partai: PBB

  • Mahkamah Internasional Tak Perintahkan Gencatan Senjata di Gaza

    Mahkamah Internasional Tak Perintahkan Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Mahkamah Internasional atau International Court Of Justice (ICJ) memutuskan Israel harus mencegah genosida dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan di Gaza. Namun, tak ada perintah gencatan senjata dalam putusan Mahkamah Internasional.

    Dilansir AFP, Jumat (26/1/2024), Mahkamah Internasional mendesak Israel untuk menahan diri dari tindakan genosida yang mungkin terjadi saat mereka melakukan operasi militer di Jalur Gaza.

    Israel harus mengambil “langkah-langkah segera dan efektif untuk memungkinkan penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi kehidupan buruk yang dihadapi warga Palestina,” kata Mahkamah Internasional.

    Pada tahap ini, ICJ belum mempertimbangkan apakah Israel benar-benar melakukan genosida di Gaza, sebab proses tersebut dinilai akan memakan waktu beberapa tahun.

    Namun Mahkamah Internasional memperingatkan Israel untuk ‘mengambil semua tindakan yang bisa dilakukannya untuk mencegah’ tindakan yang mungkin termasuk dalam Konvensi Genosida PBB, yang ditetapkan pada tahun 1948 ketika dunia masih terguncang oleh kengerian Holocaust Nazi.

    Pernyataan tersebut juga mengatakan Israel harus mencegah dan menghukum setiap hasutan untuk melakukan genosida.

    Gugatan ini diajukan oleh Afrika Selatan, yang menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB. Afrika Selatan menuduh Israel melakukan tindakan genosida yang dimaksudkan untuk menyebabkan kehancuran sebagian besar kelompok nasional, ras dan etnis Palestina.

    Lihat video ‘Israel Pamer Proses Penghancuran Terowongan Hamas dengan Bom’:

    (rfs/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sudah Lebih dari 26.000 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel

    Sudah Lebih dari 26.000 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel

    Gaza City

    Jumlah korban tewas dalam perang yang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas di wilayah Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu kembali bertambah. Otoritas kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 26.000 orang terkonfirmasi tewas di wilayahnya sejauh ini.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (26/1/2024), Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan pada Jumat (26/1) waktu setempat bahwa sedikitnya 183 orang tewas dalam serangan Israel di daerah kantong Palestina itu dalam waktu 24 jam terakhir.

    Sekitar 377 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel dalam periode waktu yang sama.

    Dengan tambahan kematian itu, maka menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, total sedikitnya 26.083 orang tewas akibat rentetan serangan Israel sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu.

    Laporan otoritas kesehatan Gaza itu juga menyebut sebanyak 64.487 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan-serangan Israel.

    Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Para pejabat Tel Aviv melaporkan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu, dan sekitar 250 orang lainnya disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

    Serangan itu membuat Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan gempuran tanpa henti terhadap Jalur Gaza yang memicu kehancuran juga banyak kematian.

    Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), rentetan serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di dalam wilayah tersebut, di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

    Sedangkan 60 persen infrastruktur di daerah kantong Palestina itu, menurut laporan PBB, mengalami kerusakan atau hancur.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 12 Orang Tewas Akibat Serangan di Kamp PBB di Gaza

    12 Orang Tewas Akibat Serangan di Kamp PBB di Gaza

    Jakarta

    Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan jumlah korban tewas bertambah menjadi 12 orang, setelah salah satu lokasi pengungsian miliki PBB terkena tembakan di Khan Younis, Gaza.

    “Ketika pertempuran semakin intensif dalam beberapa hari terakhir di area pusat pelatihan kami, yang menampung ribuan orang, dua belas orang kini dipastikan tewas dan lebih dari 75 orang terluka, 15 di antaranya berada dalam kondisi kritis,” kata wakil koordinator kemanusiaan UNRWA, Thomas White. dalam sebuah pernyataan pada Kamis (25/01).

    Awalnya White pada Rabu (24/01) mengatakan, ada “dua peluru tank” yang menghantam sebuah gedung yang menampung sekitar 800 orang.

    Militer Israel menyatakan masih menyelidiki insiden tersebut, termasuk kemungkinan serangan tersebut merupakan “akibat tembakan Hamas”.

    UNRWA menyerukan tindakan ekstra harus dilakukan untuk melindungi warga sipil.

    “Setiap tindakan harus diambil untuk melindungi warga sipil. Saya mengingatkan semua pihak bahwa perlindungan terhadap rumah sakit, klinik, personel medis, dan lokasi PBB secara eksplisit tercantum dalam hukum internasional,” kata White.

    Badan tersebut melaporkan telah terjadi pertempuran sengit di dekat sisa fasilitas medis di kota terbesar kedua Gaza, dan IDF juga mengatakan pasukannya terus beroperasi di daerah tersebut.

    IDF minta sipil tinggalkan pengungsian PBB di Khan Younis

    Tamara Alrifai dari UNRWA mengatakan kepada DW bahwa UNRWA mendengar IDF telah memberitahu orang-orang untuk meninggalkan kamp pengungsi PBB di Khan Younis di Gaza selatan. Ia juga mempertanyakan apakah permintaan ini realistis bagi masyarakat di sana.

    “Kami mendengar bahwa Pasukan Pertahanan Israel menggunakan pengeras suara untuk memberitahu orang-orang di wilayah barat Khan Younis, yang merupakan tempat pengungsian terbesar kami, untuk menghindar,” kata Alrifai. Ia mengatakan bahwa telah terjadi “intensifikasi” pertempuran di wilayah itu.

    Lebih lanjut Alrifai menyebut pihaknya tidak menerima pemberitahuan potensi serangan yang dilakukan oleh pihak Israel. “Kami tidak menerima peringatan kemarin, meskipun kami telah membagikan GPS kami dengan pihak berwenang Israel, tetapi juga dengan otoritas de facto atau Hamas.”

    Hal ini dilakukan agar mereka yang terlibat dalam pertempuran “tahu persis di mana PBB, gedung-gedung kemanusiaan, dan personelnya berada,” jelas Alridai.

    Gedung PBB menampung 43.000 pengungsi, banyak di antaranya telah mengungsi tiga atau empat kali dalam tiga bulan terakhir, kata Alrifai, seraya menambahkan bahwa diperkirakan ada 30.000 orang “tidur di tempat terbuka” di dekat lokasi itu, karena warga merasakan kawasan itu cukup aman untuk berlindung karena dekat dengan fasilitas yang dimiliki PBB. Sayangnya, gedung PBB terkena dampaknya, kata Alrifai.

    “Sekarang, jika dilihat dari seberapa realistis meminta 70.000 orang untuk mengungsi dalam waktu kurang dari 24 jam, sangatlah tidak realistis untuk mengharapkan semua orang dapat benar-benar pergi sementara pertempuran aktif masih terjadi dan (mereka dapat) pergi dengan selamat,” paparnya.

    Juru bicara UNRWA mengatakan akses ke wilayah tersebut “sangat sulit” karena militer Israel telah mengepung wilayah itu.

    rs/pkp/hp (dari berbagai sumber)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia-Ukraina Saling Lempar Tuduhan di DK PBB Soal Pesawat Jatuh

    Rusia-Ukraina Saling Lempar Tuduhan di DK PBB Soal Pesawat Jatuh

    Jakarta

    Otoritas Rusia dan Ukraina pada Kamis (25/1) waktu setempat saling melemparkan tuduhan di Dewan Keamanan PBB terkait jatuhnya pesawat militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina, sehari sebelumnya.

    “Semua informasi yang kami miliki hari ini menunjukkan bahwa kami menghadapi kejahatan yang telah direncanakan dan dipikirkan matang-matang,” cetus wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, yang delegasinya telah meminta pertemuan darurat DK PBB tersebut.

    Moskow menuduh Kyiv menembak jatuh pesawat angkut IL-76, yang disebut membawa 65 tentara Ukraina yang ditangkap. Insiden itu terjadi menjelang rencana pertukaran tahanan.

    “Pemimpin Ukraina mengetahui rute tersebut dengan sangat baik, mengetahui cara para prajurit akan diangkut ke tempat pertukaran,” kata Polyanskiy, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (26/1/2024).

    Ini bukan pertukaran tahanan pertama antara kedua belah pihak. Namun, kali ini Kyiv “untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan memutuskan untuk menyabotase prosedur ini dan melakukannya dengan cara yang paling biadab,” cetus Polyanskiy, seraya menuduh Ukraina mengorbankan pasukannya “untuk kepentingan geopolitik Barat.”

    Polyanskiy pun memuji “kepahlawanan” pilot karena mengarahkan pesawat menjauh dari permukiman penduduk dan menghindari jatuhnya korban di darat.

    Ukraina menolak tuduhan bahwa pihaknya berada di balik rencana untuk menjatuhkan pesawat tersebut.

    Lihat Video ‘Penampakan Puing Pesawat Rusia yang Angkut 65 Tawanan Perang Ukraina’:

    “Ukraina tidak diberitahu mengenai jumlah kendaraan, jalan dan sarana transportasi para tawanan. Hal ini mungkin merupakan tindakan yang disengaja oleh Rusia untuk membahayakan nyawa dan keselamatan para tahanan,” kata Wakil Duta Besar Ukraina untuk PBB, Khrystyna Hayovyshyn.

    Dia mengatakan bahwa para tahanan Rusia dalam pertukaran tersebut telah dipindahkan ke lokasi yang disepakati.

    “Pihak Rusia seharusnya memastikan tingkat keamanan yang sama terhadap prajurit Ukraina yang ditangkap,” katanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dapatkah Gencatan Senjata di Myanmar Tercapai?

    Dapatkah Gencatan Senjata di Myanmar Tercapai?

    Jakarta

    Gencatan senjata yang baru-baru ini digagas Cina antara kelompok oposisi bersenjata Myanmar dan militer yang berkuasa tidak berarti konflik akan berhenti, ungkap para analis.

    Kelompok oposisi, yakni Aliansi Tiga Persaudaraan yang adalah sebuah aliansi antara Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang adalah yang terbesar. Aliansi yang dibentuk pada Juni 2019 dan didukung oleh pemerintah serta pasukan pertahanan pro-demokrasi yang dipimpin oleh warga sipil ini menjadi ancaman bagi junta Myanmar sejak kudeta hampir tiga tahun lalu.

    Myanmar berada dalam kekacauan sejak Jenderal Min Aung Hlaing dan pasukan militernya menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis pada Februari 2021. Kudeta tersebut memicu konflik bersenjata antara Pemerintah Persatuan Nasional yang dipimpin sipil, pasukan pertahanan rakyat, dan kelompok etnis bersenjata.

    Operasi 1027

    Konflik tersebut dipandang sebagai perang gesekan hingga terjadi serangan besar-besaran yang dimulai dengan Operasi 1027 pada Oktober, dengan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) dan Tentara Arakan (AA) dari Myanmar. Tujuan mereka adalah menghapus kekuasaan militer di wilayah yang disengketakan, dan dalam hampir tiga bulan, puluhan kota kecil dan ratusan pangkalan militer yang dikuasai junta telah direbut. Serangan tersebut juga telah menyebar ke wilayah dan negara bagian lain di Myanmar.

    Kyaw Hsan Hlaing, seorang analis politik dari Myanmar. mengatakan serangan baru-baru ini telah memotivasi kelompok-kelompok yang berlawanan di seluruh negeri untuk melakukan perlawanan.

    “Keberhasilan Operasi 1027 telah menjadi tonggak sejarah bagi perlawanan dan perang saudara di Myanmar, menandai pencapaian besar dalam merobohkan beberapa kota. Prestasi ini telah memotivasi kelompok perlawanan besar lainnya di seluruh negeri,” katanya.

    Salah satu keberhasilan terbesar dari serangan pemberontak sejauh ini adalah perebutan Laukkai, ibu kota Zona Administrasi Mandiri Kokang, yang berada di sepanjang perbatasan Myanmar-Cina, tempat MNDAA mengklaim kendali atas kota tersebut awal bulan ini.

    Namun, awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri Cina mengonfirmasi bahwa perundingan perdamaian telah dilakukan antara aliansi dan perwakilan junta di Kunming, sebuah kota di Cina. Hasilnya “gencatan senjata segera” telah disepakati untuk menghentikan pertempuran di lokasi tertentu.

    Gencatan senjata tidak dipatuhi

    Hlaing mengatakan meskipun ada gencatan senjata dan upaya gencatan senjata sebelumnya, hal ini belum sepenuhnya menghentikan pertempuran.

    “Saya pikir gencatan senjata saat ini tidak akan menandai berakhirnya perang antara aliansi dan pasukan junta,” katanya kepada DW. “Namun, perang mungkin akan berhenti di wilayah Kokang untuk sementara waktu. Sebelum gencatan senjata saat ini antara aliansi dan pasukan junta, mereka mengadakan setidaknya dua pertemuan yang ditengahi oleh Cina, tetapi tidak ada hasil yang dicapai. Aliansi terus berperang hingga mencapai tujuan mereka. tujuan militer, terutama perebutan penuh Laukkai.”

    Gencatan senjata tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya menurut pernyataan dari Aliansi Tiga Persaudaraan. Hanya beberapa hari setelah gencatan senjata disepakati, pasukan militer Myanmar diduga menembakkan granat ke arah pasukan aliansi di Kachin, sehingga mendorong pasukan oposisi membalas tembakan.

    Waktu yang buruk untuk gencatan senjata

    Bagi kelompok oposisi, pertempuran masih akan terus berlanjut, dan opsi gencatan senjata dinilai terjadi di waktu yang salah. Para pendukung anti-junta berharap berkurangnya kendali militer secara nasional, dan kekalahan junta akan mendorong pemberontakan meluas ke kota-kota utama di Myanmar. Dengan adanya gencatan senjata, masih ada pertanyaan apakah momentum ini akan terus berlanjut.

    Namun David Scott Mathieson, seorang analis Myanmar, mengatakan gencatan senjata tidak akan menentukan strategi aliansi oposisi ke depannya.

    “Saya kira tidak… sejauh ini perjanjian tersebut tidak berarti banyak, dan harus dipandang sebagai perjanjian lemah yang hanya memberikan kepura-puraan untuk melakukan perundingan damai,” katanya kepada DW.

    “Saya pikir tidak mungkin untuk memprediksi ke mana arah konflik, meskipun patut dipertimbangkan bahwa setiap perubahan momentum yang dilakukan oleh [Aliansi Tiga Persaudaraan] akan ditentukan oleh berbagai strategi mereka, bukan melalui tekanan dari luar.”

    PBB mengatakan jumlah pengungsi akibat konflik ini secara keseluruhan melebihi dua juta orang sejak kudeta pada Februari 2021. Hampir 4.400 orang telah dibunuh oleh militer dan lebih dari 25.000 orang ditangkap, menurut kelompok hak asasi manusia itu. (rs/pkp)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Restoran 7 Oktober Dibuka di Yordania, Israel Murka!

    Restoran 7 Oktober Dibuka di Yordania, Israel Murka!

    Amman

    Sebuah restoran yang baru dibuka di Yordania membuat marah Israel karena namanya. Restoran baru itu diberi nama “Restoran 7 Oktober” dan dituduh Tel Aviv sebagai bentuk dukungan untuk kelompok Hamas yang menyerang negara Yahudi itu pada tanggal tersebut tahun lalu.

    Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Jumat (26/1/2024), ketua partai oposisi Israel, Yair Lapid, dalam tanggapannya menyebut nama “Restoran 7 Oktober” di Yordania itu sebagai “hasutan dan kebencian terhadap Israel”.

    Lapid berharap pemerintah Yordania mengecam restoran yang baru dibuka di wilayahnya tersebut.

    “Kami mengharapkan pemerintah Yordania mengutuk hal ini secara terbuka dan tegas,” ucap Lapid dalam pernyataan via media sosial X.

    Televisi lokal Israel, Channel 12, dalam laporannya menyebut restoran baru itu ada di kota Al-Karak, Yordania, dan memilih untuk menggunakan nama yang mengagungkan serangan mematikan Hamas terhadap Israel.

    Situs berita Israel, Ynet News, mengabarkan bahwa hubungan antara Israel dan Yordania semakin tegang setelah perang pecah di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Sejumlah pertemuan bilateral antara kedua negara telah ditangguhkan.

    Sejauh ini, otoritas Yordania belum memberikan komentar atas restoran yang namanya membuat Israel geram itu.

    Saksikan juga ‘Kala Menlu Yordania Tuding Israel Tengah Berupaya Mengosongkan Gaza’:

    Unjuk rasa besar-besaran berlangsung di berbagai wilayah Yordania untuk memprotes serangan Israel yang memicu kehancuran di Jalur Gaza. Otoritas Amman juga telah menarik Duta Besarnya dari Tel Aviv.

    Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Para pejabat Tel Aviv melaporkan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan tersebut, dan sekitar 250 orang lainnya disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

    Serangan itu membuat Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan gempuran tanpa henti terhadap Jalur Gaza yang memicu kehancuran juga banyak kematian.

    Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 25.900 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel selama beberapa bulan terakhir. Sekitar 64.110 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), rentetan serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di dalam wilayah tersebut, di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sedangkan 60 persen infrastruktur di daerah kantong Palestina itu telah rusak atau hancur.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ratusan Warga Rohingya Ditangkap di Myanmar Saat Coba Kabur ke Malaysia

    Ratusan Warga Rohingya Ditangkap di Myanmar Saat Coba Kabur ke Malaysia

    Jakarta

    Lebih dari 110 orang Rohingya dari Myanmar barat ditangkap ketika mereka mencoba melarikan diri dari negara itu ke Malaysia.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (24/1/2024), sumber keamanan setempat mengatakan bahwa 59 pria dan 58 wanita ditangkap dari dua truk di kota Thanbyuzayat di negara bagian Mon bagian timur pada hari Selasa (23/1) waktu setempat. Sumber keamanan tersebut menolak disebutkan namanya karena dia tidak diizinkan berbicara dengan media.

    Menurut sumber keamanan itu, rombongan tersebut hendak menuju Malaysia via Thailand.

    Menurut laporan awal, kelompok tersebut pertama-tama melakukan perjalanan dengan perahu dari Sittwe dan Maungdaw di negara bagian Rakhine, dan kemudian dijemput oleh penyelundup di Thanbyuzayat untuk perjalanan selanjutnya ke Thailand sebelum ditinggalkan.

    Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran antara junta militer Myanmar dan kelompok etnis bersenjata Tentara Arakan (AA) telah mengguncang sebagian besar negara bagian Rakhine. Pertempuran itu telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.

    Militer sejak itu menutup jalan raya dan melarang perjalanan air di negara bagian tersebut.

    Sebelumnya pada tahun 2017, militer Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap warga Rohingya di Rakhine, menyebabkan ratusan ribu warga minoritas yang tertindas tersebut melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

    Menurut badan pengungsi PBB pada hari Selasa (23/1), sekitar 569 orang Rohingya dilaporkan tewas atau hilang di laut tahun lalu, jumlah tertinggi sejak 2014.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Menang Primary di New Hampshire, Makin Mulus Tantang Biden

    Trump Menang Primary di New Hampshire, Makin Mulus Tantang Biden

    New Hampshire

    Donald Trump memenangkan pemilihan pendahuluan atau primary Partai Republik di negara bagian New Hampshire, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (23/1) waktu setempat. Kemenangan ini memuluskan jalan mantan presiden AS itu menjadi capres resmi Partai Republik untuk menantang kembali Presiden Joe Biden dalam pilpres AS.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (24/1/2024), Trump berhasil mengungguli penantang satu-satunya, Nikki Haley, mantan Duta Besar AS untuk PBB dalam pemilihan pendahuluan di New Hampshire untuk penentuan capres Partai Republik dalam pilpres November mendatang.

    Proyeksi pemilihan pendahuluan yang digelar di New Hampshire pada Selasa (23/1) waktu setempat menunjukkan Trump unggul 11 persen suara atas Haley. Menurut proyeksi Associated Press dengan 91 persen suara telah dihitung, Trump meraup 54,6 persen dan Haley meraup 43,1 persen suara.

    Suara dukungan yang diperoleh dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik ini akan dialokasikan menjadi jumlah delegate yang nantinya akan memilih kandidat capres dalam Konvensi Nasional Partai Republik. Ada 22 delegate Partai Republik yang diperebutkan di New Hampshire.

    Secara total, ada 2.400 delegate yang diperebutkan oleh kandidat capres Partai Republik. Untuk bisa memenangkan pertarungan capres Partai Republik, seorang kandidat harus bisa mendapatkan total 1.215 delegate.

    Meskipun jumlah delegate yang diperebutkan tergolong sedikit dibandingkan negara-negara bagian yang lebih besar di AS, namun menurut CBS News, hasil pemilihan pendahuluan di New Hampshire akan mempengaruhi bentuk persaingan dalam pertarungan capres Partai Republik selanjutnya.

    Kemenangan Trump di New Hampshire itu semakin mengokohkan posisinya sebagai kandidat capres resmi untuk Partai Republik. Pekan lalu, Trump meraih kemenangan telak dalam kaukus Partai Republik di Iowa.

    Saksikan juga ‘Donald Trump Usir Warga yang Mengganggu Pidatonya saat Kampanye’:

    Pertarungan capres Partai Republik awalnya diikuti 14 kandidat, sebelum satu per satu kandidat mengundurkan diri dan kini tersisa Trump dan Haley. Satu kandidat terkemuka, Ron DeSantis yang merupakan Gubernur Florida, menyatakan mundur dari pencalonan setelah hanya menempati posisi dua dalam kaukus Iowa.

    Dalam pidato kemenangannya, Trump menyerang Haley dengan mengatakan bahwa “kita akan menang dengan mudah” ketika pemilihan pendahuluan Partai Republik digelar di negara bagian South Carolina — kampung halaman Haley — nantinya.

    Pidato kemenangan Trump dipenuhi peringatan-peringatan buruk soal imigrasi yang menjadi ciri khasnya. Dia juga terus mengulang kebohongan soal kemenangannya di pilpres tahun 2020.

    Meskipun sudah memenangi dua negara bagian, Trump terus berpegang pada pesan-pesan beraliran sayap kanan, tanpa ada tanda-tanda berupaya menjangkau pemilih moderat yang mendukung Haley. Dia bahkan sempat menyebut AS sebagai “negara gagal” dan mengklaim bahwa para migran tanpa dokumen datang dari rumah sakit jiwa dan penjara.

    Sementara Haley dalam pidatonya menegaskan bahwa “pertarungan belum usai” setelah dia menempati posisi dua di bawah Trump dalam pemilihan pendahuluan di New Hampshire. Dia memberitahu pendukungnya bahwa Partai Demokrat sebenarnya ingin melawan Trump karena rekam jejaknya dalam menebar “kekacauan”.

    “Mereka tahu Trump adalah satu-satunya Republikan di negara ini yang bisa dikalahkan oleh Joe Biden,” ucap Haley.

    Menanggapi kemenangan Trump di New Hampshire, Biden mengatakan bahwa: “Sekarang jelas bahwa Donald Trump akan menjadi calon dari Partai Republik.”

    “Dan pesan saya kepada negara ini adalah pertaruhannya sangat besar. Demokrasi kita. Kebebasan pribadi kita — mulai dari hak untuk menentukan hingga hak untuk memilih,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hak-Hak Perempuan Terus Ditindas di Afghanistan

    Hak-Hak Perempuan Terus Ditindas di Afghanistan

    Jakarta

    Taliban semakin membatasi akses perempuan Afganistan untuk bekerja, bepergian dan bahkan hak mendapatkan layanan kesehatan bagi perempuan yang belum menikah atau tanpa wali laki-laki, menurut laporan terbaru PBB pada Senin (22/01).

    Misi Bantuan PBB di Afganistan mengatakan dalam laporan tersebut, termasuk cakupan bulan Oktober hingga Desember, bahwa Taliban menindak tegas akses perempuan Afganistan ke kehidupan publik.

    Batasan-batasan lainnya terhadap perempuan Afganistan

    Sebenarnya, tidak ada hukum resmi tentang perwalian laki-laki di Afganistan, tetapi Taliban mengatakan bahwa perempuan tidak dapat berpergian atau melakukan perjalanan dalam jarak tertentu tanpa didampingi oleh seorang laki-laki yang memiliki hubungan darah atau pernikahan dengannya.

    Laporan tersebut juga menyebutkan bagaimana tiga petugas kesehatan perempuan ditahan pada bulan Oktober lalu karena mereka tidak memiliki wali laki-laki.

    Ketiga perempuan itu baru dibebaskan setelah pihak keluarga menandatangani jaminan tertulis bahwa ketiganya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut, ungkap laporan tersebut.

    Di provinsi Paktia, Afganistan tenggara, Kementerian Wakil dan Kebajikan bahkan melarang perempuan tanpa wali laki-laki untuk mendapatkan fasilitas kesehatan sejak Desember lalu.

    Perempuan tidak diperbolehkan mendapat hak pendidikan dan ruang publik

    Sejak mengambil alih Afganistan pada tahun 2021, serta menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO, Taliban telah memberlakukan serangkaian pembatasan yang menargetkan perempuan.

    Taliban juga telah melarang anak-anak perempuan Afganistan untuk bersekolah setelah kelas enam SD dan melarang perempuan untuk bekerja di sektor publik atau pun lembaga swadaya masyarakat. Taliban bahkan memerintahkan salon kecantikan ditutup dan melarang perempuan pergi ke pusat kebugaran atau pun taman.

    Taliban menanggapi laporan PBB

    Tindakan keras Taliban tersebut telah memicu reaksi dari banyak negara. Rezim itu merupakan kelompok Islamis ultrakonservatif yang pernah memerintah Afganistan pada tahun 1990-an, namun tidak pernah diakui oleh sebagian besar negara.

    Juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa laporan PBB itu hanya didasarkan pada kesalahpahaman. Mujahid bahkan menuduh misi itu telah mengabaikan atau mengkritik hukum Islam, atau Syariah.

    Dengan adanya pemerintahan Islam yang berkuasa di Afganistan, pemerintah harus “sepenuhnya menerapkan semua aspek Syariah baik untuk laki-laki maupun perempuan,” tegas Mujahid dalam sebuah pernyataan.

    kp/rs (Reuters, AP)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Perintahkan Semua Staf PBB Asal AS-Inggris Tinggalkan Yaman!

    Houthi Perintahkan Semua Staf PBB Asal AS-Inggris Tinggalkan Yaman!

    Jakarta

    Kelompok pemberontak Houthi di Yaman memerintahkan semua warga Amerika Serikat dan Inggris yang menjadi staf PBB dan badan-badan PBB untuk meninggalkan negara itu dalam waktu satu bulan.

    Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat PBB kepada kantor berita AFP, Rabu (24/1/2024).

    Dalam surat bertanggal 20 Januari dan dibagikan di media sosial, otoritas di ibu kota Yaman, Sanaa yang dikuasai Houthi, mengatakan kepada koordinator residen PBB, bahwa para staf berkewarganegaraan Inggris dan AS memiliki waktu satu bulan untuk “bersiap meninggalkan negara tersebut.”

    “Mereka harus siap berangkat segera setelah batas waktu berakhir,” demikian menurut surat itu, seraya disebutkan bahwa pemberitahuan 24 jam akan diberikan melalui surat.

    Meskipun mereka hanya menguasai sebagian kecil wilayah Yaman, kelompok Houthi menguasai sebagian besar pusat populasi di negara tersebut.

    Seorang pejabat PBB mengonfirmasi kepada AFP bahwa mereka telah menerima memo tersebut.

    “PBB dan mitra-mitranya telah mencatat hal ini dan menunggu untuk melihat apa langkah selanjutnya,” kata pejabat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

    Militer AS telah melancarkan beberapa serangan lebih lanjut dan, pada hari Selasa (23/1) waktu setempat melakukan serangan gabungan kedua bersama militer Inggris.

    Pekan lalu, Washington menetapkan kembali kelompok Houthi sebagai “kelompok teroris global,” setelah mencabutnya pada tahun 2021 untuk memudahkan pengiriman bantuan ke Yaman.

    Kelompok Houthi telah melancarkan perang saudara di Yaman selama hampir satu dekade melawan pasukan pemerintah, yang didukung oleh koalisi Arab.

    Konflik tersebut telah menjerumuskan Yaman, yang sejauh ini merupakan negara termiskin di Semenanjung Arab, ke dalam krisis kemanusiaan yang parah, yang oleh PBB dianggap sebagai salah satu krisis terburuk di dunia.

    Sejak pertengahan November, kelompok Houthi telah meluncurkan rudal dan drone yang ditujukan untuk kapal-kapal pengiriman barang yang menurut kelompok tersebut terkait dengan Israel. Serangan ini disebut Houthi sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang tengah menghadapi serangan militer Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini