partai: PBB

  • Polisi Maroko Sita 5,4 Ton Ganja Disembunyikan dalam Tuna Beku di Truk

    Polisi Maroko Sita 5,4 Ton Ganja Disembunyikan dalam Tuna Beku di Truk

    Rabat

    Polisi Maroko menyita 5,4 ton ganja yang disimpan di sebuah truk yang tengah melaju menuju Spanyol. Selain ganja, polisi juga menemukan 60 kilogram kokain.

    Dilansir AFP, Senin (24/4/2023), ganja dan kokain itu dikemas dalam ikan tuna beku. Petugas keamanan dan bea cukai menyita 5,4 ton ganja di pelabuhan utara Tangier “di atas truk barang internasional,” kata Direktorat Jenderal Keamanan Nasional (DGSN).

    Ganja dan kokain itu ditekan ke dalam rongga dalam ikan Tuna. Selain itu, barang haram itu juga disembunyikan di sasis truk.

    Pengemudi merupakan warga negara Maroko berusia 45 tahun. Ia ditangkap kepolisian setempat.

    Dalam operasi terpisah, juga di Tangier, hampir 60 kilogram kokain disita pada Kamis (20/4) di dalam kontainer berpendingin.

    Kokain itu dikemas dalam tuna yang ditandai berasal dari Ekuador dan ditujukan ke Spanyol.

    Menurut PBB, Maroko adalah produsen resin ganja terbesar di dunia. Otoritas kepolisian menyita hampir 100 ton tahun lalu.

    (isa/isa)

  • Sudan Makin Memanas, AS-Turki Evakuasi Warganya

    Sudan Makin Memanas, AS-Turki Evakuasi Warganya

    Khartoum

    Sejumlah negara mengevakuasi warganya dari Khartoum buntut semakin memanasnya pertempuran di Sudan. Deretan negara yang mengevakuasi warganya itu yakni Amerika Serikat (AS) hingga Turki.

    Dilansir AFP, Minggu (23/4/2023), pasukan AS menyerbu dengan helikopter untuk mengevakuasi staf kedutaannya dari Khartoum. Lebih dari 100 pasukan operasi khusus AS mengambil bagian dalam penyelamatan untuk mengekstraksi kurang dari 100 orang.

    Presiden AS Joe Biden mengatakan militer AS “melakukan operasi” untuk mengekstraksi personel pemerintahannya. Biden juga mengutuk kekerasan tersebut, dengan mengatakan “itu tidak masuk akal dan harus dihentikan”.

    Prancis dan Turki pada hari ini waktu setempat juga meluncurkan operasi evakuasi dari negara Afrika timur laut yang dilanda kekacauan itu, di mana pertempuran yang sedang berlangsung telah memasuki minggu kedua.

    Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa “operasi evakuasi cepat” telah dimulai, dan bahwa warga negara Eropa dan orang-orang dari “negara mitra sekutu” juga akan dibantu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Sementara, Turki memulai operasi penyelamatan saat fajar melalui jalan darat dari kota selatan Wad Medani. Tetapi rencana ditunda dari satu lokasi di Khartoum setelah “ledakan” di dekat masjid yang ditunjuk sebagai tempat berkumpul.

    Lebih dari 150 orang dari berbagai negara juga telah mencapai Arab Saudi setelah pasukan angkatan laut melancarkan penyelamatan melintasi Laut Merah pada hari Sabtu, mengumpulkan warga dan warga negara Saudi dari 12 negara lain dari Port Sudan.

    Tiga pesawat angkut militer Jerman akan kembali pada hari Rabu, menurut mingguan Jerman Der Spiegel.

    Namun perebutan orang asing untuk melarikan diri telah memicu kekhawatiran di antara warga Sudan tentang apa yang akan terjadi ketika diplomat yang dapat bertindak sebagai mediator potensial telah pergi.

    “Mendorong jalan yang aman untuk mengevakuasi warga internasional tanpa secara bersamaan mendorong untuk mengakhiri perang akan sangat mengerikan”, kata peneliti Hamid Khalafallah.

    “Aktor internasional akan memiliki dampak yang lebih kecil begitu mereka berada di luar negeri,” katanya, menambahkan dalam pesan kepada negara-negara asing: “Lakukan semua yang Anda bisa untuk pergi dengan aman, tetapi jangan tinggalkan orang-orang Sudan tanpa perlindungan.”

    Sebagai informasi, pertempuran sengit antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter — di mana terlihat bertempur dengan tank dan jet tempur yang meluncurkan serangan udara — telah menewaskan lebih dari 400 orang dan menyebabkan ribuan orang terluka di kota yang padat penduduk itu.

    Saksi mata mengungkapkan, pertempuran terus berlanjut hingga hari ini dengan deru tembakan otomatis bergema di Khartoum dan pesawat militer Sudan meraung di atas kepala.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga ‘Perang Saudara di Sudan! Indonesia Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak’:

  • Kecam Invasi Ukraina, Pengkritik Kremlin Kara-Murza Dibui 25 Tahun

    Kecam Invasi Ukraina, Pengkritik Kremlin Kara-Murza Dibui 25 Tahun

    Kara-Murza ditahan sejak April tahun lalu atas dakwaan menyebarkan apa yang dianggap Kremlin sebagai informasi palsu soal militer Rusia terkait pidatonya di hadapan anggota majelis rendah pada parlemen Arizona pada Maret tahun lalu.

    Pada Agustus 2022, dia dituduh berafiliasi dengan ‘organisasi yang tidak diinginkan’ karena terlibat dalam konferensi mendukung para tahanan politik. Kemudian pada Oktober, dia didakwa melakukan pengkhianatan atas pernyataan kritisnya untuk pemerintah Rusia yang disampaikan dalam tiga acara di luar negeri.

    Inggris-PBB Serukan Rusia Segera Bebaskan Kara-Murza

    Kara-Murza yang kelahiran Rusia ini memegang status kewarganegaraan ganda Rusia-Inggris. Dia mendapatkan status warga negara Inggris setelah pindah ke Inggris bersama ibundanya saat usianya 15 tahun.

    Otoritas London mengecam hukuman yang dijatuhkan Moskow, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris James Cleverly menyatakan negaranya akan terus ‘menyerukan pembebasan segera Kara-Murza’.

    Kementerian Luar Negeri Inggris mengecam apa yang disebutnya sebagai ‘hukuman bermotif politik’ dan mengatakan akan ‘mempertimbangkan langkah lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat dalam penahanan dan penganiayaan Vladimir Kara-Murza’.

    Secara terpisah, Kepala HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Volker Turk juga menyerukan pembebasan segera Kara-Murza. Turk menyebut hukuman yang dijatuhkan Moskow itu menjadi ‘pukulan lainnya terhadap penegakan hukum dan ruang sipil di Federasi Rusia’.

    Dikenal sebagai jurnalis berpendidikan Barat dan aktivis oposisi Kremlin, Kara-Murza menderita polyneuropathy yang, menurut pengacaranya, disebabkan oleh dua upaya meracuni Kara-Murza tahun 2015 dan tahun 2017 lalu. Kondisinya memburuk di penjara, dan dia tidak cukup sehat untuk menghadiri persidangan kasusnya.

    Kara-Murza pernah mengatakan bahwa dirinya dua kali diracun karena aktivitas politiknya, namun dia tetap tinggal lama di wilayah Rusia.

    (nvc/idh)

  • ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Orang

    ASEAN Kutuk Keras Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Orang

    Jakarta

    Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyatakan ‘kecaman keras’ terhadap serangan udara junta militer Myanmar yang dilaporkan menewaskan puluhan orang. ASEAN, yang diketuai Indonesia untuk tahun ini, menyerukan agar tindak kekerasan apapun di Myanmar segera diakhiri.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (13/4/2023), kecaman keras untuk junta militer Myanmar itu disampaikan ASEAN dalam pernyataan terbaru yang dirilis Indonesia, sebagai ketua ASEAN saat ini, pada Kamis (13/4) waktu setempat.

    “Segala bentuk kekerasan harus diakhiri segera, terutama penggunaan kekerasan terhadap warga sipil,” tegas ASEAN dalam pernyataannya.

    Pernyataan yang dirilis oleh Ketua ASEAN tidak serta merta mengindikasikan persetujuan semua negara anggota.

    Jumlah korban tewas secara resmi akibat serangan udara junta militer Myanmar di wilayah Kanbalu, Sagaing, pada Selasa (11/4) pagi waktu setempat masih belum diketahui jelas. Namun laporan media-media terkemuka seperti BBC, The Irrawaddy dan Radio Free Asia menyebut sedikitnya 100 orang tewas.

    Junta militer Myanmar telah mengonfirmasi pada Rabu (12/4) pagi bahwa pihaknya telah ‘meluncurkan serangan udara terbatas’ setelah menerima informasi dari warga setempat soal acara yang menandai pembukaan kantor pasukan pertahanan lokal terkait oposisi yang melawan pemerintah junta.

    Serangan udara itu memicu kecaman dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan negara-negara Barat.

    Saksikan juga ‘Saat Pembantaian di Myanmar, 17 Warga Sipil Dipenggal Militer Junta’:

  • Dihujat Dunia karena Serangan Udaranya, Ini Kata Junta Myanmar

    Dihujat Dunia karena Serangan Udaranya, Ini Kata Junta Myanmar

    Jakarta

    Junta militer Myanmar menuai kecaman dunia internasional usai mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan serangan udara di sebuah desa pada hari Selasa (11/4). Namun, junta Myanmar menjustifikasi serangan yang menewaskan puluhan orang itu.

    Jumlah pasti korban tewas akibat serangan udara di wilayah Sagaing tersebut masih belum jelas. Namun, diyakini bahwa hingga 100 orang tewas, menjadikannya yang paling mematikan dalam serangkaian serangan udara militer Myanmar baru-baru ini.

    Kepala Hak Asasi PBB Volker Turk mengatakan dia “ngeri” dengan serangan udara mematikan itu. Dia mengatakan para korban termasuk anak-anak sekolah yang sedang menari.

    Dilansir Channel News Asia, Rabu (12/4/2023), junta militer Myanmar memberikan justifikasi atas serangan udara tersebut. Junta mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap sebuah acara yang diselenggarakan oleh para pemberontak oposisi, dan jika warga sipil juga tewas, itu karena mereka dipaksa untuk membantu “teroris”.

    Juru bicara junta Myanmar, Zaw Min Tun mengatakan kepada saluran siaran militer Myawaddy, bahwa serangan terhadap seremoni yang diadakan oleh Pemerintah Persatuan Nasional, National Unity Government (NUG), sebuah pemerintahan bayangan, untuk unit bersenjata mereka, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), ditujukan untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah itu.

    “Saat seremoni pembukaan itu, kami melakukan serangan. Anggota-anggota PDF tewas. Mereka yang menentang pemerintah negara, rakyat negara,” kata Zaw Min Tun.

    “Menurut informasi lapangan kami, kami mengenai tempat penyimpanan senjata mereka dan itu meledak dan orang-orang tewas karenanya,” tuturnya.

  • Aksi Main Cambuk Taliban Giring Pecandu Narkoba ke Rehabilitasi

    Aksi Main Cambuk Taliban Giring Pecandu Narkoba ke Rehabilitasi

    Jakarta

    Mohammed Omar mengingat betul masa-masa ketika tentara Taliban tiba-tiba muncul di jembatan Pul-e-Sukhta di Kabul bagian barat. Kelompok Taliban yang kini memerintah Afghanistan menjalankan kampanye agresif demi menyingkirkan pengguna narkoba dari jalanan.

    “Saya sedang mencoba membeli beberapa obat di kolong jembatan ketika saya ditarik dari belakang. Orang itu adalah anggota Taliban. Mereka datang untuk membawa kami,” kata Omar dilansir BBC Indonesia, Sabtu (8/4/2023).

    Jauh sebelum kelompok Islam garis keras itu kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021, kawasan tersebut dikenal sebagai tempat para pecandu narkoba berkumpul.

    Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban telah mengumpulkan ratusan orang dari seluruh kota, mulai dari jembatan, taman, hingga puncak bukit.

    Sebagian besar dari mereka dibawa ke bekas pangkalan militer AS, yang telah diubah menjadi pusat rehabilitasi darurat.

    Angka Kecanduan Narkoba di Afghanistan Capai 3,5 Juta Orang

    Angka kecanduan narkoba di Afghanistan tergolong sebagai salah satu yang tertinggi di dunia. Diperkirakan sebanyak 3,5 juta orang – dari total 40 juta populasinya – kecanduan, menurut Biro Narkotika Internasional dan Penegakan Hukum.

    Di bawah jembatan Pul-e-Sukhta, ratusan laki-laki kerap terlihat berjongkok di antara tumpukan sampah, jarum suntik, kotoran, dan terkadang mayat orang yang meninggal akibat overdosis.

    Bau busuk di kolong jembatan ini sangat menyengat. Kawanan anjing tampak mengaduk-aduk tumpukan sampah, mencari sisa-sisa makanan.

    Di atas jembatan, lalu lintas hilir-mudik, pedagang kaki lima menjajakan dagangannya, dan para komuter bergegas mengejar bus di depo lokal.

    “Saya pergi ke sana untuk bertemu teman-teman saya dan mengonsumsi obat. Saya tidak takut mati. Ajal ada di tangan Tuhan,” kata Omar.

    Mayoritas orang-orang yang menganggap tempat ini sebagai rumah telah terlupakan, terlepas dari kebijakan pemerintah sebelumnya untuk mengumpulkan para pecandu dan menempatkan mereka di pusat rehabilitasi.

    Para Pecandu Dicambuk hingga Dipukuli

    Begitu Taliban berkuasa, kampanye antinarkoba di Afghanistan lebih agresif. Para pecandu di pinggir jalan dicambuk dan dipukuli.

    “Mereka menggunakan pipa untuk mencambuk dan memukuli kami,” kata Omar.

    “Jari saya patah karena saya tidak ingin meninggalkan jembatan dan saya melawan. Mereka tetap memaksa kami keluar.”

    Omar kemudian didorong ke dalam bus bersama puluhan orang lainnya.

    Rekaman dari kejadian itu kemudian dirilis oleh pemerintahan Taliban. Tayangan video menunjukkan bagaimana tentara Taliban membersihkan kawasan pecandu yang meninggal karena overdosis. Jenazah mereka dibawa dengan syal abu-abu gelap. Yang masih hidup, digotong menggunakan tandu karena tidak sadarkan diri.

    Rumah sakit rehabilitasi tempat Omar dirawat memiliki 1.000 tempat tidur, namun kini menampung hingga 3.000 pasien.

    Kondisinya kumuh. Orang-orang itu ditahan di pusat rehabilitasi tersebut selama sekitar 45 hari, di mana mereka menjalani program intensif sebelum dibebaskan.

    Tidak ada jaminan bahwa pasien ini tidak akan kambuh.

    Sementara mereka yang disingkirkan dari jalanan sebagian besar adalah laki-laki. Beberapa perempuan dan anak-anak juga dibawa ke pusat rehabilitasi khusus.

    Omar, seperti pecandu lainnya, sangat kurus. Pakaian cokelatnya yang diberikan oleh pihak berwenang, tampak longgar. Wajahnya juga tirus.

    Sambil duduk di tepi tempat tidurnya, dia menggambarkan kehidupan yang pernah dia jalani.

    “Suatu hari saya berada di Dubai, besoknya di Turki dan terkadang Iran. Saya berkeliling dunia sebagai pramugara dengan Kam Air. Kami sering kedatangan tamu VIP seperti mantan presiden di pesawat.”

    Dia kehilangan pekerjaannya ketika Kabul jatuh ke tangan Taliban. Menghadapi kesulitan ekonomi dan masa depan yang tidak pasti, dia terjerumus menggunakan narkoba.

    Ketika Taliban berkuasa pada 1990-an, mereka membasmi budidaya opium. Padahal perdagangan narkoba menjadi sumber pendapatan utama bagi mereka selama 20 tahun pemberontakan.

    Sekarang Taliban mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan agar perdagangan opium diakhiri dan berupaya menegakkan kebijakan ini. Namun menurut PBB, budidaya opium justru meningkat 32% pada 2022 dibandingkan 2021.

    Sementara itu, ekonomi Afghanistan berada di ambang kehancuran. Mereka kehilangan dukungan internasional, menghadapi tantangan keamanan, masalah iklim, dan inflasi pangan global.

    Sejak datang ke pusat rehabilitasi, Omar bertekad untuk sembuh.

    “Saya ingin menikah, berkeluarga dan hidup normal,” kata dia.

    “Dokter-dokter ini sangat baik. Mereka mencoba yang terbaik untuk membantu kami.”

    Bagi para dokter di pusat rehabilitasi, ini adalah operasi yang sangat terbatas. Taliban terus mengirimkan lebih banyak orang untuk direhabilitasi, sementara para staf kesulitan menemukan ruang untuk mereka.

    “Kami butuh bantuan. Komunitas internasional telah pergi dan menghentikan bantuan mereka. Tapi masalah kami belum selesai,” kata seorang dokter kepada saya.

    “Ada banyak profesional di antara para pecandu ini. Orang-orang pintar dan terpelajar yang pernah memiliki kehidupan yang baik. Tetapi karena kesulitan yang dihadapi masyarakat kami, kemiskinan dan kurangnya pekerjaan membuat mereka mencari pelarian.”

    Meskipun penuh sesak dan kekurangan sumber daya, para dokter tetap berkomitmen untuk melakukan segala yang mereka bisa demi membantu para pecandu ini.

    “Tidak ada jaminan bahwa pasien ini tidak akan kambuh begitu mereka pergi. Tapi kami harus terus berusaha dan yang terpenting, kami perlu memberi mereka harapan untuk masa depan. Saat ini, harapan itu tidak ada.”

    (taa/taa)

  • Taliban Larang Wanita Afghanistan Bekerja untuk PBB

    Taliban Larang Wanita Afghanistan Bekerja untuk PBB

    “Larangan semacam itu tidak bisa diterima dan sejujurnya, tidak bisa dibayangkan,” kecam Guterres seperti dikutip Dujarric.

    “Ini adalah tren terbaru yang mengganggu kemampuan organisasi kemanusiaan untuk menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan,” imbuhnya.

    “Para staf wanita sangat penting bagi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa,” sebutnya, sembari menekankan bahwa PBB bekerja untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan terhadap 23 juta orang di Afghanistan.

    PBB mempekerjakan sekitar 400 wanita Afghanistan — sebagian besar dari sekitar 600 staf wanita yang bekerja di Afghanistan. Ada sekitar 3.300 warga Afghanistan dari total 3.900 total staf PBB di negara tersebut.

    “Sangat sulit untuk membayangkan bagaimana kami menyalurkan bantuan kemanusiaan tanpa staf wanita kami,” ucap Dujarric. “Jelas, mengingat kondisi masyarakat dan budaya, Anda membutuhkan wanita untuk mengirimkan bantuan kepada wanita lainnya,” ujarnya.

    Selain dilarang bekerja untuk NGO dan PBB, para wanita di Afghanistan juga dilarang menempuh pendidikan di sekolah menengah dan universitas, juga dilarang bepergian tanpa pendamping pria dan diminta menutupi aurat saat pergi keluar rumah, serta dilarang masuk ke taman hiburan.

    (nvc/ita)

  • Bagaimana Rencana Lima Tahun Dorong Pembangunan Komprehensif China?

    Bagaimana Rencana Lima Tahun Dorong Pembangunan Komprehensif China?

    PIKIRAN RAKYAT – Tahun 2025 menandai tahun terakhir untuk implementasi Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) China. Rencana ini memprioritaskan pembangunan berkualitas tinggi alih-alih target tradisional yang berpusat pada pertumbuhan. Hal ini mencerminkan evolusi prioritas di perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

    Sebagai institusi penting yang mewakili keunggulan unik dari sistem tata kelola nasional China, rencana lima tahun telah berperan penting dalam memajukan pembangunan di semua sektor di negara itu selama beberapa dekade terakhir.

    Dengan pertemuan “Dua Sesi” tahun ini resmi dimulai pada Selasa (4/3), para anggota legislatif nasional dan penasihat politik China akan meninjau pencapaian negara dan menguraikan rencana masa depan. Pertemuan ini juga merupakan kesempatan yang tepat untuk meninjau kembali signifikansi rencana lima tahun China, yakni apa saja rencana lima tahun itu dan bagaimana rencana-rencana tersebut berkontribusi pada kemajuan negara yang luar biasa.

    APA ITU RENCANA LIMA TAHUN?

    Foto menunjukkan prototipe kereta peluru CR450 sedang menjalani uji coba di Beijing, ibu kota China, pada 25 Februari 2025. (Xinhua/Xing Guangli)

    Rencana lima tahun berfungsi sebagai cetak biru yang komprehensif untuk kemajuan ekonomi dan sosial China, yang menguraikan tujuan, strategi, dan prioritas untuk setiap siklus perencanaan.

    Sejak peluncuran Rencana Lima Tahun pertama (1953-1957), rencana-rencana ini tidak hanya mengarahkan pembangunan transformatif China, tetapi juga berevolusi untuk memenuhi tantangan yang berbeda di setiap era.

    Sebagai contoh, Rencana Lima Tahun pertama menekankan pada industri berat dan industrialisasi, Rencana Lima Tahun ketujuh (1986-1990) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar, Rencana Lima Tahun kesembilan (1996-2000) memetakan arah menuju kemakmuran moderat, dan Rencana Lima Tahun ke-13 (2016-2020) menekankan pada pencapaian komprehensif dalam membangun masyarakat yang cukup makmur di segala bidang.

    Rencana Lima Tahun ke-14, yang diluncurkan setelah China mencapai target pembangunan masyarakat yang cukup makmur di segala bidang, berfokus pada pembangunan berkualitas tinggi. Mendobrak tradisi, rencana ini tidak menetapkan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang eksplisit, melainkan memprioritaskan transisi hijau, kemandirian teknologi, kemakmuran bersama, pembangunan regional yang seimbang, serta reformasi yang lebih mendalam dan keterbukaan berstandar tinggi.

    “Rencana-rencana lima tahun awal terutama berfokus pada pembangunan ekonomi, namun seiring berjalannya waktu, kesejahteraan sosial, inovasi teknologi, dan perlindungan lingkungan juga disertakan,” kata Yan Yilong, wakil dekan di Institut Kajian China Kontemporer di Universitas Tsinghua.

    “Saat ini, rencana lima tahun mencakup berbagai bidang yang komprehensif, yang meliputi ekonomi, masyarakat, teknologi, ekologi, dan budaya, mencerminkan pendekatan holistik terhadap pembangunan,” katanya.

    MENGAPA RENCANA LIMA TAHUN BERHASIL DITERAPKAN DI CHINA?

    Kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) yang telah selesai dirakit terlihat di pabrik super Seres Group di Kawasan Baru Liangjiang, Chongqing, China barat daya, pada 7 Juni 2024. (Xinhua/Wang Quanchao)

    Mengedepankan kesinambungan, perencanaan strategis yang berpandangan ke depan, serta implementasi yang efektif, rencana lima tahun memainkan peran penting dalam mentransformasi China dari negara agraris yang tertinggal menjadi raksasa industri global.

    Terlepas dari evolusi prioritas di seluruh 14 rencana lima tahun itu, mulai dari industrialisasi dan reformasi ekonomi hingga keberlanjutan dan inovasi, tujuan besarnya tetap sama, yaitu pembangunan dan kemakmuran nasional.

    Presiden China Xi Jinping menegaskan bahwa sejak Rencana Lima Tahun pertama hingga Rencana Lima Tahun ke-14, tema yang konsisten adalah membangun China menjadi negara sosialis modern.

    Menyebut rencana lima tahun itu sebagai rencana yang “strategis dan fleksibel,” akademisi Inggris Martin Jacques mengatakan bahwa “rencana lima tahun ini sesuai dengan mentalitas bangsa China dan gagasan China tentang berpikir untuk jangka panjang.”

    “Dari perspektif historis, rencana lima tahun berfungsi sebagai penerapan strategi pembangunan nasional China secara bertahap. Masing-masing rencana tersebut berfungsi sebagai pengaturan langkah demi langkah untuk memastikan kesinambungan kebijakan dan keselarasan dengan tujuan strategis jangka panjang,” tutur Yang Yongheng, wakil dekan Institut Perencanaan Pembangunan China di Universitas Tsinghua.

    Selama evolusi rencana lima tahun, dua revisi terminologi dalam judulnya patut diperhatikan. Salah satu revisi itu terlihat pada Rencana Lima Tahun keenam (1981-1985). Istilah “pembangunan sosial” ditambahkan dalam judul dokumen itu bersama frasa “ekonomi nasional”, memperluas cakupannya dan menekankan kaitan antara pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial, serta mencerminkan peralihan menuju pembangunan ekonomi-sosial yang terkoordinasi.

    Revisi lainnya dapat ditemukan pada Rencana Lima Tahun ke-11 (2006-2010). Judul resmi rencana lima tahun itu disebut sebagai guihua alih-alih jihua dalam bahasa Mandarin. Meski keduanya sama-sama bermakna “rencana”, guihua bersifat lebih makroskopis, strategis, dan berorientasi kebijakan dibandingkan dengan jihua.

    Perumusan dan implementasi juga merupakan kunci untuk memastikan keberhasilan rencana-rencana ini. Setelah melakukan eksplorasi selama puluhan tahun, sebuah proses multitahun yang terstandardisasi untuk merumuskan rencana lima tahun telah dibentuk. Proses ini dimulai dengan penilaian jangka menengah atas rencana sebelumnya, termasuk penelitian awal, penyusunan draf, konsultasi, koordinasi antarlembaga, tinjauan pakar, dan persetujuan formal. Semua ini dilakukan untuk memastikan proses yang transparan, konsultatif, dan berbasis bukti, yang mencerminkan prioritas publik sekaligus membentuk konsensus nasional.

    Proyek-proyek besar merupakan pilar inti dalam implementasi rencana-rencana lima tahun. Dari 156 proyek yang dibantu Soviet pada rencana pertama hingga 165 proyek yang diusulkan pada rencana ke-13 dan 102 proyek pada rencana ke-14, lebih dari 1.000 proyek telah membentuk tulang punggung ekonomi China dan menjadi bukti kekuatan sosialisme dengan karakteristik China.

    “China memiliki kapasitas yang kuat untuk mencapai tujuan nasional,” kata Yan, seraya menambahkan bahwa “rencana lima tahun adalah keunggulan unik dari tata kelola China.”

    APA YANG TELAH DICAPAI OLEH RENCANA-RENCANA TERSEBUT?

    Dari masyarakat agraris menjadi perekonomian terbesar kedua di dunia, China telah mencapai keajaiban ganda berupa pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabilitas sosial jangka panjang, dengan semua rencana lima tahun memainkan peran penting.

    Data yang ada cukup menjelaskan semuanya.

    Dalam Rencana Lima Tahun ke-10 (2001-2005), China bergerak naik menjadi perekonomian terbesar keempat di dunia. Dalam rencana ke-11 setelahnya, China menyalip Jerman dan Jepang, mengamankan posisi kedua secara global. Di penghujung periode rencana ke-13 pada 2020, PDB China telah melewati ambang 100 triliun yuan (1 yuan = Rp2.255) atau setara 13,7 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp16.371) dengan kurs saat ini. Sejak 2021, tahun dimulainya rencana ke-14, PDB per kapita China tetap berada di atas 12.000 dolar AS per tahun.

    Pengentasan kemiskinan dapat dijadikan sebagai contoh. Program ini telah dimasukkan ke dalam agenda sejak rencana ketujuh. Selama beberapa dekade terakhir, China telah membebaskan 800 juta orang dari belitan kemiskinan, yang mencakup lebih dari 70 persen dari pengentasan kemiskinan global, memenuhi target Agenda Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2030 lebih cepat dari jadwal.

    Selain itu, China telah mencapai 126 indikator lebih cepat dari jadwal untuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030, menurut laporan PBB.

    Pola China dalam menggunakan rencana-rencana semacam itu untuk mendorong pembangunan telah muncul sebagai sebuah model alternatif untuk tata kelola yang efektif bagi negara-negara di dunia berkembang.

    Mengakui bahwa kekuatan dan keberhasilan rencana-rencana lima tahunan sebelumnya dapat menjadi landasan bagi rencana-rencana di masa mendatang, sementara kelemahan dan kekurangan dianalisis dan ditangani dengan cermat, Melaku Mulualem, seorang peneliti senior di bidang diplomasi dan hubungan internasional di Institut Urusan Luar Negeri Ethiopia, menuturkan bahwa melakukan evaluasi komprehensif setiap lima tahun adalah praktik yang patut ditiru.

    Terinspirasi oleh keberhasilan China, banyak negara berkembang telah mengikuti jejak China dengan mengembangkan strategi jangka menengah hingga panjang, dengan negara-negara seperti Polandia, Ethiopia, dan Tanzania bahkan telah mengundang sejumlah institusi China untuk membantu dalam konsultasi perencanaan mereka, tulis Yin Jun, seorang peneliti di Universitas Peking, dalam bukunya yang berjudul “Tinjauan dari Rencana Lima Tahun ke-1 hingga ke-14” (A Review from the 1st to 14th Five-Year Plan).

    “Perencanaan dibicarakan di banyak negara, tetapi China berhasil melakukannya dengan cara yang menurut saya belum pernah dilakukan oleh negara lain,” kata Jacques, seraya menambahkan bahwa negara-negara lain dapat memetik pelajaran dari China di bidang ini untuk menyusun kebijakan mereka sendiri.  Selesai. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sidak ke Kantor Baru Ifan Seventen, DPR Temukan Laporan Gaji Karyawan Nunggak

    Sidak ke Kantor Baru Ifan Seventen, DPR Temukan Laporan Gaji Karyawan Nunggak

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad beserta jajaran Komisi VI DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor PT Produksi Film Negara (PFN) di Jakarta, pada Jumat pagi, 14 Maret 2025.

    Dasco mengaku cukup prihatin dengan kondisi terkini perusahaan film negara saat ini. Dia menyebutkan ada sejumlah persoalan salah satunya mengenai hak karyawan.

    “Bangunan lama, utang banyak, gaji karyawan masih tertunggak, gaji direksi yang belum terbayar, dan operasional serta dana produksi yang tersendat-sendat,” ujar Dasco di PT PFN, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat 14 Maret 2025.

    Dampak Covid-19

    Dasco membeberkan, tunggakan gaji direksi karyawan kebanyakan terjadi saat Covid-19.

    “Info vendor-vendor, hutang pajak, hutang PBB, dan beberapa hal lain, termasuk gaji yang tertunggak. Dan tadi kita dapat informasi kadang-kadang karyawan maupun direksi hanya mendapatkan gaji 40 persen, 70 persen, 30 persen dan begitu,” katanya.

    Oleh karena itu Dasco mengatakan bahwa DPR bakal mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan PFN. Dia menyebutkan, Komisi VI nanti akan melakukan rapat dengan Kementerian BUMN dan stakeholder yang lain.

    “Untuk sama-sama memikirkan bagaimana kemudian membangkitkan industri kreatif dan film melalui pembenahan perusahaan film negara,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News