partai: PBB

  • Aksi Semena-mena Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi

    Aksi Semena-mena Israel Minta Warga Gaza Mengungsi Lagi

    Jakarta

    Militer Israel mengeluarkan perintah terhadap warga Palestina untuk sementara mengungsi dari wilayah Khan Younis di Gaza selatan. Pernyataan dari militer Israel ini disampaikan pada hari Sabtu (27/7/2024) waktu setempat.

    Pertempuran sendiri telah berlangsung lebih dari sembilan bulan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza. Militer Israel merasa mengalami kesulitan dalam melenyapkan para petempur Hamas di tengah perlawanan yang terus berlanjut.

    Tujuan Militer Israel Perintahkan Mengungsi Lagi

    Seperti dilansir Reuters, militer Israel menyampaikan bahwa tujuannya, agar pasukan Israel dapat “beroperasi dengan lebih keras” di sana. Militer Israel memerintahkan warga yang ada di sana untuk pindah ke daerah kemanusiaan di Al-Mawasi.

    Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa seruannya untuk evakuasi dikomunikasikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

    Militer Israel Hancurkan Terowongan-Infrastruktur

    Sebelumnya, militer Israel menyatakan pasukannya bertempur melawan para petempur Palestina di Khan Younis, sebuah kota di selatan daerah kantong tersebut pada hari Jumat (26/7/2024).

    Militer Israel juga telah menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, saat mereka berusaha untuk menekan unit-unit militan kecil yang terus menyerang pasukan Israel dengan tembakan mortir.

    Ada Lebih dari 39 Ribu Warga Palestina Tewas

    Menurut otoritas kesehatan Gaza, sebanyak lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di daerah wilayah tersebut. Militer Israel tidak membedakan antara petempur dan non-petempur.

    Israel Bantah Tuduhan PBB-Salahkan Hamas

    Sementara itu, para pejabat PBB dan kemanusiaan menuduh Israel telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam serangan terhadap wilayah Palestina tersebut. Namun tuduhan itu dibantah Israel.

    Militer Israel turut menyalahkan Hamas karena dianggap membahayakan warga sipil, beroperasi di lingkungan yang padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit sebagai kedok. Namun tuduhan ini dibantah Hamas.

    (wia/jbr)

  • Pengakuan Transpuan yang Diperdaya Ikuti Terapi Konversi di Siberia

    Pengakuan Transpuan yang Diperdaya Ikuti Terapi Konversi di Siberia

    Jakarta

    Di peternakan terpencil di Siberia, laki-laki itu menyuruh Ada menggenggam sebilah pisau. Seekor babi menguik di depan mereka.

    “Cepat potong,” ujar si pria. “Kalau kamu mau lanjut dioperasi, kamu mesti paham apa artinya pengebirian.”

    Ada seorang transpuan kala itu baru berusia 23 tahun. Dia diperdaya masuk ke pusat terapi konversi setelah melela atau mengungkapkan orientasi seksual ke keluarganya sendiri.

    Pada musim panas 2021, sanak saudara Ada meminta ditemani ke Novosibirsk untuk menjalani operasi jantung.

    Seorang supir menyambut Ada dan saudaranya di bandara. Setelah perjalanan panjang, tiba-tiba saja mobil berhenti. Saudara Ada bergegas keluar dari kendaraan dan supir tadi mendesak Ada menyerahkan smartwatch dan ponselnya.

    “Sekarang kami akan menyembuhkan kamu dari penyimpangan,” ujarnya lugas.

    “Baru setelah satu paket baju hangat tiba dua pekan kemudian, saya sadar kalau waktu saya di sini bukan cuma untuk dua minggu atau satu bulan,” tutur Ada.

    Desakan untuk memotong organ babi tadi membuat Ada terkena serangan panik.

    Akhirnya, setelah sembilan bulan, dia berhasil keluar dari peternakan itu. Seseorang meninggalkan ponselnya begitu saja dan Ada menggunakannya untuk menelepon pihak yang berwajib.

    Polisi mengirim anggotanya ke pusat terapi konversi itu dan Ada diperbolehkan pergi karena dia disekap di sana.

    BBC mengontak pusat itu tetapi individu yang diwawancarai menyanggah dirinya tahu menahu soal program terapi konversi. Kami juga menghubungi saudara Ada tetapi tidak ada tanggapan.

    Ada berhasil angkat kaki dari peternakan terpencil di Siberia itu setelah sembilan bulan “menjalani terapi” (BBC)

    Bulan demi bulan yang dijalani Ada di peternakan itu adalah momen terendah dalam perjuangan hidupnya mulai dari keluarga, masyarakat luas, dan kini UU anti-LGBT Rusia yang semakin mencekik kaum minoritas gender di negara itu.

    Hak-hak asasi manusia komunitas transgender di Rusia kian terkikis secara sistematis oleh strategi politis pemerintah yang menyerang kelompok minoritas yang rawan, ujar pakar independen PBB, Graeme Reid.

    Menurut Reid, satu tahun setelah Rusia mengesahkan UU yang melarang operasi penggantian jenis kelamin, orang-orang transgender Rusia semakin terasing dari “hak-hak paling mendasar atas identitas legal dan akses ke layanan kesehatan”.

    UU yang baru juga melarang siapa pun untuk mengganti detail pribadi dalam dokumen-dokumen mereka. Ada adalah satu dari sekian banyak orang yang mengubah nama mereka secara resmi sebelum UU itu resmi berlaku pada Juli 2023.

    Sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, Presiden Vladimir Putin melampiaskan kemarahannya ke Barat dan hak-hak LGBT. Putin mengeklaim dirinya memperjuangkan nilai-nilai tradisional Rusia.

    Dalam sebuah forum kebudayaan di St Petersburg, Putin meremehkan orang-orang transgender dengan menyebut mereka “transformer atau trans apalah itu”.

    Pada akhir 2023, kementerian kehakiman Rusia mengeluarkan aturan baru yang mendeklarasikan “gerakan LGBT internasional” sebagai organisasi ekstremis.

    Ada berdiri di depan Mahkamah Agung di Moskow ketika lembaga itu mendeklarasikan “gerakan LGBT internasional” sebagai organisasi ekstremis (Reuters)

    Organisasi yang dimaksud otoritas itu tidaklah ada tetapi mereka tidak peduli. Siapa pun yang dinyatakan bersalah karena mendukung apa yang kini dianggap “aktivitas ekstrem” bisa dipenjara selama 12 tahun.

    Bahkan sekadar menampilkan bendera pelangi bisa berujung denda atau penjara empat tahun apabila kembali melanggar.

    UU baru itu sudah mulai memboyong orang ke meja hijau. Bulan Maret silam, dua anak muda menangis ketakutan di hadapan hakim di kota Orenburg.

    Tindak kriminal yang mereka lakukan adalah menjalankan usaha bar yang sering dikunjungi komunitas LGBT. Kasus ini masih berlangsung.

    Setelah Ada melarikan diri dari pusat terapi konversi di Siberia, dia pindah ke sebuah flat kecil di Moskow. Dia memberi ruang aman bagi orang-orang transgender yang membutuhkan bantuan. Namun, UU anti-LGBT ini membuat Ada habis kesabaran.

    “Saya tidak bisa lagi tinggal di sini… saya harus angkat kaki dari Rusia,” ujar Ada dari rumah barunya di Eropa.

    BBCOtoritas Rusia mengambil anak-anak yang diadopsi Francis setelah dia menjalani operasi mastektomi

    Selain Ada, seorang warga Rusia, Francis hengkang dari negaranya pada 2018. UU anti-LGBT ini membuatnya urung untuk pulang kampung.

    Bahkan sebelum adanya peraturan perundang-undangan yang diskriminatif, otoritas di kampung halamannya di Yekaterinburg sudah menindaknya.

    “Sejauh ingatan saya, saya tahu kalau saya ini bukan perempuan,” ujar Francis.

    Namun pada tahun 2017, dia menikah dengan Jack dan melahirkan tiga orang anak. Jack dan Francis juga mengadopsi dua orang anak.

    “Saya bilang ke suami saya, ‘Bisa saja ini keliru tapi rasanya saya ini transgender.’”

    Mereka sepakat bahwa Francis perlu berkonsultasi dengan dokter.

    “Mereka bilang, ‘Kamu ini transgender, 100%.’ Saya merasa jauh lebih baik. Semuanya sekarang masuk akal… saya mengerti sekarangini adalah jati diri saya.”

    Francis mulai menjalani proses transisi, tetapi tak lama kemudian aparat setempat mengintervensi. Mereka mengambil anak-anak yang Francis adopsi dan, menurut Francis, ketiga anak kandungnya juga akan diambil.

    Keluarga Francis kabur dari Rusia dan sejak itu mereka tinggal di Spanyol.

    BBC / Francis’s family archiveFoto Francis sewaktu masih kanak-kanak

    Ally, seorang non-biner yang menggunakan kata ganti orang “they”, meninggalkan Rusia pada tahun 2022 setelah negara itu menginvasi Ukraina.

    Keputusan Ally lebih bernuansa politis dan tidak terkait dengan tekanan terhadap komunitas LGBT. Namun, Ally mengaku dirinya tetap terkena dampak dari tekanan itu.

    Waktu Ally masih berumur 14 tahun, seseorang bertanya: “Kamu perempuan atau laki-laki?”

    “Pertanyaan itu membuat hati ini riangsaya senang karena dia tidak bisa membedakan saya ini laki-laki atau perempuan dari tampilan luar saja.”

    Bertahun-tahun kemudian, Ally berkata kepada seorang temannya: “Aku tidak merasa perempuan, tapi aku tidak merasa laki-laki juga.”

    Temannya itu memandang Ally dan berkata: “Oh, OK. Itu masuk akal.”

    “Kami kemudian melanjutkan makan seolah tidak ada apa-apa. Itu adalah salah satu momen paling bahagia dalam hidup saya.”

    Ally sekarang tinggal di Georgia dan tahun lalu dia memutuskan untuk menjalani mastektomi. Keluarga dekatnya masih belum tahu.

    “Kalau saya bilang ke orang tua saya, ‘Pa, Ma, aku lesbian,’ sepertinya lebih gampang dibandingkan, ‘Pa, Ma, saya sudah memotong payudara saya dan tolong panggil saya ‘they’.”

    Ally memperoleh diagnosa medis dan memilih nama yang netral gender sebelum Rusia mengeluarkan UU yang melarang operasi pergantian kelamin. Namun, Ally tidak bisa lagi mengganti paspor atau dokumen penting lainnya.

    Hal yang sama dirasakan Francis: semua dokumennya mencantumkan nama lamanya. Ini artinya setiap kali Francis dimintai identitas atau mengisi formulir, dia menghadapi kebingungan orang-orang.

    Meski begitu, Francis mengakui kehidupannya di Spanyol cukup baik. Dia menemukan pekerjaan yang disukainya di pabrik tekstil.

    Seperti Ally, Francis mengakui iklim intoleran yang digaungkan UU anti-LGBT ini memperburuk hubungannya dengan keluarganya sendiri.

    “Ibu sekarang tidak mau lagi bicara dengan saya.” ujarnya.

    “Dia merasa saya ini aib bagi keluarga, dia juga malu berhadapan dengan tetangga. Seolah-olah saya ini orang aneh, pencuri, atau pembunuh.”

    Di sisi lain, Ally menyebut tinggal di luar negeri di tengah perang Ukraina menimbulkan kompleksitas tersendiri.

    “Di Rusia, otoritas dan orang-orang konservatif tidak menyukai kami karena kami transgender. Orang-orang di luar Rusia tidak menyukai karena kami orang Rusia,” ujar Ally

    Bagi Ada, yang benar-benar diinginkan komunitas trans adalah “agar orang-orang bebas mau berpakaian seperti apa saja tanpa khawatir akan dihajar mentah-mentah… saya cuma ingin orang-orang tidak perlu memutar otak untuk bisa bertahan hidup.”

    (ita/ita)

  • Israel Perintahkan Warga Gaza Mengungsi dari Khan Younis

    Israel Perintahkan Warga Gaza Mengungsi dari Khan Younis

    Jakarta

    Militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk sementara mengungsi dari wilayah Khan Younis di Gaza selatan. Tujuannya, agar pasukan Israel dapat “beroperasi dengan lebih keras” di sana. Militer Israel memerintahkan mereka untuk pindah ke daerah kemanusiaan di Al-Mawasi.

    Demikian pernyataan dari militer Israel pada hari Sabtu, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (27/7/2024).

    Pertempuran tersebut, yang telah berlangsung lebih dari sembilan bulan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi militer Israel dalam melenyapkan para petempur Hamas di tengah perlawanan yang terus berlanjut.

    Sebelumnya pada hari Jumat (26/7), militer Israel mengatakan pasukannya bertempur melawan para petempur Palestina di Khan Younis, sebuah kota di selatan daerah kantong tersebut, dan menghancurkan terowongan dan infrastruktur lainnya, saat mereka berusaha untuk menekan unit-unit militan kecil yang terus menyerang pasukan Israel dengan tembakan mortir.

    Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel di daerah kantong tersebut, menurut otoritas kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara petempur dan non-petempur.

    Para pejabat Israel memperkirakan bahwa sekitar 14.000 petempur dari kelompok militan termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah tewas atau ditawan.

    Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa seruannya untuk evakuasi dikomunikasikan kepada penduduk melalui beberapa media untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil.

    Para pejabat PBB dan kemanusiaan menuduh Israel menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam perang tersebut. Tuduhan ini dibantah Israel.

    Militer Israel menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil, menuduhnya beroperasi di lingkungan yang padat penduduk, sekolah, dan rumah sakit sebagai kedok. Tuduhan ini dibantah Hamas.

    Sekitar 1.200 orang tewas dan 250 orang disandera dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, menurut penghitungan Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Israel Sengaja Bikin Kelaparan di Gaza Bentuk Genosida

    Israel Sengaja Bikin Kelaparan di Gaza Bentuk Genosida

    Jakarta

    10 pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Israel sengaja menciptakan kondisi kelaparan di Gaza hingga membuat banyak warga meninggal dunia. Pakar independen PBB itu mengatakan langkah dari Israel termasuk bentuk dari perbuatan genosida.

    “Kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina adalah bentuk kekerasan genosida dan telah mengakibatkan kelaparan di seluruh Gaza,” kata 10 pakar independen PBB dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Selasa (9/7/2024).

    Salah satu ahli bernama Michael Fakhri mengatakan saat ini bencana kelaparan telah terjadi di Gaza. Dia mengatakan ada puluhan warga di Gaza meninggal dunia akibat kekurangan gizi sejak Oktober tahun lalu atau setelah militer Israel menyerang Gaza.

    “34 warga Palestina telah meninggal karena kekurangan gizi sejak 7 Oktober, mayoritas adalah anak-anak,” kata para ahli tersebut, yang ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB, namun tidak berbicara atas nama PBB.

    Para ahli PBB mencatat setidaknya ada tiga anak di Gaza yang baru-baru ini meninggal dunia akibat kurang gizi. Salah satu korban bernama Fayez Ataya yang masih berusia enam bulan meninggal akibat kelaparan pada 30 Mei lalu.

    Korban lainnya bernama Abdulqader Al-Serhi berusia 13 tahun telah meninggal akibat kekurangan gizi pada 1 Juni 2023 di Rumah Sakit Al-Aqsa Gaza. Lalu korban bernama Ahmad Abu Reida yang masih berusia Sembilan tahun meninggal pada 3 Juni di sebuah tenda pengungsian.

    “Dengan kematian anak-anak ini karena kelaparan meskipun telah mendapat perawatan medis di Gaza tengah, tidak ada keraguan bahwa kelaparan telah menyebar dari Gaza utara ke Gaza tengah dan selatan,” kata ahli PBB.

    “Ketika seorang bayi berusia dua bulan dan Yazan Al Kafarneh yang berusia 10 tahun meninggal karena kelaparan masing-masing pada tanggal 24 Februari dan 4 Maret, hal ini menegaskan bahwa kelaparan telah melanda Gaza Utara,” kata mereka.

    “Seluruh dunia seharusnya melakukan intervensi lebih awal untuk menghentikan kampanye genosida kelaparan Israel dan mencegah kematian tersebut.”

    Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan ada 60 kasus malnutrisi akut di jalur Gaza. Kasus itu mulai terdeteksi sejak pekan lalu di rumah sakit anak Kamal Adwan di bagian utara Jalur Gaza.

    Sementara itu, pihak berwenang Hamas mengeluarkan pernyataan terbaru yang menggambarkan “bencana kemanusiaan dan meningkatnya kelaparan”. Hamas menilai Israel melanjutkan “kebijakan kelaparannya” dan mencegah masuknya truk bantuan makanan selama 64 hari berturut-turut.

    “Perang kelaparan yang terus berlanjut mengancam bencana kemanusiaan dan hilangnya lebih banyak anak-anak yang tidak bersalah,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

    (ygs/taa)

  • Memanas! Serangan Ukraina Tewaskan 4 Orang di Perbatasan Rusia

    Memanas! Serangan Ukraina Tewaskan 4 Orang di Perbatasan Rusia

    Jakarta

    Perang Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Serangan Ukraina di wilayah perbatasan Rusia, Belgorod menewaskan sedikitnya empat orang selama 24 jam terakhir.

    “Ini adalah 24 jam yang sangat tidak nyaman dan sulit bagi wilayah Belgorod. Empat orang meninggal, 20 orang terluka, 17 orang masih berada di fasilitas medis, dua di antaranya dalam kondisi serius,” kata Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov dalam sebuah unggahan di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/7/2024).

    Walikota Belgorod, ibu kota administratif wilayah tersebut, sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah melancarkan serangan semalaman di seluruh wilayah tersebut.

    “Angkatan Bersenjata Ukraina terus menyerang permukiman di wilayah Belgorod,” tulis Valentin Demidov di Telegram.

    Para pejabat Rusia lainnya melaporkan serangan di wilayah Rusia barat lainnya, termasuk Kursk, Voronezh, Volgograd, Rostov dan Astrakhan.

    Serangan Ukraina itu terjadi setelah Rusia melancarkan rentetan serangan rudal ke Ukraina pada hari Senin (8/7). Serangan tersebut menewaskan lebih dari tiga lusin orang dan menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak di Kyiv, ibu kota Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa setidaknya 37 orang tewas, termasuk tiga anak-anak, dan lebih dari 170 orang terluka akibat serangan tersebut.

    Serangan tersebut merusak hampir 100 bangunan, termasuk beberapa sekolah dan rumah sakit bersalin, tambahnya.

    Angkatan Udara Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara telah menembak jatuh 30 proyektil.

    Zelensky menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai serangan tersebut dan mendesak sekutu Ukraina untuk memberikan “respon yang lebih kuat terhadap pukulan yang sekali lagi dilakukan Rusia terhadap penduduk kami, tanah kami, dan anak-anak kami.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Citra Satelit Ungkap Iran Perluas Fasilitas Produksi Rudal

    Citra Satelit Ungkap Iran Perluas Fasilitas Produksi Rudal

    Teheran

    Sejumlah citra satelit terbaru menunjukkan perluasan besar-besaran pada dua fasilitas rudal balistik utama Iran. Perluasan itu, dinilai oleh para peneliti Amerika Serikat (AS), bertujuan untuk meningkatkan produksi rudal Teheran.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (9/7/2024), analisis para peneliti AS telah dikonfirmasi oleh tiga pejabat senior Iran yang berbicara kepada media, namun enggan disebut identitasnya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada publik.

    Menurut para pejabat AS, yang juga tidak disebut namanya, perluasan fasilitas produksi rudal Iran itu menyusul kesepakatan pada Oktober 2020 ketika Teheran setuju untuk memasok rudal kepada Rusia, yang membutuhkan rudal dalam perang melawan Ukraina.

    Iran juga disebut memasok rudal ke kelompok Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon — kedua kelompok itu merupakan anggota Poros Perlawanan yang didukung Teheran dalam melawan Israel.

    Citra satelit yang diambil oleh perusahaan satelit komersial Planet Labs itu menunjukkan situasi di pangkalan militer Modarres pada Maret lalu dan kompleks produksi rudal Khojir pada April lalu. Disebutkan bahwa lebih dari 30 bangunan baru terdeteksi di kedua lokasi yang sama-sama terletak dekat Teheran itu.

    Hasil analisis Reuters terhadap citra satelit itu menunjukkan banyak bangunan dikelilingi oleh tanggul tanah yang besar.

    Analisis yang dilakukan oleh Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies pada Monterey menyebutkan bahwa pekerjaan penggalian tanah semacam itu terkait dengan produksi rudal dan dirancang untuk menghentikan ledakan di satu gedung agar tidak memicu ledakan material yang mudah terbakar di bangunan yang ada di dekatnya.

    Dijelaskan oleh Lewis bahwa berdasarkan citra satelit itu, aktivitas perluasan di kompleks Khojir dimulai pada Agustus tahun lalu, sedangkan di kompleks Modarres dimulai pada Oktober tahun lalu.

    Kompleks Shahid Modarres dan Khojir diketahui diawasi oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), pasukan elite yang memainkan peran sentral dalam program rudal dan nuklir Teheran. IRGC juga mengendalikan sebagian besar perekonomian Iran dan bertanggung jawab langsung kepada pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

    Dua peneliti AS lainnya, dalam wawancara terpisah, menyatakan tidak bisa diketahui secara jelas dari citra satelit terbaru soal jenis rudal yang akan diproduksi di fasilitas baru yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Pasokan persenjataan Iran, menurut para pakar, telah menjadi yang terbesar di kawasan Timur Tengah, dengan diperkirakan ada lebih dari 3.000 rudal, termasuk model yang dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.

    Tiga pejabat senior Iran, yang enggan disebut identitasnya karena tidak berwenang untuk bicara kepada publik, membenarkan bahwa kompleks Modarres dan Khojir sedang diperluas untuk meningkatkan produksi rudal balistik konvensional.

    “Kenapa tidak?” ucap salah satu pejabat senior Iran tersebut.

    Seorang pejabat senior Iran lainnya mengungkapkan beberapa bangunan baru di kompleks itu akan memungkinkan peningkatan produksi drone sebanyak dua kali lipat. Menurut sumber pejabat Teheran itu, drone dan komponen rudal akan dijual ke Rusia, sedangkan drone dipasok ke Houthi dan rudal dipasok ke Hizbullah.

    Reuters tidak bisa secara independen mengkonfirmasi pernyataan para pejabat Iran tersebut. Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum menanggapi permintaan komentar soal laporan perluasan fasilitas produksi rudal tersebut.

    Teheran sebelumnya membantah telah memasok drone dan rudal ke Rusia juga Houthi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gempuran Israel di Sekolah Gaza Tewaskan Wakil Menteri Hamas

    Gempuran Israel di Sekolah Gaza Tewaskan Wakil Menteri Hamas

    Gaza City

    Seorang wakil menteri pemerintahan Hamas tewas akibat serangan militer Israel yang menghantam sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan pengungsi di Jalur Gaza pada Minggu (7/7) waktu setempat. Tiga orang lainnya tewas dalam serangan yang sama.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (8/7/2024), badan pertahanan sipil Gaza, yang dikuasai Hamas, melaporkan bahwa serangan terbaru Israel pada Minggu (7/7) terhadap sebuah sekolah di Gaza City telah menewaskan sedikitnya empat orang.

    Militer Israel, yang sejak lama menuduh militan Palestina menggunakan sekolah dan infrastruktur sipil lainnya sebagai tempat persembunyian, membenarkan pasukannya melancarkan serangan terhadap “area sekolah” di Gaza City.

    Diklaim oleh Tel Aviv bahwa kompleks sekolah itu digunakan sebagai tempat persembunyian militan dan merupakan “fasilitas manufaktur senjata Hamas”.

    Badan pertahanan sipil Gaza, dalam pernyataannya, juga menyebut serangan Israel itu telah menewaskan seorang pejabat bernama Ihab al-Ghusain, yang merupakan Wakil Menteri Tenaga Kerja pada pemerintahan Hamas.

    Serangan di Gaza City itu tercatat sebagai serangan kedua terhadap sekolah di Jalur Gaza dalam dua hari terakhir. Serangan tersebut terjadi sehari setelah serangan militer Israel lainnya menewaskan 16 orang di sebuah sekolah di area Al-Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, pada Sabtu (6/7) waktu setempat.

    Dalam serangan di Al-Nuseirat, Tel Aiv juga mengklaim pasukannya menargetkan para militan bersenjata yang bersembunyi di kompleks sekolah, yang juga menjadi tempat penampungan para pengungsi Palestina tersebut.

    Kelompok Hamas telah berulang kali membantah tuduhan Israel soal militannya bersembunyi di infrastruktur sipil yang ada di Jalur Gaza.

    Sebagian besar dari total 2,4 juta jiwa penduduk Jalur Gaza telah mengungsi akibat perang yang kini memasuki bulan ke-10 sejak meletus pada Oktober tahun lalu. Kebanyakan pengungsi Palestina itu berlindung di sekolah-sekolah, yang kebanyakan dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di Jalur Gaza.

    Sedikitnya 38.153 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza selama beberapa bulan terakhir. Gempuran Tel Aviv itu dimaksudkan untuk membalas Hamas yang melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober tahun lalu hingga menewaskan 1.200 orang di wilayahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 4 Orang Tewas

    Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 4 Orang Tewas

    Gaza

    Israel kembali melancarkan serangan ke sebuah sekolah di Gaza. Badan pertahanan sipil di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan 4 orang tewas karena serangan itu.

    Dilansir AFP, Senin (8/7/2024), militer Israel, yang telah lama menuduh militan Palestina menggunakan sekolah untuk berlindung, membenarkan serangan tersebut berada “di area sekolah” Kota Gaza.

    Israel menuding sekolah itu digunakan sebagai tempat persembunyian militan Palestina. Selain itu, sekolah tersebut, kata pihak Israel, menjadi “fasilitas manufaktur senjata Hamas”.

    Badan pertahanan sipil melaporkan Wakil Menteri Tenaga Kerja di pemerintahan Hamas termasuk salah satu di antara korban tewas.

    Serangan itu terjadi sehari setelah sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Nuseirat diserang Israel. Serangan itu menewaskan 16 orang dan menuai kecaman dari PBB.

    Israel lagi-lagi berdalih militan Palestina bersembunyi di sana. Hamas telah berulang kali membantah tuduhan Israel bahwa militant Palestina bersembunyi di infrastruktur sipil.

    (isa/isa)

  • PBB Khawatir Perdagangan Orang dan Perbudakan Seks Meningkat di Kongo

    PBB Khawatir Perdagangan Orang dan Perbudakan Seks Meningkat di Kongo

    Kinshasa

    Para ahli PBB menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya perdagangan manusia untuk eksploitasi seksual di Republik Demokratik Kongo. Hal itu diakibatkan efek konflik dan pengungsian di Kongo bagian timur.

    Dilansir AFP, Jumat (5/7/2024), wilayah timur Kongo yang kaya mineral telah dilanda konflik selama 30 tahun antara kelompok bersenjata lokal dan asing.

    Krisis ini semakin memburuk ketika pemberontak M23 telah merebut sebagian besar wilayah, hampir seluruhnya mengepung Goma, ibu kota provinsi Kivu Utara. Konflik ini menewaskan banyak orang dan membuat ratusan ribu lainnya mengungsi.

    “Kami terkejut dengan jumlah yang dilaporkan, setidaknya 531 korban kekerasan seksual terkait konflik dari Agustus 2023 hingga Juni 2024, di provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan, Ituri, Tanganyika dan Maniema,” kata Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

    “Pernyataan yang diajukan kepada kami menggambarkan perempuan dan anak perempuan pengungsi yang diculik untuk tujuan kekerasan seksual, eksploitasi seksual atau perbudakan seksual, ketika mencari makanan atau kayu bakar atau terlibat dalam kegiatan pertanian,” katanya.

    Dewan HAM PBB menambahkan bahwa laporan keterlibatan pihak keamanan dan pertahanan kekuatan adalah kekhawatiran serius.

    Para ahli juga menyatakan keprihatinannya atas penutupan misi PBB ‘MONUSCO’ di Republik Demokratik Kongo yang diperkirakan berpenduduk 100 juta orang.

    “Kami khawatir dengan penarikan MONUSCO, komponen utama sistem peringatan dini pelanggaran hak asasi manusia tidak akan berfungsi lagi,” kata para ahli.

    Pihak berwenang Kongo menyerukan penarikan MONUSCO setelah 25 tahun, karena dianggap tidak efektif dalam memerangi kelompok bersenjata.

    Kongo memiliki sekitar 7 juta pengungsi, termasuk 2,8 juta di Kivu Utara. Angka ini menurut data PBB.

    Lihat juga Video: 3 Orang Tewas dalam Percobaan Kudeta di Kongo

    (lir/lir)

  • Hubungan Rusia-China Ada dalam Kondisi Terbaik

    Hubungan Rusia-China Ada dalam Kondisi Terbaik

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin memuji hubungan negaranya dengan Cina, mengatakan bahwa hubungan keduanya ada pada “periode terbaik dalam sejarah.”

    Putin dan Presiden Cina Xi Jinping sebelumnya bertemu di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada hari Rabu (3/7), saat menghadiri pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Klub keamanan dan pertahanan Eurasia ini dipandang oleh Moskow dan Beijing sebagai instrumen untuk melawan pengaruh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam urusan internasional.

    Selain Rusia dan Cina, India, Iran, Pakistan, dan empat negara Asia Tengah lain, juga menjadi anggota SCO.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga diperkirakan hadir dalam pertemuan puncak SCO tersebut.

    Rusia dan Cina telah memperdalam hubungan politik, militer, dan ekonomi mereka sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    Apa isi pernyataan Putin dan Xi?

    Dalam pidato pembukaan saat bertemu dengan Xi, Putin memuji SCO karena “memperkuat perannya sebagai salah satu pilar utama tatanan dunia multipolar yang adil”.

    “Hubungan Rusia-Cina, kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis kami, sedang mengalami periode terbaik dalam sejarah,” kata Putin.

    Sementara itu, Xi menyebut Putin sebagai “teman lamanya” dan mengatakan bahwa hubungan Cina-Rusia berada pada “tingkat yang tinggi.”

    “Dalam menghadapi situasi internasional yang bergejolak dan lingkungan eksternal, kedua belah pihak harus terus menjunjung tinggi aspirasi asli dan persahabatan untuk generasi yang akan datang,” kata Xi.

    Putin juga bertemu Erdogan

    Putin juga bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela pertemuan SCO di Astana.

    Pemimpin Turki itu mengatakan Ankara dapat membantu membangun dasar untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia. Ia menambahkan bahwa perdamaian yang adil bagi kedua belah pihak bukan kemustahilan.

    Menurut pernyataan kepresidenan Turki, Putin dan Erdogan juga membahas perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, serta cara untuk mengakhiri konflik di Suriah.

    Selain bertemu dengan Xi dan Erdogan, Putin juga bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh di sela-sela pertemuan puncak SCO itu.

    mel/gtp (AFP, Reuters)

    (ita/ita)