partai: PBB

  • Analisis – di Bawah Trump, Amerika Punya Teman Baru: Rusia, Korea Utara, dan Belarus – Halaman all

    Analisis – di Bawah Trump, Amerika Punya Teman Baru: Rusia, Korea Utara, dan Belarus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Langkah terbaru Presiden AS Donald Trump mungkin menunjukkan siapa saja sekutu barunya dalam masa jabatan keduanya, menurut analisis dari The New York Times.

    Dalam sebuah keputusan yang tak biasa, Trump meminta Amerika Serikat untuk memberikan suara menentang resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina pada peringatan tiga tahun perang tersebut.

    Beberapa negara yang berpihak kepada Rusia dalam hal ini antara lain Korea Utara, Belarus, dan Sudan.

    Sebaliknya, negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, Kanada, Italia, Jepang, dan mayoritas dunia, mendukung resolusi tersebut.

    Hanya sebulan setelah menjabat, Trump mulai menggeser posisi Amerika di panggung internasional.

    AS kini berada di kubu negara-negara yang dianggap terisolasi oleh dunia, dan menjauh dari negara-negara sahabat tradisionalnya sejak Perang Dunia II.

    Pegeseran hubungan dengan sekutu lama ini memiliki dampak besar bagi kebijakan luar negeri Amerika di masa depan. 

    Meski para pemimpin Eropa seperti dari Polandia, Prancis, dan Inggris berusaha mendekati Trump, mereka kini menghadapi kenyataan bahwa nilai-nilai Trump berbeda dengan mereka, atau bahwa prioritas AS kini tidak sejalan dengan kepentingan mereka.

    Jika Amerika Serikat terus merangkul negara-negara yang terisolasi secara internasional seperti Rusia, maka Eropa, Kanada, dan sekutu Asia seperti Jepang dan Korea Selatan mungkin terpaksa mencari aliansi baru.

    Sementara itu, kedekatan Trump dengan Rusia memberikan kesempatan bagi Moskow untuk keluar dari isolasi diplomatik yang berusaha dibangun oleh Barat sejak invasinya ke Ukraina.

    Susan E. Rice, mantan duta besar PBB di bawah Barack Obama, menuduh Trump terang-terangan menuruti kehendak Rusia.

    “Trump menyelaraskan Amerika dengan musuh-musuh kita dan melawan sekutu-sekutu perjanjian kita,” kata Rice.

    “Kita semua harus bertanya mengapa?”

    Langkah Amerika untuk menentang resolusi PBB pada hari Senin (24/2/2025) mengejutkan para pemimpin Eropa.

    AS, bersama China dan Rusia, memberikan suara mentang resolusi, sementara Inggris, Prancis, dan sebagian besar negara Eropa lainnya abstain.

    Bahkan di dalam Partai Republik, beberapa anggota terpaksa menyuarakan ketidakpuasan mereka secara terbuka.

    Senator John Curtis dari Utah mengungkapkan kekhawatirannya.

    “Saya sangat prihatin dengan hasil pemungutan suara di PBB hari ini yang menempatkan kita di pihak yang sama dengan Rusia dan Korea Utara,” katanya di media sosial.

    Penasihat Trump berargumen bahwa sang presiden sedang melakukan negosiasi rumit untuk mengakhiri perang.

    Mereka mengklaim bahwa pendekatan Trump, yang berbeda dari presiden sebelumnya, pasti akan menghasilkan kesepakatan yang lebih baik.

    “Presiden Trump tahu cara membuat kesepakatan lebih baik dari siapa pun yang pernah memimpin negara ini,” kata Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih.

    Namun, Trump tampaknya lebih memilih untuk mendekati Putin, bahkan menyalahkan Ukraina atas perang tersebut, dan menyebut Presiden Zelensky sebagai “diktator tanpa pemilihan umum.”

    Sikap Trump yang lebih ramah terhadap otokrat seperti Putin dan Kim Jong Un semakin jelas ketika ia mengabaikan kritik terhadap Rusia.

    Sementara Trump dengan ramah menjamu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, harapan Eropa untuk meyakinkan Trump tetap rendah.

    Pada akhirnya, Trump terlihat lebih tertarik pada aliansi dengan Rusia dan Korea Utara, daripada mempertahankan hubungan dengan sekutu tradisional Amerika.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • LPKR Perkuat Komitmen Keberlanjutan lewat Lippo untuk Indonesia PASTI

    LPKR Perkuat Komitmen Keberlanjutan lewat Lippo untuk Indonesia PASTI

    Jakarta, Beritasatu.com – Lippo Karawaci Tbk (LPKR), perusahaan real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, terus berkomitmen dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Melalui program “Lippo untuk Indonesia PASTI” (Pintar, Asri, Sejahtera, Tangguh, Independen), LPKR aktif berkontribusi dalam berbagai program sosial guna memenuhi kebutuhan masyarakat lokal.

    Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, LPKR menciptakan budaya kesukarelawanan yang bertujuan memberikan dampak sosial signifikan di wilayah operasionalnya. Sejak dua tahun terakhir, perusahaan mendorong keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial, mengeksplorasi cara inovatif untuk berinteraksi dengan komunitas, serta mendukung berbagai inisiatif penting.

    Pada 2023, melalui “Lippo untuk Indonesia PASTI,” LPKR melaksanakan 1.284 program dan kegiatan keterlibatan masyarakat, yang mencakup beasiswa untuk mahasiswa di bidang kesehatan dan perhotelan, serta pengoperasian klinik gratis di Papua. Total dana yang dihabiskan untuk kegiatan ini mencapai lebih dari Rp 25,1 miliar.

    Program “Lippo untuk Indonesia PASTI” mencerminkan semangat yang kuat dan berani dalam mendorong kemajuan holistik agenda keberlanjutan di Indonesia. Hal ini merupakan wujud nyata komitmen LPKR untuk meningkatkan kualitas hidup semua pemangku kepentingan dalam ekosistem perusahaan, guna memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

    CEO Group Lippo, John Riady,  menjelaskan dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang semakin dinamis, aspek keberlanjutan menjadi fondasi ketangguhan bisnis. LPKR meyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi penting yang dapat menciptakan nilai serta mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi.

    Dengan demikian, LPKR menekankan pentingnya integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis inti, pekerjaan, dan manajemen risiko. Hal ini bertujuan agar direksi dan tim manajemen menerapkan pendekatan menyeluruh dan mengakomodasi berbagai aspek Environmental, Social and Governance (ESG), sekaligus memaksimalkan potensi peningkatan efisiensi dan membuka peluang baru.

  • Stok Uranium Iran yang Mendekati Kadar Senjata Telah Meningkat, Kata IAEA – Halaman all

    Stok Uranium Iran yang Mendekati Kadar Senjata Telah Meningkat, Kata IAEA – Halaman all

    Stok Uranium Iran yang Mendekati Kadar Senjata untuk Bom Telah Meningkat, Kata IAEA

    TRIBUNNEWS.COM- Persediaan uranium Iran yang mendekati kadar senjata telah melonjak sejak negara itu mengumumkan percepatan dramatis dalam pengayaan pada bulan Desember dan belum ada kemajuan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang belum terselesaikan, dua laporan oleh pengawas nuklir PBB mengatakan pada hari Rabu, Reuters melaporkan.

    Stok uranium yang diperkaya hingga 60 persen kemurnian fisil, mendekati sekitar 90 persen mutu bom, telah lama menjadi perhatian negara-negara Barat, yang mengatakan tidak ada pembenaran sipil untuk memperkaya uranium hingga tingkat yang begitu tinggi. Iran mengatakan pihaknya hanya menginginkan energi nuklir yang damai.

    Sementara pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memberikan tekanan pada Iran atas program nuklirnya, Badan Tenaga Atom Internasional telah mengatakan bahwa waktu hampir habis bagi diplomasi untuk memberlakukan pembatasan baru pada kegiatan Iran.

    “Peningkatan signifikan produksi dan akumulasi uranium yang diperkaya tinggi oleh Iran, satu-satunya negara non-senjata nuklir yang memproduksi bahan nuklir tersebut, merupakan masalah serius,” kata IAEA dalam sebuah bagian yang, secara tidak biasa, disertakan dalam kedua laporan triwulanannya tentang Iran.

    Laporan rahasia tersebut, yang dikirimkan ke negara-negara anggota pada hari Rabu dan keduanya dilihat oleh Reuters, menunjukkan bahwa sementara stok material 60 persen tumbuh setengahnya, tidak ada kemajuan nyata dalam menyelesaikan masalah-masalah lama yang belum terselesaikan, termasuk keberadaan jejak uranium yang tidak dapat dijelaskan di lokasi-lokasi yang tidak dideklarasikan.

    Stok uranium yang dimurnikan hingga 60 persen dalam bentuk uranium heksafluorida tumbuh sebesar 92,5 kg pada kuartal lalu menjadi 274,8 kg, kata salah satu dari dua laporan rahasia IAEA.

    Secara prinsip, itu cukup, jika diperkaya lebih lanjut, untuk enam bom nuklir, menurut tolok ukur IAEA. Masih cukup untuk lebih banyak senjata pada tingkat pengayaan yang lebih rendah.

    Sebelum percepatan terakhirnya, Iran memproduksi antara 6 dan 9 kilogram (13 dan 20 pon) uranium yang diperkaya hingga 60 persen per bulan. Kini, angkanya antara 35 dan 40 kg, kata seorang diplomat senior. Jumlah ini hanya kurang dari 42 kg yang pada prinsipnya cukup untuk satu bom, jika dimurnikan lebih lanjut.

    Salah satu laporan tersebut menunjukkan kurangnya kemajuan dalam masalah-masalah yang belum terselesaikan seperti menjelaskan jejak uranium, yang telah diminta IAEA kepada Republik Islam selama bertahun-tahun. 

    “Iran menyatakan bahwa mereka telah mengumumkan semua bahan nuklir, aktivitas, dan lokasi yang diwajibkan berdasarkan Perjanjian Pengamanan. Hal ini tidak sesuai dengan penilaian Badan tersebut,” katanya. 

    “Oleh karena itu, Badan tersebut menemui jalan buntu dalam hal menyelesaikan masalah-masalah pengamanan yang belum terselesaikan ini.”

    Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, 2017-21, Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan penting antara Iran dan negara-negara besar yang memberlakukan batasan ketat pada aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan keringanan sanksi. 

    Setelah Trump menarik diri pada tahun 2018, Iran melanggar dan jauh melampaui batasan tersebut.

    Karena kesepakatan sebagian besar sudah berantakan, kekuatan Eropa berusaha agar AS membantu menyetujui batasan baru pada program nuklir Iran atau menggunakan mekanisme dalam Rencana Aksi Komprehensif Bersama 2015 untuk menerapkan kembali semua sanksi sebelum kesepakatan berakhir pada bulan Oktober.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

  • Kesaksian Warga Myanmar yang Jual-Beli Ginjal Demi Menyambung Hidup

    Kesaksian Warga Myanmar yang Jual-Beli Ginjal Demi Menyambung Hidup

    Jakarta

    Perdagangan ginjal ilegal marak terjadi di berbagai negara, termasuk di India. BBC berbicara dengan orang-orang yang terlibat dalam prosesnya, termasuk pendonor, penerima, dan perantaranya, untuk mendapatkan gambaran soal bagaimana ini semua terjadi.

    “Saya hanya ingin punya rumah dan melunasi utang saya. Itulah mengapa saya memutuskan menjual ginjal saya,” kata Zeya, seorang buruh tani di Myanmar.

    Harga berbagai barang melonjak setelah terjadi perang saudara yang dipicu kudeta militer pada 2021. Karena itu, Zeya, bukan nama sebenarnya hampir tak lagi mampu menafkahi keluarga mudanya dan terlilit banyak utang.

    Zeya dan keluarga tinggal di rumah ibu mertuanya, di sebuah desa dengan rumah-rumah beratap jerami yang berjejer di sepanjang jalan tanah. Butuh beberapa jam untuk mencapai desa ini dengan kendaraan bermotor dari Yangon, kota terbesar di Myanmar.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Satu hari, Zeya mendengar ada orang-orang di desanya yang telah menjual salah satu ginjal mereka.

    “Saya lihat mereka tampak sehat,” kata Zeya.

    Maka, Zeya pun mulai menggali informasi lebih lanjut soal ini.

    Zeya adalah satu dari delapan orang di daerah itu yang mengatakan pada BBC Burma bahwa mereka telah menjual ginjal mereka di India.

    Perdagangan organ ilegal dapat ditemukan di seluruh Asia, dan kisah Zeya memberikan gambaran lebih soal bagaimana ini terjadi.

    Mengatur transaksi

    Membeli atau menjual organ tubuh manusia adalah tindakan ilegal di Myanmar dan India, tetapi Zeya mengatakan ia berhasil menemukan seorang pria yang ia sebut sebagai “perantara”.

    Menurut Zeya, pria itu mulanya membantu mengatur tes medis. Selang beberapa pekan, si pria bilang ada seorang perempuan Myanmar yang berpotensi jadi penerima ginjal Zeya, dan keduanya dapat melakukan operasi di India.

    Di India, jika pendonor dan penerima organ bukan kerabat dekat, mereka harus menunjukkan bahwa tindakan itu dilakukan sukarela untuk menolong tanpa mengharapkan imbalan. Mereka pun mesti menjelaskan hubungan mereka.

    Untuk itu, si perantara disebut memalsukan dokumen yang mirip Kartu Keluarga di Indonesia.

    “Si perantara itu mencantumkan nama saya di silsilah keluarga penerima,” kata Zeya.

    Mudahnya, perantara itu membuat Zeya seolah mendonorkan organ kepada “seseorang yang bukan kerabat sedarah, tetapi kerabat jauh”.

    Kemudian, imbuhnya, perantara itu membawanya untuk bertemu dengan penerima di Yangon.

    Di sana, seorang pria yang memperkenalkan diri sebagai dokter mengurus dokumen-dokumen lain dan memperingatkan Zeya bahwa dia harus membayar biaya yang cukup besar jika batal mendonorkan ginjalnya.

    BBCSetelah menjual ginjalnya secara ilegal, Zeya bilang ia bisa melunasi utangnya dan membeli sebidang tanah.

    BBC lantas menghubungi pria ini, yang bilang ia berperan memeriksa apakah pasien layak menjalani prosedur tersebut, bukan mengecek hubungan antara pendonor dan penerima.

    Zeya mengatakan dia diberi tahu bahwa dia akan menerima 7,5 juta kyat Myanmar. Ini setara antara Rp27,8 juta dan Rp44,2 juta selama beberapa tahun terakhirnilai tukarnya berfluktuasi sejak terjadi kudeta militer.

    Dia lalu terbang ke India utara untuk menjalani operasi di sebuah rumah sakit besar.

    Semua transplantasi yang melibatkan warga negara asing di India harus disetujui oleh panel yang disebut komite otorisasi, yang dibentuk rumah sakit atau pemerintah setempat.

    Zeya mengatakan dia diwawancara sekitar empat orang dengan bantuan seorang penerjemah.

    “Mereka bertanya kepada saya, apakah saya dengan sukarela menyumbangkan ginjal saya kepadanya, bukan dengan paksa,” kata Zeya.

    Ia menjelaskan bahwa penerima ginjalnya adalah seorang kerabat dan, kemudian, rencana transplantasinya disetujui.

    Zeya ingat dokter memberikan obat bius, lalu ia kehilangan kesadaran.

    “Tidak ada masalah besar setelah operasi, hanya saya selalu merasakan sakit setiap kali bergerak,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia tetap dirawat di rumah sakit itu selama seminggu setelah operasi.

    Getty ImagesIlustrasi pasien mulai kehilangan kesadaran setelah mendapat obat bius.

    ‘Ibu palsu’

    Pendonor lain, Myo Winyang juga bukan nama sebenarnya, mengatakan kepada BBC bahwa ia juga berpura-pura berkerabat dengan orang asing.

    “Si perantara memberi saya selembar kertas, dan saya harus menghafal apa yang tertulis di kertas itu,” katanya.

    Ia juga diminta mengatakan bahwa penerimanya menikah dengan salah satu kerabatnya.

    “Orang yang menilai kasus saya juga bermaksud menelepon ibu saya, tetapi pihak perantara mengatur agar ada ibu palsu yang menerima telepon itu,” katanya.

    Lalu, imbuhnya, si “ibu palsu” mengonfirmasi bahwa Myo Win mendonorkan ginjalnya kepada seorang kerabat dengan restunya.

    Getty ImagesIlustrasi ginjal manusia dijual.

    Myo Win mengatakan ia ditawari uang berjumlah sama dengan Zeya, tetapi uang itu disebut sebagai “sumbangan amal”, dan 10% di antaranya mesti disisihkan untuk membayar si perantara.

    Menurut Myo Win dan Zeya, keduanya mendapat sepertiga dari uang yang dijanjikan di depan.

    Sebelum memasuki ruang operasi, Myo Win berpikir, “Saya memutuskan saya harus melakukannya karena saya telah mengambil uang mereka.”

    Ia menambahkan, ia “memilih cara nekat ini” karena ia bergelut dengan utang dan tagihan medis istrinya.

    Tingkat pengangguran meningkat di Myanmar sejak kudeta militer. Perang menghancurkan ekonomi dan membuat investor asing melarikan diri.

    Pada 2017, seperempat dari populasi Myanmar hidup dalam kemiskinan dan, pada 2023, jumlahnya telah mencapai setengahnya, menurut badan pembangunan PBB, UNDP.

    BBC

    Myo Win mengatakan perantara itu tidak memberi tahu bahwa dia menjual ginjalnya secara ilegal.

    “Saya tidak akan melakukannya jika dia memberi tahu [tindakan itu ilegal]. Saya takut berakhir di penjara,” katanya.

    BBC sengaja tidak menyebutkan nama organisasi atau individu mana pun yang terlibat di operasi ilegal ini untuk melindungi anonimitas dan keselamatan orang yang diwawancarai.

    Namun, seorang pria lain di Myanmar, yang juga berbicara secara anonim, mengatakan kepada BBC bahwa ia telah membantu sekitar 10 orang untuk membeli atau menjual ginjal via operasi di India.

    Ia bilang biasanya ia merujuk orang-orang ke sebuah “agensi” di Mandalay, Myanmar tengah, yang bakal membantu mengurus hal ini.

    “Jangan khawatir soal para pendonor,” katanya. “Kami punya daftar pendonor yang mengantre untuk memberikan ginjal mereka.”

    Ia juga mengatakan bahwa sejumlah dokumen memang dipalsukan agar orang-orang yang tak saling kenal tampak berkerabat.

    Ketika ditanya apakah ia menerima uang untuk bantuan yang ia berikan, ia tidak menjawab.

    Penangkapan di India

    Transplantasi organ meningkat lebih dari 50% di seluruh dunia sejak 2010, dan sekitar 150.000 tindakan dilakukan setiap tahunnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Namun, WHO menyatakan bahwa pasokan organ yang ada hanya cukup untuk memenuhi sekitar 10% kebutuhan global.

    Perdagangan organ tubuh manusia tercatat ilegal di hampir semua negara dan sulit diukur. Pada 2007, WHO memperkirakan bahwa 5-10% organ yang ditransplantasikan berasal dari pasar gelap, tetapi angkanya bisa jadi lebih tinggi.

    Getty ImagesWHO menyatakan bahwa pasokan organ yang ada hanya cukup untuk memenuhi sekitar 10% kebutuhan global.

    Penjualan ginjal ilegal karena kemiskinan ditemukan dalam beberapa tahun terakhir di seluruh Asia, termasuk di Nepal, Pakistan, Indonesia, Afganistan, India, dan Bangladesh.

    India telah lama menjadi pusat wisata medis dan kekhawatiran tentang penjualan ginjal di sana tengah meningkat, terutama menyusul berbagai laporan media massa dan investigasi polisi belakangan.

    Juli lalu, kepolisian India mengatakan mereka telah menangkap tujuh orang terkait dugaan pemaksaan penjualan ginjal, termasuk seorang dokter India dan asistennya.

    Polisi menduga kelompok itu mengatur agar orang-orang Bangladesh miskin menjual ginjal mereka, termasuk menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan persetujuan transplantasi.

    Vijaya Rajakumari, dokter di RS Indraprastha Apollo yang bergengsi di Delhi, diduga telah melakukan operasi tersebut sebagai konsultan atau dokter tamu di RS Yatharth, yang terpisah hanya beberapa kilometer.

    Kuasa hukum Rajakumari mengatakan tuduhan tersebut “sama sekali tidak berdasar dan tanpa bukti”.

    Getty ImagesSeorang dokter di India ditangkap polisi pada Juli lalu terkait dugaan pemaksaan penjualan ginjal.

    Rajakumari disebut hanya melakukan operasi yang telah disetujui komite otorisasi dan selalu bertindak sesuai dengan hukum.

    Menurut perintah pengadilan terkait pembebasan bersyaratnya, ia tidak dituduh menyiapkan dokumen palsu.

    RS Yatharth mengatakan kepada BBC bahwa semua kasus medis yang ditangani, termasuk oleh dokter tamu, “tunduk pada protokol kami yang kuat untuk memastikan kepatuhan terhadap standar hukum dan etika”.

    “Kami telah meningkatkan lebih jauh proses yang ada untuk mencegah kejadian seperti itu di masa mendatang,” kata RS Yatharth.

    Setelah penangkapan Rajakumari, RS Apollo mengatakan si dokter adalah konsultan yang bekerja secara lepas, dan seluruh keterlibatan klinisnya di rumah sakit tersebut telah dihentikan.

    Hingga kini, Rajakumari belum didakwa di pengadilan.

    ‘Tidak ada penyesalan’

    April lalu, seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan India menulis surat kepada seluruh negara bagian untuk memperingatkan tentang “peningkatan” transplantasi yang melibatkan orang asing dan menyerukan pemantauan yang lebih baik.

    Berdasarkan hukum India, warga negara asing yang ingin menyumbangkan atau menerima organ harus memiliki sejumlah dokumen, termasuk yang menunjukkan hubungan antara donor dan penerima, yang diverifikasi oleh kedutaan negara mereka sendiri di India.

    BBC telah menghubungi Kementerian Kesehatan India dan Organisasi Transplantasi Organ dan Jaringan Nasional, serta pemerintah militer Myanmar untuk meminta komentar mereka, tetapi hingga kini belum mendapat tanggapan.

    Seorang dokter sekaligus juru kampanye kesehatan masyarakat di Myanmar, Thurein Hlaing Win, mengatakan, “Penegakan hukum tidak berjalan efektif.”

    Ia menambahkan bahwa calon pendonor perlu menyadari risikonya, termasuk pendarahan selama operasi dan kerusakan organ lain, seraya menambahkan mereka memerlukan perawatan lanjutan yang memadai.

    Getty ImagesProtes terhadap kudeta Myanmar tahun 2021 diredam dan perang saudara yang brutal pun terjadi, memicu kenaikan harga barang, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan.

    BBC terakhir kali mendengar kabar dari Zeya beberapa bulan setelah operasinya.

    “Saya mampu melunasi utang saya dan membeli sebidang tanah,” katanya.

    Namun, Zeya mengatakan tidak mampu membayar orang untuk membangun rumahnya atau mengerjakan sendiri pembangunannya di tengah masa pemulihan pascaoperasi. Ia bilang ia menderita sakit punggung.

    “Saya harus segera kembali bekerja. Jika efek sampingnya muncul lagi, saya harus menghadapinya. Saya tidak menyesalinya,” imbuhnya.

    Ia mengatakan sempat berhubungan dengan penerima ginjalnya selama beberapa waktu, dan si penerima bilang ginjalnya dalam kondisi baik.

    Berbicara secara anonim, penerima ginjal itu mengatakan kepada BBC bahwa ia membayar total 100 juta kyat Myanmar, kira-kira setara Rp360,1 juta hingga Rp572,9 juta dalam beberapa tahun terakhir.

    Namun, ia membantah bahwa dokumennya dipalsukan, dan menyatakan bahwa Zeya adalah kerabatnya.

    Enam bulan setelah operasinya, Myo Win mengatakan kepada BBC bahwa ia telah melunasi sebagian besar utangnya, tetapi tidak semuanya.

    “Saya sekarang tidak punya pekerjaan dan bahkan tidak punya sepeser pun uang,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia mengalami beberapa masalah perut sejak operasi.

    Ia tidak menyesal, tapi juga mengatakan, “Saya bilang ke orang-orang lainnya untuk tidak melakukan ini. Ini tidak baik.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pilu Tujuh Bayi di Gaza Meninggal karena Hipotermia, Tewas Akibat Kedinginan

    Pilu Tujuh Bayi di Gaza Meninggal karena Hipotermia, Tewas Akibat Kedinginan

    Jakarta

    Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya tujuh bayi meninggal akibat cuaca dingin di Gaza dalam waktu 24 jam terakhir.

    Dr Saeed Salah, direktur medis Patient’s Friends Benevolent Society Hospital (PFBS) Gaza Utara memperingatkan bencana akan kemungkinan meningkatnya jumlah bayi yang meninggal akibat hipotermia saat mereka mencoba bertahan hidup dalam kondisi cuaca dingin ekstrem di tenda pengungsian.

    Diberitakan CNN, dalam dua pekan terakhir, delapan bayi dengan hipotermia dirawat di fasilitas medis di Kota Gaza, kata Dr. Salah. Dari jumlah tersebut, tiga dirawat di unit perawatan intensif dan tiga lainnya meninggal dalam beberapa jam setelah tiba.

    Pada Selasa (25/2), bayi keempat yang baru berusia 69 hari meninggal. Di Gaza Selatan, dua bayi dengan gejala hipotermia meninggal di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis. Selang sehari, angka kematian bayi akibat hipotermia di jalur Gaza naik menjadi tujuh setelah Seela Abdel Qader, yang berusia kurang dari dua bulan, meninggal.

    “Gelombang dingin menyebabkan lebih banyak korban setiap hari, terutama di antara bayi yang baru lahir, karena pendudukan (Israel) menghancurkan fasilitas kesehatan mereka, serta penghancuran peralatan dan perangkat medis untuk bayi yang baru lahir,” kata Dr. Al-Bursh dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan pada hari Rabu.

    Genosida Israel di Gaza telah mendorong banyak warga Palestina mengungsi. Setidaknya 1,9 juta orang telah mengungsi, menurut PBB. Banyak yang mencari perlindungan di area terbuka yang luas, tinggal selama berbulan-bulan di tenda-tenda darurat yang terbuat dari kain dan nilon dengan sedikit akses ke kehangatan, listrik, atau pemanas.

    Dalam kondisi cuaca dingin, bayi baru lahir dan anak-anak hingga tiga bulan termasuk di antara mereka yang paling berisiko terkena infeksi pernapasan, kekurangan pasokan darah, dan infeksi.

    (kna/kna)

  • Israel Gempur Suriah, Arab Saudi Bilang Gini

    Israel Gempur Suriah, Arab Saudi Bilang Gini

    Jakarta

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk serangan Israel baru-baru ini yang menargetkan Suriah. Saudi menuduh Israel berupaya mengacaukan situasi di negara tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Saudi mengeluarkan pernyataan yang diposting di media sosial X, yang mengatakan bahwa Israel berupaya “mengacaukan keamanan dan stabilitas [Suriah] dengan pelanggaran berulang terhadap perjanjian dan hukum internasional.”

    “Kerajaan menyatakan solidaritasnya dengan pemerintah dan rakyat Suriah dan menekankan perlunya masyarakat internasional untuk mengambil tanggung jawab dalam menghentikan tindakan Israel yang mengganggu keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut dan mencegah konflik meluas — sesuatu yang telah berulang kali diperingatkan oleh Kerajaan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (27/2/2025).

    Sebelumnya pada hari Selasa lalu, Israel menggempur wilayah Damaskus selatan dan wilayah Suriah selatan dekat perbatasan Yordania. Ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan Israel terhadap apa yang disebutnya sebagai target militer Suriah.

    Dilaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel menggempur sejumlah kota di wilayah Suriah. Militer Israel mengklaim serangannya itu menargetkan lokasi-lokasi militer, yang digunakan untuk menyimpan senjata.

    Laporan penduduk Suriah, sumber-sumber keamanan dan televisi lokal Suriah, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (26/2/2025), menyebut sejumlah pesawat militer Israel menyerang kota Kisweh yang berjarak 19 kilometer di sebelah selatan Damaskus, ibu kota Suriah, pada Selasa (25/2) tengah malam.

    Sumber keamanan Suriah mengatakan sebuah situs militer di kota Kisweh menjadi target serangan udara Israel. Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal korban jiwa atau kerusakan akibat serangan itu.

    Lihat Video ‘Pertukaran Tahanan Terakhir, Warga Palestina Tinggalkan Penjara Israel’:

    Serangan udara Israel juga menghantam sebuah kota di Provinsi Daraa, Suriah bagian selatan, pada waktu yang sama.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya menyerang sejumlah target militer di wilayah Suriah bagian selatan, termasuk markas besar dan situs-situs yang disebut berisi senjata-senjata.

    Israel telah memindahkan pasukannya ke zona demiliterisasi yang dipantau PBB di Suriah setelah kelompok oposisi menggulingkan mantan Presiden Bashar al-Assad pada bulan Desember lalu.

    Lihat Video ‘Pertukaran Tahanan Terakhir, Warga Palestina Tinggalkan Penjara Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tepi Barat yang Bisa Menjadi ‘Gaza Baru’ di Palestina

    Tepi Barat yang Bisa Menjadi ‘Gaza Baru’ di Palestina

    PIKIRAN RAKYAT – Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) prihatin dengan kondisi masyarakat di Tepi Barat atau West Bank, Palestina.

    Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini mengatakan orang-orang yang berada di Tepi Barat mengalami dampak buruk imbas serangan Israel di wilayah tersebut sejak 5 minggu lalu. 

    Lazzarini mengatakan 60 orang termasuk anak-anak tewas imbas agresi Israel. Selain itu, infrastruktur publik juga mengalami kehancuran dan bisa mengganggu aktivitas warga.

    “Kehidupan masyarakat berubah drastis, trauma dan kehilangan kembali menghantui. Sekitar 40.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka, terutama di kamp pengungsian di wilayah utara,” ujarnya dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.

    Tak hanya itu, Israel juga telah membatasi aktivitas warga Palestina di Tepi Barat. Hal ini menimbulkan ketakutan, ketidakpastian, dan kesedihan.

    “Lebih dari 5.000 anak yang biasanya bersekolah di sekolah UNRWA telah kehilangan kesempatan pendidikan, beberapa di antaranya telah kehilangan kesempatan pendidikan selama lebih dari 10 minggu,” katanya.

    Belum lagi, pasien-pasien yang dirawat tidak dapat mengakses layanan kesehatan. Juga, warga yang tinggal di Tepi Barat tidak mendapatkan air, listrik, dan layanan dasar lainnya.

    Saat ini semakin banyak orang yang bergantung pada bantuan kemanusiaan di tengah lembaga-lembaga bantuan kewalahan dan sangat kekurangan sumber daya.

    “Tim UNRWA kami melacak orang-orang yang mengungsi dan terus menyediakan mereka makanan yang sangat dibutuhkan, perawatan kesehatan, dan kebutuhan dasar untuk menjaga mereka tetap hangat,” tutur pejabat PBB tersebut.

    Lazzarini menyebut Tepi Barat saat ini tengah menjadi medan perang dan bisa saja menjadi ‘Gaza Baru’ jika melihat situasi yang ada.

    “Warga Palestina adalah yang paling menderita. Ini harus diakhiri,” katanya.

    Prihatin

    Melihat situasi terkini di Tepi Barat, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan keprihatinan dengan kondisi yang ada.

    “Komite Palang Merah Internasional sangat prihatin dengan dampak operasi keamanan yang sedang berlangsung terhadap penduduk sipil di Jenin dan Tulkarem, Tubas dan lokasi lain di Tepi Barat utara,” kata ICRC dalam sebuah pernyataan dilaporkan Anadolu.

    Operasi yang dilakukan Israel telah menyebabkan warga sipil mengungsi. Tak hanya itu, warga Palestina juga dihadapkan situasi sulit dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, perawatan medis, dan tempat tinggal.

    Tentara Israel melancarkan operasi militer di Tepi Barat utara sejak bulan lalu, menewaskan sedikitnya 60 orang dan membuat ribuan orang mengungsi.

    Itu merupakan serangan militer Israel terbaru dalam eskalasi yang sedang berlangsung di Tepi Barat, di mana sedikitnya 923 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 orang terluka dalam serangan tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

    Mahkamah Internasional pada Juli mengatakan bahwa pendudukan lama Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, dan menuntut evakuasi semua pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kata Trump Soal Ukraina Ingin Masuk NATO: Anda Bisa Melupakannya!

    Kata Trump Soal Ukraina Ingin Masuk NATO: Anda Bisa Melupakannya!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak untuk menawarkan jaminan keamanan AS ataupun keanggotaan NATO untuk Ukraina. Hal ini disampaikannya seiring rencana lawatan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke AS guna menandatangani kesepakatan penyerahan sumber daya alam.

    Trump mengatakan bahwa sekutu-sekutu Eropa yang akan bertanggung jawab atas keamanan Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/2/2025), berpidato di hadapan wartawan dalam rapat kabinet, Trump mengatakan Zelensky akan berkunjung pada hari Jumat mendatang dan menandatangani perjanjian penyerahan mineral tanah jarang yang digunakan dalam kedirgantaraan dan teknologi lainnya.

    Trump pun mengesampingkan kemungkinan Amerika Serikat memberikan jaminan keamanan yang lebih formal, seperti yang diminta oleh pemerintah Ukraina.

    “Saya tidak akan memberikan jaminan keamanan yang berlebihan,” kata Trump.

    “Kita akan meminta Eropa untuk melakukan itu,” kata Trump. “Eropa adalah tetangga sebelah mereka, tetapi kita akan memastikan semuanya berjalan dengan baik,” imbuh Trump.

    Ketika ditanya konsesi apa yang perlu diberikan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina, Trump mengesampingkan keanggotaan Ukraina di NATO. Dia bahkan mengulangi pendirian Rusia bahwa masalah tersebut menjadi pemicu invasi ke Ukraina.

    “NATO — Anda bisa melupakannya,” kata Trump. “Saya pikir mungkin itulah alasan semuanya ini dimulai,” cetus Trump.

    Sebelumnya, mantan presiden Joe Biden mendukung keanggotaan Ukraina di NATO tanpa memberikan kerangka waktu yang konkret.

    Amerika Serikat pada hari Senin lalu, memihak Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menentang hampir semua sekutu Eropanya dengan sebuah resolusi yang menyerukan diakhirinya perang, tanpa menekankan integritas teritorial Ukraina.

    “Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk membuat kesepakatan terbaik yang kami bisa untuk kedua belah pihak,” kata Trump pada hari Rabu (26/2) waktu setempat.

    Trump menegaskan bahwa diplomasinya membawa semangat kompromi baru dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sebelumnya “menginginkan semuanya” di Ukraina.

    “Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan,” ujar Trump.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bertambah, Korban Tewas Akibat Hujan Es di Afghanistan Jadi 39 Orang

    Bertambah, Korban Tewas Akibat Hujan Es di Afghanistan Jadi 39 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat hujan lebat dan hujan es di Afghanistan bertambah. Total korban tewas kini menjadi 39 orang.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/2/2025), pejabat manajemen bencana Afghanistan mengatakan 39 orang tewas akibat hujan es di tiga provinsi. Sebelumnya, banjir bandang melanda provinsi perbatasan barat Farah pada hari Selasa yang menghanyutkan 21 orang, sementara tiga lainnya tewas ketika badai hujan es menyebabkan rumah mereka runtuh.

    “Banjirnya kuat, menghancurkan pertanian saya, menghancurkan segalanya… semua lahan terendam banjir,” kata Nasrullah, seorang petani berusia 50 tahun, kepada AFP.

    “Selama enam puluh tahun hidup saya, saya belum pernah melihat angin, hujan, dan badai seperti ini,” kata petani lain, Mohammad Ibrahim. Ia mengatakan badai itu begitu kuat hingga “melempar pagar sejauh 30-35 meter” dan menerbangkan semua yang terbuat dari kayu.

    Gubernur distrik, Mohammed Sadeq Jehadmal, mengatakan kepada AFP bahwa 50 rumah dan 60 toko rusak, sementara “antara 2.000 hingga 2.500 panel surya hancur”.

    Lebih jauh ke timur, enam orang tewas di provinsi Helmand, termasuk seorang anak yang tersambar petir, dan sembilan orang tewas di provinsi Kandahar.

    Para pejabat mengatakan hujan lebat yang mematikan tersebut mungkin membantu memperbaiki kondisi kekeringan jangka panjang di beberapa provinsi, termasuk Farah yang dilanda banjir.

    “Hujan dan salju terus turun di sebagian besar provinsi, yang telah mengurangi kekeringan,” kata Abdullah Jan Sayeq, juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan.

    “Ini akan memperkaya infrastruktur air. Pertanian akan ditingkatkan dan akan berdampak positif pada peternakan.”

    Afghanistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia setelah puluhan tahun berperang dan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, yang menurut para ilmuwan memicu cuaca ekstrem.

    Negara ini menduduki peringkat keenam sebagai negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

    Kekeringan, banjir, degradasi lahan dan menurunnya produktivitas pertanian merupakan ancaman utama, menurut PBB.

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 3 Tahun Perang, RDNA4 Perkirakan Biaya Rekonstruksi Ukraina Mencapai 524 Miliar Dolar AS – Halaman all

    3 Tahun Perang, RDNA4 Perkirakan Biaya Rekonstruksi Ukraina Mencapai 524 Miliar Dolar AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama tiga tahun sejak 24 Februari 2022.

    Penilaian Cepat Kerusakan dan Kebutuhan (RDNA4) yang dirilis oleh Pemerintah Ukraina, Kelompok Bank Dunia, Komisi Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa total biaya rekonstruksi dan pemulihan Ukraina mencapai 524 miliar dolar Amerika dalam dekade berikutnya (10 tahun ke depan).

    Perkiraan ini sekitar 2,8 kali lipat dari estimasi PDB nominal Ukraina untuk tahun 2024, seperti yang dikutip dari laman resmi PBB.

    Pada 2025, pemerintah Ukraina, dengan dukungan dari donor internasional, telah mengalokasikan 7,37 miliar dolar Amerika untuk sektor-sektor prioritas, seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, energi, transportasi, pasokan air, penjinakan ranjau, dan perlindungan sipil.

    Komisaris Uni Eropa untuk Perluasan, Marta Kos, menyatakan bahwa Uni Eropa berperan dalam mendukung rekonstruksi Ukraina dengan memobilisasi investasi swasta melalui Kerangka Investasi Ukraina, serta membantu integrasi negara tersebut ke dalam Pasar Tunggal Uni Eropa.

    Namun, masih ada kesenjangan pembiayaan sebesar 9,96 miliar dolar Amerika yang perlu dipenuhi untuk pemulihan dan rekonstruksi.

    Matthias Schmale, Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Ukraina, menekankan bahwa biaya perang sebenarnya tidak hanya diukur dari kerusakan fisik, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan dan mata pencaharian rakyat Ukraina.

    Dikutip dari The Guardian, Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, mengungkapkan bahwa meskipun serangan Rusia terus berlanjut, pemulihan tetap menjadi fokus utama pemerintah Ukraina.

    Ia mengapresiasi dukungan dari Bank Dunia, Uni Eropa, dan PBB dalam proses ini.

    Tahun ini, pemerintah akan melanjutkan program pemulihan cepat, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur energi dan pembangunan perumahan bagi keluarga Ukraina yang terdampak perang.

    Laporan RDNA4 mencatat bahwa kerusakan yang terjadi di Ukraina hingga 31 Desember 2024 sudah mencapai 176 miliar dolar Amerika.

    Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan 152 miliar dolar Amerika yang tercatat dalam laporan RDNA3 pada Februari 2024. Ini menunjukkan bahwa kerusakan akibat perang di Ukraina terus bertambah.

    Sektor-sektor yang paling terdampak adalah perumahan, transportasi, energi, perdagangan, industri, dan pendidikan.

    Sekitar 13 persen dari total persediaan perumahan telah hancur, yang berdampak pada lebih dari 2,5 juta rumah tangga.

    Sektor energi juga mengalami kerusakan signifikan, dengan peningkatan 70 persen pada pembangkit listrik, transmisi, infrastruktur distribusi, dan pemanas distrik.

    Sektor perumahan menjadi yang paling membutuhkan rekonstruksi, dengan total biaya yang diperkirakan mencapai hampir 84 miliar dolar Amerika, diikuti oleh sektor transportasi (78 miliar dolar Amerika), energi (68 miliar dolar Amerika), perdagangan dan industri (64 miliar dolar Amerika), serta sektor pertanian (55 miliar dolar Amerika).

    Biaya pembersihan dan pengelolaan puing-puing mencapai hampir 13 miliar dolar Amerika.

    Penilaian ini juga menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam pemulihan fisik dan ekonomi serta reformasi yang ambisius di Ukraina.

    Lebih dari 13 miliar dolar Amerika dari kebutuhan rekonstruksi telah dipenuhi melalui bantuan dari pemerintah dan sektor swasta.

    Pada 2024, sekitar 1,2 miliar dolar Amerika telah dicairkan untuk pemulihan sektor perumahan, dengan lebih dari 2.000 kilometer jalan yang telah diperbaiki.

    Sektor swasta telah berperan penting dalam proses pemulihan ini, dengan perusahaan-perusahaan mulai berinvestasi dalam perbaikan infrastruktur dan solusi energi terdistribusi, seperti pembangkit listrik tenaga gas dan panel surya.

    Sektor swasta diperkirakan dapat memenuhi sepertiga dari total kebutuhan pemulihan, memberikan pelengkap yang penting bagi investasi publik.

    Pemulihan harus memperhatikan penciptaan peluang kerja yang bermartabat, pendidikan, perawatan kesehatan, dan inklusi sosial untuk kelompok rentan.

    RDNA4 juga menyoroti pentingnya investasi dalam pemulihan dan rekonstruksi untuk mendukung Aksesi Ukraina ke Uni Eropa dan ketahanan jangka panjang.

    Pemulihan ini bukan hanya untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia, tetapi juga untuk membangun kembali negara dengan solusi dan reformasi inovatif yang sesuai dengan standar Uni Eropa.

    Temuan RDNA4 ini sejalan dengan Rencana Reformasi Ukraina untuk tiga tahun ke depan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)