partai: PBB

  • 8 Maret: Peringatan Hari Perempuan Internasional dan Peristiwa Bersejarah Kalijati – Page 3

    8 Maret: Peringatan Hari Perempuan Internasional dan Peristiwa Bersejarah Kalijati – Page 3

    Hari Perempuan Internasional 2025 kembali menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjuangan panjang perempuan dalam meraih kesetaraan dan pemberdayaan. Tema ‘Untuk Semua Perempuan dan Anak Perempuan: Hak, Kesetaraan, Pemberdayaan’ yang diusung PBB menjadi fokus utama peringatan tahun ini. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan tegas menyatakan, “Hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia.” Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan untuk kemajuan seluruh masyarakat.

    Berbagai kegiatan dan acara diselenggarakan di seluruh dunia untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 2025. Dari demonstrasi yang menunjukkan solidaritas dan tuntutan, hingga seminar dan diskusi yang mendalam, semua bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Kampanye media sosial juga gencar dilakukan untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dan menyebarkan pesan kesetaraan gender.

    Peringatan ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga sebuah panggilan untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan yang belum terpenuhi. Masih banyak tantangan yang dihadapi perempuan di berbagai belahan dunia, mulai dari kesenjangan upah, akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas, hingga kekerasan berbasis gender. Oleh karena itu, peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya komitmen bersama untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi perempuan.

  • Houthi Gertak Israel, Ancam Bakal Hujani Laut Merah Pakai Rudal jika Blokade Gaza Tak Dicabut – Halaman all

    Houthi Gertak Israel, Ancam Bakal Hujani Laut Merah Pakai Rudal jika Blokade Gaza Tak Dicabut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militan Houthi di Yaman mengultimatum Israel, mengancam akan melanjutkan serangan ke kapal-kapal Israel yang melintas di Laut Merah.

    Ancaman itu dilontarkan Houthi jika Israel tidak segera mencabut blokade pangan dan bantuannya ke Gaza dalam waktu empat hari.

    “Jika musuh Israel terus mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza dan terus menutup sepenuhnya penyeberangan serta mencegah masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza, kami akan melanjutkan operasi angkatan laut kami terhadap musuh Israel, dan kami akan menghadapi pengepungan dengan pengepungan,” tegas Pemimpin kelompok Ansar Allah atau Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, mengutip Palestine Chronicle.

    “Kami umumkan ke seluruh dunia bahwa kami akan memberikan masa tenggang empat hari. Ini adalah masa tenggang bagi para mediator dalam upaya mereka,” imbuhnya.

    Houthi menuding Israel telah menghindari kewajibannya terkait berkas kemanusiaan, bahkan Israel dengan sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata.

    Hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap Hamas yang menunjukkan komitmen memenuhi tanggung jawabnya berdasarkan perjanjian tersebut.

    Alasan tersebut yang membuat Houthi murka, hingga mengancam akan menghujani Laut Merah dengan rudal jika Israel tak kunjung mencabut blokade Gaza.

    Merespon tindakan Houthi, Gerakan Perlawanan Palestina Hamas memuji militan Yaman tersebut.

    Hamas mengatakan bahwa keputusan Houthi adalah “perpanjangan dari dukungan dan dukungan yang diberikan selama perang pemusnahan di Jalur Gaza.”

    Netanyahu Gunakan Blokade Untuk Tekan Hamas

    Tindakan keras Houthi diambil di tengah terhentinya negosiasi mengenai tahap selanjutnya dari perjanjian gencatan senjata, yang telah mengakhiri perang 15 bulan yang menghancurkan di Gaza.

    Bersamaan dengan itu Israel mengumumkan keputusannya mencegah bantuan memasuki Gaza pada tanggal 2 Maret, hari yang sama dengan berakhirnya tahap pertama perjanjian gencatan senjata yang telah berlangsung selama 42 hari.

    Netanyahu berdalih pemblokiran dilakukan untuk menekan Hamas agar menyetujui usulan utusan Donald Trump, Steve Witkoff terkait perpanjangan gencatan senjata yang diajukan oleh

    Dalam persyaratan tersebut AS dan Israel menginginkan agar tahap pertama gencatan senjata yang berakhir pada 1 Maret 2025 diperpanjang hingga Paskah.

    Namun Hamas menolak perpanjangan sementara yang diusulkan oleh utusan Donald Trump, Steve Witkoff, karena mereka merasa bahwa proposal tersebut tidak memenuhi tujuan utama mereka dalam hal pembebasan Palestina.

    Dalam konteks ini, Hamas lebih memilih untuk melanjutkan perjuangan mereka secara langsung, tanpa kompromi yang dirasa merugikan posisi mereka.

    Hamas bersikeras bahwa negosiasi harus segera berlanjut ke fase kedua.

    Yaitu mencakup penghentian perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

    Perselisihan inilah yang membuat kesepakatan gencatan senjata tahap satu berakhir, Israel yang murka lantas menghentikan masuknya semua barang dan pasokan bantuan ke Jalur Gaza mulai dari Minggu (2/3/2025).

    Gaza Kiamat Pangan dan Alat Medis

    Imbas blokade yang dilakukan Israel warga Gaza terancam mengalami kiamat pangan akibat krisis bahan makanan.

    Dalam keterangan resmi PBB yang dikutip dari Arab News, stok bahan makanan yang tersimpan di gudang PBB saat ini hanya cukup untuk menjaga dapur umum selama kurang dari dua minggu, 

    Hal tersebut disampaikan usai Israel memblokade bantuan kemanusiaan dan impor bahan pangan yang  masuk ke Jalur Gaza.

    Tak hanya itu Israel juga turut melakukan pemblokiran akses bahan bakar, obat-obatan, dan persediaan penting lainnya.

    Kelompok bantuan, termasuk CARE, melaporkan bahwa truk yang membawa makanan, pasokan medis, dan material tempat berlindung dijadwalkan mencapai Gaza namun telah dihentikan.

    Membuat seluruh rumah sakit di Gaza hampir tidak berfungsi.

    Dr Mohammed Awad, seorang ahli bedah saraf dari Asosiasi Medis Palestina Australia Selandia Baru (PANZMA), menjadi sukarelawan di Khan Younis, bagian selatan Gaza mengatakan kekurangan pasokan medis dasar terlihat jelas di semua rumah sakit di kota tersebut. 

    “Dalam kasus saya, materi ruang operasi sangat kurang. Kami tidak dapat mencapainya saat ini, dan kami harus bekerja dalam kondisi ekstrem,” kata Awad kepada Al Jazirah.

    “Mereka benar-benar mendapat manfaat dari tingkat layanan yang di bawah standar. Mereka melakukan yang terbaik yang mereka bisa dengan apa yang mereka miliki, menggunakan peralatan yang tidak seharusnya mereka gunakan untuk menutupi kekurangan mereka. Semua bantuan untuk rumah sakit harus tiba,” imbuhnya.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • International Women’s Day 2025, Kasus Kekerasan Perempuan di RI Masih Tinggi

    International Women’s Day 2025, Kasus Kekerasan Perempuan di RI Masih Tinggi

    Jakarta

    International women’s day atau Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret. Perayaan Hari Perempuan Internasional ini menyoroti pentingnya kesetaraan dan pemberdayaan perempuan dalam semua aspek termasuk kesehatan.

    Di tahun 2025, PBB memperingati IWD dengan tema “For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment atau Untuk semua perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan.

    Berkaca dari situasi perempuan saat ini, ketimpangan gender masih banyak mereka alami. Terlebih dari kasus kekerasan terhadap perempuan baik kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga juga masih marak.

    Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat ada 330.097 kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan sepanjang 2024.

    “Dari 289.111 menjadi 330.097 sehingga dari data kemarin meningkat sekitar 14,17 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibtiyah dalam siaran di Youtube Komnas Perempuan, Jumat (7/3/2025).

    Dalam data tersebut juga dipaparkan mengenai kekerasan berbasis gender yang paling sering dialami perempuan. Kekerasan terhadap Istri (KTI) merupakan jumlah yang tertinggi sebanyak 674 kasus disusul dengan Kekerasan Mantan Pacar (KMP) sebanyak 618 kasus, dan Kekerasan dalam Pacaran (KDP) sebanyak 360 kasus.

    Kasus femisida juga masih terjadi di Indonesia. Femisida adalah pembunuhan terhadap perempuan yang didorong oleh kebencian, dendam, penaklukan, penguasaan, penikmatan dan pandangan terhadap perempuan sebagai kepemilikan sehingga boleh berbuat sesuka hatinya.

    Pemantauan Komnas Perempuan terhadap berita media daring sepanjang 2019 tentang femisida mencatat jumlah yang memprihatinkan, yakni 145 kasus. Berdasarkan data PBB, 80 persen dari pembunuhan terencana terhadap perempuan dilakukan oleh orang terdekatnya.

    Momen Merayakan Perempuan

    International Women’s Day bukan hanya bentuk penghormatan terhadap perjuangan perempuan dalam meraih kesetaraan gender tetapi juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi perempuan dari kekerasan.

    Sekjen PBB Antonio Gutteres mengatakan meski perempuan semakin berperan setiap tahunnya, kekerasan, diskriminasi dan kesenjangan masih menghantui mereka. Faktanya setiap sepuluh menit, seorang wanita dibunuh oleh pasangannya atau anggota keluarganya.

    “612 juta perempuan dan anak perempuan hidup di bawah bayang-bayang konflik bersenjata, di mana hak-hak mereka terlalu sering dianggap dapat dikorbankan,” kata Gutteres dikutip dari laman UN, Sabtu (8/3).

    Melihat hal tersebut, PBB meluncurkan Global Digital Compac tuntuk menutup kesenjangan digital gender, melawan pelecehan dan memastikan perempuan dan anak perempuan di mana saja dapat mengakses manfaat dari peluang ekonomi global yang berkembang pesat.

    (kna/kna)

  • Australia perkuat sinergi dengan RI untuk kesetaraan gender

    Australia perkuat sinergi dengan RI untuk kesetaraan gender

    Konjen Australia dan Pemerintah Kota Denpasar mengadakan diskusi terkait pemberdayaan perempuan memperingati Hari Perempuan Internasional di Denpasar, Bali, Sabtu (8/3/2025). ANTARA/HO-Konjen Australia Denpasar

    Australia perkuat sinergi dengan RI untuk kesetaraan gender
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 08 Maret 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Australia memperkuat sinergi dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk mendorong kesetaraan gender memaknai Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret.

    “Kami bekerja sama dengan Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia untuk menginspirasi generasi mendatang dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua,” kata Konsul Jenderal Australia Jo Stevans di Denpasar, Bali, Sabtu.

    Menurut dia, kesetaraan gender mengurangi kemiskinan, memperkuat kohesi sosial, membuka produktivitas ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan bagi generasi sekarang dan mendatang. Ada pun Konsulat Jenderal Australia memberi kontribusi berupa bantuan langsung untuk mendukung Yayasan Rivers, Oceans, Lands and Ecology (ROLE) di Bali melalui program Bali Wise.

    Program itu bertujuan untuk memberdayakan perempuan yang terpinggirkan melalui pendidikan keterampilan dan mengembangkan masyarakat yang berkelanjutan di Indonesia. Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara menyatakan Hari Perempuan Internasional tidak sekedar memberi rasa penghormatan bagi perempuan.

    Menurut dia, hari perempuan internasional itu juga refleksi perjuangan, pencapaian, serta tantangan yang perempuan hadapi dalam mencapai kesetaraan dan keadilan gender.

    Untuk mengawali peringatan Hari Perempuan Internasional, perwakilan pemerintah negeri kanguru di Bali itu bersama Pemerintah Kota Denpasar mengadakan diskusi bertajuk perempuan sebagai pembawa perubahan pada Jumat (7/3) di Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar.

    Diskusi itu dihadiri pembicara yakni Rektor Universitas Ngurah Rai Prof Dr Ni Putu Tirka Widanti, Pemimpin Yayasan ROLE Handoko Rama, dan Puteri Indonesia sekaligus Miss Universe Indonesia 2022, Laksmi DeNeefe Suardana. Dalam kesempatan itu, diskusi menyoroti tema global Hari Perempuan Internasional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Perempuan (UN Women) terkait hak, kesetaraan serta membahas ide memajukan kesetaraan gender.

    Sejumlah perwakilan perguruan tinggi di Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati juga hadir dalam diskusi tersebut.

    Sumber : Antara

  • PBB Pangkas Bantuan Bagi Pengungsi Rohingya di Indonesia

    PBB Pangkas Bantuan Bagi Pengungsi Rohingya di Indonesia

    Jakarta

    Etnis Rohingya asal Myanmar yang mayoritas beragama Muslim ini melarikan diri dari kamp penganiayaan di Myanmar dan mencari suaka ke negara-negara tetangga seperti Bangladesh. Banyak pula dari etnis memilih ini mengambil resiko menempuh perjalanan laut yang panjang menuju negara mayoritas muslim lain seperti Malaysia dan Indonesia. Berdasarkan data PBB, sekitar 2800 Etnis Rohingya kini tinggal di Indonesia.

    Namun sekitar seribu etnis Rohingya yang menetap di Pekanbaru, harus menghadapi dampak ketidakpastian hukum setelah salah satu badan PBB yakni Organisasi International untuk Migrasi (IOM) memutuskan untuk memotong bantuan kesehatan dan ekonomi para pengungsi tersebut.

    Hal ini diketahui melalui surat yang dikeluarkan IOM pada 28 Februari 2025 lalu. “Karena keterbatasan sumber daya, IOM tidak dapat memberikan bantuan layanan kesehatan dan bantuan uang tunai untuk 925 pengungsi Rohingya yang saat ini masih berada di Pekanbaru mulai 5 Maret 2025,” demikian isi surat yang ditandatangani oleh wakil kepala misi IOM. Dikabarkan, beberapa bantuan masih terus diberikan kepada pihak yang paling rentan.

    IOM menyatakan keputusan yang diambilnya telah sejalan dengan keputusan penghentian pendanaan dari AS terhadap lembaga-lembaga bantuan luar negeri, yang turut berimplikasi pada staf, operasi, dan pihak yang dilayaninya.

    Satu-satunya bantuan bagi Pengungsi Rohingya

    Chris Lewa, direktur Arakan Project, sebuah organisasi kemanusiaan Rohingya turut mengonfirmasi perihal pemotongan dana bantuan ini. “IOM mengkonfirmasi kepada saya bahwa hal ini disebabkan oleh pemotongan dana dari Amerika Serikat,” ujarnya. Hingga saat ini Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta belum memberikan tanggapan resminya.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Para pengungsi Rohingya di Pekanbaru dikabarkan telah mengetahui perihal pemotongan bantuan dari IOM. “Mereka telah menginformasikan kepada para pengungsi bahwa IOM tidak akan lagi memberikan tunjangan tunai. Itu adalah satu-satunya bantuan untuk para pengungsi agar dapat bertahan hidup, karena mereka tidak diizinkan untuk bekerja,” ujar Abdu Rahman, seorang Pengungsi Rohingya berusia 26 tahun di Pekanbaru. Rahman mengatakan tunjangan bulanan yang diberikan adalah 61,24 US Dollar atau sekitar satu juta rupiah per orang.

    Hadi Sanjoyo, bagian pelaksana tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik(Kesbangpol) Pemerintah Kota Pekanbaru mengatakan bahwa pemerintah setempat tengah berusaha melakukan penjajakan dengan organisasi-organisasi non profit setempat untuk menangani situasi ini, dimana terdapat potensi kerusuhan akibat meningkatnya ketegangan antara pengungsi dan penduduk setempat. “Mereka adalah saudara-saudara kita juga,” ujar Sanjoyo, “Kemanusiaan melampaui batas-batas negara.”

    Meski memiliki hukum positif yang mengatur penanganan pengungsi ke Indonesia yang dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan hukum internasional yang berlaku, Indonesia sendiri belum meratifikasi Konvensi 1951 tentang Pengungsi. Hal ini disebabkan karena beberapa pasal dalam konvensi tersebut terkait pemberian hak untuk bekerja dan menerima upah, hak untuk memiliki rumah dan pendidikan masih dinilai berat untuk dilaksanakan menimbang kepentingan nasional yang ingin dicapai.

    Lihat juga Video: Imigrasi Aceh Usul Pulau Khusus untuk Menampung Pengungsi Rohingya

  • 30 Ucapan Selamat Hari Perempuan Internasional 2025 yang Menginspirasi dan Penuh Makna – Halaman all

    30 Ucapan Selamat Hari Perempuan Internasional 2025 yang Menginspirasi dan Penuh Makna – Halaman all

    Temukan 30 ucapan inspiratif untuk merayakan Hari Perempuan Internasional 2025 yang menginspirasi dan penuh makna.

    Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 09:09 WIB

    Foto Ilustrasi AI

    INTERNATIONAL WOMEN DAY – Ilustrasi gambar Hari Perempuan Internasional 2025 yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) pada Sabtu (8/3/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah kumpulan ucapan selamat Hari Perempuan Internasional 2025 yang menginspirasi dan penuh makna.

    International Women’s Day 2025 atau Hari Perempuan Internasional 2025 diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret.

    Hari ini menjadi momen penting untuk merayakan pencapaian perempuan di seluruh dunia, serta meningkatkan kesadaran akan isu-isu yang dihadapi oleh perempuan.

    Perayaan Hari Perempuan Internasional 2025 bertujuan untuk menghormati perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan gender dan hak-hak asasi manusia.

    Menurut laporan dari PBB, meskipun telah ada kemajuan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.

    Ucapan Selamat Hari Perempuan Internasional 2025

    Berikut adalah 30 ucapan yang dapat digunakan untuk merayakan International Women’s Day 2025 yang menginspirasi dan penuh makna.

    “Selamat Hari Perempuan Internasional 2025! Teruslah bersinar dan menjadi inspirasi bagi dunia!”
    “Perempuan adalah kekuatan, keberanian, dan kasih sayang. Selamat merayakan hari yang istimewa ini!”
    “Dunia menjadi lebih indah karena keberanian, kecerdasan, dan kebaikan perempuan!”
    “Hari ini kita merayakan perempuan yang telah mengubah dunia dengan keberanian dan dedikasi mereka!”
    “Perempuan bukan hanya pelengkap, tetapi juga pemimpin perubahan. Selamat Hari Perempuan Internasional 2025!”
    “Jadilah perempuan yang kuat, mandiri, dan tak tergoyahkan oleh tantangan!”
    “Tidak ada batasan bagi perempuan yang bermimpi besar dan bekerja keras untuk mencapainya!”
    “Keberanian seorang perempuan dapat mengubah dunia. Teruslah maju dan berani!”
    “Perempuan hebat bukan hanya mereka yang berhasil, tetapi juga mereka yang menginspirasi orang lain!”
    “Dunia membutuhkan lebih banyak perempuan tangguh, cerdas, dan berdaya. Kamu adalah salah satunya!”
    “Hari ini adalah pengingat bahwa kesetaraan bukan pilihan, tetapi hak setiap perempuan!”
    “Setiap perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Mari kita terus memperjuangkan keadilan!”
    “Kesetaraan gender bukan hanya tentang perempuan, tetapi juga tentang masa depan yang lebih baik untuk semua!”
    “Tidak ada mimpi yang terlalu besar bagi perempuan yang percaya pada kemampuannya!”
    “Mari kita dukung satu sama lain untuk menciptakan dunia yang lebih adil bagi perempuan di mana pun!”
    “Untuk semua ibu, guru, pemimpin, dan sahabat yang luar biasa – hari ini untuk kalian!”
    “Terima kasih kepada para perempuan yang telah menjadi pelita dalam hidup kita. Kalian luar biasa!”
    “Setiap perempuan adalah pahlawan dalam kehidupannya sendiri. Hari ini adalah untuk kalian!”
    “Perempuan hebat melahirkan generasi yang kuat. Terima kasih atas cinta dan pengorbanan kalian!”
    “Di balik setiap kesuksesan, ada perempuan yang penuh dedikasi dan semangat juang!”
    “‘Dia yang mendidik seorang perempuan, berarti mendidik sebuah generasi.’ – Berjuanglah terus, perempuan hebat!”
    “‘Perempuan yang percaya pada dirinya sendiri dapat mencapai apa pun.’ – Selamat Hari Perempuan Internasional 2025!”
    “‘Kesetaraan adalah hak, bukan permintaan.’ – Mari kita terus bersuara untuk dunia yang lebih baik!”
    “‘Bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk semua perempuan!’”
    “‘Perempuan adalah kekuatan perubahan yang nyata!’ – Jadilah cahaya bagi dunia!”
    Perempuan adalah inspirasi! Selamat Hari Perempuan Internasional 2025!”
    “Dunia lebih baik karena keberanian dan kebaikan perempuan!”
    “Kesetaraan bukan pilihan, tapi keharusan! Selamat Hari Perempuan!”
    “Mari terus maju, bersinar, dan menginspirasi!”
    “Perempuan berdaya, dunia berjaya!”

    Peringatan International Women’s Day 2025 adalah kesempatan untuk merayakan pencapaian perempuan dan meningkatkan kesadaran akan isu-isu gender.

    Dengan berbagi ucapan yang inspiratif, kita dapat ikut serta dalam pergerakan global untuk kesetaraan perempuan.

    Mari kita bersama-sama berjuang untuk dunia yang lebih adil bagi semua.

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Peringati Hari Perempuan Internasional, Sekjen PBB: Saat Perempuan Bangkit, Semua Akan Berkembang – Halaman all

    Peringati Hari Perempuan Internasional, Sekjen PBB: Saat Perempuan Bangkit, Semua Akan Berkembang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres turut memperingati Hari Perempuan Internasional 2025.

    Dalam semua pesan tertulis, Guterres menyerukan bahwa saat perempuan bangkit, semua hal akan berkembang.

    “Ketika perempuan dan anak perempuan dapat bangkit, kita semua akan berkembang. Bersama-sama, mari kita teguh dalam mewujudkan hak, kesetaraan dan pemberdayaan menjadi kenyataan bagi semua perempuan dan anak perempuan, untuk semua orang, di mana saja,” kata dia dikutip di Jakarta, Jumat (7/3/2025).

    Ia mengatakan, sejak konferensi besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di Beijing 30 tahun lalu, telah banyak mengubah hak-hak perempuan – dan menegaskan kembali hak-hak tersebut sebagai hak asasi manusia.

    “Sejak saat itu, perempuan dan anak perempuan telah menghancurkan penghalang, menantang stereotip, dan menuntut tempat yang seharusnya mereka miliki. Mulai dari penolakan, kekerasan, diskriminasi dan ketidaksetaraan ekonomi merupakan kengerian zaman dahulu,” ujar dia.

    Meski demikian di zaman yang serba canggih ini, ada ancaman baru bagi perempuan.

    Seperti ketidaksetaraan ke dalam ruang online, dimana kini menjadi arena baru pelecehan dan penyalahgunaan.

    Perempuan harus memiliki kesempatan kerja yang setara, menutup kesenjangan upah gender serta mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.

    “Ketika pintu kesempatan yang setara terbuka bagi perempuan dan anak perempuan, semua orang akan meraih kemenangan. Masyarakat yang setara itu lebih makmur dan damai dan merupakan fondasi dari pembangunan berkelanjutan,” harap dia. (Rina Ayu)

  • China Dukung Rusia-Ukraina Damai dan Tolak Rencana AS-Israel di Jalur Gaza – Halaman all

    China Dukung Rusia-Ukraina Damai dan Tolak Rencana AS-Israel di Jalur Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – China mendukung perdamaian antara Rusia dan Ukraina serta penyelesaian konflik Israel dan Palestina.

    Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan China menegaskan hubungan China dan Rusia stabil dan tidak tunduk pada campur tangan negara lain.

    “China menyambut baik dan mendukung semua upaya yang bertujuan untuk mencapai perdamaian,” kata Wang Yi pada konferensi pers tahunan di sela-sela Kongres Rakyat Nasional di Beijing, Jumat (7/3/2025).

    Wang Yi menegaskan China akan menjadi kekuatan yang adil dan berupaya menyelesaikan masalah-masalah dengan karateristik China serta bekerja sama dengan negara-negara berkembang.

    Terkait hubungan China dan Amerika Serikat, Wang Yi menekankan kedua negara saling menghormati.

    “Kami saling menghormati harus menjadi prinsip dasar hubungan China-AS,” katanya seraya mengancam bahwa China pasti akan merespons jika Amerika Serikat terus memberikan tekanan padanya, seperti diberitakan RIA Novosti.

    China: Jalur Gaza adalah Bagian Integral Milik Rakyat Palestina

    Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan suara negara-negara di Timur Tengah.

    Wang Yi mengomentari rencana AS dan Israel untuk menduduki Jalur Gaza serta mengusir penduduk Palestina dari wilayah tersebut.

    “Kekuatan apa pun yang mengubah status Gaza hanya akan mengarah pada keadaan ketidakstabilan baru karena Jalur Gaza adalah milik rakyat Palestina,” kata Wang Yi.

    Ia menekankan jika negara-negara besar peduli terhadap Jalur Gaza, mereka seharusnya mendorong gencatan senjata permanen dan berkontribusi pada rekonstruksi Jalur Gaza.

    “Masalah Palestina adalah inti dari masalah Timur Tengah,” ujarnya, seperti diberitakan Al Araby.

    Menteri Luar Negeri China juga menyatakan dukungannya terhadap rencana Mesir untuk membangun kembali Jalur Gaza. 

    “Prioritasnya haruslah solusi dua negara antara Israel dan Palestina untuk memastikan kemampuan mereka untuk hidup bersama secara harmonis,” katanya.

    Ia menegaskan bahwa setiap perubahan yang dipaksakan pada situasi di Jalur Gaza hanya akan menciptakan lebih banyak ketidakstabilan.

    Wang Yi juga menekan jika negara-negara besar benar-benar khawatir dengan situasi di Jalur Gaza, mereka akan berupaya meningkatkan bantuan kemanusiaan dan bukan berupaya mengusir penduduknya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Ubaya Gelar Seminar Pemindahan Narapidana dalam Kajian Hukum Internasional

    Ubaya Gelar Seminar Pemindahan Narapidana dalam Kajian Hukum Internasional

    Surabaya (beritajatim.com) – Fakultas Hukum (FH) Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar seminar hukum tentang Pemindahan Narapidana Dalam Kajian Hukum Internasional. Ada empat pembicara yang dihadirkan dalam seminar ini. Terdiri dari Prof Dr Yusril Ihza Mahendra SH, MSc Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Prof Hikmahanto Juwana SH LLM PhD, Prof Dr JM Atik Krustiyati SH MS Guru Besar Hukum Internasional FH Ubaya dan Dr Wisnu Aryo Dewanto SH LLM.

    Dr. Hwian Christianto Dekan Fakultas Hukum Ubaya mengatakan, acara ini dibuat sesuai dengan citra Ubaya bahwa fakultas hukum (FH) Ubaya itu lahir dari masyarakat dan hukum itu harus memberikan solusi bagi masyarakat.

    “Artinya kita tidak boleh apatis atau tinggal diam ketika terjadi isu hangat dan butuh pemahaman hukum secara komperhensif. Tadi ada ketakutan, dari teori ke praktek berbeda, ini kan suatu hal yang wajar, harusnya itu kan tidak boleh dengan apa yang harus dipahami secara hukum harus sinergi dengan apa yang ada di praktek. Diskresi Presiden yang cepat dan kurang maka akan menimbulkan akibat yang berbeda,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).

    Pemilihan materi tentang pemindahan Narapidana Dalam Kajian Hukum Internasional ini kata Dr Hwan Christanto karena akhir-akhir ini mulai banyak Diskresi dilakukan Presiden.

    “Hukum Internasional harus ada regulasi yang jelas, jadi kita mensuport pemerintah untuk segera melakukan regulasi itu jangan sampai diskresi. Kalau diskresi terus kan tidak bagus, harusnya kondisi khusus tertentu baru diskresi,” ujarnya.

    Sementara Prof Yusril Ihza Mahendra menjelaskan, saat ini Indonesia mengalami kevakuman hukum sebab belum ada peraturan tegas yang mengatur tentang pemindahan dan pertukaran narapidana di Indonesia.

    “Termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga belum merumuskan konvensi tegas tentang hal ini. Hingga saat ini, kami mempertimbangkan banyak aspek, termasuk kajian hukum internasional, peraturan riset negara, hukum tata negara, hingga administrasi negara. Kita harus ingat timbal balik, misalnya dengan Malaysia. Ingat, ada 5.000 warga negara Indonesia ada di Malaysia dan ada 80 orang sudah dihukum mati di Malaysia,” jelasnya.

    Prof. Yusril menambahkan, pembinaan narapidana menyangkut lintas kementerian dan lembaga telah menjadi tugas pemerintah, bukan tugas pengadilan. Maka, ia merumuskan tiga kesepakatan dengan negara lain. Pertama, negara lain harus mengakui kedaulatan Republik Indonesia untuk mengadili warga negara asing (WNA) yang melakukan kejahatan di negara ini.

    Kedua, negara lain harus menghormati apapun putusan pengadilan Indonesia tanpa pernah mempersoalkannya.

    Ketiga, jika pemerintah Indonesia harus memindahkan narapidana ke negara yang bersangkutan, narapidana harus menjalani sisa hukuman di sana. “Kita sepakati untuk tidak disebut sebagai perjanjian, tetapi peraturan praktis atau Practical Arrangement. Saya sudah tandatangani dengan Menteri Kehakiman Filipina, Menteri Dalam Negeri Australia, dan Perancis. Intinya, kita tunjukkan iktikad baik,” ujarnya.

    Ketiga narasumber itu juga membahas isu konkret seperti kasus Mary Jane, warga negara Filipina yang berhasil mencapai kesepakatan untuk dipulangkan atau Transfer of Prisoner (TSP)ke Filipina, serta tahanan kasus Bali Nine yang dipulangkan ke Australia.

    Prof Yusril misalnya, dia menyebut bahwa sampai saat ini Presiden Filiphina sampai saat ini belum memberikan putusan mengenai status terpidana mati kasus penyelundupan narkoba Mary Jane Veloso yang dipindahkan dari Indonesia.

    Yusril menjelaskan hal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah Filipina yang mewajibkan narapidana yang dipulangkan terlebih dahulu ditempatkan di penjara selama 60 hari.

    “Setelah itu, barulah 60 hari kemudian Presiden Filipina dapat mengambil keputusan,” kata Yusril melalui Zoom.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah Filipina tak lagi mengakui hukuman mati di negaranya sehingga terdapat kemungkinan besar bahwa status pidana Mary Jane akan diubah oleh Presiden Filipina setelah dipindahkan dari Indonesia, salah satunya menjadi seumur hidup.

    Menko Kumham Imipas menuturkan bahwa pemerintah Indonesia terus diberi tahu mengenai perkembangan kondisi terbaru Mary Jane hingga saat ini oleh pemerintah Filipina.

    Pada saat ini Mary Jane ditempatkan di Penjara Mandaluyong, Manila, Filipina.

    Mary Jane Veloso merupakan terpidana mati kasus penyelundupan 2,6 kilogram heroin yang ditangkap di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, pada bulan April 2010.

    Ia divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Sleman pada bulan Oktober 2010. Mary Jane dipulangkan dari Indonesia ke Filipina pada pertengahan Januari 2025.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Prof Hikmahanto Juwana yang menegaskan bahwa pentingnya aturan tentang Transfer Of Sentenced Person (TSP) untuk segera disahkan.

    “Urgensinya sudah ada, sudah ada RUU, sudah ada naskah akademik. Tinggal pembahasan pemerintah dengan DPR. Tapi masih belum masuk dalam prioritas. Sekarang sudah ada Praktical Arrangement karena ini sangat penting, jangan sampai diskresi menjadi suka-suka Presiden meskipun Presiden memiliki kewenangan akan tapi jangan sampai kewenangan tersebut luas penggunaannya,” tutupnya. [uci/but]

     

  • ICJ Memilih Hakim Jepang Yuji Iwasawa Sebagai Ketuanya, Menyusul Pengunduran Diri Nawaf Salam – Halaman all

    ICJ Memilih Hakim Jepang Yuji Iwasawa Sebagai Ketuanya, Menyusul Pengunduran Diri Nawaf Salam – Halaman all

    Mahkamah Internasional (ICJ) mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang hakim Jepang telah terpilih sebagai presidennya

    Tayang: Jumat, 7 Maret 2025 16:45 WIB

    Tangkapan layar ICJ

    PILIH KETUA BARU- Ruang Pengadilan ICJ. Mahkamah Internasional (ICJ) mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang hakim Jepang telah terpilih sebagai presidennya menyusul pengunduran diri pendahulunya Nawaf Salam pada bulan Januari. Yuji Iwasawa akan menjabat hingga 5 Februari 2027, menyelesaikan masa jabatan Salam, kata ICJ. 

    ICJ Memilih Hakim Jepang Yuji Iwasawa Sebagai Ketuanya, Menyusul Pengunduran Diri Nawaf Salam

    TRIBUNNEWS.COM- Mahkamah Internasional (ICJ) mengumumkan pada hari Senin bahwa seorang hakim Jepang telah terpilih sebagai presidennya menyusul pengunduran diri pendahulunya Nawaf Salam pada bulan Januari.

    Yuji Iwasawa akan menjabat hingga 5 Februari 2027, menyelesaikan masa jabatan Salam, kata ICJ.

    Salam mengundurkan diri setelah ditunjuk sebagai perdana menteri Lebanon oleh Presiden Joseph Aoun.

    Sebelum bergabung dengan Mahkamah, Iwasawa adalah seorang profesor hukum internasional di Universitas Tokyo dan mengepalai Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia telah menjabat sebagai hakim di ICJ sejak Juni 2018.

    Dia adalah hakim Jepang kedua yang menduduki jabatan presiden ICJ, menurut media setempat.

    Terdiri dari 15 hakim yang dipilih untuk masa jabatan sembilan tahun, ICJ menyelesaikan sengketa hukum antara negara dan memberikan pendapat penasihat tentang pertanyaan hukum yang dirujuk oleh badan-badan PBB.

    Saat ini sedang berlangsung sidang kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel, di mana negara itu menuduh negara pendudukan tersebut melanggar konvensi genosida selama pengeboman Jalur Gaza sejak Oktober 2023. 

    Iwasawa memberikan suara bersama mayoritas dan memutuskan bahwa masuk akal jika tindakan Israel di Gaza dapat dianggap sebagai genosida.

     

    SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini