partai: PBB

  • WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

    WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (5/12) telah mengosongkan hampir sepenuhnya gudang bantuan di Gaza selatan. Hal tersebut dilakukan setelah dapat pemberitahuan dari tentara Israel “serangan darat” segera terjadi.

    Perwakilan WHO di kawasan tersebut, Richard Peeperkorn, mengonfirmasi pemindahan. Pasokan medis disebut telah dipindahkan ke satu gudang di Rafah.

    “Ketika Anda diberitahu oleh tentara bahwa… Anda punya waktu 24 jam dan setelah itu… sangat kecil kemungkinannya Anda bisa mencapai gudang Anda, tentu saja Anda mematuhinya,” kata Peeperkorn, seperti diberitakan AFP.

    “Kami telah mengambil hampir 90 persen perbekalan,” tuturnya. “Itu adalah gerakan panik.”

    Situasi tersebut pertama kali diumumkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus lewat cuitan di Twitter/X pada Senin (4/12). Ia mengatakan WHO diberi 24 jam untuk memindahkan pasokan medis dari Gaza selatan.

    Namun, tak lama setelah itu, Israel membantah menerbitkan perintah pengosongan gudang pasokan medis di Gaza.

    Peeperkorn buka suara mengenai perbedaan pernyataan itu. Ia mengakui tak ada perintah resmi dari Israel untuk mengosongkan gudang.

    Kendati demikian, seperti diberitakan AFP, ia menyatakan stafnya “disarankan” segera mengeluarkan stok dari gudang. Saran itu disampaikan secara lisan dan “tidak ada pernyataan tertulis soal hal itu.”

    Peeperkorn menjelaskan bahwa WHO pada Minggu (3/12) telah memberi tahu tentara Israel bahwa mereka bermaksud memindahkan pasokan dari gudang untuk membantu tim Doctors Without Borders dan juga untuk memberikan bantuan kepada UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

    “Kemudian kemarin (4/12) pagi, kami diberi tahu bahwa sebaiknya Anda memindahkan sebanyak mungkin… Gudang Anda berada di area di mana penduduk diperintahkan untuk mengungsi, dan kemungkinan besar akan menjadi area pertempuran aktif dalam beberapa hari mendatang,” ungkapnya.

    Sejak agresi ke Gaza dimulai pada 7 Oktober, tentara Israel awalnya memfokuskan serangan di bagian utara wilayah yang dilanda perang. Namun, Israel kini mengirim pasukan untuk serangan darat ke Gaza selatan.

    Hal tersebut membuat mereka menyebarkan selebaran untuk memberi tahu warga sipil di sana supaya lebih banyak lagi yang mengungsi.

    Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 sandera, menurut pihak berwenang Israel.

    Sebagai pembalasan atas serangan terburuk dalam sejarahnya, Israel telah berjanji memberantas Hamas dan menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

    Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, agresi militer Israel telah menewaskan hampir 15.900 orang di wilayah tersebut, sekitar 70 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.

    (tim/chri)

  • VIDEO: Israel Serang Khan Younis, Warga Gaza Dipaksa Pindah ke Rafah

    VIDEO: Israel Serang Khan Younis, Warga Gaza Dipaksa Pindah ke Rafah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Warga Palestina berbondong-bondong pindah ke Rafah usai Israel terus menyerang Khan Younis, Selasa (5/12).

    Sekitar 200 serangan udara Israel dilaporkan terjadi dalam semalam.

    Sejumlah saksi mata juga melaporkan telah melihat tank-tank militer Israel di bagian timur Khan Younis.

    IDF memerintahkan warga sipil untuk menghindari enam kawasan utara dan tengah Khan Younis.

    Menurut PBB, daerah yang ditandai memiliki 21 penampungan dengan 50 ribu pengungsi.

    Sebanyak 15.899 orang Palestina tewas akibat agresi militer Israel sejak 7 Oktober dan 70 persen dari korban merupakan perempuan dan anak-anak.

  • Israel Makin Brutal Gempur Gaza Selatan, Masa Bodoh Peringatan AS-PBB

    Israel Makin Brutal Gempur Gaza Selatan, Masa Bodoh Peringatan AS-PBB

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel makin brutal menggempur wilayah Gaza selatan, mengabaikan peringatan dari Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk melindungi warga sipil. 

    Dalam laporan Reuters pada Selasa (5/12), AS disebut masih bungkam untuk mengambil sikap melindungi warga sipil yang dianggap berada di zona aman dari target gempuran Israel. 

    “Warga dan jurnalis di lokasi mengatakan bahwa serangan udara Israel di [Gaza] selatan menargetkan wilayah berpenduduk yang tadinya diminta Israel sebagai lokasi pengungsian,” demikian laporan Reuters.

    Sekjen PBB Antonio Guterres meminta Israel untuk menahan tindakan lebih jauh, yang bisa memperburuk situasi di Gaza dan membuat warga sipil di sana kian menderita.

    “Sekjen [PBB] benar-benar marah dengan kembalinya pertempuran antara Israel dengan Hamas. Bagi warga yang diminta evakuasi, sudah tidak ada lagi tempat aman dan sangat kecil untuk bertahan,” ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric.

    Sebelumnya, Israel sudah menggempur sisi utara Gaza sejak November. Sejak gencatan senjata berhenti pada Jumat (1/12) lalu, kini pasukan Israel bergerak ke Selatan untuk melakukan serangan.

    Terdapat pertempuran sengit di wilayah utara dan timur Khan Younis, kota terbesar di bagian selatan Gaza. Jalan utama di Khan Younis hingga ke sisi utara dikabarkan menjelma menjadi zona pertempuran.

    Tank-tank milik Israel juga sudah bergerak ke rute yang menghubungkan Gaza selatan dan utara. Pihak Israel menyatakan ada tiga tentara mereka yang tewas di Gaza pada Senin (4/12) lalu.

    Sementara itu sejak gencatan senjata berakhir dan agresi Israel berlanjut, lebih dari 700 orang di Palestina tewas sehingga total korban tewas selama agresi Israel nyaris mencapai 16 ribu orang.

    (ikw/dna)

  • Israel Bantah Ultimatum WHO Evakuasi Gudang Medis dari Gaza 24 Jam

    Israel Bantah Ultimatum WHO Evakuasi Gudang Medis dari Gaza 24 Jam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel membantah tuduhan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang mengatakan Tel Aviv meminta organisasi tersebut mengevakuasi gudang di Gaza Selatan, Palestina.

    “Sebenarnya kami tidak. meminta Anda untuk mengevakuasi gudang dan kami juga telah menjelaskannya (dan secara tertulis) kepada perwakilan PBB terkait,” kata Kantor Koordinasi Israel di wilayah Palestina (COGAT) dalam unggahannya di X.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan organisasinya mendapatkan pesan dari militer Israel untuk segera memindahkan pasokan dari dua gudang medisnya di Gaza selatan.

    Gaza selatan memang tengah menjadi target utama agresi Israel sejak gencatan senjata berakhir pada pekan lalu.

    “Hari ini WHO mendapatkan pesan dari militer Israel (IDF) bahwa kami harus memindahkan pasokan dari gudang medis kami di Gaza selatan dalam 24 jam, karena serangan darat akan dilakukan,” ungkap Tedros di Twitter atau X pada Senin (4/12) waktu setempat.

    Menanggapi hal tersebut, Tedros mengimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut dan harus memastikan keselamatan warga sipil.

    “Kami mengimbau #Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan.”

    Israel langsung membombardir Jalur Gaza lagi setelah masa gencatan senjata berakhir tanpa ada perpanjangan lagi pada Jumat pekan lalu. Israel dan Hamas saling menyalahkan satu sama lain atas kegagalan memperpanjang masa gencatan senjata.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan jumlah korban tewas di wilayah tersebut terus bertambah hingga jadi 15.899 orang sejak agresi militer Israel dimulai 7 Oktober hingga Senin (4/12).

    Dari angka itu, Ashraf Al-Qudra selaku juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 70 persen dari korban merupakan perempuan dan anak-anak. Jumlah korban luka-luka juga terus meningkat hingga 42 ribu saat ini.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Erdogan: Netanyahu ‘Tukang Jagal’ Akan Diadili Atas Kejahatan di Gaza

    Erdogan: Netanyahu ‘Tukang Jagal’ Akan Diadili Atas Kejahatan di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan diadili karena kejahatan perang Israel di Gaza.

    Pernyataan Erdogan muncul saat dia menyampaikan pidato dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Minggu (3/12).

    Erdogan mengatakan Netanyahu seharusnya diseret ke pengadilan karena menjadi “penjahat perang.”

    “Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu yang saat ini menjadi ‘penjagal Gaza’, akan diadili sebagai penjagal Gaza,” kata Erdogan seperti dilansir Reuters.

    “Siapa saja yang menginvasi Gaza akan mencari tempat lain besok. Tukang Jagal Gaza, Netanyahu, mengungkapkan bahwa dia memiliki cita-cita ekspansionis,” ujar Erdogan, dikutip Anadolu Agency.

    Erdogan lalu menegaskan bahwa Gaza adalah wilayah Palestina.

    “Gaza bagian dari Palestina dan akan tetap menjadi bagian negara ini selamanya,” kata Erdogan.

    Erdogan juga menegaskan siapa saja yang mengabaikan jumlah korban kematian di Gaza tak lagi punya sisi kemanusiaan.

    Ia menyinggung komunitas dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    “Ada struktur global yang bertindak berdasarkan kemauan beberapa negara. Struktur PBB yang korup perlu diubah,” ucap Erdogan.

    Sejauh ini, tercatat lebih dari 15.500 warga di Palestina meninggal akibat agresi Israel sejak 7 Oktober.

    Sepanjang operasi, mereka juga menyerang objek sipil seperti sekolah, kamp pengungsi, dan rumah sakit.

    Sejumlah pengamat menilai tindakan Israel ke Gaza berambisi untuk menguasai wilayah tersebut.

    “Israel bukan hanya pembunuh tetapi juga pencuri. Kita tidak bisa membiarkan Israel menduduki Gaza sekali lagi,” ujar Erdogan.

    Di kesempatan itu, Erdogan juga mengatakan Turki siap menjadi negara penjamin untuk negosiasi damai Israel dan Palestina.

    Turki menjadi salah satu negara yang lantang menolak agresi Israel dan mendukung penuh kemerdekaan Palestina.

    Negara ini juga berulang kali menawarkan diri untuk menjadi mediator Israel-Hamas agar konflik segera berakhir.

    (isa/dna)

  • Wapres AS Tegur Keras Israel: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh

    Wapres AS Tegur Keras Israel: Terlalu Banyak Warga Sipil Terbunuh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menegur keras atas meningkatnya jumlah korban sipil dalam gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

    “Terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh,” ujar Harris kepada wartawan pada perundingan iklim PBB di Dubai, Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari AFP.

    “Sejujurnya, skala penderitaan warga sipil serta gambar dan video yang datang dari Gaza sangat menyedihkan,” kata dia.

    Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang di Jalur Gaza tak akan berhenti hingga berhasil “menumpas” kelompok Hamas.

    Netanyahu mengklaim upaya diplomatik berhasil membuat sandera Israel dibebaskan oleh Hamas. Hal itu di luar upaya yang menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan Gaza.

    “(Perang) akan terus berlanjut sampai kita mencapai semua tujuan kita, yaitu mendapatkan kembali para sandera dan melenyapkan Hamas,” jelas Netanyahu saat konferensi pers pada Sabtu (2/12) waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera.

    “Operasi darat diperlukan utnuk mencapai tujuan yang disebutkan sebelumnya,” imbuh dia.

    Netanyahu kukuh bahwa pasukan militer Israel tak melanggar peraturan hukum internasional saat melancarkan agresi di Gaza.

    Padahal, Israel terang-terangan melakukan pelanggaran hukum internasional. Terdapat setidaknya tiga hukum internasional yang dilanggar Israel selama agresi ini.

    Mereka menyerang warga sipil hingga korban jiwa yang berjatuhan mencapai lebih dari 15 ribu sejak agresi dimulai pada 7 Oktober lalu. Selain itu, Israel juga menyandera, memblokir kebutuhan dasar, pemindahan paksa warga sipil, hingga menyerang rumah sakit dan tempat ibadah.

    Adapun menurut Netanyahu, ini merupakan perang jangka panjang yang pada akhirnya akan dimenangkan oleh pihaknya.

    Lebih lanjut, Israel dan Hamas tidak menemui kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga berakhir pada Jumat (1/12).

    Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang hingga dua kali.

    Dalam periode gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan itu, Netanyahu mengatakan pasukan militernya menghabiskan waktu untuk melanjutkan agresinya di Gaza.

    Setelah gencatan senjata berakhir, sejauh ini dilaporkan lebih dari 180 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka usai Israel kembali menyerang Gaza. Sementara itu, total korban jiwa setelah agresi Israel dimulai pada 7 Oktober lalu mencapai lebih dari 15 ribu yang didominasi perempuan dan anak-anak.

    (pop/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • RI soal Agresi Israel ke Gaza di DK PBB: Apakah Gencatan Saja Cukup?

    RI soal Agresi Israel ke Gaza di DK PBB: Apakah Gencatan Saja Cukup?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut gencatan senjata yang berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza tidak lah cukup menghentikan penderitaan yang dialami warga Palestina.

    Pernyataan itu muncul saat Retno hadir dalam pertemuan tingkat tinggi debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Rabu (29/11).

    “Indonesia menyambut baik truce (gencatan senjata) yang berlangsung saat ini. Namun, pertanyaannya apakah ini cukup? Indonesia berpendapat bahwa ini tidak cukup,” kata Retno.

    Ia juga mengatakan jeda kemanusiaan ini tak membuat Gaza lebih baik.

    “Karena jeda kemanusiaan masih terlalu sempit dan rapuh untuk betul-betul membuat situasi Gaza lebih baik secara berkesinambungan,” ujar Retno.

    Retno lantas meminta DK PBB untuk mengambil langkah baru dan nyata, termasuk gencatan senjata permanen.

    Gencatan senjata permanen berulang kali diserukan komunitas internasional menyusul konflik di Gaza. Namun, hingga kini seruan itu belum terlaksana.

    “Pentingnya gencatan senjata permanen untuk mengakhiri semua kekejaman,” ungkap Retno.

    Israel dan kelompok Hamas sepakat gencatan senjata empat hari pada 24-28 November.

    Perjanjian itu kemudian diperpanjang dua hari pada 28-30 November. Namun, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut soal perpanjangan kembali gencatan senjata.

    Namun, Israel dan Hamas dikabarkan terus bernegosiasi melalui mediator Qatar untuk kemungkinan perpanjangan gencatan senjata lagi.

    Kesepakatan gencatan senjata ini mencakup pertukaran sandera, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga jeda pertempuran.

    Namun, sepanjang gencatan senjata pasukan Israel masih menyerang warga Gaza dan Tepi Barat.

    Penerapan gencatan senjata muncul setelah puluhan hari pasukan Israel melancarkan agresi ke Palestina. Imbas operasi ini, 15.000 warga meninggal.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • RI Respons Ancaman Israel soal Lanjutkan Perang di Gaza usai Gencatan

    RI Respons Ancaman Israel soal Lanjutkan Perang di Gaza usai Gencatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengkritik keras Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mengancam bahwa Israel akan melanjutkan perangnya di Jalur Gaza Palestina ketika gencatan senjata berakhir.

    Komentar itu diutarakan Retno saat berpidato di debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di New York, Amerika Serikat, Rabu (29/11).

    “PM (Israel Benjamin) Netanyahu mengatakan bahwa dia akan memulai lagi operasi militer penuh saat jeda kemanusiaan berakhir,” kata Retno di forum itu.

    Dia lalu berujar, “Saya tak bisa memahami pernyataan dia. Dan, Saya juga tidak bisa memahami jika DK PBB membiarkan ancaman terhadap kemanusiaan ini terjadi.”

    Retno lantas menegaskan DK PBB harus bertindak untuk mencegah agar kekerasan tak terulang kembali di Gaza.

    Dia juga menyerukan badan tersebut melakukan aksi baru mencakup berbagai langkah.

    Pertama, soal bantuan kemanusiaan tanpa hambatan yang masuk ke Gaza. Selama ini, Israel sangat membatasi bantuan yang masuk usai memblokade total wilayah itu.

    Bantuan yang masuk ke Gaza juga melewati pemeriksaan yang sulit dan rumit.

    Kedua, Retno mengatakan penghormatan terhadap hukum internasional. Ketiga, betapa penting gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.

    “Pentingnya gencatan senjata permanen untuk mengakhiri semua kekejaman,” ungkap dia.

    Seruan gencatan senjata permanen menjadi sorotan komunitas internasional di tengah jeda kemanusiaan yang hanya beberapa hari.

    Jeda kemanusiaan ini berlaku pada 24-17 November dan diperpanjang selama dua hari. Perjanjian ini mencakup jeda pertempuran dan pertukaran tahanan Palestina di Israel dan sandera Hamas.

    Namun, di tengah gencatan senjata itu Israel masih menyerang Gaza dan Tepi Barat.

    Netanyahu juga menegaskan Israel akan melanjutkan perangnya di Gaza usai gencatan senjata selesai. 

    “Selama beberapa hari terakhir saya telah mendengar pertanyaan ‘akan kah Israel kembali berperang setelah memaksimalkan fase pembebasan warga kami yang disandera? Jadi jawaban saya tegas: Ya,” kata Netanyahu pada Rabu (29/11).

    “Ini adalah kebijakan saya, seluruh kabinet mendukungnya, seluruh pemerintah Israel mendukungnya, tentara Israel mendukungnya, rakyat pun mendukungnya. Itu lah yang akan kami lakukan,” paparnya menambahkan seperti dikutip CNN.

    Israel melancarkan agresi brutal ke Palestina pada 7 Oktober imbas serangan dadakan Hamas ke negara tersebut.

    Selama agresi, pasukan Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Imbas gempuran ini, lebih dari 15.000 warga Palestina meninggal dunia, termasuk lebih dari 6 ribu anak-anak dan lebih dari 4 ribu perempuan.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • PBB Sebut Bantuan yang Masuk ke Gaza Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Warga

    PBB Sebut Bantuan yang Masuk ke Gaza Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Warga

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan bantuan kemanusiaan telah tiba di wilayah Gaza, Palestina, bagian utara di tengah gencatan senjata dengan Israel.

    Bantuan itu berisi makanan dan pasokan medis. OCHA menjelaskan sebagian besar bantuan didistribusikan di wilayah Wadi selatan meskipun mereka juga mengirim bantuan ke Gaza utara.

    “(Di sinilah) sebagian besar pengungsi internal tinggal,” kata OCHA dalam pernyataannya, seperti diberitakan Al Jazeera, Rabu (29/11).

    Meskipun bantuan kemanusiaan sudah mulai mengalir di Gaza, OCHA mengatakan jumlahnya tidak sebanding dengan masyarakat yang membutuhkan.

    “(Jumlah bantuan yang masuk ke Gaza) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang luas,” kata OCHA.

    Di sisi lain, Koordinator Kegiatan Pemerintahan di Wilayah (COGAT) Israel mengatakan ada empat truk yang membawa solar dan empat truk lainnya membawa gas yang sudah masuk ke Gaza.

    Truk-truk bantuan itu diklaim masuk ke Gaza melalui Mesir dan tiba pada Selasa (27/11) di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di wilayah tersebut.

    COGAT juga mengatakan terdapat 200 bantuan kemanusiaan yang juga masuk ke wilayah tersebut. Bantuan ini diberikan oleh berbagai organisasi kemanusiaan kepada Gaza.

    Selain itu, beberapa hari lalu OCHA juga melaporkan terdapat 61 truk mengangkut bantuan ke Gaza pada 25 November lalu. Itu menjadi bantuan dengan jumlah terbesar sejak agresi pecah pada 7 Oktober lalu.

    Pengiriman bantuan ke Gaza tersebut termasuk makanan, air, dan pasokan medis darurat. Selain itu, ada juga sebelas ambulans, tiga gerbong dan sebuah flatbed dikirim ke Rumah Sakit Al Shifa untuk digunakan membantu evakuasi.

    Pada hari Sabtu juga, 200 truk lainnya diberangkatkan dari Nitzana. Sebanyak 187 truk di antaranya berhasil memasuki Gaza pada pukul 19.00 waktu setempat.

    Kantor Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA juga mengonfirmasi bantuan berupa 129.000 liter bahan bakar juga telah memasuki ke Gaza. PBB menyebut pengiriman bantuan ini tidak mungkin terjadi tanpa Bulan Sabit Merah Palestina dan Mesir.

    Bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza ini masuk di tengah gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung pada 24-27 November lalu.

    Sedangkan, Gaza kini masih di tengah perpanjangan gencatan senjata yang telah disetujui oleh Israel dan kelompok Hamas yang dimediasi oleh Qatar.

    (pra/pra)

  • VIDEO: Momen Menlu RI Sindir Negara yang Tak Peduli Derita Gaza di PBB

    VIDEO: Momen Menlu RI Sindir Negara yang Tak Peduli Derita Gaza di PBB

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyindir negara-negara yang masa bodoh soal pembantaian di Jalur Gaza, Palestina, oleh Israel.

    Komentar itu mencuat saat Retno berpidato di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB di New York pada Selasa (28/11).

    Retno mengawali pidato dengan kilas balik saat dia hadir di SMU PBB pada 26 Oktober.

    Ia lalu bercerita mondar-mandir mencari dukungan untuk kemanusiaan dan Palestina.

    Dia kemudian berujar, “Apakah kalian bisa tinggal diam melihat situasi mengenaskan ini?”