partai: PBB

  • Israel Pakai Wilayahnya Saat Serang Iran, Irak Protes ke PBB

    Israel Pakai Wilayahnya Saat Serang Iran, Irak Protes ke PBB

    Baghdad

    Otoritas Irak melontarkan kecaman terhadap Israel atas penggunaan wilayah udaranya untuk menyerang Iran, negara tetangganya, pada Sabtu (26/10). Baghdad pun telah melayangkan surat protes kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres atas tindakan Tel Aviv tersebut.

    Juru bicara pemerintah Irak Bassim Alawadi, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024), menyebut surat protes itu mengecam “pelanggaran terang-terangan oleh entitas Zionis terhadap wilayah udara dan kedaulatan Irak, dengan menggunakan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam Iran pada 26 Oktober”.

    Alawadi juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Irak akan membahas “pelanggaran ini” dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS), sekutu dekat dan pemasok senjata utama Israel.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang diklaim oleh Tel Aviv sebagai target-target militer di Iran.

    Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.

    Militer Iran mengonfirmasi Israel menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Disebutkan oleh militer Iran bahwa beberapa jet tempur Israel telah menembakkan “sejumlah kecil rudal jarak jauh… dari jarak yang jauh”, yang ada di dalam wilayah udara Irak yang menjadi area patroli militer AS.

    AS diketahui menempatkan pasukan militer di wilayah Irak, yang merupakan bagian dari koalisi antiterorisme internasional untuk melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS), yang kini telah diusir keluar dari negara tersebut.

  • Ancang-ancang Sidang Dewan Keamanan PBB Buntut Israel Serang Iran

    Ancang-ancang Sidang Dewan Keamanan PBB Buntut Israel Serang Iran

    Jakarta

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) ancang-ancang bersidang menyusul serangan balasan Israel ke Iran. Sidang akan digelar hari ini atas permintaan Iran.

    Dilansir CNN, Senin (28/10/2024), Iran meminta pertemuan Dewan Keamanan, dengan menyebut Israel telah melanggar hukum internasional. Iran mengatakan pelanggaran itu terkait serangan langsung Israel ke wilayahnya pada Sabtu dini hari waktu setempat.

    Dalam surat kepada Dewan Keamanan, misi tetap Iran di PBB mengatakan tindakan Israel ‘merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan integritas teritorial’ Iran dan merupakan ‘pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa’.

    Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan permintaan Iran adalah ‘upaya lain oleh Iran untuk menyakiti kita, kali ini di arena politik’ dan bersumpah untuk ‘memperjuangkan hak Israel untuk membela diri’.

    Danon menyebut klaim bahwa Israel telah melanggar hukum internasional ‘konyol’. Dia menuding Israel bersembunyi di balik kelompok afiliasinya untuk menyerang Israel.

    “Iran tidak akan diizinkan untuk terus bersembunyi di balik afiliasinya, selama Iran terus mengancam dan mencoba menyakiti kita, Iran akan menanggung akibatnya,” kata Danon.

    Sebagai informasi, hubungan Iran dan Israel semakin memanas sejak Israel melakukan serangan besar-besaran ke Gaza, Palestina, dengan alasan menghancurkan Hamas. Serangan Israel ke Gaza itu diklaim sebagai balasan atas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di wilayah mereka pada 7 Oktober 2023.

    Lihat Video ‘Serangan Rudal Israel Hantam Pengungsian di Gaza: 9 Orang Tewas’:

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

  • Hizbullah Kutuk Serangan Israel ke Iran: Amerika Serikat Tanggung Jawab!

    Hizbullah Kutuk Serangan Israel ke Iran: Amerika Serikat Tanggung Jawab!

    Jakarta

    Hizbullah Lebanon mengutuk serangan Israel ke Iran dan menganggap sebagai eskalasi berbahaya. Hizbullah menyebut Amerika Serikat (AS) memikul tanggung jawab atas serangan berbahaya oleh sekutunya itu.

    “Hizbullah mengutuk keras agresi Zionis yang berbahaya terhadap Republik Islam Iran dan menganggapnya sebagai eskalasi berbahaya di tingkat seluruh wilayah,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Minggu (27/10/2024).

    “Amerika Serikat memikul tanggung jawab penuh atas pembantaian, tragedi, dan penderitaan,” tambahnya.

    Serangan Israel juga dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Lebanon. Serangan itu dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Iran.

    “Pelanggaran kedaulatan Iran dan ancaman serius terhadap keamanan regional,” kata Kemlu Lebanon.

    Kementerian tersebut meminta Dewan Keamanan PBB dan badan-badan dunia lainnya untuk mengakhiri eskalasi militer Israel di wilayah tersebut.

    Diketahui pesawat tempur Israel menyerang pangkalan militer dan serangan rudal di beberapa provinsi Iran pada hari Sabtu dini hari. Serangan ini sebagai balasan atas serangan rudal awal bulan ini.

    (lir/lir)

  • Fasilitas Nuklir Iran Tak Terdampak Serangan Israel

    Fasilitas Nuklir Iran Tak Terdampak Serangan Israel

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Iran, Teheran dan kota lainnya. Pengawas energi atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa program nuklir Iran tidak terpengaruh oleh serangan udara Israel.

    “Fasilitas nuklir Iran tidak terdampak,” tulis Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA) Rafael Grossi di X, seperti dilansir AFP, Minggu (27/10/2024).

    Grossi mengingatkan terkait kehati-hatian mengenai keamanan nuklir. Sebab, kata dia, bahan radioaktif membahayakan keselamatan.

    “Kehati-hatian dan pengendalian diri dari tindakan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan nuklir serta bahan radioaktif lainnya,” kata dia.

    Iran Klaim Alami Kerusakan Terbatas

    Militer Iran mengatakan bahwa hanya sistem radar yang rusak dalam serangan Israel sebelum fajar di Teheran dan provinsi lain. Iran mengatakan pihaknya memprioritaskan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.

    “Berkat kinerja pertahanan udara negara yang tepat waktu, serangan tersebut menyebabkan kerusakan terbatas dan beberapa sistem radar rusak,” kata staf umum angkatan bersenjata dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi pemerintah, seperti dilansir AFP, Minggu (27/10).

    Iran mengatakan sebagian besar rudal Israel berhasil dicegat. Iran menyebut bahwa pesawat Israel juga dicegah masuk ke wilayahnya.

    (lir/lir)

  • Hizbullah Kutuk Serangan Israel ke Iran: Amerika Serikat Tanggung Jawab!

    11 Hal Tentang Serangan Rudal Israel ke Iran dan Suriah

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Iran, Teheran. Tak hanya Teheran, serangan Negara Zionis itu turut menyasar Suriah.

    Dirangkap detikcom dari berbagai sumber seperti AFP, Aljazeera, Al Arabiya, dan lain-lain, Sabtu (26/10/2024), sejumlah ledakan terdengar di Ibu Kota Iran. Israel mengklaim telah melakukan ‘serangan tepat sasaran’ pada target militer.

    “Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap Negara Israel – saat ini Pasukan Pertahanan Israel (militer Israel) tengah melancarkan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Disiarkan Aljazeera, terlihat suasana kota Tehran kondisinya masih gelap saat serangan itu muncul. Dilaporkan bahwa serangan tersebut bukanlah serangan jet tempur melainkan serangan dari semacam drone.

    Serangan udara Israel tak hanya dilancarkan terhadap Iran, tapi juga menargetkan sejumlah area di wilayah Suriah pada Sabtu (26/10) dini hari. Pasukan pertahanan udara Suriah dilaporkan berhasil mencegat sejumlah rudal yang ditembakkan pasukan Israel ke negara tersebut.

    Suriah dan Iran merupakan sekutu dalam kelompok yang disebut sebagai “poros perlawanan”, yang juga mencakup kelompok Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Jalur Gaza. Berikut fakta-fakta terkini terkait serangan rudal Israel ke Iran dan Suriah:

    1. Target Serangan

    Laporan kantor berita Suriah, SANA News Agency, yang mengutip sumber militer setempat, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024), menyebut serangan udara Israel itu terjadi pada Sabtu (26/10) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

    Disebutkan bahwa serangan itu menargetkan posisi-posisi militer yang ada di wilayah tengah serta selatan Suriah.

    Menurut SANA News Agency, pasukan pertahanan udara Suriah telah mencegat sejumlah rudal yang diluncurkan Israel “dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan wilayah Lebanon”.

    “(Pasukan pertahanan udara Suriah) Menembak jatuh beberapa (rudal) di antaranya,” sebut SANA News Agency.

    Laporan SANA News Agency juga menyebut adanya “rentetan suara ledakan” di sekitar ibu kota Suriah. “Pertahanan antipesawat kami menghadapi target-target musuh di langit sekitar Damaskus,” imbuh laporan tersebut.

    Serangan udara Israel itu, sebut SANA News Agency, mendorong otoritas militer Suriah mengaktifkan pertahanan udara di wilayahnya.

    2. Israel Klaim Serangan ke Iran Targetkan Militer

    Sama halnya dengan Suriah, Israel juga menargetkan Militer Iran. Militer Israel mengumumkan serangannya terhadap Iran pada Sabtu (26/10) dini hari sebagai “serangan presisi” terhadap target-target militer. Tel Aviv menyebut serangannya itu merupakan pembalasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

    Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), menyebut pasukannya telah melancarkan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    “Rezim di Iran dan proksinya di kawasan telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober — di tujuh front — termasuk serangan langsung dari wilayah Iran,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    3. AS Sebut Serangan Israel ke Iran Latihan Pertahanan Diri

    Amerika Serikat (AS) buka suara atas serangan militer Israel ke Teheran, Iran. AS menyebut serangan Israel latihan pertahanan diri dan serangan balasan atas rudal balistik Iran awal Oktober lalu.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), pihak AS menyatakan serangan Israel terhadap sasaran militer di Iran adalah ‘latihan pertahanan diri’ menyusul serangan rudal balistik Teheran awal bulan ini. AS juga menyebut pihaknya telah diberitahu sebelum serangan tersebut.

    “Serangan yang ditargetkan terhadap sasaran militer adalah latihan pertahanan diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett.

    Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pihaknya sudah diberitahu sebelumnya oleh pihak Israel terkait serangan tersebut. Dia pun menegaskan tidak ada keterlibatan AS dalam serangan itu.

    Pejabat itu juga tidak mengatakan seberapa jauh Amerika Serikat telah diberitahu atau apa yang telah dibagikan oleh Israel.

    Para pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan mengenai serangan tersebut dan akan terus menerima informasi terbaru dari tim keamanan nasional mereka.

    4. Netanyahu Sembunyi di Bunker Usai Israel Serang Iran

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan sembunyi usai serangan tersebut.

    Dilansir Aljazeera, Sabtu (26/10/2024), Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dikabarkan bersembunyi usai serangan Israel ke Iran. Mereka berdua berada di bawah tanah di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.

    Laporan itu muncul setelah Israel menyatakan telah menyerang sasaran di Teheran.

    5. Iran Sempat Batalkan Semua Penerbangan

    Otoritas Iran menangguhkan semua penerbangan hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah Israel mengumumkan pasukannya melancarkan serangan terhadap negara Syiah tersebut pada Sabtu (26/10) dini hari.

    “Penerbangan semua rute telah dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ucap juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran, seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Sabtu (26/10).

    Otoritas Iran kemudian mengumumkan operasional penerbangan di wilayahnya kembali normal setelah sempat ditangguhkan menyusul serangan udara Israel. Teheran menyatakan aktivitas penerbangan di bandara-bandara di negara tersebut dilanjutkan lagi sejak Sabtu (26/10) pagi.

    “Penerbangan-penerbangan akan kembali normal mulai pukul 09.00 waktu setempat pada Sabtu (26/10),” ucap juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    6. Israel Klaim Hantam Pabrik Rudal

    Militer Israel menyatakan serangan udara terarah yang dilancarkan terhadap Iran telah dituntaskan. Tel Aviv mengklaim serangannya berhasil menghantam fasilitas manufaktur rudal, yang diyakini memproduksi rudal-rudal yang sebelumnya diluncurkan ke wilayah Israel.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency dan The Times of Israel, Sabtu (26/10/2024), militer Israel mengumumkan pasukannya telah menyelesaikan serangan udara secara terarah terhadap fasilitas-fasilitas militer Iran. Operasi militer Israel terhadap Iran itu diberi nama “Hari Pertobatan”.

    Militer Tel Aviv menyebut serangan udaranya menargetkan fasilitas manufaktur rudal, yang diyakini memproduksi rudal yang diluncurkan ke Israel dalam serangan Iran pada 14 April dan 1 Oktober lalu.

    Dalam serangannya, Israel juga menargetkan sistem rudal permukaan-ke-udara dan aset-aset udara Iran lainnya, yang menghambat kemampuan operasional Israel di wilayah udara Iran.

    “Operasi dilaksanakan secara sukses dan semua pesawat kembali dengan selamat ke pangkalan,” demikian pernyataan militer Israel.

    “Serangan pembalasan telah tuntas dan misi telah terpenuhi,” imbuh militer Israel dalam pernyataannya.

    Menurut militer Israel, puluhan pesawat Angkatan Udara mereka, termasuk jet-jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan di area yang berjarak sekitar 1.600 kilometer dari wilayah Israel.

    7. Iran Klaim Tangkal Serangan Israel

    Iran mengonfirmasi serangan udara Israel telah menargetkan lokasi-lokasi militer di wilayahnya. Namun diklaim oleh Teheran bahwa sistem pertahanan udaranya sukses dalam menangkal serangan udara Tel Aviv, meskipun ada “kerusakan terbatas” di beberapa lokasi.

    Pasukan pertahanan udara Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Press TV, Sabtu (26/10/2024), menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam, pada Sabtu (26/10) pagi waktu setempat.

    “Meskipun ada peringatan sebelumnya dari para pejabat Republik Islam kepada rezim Zionis yang kriminal dan ilegal untuk menghindari aksi yang sangat berani, rezim palsu ini (Israel-red) menyerang sejumlah pusat militer di Provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam pagi ini,” demikian pernyataan pasukan pertahanan udara Iran.

    Lebih lanjut, Teheran mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Tel Aviv tersebut.

    Namun diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan-serangan itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    8. Serangan Israel Dikecam Arab Saudi hingga Dikutuk Hamas

    Arab Saudi mengecam serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap target-target militer di wilayah Iran. Riyadh menyebut serangan semacam itu sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan pelanggaran terhadap hukum internasional.

    Pernyataan otoritas Saudi ini dirilis setelah militer Israel melancarkan serangan udara terhadap wilayah Iran pada Sabtu (26/10), yang diklaim menargetkan fasilitas-fasilitas militer sebagai pembalasan atas rentetan serangan Teheran dan proksinya, termasuk serangan rudal pada 1 Oktober lalu.

    “Kerajaan Arab Saudi menyatakan kutukan dan kecaman terhadap penargetan militer Republik Islam Iran, yang merupakan pelanggaran kedaulatannya dan pelanggaran hukum dan norma internasional,” demikian pernyataan otoritas Arab Saudi, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024).

    “Kerajaan (Arab Saudi) menegaskan posisinya yang teguh dalam penolakan terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan dan semakin meluasnya konflik yang mengancam keamanan dan stabilitas negara dan masyarakat di kawasan,” cetus pernyataan tersebut.

    Riyadh tidak menyebut secara langsung nama Israel dalam pernyataannya. Namun otoritas Saudi mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan menuju de-eskalasi dan mengakhiri konflik di kawasan tersebut.

    Diingatkan juga oleh otoritas Saudi soal konsekuensi berlanjutnya konflik militer di kawasan Timur Tengah.

    “Kerajaan (Arab Saudi) menyerukan komunitas internasional dan pihak-pihak yang berpengaruh dan aktif untuk menjalankan peran dan tanggung jawab mereka dalam mengurangi eskalasi dan mengakhiri konflik di kawasan,” sebut pernyataan otoritas Saudi tersebut.

    Sementara itu, Kelompok Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengutuk keras serangan udara yang dilancarkan Tel Aviv terhadap target-target militer di Iran. Hamas menyebut serangan Israel itu sebagai eskalasi yang mengancam keamanan kawasan.

    “Kami…mengutuk keras agresi Zionis terhadap Republik Islam Iran, dan penargetan situs-situs militer di beberapa provinsi,” kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Hamas menyebut serangan udara Israel itu sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran dan sebuah eskalasi yang mengancam keamanan kawasan”.

    Hamas, yang didukung oleh Iran, berperang melawan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu. Rentetan serangan Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 42.000 orang di daerah kantong Palestina tersebut sejauh ini.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    9. Dua Tentara Iran Tewas Dihantam Serangan Israel

    Militer Iran mengumumkan dua tentaranya tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan instalasi militer di negara tersebut pada Sabtu (26/10) dini hari.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), Angkatan Bersenjata Iran mengonfirmasi rentetan serangan udara Israel menargetkan lokasi-lokasi militer di Provinsi Teheran yang mengelilingi ibu kota negara tersebut, dan sejumlah wilayah lainnya di negara itu.

    Laporan lebih lanjut dari militer Iran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam.

    10. Israel Ingatkan Iran Akan Bayar Harga Mahal Jika Picu Eskalasi

    Militer Israel melontarkan peringatan terbaru untuk Iran usai melancarkan serangan pembalasan terhadap negara tersebut. Tel Aviv menegaskan Teheran akan “membayar harga yang mahal” jika memicu babak baru eskalasi konflik.

    Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Al Arabiya dan The Times of Israel, Sabtu (26/10/2024), menyebut Tel Aviv telah menuntaskan respons terhadap rentetan serangan Teheran terhadap wilayahnya.

    “Saya sekarang dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menuntaskan respons Israel atas serangan Iran terhadap Israel,” ucap Hagari dalam pernyataan videoa yang dirilis usai Tel Aviv menyerang Teheran pada Sabtu (26/10) pagi.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang terarah dan presisi terhadap target-target militer di Iran — menggagalkan ancaman langsung terhadap Negara Israel. Angkatan Bersenjata Israel telah memenuhi misinya,” ujarnya.

    “Jika rezim di Iran membuat kesalahan dengan memulai babak baru eskalasi, kami wajib meresponsnya,” cetus Hagari dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    “Pesan kami jelas: Semua pihak yang mengancam Negara Israel dan berusaha menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang lebih luas, akan membayar harga yang mahal. Hari ini kami menunjukkan bahwa kami memiliki kemampuan dan tekad untuk bertindak tegas, dan kami siap, dalam menyerang dan bertahan, untuk membela Negara Israel dan rakyat Israel,” tegasnya.

    11. Iran Tegaskan Berhak Membela Diri

    Otoritas Iran mengatakan pihaknya “berhak dan berkewajiban” untuk mempertahankan diri, setelah serangan pembalasan Israel menghantam target-target militer di negara tersebut dan menewaskan dua tentara Teheran pada Sabtu (26/10).

    “Iran memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri terhadap tindakan agresi asing,” tegas Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/10/2024).

    Kementerian Luar Negeri Iran merujuk pada pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataannya tersebut.

    Menurut situs resmi PBB, pasal 51 mengatur ketentuan soal hak melekat untuk pertahanan diri individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata terhadap anggota PBB, hingga Dewan Keamanan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan Israel terhadap wilayahnya sebagai pelanggaran hukum internasional, namun menegaskan Teheran “mengakui tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional”.

    Halaman 2 dari 4

    (taa/lir)

  • Serangan Israel Tewaskan 2 Tentaranya, Iran Tegaskan Berhak Membela Diri

    Serangan Israel Tewaskan 2 Tentaranya, Iran Tegaskan Berhak Membela Diri

    Teheran

    Otoritas Iran mengatakan pihaknya “berhak dan berkewajiban” untuk mempertahankan diri, setelah serangan pembalasan Israel menghantam target-target militer di negara tersebut dan menewaskan dua tentara Teheran pada Sabtu (26/10).

    “Iran memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri terhadap tindakan agresi asing,” tegas Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/10/2024).

    Kementerian Luar Negeri Iran merujuk pada pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataannya tersebut.

    Menurut situs resmi PBB, pasal 51 mengatur ketentuan soal hak melekat untuk pertahanan diri individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata terhadap anggota PBB, hingga Dewan Keamanan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan Israel terhadap wilayahnya sebagai pelanggaran hukum internasional, namun menegaskan Teheran “mengakui tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional”.

    Militer Israel, dalam pernyataan pada Sabtu (26/10), mengumumkan pasukannya telah menyelesaikan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    Tel Aviv menyebut serangan udara itu dilancarkan dalam beberapa gelombang selama beberapa jam di berbagai wilayah Iran pada Sabtu (26/10) dini hari. Diklaim oleh militer Israel bahwa serangan udaranya menargetkan fasilitas manufaktur rudal dan sistem rudal permukaan-ke-udara, serta aset-aset udara Iran lainnya.

    Sementara otoritas Iran, dalam pernyataannya, mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Israel. Teheran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Provinsi Teheran, Provinsi Khuzestan dan Provinsi Ilam.

    Diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan Israel itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    Militer Iran juga mengumumkan kematian dua tentaranya akibat serangan udara Israel tersebut.

    Israel Ingatkan Iran Akan Bayar Harga Mahal Jika Picu Eskalasi Lanjutan

    Usai melancarkan serangan pembalasan, militer Israel melontarkan peringatan terbaru untuk Iran. Tel Aviv menegaskan Teheran akan “membayar harga yang mahal” jika memicu babak baru eskalasi konflik.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang terarah dan presisi terhadap target-target militer di Iran — menggagalkan ancaman langsung terhadap Negara Israel. Angkatan Bersenjata Israel telah memenuhi misinya,” ujar juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataannya.

    “Jika rezim di Iran membuat kesalahan dengan memulai babak baru eskalasi, kami wajib meresponsnya,” cetus Hagari dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    “Pesan kami jelas: Semua pihak yang mengancam Negara Israel dan berusaha menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang lebih luas, akan membayar harga yang mahal,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Lagi-lagi, Israel Serang Pos Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

    Lagi-lagi, Israel Serang Pos Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

    Beirut

    Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pasukan Israel kembali melepaskan tembakan terhadap salah satu pos observasi mereka di wilayah Lebanon bagian selatan pada pekan ini.

    Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024), menyebut situasi keamanan terkini “sangat menantang” di tengah maraknya serangan tak dikenal lainnya.

    Pernyataan UNIFIL menyebut “tentara-tentara IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menembaki” sebuah pos observasi di dekat desa perbatasan Dhayra pada Selasa (22/10) waktu setempat.

    “Para penjaga yang bertugas harus mundur untuk menghindari terkena tembakan,” sebut UNIFIL dalam pernyataannya pada Jumat (25/10).

    Secara terpisah, UNIFIL melaporkan tiga insiden melibatkan tembakan tak dikenal yang berdampak pada posisi, tim dan kendaraan UNIFIL sepanjang pekan ini.

    Tidak ada tentara penjaga perdamaian PBB yang mengalami luka-luka akibat tembakan-tembakan tak dikenal tersebut, namun UNIFIL menyebut situasi keamanan di Lebanon bagian selatan “sangat menantang”.

    UNIFIL mengatakan bahwa “sejak awal Oktober, pasukan penjaga perdamaian telah mengamati bentrokan di lapangan atau di sekitar” belasan desa dan kota di Lebanon bagian selatan.

    “Tembakan roket dari Lebanon dan serangan udara dan artileri besar-besaran dari Israel terus berlanjut,” kata UNIFIL.

    Dalam pernyataannya, UNIFIL juga mengungkapkan bahwa militer Israel “telah berulang kali meminta UNIFIL mengosongkan posisinya… dan dengan sengaja merusak kamera, penerangan, dan peralatan komunikasi” di beberapa posisi pasukan PBB.

    “Meskipun ada tekanan yang diberikan pada misi ini dan negara-negara yang berkontribusi pada pasukan, pasukan penjaga perdamaian tetap berada dalam posisi dan menjalankan tugas,” tegas UNIFIL dalam pernyataannya.

    “Semua aktor diingatkan akan kewajiban mereka untuk menghindari tindakan yang membahayakan pasukan penjaga perdamaian atau warga sipil” imbuh pernyataan tersebut.

    UNIFIL memiliki sekitar 10.000 personel dari sekitar 50 negara yang ditempatkan di Lebanon bagian selatan. Beberapa waktu terakhir, UNIFIL melaporkan sejumlah personelnya, termasuk dua Tentara Nasional Indonesia (TNI), mengalami luka-luka imbas serangan Israel di Lebanon.

    Dalam pernyataan terbaru, UNIFIL mengumumkan dua personelnya asal Indonesia, yang sebelumnya luka-luka itu, telah kembali bertugas usai “menghabiskan waktu tiga hari dalam perawatan intensif”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Capai 1.552 Orang Sejak 23 September

    Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Capai 1.552 Orang Sejak 23 September

    Jakarta

    Pasukan militer Israel terus menggempur wilayah Lebanon. Serangan masif itu mengakibatkan 1.552 orang di Lebanon tewas sejak September 2024.

    Dilansir AFP, Selasa (22/10/2024), serangan terbaru Israel di Lebanon terjadi pada Senin (21/10) malam di dekat rumah sakit daerah Beirut, Lebanon. Serangan itu mengakibatkan 18 orang tewas di lokasi.

    “Kematian terbaru ini menjadikan jumlah keseluruhan korban jiwa di Lebanon sejak 23 September menjadi sedikitnya 1.552 orang,” tulis keterangan AFP bersumber dari data Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Kantor Berita Nasional Lebanon atau NAA melaporkan ada empat serangan pasukan Israel terjadi di pinggiran selatan Beirut hari ini. Wilayah itu disinyalir menjadi markas kelompok Hizbullah.

    Palang Merah Lebanon menyebutkan ada tiga paramedis ikut terluka dalam serangan Israel di Nabatiyeh. Para korban diketahui sedang menjalankan misi kemanusiaan dan telah berkoordinasi dengan pasukan penjaga perdamaian PBB.

    “Serangan terhadap Nabatiyeh menciptakan “sabuk api,” dengan sejumlah bangunan tempat tinggal, toko-toko dan kafe musnah dalam waktu kurang dari 30 detik,” kata NNA.

    “Satu jalan tampak seperti medan perang yang menakutkan,” sambung NNA.

    “Korban pada Senin termasuk 18 orang tewas, empat di antaranya anak-anak, dalam serangan Israel di dekat rumah sakit di Beirut selatan,” tuli Kementerin Kesehatan Lebanon.

    “60 orang lainnya terluka dalam serangan di dekat Rumah Sakit Rafic Hariri, fasilitas kesehatan masyarakat terbesar di Lebanon, yang terletak di Jnah beberapa kilometer (beberapa mil) dari pusat kota,” sambung Kementerian Kesehatan.

    Israel diketahui memperluas cakupan serangannya dari Gaza hingga Lebanon sejak akhir September lalu. Israel berdalih serangan mereka di Lebanon menargetkan kelompok Hizbullah.

    (ygs/haf)

  • Irak Bunuh 9 Komandan Senior ISIS dalam Operasi di Pegunungan Hamrin

    Irak Bunuh 9 Komandan Senior ISIS dalam Operasi di Pegunungan Hamrin

    Jakarta

    Pemerintah Irak mengumumkan pasukannya telah membunuh sembilan komandan senior kelompok ISIS. Para petinggi ISIS itu tewas dalam operasi militer yang terjadi di Pegunungan Hamrin, Irak utara.

    Dilansir AFP, Selasa (22/10/2024), Komando Operasi Gabungan Irak dalam sebuah keterangan menyampaikan tim operasi gabungan membunuh sembilan teroris ISIS. Salah satu yang berhasil dibunuh ialah ‘Gubernur Irak’ yang mewakili ISIS bernama Jassim al-Mazrouei Abu Adel Qader.

    Analisi keamanan Irak, Fadel Abu Raghif, menyebut Mazrouei merupakan salah satu tokoh penting ISIS di Irak. Mazrouei disebut telah menjadi pemimpin ISIS di Irak dalam setahun terakhir.

    Kantor Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, juga telah mengumumkan ‘pembunuhan Gubernur Irak dan delapan pemimpin senior organisasi teroris Daesh’. Daesh diketahui merupakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.

    Pemerintah Irak belum menjelaskan waktu operasi yang menewaskan sembilan komandan ISIS itu digelar. Pihak Irak hanya menyebut operasi militer itu menargetkan tempat persembunyian ISIS di Pegunungan Hamrin.

    Pasukan keamanan Irak, yang didukung oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat, telah melakukan sejumlah penggerebekan terhadap tempat-tempat yang diduga sebagai tempat persembunyian ISIS.

    Militer Amerika mengumumkan pada hari Jumat (18/10) bahwa serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Irak awal bulan ini telah menewaskan seorang pemimpin senior ISIS dan tiga militan lainnya.

    Sebuah laporan oleh para ahli PBB yang diterbitkan pada bulan Juli memperkirakan ada sekitar 1.500 hingga 3.000 jihadis yang tersisa di Irak dan Suriah.

    (ygs/haf)

  • Korut Bantah Kirim Tentara ke Rusia untuk Berperang di Ukraina

    Korut Bantah Kirim Tentara ke Rusia untuk Berperang di Ukraina

    New York

    Korea Utara (Korut) membantah laporan yang menyebut pihaknya mengirimkan tentara ke Rusia untuk mendukung sekutunya itu dalam perang di Ukraina. Pyongyang menyebut klaim yang dilontarkan Korea Selatan (Korsel), negara tetangganya, sebagai “rumor yang tidak berdasar”.

    Badan intelijen Korsel, pada Jumat (18/10), menyebut Korut telah mengirimkan pasukan dalam “skala besar” untuk membantu Rusia. Seoul mengklaim sekitar 1.500 tentara dari pasukan khusus Korut sudah berada di Rusia untuk pelatihan dan penyesuaian diri, dan akan segera dikirimkan ke garis depan pertempuran di Ukraina.

    Perwakilan Korut di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilansir AFP, Selasa (22/10/2024), menegaskan negaranya tidak pernah mengirimkan tentara ke Rusia untuk membantu Moskow bertempur melawan Kyiv.

    “Mengenai apa yang disebut sebagai kerja sama militer dengan Rusia, delegasi saya tidak merasa perlu mengomentari rumor stereotip yang tidak berdasar tersebut,” tegas salah satu perwakilan Korut dalam PBB, yang tidak disebut namanya, saat berbicara dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

    Perwakilan Korut itu menyebut klaim yang dilontarkan Korsel baru-baru ini “bertujuan untuk mencoreng citra DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea – nama resmi Korut) dan merusak hubungan yang sah, bersahabat, dan kooperatif antara dua negara yang berdaulat”.

    Pyongyang dan Moskow semakin menjalin hubungan erat sejak Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina pada tahun 2022 lalu.

    Seoul dan sekutunya, AS, mengklaim pemimpin Korut Kim Jong Un telah mengirimkan pasokan senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Klaim ini juga telah dibantah oleh Pyongyang.

    Soal laporan pengiriman pasukan Korut, Rusia tidak mengonfirmasi juga tidak membantahnya. Dalam pernyataannya, Moskow membela kerja sama militer dengan Pyongyang.

    Sementara itu, Korsel baru saja memanggil Duta Besar Rusia di Seoul, Georgiy Zinoviev, pada Senin (21/10) untuk menyampaikan kritikan atas keputusan Korut mengirimkan tentaranya untuk mendukung perang Rusia di Ukraina. Otoritas Seoul menyerukan penarikan segera tentara-tentara Korut itu.

    Kepada Zinoviev, menurut Kementerian Luar Negeri Korsel, Wakil Menteri Luar Negeri Kim Hong Kyun menyatakan “kekhawatiran besar Seoul mengenai pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia baru-baru ini dan sangat mendesak penarikan segera pasukan Korea Utara dan penghentian kerja sama terkait”.

    Kim Hong Kyun mengingatkan Zinoviev bahwa pengiriman senjata dan pasukan oleh Korut ke Rusia untuk berperang di Ukraina “merupakan ancaman keamanan yang signifikan tidak hanya bagi Korea Selatan tapi juga bagi komunitas internasional”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)