partai: PBB

  • RI Upayakan AS Cs Tak Veto Voting Resolusi DK PBB soal Gaza Malam Ini

    RI Upayakan AS Cs Tak Veto Voting Resolusi DK PBB soal Gaza Malam Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berharap Amerika Serikat dan empat anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lain tak memveto draf resolusi soal agresi Israel ke Palestina yang akan dibahas Jumat (8/12) malam ini WIB.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan Retno tengah berupaya berkomunikasi dengan sejumlah sekutu AS terkait draf resolusi DK PBB ini. 

    “Menlu RI terus berkomunikasi dengan berbagai pihak yang dianggap memiliki pengaruh di DK PBB untuk meyakinkan agar tidak ada negara Anggota Tetap DK PBB yang menggunakan hak veto-nya,” kata juru bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, dalam rilis resmi.

    Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB yaitu China, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.

    Iqbal menerangkan pada Kamis (7/12), Retno melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu Uni Eropa.

    Di hari yang sama Retno juga melakukan pertemuan dengan Dubes-Dubes Uni Eropa di Jakarta.

    Lalu pada hari ini, Retno bertemu secara khusus dengan Dubes Perancis. Salah satu yang mereka bahas yakni soal resolusi DK PBB terkait Gaza.

    DK PBB akan menggelar voting untuk mengadopsi rancangan resolusi berisikan desakan gencatan senjata lagi dan penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza usai Israel melancarkan agresi fase kedua sejak gencatan senjata pertama berakhir. Pemungutan suara soal draf resolusi ini dikabarkan akan berlangsung pada Jumat pagi waktu New York, Amerika Serikat.

    Pemungutan suara resolusi ini berlangsung setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggunakan kewenangannya di bawah Pasal 99 Piagam PBB untuk mengangkat isu Gaza agar dibahas di DK PBB.

    DK PBB terdiri dari 15 negara anggota meliputi 10 anggota tidak tetap dan lima anggota tetap. Resolusi bisa diadopsi jika mengantongi persetujuan sembilan anggota dengan tidak ada negara anggota tetap yang memakai hak vetonya. 

    Selama agresi Israel, DK PBB menjadi sorotan lantaran berulang kali gagal mengeluarkan resolusi atau bahkan pernyataan kemanusiaan tentang situasi di Jalur Gaza yang kian mengkhawatirkan.

    Sejumlah pihak menilai DK PBB gagal menjalankan fungsinya sebagai penjaga perdamaian. 

    Sepanjang agresi Israel ke Palestina sejak 7 Oktober lalu, lebih dari 17 ribu warga Palestina telah tewas dan puluhan ribu orang lainnya terluka. Selama periode yang sama, DK PBB baru sekali mengeluarkan resolusi saat presidensi ada di tangan China.

    Dikutip AFP, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, sangat berharap DK PBB akan mengadopsi resolusi tersebut dan akan “mendengarkan sikap Sekjen PBB yang berani, berani, dan berprinsip.”

    Sementara itu, Wakil Dubes AS di PBB, Robert Wood, mengatakan resolusi baru dari DK PBB pada tahap ini tidak akan “berguna.” Ia mengisyaratkan bahwa AS akan memveto lagi draf resolusi DK PBB soal Gaza ini.

    “Posisi kami tidak berubah. Kami sekali lagi berpikir bahwa hal terbaik yang bisa kami lakukan, untuk situasi di lapangan, adalah membiarkan diplomasi di balik layar terus berlanjut,” kata Wood.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Korupsi, Kades dan Kaur Pucakwangi Lamongan Dipenjara

    Korupsi, Kades dan Kaur Pucakwangi Lamongan Dipenjara

    Lamongan (beritajatim.com) – Kepala Desa dan Kaur Keuangan Desa Pucakwangi, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan dijebloskan Kejaksaan Negeri (Kejari) ke Lapas Kelas IIB Lamongan atas adanya dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pengelolaan keuangan desa setempat.

    Kini, dua tersangka yakni Bagus Cahyo Kurniawan (35) dan Kaur Keuangan yang sekaligus merangkap jabatan sebagai Bendahara Desa, Yayuk Susilowati (48) ini harus rela mendekam di Rutan Polres Lamongan untuk selanjutnya digiring ke Lapas.

    “Iya, Kamis (7/12/2023) kemarin, selama sekitar 3 jam telah dilaksanakan tahap II di Kantor Kejari Lamongan atas dugaan Tipikor berupa penyalahgunaan wewenang dalam mengelola keuangan Desa tahun 2017-2019 yang dilakukan di Desa Pucakwangi, Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan,” kata Kasi Intel Kejari Lamongan MHD Fadly Arby, Jumat (8/12/2023).

    Menurut Fadly, Kades Bagus menyalahgunakan wewenang pengelolaan keuangan desa tahun 2017 – 2019 di Desa Pucakwangi Kecamatan Babat bersama Bendahara desa (tersangka dalam berkas perkara lain) dengan melakukan pembayaran dan pengeluaran uang kas desa yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan.

    BACA JUGA:
    Pemkab Lamongan Tingkatkan Siaga Mitigasi Hadapi Bencana Hidrometeorologi

    “Pembayaran dan pengeluaran uang kas itu tidak dilengkapi dengan bukti pertanggungjawaban yang mengakibatkan Desa Pucakwangi mengalami kerugian sebesar Rp147.281.600,” bebernya.

    Dijelaskan oleh Fadly, tersangka menyalahgunakan wewenang dengan mengambil kebijakan pembayaran pajak kegiatan pembangunan jalan rabat beton sendang dari Dana Desa tahun 2018 menggunakan dana PAD Tahun 2018 sebesar Rp21 juta. Pembayaran itu tak sesuai peruntukannya.

    Selain itu, tersangka menyalahgunakan wewenang dalam mengambil kebijakan, diantaranya terkait pembayaran pajak PBB masyarakat Desa Pucakwangi dari dana PAD Tahun 2019 sebesar Rp26.728.000, yang juga tak sesuai peruntukannya.

    Lalu tersangka melakukan pembelian meubelair, asesoris dan pemeliharaan lainnya dari Dana ADD Tahun 2019 sebesar Rp13,2 juta, direalisasikan diluar kegiatan yang ditetapkan dalam APBDes. Tersangka juga melakukan pengeluaran Dana ADD sebesar Rp7.385.400, yang tidak ditemukan bukti pertanggungjawabannya.

    Tersangka meminjamkan uang kas desa (PAD) tahun 2017 dan 2018 kepada Pengurus HIPPAM dengan total Rp 28.668.200, yang tidak ada ketentuan yang membolehkan uang PAD dipinjamkan kepada pihak ketiga.

    “Peminjaman tersebut tanpa ada perjanjian dan sampai saat ini pinjaman tersebut belum dikembalikan,” imbuh Fadly.

    Tersangka bahkan menerima uang dari Bendahara Desa sebagaimana kwitansi tertanggal 02/01/2017 senilai Rp 400 ribu, kwitansi bulan april 2017 Rp 13,8 juta, kwitansi tanggal 18/08/2017 Rp20 juta, kwitansi tanggal 16/01/2018 sebesar Rp5 juta, yang totalnya Rp 39,2 juta, tetapi tidak ada pertanggungiawabnnya.

    BACA JUGA:
    7 Fraksi DPRD Lamongan Dukung Raperda Perubahan Badan Hukum LIS

    Nahasnya, tersangka mengaku jika uang tersebut diberikan kepada Mulyadi selaku tim pelaksana lapangan pekerjaan rabat beton. Padahal kenyataannya uang itu tidak diberikan.

    Kemudian tersangka Bendahara Desa Yayuk Susilowati, melakukan pembayaran pemasangan internet dari dana PAD Tahun 2018 senilai Rp2 juta, padahal pemasangan internet telah direalisasikan, sehingga terjadi kelebihan bayar yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

    Kelebihan pembayaran itu dengan rincian tagihan internet selama setahun senilai Rp4,8 juta dan sudah dibayarkan menggunakan dana ADD tahun 2018 sebesar Rp 4 juta. Seharusya pelunasan itu kurang Rp 800 ribu, namun oleh tersangka dibayarkan Rp2,8 juta.

    “Juga terdapat selisih pembayaran bunga Koperasi BTM sebesar Rp5,6 juta, berdasarkan catatan tersangka Yayuk dengan total pembayaran BTM dari PAD tahun 2019 sebesar Rp8,4, namun pada rekening Koran BTM dibayar hanya Rp2,8 juta,” papar Fadly.

    Lebih jauh, Fadly menyatakan, perbuatan yang dilakukan tersangka Bagus dan Yayuk menyebabkan kerugian desa pada pengelolaan anggaran di desa setempat tahun anggaran 2017-2019 sebesar Rp147.281.600.

    Total itu terdiri dari Rp108.081.600 (hasil pemeriksaan Inspektorat Lamongan) dan Rp39.200.000,00 (Keterangan ahli Setyo Basuki dari Kantor Akuntan Publik Drs. Basri Hardjo sumarto, M. Si., Ak & Rekan).

    Pasal yang disangkakan adalah Primair Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 ayat (1) huruf b UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU. Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP.

    Subsidair Pasal 3 Jo Pasal 18 ayat (1) huruf b UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU. Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan lindak Pidana Korupsi. Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 (1) KUHP.

    “Dalam perkembanganya, kedua tersangka saat ini diserahkan ke Rutan Polres Lamongan untuk selanjutnya dilakukan penahanan di Lapas kelas IIB Lamongan,” pungkasnya. [riq/beq]

  • Isi Pasal 99 Piagam PBB, Disebut di Surat Sekjen PBB Terkait Situasi Gaza

    Isi Pasal 99 Piagam PBB, Disebut di Surat Sekjen PBB Terkait Situasi Gaza

    Jakarta

    Isi Pasal 99 Piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menjadi sorotan. Hal ini disinggung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dalam suratnya kepada Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez terkait situasi di Gaza, Palestina.

    Guterres meminta anggota Dewan Keamanan PBB mendesak gencatan senjata di Gaza. Seperti dilansir situs PBB, Kamis (7/12/2023), surat yang tertanggal 6 Desember 202 tersebut dikirim oleh Sekjen PBB Antonio Guterres kepada Presiden DK PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez.

    Dalam surat itu, Guterres menyampaikan kecemasannya terkait situasi Gaza yang memprihatinkan sambil mengingatkan Pasal 99 Piagam PBB. Menurut Guterres, permusuhan selama lebih dari delapan minggu di Gaza dan Israel telah menciptakan penderitaan manusia yang mengerikan, kehancuran fisik, dan trauma kolektif di seluruh Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina.

    “Saya menulis berdasarkan Pasal 99 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyampaikan kepada Dewan Keamanan suatu permasalahan yang, menurut pendapat saya, dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,” ujar Guterres dalam suratnya ke DK PBB.

    Lantas, seperti apa isi Pasal 99 Piagam PBB, seperti yang disorot dan disinggung dalam surat Sekjen PBB Antonio Guterres kepada Presiden DK PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez terkait situasi di Gaza? Simak informasinya berikut ini:

    Piagam PBB disebut The Charter of the United Nation atau United Nations Charter. Piagam PBB adalah dokumen pendirian PBB yang ditandatangani pada tanggal 26 Juni 1945, di San Francisco, pada akhir Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Organisasi Internasional, dan mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945, hingga saat ini.

    PBB dapat mengambil tindakan terhadap berbagai macam isu karena karakter internasionalnya yang unik dan kekuasaan yang diberikan dalam Piagamnya, yang dianggap sebagai perjanjian internasional. Dengan demikian, Piagam PBB adalah instrumen hukum internasional, dan Negara-negara Anggota PBB terikat olehnya.

    Sejak berdirinya PBB pada tahun 1945, misi dan kerja organisasi ini telah dipandu oleh tujuan dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam pendiriannya, yang telah diamandemen sebanyak tiga kali pada tahun 1963, 1965, dan 1973.

    Berikut ini isi Pasal 99 dalam Piagam PBB yang dikutip dari situs PBB:

    Article 99
    The Secretary-General may bring to the attention of the Security Council any matter which in his opinion may threaten the maintenance of international peace and security.

    Artinya:

    Pasal 99
    Sekretaris Jenderal dapat menyampaikan kepada Dewan Keamanan segala hal yang menurut pendapatnya dapat mengancam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Viral Tentara Israel Tangkap-Telanjangi Puluhan Pria di Gaza

    Viral Tentara Israel Tangkap-Telanjangi Puluhan Pria di Gaza

    Gaza City

    Tentara-tentara Israel yang dikerahkan ke Jalur Gaza dilaporkan menangkap puluhan pria Palestina lalu menelanjangi mereka, sebelum membawa mereka ke sebuah lokasi yang dirahasiakan. Sejumlah foto yang viral di media sosial menunjukkan pria-pria dilucuti pakaiannya dengan mata ditutup dan tangan diikat ke belakang.

    Laporan sejumlah media Israel menyebut pria-pria yang ditangkap itu ‘kemungkinan’ merupakan anggota Hamas. Namun orang-orang yang mengenali kerabat dan teman mereka dalam foto yang beredar, membantah tuduhan keterlibatan dengan kelompok militan Palestina tersebut.

    Seperti dilansir Middle East Eye dan TRT World, Jumat (8/12/2023), pria-pria itu ditangkap dari rumah-rumah dan sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi dari perang di Jalur Gaza bagian utara.

    Salah satu penangkapan dilaporkan terjadi ketika pasukan Israel, pada Kamis (7/12) waktu setempat, menyerbu sekolah-sekolah Khalifa bin Zayed al-Nahyan dan Aleppo di area Beit Lahia setelah mengepungnya selama berhari-hari.

    Beberapa rekaman video yang diambil penduduk setempat dan wartawan menunjukkan para penembak jitu Israel mengambil posisi di atap-atap rumah dekat sekolah Khalifa. Video lainnya menunjukkan sejumlah mayat berjenis kelamin laki-laki tergeletak di halaman sekolah Aleppo.

    Middle East Eye menyatakan tidak bisa memverifikasi secara independen rekaman video itu.

    Setelah memaksa semua orang keluar dari sekolah, tentara Israel menangkap para pria yang bergerak keluar dan membiarkan para wanita juga anak-anak melarikan diri dengan berlari.

    Menurut Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, para pria di Jalur Gaza itu ditangkap secara sewenang-wenang dan dipukuli oleh tentara Israel.

    Rekaman video yang dirilis sejumlah akun Telegram dan media lokal Israel menunjukkan puluhan pria ditangkap, dengan pakaian mereka dilucuti, mata ditutup dan tangan diikat ke belakang. Sejumlah video menunjukkan pria-pria itu berlutut dalam keadaan telanjang di area permukiman sebelum diangkut dengan truk.

    Salah satu foto yang beredar menunjukkan pria-pria yang dilucuti pakaiannya dan hanya mengenakan celana dalam itu berbaris di area terbuka di semacam gurun pasir. Tidak diketahui secara jelas ke mana pria-pria itu dibawa.

    Militer Israel tidak memberikan pernyataan resmi atas penangkapan massal tersebut.

    Penuturan seorang saksi mata, yang dilaporkan Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, menyebut dirinya melihat sedikitnya tujuh pria ditembak mati oleh tentara Israel karena tidak segera mematuhi perintah yang diberikan, termasuk melucuti pakaian mereka.

    Warga Palestina Bantah Kerabat Mereka yang Ditangkap terkait Hamas

    Sejumlah media Israel menyebut pria-pria yang ditangkap ‘kemungkinan’ adalah anggota Hamas. Juru bicara militer Israel Daniel Hagari, ketika dimintai komentar soal foto-foto yang beredar, mengklaim bahwa ‘para teroris telah menyerah’. Israel biasanya menggunakan istilah ‘teroris’ untuk menyebut anggota Hamas.

    Namun sejumlah warga Palestina yang mengenali kerabat mereka dalam foto-foto yang beredar, membantah mereka terkait Hamas atau militan lainnya.

    Salah satunya Hani Almadhoun, seorang warga Amerika keturunan Palestina yang tinggal di Virgina, yang mengenali kerabatnya dalam foto itu dan menegaskan kepada Reuters bahwa mereka adalah ‘warga sipil tidak bersalah yang tidak ada kaitannya dengan Hamas atau faksi lainnya’.

    “Mereka membawanya dari sebuah rumah milik keluarga, di area pasar. Mereka menahan saudara laki-laki saya, Mahmoud (32), putranya Omar (13), keponakan saya lainnya Aboud (27), dan ayah saya yang berusia 72 tahun, dan beberapa saudara ipar saya,” tutur Almadhoun.

    Outlet media berbasis di London, Al-Araby al-Jadeed atau The New Arab, menyatakan salah satu jurnalis mereka bernama Diaa al-Kahlout, yang menjadi koresponden di Jalur Gaza, ada di antara pria-pria Palestina yang ditangkap tentara Israel. Bahkan beberapa anggota keluarga Al-Kahlout juga ikut ditangkap.

    Sosok Al-Kahlout juga dikenali oleh sahabatnya, Ramy Abdu, yang merupakan pendiri dan direktur Euro-Mediterranean Human Rights Monitor. Abdu bahkan menyebut dirinya juga mengenali seorang kepala sekolah dan seorang pegawai PBB di antara pria-pria yang ditangkap Israel tersebut.

    Disebutkan juga oleh Euro-Mediterranean Human Rights Monitor dalam laporannya bahwa terdapat sejumlah dokter, akademisi, jurnalis dan warga lanjut usia di antara pria-pria Palestina yang ditangkap pasukan Israel tersebut.

    Hamas Kecam Penangkapan Massal Warga Sipil Gaza oleh Israel

    Osama Hamdan, salah satu pejabat biro politik Hamas, membantah penangkapan massal telah dilakukan oleh pasukan Israel terhadap anggota kelompoknya.

    Dia menegaskan kepada Al Araby TV bahwa rekaman dan foto yang beredar menunjukkan ‘penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tidak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer’.

    Hamdan juga menyamakan penangkapan massal oleh Israel di Jalur Gaza itu dengan ‘kamp konsentrasi Nazi’.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Akar Masalah Pengungsi Rohingya Membludak di Aceh Bikin Warga Resah

    Akar Masalah Pengungsi Rohingya Membludak di Aceh Bikin Warga Resah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ribuan pengungsi Rohingya yang merapat di sejumlah pantai Provinsi Aceh sejak pertengahan November lalu kini menuai perdebatan di antara warga Indonesia.

    Beberapa warga Aceh menolak menerima kedatangan pengungsi Rohingya ini lantaran disebut kerap membuat masalah, seperti melarikan diri dari penampungan hingga mengeluh saat menerima makanan.

    Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia saat ini mencapai 1.478 orang. Mereka tersebar di penampungan sementara di Aceh, Medan, hingga Pekanbaru.

    Menurut Mahfud MD, tempat penampungan sementara di Pekanbaru dan Medan kini juga sudah penuh serta kehabisan dana. Oleh sebab itu, pemerintah tengah mencari solusi untuk mengatasi membludaknya para pengungsi Rohingya di Indonesia.

    Salah satunya dengan mengembalikan mereka ke negara asal, yakni Myanmar.

    Mahfud berujar Indonesia pada dasarnya tidak ikut menandatangani konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pengungsi. Karenanya, pemerintah sah-sah saja jika ingin menolak kedatangan para pengungsi.

    Kenapa banyak pengungsi Rohingya lari ke RI?

    Dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Mutiara Pertiwi, mengatakan para pengungsi Rohingya pada dasarnya sudah bermigrasi dalam beberapa gelombang selama puluhan tahun.

    Mutiara berujar pada gelombang awal pengungsi dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar, banyak etnis Rohingya yang mengambil rute darat ke Bangladesh dan rute laut ke negara-negara Asia Tenggara, terutama Malaysia.

    Di Malaysia, mereka membentuk komunitas undocumented migrants yang cukup besar. Malaysia kemudian menjadi destinasi migran yang populer di kalangan etnis Rohingya lantaran perekonomian di sana cukup berkembang.

    Namun, pada 2015, kasus perdagangan manusia mengemuka setelah kuburan massal para korban ditemukan. Kebanyakan korban berasal dari etnis Rohingya di perbatasan Thailand dan Malaysia.

    “Sejak itu, ada patroli perbatasan yang lebih ketat di kedua negara tersebut sehingga kelompok Rohingya seringkali terkatung-katung di laut dan akhirnya sampai ke perairan Indonesia. Di sinilah entry point (awal mula) isu ini menjadi krisis bagi pencari suaka di Indonesia,” kata Mutiara kepada CNNIndonesia.com.

    Mutiara menjelaskan para pengungsi Rohingya dikategorikan sebagai orang tak berkewarganegaraan, sehingga tidak aman untuk direpatriasi atau dikembalikan ke Myanmar.

    Karenanya, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) membuat kamp khusus bagi mereka yang berpusat di Cox’s Bazar, Bangladesh. UNHCR juga membuat kamp pencari suaka di Pulau Bhasan Char, Bangladesh, untuk perluasan dan relokasi dari Cox’s Bazar.

    “Nah gelombang pengungsi terkini yang sampai ke Indonesia itu umumnya dari Cox’s Bazar (Kota di Bangladesh). Mereka tidak mendapat kepastian masa depan, sehingga mempertaruhkan nyawa untuk bergabung dengan komunitas undocumented Rohingya di Malaysia yang cukup berkembang ekonominya,” ucap Mutiara.

    “Jadi pencari suaka Rohingya ini tersebar karena kombinasi intervensi rezim pengungsi internasional melalui UNHCR, kebijakan negara-negara Asia Tenggara, dan juga orientasi migrasi kelompok Rohingya sendiri,” lanjut dia.

    Nekat tempuh jalur berisiko demi suaka

    Mutiara menuturkan para pengungsi Rohingya banyak yang pada akhirnya ‘nekat’ bermigrasi dengan jaringan nelayan atau bahkan perdagangan dan penyelundupan hanya untuk mencari tempat aman guna melanjutkan hidup.

    Dia mengatakan karena kamp yang kini telah penuh, etnis Rohingya pun menanti belasan hingga puluhan tahun untuk bisa hidup di tempat yang lebih menjanjikan. Mayoritas dari mereka ingin ke Malaysia, bergabung bersama undocumented migrants.

    Hal ini yang menyebabkan banyak pengungsi Rohingya kabur dan mencari jalan sendiri untuk pergi ke Malaysia.

    “Ini memang dilematis, UNHCR sendiri mempromosikan norma ‘safe travel to asylum’ dan mengimbau pencari suaka untuk menunggu penempatan di tempat transit/kamp resmi,” ujarnya.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Tempuh jalur perdagangan manusia

    Mutiara sendiri tak menampik bahwa jalur perdagangan dan penyelundupan manusia memang banyak dipakai oleh para pencari suaka. Namun demikian, hal ini tidak bisa disimplifikasi bahwa para pengungsi tersebut merupakan bagian dari jaringan kriminal.

    “Dalam Refugee Convention, ada prinsip non penalisation, di mana pengungsi dan pencari suaka itu tidak bisa dikriminalisasi karena bermigrasi tanpa dokumen ataupun lewat jalur tikus,” tutur Mutiara.

    Dia lantas menekankan paradigma “keamanan tinggi” yang sangat dominan di perbatasan. Paradigma ini yang disebut secara generalis mempersepsikan siapa pun yang membantu pengungsi atau pencari suaka di laut sebagai jaringan perdagangan atau penyelundupan.

    “Tahun lalu beberapa nelayan Aceh didakwa sebagai traffickers (pelaku perdagangan manusia) karena membantu Rohingya dari laut. Ini juga berakibat terhadap persepsi publik terhadap kelompok pencari suaka, terutama di tempat-tempat reception,” kata Mutiara.

    Pengungsi Rohingya dianggap sering bikin masalah

    Pengungsi Rohingya di Indonesia memang ada kalanya membuat masalah, seperti kabur dari lokasi penampungan maupun tak puas ketika diberi makanan. Namun, mereka yang membuat masalah, menurut Mutiara, hanya segelintir dari ribuan pengungsi yang benar-benar mencari perlindungan.

    Para pengungsi pada umumnya terdampar di tempat asing. Oleh sebab itu, masalah komunikasi dan adaptasi tentu tak bisa dikesampingkan.

    Lebih dari itu, menurut UNHCR, para pengungsi Rohingya ini datang karena mulai putus asa imbas “meningkatnya jumlah pembunuhan, penculikan, dan ketidakamanan di tempat mereka tinggal sebelumnya.”

    Laporan Human Rights Watch yang diterbitkan tahun ini menunjukkan geng-geng kriminal dan afiliasi dari kelompok-kelompok bersenjata telah mengancam para pengungsi di kamp-kamp Cox’s Bazar selama beberapa waktu belakangan.

    “Seorang pengungsi Rohingya berusia 19 tahun yang baru-baru ini tiba di Aceh bersama keluarganya mengatakan kepada AFP bahwa para penjahat di Cox’s Bazar mengancam dia dan keluarganya setiap hari. Dia bahkan rela membayar lebih dari $1.800 (sekitar Rp27,8 juta) untuk melakukan perjalanan menggunakan kapal tua menuju Indonesia,” demikian laporan Deutsche Welle (DW).

    Kepolisian Bangladesh juga melaporkan sedikitnya 60 orang Rohingya tewas terbunuh di kamp Cox’s Bazar tahun ini.

    Lebih dari itu, salah satu pendiri jaringan aktivis Free Rohingya Coalition, Nay San Lwin, mengatakan kepada DW bahwa Program Pangan Dunia (WFP) telah memotong jatah makanan para pengungsi awal tahun ini.

    Dengan demikian, sebagian besar pengungsi Rohingya kini harus bertahan hidup dengan 8 dolar atau sekitar Rp124 ribu setiap bulan.

    “Di kamp pengungsi, banyak orang bergantung pada jatah makanan dari WFP, di mana kini mereka tidak mungkin mendapatkan makanan yang cukup dengan 8 dolar (sekitar Rp124 ribu) untuk satu orang untuk jatah satu bulan,” ucap Lwin.

  • Pilu Anak-anak Gaza Terluka Akibat Serangan Israel-Jadi Yatim Piatu

    Pilu Anak-anak Gaza Terluka Akibat Serangan Israel-Jadi Yatim Piatu

    Jakarta

    Para pekerja medis yang bekerja di Jalur Gaza menggunakan istilah khusus untuk merujuk kategori korban perang secara spesifik.

    “Ada akronim yang berbeda di Jalur Gaza, yaitu WCNSF (Wounded Child, No Surviving Family), yang berarti anak yang terluka dan tak memiliki anggota keluarga yang selamat,” kata Tanya Haj-Hassan, dokter yang selama satu dekade terakhir bekerja dengan Doctors Without Borders di Gaza.

    “Akronim ini sering digunakan,” ujarnya kepada BBC News.

    Istilah di kalangan pekerja medis ini menggambarkan kengerian yang dialami banyak anak di Gaza. Hidup mereka berubah dalam sekejap: orang tua, saudara kandung, dan kakek-nenek mereka terbunuh. Bagi mereka segalanya tidak akan lagi sama.

    Perang dimulai setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu menewaskan 1.200 orang, kemudian dibalas oleh Israel melalui operasi militernya. Saat ini lebih dari 15.500 orang di Gaza tewas, termasuk sekitar 6.000 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

    Ahmed Shabat adalah salah satu anak di Gaza yang masuk kategori anak yang terluka dan tak memiliki anggota keluarga yang selamat. Pekerja medis mengetahui nasib Ahmed saat dia tiba dalam keadaan terluka dan menangis di Rumah Sakit Indonesia di kawasan utara Gaza.

    Ahmed, yang berusia tiga tahun, selamat dari serangan udara Israel di rumahnya di Beit Hanoun, pada pertengahan November lalu. Namun ayah, ibu dan kakak laki-lakinya tewas akibat serangan tersebut.

    “Setelah pengeboman, kami mengetahui ada seorang anak di Rumah Sakit Indonesia yang tidak ditemani satupun anggota keluarganya, jadi kami segera pergi ke sana,” kata paman Ahmed, Ibrahim Abu Amsha.

    Ahmed saat itu tengah bersama orang asing. Ibrahim berkata, akibat serangan udara Israel, Ahmed terlempar ke udara dan ditemukan terluka sekitar 20 meter dari rumahnya.

    Ahmed dan Omar kini menjadi yatim piatu sekaligus tunawisma. Keduanya tidak memiliki tempat berlindung dari serangan Israel yang berlangsung terus-menerus. Mempertimbangkan situasi itu, Ibrahim memutuskan untuk menjaga dan merawat dua anak itu bersama keluarganya.

    Ibrahim dan keluarganya sempat membawa Ahmed dan Omar ke permukiman Sheikh Radwan di barat daya Gaza. Namun mereka kemudian mengungsi dari kawasan itu setelah Ahmed terkena pecahan kaca akibat sebuah ledakan.

    Mereka kemudian pergi ke kamp Nuseirat untuk tinggal di sekolah yang berafiliasi dengan PBB. Namun bahkan di lokasi barunya, mereka kembali menghadapi serangan Israel. Ini memicu konsekuensi yang sangat buruk bagi Ahmed.

    “Saya berlari keluar dari pintu sekolah dan melihat Ahmed di depan saya tergeletak di tanah, kedua kakinya hilang. Dia merangkak ke arah saya, membuka tangannya, mencari bantuan,” kata Ibrahim.

    Seorang anggota keluarga, yang bersama Ahmed pada saat ledakan terjadi, tewas.

    Ibrahim, yang masih mengungsi bersama keluarganya serta anak-anak saudara perempuannya, mengatakan dia bermimpi bisa mengirim Ahmed untuk berobat ke luar Gaza.

    “Dia bermimpi bisa melakukan banyak hal,” kata Ibrahim. Dia bertutur dalam kesedihan.

    “Saat kami pergi bersama untuk menonton pertandingan sepak bola, Ahmed berkata ingin menjadi pemain sepak bola terkenal,” ujar Ibrahim.

    Menangis, memanggil ibu

    Sama seperti Ahmed, Muna Alwan juga merupakan anak yang menjadi yatim piatu. Dia diberi status sebagai anak yang terluka dan tak memiliki anggota keluarga yang selamat ketika tiba di Rumah Sakit Indonesia.

    Muna yang berusia dua tahun itu terus-menerus menangis. Dia berteriak memanggil ibunya, “Mama!”. Namun ibunya sudah meninggal.

    Muna berhasil dikeluarkan dari reruntuhan setelah serangan udara Israel menghantam rumah tetangganya di wilayah Jabal al-Rais, di Gaza utara. Orang tua Muna, kakak dan kakeknya tewas. Mata Muna terluka parah. Rahangnya patah.

    Dari Rumah Sakit Indonesia, Muna kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain. Di situlah dia dikenali dan ditemukan oleh bibinya, Hanaa.

    “Kami mengetahui melalui internet bahwa Muna berada di Rumah Sakit Nasser. Kami datang dan kami mengenalinya,” ujar Hanaa.

    Hanna berkata, keponakannya itu sangat menderita.

    “Dia hanya ingin berteriak, selalu takut, apalagi jika ada yang mendekatinya,” kata Hanaa.

    Muna mempunyai kakak perempuan yang masih hidup. Kakaknya itu berada di pusat kota Gaza.

    “Mereka terjebak dan tidak ada cara untuk membawa mereka ke selatan,” kata Hanaa.

    “Saya terus-menerus bertanya pada diri sendiri, apa yang akan kami lakukan? Bagaimana kami bisa menggantikan peran ibunya?” ujar Hanaa.

    Baca juga:

    ‘Saya kehilangan kaki dan keluarga saya’

    Di ranjang logam di sudut sebuah ruangan di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza selatan, Dunya Abu Mehsen yang berusia 11 tahun melihat sisa-sisa kaki kanannya yang dibalut perban putih.

    Anak perempuan dengan rambut keriting panjang itu duduk di tepi tempat tidur, mengenakan baju panjang berwarna merah. Hampir sepanjang waktu dia diam. Dia terlihat sangat sedih.

    Dunya selamat dari serangan udara Israel bersama saudara laki-lakinya, Yusuf, dan adik perempuannya. Serangan udara itu terjadi ketika mereka semua sedang tidur di rumah mereka di permukiman al-Amal di Khan Yunis.

    Akibat serangan udara itu, orang tua Dunya, saudara laki-laki dan saudara perempuannya terbunuh. Dunya juga kehilangan kaki kanannya.

    “Saat saya melihat ayah saya, saya takut karena dia berlumuran darah dan tertutup batu. Orang-orang berdiri di sekitar kami. Saudara perempuan saya berteriak,” ujar Dunya mengenang peristiwa itu.

    “Saya melihat diri saya sendiri dan saya sadar saya tidak punya kaki. Saya merasakan sakit dan satu-satunya pikiran saya adalah ‘Bagaimana saya bisa kehilangan kaki saya?’”

    “Dunya tidak ingat bagaimana dan kapan dia tiba di rumah sakit, tapi dia ingat berada di sana sendirian, dan pekerja medis berulang kali bertanya dalam upaya untuk mengidentifikasi keluarganya,” kata bibinya, Fadwa Abu Mehsen.

    “Dunya berkata kepada saya: ‘Saya mendengar perawat berkata, ‘semoga Tuhan mengampuni dosa dan kesalahan mereka’. Saya tahu yang dia maksud adalah ibu dan ayah saya sudah meninggal.’”

    Fadwa yang duduk di samping Dunya di kamar rumah sakit. Dia menemani anak perempuan yang duduk di kursi roda itu.

    Fadwa kini menjadi satu-satunya orang yang membawa anak itu untuk keluar ruangan dan menghirup udara segar.

    “Dunya dulunya ceria, kuat, dan sangat aktif sebelum mengalami ini,” ujar Fadwa.

    Dunya kemudian menimpali dengan berkata, “Hari ini saya kehilangan kaki dan keluarga saya, namun saya masih mempunyai mimpi.”

    “Saya ingin mendapatkan kaki palsu, bepergian, menjadi dokter. Saya berharap perang ini berakhir dan anak-anak seperti kami bisa hidup damai,” ujarnya.

    Menentukan jumlah pasti anak-anak yang menjadi yatim piatu di Jalur Gaza merupakan suatu pekerjaan sulit. Alasannya adalah intensitas operasi militer dan situasi yang berkembang pesat di lapangan, kata Ricardo Pires, Manajer Komunikasi UNICEF.

    Pires berkata, organisasinya berupaya menjangkau rumah sakit dan para pekerja kesehatan di Gaza untuk mengidentifikasi dan mendata anak-anak yang terdampak. Namun dia menyebut upaya tersebut berjalan sangat lambat karena kondisi yang “sangat menantang”.

    Menurut Pires, upaya mengatur pengasuhan anak-anak yang terdampak perang di Gaza mustahil dilakukan karena tempat penampungan dan rumah sakit yang kacau dan penuh sesak.

    Lebih dari itu, dia menyebut sistem yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi, melacak dan menyatukan kembali anak-anak dengan kerabatnya hampir tidak berfungsi.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wabah Serius Menerpa Tentara Israel di Gaza, Dokter Bilang Gini

    Wabah Serius Menerpa Tentara Israel di Gaza, Dokter Bilang Gini

    Gaza City

    Tentara-tentara Israel yang ada di bagian selatan negara itu, dan khususnya yang dikerahkan ke Jalur Gaza, mengalami wabah penyakit pencernaan dan keracunan makanan yang serius. Wabah yang disebabkan oleh bakteri itu memicu diare parah pada kalangan tentara Israel, terutama yang dikirim bertempur di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Middle East Monitor, Jumat (8/12/2023), sejak awal perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober lalu, banyak restoran, jaringan pemasok makanan, dan individu-individu menyumbangkan makanan kepada para tentara Israel.

    Namun, menurut para dokter Israel seperti dilaporkan surat kabar Yediot Ahronoth, kondisi penyimpanan makanan yang buruk, ditambah penyaluran dan persiapan yang tidak maksimal, telah menyebabkan peningkatan penyakit pencernaan, diare parah dan demam tinggi di kalangan tentara Israel.

    “Diare telah menyebar di kalangan tentara di wilayah selatan (Israel), di berbagai wilayah konsentrasi, dan kemudian menyebar di antara tentara-tentara yang berperang di Gaza,” tutur Kepala Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Universitas Assuta Ashdod, Dr Tal Bros, dalam penjelasannya.

    “Kami mendiagnosis infeksi bakteri Shigella yang menyebabkan disentri, penyakit sangat berbahaya yang telah menyebar di kalangan petempur di Gaza,” ucapnya.

    Disebutkan juga bahwa mewabahnya penyakit yang dipicu bakteri ini berdampak pada kondisi para tentara Israel dan pelaksanaan operasi tempur.

    “Jika infeksi menyebar di antara 10 tentara dalam satu kompi infanteri, dan mereka mengalami demam setelah suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius, dan mereka mulai mengalami diare setiap 20 menit, maka mereka tidak sehat lagi untuk berperang dan mereka membuat diri mereka terkena risiko kematian,” ujarnya memperingatkan.

    Lihat Video ‘Israel Ogah Disalahkan Usai Bunuh Jurnalis Reuters, AS Tuntut Investigasi’:

    Pertempuran di Jalur Gaza kembali pecah setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pekan lalu setelah berlangsung selama tujuh hari. Pekan ini, militer Israel mengatakan pasukannya di Jalur Gaza kini beroperasi “di jantung Khan Younis” untuk pertama kalinya.

    Disebutkan bahwa pasukan Israel “tiba di pusat Khan Younis dan memulai serangan yang ditargetkan di jantung kota tersebut,” yang diidentifikasi sebagai simbol pemerintahan militer dan administratif Hamas.

    “Para tentara melenyapkan teroris, menghancurkan infrastruktur teroris dan menemukan senjata,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (7/12).

    Sebagian besar wilayah Gaza utara telah menjadi puing-puing akibat pertempuran sengit dan bombardir Israel, yang menyebabkan 1,9 juta orang mengungsi menurut angka PBB.

    Ketika Israel kini fokus ke wilayah selatan, jalan-jalan di Khan Younis hampir kosong pada Rabu pagi waktu setempat ketika penduduk mencari perlindungan dari serangan artileri, demikian laporan AFP. Sementara itu, korban tewas dan terluka terus berdatangan ke rumah sakit di kota tersebut.

    Israel mengumumkan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok militan tersebut pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.

    Sementara jumlah korban terbaru dari kantor media pemerintah Hamas menyebutkan bahwa 16.248 orang di Jalur Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, tewas.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Lebanon Ogah Maafkan Israel hingga Anak Eks Kepala IDF Tewas

    Lebanon Ogah Maafkan Israel hingga Anak Eks Kepala IDF Tewas

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lebanon ogah menerima permintaan Israel terkait tentaranya yang tewas akibat serangan salah sasaran.

    Negara itu tetap akan mengadukan protes ke Dewan Keamanan PBB bahwa Israel telah melanggar kedaulatan Lebanon.

    Kabar lainnya adalah tentang anak mantan Kepala IDF yang tewas dalam pertempuran melawan Hamas di Jalur Gaza.

    Berikut kumpulan rangkuman berita 24 jam terakhir dalam Kilas Internasional pagi ini.

    Lebanon masa bodoh dengan permintaan maaf Israel usai menewaskan tentara militer Beirut pada serangan di dekat perbatasan, Senin (4/12).

    Lebanon tetap mengajukan komplain atas aksi Israel itu ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Sebelumnya, Israel membombardir area perumahan di Kota Mays Al Jabal Lebanon yang menewaskan satu tentara negaranya dan menyebabkan dua lainnya luka-luka.

    Israel dibuat marah oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres lantaran mengajukan Pasal 99 Piagam PBB untuk merespons situasi di Jalur Gaza Palestina.

    Dalam sebuah surat kepada Presiden DK PBB, Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez, Guterres menyampaikan kecemasannya tentang situasi Gaza yang makin hancur akibat agresi Israel sambil menyinggung Pasal 99 Piagam PBB.

    “Saya menulis surat ini berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB untuk menyampaikan kepada Dewan Keamanan suatu permasalahan yang, menurut pendapat saya, dapat memperburuk ancaman yang ada terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional,” kata Guterres dalam suratnya yang ditujukan kepada Presiden DK PBB Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez pada Rabu (6/12).

    Tentara Israel (IDF) mengumumkan kematian dua tentara cadangan selama pertempuran di Jalur Gaza. Salah satu yang tewas adalah Gal Meir Eisenkot (25 tahun) dari Batalyon 699 Brigade 551, Herzliya.

    Gal Meir Eisenkot adalah putra dari mantan kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Gadi Eizenkot, yang kini juga menjabat sebagai menteri kabinet Israel dari Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Benny Gantz.

    Reuters pada Kamis (7/12) memberitakan militer Israel tidak mendetailkan kematian Gal Meir Eisenkot. Mereka hanya mengatakan ia tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.

    (tim/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Derita Warga Gaza Gegara Israel, Gali Makanan di Bawah Reruntuhan

    Derita Warga Gaza Gegara Israel, Gali Makanan di Bawah Reruntuhan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah warga di Gaza menderita akibat agresi Israel, sampai harus menggali bahan makanan seperti sekantong tepung dari balik reruntuhan bangunan.

    Salah satu warga Gaza harus membawa enam botol minyak untuk menggali kemungkinan sisa stok makanan di antara reruntuhan. 

    Sekelompok warga lain bahkan harus sampai berdebat demi menemukan sekantong tepung, teh, bahkan selimut. 

    Aktivitas semacam itu merupakan pemandangan sehari-hari di Dier Al Balah, Gaza, usai kota wilayah ini hancur digempur Israel.

    “Ini kekacauan,” kata seorang warga kepada CNN pada awal pekan ini.

    Dia berdiri di belakang kerumunan orang yang mencari perbekalan di tengah reruntuhan.

    Warga lain yang rumahnya hancur karena serangan Israel, Kamil Al-Raie, mengatakan kelaparan telah mendorong warga Gaza melakukan tindakan putus asa itu.

    “Lihatlah orang-orang itu. Ini semua karena kelaparan,” kata Al Raie.

    Menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP), seluruh penduduk Gaza membutuhkan bantuan makanan.

    Di awal krisis akibat serangan Israel 7 Oktober, organisasi PBB tersebut mengelola 23 toko roti di Gaza.

    Salah satu toko roti andalan warga Gaza adalah Al-Baraka. Tempat ini sempat meringankan penderitaan masyarakat dengan menyediakan roti yang sangat dibutuhkan. Namun, toko roti itu kini hanya tinggal puing-puing.

    “Jujur saja, menyerangnya (toko roti) harus dianggap sebagai terorisme,” kata warga Deir al-Balah, Ibrahim Dabbour.

    Dia juga menyarankan toko roti tersebut seharusnya berada di luar operasi militer.

    Selama melancarkan agresi di Gaza, pasukan Israel menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga tempat makan. Imbas serangan tersebut, hampir 17 ribu orang di Palestina meninggal.

    (isa/dna)

  • Bertebaran Pujian dari Putin saat Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi

    Bertebaran Pujian dari Putin saat Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Pujian bertebaran dari Putin tentang hubungan kedua negara saat pertemuan di Arab Saudi itu.

    Pangeran MBS mulanya mengatakan Saudi dan Rusia memiliki banyak kepentingan untuk dikerjakan bersama. MBS pun memuji koordinasi bersama antara kedua negara “yang membantu meredakan ketegangan di Timur Tengah”.

    “Kita memiliki banyak kepentingan dan dokumen yang kita kerjakan bersama demi kepentingan Rusia, Kerajaan Arab Saudi, Timur Tengah, dan juga dunia,” kata MBS seperti dikutip kantor berita resmi Saudi, Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Al Arabiya dan Reuters, Kamis (7/12/2023).

    Pertemuan itu berlangsung di Riyadh pada Rabu (6/12) waktu setempat. Putin mengatakan hubungan Rusia dengan Arab Saudi saat ini berada pada “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

    Dalam pidato pengantar yang ditayangkan di televisi Rusia, Putin mengucapkan terima kasih kepada Putra Mahkota Saudi atas undangannya. Putin mengatakan bahwa ia awalnya mengharapkan Putra Mahkota tersebut untuk datang ke Moskow, “tetapi ada perubahan pada rencana.”

    Pujian dari Putin

    Putin mengatakan pertemuan berikutnya harus dilakukan di Moskow. Menurutnya kedua negara memiliki hubungan yang baik dan stabil di bidang politik, ekonomi, dan kemanusiaan.

    “Tidak ada yang bisa menghalangi berkembangnya hubungan persahabatan kita,” kata Putin kepada MBS.

    Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Putin dan MBS membahas kerja sama OPEC+ pada pembicaraan di Riyadh dan bahwa kerja sama akan dilanjutkan.

    Sebelum ke Saudi, Putin berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk kunjungan langka ke luar negeri, di tengah perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung.

    Sementara dilansir Deutsche Welle (DW), Putin pada hari Rabu (06/12) dilaporkan sudah tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Saat ini, Kota Dubai di UEA tengah menjadi tuan rumah perundingan iklim COP28 oleh Perserikatan Bangsa Bangsa.

    Kunjungan Putin berlangsung meski ada surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bagi dirinya karena invasi ke Ukraina.

    Baik Arab Saudi maupun UEA belum menandatangani perjanjian pendirian ICC. Itu berarti mereka tidak berkewajiban menahan Putin berdasarkan surat perintah ICC. Putin dituduh bertanggung jawab secara pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina selama perang di negara itu.

    Kunjungan tersebut dilakukan saat polisi bersenjata PBB berpatroli di sebagian Kota Expo Dubai yang saat ini dianggap sebagai wilayah internasional untuk perundingan COP28. Hubungan bisnis negara-negara ini memang melonjak pesat sejak Barat menjatuhkan sanksinya terhadap Moskow.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu