Indonesia Segera Terbitkan Visa Baru Bagi Mahasiswa Palestina
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) RI
Yusril
Ihza Mahendra mengatakan pemerintah Indonesia segera menerbitkan
visa
baru bagi para mahasiswa
Palestina
penerima beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan studinya.
“Apabila nanti mereka kembali ke sini, saya katakan itu tidak masalah. Kami akan segera memberikan visa baru atau memperpanjang visa yang telah diberikan kepada mereka,” kata Yusril melansir Antara, Senin (3/3/2025).
Pernyataan itu menanggapi laporan Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (26/2/2025) lalu, tentang kondisi belasan mahasiswa Palestina yang mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia.
Status visa mereka disebutkan sudah kedaluwarsa dan membutuhkan perpanjangan. Mereka sebelumnya tidak bisa keluar dari Palestina karena situasi perang.
Selain itu, Yusril juga menanyakan upaya diplomasi Palestina dalam rangka memperkuat status Palestina dari negara pengamat non-anggota menjadi anggota penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia juga mempertanyakan berbagai langkah diplomatik yang sudah dilakukan dalam menghadapi perubahan peta politik dunia saat ini, yang harus dimanfaatkan Palestina untuk memperkuat posisi mereka.
“Karena kita tahu bahwa secara militer tidak mungkin dilakukan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Palestina oleh karena ketidakseimbangan militer Palestina dibandingkan dengan kekuatan Israel,” katanya.
Dirinya pun menegaskan sikap pemerintah Indonesia yang terus mendukung kemerdekaan Palestina karena sejak tahun 1948 sampai sekarang, baik pemerintah maupun negara Indonesia, selalu konsisten mendukung perjuangan dan kemerdekaan serta terbentuknya sebuah negara Palestina.
Dia berharap Palestina dapat mengupayakan diplomasi kepada negara-negara Arab agar memiliki satu pandangan yang sama dalam mendukung Palestina merdeka.
Di sisi lain, Yusril turut menyinggung nasib Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang tidak bisa beroperasi lagi akibat serangan Israel. Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), lembaga yang membangun rumah sakit itu melalui dana donasi rakyat Indonesia, sebelumnya telah menemui Yusril dan meminta difasilitasi oleh pemerintah Indonesia untuk memperbaiki rumah sakit itu.
Adapun status rumah sakit itu berada di atas tanah wakaf yang diberikan kepada MER-C oleh Palestina. Ketika pembangunan selesai dilakukan, operasional dan tanggung jawab rumah sakit tersebut diserahkan kepada otoritas kesehatan Palestina.
“Sekarang karena keadaannya rusak, apakah mau dikelola kembali oleh MER-C atau langkah apa yang dilakukan oleh pemerintah Palestina. Tapi sampai hari ini, belum ada kejelasan karena memang situasinya masih sangat tidak memungkinkan di daerah Gaza,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun menyampaikan terima kasih atas dukungan konsisten rakyat dan pemerintah Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.
Situasi Gaza saat ini, lanjutnya, masih membutuhkan perhatian dan bantuan internasional.
“Ada ratusan ribu warga yang tidak memiliki tempat tinggal dan kekurangan bahan makanan serta akses fasilitas kesehatan yang minim,” ungkap Zuhair.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
partai: PBB
-
/data/photo/2025/02/20/67b7123e000a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Indonesia Segera Terbitkan Visa Baru Bagi Mahasiswa Palestina
-

Thailand Deportasi Warga Uighur ke China, AS Keluarkan Peringatan Keamanan
Bangkok –
Thailand melakukan deportasi terhadap 40 warga Uighur ke China. Deportasi itu dilakukan meski ada peringatan dari kelompok hak asasi manusia bahwa warga Uighur dapat menghadapi kemungkinan penyiksaan dan bahkan kematian di China.
Dilansir BBC dan Reuters, Minggu (2/3/2025), kelompok tersebut diperkirakan telah diterbangkan kembali ke wilayah Xinjiang di China pada Kamis (27/2) setelah ditahan selama 10 tahun di sebuah pusat penahanan Bangkok.
China telah dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan dan kemungkinan genosida terhadap penduduk Uighur dan kelompok etnis Muslim lainnya di wilayah barat laut Xinjiang. Beijing telah membantah semua tuduhan tersebut.
Ini adalah pertama kalinya Thailand mendeportasi warga Uighur sejak 2015. Deportasi tersebut awalnya dilakukan secara rahasia setelah kekhawatiran serius disampaikan oleh Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Media Thailand melaporkan beberapa truk, termasuk dengan jendela yang ditutupi plastik hitam, meninggalkan pusat penahanan imigrasi utama Bangkok pada Kamis pagi waktu setempat. Beberapa jam kemudian, situs pelacak penerbangan Flightrader24 menunjukkan penerbangan tak terjadwal China Southern Airlines meninggalkan Bangkok dan akhirnya tiba di Xinjiang.
Pemerintah Thailand kemudian mengatakan telah memutuskan untuk mengirim 40 warga Uighur kembali ke China. Thailand mengatakan menahan orang lebih dari satu dekade adalah hal yang tidak dapat dibenarkan.
Thailand juga menyebut tidak ada negara ketiga yang mau untuk menerima mereka. Turki, yang telah memberikan suaka kepada warga Uighur di masa lalu, juga tidak menerima.
“Di negara mana pun di dunia, tindakan harus mematuhi prinsip hukum, proses internasional, dan hak asasi manusia,” kata Shinawatra.
Beijing mengatakan 40 imigran ilegal China dipulangkan dari Thailand. Tetapi, China menolak mengonfirmasi bahwa kelompok tersebut adalah warga Uighur.
“Pemulangan tersebut dilakukan sesuai dengan hukum China dan Thailand, hukum internasional, dan praktik internasional,” kata kementerian luar negeri.
Media pemerintah China mengatakan kelompok tersebut telah ‘disihir’ oleh organisasi kriminal dan terdampar di Thailand setelah meninggalkan China tersebut secara ilegal.
AS pun merespons langkah Thailand. Kedutaan Besar AS di Bangkok mengeluarkan peringatan keamanan bagi warga negara AS di Thailand sehari setelah deportasi rahasia 40 warga Uighur ke China.
“Deportasi serupa telah memicu serangan balasan yang brutal di masa lalu,” demikian peringatan keamanan yang diunggah di situs web kedutaan.
Para diplomat dan analis keamanan mengatakan langkah Thailand melakukan deportasi 100 warga Uighur ke China pada bulan Juli 2015 telah menyebabkan pengeboman mematikan sebulan kemudian di sebuah kuil di Bangkok yang menewaskan 20 orang dalam serangan terburuk di Thailand.
Pihak berwenang Thailand saat itu menyimpulkan serangan itu terkait dengan tindakan keras mereka terhadap jaringan perdagangan manusia, tanpa secara khusus menghubungkan kelompok itu dengan orang Uighur. Dua orang etnis Uighur ditangkap terkait dengan insiden itu dan persidangan mereka terus berlanjut meski mengalami penundaan berulang kali.
Kedutaan Besar Jepang di Thailand juga mengirim email peringatan kepada warganya setelah deportasi itu.
“Ini bukan perubahan dalam penilaian risiko tentang Thailand,” demikian isi email tersebut.
Tonton juga Video: 129 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Malaysia Lewat Batam
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3457538/original/038165100_1621227090-13092.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hari Ini Memperingati Apa, Berikut Daftarnya dan Sejarah Singkatnya
Pada tanggal 1 Maret, dunia memperingatinya sebagai Hari Tanpa Diskriminasi yang diciptakan sejak Desember 2013 oleh Direktur United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), Michel Sidibe.
Peringatannya memiliki tujuan untuk mengakhiri segala bentuk ketidaksetaraan dan diskriminasi yang terjadi selama ini. Selain itu, perlakuan diskriminasi pada dasarnya adalah pelanggaran hak manusia yang harus ditentang.
Kemudian peringatan ini menegaskan bahwa setiap individu mempunyai hak untuk hidup bermartabat terlepas dari penampilan, ras, geografi, serta kepercayaannya. PBB juga mendukung tujuan tersebut dan memperingatinya dengan berbagai acara.
Perayaannya juga biasa dilakukan dengan meriah seperti merancang kampanye terkait penolakan tindakan diskriminasi dan lain-lain.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3365652/original/045479900_1612230173-20210201-Aksi_Wanita_Muslim_Ukraina_Memperingati_Hari_Hijab_Sedunia-AFP_6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Maret 2025: Sabtu Penuh Makna, dari Ramadan hingga Hari Tanpa Diskriminasi – Page 3
Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia atau Zero Discrimination Day merupakan peringatan yang digelar setiap tanggal 1 Maret setiap tahunnya. Peringatan ini dibuat dengan tujuan untuk mengajak semua orang mengakhiri segala bentuk diskriminasi.
Sehingga masyarakat bisa membuat kehidupan antar sesama yang jauh lebih harmonis dan adil. Melansir dari Livemint pada peringatan tahun ini Hari Tanpa Diskriminasi merupakan peringatan yang ke-10 tahun.
UNAIDS juga menuturkan bahwa dalam peringatan tahun ini memiliki tema bertajuk “Melindungi kesehatan setiap orang, melindungi hak-hak setiap orang”. UNAIDS menuturkan bahwa hak setiap orang sangat penting untuk dilindungi.
Sehingga menjunjung tinggi hak setiap orang merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Pasalnya setiap orang memiliki peran untuk bisa mengakhiri diskriminasi di antara masyarakat.
Diskriminasi sendiri merupakan sebuah tindakan perlakuan yang bias, tidak adil, hingga merugikan terhadap seseorang atau sekelompok orang. Melansir dari KBBI, diskriminasi merupakan perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan beberapa hal.
Misalnya warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan lain sebagainya yang membuat seseorang mendapatkan perlakukan berbeda. Sehingga dengan kehadiran Hari Tanpa Diskriminasi bisa bermanfaat untuk memulai gerakan solidaritas di seluruh negara.
Peringatan ini menjadi pengingat yang membuka pandangan masyarakat tentang pentingnya kesetaraan hingga perdamaian. Pasalnya setiap individu, komunitas, bahkan masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan hidup damai tanpa adanya diskriminasi.
Melansir dalam beberapa sumber Hari Tanpa Diskriminasi dicetuskan oleh Direktur UNAIDS Michel Sidibe pada tahun 2013. Diketahui Michel Sidibe terinspirasi dengan Hari AIDS Sedunia.
Sementara itu PBB menyetujui rancangan kampanye tersebut dengan tujuan memberikan kehidupan manusia dan kebebasannya dalam mendapatkan kehormatan. Kemudian di tahun berikutnya PBB mulai memperingati Hari Tanpa Diskriminasi pertama tanggal 1 Maret 2014.
Sejak peringatan pertama tersebut tahun berikutnya dunia pun mulai mengikuti peringatan tersebut. Misalnya saja di tahun 2015 masyarakat Amerika yang keturunan Armenia mulai menggelar aksi di California untuk mengenang korban genosida Armenia.
Melansir dari Hindustan Times, inti tujuan dari peringatan ini untuk menginisiasi gerakan solidaritas di tingkat internasional untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi berdasarkan ras, gender, seksualitas, usia, agama, disabilitas, hingga faktor-faktor lainnya.
-
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5146212/original/070083700_1740783372-689a8dc1-f816-4947-abde-fb446fbe2339.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dukung Solusi Air Bersih Ramah Lingkungan, Perusahaan Ini Buka Ruang Pamer Pengolahan Pertama di Indonesia
Liputan6.com, Jakarta – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyarankan agar warga tak mengkonsumsi lagi air tanah karena hasil kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2023 lalu menunjukkan rata-rata air tanah sudah tercemar. Ketua Sub Kelompok Perencanaan Bidang Geologi, Konservasi Air Baku dan Penyediaan Air Bersih Dinas SDA DKI Jakarta – Elisabeth Tarigan mengungkapkan bahwa dari 267 titik pemantauan, sebanyak 52 persen lokasi memiliki status indeks cemar berat dan 27 persen cemar ringan.
Atas dasar hal tersebut serta untuk memperbaiki kualitas air yang dipergunakan oleh masyarakat luas, EcoWater Systems resmi membuka showroom pertama di Jakarta. Pembukaan ruang pamer tersebut menandai ekspansi perusahaan ini di Indonesia dengan membawa hampir satu abad pengalaman dalam industri pengolahan air. Dengan visi “Air yang Baik, Hidup yang Lebih Baik,” perusahaan berkomitmen menghadirkan solusi air berkualitas tinggi yang ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia yang dinamis.
Acara peresmian showroom ini dihadiri oleh Kepala Staf Markas Besar Pangkalan Angkatan Laut Indonesia – Laksda Eko Wahyono, Ketua Umum Perhimpunan Pengusaha Tionghoa Indonesia – Abdul Alex Soelystio, Kepala Cabang Bank of China Jakarta – Sun Shangbin, serta Wakil Presiden Strategi dan Inovasi Marmon Water, anak perusahaan Berkshire Hathaway – Arthur.
Kepala EcoWater Indonesia, Jack Lee menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar bagi pertumbuhan bisnis EcoWater. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih dan berkualitas tinggi, seiring dengan kebijakan pemerintah yang semakin menekankan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami sangat antusias membawa solusi pengolahan air canggih ke Indonesia. Dengan visi ‘Air yang Baik, Hidup yang Lebih Baik,’ kami berkomitmen menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Jack Lee yang juga menjabat sebagai Eksekutif EcoWater Systems, dalam pidatonya.
Pemerintah Indonesia saat ini terus memperkuat regulasi terkait pengelolaan sumber daya air dan keberlanjutan lingkungan, termasuk melalui Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (SDA) serta kebijakan pengelolaan air limbah domestik yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021.
Dengan adanya peraturan ini, pemerintah mendorong penggunaan teknologi pengolahan air yang lebih efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan dan ini sejalan dengan misi EcoWater dalam menghadirkan solusi pemurnian air yang berkelanjutan.
Peresmian showroom ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai, pemutaran video korporat, serta turnamen golf eksklusif. Acara ini mencerminkan warisan budaya EcoWater serta visinya untuk masa depan, sekaligus menandai langkah awal perusahaan dalam memasuki pasar Indonesia secara resmi.
Kedepan, EcoWater Systems berencana memperkuat kemitraannya di Indonesia dan memperluas jangkauan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara dengan tetap berfokus pada pengembangan teknologi pemurnian air yang ramah lingkungan.
Dengan EcoWater System, kendala penyediaan air yang berkualitas tinggi akibat pencemaran air tanah bisa diminimalisir.
EcoWater Systems Resmi Buka Showroom Pertama di Indonesia, Dukung Solusi Air Bersih Ramah Lingkungan
Jakarta – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyarankan warga tak mengkonsumsi lagi air tanah karena hasil kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2023 lalu menunjukkan rata-rata air tanah sudah tercemar.
Ketua Sub Kelompok Perencanaan Bidang Geologi, Konservasi Air Baku dan Penyediaan Air Bersih Dinas SDA DKI Jakarta – Elisabeth Tarigan menyebut dari 267 titik pemantauan, sebanyak 52 persen lokasi memiliki status indeks cemar berat dan 27 persen cemar ringan.
Atas dasar hal tersebut dan untuk memperbaiki kualitas air yang dipergunakan oleh masyarakat luas, EcoWater Systems resmi membuka showroom pertamanya di Jakarta. Hal ini menandai ekspansi perusahaan ini di Indonesia dengan membawa hampir satu abad pengalaman dalam industri pengolahan air.
Dengan visi “Air yang Baik, Hidup yang Lebih Baik,” EcoWater berkomitmen menghadirkan solusi air berkualitas tinggi yang ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia yang dinamis.
Acara peresmian showroom ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Staf Markas Besar Pangkalan Angkatan Laut Indonesia – Laksda Eko Wahyono, Ketua Umum Perhimpunan Pengusaha Tionghoa Indonesia – Abdul Alex Soelystio, Kepala Cabang Bank of China Jakarta – Sun Shangbin, serta Wakil Presiden Strategi dan Inovasi Marmon Water, anak perusahaan Berkshire Hathaway – Arthur.
Kepala EcoWater Indonesia, Jack Lee menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar bagi pertumbuhan bisnis EcoWater. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih dan berkualitas tinggi, seiring dengan kebijakan pemerintah yang semakin menekankan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami sangat antusias membawa solusi pengolahan air canggih ke Indonesia. Dengan visi ‘Air yang Baik, Hidup yang Lebih Baik,’ kami berkomitmen menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Jack yang juga menjabat sebagai Eksekutif EcoWater Systems melalui keterangan, Sabtu (1/3/2025).
Pemerintah Indonesia saat ini terus memperkuat regulasi terkait pengelolaan sumber daya air dan keberlanjutan lingkungan, termasuk melalui Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (SDA) serta kebijakan pengelolaan air limbah domestik yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021.
Dengan adanya peraturan ini, pemerintah mendorong penggunaan teknologi pengolahan air yang lebih efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan dan ini sejalan dengan misi EcoWater dalam menghadirkan solusi pemurnian air yang berkelanjutan.
Peresmian showroom ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai, pemutaran video korporat, serta turnamen golf eksklusif. Acara ini mencerminkan warisan budaya EcoWater serta visinya untuk masa depan, sekaligus menandai langkah awal perusahaan dalam memasuki pasar Indonesia secara resmi.
Perusahaan berencana memperkuat kemitraan di Indonesia dan memperluas jangkauan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara dengan tetap berfokus pada pengembangan teknologi pemurnian air yang ramah lingkungan. Melalui sistem pemurnian yang ditawarkan EcoWater System, kendala penyediaan air yang berkualitas tinggi akibat pencemaran air tanah bisa diminimalisir.
PBB menjadikan tanggal 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia. Mirisnya, bertahun-tahun ratusan kepala keluarga di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara masih mengalami krisis air bersih.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1162337/original/018021600_1457238050-20160306-Teatrikal-Perang-boy-5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hari Penegakan Kedaulatan Negara, Ini Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta
Liputan6.com, Yogyakarta – Setiap 1 Maret diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Peringatan ini dilatarbelakangi oleh peristiwa Serangan Umum 1 Maret yang terjadi di Yogyakarta pada 1949.
Mengutip dari kemdikbud.go.id, peristiwa ini terjadi sebagai wujud respons atas Agresi Militer Belanda ke-II. Saat itu, Yogyakarta yang merupakan ibu kota Indonesia menjadi sasaran utama.
Suasana negara yang saat itu sangat tidak kondusif diperparah dengan adanya propaganda Belanda di dunia luar. Belanda menyebarkan informasi bahwa tentara Indonesia sudah tidak ada.
Demi menjaga kedaulatan negara, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kemudian mengirimkan surat kepada Letnan Jenderal Soedirman. Surat tersebut dimaksudkan sebagai izin untuk meluncurkan serangan. Jenderal Sudirman pun menyetujui hal tersebut dan meminta Sri Sultan HB IX untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.
Pada 1 Maret 1949 sekitar pukul 06.00, serangan besar-besaran dilakukan serentak di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Serangan tersebut diluncurkan sesaat setelah sirene dibunyikan.
Dalam penyerangan tersebut, Letkol Soeharto memimpin pasukan dari sektor barat hingga ke batas Malioboro. Sementara itu, Ventje Sumual memimpin sektor timur, Mayor Sardjono memimpin sektor selatan dan timur, sedangkan Mayor Kusno memimpin sektor utara.
Khusus sektor kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki. Dalam serangan ini, TNI berhasil menduduki Yogyakarta selama enam jam.
Tepat pukul 12.00, seluruh pasukan TNI mundur. Hal ini sesuai dengan yang telah ditentukan.
Melalui serangan ini, bangsa Indonesia membuktikan bahwa eksistensi tentara Indonesia masih ada. Hal itu pun memberikan dampak sangat besar bagi pihak Indonesia yang sedang mengikuti sidang di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Serangan ini sekaligus memperkuat posisi tawar Indonesia dalam perundingan di Dewan Keamanan PBB.
Untuk mengenang peristiwa ini, dibangunlah Monumen Serangan Umum 1 Maret di sekitar area Museum Benteng Vredeburg. Bukan itu saja, Serangan Umum 1 Maret 1949 juga divisialisasikan melalui minirama di diorama III Museum Vredeburg Yogyakarta. Pengunjung dapat melihat detail terkait gambaran peristiwa tersebut.
Sementara itu, Hari Penegakan Kedaulatan Negara ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Tujuan peringatan ini untuk menanamkan nilai-nilai sejarah, termasuk sejarah penting peristiwa Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.
Penulis: Resla
-

Wamenlu RI Minta PBB Bantu Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir membicarakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto saat menjamu Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia, Gita Sabharwal, di Kantor Kemlu RI, Jakarta.
Dalam kesempatan itu Arrmanatha mengatakan kepada Gita, bahwa PBB perlu mendukung program MBG.
“Program badan PBB di Indonesia harus sejalan dan mendukung prioritas pembangunan nasional, salah satunya turut menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis,” kata Arrmanatha dalam keterangannya, Jumat (28/2/2025).
Ia menyebut program Presiden Prabowo tersebut termasuk sebagai upaya dukungan terhadap agenda pembangunan global.
Sebab lanjutnya, hasil riset yang dipublikasikan Badan Pangan Dunia pada tahun 2017, dipaparkan bahwa program makan bergizi berkontribusi pada capaian pembangunan berkelanjutan terkait pengentasan kelaparan, akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta dukungan partisipasi anak perempuan dalam pendidikan.
Menurutnya program ini secara tidak langsung juga mendukung upaya pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, serta menjembatani kesenjangan sosial.
Kemlu RI berharap dukungan PBB untuk mendukung pendanaan pembangunan di Indonesia, termasuk menjajaki peluang pemanfaatan keuangan syariah, memberdayakan zakat untuk membantu pembangunan global, terutama di negara-negara yang terdampak krisis.
Dalam pertemuan ini juga dibahas perkembangan situasi geopolitik global. Salah satunya pembahasan terkait penguatan hukum internasional di tengah situasi dunia yang penuh konflik.
“Kita harus memanfaatkan momentum 80 tahun PBB di tahun ini untuk mendorong penguatan multilateralisme dan penghormatan hukum internasional,” pungkas Arrmanatha.


