus dihormati untuk berlayar melalui Mediterania dalam kondisi aman,” ujarnya pada Rabu (24/9) waktu setempat.

    “Besok kami akan mengirimkan kapal angkatan laut dari Cartagena dengan semua sumber daya yang diperlukan untuk membantu armada dan melakukan operasi penyelamatan,” imbuhnya.

    Armada Global Sumud Flotilla (GSF) menggunakan sekitar 50 kapal sipil untuk mencoba menerobos blokade laut Israel di Gaza, dengan banyak pengacara dan aktivis ikut di kapal-kapal tersebut, termasuk aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg.

    Kapal-kapal tersebut diserang oleh 12 pesawat tanpa awak (drone) di perairan internasional, 30 mil laut (56 km) dari Pulau Gavdos, Yunani, kata Marikaiti Stasinou, juru bicara March to Gaza Greece, yang merupakan bagian dari armada kapal internasional tersebut.

    Thunberg mengatakan kepada Reuters pada hari Senin lalu, bahwa drone-drone terbang di atas kapal mereka setiap malam.

    “Misi ini tentang Gaza, bukan tentang kami. Dan tidak ada risiko yang dapat kami ambil yang bisa mendekati risiko yang dihadapi warga Palestina setiap hari,” kata Thunberg dalam panggilan video dari kapal tersebut.

    Israel telah berulang kali mengkritik armada kapal bantuan tersebut, tetapi tidak berkomentar apakah mereka bertanggung jawab atas serangan drone tersebut.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/isa)

  • Rusia Tiba-Tiba Kirim Jet Tempur ke Iran, Bantu Gempur Israel?

    Rusia Tiba-Tiba Kirim Jet Tempur ke Iran, Bantu Gempur Israel?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jet tempur MiG-29 Rusia telah mendarat di Iran. Hal ini disampaikan oleh anggota Komite Keamanan Nasional parlemen, Abolfazl Zohrevand, dikutip Newsweek Kamis (25/9/2025).

    Zohrevand mengatakan MiG-29 merupakan “solusi jangka pendek” sementara Teheran menunggu jet Sukhoi Su-35 yang lebih canggih.Ini menandakan dorongan yang lebih luas untuk memperkuat kemampuan militernya.

    “Setelah sistem ini sepenuhnya terpasang, musuh kita akan memahami bahasa kekuatan,” kata Zohrevand kepada media lokal, menyoroti tekad Teheran untuk memproyeksikan kekuatan sementara kekuatan regional dan global mengamati dengan saksama.

    Menyusul bentrokan baru-baru ini dengan Israel, Zohrevand menekankan bahwa jet MiG-29 merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat kemampuan udara Iran secara cepat. Pesawat tersebut berfungsi sebagai langkah sementara hingga Su-35 tiba, meskipun Moskow belum secara resmi mengonfirmasi pengiriman apa pun.

    “Jet tempur MiG-29 Rusia telah tiba di Iran dan ditempatkan di Shiraz sementara jet Sukhoi Su-35 juga sedang dalam perjalanan,” kata Zohrevand.

    Ia menambahkan bahwa sistem pertahanan udara HQ-9 China dan sistem S-400 Rusia dipasok ke Iran “dalam jumlah yang signifikan”. Iran telah lama berjuang untuk memodernisasi angkatan udaranya, yang masih sangat bergantung pada jet buatan AS yang dibeli sebelum revolusi 1979, ditambah dengan sejumlah kecil pesawat Rusia dan platform yang ditingkatkan di dalam negeri.

    Kerentanan negara itu terungkap awal tahun ini ketika serangan Israel menghancurkan sistem pertahanan udara S-300 terakhir yang dipasok Rusia, yang diperoleh Teheran pada tahun 2016. Ini meninggalkan celah yang signifikan dalam jaringan pertahanannya.

    Sebagai kompensasinya, Iran telah memperkuat pertahanan udara dalam negerinya dengan mengembangkan rudal darat-ke-udara jarak jauh Bavar-373. Ada juga sistem rudal Khordad dan Sayyad, sistem pertahanan rudal anti-balistik jarak jauh Arman, dan rudal darat-ke-udara jarak jauh S-200 Ghareh.

    Selain pengembangan militernya, Iran berupaya memanfaatkan kapabilitasnya yang terus berkembang secara diplomatis. Merujuk pada perjanjian Kairo yang ditandatangani awal tahun ini dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Zohrevand menggambarkan akuisisi baru-baru ini sebagai “kartu kemenangan” di saat kekuatan-kekuatan Eropa mempertimbangkan untuk menerapkan kembali sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran.

    “Kita seharusnya tidak memandang ini secara negatif; ini memperkuat posisi kita,” tegasnya, seraya menunjukkan bahwa Teheran memandang peningkatan kapabilitas udara dan rudalnya sebagai pencegah sekaligus alat untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi internasional,” tegasnya.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pesawat Tanpa Awak Bermunculan di Langit, NATO Tegas Ancam Begini

    Pesawat Tanpa Awak Bermunculan di Langit, NATO Tegas Ancam Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekjen NATO Mark Rutte menyatakan, setiap negara anggota NATO dapat membidik jatuh pesawat-pesawat tanpa awak alias drone maupun pesawat Rusia yang memasuki wilayahnya.

    Hal itu disampaikannya merespons laporan negara-negara NATO terkait pelanggaran wilayah udara oleh pesawat-pesawat tanpa awak dalam beberapa waktu terakhir.

    Terbaru, seperti dilansir Reuters, Kamis (25/9/2025), Denmark harus menutup 2 bandaranya selama berjam-jam setelah drone dikonfirmasi terlihat di dekat sejumlah bandara dan di atas pangkalan udara Skrydstrup, markas jet tempur F-16 dan F-35 Denmark, serta fasilitas militer di Holstebro. Semua drone tersebut berada di wilayah Jutlandia barat.

    Sebelumnya, Polandia dilaporkan menembak jatuh pesawat tanpa awak milik Rusia yang melanggar masuk wilayah udaranya pada 10 September 2025.

    Sementara Denmark menyatakan memilih tidak menembak pesawat-pesawat tersebut dengan alasan keselamatan, meski telah memicu gangguan di lalu lintas udaranya.

    Mark Rutte mengatakan, tindakan menembak jatuh pesawat yang melanggar wilayah udara negara-negara NATO dapat dilakukan, jika diperlukan.

    “Jika memang diperlukan. Jadi, saya sepenuhnya setuju dengan Presiden Trump, jika memang diperlukan,” kata Mark Rutte, seperti dilansir Reuters, Kamis (25/9/2025).

    Negara-negara NATO, lanjut Mark Rutte, telah dilatih menilai ancaman sejenis dan dapat menentukan apakah mereka akan mengawal pesawat Rusia keluar dari wilayah sekutu, atua langsung mengambil tindakan lebih lanjut.

    Sebelumnya, saat ditanya apakah negara-negara NATO harus menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara mereka, Presiden AS Donald Trump menjawab tegas, setuju untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

    “Ya, saya setuju,” jawab Trump, dikutip dari RT.

    Peringatan Zelensky

    Sebelumnya, saat berpidato Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Rabu (24/9/2025) waktu setempat, Zelensky menyinggung “pertemanan yang kuat yang benar-benar bersedia membantu dan membela”.

    Kata Zelensky, hukum internasional akan berlaku jika memiliki teman yang kuat dan akan berfungsi dengan senjata. Dilansir Reuters, pernyataan pembuka Zelensky ini sinyal permohonannya agar ada lebih banyak bantuan militer.

    Tak hanya itu, Zelensky menyebut, situasi akan semakin memburuk. Menyusul adanya ancaman perang drone atau pesawat tanpa awak yang bisa melanda negara-negara di dunia.

    Di sisi lain, dia mempertanyakan posisi institusi internasional, seperti PBB dan NATO, yang menurutnya justru bergerak lambat.

    Dia mencontohkan bagaimana pesawat tanpa awak Rusia bisa melanggar wilayah udara Polandia. “..dan hanya empat yang berhasil dihentikan,” cetusnya, dikutip dari Reuters, Rabu (24/9/2025).

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Iran Bantah Kembangkan Bom Atom, Barat Layangkan Ultimatum Terakhir

    Iran Bantah Kembangkan Bom Atom, Barat Layangkan Ultimatum Terakhir

    Jakarta

    Ketegangan nuklir antara Iran dan negara-negara Barat menunjukkan tanda-tanda mereda, hanya beberapa jam menjelang tenggat sanksi internasional yang berlaku secara otomatis.

    Di Sidang Majelis Umum PBB, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan kembali, negaranya tidak pernah dan tidak akan berambisi mengembangkan bom nuklir. Seakan gayung bersambut, utusan Amerika Serikat mengaku siap melanjutkan perundingan, meski peluang kesepakatan tetap tipis.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Steve Witkoff, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, pada Rabu (24/9), mencoba menyisipkan harapan. Tapi keduanya mensyaratkan langkah konkret dari Iran, termasuk membuka kembali akses penuh bagi inspektur nuklir PBB dan kembali ke meja perundingan.

    “Kami sedang berbicara dengan mereka. Dan kenapa tidak? Kami bicara dengan semua pihak, memang itulah tugas kami. Tugas kami adalah menyelesaikan masalah,” ujar Witkoff dalam forum Concordia di sela Sidang Umum PBB di New York. “Jika tidak berhasil, maka snapback akan diberlakukan. Itu adalah obat yang tepat.”

    Celah diplomasi dibayangi sanksi

    Sebelum serangan Israel dan AS terhadap fasilitas nuklirnya pada Juni lalu, Teheran dan Washington sempat menggelar lima putaran perundingan nuklir. Namun, pembicaraan tersandung sejumlah isu sensitif, seperti tuntutan Barat agar Iran tidak lagi memperkaya uranium di dalam negeri.

    Kini, di tengah tekanan sanksi yang makin dekat, beberapa diplomat Eropa menyatakan bahwa Inggris, Prancis, dan Jerman, yang disebut kelompok E3, bersedia menunda pemulihan sanksi hingga enam bulan ke depan. Syaratnya, Iran bersedia mengakomodasi tuntutan utama, yakni mengizinkan pengawasan penuh oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), melaporkan cadangan uranium yang sudah diperkaya, serta kembali berdialog dengan Amerika Serikat.

    “Kesepakatan masih mungkin. Hanya tersisa beberapa jam. Kini tergantung pada Iran untuk memenuhi syarat sah yang telah kami tetapkan,” tulis Macron di platform X usai bertemu Pezeshkian.

    Retorika moral Pezeshkian

    Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Presiden Pezeshkian tidak hanya menegaskan komitmen anti-bom nuklir, tetapi juga mengecam Israel dan Amerika Serikat atas serangan udara pada Juni lalu yang, menurut Teheran, menewaskan lebih dari 1.000 warga sipil.

    “Deklarasi saya kepada majelis ini jelas: Iran tidak pernah dan tidak akan pernah membangun bom nuklir,” tegas Pezeshkian. “Yang mengganggu perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah Israel, namun Iran yang dihukum.”

    Dia menyebut serangan udara oleh “rezim Zionis” dan Amerika Serikat terhadap kota-kota dan fasilitas nuklir Iran sebagai “pengkhianatan besar terhadap diplomasi,” yang terjadi di saat Iran tengah menapaki jalur negosiasi.

    Iran tetap berpegang pada argumen bahwa program nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai. Mereka menunjuk pada fatwa Ayatollah Ali Khamenei yang secara eksplisit melarang senjata nuklir. Meski demikian, Barat—termasuk Israel dan AS—tetap mencurigai niat Teheran, terutama mengingat kapasitas teknologi nuklir Iran yang dianggap bisa dengan cepat dialihkan untuk membuat senjata.

    Titik nadir diplomasi

    Ketegangan teranyar berpangkal pada keputusan Presiden Trump pada 2018 yang menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015, atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), serta memberlakukan kembali sanksi sepihak terhadap Iran. Teheran membalas dengan meningkatkan aktivitas nuklirnya.

    Pezeshkian turut menyalahkan Eropa karena tidak berdaya melawan tekanan AS, dan bahkan menyebut UE sebagai pihak yang turut meruntuhkan JCPOA.

    “Mereka menyamar sebagai pihak yang beritikad baik dalam perjanjian, tapi mencemooh upaya tulus Iran sebagai tidak memadai,” ujar Pezeshkian. “Semua ini bertujuan untuk menghancurkan JCPOA yang dulunya mereka anggap sebagai pencapaian tertinggi diplomasi.”

    Dalam pidatonya, Pezeshkian ikut memamerkan foto-foto warga yang tewas dalam serangan Israel Juni lalu. “Ini bukan hanya serangan fisik. Ini adalah pembunuhan terhadap diplomasi itu sendiri,” katanya.

    Hari penentuan

    Tenggat 30 hari yang diluncurkan oleh E3 sejak 28 Agustus akan berakhir pada Sabtu, 27 September. Jika tidak ada kesepakatan, maka mekanisme snapback akan mulai berlaku: sanksi ekonomi dan militer PBB terhadap Iran akan dipulihkan.

    Sanksi mencakup embargo senjata, larangan pengolahan dan pengayaan uranium, pembekuan aset global, serta larangan perjalanan bagi entitas dan individu asal Iran.

    Dikhawatirkan, sanksi akan membuat kondisi ekonomi Iran yang sudah terpuruk semakin terjepit. Namun sumber Reuters di Iran mengatakan, beberapa pesan telah dikirimkan ke Washington lewat jalur mediasi selama beberapa minggu terakhir. Hingga kini, belum ada balasan.

    Ayatollah Khamenei pada Selasa (23/9) menegaskan, Iran tidak akan melakukan negosiasi di bawah ancaman. Posisi itu mengindikasikan jurang kepercayaan yang masih lebar, meskipun retorika AS kini sedikit melunak.

    “Kami tidak berniat menyakiti mereka,” ujar Witkoff. “Namun jika tak ada jalan keluar, maka snapback adalah konsekuensi yang tak terelakkan.”

    Editor: Agus Setiawan

    Lihat juga Video: Bom Atom Penghancur Dunia

    (ita/ita)

  • Prabowo Mau RI Jadi Lumbung Pangan Dunia, Begini Fakta-Kondisi Terbaru

    Prabowo Mau RI Jadi Lumbung Pangan Dunia, Begini Fakta-Kondisi Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menjabarkan pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di Sidang Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa lalu, 23 September 2025 waktu setempat.

    Prabowo berpidato selama sekitar 19 menit, mengusung tema “Seruan Indonesia untuk Harapan”. Pidato itu menekankan solidaritas, keadilan global, hingga solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. Peran dan kesiapan Indonesia menjaga perdamaian dunia.

    Tak hanya itu, Prabowo juga memaparkan harapan dan target-target Indonesia, terkait pembangunan, menghadapi tantangan global termasuk perubahan iklim. Serta, ketidakamanan pangan, energi, dan air, di tengah pertambahan populasi dunia.

    Indonesia, kata Prabowo, mengambil langkah, salah satunya dengan membangun rantai pasok pangan, memacu peningkatan produksi pangan, dan akan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

    Lalu bagaimana sebenarnya kondisi pangan di Indonesia saat ini?

    Arief mengatakan, saat ini kondisi pangan di Indonesia sudah memadai alias mencukupi. Dan, tidak hanya untuk beras, tapi pangan pokok lainnya juga sudah tercukupi dari produksi dalam negeri.

    “Bapanas tentu jelas mendukung visi Presiden Prabowo tersebut. Dan sebenernya Indonesia itu kan juga sudah sufficient (mencukupi) di beberapa pangan strategis selain beras. Seperti telur, daging ayam, cabai, dan bawang merah. Itu kan kita sebenarnya sudah sufficient juga. Visi Indonesia jadi lumbung pangan dunia memang cita-cita Bapak Presiden, makanya kita harus swasembada pangan,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

    “Adapun tingkat ketercukupan telah Bapanas susun dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional yang konsisten diperbarui setiap bulannya. Berdasarkan data per 2 September, beberapa pangan pokok antara lain telur, daging ayam, cabai, dan bawang merah tercatat tidak membutuhkan pasokan impor,” bebernya.

    Dia pun memaparkan kondisi ketercukupan pangan pokok saat ini.

    Produksi dalam negeri tahun 2025 diprediksi dapat mencapai 6,5 juta ton dengan kebutuhan konsumsi setahun di angka 6,2 juta ton. Namun belum ada realisasi ekspor.

    Produksi daging ayam selama setahun 4,2 juta ton dan telah melebihi kebutuhan setahun yang 3,8 juta ton.

    cabai besar dan cabai rawit

    Produksi setahunnya masing-masing dapat berada hingga 1,4 juta ton dan 1,6 juta ton. Sementara kebutuhan setahun berada di kisaran 876.000 sampai 958.000 ton.

    Tercatat telah diekspor 128 ton pada semester pertama tahun 2025 ini. Di semester kedua direncanakan ekspor sejumlah 5 ribu ton.

    Hal ini karena produksi setahun bawang merah dapat mencapai 1,3 juta ton dengan kebutuhan konsumsi dalam negeri di 1,1 juta ton.

    “Untuk beras, itu proyeksi sampai Oktober, produksinya 31 juta ton. Kemudian November dan Desember anggap produksinya misalnya 1,5 sampai 1,8 juta ton. Artinya kita masih ada surplus sekitar hampir 3 juta ton. Itu proyeksi kita,” kata Arief.

    “Mudah-mudahan tidak ada hal yang tiba-tiba, seperti disaster atau hama penyakit atau hujan yang berlebih,” sambungnya.

    Arief mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis data produksi beras Januari-Oktober tahun 2025 diperkirakan dapat mencapai 31,04 juta ton.

    Di mana, proyeksi produksi beras tahun 2025 dengan 31,04 juta ton terdiri dari angka tetap untuk produksi Januari sampai April yang berada di 14 juta ton. Lalu angka sementara untuk produksi Mei sampai Juni yang 7,92 juta ton. Terakhir merupakan angka potensi untuk produksi Juli-Oktober dengan angka 9,11 juta ton.

    Kata dia, proyeksi ini bahkan telah melebihi total produksi beras selama tahun 2024 yang berada di angka 30,62 juta ton. Dan, telah mulai mendekati produksi setahun di 2023 yang 31,1 juta ton.

    Foto: Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ungkap posisi pangan nasional per September 2025. (Dok. Bapanas)
    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ungkap posisi pangan nasional per September 2025. (Dok. Bapanas)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Mendadak Berpaling dari Putin, Rusia Siap Perang Habis-habisan

    Trump Mendadak Berpaling dari Putin, Rusia Siap Perang Habis-habisan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kremlin menegaskan Rusia tidak memiliki alternatif selain melanjutkan perang di Ukraina, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbalik arah mendukung Kyiv dan menyebut Moskow sebagai “macan kertas”.

    Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Rusia akan terus melanjutkan serangan militer demi mencapai tujuan nasionalnya.

    “Kami melakukan ini untuk masa kini dan masa depan negara kami. Untuk banyak generasi mendatang. Oleh karena itu, kami tidak punya alternatif,” kata Peskov dalam wawancara dengan RBC Radio, Rabu (24/9/2025).

    Pernyataan itu muncul setelah Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela Sidang Umum PBB. Ia menyebut Ukraina kini berada dalam posisi “untuk berjuang dan memenangkan kembali seluruh wilayahnya”.

    Trump bahkan menilai perang yang dilancarkan Rusia selama tiga setengah tahun membuat negara itu tampak seperti “macan kertas” dengan ekonomi yang melemah.

    Moskow membantah keras. Peskov menegaskan Rusia lebih tepat disebut “beruang” dan menyebut klaim Ukraina bisa merebut wilayah yang dikuasai tentara Rusia sebagai ilusi.

    “Gagasan bahwa Ukraina dapat merebut kembali sesuatu, dari sudut pandang kami, keliru,” tegasnya.

    Di sisi lain, tekanan perang juga menekan perekonomian Rusia. Kementerian Keuangan Rusia mengusulkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 20% menjadi 22% untuk membiayai belanja pertahanan, seiring proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi dari 4,3% tahun lalu menjadi hanya sekitar 1% tahun ini.

    Sementara itu, ketegangan juga meningkat di kawasan Eropa. Estonia melaporkan tiga jet tempur Rusia melanggar wilayah udaranya, sementara Polandia menyebut 20 drone Rusia sempat masuk ke wilayahnya pekan lalu. NATO menegaskan komitmennya pada Pasal 5 yang mewajibkan negara anggota saling membela jika ada serangan.

    Gangguan sistem navigasi GPS terhadap pesawat Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles di dekat Kaliningrad menambah kekhawatiran. Insiden serupa juga dialami pesawat yang ditumpangi Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bulan lalu.

    Di sisi lain, Ukraina melancarkan serangan drone terhadap pabrik petrokimia Gazprom Neftekhim Salavat di Bashkortostan, Rusia Tengah, yang memicu kebakaran. Serangan ini menjadi kedua kalinya dalam sepekan Kyiv menggempur fasilitas industri vital Rusia.

    Kyiv juga meningkatkan serangan ke kilang minyak dan jaringan pipa ekspor Rusia. Serangan drone di Novorossiysk, Rusia Selatan, bahkan menewaskan dua orang, menurut Gubernur Krasnodarskiy Krai, Veniamin Kondratyev.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Netanyahu Kutuk Para Pemimpin yang Akui Negara Palestina!

    Netanyahu Kutuk Para Pemimpin yang Akui Negara Palestina!

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengutuk para pemimpin yang telah mengakui negara Palestina. Kecaman ini disampaikannya saat ia menuju Amerika Serikat pada hari Kamis (25/9) untuk bertemu Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih dan berpidato di Majelis Umum PBB.

    Pernyataannya disampaikan tiga hari setelah Prancis dan negara-negara Barat lainnya secara resmi mengakui Negara Palestina.

    Netanyahu dijadwalkan berpidato di hadapan majelis pada hari Jumat (26/9) besok.

    “Di Majelis Umum, saya akan menyampaikan kebenaran kita — kebenaran warga Israel, kebenaran tentara (Israel), kebenaran bangsa kita,” kata Netanyahu di Bandara Ben Gurion, Israel sebelum keberangkatannya ke AS, menurut pernyataan dari kantornya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (25/9/2025).

    “Saya akan mengutuk para pemimpin yang, alih-alih mengutuk para pembunuh, pemerkosa, dan pembakar anak-anak, malah ingin memberi mereka sebuah negara di jantung Israel. Ini tidak akan terjadi,” cetusnya.

    Netanyahu mengatakan bahwa dia akan bertemu dengan Trump untuk keempat kalinya di Washington.

    “Saya akan membahas dengannya peluang besar yang dibawa oleh kemenangan kami, serta kebutuhan kami untuk mencapai tujuan perang: untuk membawa kembali semua sandera kami, untuk mengalahkan Hamas, dan untuk memperluas lingkaran perdamaian yang telah terbuka bagi kami,” kata Netanyahu.

    Sebelumnya, Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff mengatakan bahwa ia mengharapkan terobosan terkait Gaza dalam beberapa hari mendatang. Dia mengatakan bahwa Trump telah menyampaikan sebuah rencana kepada para pemimpin negara-negara Arab dan Islam.

    “Kami menyampaikan apa yang kami sebut rencana 21 poin Trump untuk perdamaian di Timur Tengah dan Gaza,” kata Witkoff.

    “Saya pikir ini menjawab kekhawatiran Israel serta kekhawatiran semua negara tetangga di kawasan ini,” ujarnya di sela-sela Sidang Umum PBB, tanpa merinci 21 poin tersebut.

    “Kami berharap, dan bahkan bisa saya katakan yakin, bahwa dalam beberapa hari mendatang kita akan dapat mengumumkan semacam terobosan,” imbuhnya.

    Lihat Video: Netanyahu Kutuk Negara yang Akui Palestina!

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Italia Kirim Satu Lagi Kapal Militer Kawal Armada Bantuan ke Gaza

    Italia Kirim Satu Lagi Kapal Militer Kawal Armada Bantuan ke Gaza

    Jakarta

    Pemerintah Italia mengirimkan satu lagi kapal angkatan laut untuk melindungi armada kapal-kapal bantuan internasional yang diserang drone saat berupaya mengirimkan bantuan ke Gaza. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto pada hari Kamis (25/9/2025).

    Global Sumud Flotilla (GSF) menggunakan sekitar 50 kapal sipil untuk mencoba menembus blokade laut Israel di Gaza. Banyak pengacara dan aktivis, termasuk aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg, turut serta.

    “Kita telah mengirimkan satu kapal dan satu kapal lagi sedang dalam perjalanan, siap menghadapi segala kemungkinan,” kata Crosetto dalam pidatonya di majelis rendah parlemen Italia, dilansir kantor berita Reuters, Kamis (25/9/2025).

    Sebelumnya, Italia mengirimkan kapal militer pertama pada hari Rabu (24/9), beberapa jam setelah GSF menyatakan bahwa kapal mereka menjadi sasaran drone-drone yang menjatuhkan granat kejut dan bubuk gatal, di perairan internasional 30 mil laut (56 km) dari Pulau Gavdos, Yunani.

    GSF menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Kementerian Luar Negeri Israel tidak menanggapi tuduhan tersebut secara langsung. Namun, Israel mengulangi seruan agar armada kapal tersebut menurunkan bantuan kemanusiaan di pelabuhan Israel, menyerahkannya kepada otoritas Israel untuk membawanya ke Gaza, atau akan menghadapi konsekuensinya.

    Spanyol juga telah memutuskan untuk mengirimkan kapal perang militer guna melindungi armada tersebut. Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa orang-orang yang berasal dari 45 negara berada di kapal bantuan tersebut untuk mengirimkan makanan kepada penduduk Gaza, dan menyatakan solidaritas atas penderitaan mereka.

    “Pemerintah Spanyol bersikeras bahwa hukum internasional harus dihormati dan hak warga negara kami harus dihormati untuk berlayar melalui Mediterania dalam kondisi aman,” ujar Sanchez dalam konferensi pers di New York, tempat ia menghadiri Sidang Umum PBB, pada Rabu (24/9) waktu setempat.

    “Besok kami akan mengirimkan kapal angkatan laut dari Cartagena dengan semua sumber daya yang diperlukan untuk membantu armada dan melakukan operasi penyelamatan,” imbuhnya dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (25/9/2025).

    Lihat juga Video Israel Larang Kapal Bantuan Aktivis Pro-Palestina Datangi Gaza!

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)