partai: PBB

  • 11 Update Perang Gaza: Israel Bakal Serang Iran-Boikot UNRWA

    11 Update Perang Gaza: Israel Bakal Serang Iran-Boikot UNRWA

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel telah menghancurkan bangunan tempat tinggal berlantai lima yang menampung keluarga-keluarga terlantar di Beit Lahiya, Gaza. Serangan ini menewaskan sedikitnya 93 warga Palestina, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.

    Selain di Gaza, Israel juga dilaporkan akan kembali menyerang Iran. Ini merupakan gelombang kedua serangan setelah sebelumnya Israel menembakkan puluhan rudal ke Negeri Para Mullah, Sabtu, 26 Oktober lalu.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Selasa (29/10/2024).

    Israel Rencanakan Gelombang 2 Serangan ke Iran

    Israel dilaporkan akan kembali menyerang Iran. Serangan gelombang kedua ini dilaporkan oleh media Israel berbahasa Ibrani Channel 13. Sbelumnya Israel menembakkan puluhan rudal ke Iran pada Sabtu, 26 Oktober lalu.

    “Para menteri Israel dengan jelas diberitahu untuk memperkirakan kapan gelombang kedua serangan terhadap Iran dilakukan,” kata media tersebut, seperti dikutip RT.

    “Serangan ini merupakan balas dendam atas serangan pesawat tak berawak (UAV/ drone) Hizbullah di kediaman Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu,” tambahnya.

    Dijelaskan pula bagaimana rapat dilakukan Minggu. Para menteri kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui serangan lanjutan.

    Namun sayangnya Channel 13 tidak mengungkap sumber pemberitaan tersebut. Jaringan itu juga tidak mengklarifikasi siapa sebenarnya yang mengatakan kepada para menteri untuk melakukan lebih banyak serangan ke Iran.

    Puluhan Orang Tewas Akibat Serangan Beit Lahiya

    Direktur jenderal Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, mengatakan sedikitnya 93 orang tewas, dan 40 orang hilang setelah serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal yang menampung para pengungsi di Beit Lahiya.

    Al-Thawabta memberi tahu media bahwa puluhan orang yang terluka telah tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan, yang berhenti beroperasi, dan tidak ada yang dapat merawat mereka.

    Ia menambahkan bahwa bangunan yang diserang Israel tersebut menampung 200 orang. Sejauh ini, 83 orang telah dimakamkan.

    Israel Larang Kegiatan UNRWA di Negaranya

    Parlemen Israel (Knesset) secara resmi menyetujui UU yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di wilayah Israel.

    Undang-undang ini tetap disahkan Israel pada Senin (28/10/2024) waktu setempat, meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat (AS).

    UU ini disetujui Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung dan ada 10 suara menentang. Menurut para ahli, larangan terhadap badan PBB tersebut akan menjadi pukulan bagi kerja kemanusiaan di Gaza jika diterapkan.

    Naim Qassem Resmi Jadi Pemimpin Hizbullah Baru

    Kelompok Hizbullah dari Lebanon secara resmi mengumumkan wakil kepala Naim Qassem sebagai pemimpin baru mereka. Qassem akan menggantikan posisi Hasan Nasrallah yang tewas dalam serangan Israel di Beirut bulan lalu.

    “Dewan Syura (yang memerintah) Hizbullah setuju untuk memilih… Sheikh Naim Qassem sebagai sekretaris jenderal Hizbullah,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa (29/10/2024), seperti dikutip AFP.

    Hizbullah berjanji untuk menjaga “api perlawanan tetap menyala” hingga kemenangan diraih melawan Israel setelah perang habis-habisan meletus pada tanggal 23 September.

    Menurut seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, Qassem dipilih oleh Dewan Syura yang beranggotakan lima orang, dua hari sebelum pengumuman pada Selasa. Dewan Syura adalah badan pengambil keputusan utama kelompok itu.

    Qassem telah lama beroperasi di bawah bayang-bayang Nasrallah, seorang pemimpin terkemuka yang merupakan salah satu tokoh paling misterius dan berpengaruh di Timur Tengah.

    Israel Siksa Pimpinan Tinggi Fatah

    Israel dilaporkan mulai melakukan penyiksaan terhadap mantan petinggi faksi politik Fatah Palestina, Marwan Barghouti, yang saat ini berada di penjaranya. Hal ini terjadi saat Israel masih terus membombardir wilayah Gaza Palestina untuk menumpas rival politik Fatah, Hamas.

    Dalam laporan Al Jazeera, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan pada hari Senin bahwa Barghouti diserang pada tanggal 9 September saat ditahan di sel isolasi di Penjara Megiddo, Israel.

    “Akibat serangan itu, Barghouti, yang dijuluki ‘Nelson Mandela Palestina’ oleh para pendukungnya, mengalami banyak luka, terutama di tubuh bagian atas. Politisi Fatah, yang telah mendekam di penjara selama lebih dari dua dekade, menderita luka di kepala, telinga, tulang rusuk, lengan kanan, dan punggung,” kata pernyataan itu yang mengutip laporan beberapa sumber.

    “Barghouti menderita pendarahan di telinga kanannya, yang kemudian berubah menjadi infeksi akibat kelalaian medis.”

    Pria berusia 64 tahun itu dilaporkan diserang bersama dengan sekelompok tahanan Palestina lainnya. Komisi tersebut mengatakan warga Palestina yang ditahan berada dalam ‘kondisi tragis’, terutama selama setahun terakhir selama perang di Gaza.

    Hampir 12 Ribu Siswa Palestina Tewas di Gaza

    Kementerian Pendidikan Gaza mengatakan 11.852 siswa tewas dan 18.959 terluka sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023.

    Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Wafa, kementerian tersebut mengatakan 114 siswa tewas di Tepi Barat yang diduduki dan 594 terluka.

    Setidaknya 560 guru dan administrator tewas dan 3.729 terluka di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, dan lebih dari 148 telah ditahan di wilayah yang diduduki.

    Kementerian tersebut mengatakan 362 sekolah pemerintah, universitas dan gedung-gedungnya, dan 65 yang berafiliasi dengan UNRWA telah dibom dan dirusak di Gaza.

    Setidaknya 718.000 siswa di Jalur Gaza telah kehilangan kesempatan untuk bersekolah dan kuliah, dengan sebagian besar siswa menderita trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang kompleks.

    Afsel Beberkan Bukti Baru Genosida Gaza oleh Israel

    Pemerintah Afrika Selatan (Afsel) menyodorkan bukti bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, Palestina, kepada Mahkamah Internasional (ICJ), Senin (28/10/2024). Hal ini terjadi setelah Negeri Nelson Mandela itu menggugat Tel Aviv karena dugaan kegiatan keji itu.

    Mengutip Anadolu Agency, bukti-bukti itu dibawa langsung oleh Presiden Afsel Cyril Ramaphosa. Secara detail, bukti tersebut dirinci dalam lebih dari 750 halaman teks, yang didukung oleh sejumlah petunjuk dan lampiran lebih dari 4.000 halaman.

    “Peringatan tersebut, sebagaimana dikenal dalam bahasa hukum, mencakup bukti baru bahwa Israel telah melanggar konvensi genosida dengan mempromosikan penghancuran warga Palestina yang tinggal di Gaza, membunuh mereka secara fisik dengan berbagai senjata pemusnah massal, dan merampas akses mereka terhadap bantuan kemanusiaan,” ucapnya.

    “Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang dan untuk memajukan tujuan Israel untuk mengurangi jumlah penduduk Gaza melalui kematian massal dan pemindahan paksa warga Palestina,” tambahnya.

    Ramaphosa mengatakan pengajuan bukti tersebut dilakukan tepat saat Israel mengintensifkan pembunuhan warga sipil di Gaza dan saat ini juga diduga akan bergerak dengan manuver serupa di Lebanon.

    Iran Gandakan Anggaran Militer di Tengah Perang dengan Israel

    Pemerintah Iran telah mengusulkan untuk melipatgandakan anggaran militernya. Juru bicara pemerintah Iran menyebut hal ini diambil karena ketegangan dengan musuh bebuyutannya Israel semakin meningkat menyusul serangan rudal balasan baru-baru ini.

    Juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani menguraikan langkah yang akan mengakibatkan “peningkatan signifikan lebih dari 200 persen dalam anggaran militer negara itu” pada konferensi pers di Teheran.

    Namun belum ada informasi lebih lanjut terkait anggaran tersebut.

    Israel Serang Tempat Penampungan di Gaza Sebanyak 39 Kali Bulan Ini

    Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan militer Israel telah menyerang pusat penampungan di Jalur Gaza sebanyak 39 kali bulan ini. Serangan dilakukan sebagai upaya untuk “mengusir warga Palestina dan mengosongkan Gaza”.

    Serangan tersebut telah menewaskan 188 orang dan melukai ratusan lainnya. Kelompok yang bermarkas di Jenewa tersebut mengatakan Israel telah menargetkan sekolah, rumah sakit, klinik, dan pusat penampungan di Gaza sebanyak 65 kali sejak awal Agustus. Sebagian besar lokasi tersebut terletak di Kota Gaza atau Gaza utara.

    “Penargetan Israel mencakup penembakan, penembakan langsung, pembunuhan orang-orang yang mengungsi paksa dan keluarga mereka, atau membuat mereka meninggalkan sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di bawah tembakan dan/atau dengan perintah untuk pindah. Sekolah-sekolah ini kemudian dibakar atau dihancurkan oleh pasukan Israel untuk membuatnya tidak dapat dihuni dan menghentikan orang-orang yang mengungsi untuk kembali ke sana,” tambah kelompok tersebut.

    Houthi Meluncurkan Pesawat Nirawak ke Ashkelon, Israel

    Kelompok bersenjata yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman telah meluncurkan pesawat nirawak ke kawasan industri di kota Ashkelon, Israel. Hal ini tertuang dalam pernyataan dari pasukan tersebut.

    “Angkatan udara nirawak Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif yang menargetkan kawasan industri musuh Israel di wilayah Ashkelon di Palestina selatan yang diduduki,” kata pernyataan itu.

    Militer Israel sebelumnya telah mengonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan serangan itu tidak menimbulkan kerusakan.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza Saat Ini

    Setidaknya 43.061 orang tewas dan 101.223 orang terluka dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut laporan Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

    Dari jumlah tersebut, 41 warga Palestina tewas dan 113 orang terluka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir. Jumlah korban tidak termasuk 93 orang yang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Beit Lahiya di Gaza utara.

    (pgr/pgr)

  • Israel vs Iran Lanjut Memanas di Sidang Dewan Keamanan

    Israel vs Iran Lanjut Memanas di Sidang Dewan Keamanan

    Israel Minta Iran Disanksi

    Dalam forum yang sama, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan negaranya telah mempertahankan diri setelah serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan 200 rudal meskipun sebagian besar diklaim berhasil dicegat oleh pertahanan udara Tel Aviv.

    “Kami berjanji bahwa tindakan mereka tidak akan dibiarkan begitu saja,” ucap Danon, merujuk pada Iran, musuh bebuyutan Israel.

    “Iran telah menyebarkan kekerasan, kekacauan, dan kehancuran di seluruh Timur Tengah. Namun kekerasan ini tidak hanya terjadi di perbatasan Israel. Ini mengancam stabilitas regional, keamanan global, dan stabilitas ekonomi,” ujarnya.

    “Hari ini adalah kami. Israel berada di persimpangan jalan mereka. Tetapi besok, bisa jadi negara mana saja yang memiliki perwakilan di sini. Jangan salah,” cetus Danon dalam argumennya di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB.

    Dia menyerukan sanksi keras terhadap Iran, terutama untuk mencegah negara itu mengembangkan senjata nuklir.

    (rdp/rdp)

  • Prabowo Tunjuk Hashim Djojohadikusumo Jadi Utusan Khusus RI di COP29

    Prabowo Tunjuk Hashim Djojohadikusumo Jadi Utusan Khusus RI di COP29

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menunjuk adiknya, Hashim Djojohadikusumo sebagai Head of Delegation sekaligus Special Envoy for Energy and Environment dalam 29th Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan pada 11-22 November 2024.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq usai menggelar rapat bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Hashim Djojohadikusumo di Kantor Kementerian Kehutanan, Selasa (29/10/2024).

    “Pada COP 29 ini nanti yang akan menjadi Head of Delegation yaitu Pak Hashim Djojohadikusumo. Beliau juga sekaligus Special Envoy for Energy and Environment yang ditunjuk oleh Bapak Presiden,” kata Hanif, Selasa (29/10/2024).

    Hanif menuturkan, fokus diplomasi yang akan di bawa dalam COP29 diantaranya upaya-upaya Indonesia dalam memacu penurunan emisi rumah kaca di semua sektor, hingga melakukan pertemuan bilateral dengan negara potensial untuk membahas mengenai carbon trading.

    “Tetapi secara umum tentu Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa apa yang diperjanjikan di dalam NDC kami telah coba turunkan itu di dalam aksi-aksi yang kemudian telah direkognesi oleh UNFCCC,” tuturnya. 

    Terkait carbon trading, Hashim menuturkan bahwa berdasarkan perhitungan United Nations atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 2018-2020, Indonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 577 juta ton.

    Kemudian untuk periode 2021-2023, Indonesia memiliki setidaknya 600 juta ton yang dapat ditawarkan kepada negara-negara potensial. Menurutnya, hal ini dapat menjadi salah satu sumber tambahan bagi penerimaan negara.

    “Ini kontribusi kita dan nilainya lumayan US$10 , minimal US$10 per ton. Ini yang saya sampaikan potensi penerimaan negara tambahan di luar APBN itu kurang lebih Rp190 triliun,” ungkap Hashim. 

  • Agresi Zionis pada Rakyat Palestina!

    Agresi Zionis pada Rakyat Palestina!

    Gaza City

    Kelompok Hamas, yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengecam undang-undang (UU) baru yang diloloskan parlemen Tel Aviv soal larangan bagi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, atau UNRWA, beroperasi di wilayah Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki.

    Hamas, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), menyebut larangan untuk UNRWA itu sebagai “agresi Zionis” terhadap rakyat Palestina.

    “Kami menganggap ini bagian dari perang dan agresi Zionis terhadap rakyat kami,” sebut Hamas dalam pernyataannya.

    Tanggapan untuk larangan UNRWA oleh Israel itu juga disampaikan oleh Jihad Islam, kelompok militan di Jalur Gaza yang merupakan sekutu Hamas.

    Jihad Islam, dalam pernyataan terpisah, menggambarkan larangan itu sebagai “eskalasi genosida” terhadap warga Palestina.

    Parlemen Israel, pada Senin (28/10), meloloskan UU yang melarang operasional UNRWA di Israel dan Yerusalem Timur meskipun ada keberatan dari komunitas internasional, termasuk dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu dekat negara itu.

    Para anggota parlemen Israel meloloskan UU itu dengan 92 suara dukungan, sedangkan 10 suara lainnya menolak.

  • Netanyahu Tuduh Iran Kembangkan Stok Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel

    Netanyahu Tuduh Iran Kembangkan Stok Bom Nuklir untuk Hancurkan Israel

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuding Iran sedang berupaya mengembangkan “stok” bom nuklir yang bertujuan untuk menghancurkan Israel. Tudingan ini disampaikan dua hari setelah Israel menyerang target-target militer Iran.

    Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, melancarkan serangan udara terhadap target-target militer Iran. Serangan itu disebut sebagai respons atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal untuk membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah serta jenderal Garda Revolusi Iran.

    “Iran sedang berupaya mengembangkan stok bom nuklir untuk menghancurkan kita, dilengkapi dengan rudal jarak jauh, rudal antarbenua yang sedang coba dikembangkan Iran,” ucap Netanyahu saat berbicara di hadapan anggota parlemen Israel, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (29/10/2024).

    “Iran bisa mengancam seluruh dunia kapan saja,” cetusnya.

    “Menghentikan program nuklir Iran adalah hal utama yang kita pikirkan, dan karena alasan yang jelas, saya tidak dapat menyampaikan kepada Anda semua soal rencana dan tindakan kita terkait hal ini,” imbuh Netanyahu dalam pernyataannya.

    Pemerintah Iran telah sejak lama membantah tudingan mengembangkan senjata nuklir dan bersikeras menyatakan programnya untuk tujuan damai.

    Namun dalam beberapa tahun terakhir, Teheran telah mengurangi kerja sama dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan secara signifikan meningkatkan program nuklirnya, termasuk menimbun persediaan uranium yang diperkaya dalam jumlah besar.

  • Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

    Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

    Jakarta

    Parlemen Israel menyetujui RUU yang melarang badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Kecaman internasional pun mengalir atas keputusan Israel ini.

    Meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat dan peringatan dari Dewan Keamanan PBB, para anggota parlemen Israel pada Senin (28/10) waktu setempat, dengan suara bulat meloloskan RUU yang melarang UNRWA bekerja di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki.

    Israel secara ketat mengendalikan semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan anggota parlemen juga meloloskan tindakan yang melarang para pejabat Israel bekerja dengan UNRWA dan pegawainya.

    UNRWA telah menyediakan bantuan penting, sekolah, perawatan kesehatan, dan bantuan di seluruh wilayah Palestina dan untuk pengungsi Palestina di tempat lain selama lebih dari tujuh dekade.

    “Ada hubungan yang mendalam antara organisasi teroris (Hamas) dan UNRWA, dan Israel tidak dapat membiarkannya,” kata Yuli Edelstein di parlemen saat ia menyampaikan RUU tersebut, dilansir kantor berita AFP, Selasa (29/10/2024). Dia merupakan salah satu anggota parlemen yang mensponsori RUU tersebut.

    Beberapa sekutu setia Israel di Barat menyuarakan kekhawatiran atas larangan tersebut, dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan Inggris “sangat khawatir”. Amerika Serikat pun menyatakan “keprihatinan mendalam”, dengan menekankan bahwa UNRWA memiliki peran “kritis” dalam memberikan bantuan kepada warga sipil di Gaza.

    “Pengesahan undang-undang ini bisa memiliki implikasi di bawah hukum AS,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam jumpa pers.

  • Israel vs Iran Lanjut Memanas di Sidang Dewan Keamanan

    Panas! Israel-Iran Saling Serang di Sidang Dewan Keamanan PBB

    New York

    Israel dan Iran saling serang dan melempar tuduhan dalam sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas serangan Tel Aviv terhadap Teheran pada 26 Oktober lalu. Kedua negara itu saling menuduh satu sama lain telah membahayakan perdamaian Timur Tengah.

    Sidang darurat Dewan Keamanan PBB digelar pada Senin (28/10) atas permintaan Iran, setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap target-target militer untuk membalas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

    Iran menyebut serangan Israel itu memicu kerusakan terbatas di beberapa lokasi, juga menewaskan lima orang, yang terdiri atas empat tentara dan satu warga sipil.

    Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB itu yang digelar di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (29/10/2024), Tel Aviv maupun Teheran saling menegaskan hak mereka untuk membela diri.

    “Agresi Israel terhadap Iran sudah jelas dan tidak terjadi secara terpisah, Serangan agresif ini adalah bagian dari pola agresi yang lebih luas dan berkelanjutan serta bentuk impunitas yang tidak terkendali sehingga Israel terus mengganggu stabilitas seluruh kawasan,” cetus Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani.

    Dia menambahkan bahwa “pelanggaran hukum internasional yang terjadi secara terus-menerus dan secara sistematis” yang dilakukan Israel dan keterlibatan militer di wilayah Palestina, Lebanon, Suriah dan Yaman seharusnya memicu “kecaman tegas” dari Dewan Keamanan PBB.

    Iravani melontarkan kembali ancaman Iran untuk membalas serangan terbaru Israel pada 26 Oktober lalu, namun dia juga mengatakan bahwa Teheran lebih memilih diplomasi.

  • Anggota Parlemen Ungkap Alasan Israel Larang UNRWA

    Anggota Parlemen Ungkap Alasan Israel Larang UNRWA

    Jakarta

    Parlemen Israel menyetujui undang-undang (UU) yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di Israel. Seorang anggota parlemen Israel mengungkapkan alasan mereka menyetujui UU itu.

    “UNRWA… menjual cerita kepada mereka (rakyat Palestina) bahwa mereka akan dapat kembali ke Israel. Ini tidak akan terjadi,” ujar anggota parlemen Israel dari partai Beitenu, Yulia Malinovsky dilansir CNN, Selasa (29/10/2024).

    UNRWA membantah keras tuduhan tersebut. Atas tuduhan itu beberapa negara termasuk AS, juga sempat menangguhkan pendanaan untuk UNRWA awal tahun ini, sementara tuduhan tersebut sedang diselidiki.

    Pada bulan Januari, UNRWA mengakhiri kontrak orang-orang yang disebutkan namanya di Israel dan meluncurkan penyelidikan atas klaim mereka. Sebagian besar negara telah memulihkan pendanaan kecuali Amerika Serikat, yang merupakan donor terbesarnya.

    UNRWA mengatakan bahwa pada 20 Oktober tahun ini, 233 pekerjanya terbunuh. Bulan lalu, badan tersebut mengatakan bahwa seorang staf UNRWA “ditembak dan dibunuh di atap rumahnya oleh penembak jitu selama operasi militer Israel semalam” di Kamp El Far’a di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Sebelumnya, Parlemen Israel menyetujui UU yang melarang UNRWA bekerja di wilayah Israel. Undang-undang ini tetap disahkan Israel meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat.

    Dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), UU ini disetujui Senin (28/10) waktu setempat. Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung, sedangkan, ada 10 suara menentang.

    Juru bicara UNRWA Juliette Touma mengecam pemungutan suara tersebut.

    “Sangat keterlaluan bahwa negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya membubarkan badan PBB yang juga merupakan penanggap terbesar dalam operasi kemanusiaan di Gaza,” katanya kepada AFP.

    “Jika ini dilaksanakan, ini akan menjadi bencana, termasuk karena dampak yang mungkin terjadi pada operasi kemanusiaan di Gaza dan di beberapa bagian Tepi Barat,” katanya, seraya menambahkan bahwa badan tersebut adalah penyedia utama “tempat berlindung, makanan, dan perawatan kesehatan primer” di Gaza yang dilanda perang.

    (zap/nvc)

  • Amerika Cs Kecam Keputusan Israel Larang UNRWA!

    Israel Sahkan UU Larang Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA

    Jakarta

    Parlemen Israel menyetujui undang-undang yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di Israel. Undang-undang ini tetap disahkan Israel meskipun ada keberatan dari Amerika Serikat.

    Dilansir AFP, Selasa (29/10/2024), undang-undang ini disetujui Senin (28/10) waktu setempat. Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung.

    Sementara itu, ada 10 suara menentang. Undang-undang ini disahkan setelah bertahun-tahun kritik keras Israel terhadap UNRWA, yang semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza menyusul serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

    Larangan terhadap badan PBB tersebut –yang telah menyediakan bantuan penting dan pendampingan di seluruh wilayah Palestina dan pengungsi Palestina di tempat lain selama lebih dari tujuh dekade — akan menjadi pukulan bagi kerja kemanusiaan di Gaza jika diterapkan, menurut para ahli.

    Juru bicara UNRWA Juliette Touma mengecam pemungutan suara tersebut.

    “Sangat keterlaluan bahwa negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya membubarkan badan PBB yang juga merupakan penanggap terbesar dalam operasi kemanusiaan di Gaza,” katanya kepada AFP.

    “Jika ini dilaksanakan, ini akan menjadi bencana, termasuk karena dampak yang mungkin terjadi pada operasi kemanusiaan di Gaza dan di beberapa bagian Tepi Barat,” katanya, seraya menambahkan bahwa badan tersebut adalah penyedia utama “tempat berlindung, makanan, dan perawatan kesehatan primer” di Gaza yang dilanda perang.

    Washington memperingatkan Israel pada tanggal 15 Oktober bahwa mereka memiliki waktu 30 hari untuk meningkatkan jumlah bantuan yang mencapai Jalur Gaza atau mereka akan mempertimbangkan untuk menahan sebagian bantuan militer.

    (whn/whn)

  • Israel Lintas Batas Serang Iran Bikin Irak Mencak-mencak

    Israel Lintas Batas Serang Iran Bikin Irak Mencak-mencak

    Baghdad

    Israel menyerang Teheran, Iran, dengan alasan membalas serangan rudal pada awal Oktober lalu. Serangan Israel itu membuat Irak marah karena jet tempur Israel melintasi wilayah udaranya.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang diklaimnya sebagai target-target militer di Iran. Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.

    Militer Iran juga mengonfirmasi Israel telah menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Militer Iran menyebut beberapa jet tempur Israel telah menembakkan ‘sejumlah kecil rudal jarak jauh dari jarak yang jauh’, yang ada di dalam wilayah udara Irak yang menjadi area patroli militer Amerika Serikat (AS).

    AS diketahui menempatkan pasukan militer di wilayah Irak, yang merupakan bagian dari koalisi antiterorisme internasional untuk melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS), yang kini telah diusir keluar dari negara tersebut. Baghdad menjalin hubungan dekat dengan Teheran, namun juga memiliki kemitraan strategis dengan Washington.

    Pemerintah Irak sejauh ini berupaya menghindari keterlibatan dalam konflik regional yang semakin meningkat. Meski demikian, sejumlah faksi pro-Iran di Irak telah melancarkan serangan terhadap pangkalan dan posisi pasukan AS di wilayah tersebut dan mengklaim bertanggung jawab atas pengiriman drone ke wilayah Israel.

    Irak Marah ke Israel

    Otoritas Irak pun melontarkan kecaman terhadap Israel atas penggunaan wilayah udaranya untuk menyerang Iran, negara tetangganya, pada Sabtu (26/10/2024). Baghdad telah melayangkan surat protes kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres atas tindakan Tel Aviv tersebut.

    Juru bicara pemerintah Irak Bassim Alawadi, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024), menyebut surat protes itu mengecam ‘pelanggaran terang-terangan oleh entitas Zionis terhadap wilayah udara dan kedaulatan Irak, dengan menggunakan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam Iran pada 26 Oktober’.