partai: PBB

  • Wanita Ditemukan Selamat Usai 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa Myanmar

    Wanita Ditemukan Selamat Usai 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa Myanmar

    Mandalay

    Tim penyelamat berhasil mengevakuasi seorang wanita dari reruntuhan hotel di Myanmar. Wanita itu selamat setelah tiga hari tertimbun reruntuhan akibat gempa besar.

    Dilansir Reuters, Senin (31/3/2025), tim pencari di Myanmar dan Thailand berpacu dengan waktu untuk menemukan lebih banyak korban selamat.

    Wanita itu ditarik dari reruntuhan Hotel Great Wall di kota Mandalay. Mandalay berada di dekat episentrum gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,7 pada hari Jumat (28/3) yang menimbulkan kerusakan besar di Myanmar dan kerusakan di negara tetangga Thailand.

    Tim penyelamat membawa seorang wanita keluar dari reruntuhan Hotel Great Wall di Mandalay hampir 60 jam setelah gempa terjadi. Kedutaan besar China di Myanmar mengatakan wanita tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa mereka sedang mempercepat pasokan bantuan untuk sekitar 23.000 korban gempa di Myanmar bagian tengah.

    “Tim kami di Mandalay bekerja sama untuk meningkatkan respons kemanusiaan meskipun mereka sendiri mengalami trauma. Waktu sangat penting karena Myanmar membutuhkan solidaritas dan dukungan global melalui kehancuran yang luar biasa ini,” kata Perwakilan Badan Pengungsi PBB di Myanmar, Noriko Takagi.

    India, Tiongkok, dan Thailand termasuk di antara negara-negara tetangga Myanmar yang telah mengirimkan bahan-bahan dan tim bantuan, beserta bantuan dan personel dari Malaysia, Singapura, dan Rusia. Amerika Serikat menjanjikan bantuan sebesar USD 2 juta melalui organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan yang berbasis di Myanmar.

    Satu kelompok pemberontak mengatakan militer masih melakukan serangan udara di desa-desa setelah gempa dan Menteri Luar Negeri Singapura menyerukan gencatan senjata segera untuk membantu upaya bantuan.

    Infrastruktur penting seperti jembatan, jalan raya, bandara, dan rel kereta api di negara berpenduduk 55 juta jiwa ini rusak sehingga memperlambat upaya kemanusiaan. Sementara, konflik yang telah menghantam ekonomi, menyebabkan lebih dari 3,5 juta orang mengungsi, dan melemahkan sistem kesehatan terus berlanjut.

    Lihat Video ‘Momen Heroik Penyelamatan Korban Gempa Myanmar yang Terjebak 40 Jam’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • NASA Beberkan Fakta Kiamat, RI Dalam Bahaya

    NASA Beberkan Fakta Kiamat, RI Dalam Bahaya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peringatan terkait level air laut yang meninggi disampaikan oleh NASA. Hal itu dapat berdampak buruk bagi sejumlah negara akibat perubahan iklim yang melelehkan es di kutub dan menaikkan air laut secara masif.

    NASA memperkirakan ketinggian air laut akan meningkat sekitar 3-6 kaki pada 2100 mendatang. Akibatnya, ratusan juta orang terancam kehilangan tempat tinggal. Wilayah pesisir dengan populasi padat disebut berada di ambang kepunahan karena terancam tenggelam.

    Dikutip dari Sciencing, Senin (31/3/2025), setidaknya ada 10 kota besar di berbagai belahan dunia yang dikhawatirkan akan tenggelam. Jakarta masuk dalam daftar tersebut.

    Tanda-tanda petaka ini mulai terlihat dari fenomena banjir yang paling umum dan makin sering terjadi. Di awal Maret 2025 saja, banjir sudah menggenangi beberapa area Jabodetabek dan Jawa. Bahkan, area Bekasi mencatat kondisi banjir terparah dibandingkan 2016 dan 2020.

    “Jakarta diketahui merupakan salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia. Masalah ini kian ekstrem, hingga pemerintah Indonesia memilih memindahkan ibu kota [ke IKN],” tulis laporan Sciencing.

    Sciencing melaporkan Jakarta sudah mulai mengalami proses tenggelam dengan air yang naik 17 cm per tahun. Secara geografis, Jakarta terletak di dataran rendah yang dulunya didominasi oleh rawa.

    Ada 13 sungai yang mengalir melalui wilayah perkotaan hingga ke Laut Jawa, sehingga seluruh wilayah sangat rentan terhadap naiknya permukaan air. Jakarta juga telah mengalami peningkatan jumlah banjir sejak pergantian abad.

    Banjir paling parah terjadi pada tahun 2007, ketika bencana itu merenggut 80 nyawa dan menimbulkan kerugian hingga ratusan juta dolar.

    Sciencing juga menyinggung keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN pada 2022. Laman tersebut mengatakan risiko banjir yang tinggi di Jakarta merupakan salah satu alasan pemindahan tersebut, dibarengi dengan polusi dan penyumbatan di mana-mana.

    “Ibu kota baru yang dinamai IKN diprediksi akan rampung sepenuhnya pada 2045. Pada saat itu, IKN kemungkinan menjadi pelarian dari Jakarta yang tenggelam,” tertulis dalam laporan Sciencing.

    Selain Jakarta, berikut beberapa kota besar lain yang terancam tenggelam, menurut laporan Sciencing:

    Alexandria, Mesir

    Foto: World Falconry Day (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
    Members of Egy Falconer Club and austringers look at sunrise during a celebration on World Falconry Day at Borg al-Arab desert in Alexandria, Egypt, November 17, 2018. Picture taken November 17, 2018. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

    Kota terbesar kedua di Mesir ini memiliki populasi yang ditaksir mencapai 5,7 juta orang pada 2024. Hingga saat ini, Alexandria menjadi salah satu hub penting untuk perdagangan transbenua, terutama pengapalan minyak.

    Kota ini berfungsi sebagai salah satu terminal Pipa SUMED, pipa minyak antara Laut Merah dan Mediterania yang digunakan untuk mengirim minyak mentah dan gas alam dari Jazirah Arab ke Eropa.

    Sayangnya, dampak negatif dari penggunaan bahan bakar fosil tersebut adalah mencairnya es gletser. Panel iklim PBB memperkirakan sebanyak 30% kota tersebut dapat terendam air pada tahun 2050, yang akan menyebabkan setidaknya 1,5 juta orang mengungsi.

    Banjir juga dapat meluas hingga sebagian besar Delta Nil, menghancurkan salah satu tempat lahirnya peradaban.

    Miami, Florida

    Foto: AP/David Santiago
    A BCAD Express airplane parked as the runway remains flooded at the Fort Lauderdale-Hollywood International Airport on Thursday, April 13, 2023, Fort Lauderdale, Fla. (David Santiago/Miami Herald via AP)

    Miami diestimasikan memiliki populasi 460.000 orang pada 2024. Area metropolitan Miami-Fort Lauderdale merupakan area urban terbesar di Amerika Serikat (AS) setelah New York, Los Angeles, dan Chicago.

    Lebih dari setengah area Miami-Dade County hanya bertengger pada ketinggian 6 kaki di atas air laut. Sebanyak 60% di antaranya terancam tenggelam pada 2060 mendatang.

    Situasi di Miami makin parah dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung mewah di area pesisir. Sciencing mengatakan pada skenario terburu, tenggelamnya Miami akan menjadi bencana alam terburuk sepanjang sejarah dari segi kerusakan ekonomi.

    Lagos, Nigeria

    Lagos adalah kota terbesar di Afrika dengan populasi sebanyak 16,5 juta orang pada 2024. Bencana banjir kerap menghantam Lagos pada musim panas, sehingga berdampak pada kerugian ekonomi sebesar miliaran dolar AS per tahun.

    Saat ini, area tersebut memiliki level tenggelam lebih dari 3 inci per tahun.

    Dhaka, Bangladesh

    Foto: Para pengunjuk rasa merayakan berita pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, Senin, 5 Agustus 2024. (AP/Fatima Tuj Johora)
    Para pengunjuk rasa merayakan berita pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina, di Dhaka, Bangladesh, Senin, 5 Agustus 2024. (AP Photo/Fatima Tuj Johora)

    Ibu kota Bangladesh ini merupakan kota dengan populasi terbesar dengan estimasi populasi 23,9 juta orang pada 2024. PBB menempatkan Bangladesh dalam jejeran ‘Top 10’ negara paling terdampak bencana alam.

    Di kala perubahan iklim makin parah, frekuensi dan intensitas banjir di negara tersebut juga kian mengkhawatirkan. Secara spesifik, Dhaka sudah ‘tenggelam’ sebanyak setengah inci per tahun.

    Yangon, Myanmar

    Foto: Penduduk setempat menaiki rakit yang terbuat dari ban dalam di sepanjang jalan yang banjir di Bago, Myanmar, sekitar 80 kilometer (50 mil) timur laut Yangon, Jumat, 11 Agustus 2023. (AP/)
    Penduduk setempat menaiki rakit yang terbuat dari ban dalam di sepanjang jalan yang banjir di Bago, Myanmar, sekitar 80 kilometer (50 mil) timur laut Yangon, Jumat, 11 Agustus 2023. (AP Photo)

    Yangon memiliki populasi sebanyak 5,7 juta orang pada 2024. Sama seperti kota-kota terancam lainnya, Yangon juga kerap dihadang bencana banjir.

    Yangon terletak hanya beberapa kilometer dari Sesar Sagaing. Jika gempa bumi besar melanda wilayah tersebut, sumur air tanah dapat runtuh dan menenggelamkan sebagian besar kota.

    Bangkok, Thailand

    Foto: AP/Sakchai Lalit
    Customers of the riverside Chaopraya Antique Café enjoy themselves despite the extraordinary high water levels in the Chao Phraya River in Nonthaburi, near Bangkok, Thailand, Thursday, Oct. 7, 2021. The flood-hit restaurant has become an unlikely dining hotspot after fun-loving foodies began flocking to its water-logged deck to eat amid the lapping tide. Now, instead of empty chairs and vacant tables the “Chaopraya Antique Café” is as full as ever, offering an experience the canny owner has re-branded as “hot-pot surfing.” (AP Photo/Sakchai Lalit)

    Bangkok memiliki populasi sekitar 11,2 juta orang pada 2024. Dari tahun-ke-tahun, Bangkok telah kehilangan wilayah daratan karena peningkatan air laut.

    Garis pantainya akan merayap lebih dalam, diperkirakan mencapai lebih dari satu kilometer setiap tahun. Dalam satu abad, mayoritas dari kota Bangkok diprediksi akan lenyap.

    Kolkata, India

    Foto: Penduduk setempat mengisi wadah mereka dengan air minum dari tangki kota di kolkata. India. (LightRocket via Gett/SOPA Images)
    Penduduk setempat mengisi wadah mereka dengan air minum dari tangki kota di kolkata. India. (LightRocket via Gett/SOPA Images)

    Kota terbesar ketiga di India ini diestimasikan memiliki 15,6 juta populasi pada 2024. Selain ancaman peningkatan air laut, Kolkata diprediksi akan tenggelam karena ekstraksi air tanah yang berlebihan.

    Banjir juga menjadi bencana rutin di Kolkata. Pada 2024, banjir di Bengal Barat di Kolkata berdampak pada 250.000 orang. Jika bencana banjir ini makin sering terjadi dengan intensitas parah, lebih dari 10 juta orang terancam harus mengungsi.

    Manila, Filipina

    Foto: Pemandangan drone menunjukkan puing-puing dan lumpur akibat banjir yang dibawa oleh Topan Gaemi, di Kota Marikina, Metro Manila, Filipina, 25 Juli 2024. (REUTERS/ADRIAN PORTUGAL)
    Pemandangan drone menunjukkan puing-puing dan lumpur akibat banjir yang dibawa oleh Topan Gaemi, di Kota Marikina, Metro Manila, Filipina, 25 Juli 2024. (REUTERS/Adrian Portugal)

    Manila ada ibu kota Filipina yang memiliki 14,9 juta penduduk pada 2024. Ekstraksi air tanah dan aktivitas seismis dari volkanu Taal yang aktif membuat Manila menjadi area yang tidak stabil.

    Kota ini memiliki level ‘tenggelam’ yang cepat, yakni 4 inci per tahun atau lebih tinggi dari rata-rata kenaikan level air laut global per tahun. Masalah lainnya adalah kerusakan hutan mangrove di Manila di sepanjang Manila Bay.

    Pohon-pohon di hutan itu selama ini menjadi penghadang erosi di Manila. Sejak memasuki abad ke-20, sebanyak 130.000 hektar hutan mangrove di sepanjang Manila Bay telah ditebang.

    Megalopolis Guangdong-Hong Kong-Makau

    Foto: REUTERS/TYRONE SIU
    A man looks at fallen trees following Super Typhoon Saola, in Hong Kong, China September 2, 2023. REUTERS/Tyrone Siu TPX IMAGES OF THE DAY

    Area ini merupakan yang terbesar dan paling banyak area urbannya di seluruh dunia. Diestimasikan populasinya mencapai 86,9 juta orang pada 2024. Keseluruhan area urbannya terkonsentrasi di antara Pearl River Delta dekat Laut China Selatan.

    Pearl River Delta diperkirakan memiliki kenaikan air laut setinggi 5 kaki pada 100 tahun mendatang. Dengan level tersebut, tak menutup kemungkinan area ini akan tenggelam di masa depan.

    (fab/fab)

  • WHO Berencana Pangkas Anggaran hingga 20 Persen usai AS Cabut dari Anggota

    WHO Berencana Pangkas Anggaran hingga 20 Persen usai AS Cabut dari Anggota

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan pengurangan jumlah staf dan skala pekerjaannya dengan memangkas anggaran hingga lebih dari seperlima akibat pemotongan dana dari Amerika Serikat, menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters.

    Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari WHO setelah menjabat pada Januari, dengan alasan badan kesehatan global tersebut telah salah menangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan internasional lainnya.

    Amerika Serikat selama ini merupakan penyumbang keuangan terbesar bagi badan kesehatan PBB tersebut, dengan kontribusi sekitar 18 persen dari total pendanaannya.

    “Pengumuman Amerika Serikat, dikombinasikan dengan pengurangan baru-baru ini dalam bantuan pembangunan resmi oleh beberapa negara untuk mendanai peningkatan pengeluaran pertahanan, telah membuat situasi kita jauh lebih parah,” demikian pernyataan memo WHO, yang bertanggal 28 Maret dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Reuters.

    baca juga

    Penarikan diri Amerika Serikat telah memperburuk krisis pendanaan karena negara-negara anggota mengurangi pengeluaran untuk pembangunan. Menghadapi kesenjangan pendapatan hampir US$600 juta tahun ini, WHO mengusulkan pemangkasan anggarannya untuk periode 2026-2027 sebesar 21 persen, dari 5,3 miliar dollar USD atau sekitar Rp 87,7 triliun menjadi 4,2 miliar dollar USD atau sekitar Rp 69,5 triliun, menurut memo tersebut.

    “Meskipun telah berupaya sebaik-baiknya, kami kini berada pada titik di mana kami tidak punya pilihan selain mengurangi skala pekerjaan dan tenaga kerja kami,” kata memo itu.

    Selain itu, WHO disebut akan mengurangi pekerjaan di tingkat pimpinan senior di kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, meskipun semua level dan wilayah akan terdampak, tambah memo tersebut. WHO akan memutuskan cara memprioritaskan pekerjaan dan sumber dayanya pada akhir April.

    Dokumen WHO menunjukkan bahwa badan PBB tersebut memiliki lebih dari seperempat dari 9.473 stafnya di Jenewa.

    Memo internal tertanggal 10 Maret, yang juga dilihat oleh Reuters, menyebutkan WHO telah mulai menetapkan prioritas dan mengumumkan pembatasan satu tahun untuk kontrak staf. Memo itu juga menyatakan staf sedang berupaya mengamankan pendanaan tambahan dari negara-negara, donor swasta, dan filantropis.

    baca juga

    (suc/suc)

  • Kondisi Mengenaskan di Myanmar Usai Diguncang Gempa Besar

    Kondisi Mengenaskan di Myanmar Usai Diguncang Gempa Besar

    Naypyidaw

    Myanmar kini dalam kondisi mengenaskan usai diguncang gempa bermagnitudo (M) 7,7. Bangunan runtuh dan mayat-mayat yang tertimpa rerentuhan mulai membusuk.

    Gempa M 7,7 itu terjadi di Sagaing yang terletak dekat kota terbesar kedua Myanmar, Mandalay, pada Jumat (28/3/2025). Gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah di Myanmar hingga menyebabkan 1.644 orang tewas.

    Selain itu, ada 3.408 orang yang dilaporkan hilang. Pencarian korban terkendala peralatan, kerusakan jalan hingga perang saudara yang terjadi di Myanmar.

    Salah satu infrastruktur yang rusak ialah Jembatan Ava yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing di Mandalay, Myanmar. Jembatan itu ambruk akibat gempa M 7,7.

    Dilansir AFP, Minggu (30/3/2025), Jembatan Ava merupakan peninggalan kolonial Inggris yang dibangun 100 tahun lalu. Bagian atas jembatan yang biasanya dilewati kendaraan terlihat roboh dan jatuh ke sungai.

    Sementara, tiang-tiang pondasi jembatan masih berdiri di atas sungai besar tersebut. Meski demikian, warga tetap dapat menyeberangi sungai tersebut menggunakan Jembatan Ava Baru yang telah berdiri sejak 2008. Jembatan baru itu terletak tak jauh dari Jembatan Ava peninggalan kolonial Inggris.

    Gencatan Senjata Sementara

    Penampakan jembatan sebelum (bawah) dan sesudah (atas) gempa di Myanmar (Foto: AFP/HANDOUT)

    Parahnya dampak gempa itu telah membuat pejuang antikudeta di Myanmar mengumumkan gencatan senjata parsial selama 2 minggu. Pengumuman ini disampaikan saat militer Myanmar mulai melakukan operasi penyelamatan dan penyaluran bantuan.

    “Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) akan menerapkan jeda dua minggu dalam operasi militer ofensif, kecuali untuk tindakan defensif, di daerah yang terkena dampak gempa bumi mulai 30 Maret 2025,” kata ‘Pemerintah Persatuan Nasional’ bayangan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Minggu (30/3).

    Mereka menyatakan akan bekerja sama dengan PBB dan lembaga lain untuk memastikan keamanan, transportasi, serta pendirian kamp penyelamatan dan medis sementara di daerah yang dikuasainya. Kelompok antikudeta telah merebut beberapa wilayah di Myanmar dari pasukan junta militer.

    Militer Myanmar telah terlibat dalam perang saudara di berbagai bidang sejak kudeta terhadap pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Perang ini ditentang oleh PDF dan organisasi etnis bersenjata.

    Nanyak di antara kelompok yang anti-junta militer itu telah berperang selama beberapa dekade. ‘Pemerintah Persatuan Nasional’ sebagian besar terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan setelah berusaha mengalahkan junta.

    Bau Mayat Tercium di Jalanan

    Kerusakan akibat gempa Myanmar (Foto: REUTERS/Stringer)

    Bau mayat yang membusuk mulai tercium di jalan-jalan Mandalay hari ini. Tim penyelamat dan warga terus bekerja keras membersihkan puing-puing dengan harapan menemukan korban selamat usai dua hari gempa terjadi.

    Dilansir Associated Press, Minggu (30/3/2025), tim penyelamat memperkirakan masih banyak orang lainnya terkubur di bawah reruntuhan. Guncangan gempa juga telah merusak infrastruktur seperti bandara kota sehingga menghambat upaya pengiriman bantuan.

    Pengiriman bantuan lewat jalur darat juga terhambat jalanan yang rusak, jembatan yang runtuh, komunikasi yang tidak lancar, dan tantangan beroperasi di negara yang sedang perang saudara. Pencarian korban selamat sebagian besar dilakukan penduduk lokal tanpa bantuan alat berat.

    Mereka berupaya memindahkan puing-puing dengan tangan dan sekop dalam suhu 41 derajat celcius. Hanya sesekali terlihat ekskavator beroda rantai yang membantu pembersihan.

    Gempa susulan berkekuatan M 5,1 pada Minggu sore juga telah memicu teriakan dari orang-orang di jalan. Banyak dari 1,5 juta penduduk Mandalay menghabiskan malam dengan tidur di jalanan usai kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

    “Yang paling banyak adalah relawan lokal, penduduk lokal yang hanya berusaha menemukan orang yang mereka cintai. Saya juga melihat laporan bahwa sekarang beberapa negara mengirim tim pencarian dan penyelamatan ke Mandalay untuk mendukung upaya tersebut, tetapi rumah sakit benar-benar berjuang untuk mengatasi masuknya orang-orang yang terluka, ada kekurangan pasokan medis, dan orang-orang berjuang untuk menemukan makanan dan air bersih,” kata manajer Catholic Relief Services, Cara Bragg, yang berbasis di Yangon usai mendapat laporan dari timnya di Mandalay.

    Organisasi tersebut telah mengirim tim melalui jalan darat untuk menilai kebutuhan paling mendesak masyarakat. Dengan rusaknya bandara Mandalay dan runtuhnya menara kontrol di bandara ibu kota Naypyidaw, semua penerbangan komersial ke kota-kota tersebut telah ditutup.

    Upaya bantuan resmi di Naypyidaw sejauh ini masih memprioritaskan kantor-kantor pemerintah dan perumahan staf. Penduduk setempat dan kelompok-kelompok bantuan harus menggali reruntuhan dengan tangan di daerah permukiman. Terik matahari menyengat dan bau mayat tercium di udara.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Gempa di Myanmar Capai 1.644 Jiwa, Thailand Laporkan 17 Warga Meninggal Dunia – Halaman all

    Korban Tewas Gempa di Myanmar Capai 1.644 Jiwa, Thailand Laporkan 17 Warga Meninggal Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jumlah korban tewas akibat gempa besar yang mengguncang Myanmar dan Thailand telah melampaui 1.600 orang.

    Sementara itu, tim penyelamat terus berupaya menggali reruntuhan bangunan yang runtuh demi mencari korban selamat.

    Dalam pernyataan resmi, pemerintah militer Myanmar mengonfirmasi bahwa sebanyak 1.644 orang tewas dan lebih dari 3.400 orang mengalami luka-luka, sementara setidaknya 139 orang masih dinyatakan hilang setelah gempa berkekuatan 7,7 magnitudo pada Jumat (28/3/2025).

    Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang berada dekat dengan episentrum gempa, mengalami dampak yang sangat parah.

    “Malam yang sangat tidak nyaman bagi banyak orang. Mereka memilih untuk tidur di luar rumah. Kami melihat banyak orang di taman dengan kasur yang mereka letakkan di luar rumah,” lapor Tony Cheng dari Al Jazeera di ibu kota Naypyidaw.

    “Masih ada gempa susulan, beberapa di antaranya kami rasakan pagi ini. Meski tidak terlalu besar, guncangan tersebut cukup membuat orang enggan kembali ke bangunan,” tambahnya.

    Operasi kemanusiaan di Myanmar mengalami hambatan besar akibat infrastruktur yang rusak, termasuk jalan dan jembatan utama, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

    “Kerusakan pada jalan tol Yangon-Naypyidaw-Mandalay menyebabkan gangguan layanan, dengan retakan dan distorsi permukaan yang memaksa bus antarkota menghentikan operasinya,” kata OCHA dalam pernyataannya.

    Pemerintah militer Myanmar juga mengakui bahwa gempa telah merusak infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan, yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil. Saat ini, operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di daerah terdampak.

    Untuk mempermudah upaya bantuan pascagempa, Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG), kelompok oposisi yang menentang junta militer, mengumumkan gencatan senjata sepihak selama dua minggu di wilayah terdampak gempa mulai Minggu.

    Dalam pengumuman pada Sabtu malam, sayap militer NUG, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), menyatakan bahwa mereka akan “bekerja sama dengan PBB dan organisasi non-pemerintah untuk memastikan keamanan, transportasi, serta pendirian kamp penyelamatan dan medis sementara” di wilayah yang mereka kendalikan.

    Jumlah Korban Tewas di Thailand Juga Meningkat

    Sementara itu dikutip dari AP News, jumlah korban tewas akibat gempa di Thailand meningkat menjadi 17 orang.

    Gempa mengguncang wilayah metropolitan Bangkok, yang dihuni sekitar 17 juta orang, serta bagian lain di negara tersebut.

    Beberapa daerah di utara melaporkan kerusakan, tetapi korban jiwa hanya dilaporkan terjadi di Bangkok.

    Dari total korban tewas, 10 orang kehilangan nyawa akibat runtuhnya gedung tinggi di dekat pasar terkenal Chatuchak, sementara sisanya meninggal di tujuh lokasi lain.

    Pihak berwenang di Bangkok melaporkan bahwa 83 orang masih belum ditemukan.

    Pada hari Sabtu, lebih banyak alat berat dikerahkan untuk memindahkan ton-ton puing, tetapi harapan mulai memudar di antara keluarga dan kerabat korban.

    “Saya berdoa agar mereka selamat, tetapi ketika saya tiba di sini dan melihat kehancuran ini — di mana mereka bisa berada?” kata Naruemol Thonglek, seorang wanita berusia 45 tahun, sambil menangis menunggu kabar tentang pasangannya yang berasal dari Myanmar dan lima temannya yang bekerja di lokasi tersebut.

    (Tribunnews.com)

  • Myanmar Dilanda Gempa Susulan, Banyak Korban Terjebak Reruntuhan

    Myanmar Dilanda Gempa Susulan, Banyak Korban Terjebak Reruntuhan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa susulan kembali mengguncang kota Mandalay yang hancur pada Minggu (30/3/2025). Ini terjadi setelah gempa besar berkekuatan magnitudo 7,7 menghantam Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025) lalu.

    Melansir The Guardian, para warga berlarian dengan putus asa di antara gedung-gedung yang runtuh untuk mencari para penyintas saat gempa susulan terjadi. Sementara itu otoritas terkait juga mulai melakukan pencarian penyintas di bawah reruntuhan gedung.

    Seorang petugas penyelamat mengatakan sebagian besar operasi di kota itu dilakukan oleh kelompok-kelompok warga yang kecil dan terorganisasi sendiri yang tidak memiliki peralatan yang dibutuhkan.

    “Kami telah mendekati gedung-gedung yang runtuh, tetapi beberapa bangunan tetap tidak stabil saat kami bekerja,” katanya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah keamanan.

    Puluhan orang dikhawatirkan terjebak di bawah bangunan yang runtuh di Mandalay, tetapi sebagian besar tidak dapat dijangkau atau ditarik keluar tanpa alat berat, menurut pekerja kemanusiaan lain dan dua warga lainnya.

    “Orang-orang masih terjebak di dalam bangunan, mereka tidak dapat mengeluarkan orang,” kata seorang warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

    Di tempat lain di kota itu, pemilik kedai teh Win Lwin berjalan di antara sisa-sisa restoran yang runtuh di jalan utama di lingkungannya, melemparkan batu bata satu per satu.

    “Sekitar tujuh orang meninggal di sini” ketika gempa terjadi pada hari Jumat, katanya kepada AFP. “Saya mencari lebih banyak mayat tetapi saya tahu tidak mungkin ada yang selamat.

    “Kami tidak tahu berapa banyak mayat yang mungkin ada tetapi kami sedang mencari.” Pada Minggu pagi, gempa susulan kecil terjadi, membuat orang-orang berlarian keluar dari hotel untuk menyelamatkan diri, setelah gempa serupa terasa pada Sabtu malam.

    Truk-truk penuh petugas pemadam kebakaran berkumpul di salah satu stasiun pemadam kebakaran utama Mandalay untuk diberangkatkan ke lokasi-lokasi di sekitar kota.

    Malam sebelumnya, tim penyelamat telah mengeluarkan seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan gedung apartemen yang runtuh.

    Korban Tewas dan Kesulitan Dapat Bantuan

    Junta penguasa Myanmar mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu bahwa sedikitnya 1.644 orang tewas dan lebih dari 3.400 orang terluka di negara itu, dengan sedikitnya 139 orang lainnya hilang.

    Namun dengan komunikasi yang tidak dapat diandalkan, skala sebenarnya dari bencana tersebut masih belum jelas di negara yang diperintah militer yang terisolasi itu, dan jumlah korban diperkirakan akan meningkat secara signifikan.

    Gempa pada Jumat telah meruntuhkan gedung-gedung, merobohkan jembatan dan membuat jalan-jalan tertekuk, dengan kerusakan massal terlihat di kota berpenduduk lebih dari 1,7 juta orang, kota terbesar kedua di Myanmar.

    Pemodelan prediktif dari US Geological Service memperkirakan jumlah korban tewas di Myanmar dapat mencapai 10.000 dan kerugian dapat melebihi pendapatan ekonomi tahunan negara itu.

    Pimpinan junta Min Aung Hlaing mengeluarkan seruan yang sangat jarang untuk bantuan internasional pada Jumat, yang menunjukkan betapa parahnya bencana tersebut. Pada Minggu, ia meminta “semua rumah sakit militer dan sipil, serta petugas kesehatan” untuk “bekerja sama secara terkoordinasi dan efisien”, menurut media yang dikelola pemerintah.

    Pemerintah militer sebelumnya telah menolak bantuan asing, bahkan setelah bencana alam besar. Myanmar telah dilanda perang saudara selama empat tahun yang dipicu oleh kudeta militer pada tahun 2021.

    Pemerintah di pengasingan mengatakan akan “bekerja sama dengan PBB dan LSM untuk memastikan keamanan, transportasi, dan pendirian kamp penyelamatan dan medis sementara” di wilayah yang dikuasainya, menurut pernyataan tersebut, yang dirilis di media sosial.

    Namun badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa Myanmar tidak siap menghadapi bencana sebesar ini.

    Badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan kurangnya pasokan medis dan kerusakan infrastruktur seperti jalan menghambat upaya untuk menanggapi gempa bumi. Badan tersebut mengatakan rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan parah atau hancur.

    (hoi/hoi)

  • Dampak Gempa: Ribuan Korban di Myanmar Butuh Bantuan – Halaman all

    Dampak Gempa: Ribuan Korban di Myanmar Butuh Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengungkapkan bahwa kondisi korban gempa di Myanmar sangat memprihatinkan.

    Ribuan orang kini dilaporkan mengalami kekurangan pasokan medis yang parah.

    Hal ini terjadi setelah jumlah korban terus meningkat, sementara stok medis yang tersedia tidak mencukupi untuk menangani jumlah pasien yang semakin bertambah.

    Kekurangan pasokan medis ini semakin diperparah oleh kerusakan jalan dan infrastruktur komunikasi yang mengganggu mobilitas pengiriman alat medis.

    OCHA menjelaskan, “Kekurangan parah pasokan medis menghambat upaya untuk menanggapi gempa bumi mematikan di Myanmar,” seperti yang dikutip dari The Straits Times.

    Bagaimana Dampak Gempa Terhadap Infrastruktur?

    Kondisi darurat ini diperburuk oleh gangguan telekomunikasi dan internet, yang menghambat komunikasi serta operasi kemanusiaan.

    Jalan yang rusak dan puing-puing bangunan menghalangi akses ke daerah terdampak, mempersulit penilaian kebutuhan yang mendesak. “Jalan yang rusak dan puing-puing menghalangi akses kemanusiaan dan mempersulit penilaian kebutuhan,” tambah OCHA.

    PBB melaporkan bahwa mereka sedang memobilisasi upaya tanggap darurat bersama dengan organisasi mitra kemanusiaan setelah gempa bumi dahsyat yang terjadi pada 28 Maret.

    Bantuan kemanusiaan yang mendesak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka yang terkena dampak bencana ini.

    Berapa Banyak Korban Jiwa yang Terjadi?

    Laporan media pemerintah menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa akibat gempa di Myanmar telah bertambah menjadi 1,644 orang, sementara 3,408 orang lainnya mengalami luka-luka, dan ada 139 orang yang dilaporkan hilang.

    Upaya penyelamatan yang dilakukan sejak hari Jumat terkendala oleh kurangnya alat berat di daerah-daerah terdampak, membuat masyarakat setempat harus berjuang dengan tangan kosong untuk menyelamatkan satu sama lain.

    Video viral di media sosial menunjukkan dua pria yang sedang berusaha mengeluarkan seorang wanita muda yang terjebak di antara dua lempengan beton.

    Di Mandalay, tim penyelamat juga terlihat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan blok apartemen dengan tangan kosong.

    Apa Saja Kerusakan yang Diterima oleh Infrastruktur?

    Gempa yang terjadi dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, tidak hanya menghancurkan gedung-gedung tetapi juga meruntuhkan jembatan yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing.

    Analisis foto satelit oleh Planet Labs PBC menunjukkan bahwa gempa merobohkan menara kontrol lalu lintas udara di Bandara Internasional Naypyitaw.

    Diprediksi setidaknya 2,900 bangunan, 30 jalan, dan tujuh jembatan rusak akibat gempa bumi ini.

    Dalam respons darurat, junta militer Myanmar mengumumkan situasi darurat pada tanggal 28 Maret untuk enam wilayah, termasuk Sagaing, Mandalay, Bago, Magway, dan bagian timur Shan, serta Naypyidaw, ibu kota yang menjadi kediaman para pemimpin junta.

    Bagaimana Upaya Bantuan Internasional Dikerahkan?

    Untuk mempercepat proses evakuasi, bantuan internasional dan upaya penyelamatan terus ditingkatkan.

    Tim bantuan dari Cina telah tiba di Myanmar dengan pesawat China Eastern Airlines, membawa bantuan penting.

    India juga turut berkontribusi, mengirimkan 15 ton bantuan kemanusiaan yang mencakup tenda, kantong tidur, selimut, makanan siap saji, alat penyaring air, paket kebersihan, serta perlengkapan medis.

    Sementara itu, Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan dua pesawat yang membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter dan tim penyelamat, untuk membantu upaya pemulihan di daerah terdampak.

    Dengan situasi yang semakin mendesak, penting bagi masyarakat internasional untuk terus mendukung upaya bantuan kemanusiaan di Myanmar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perang AS Vs Iran di Ambang Mata, Trump Mulai Tumpuk Bomber B2 Spirit hingga Kapal Induk di Kawasan – Halaman all

    Perang AS Vs Iran di Ambang Mata, Trump Mulai Tumpuk Bomber B2 Spirit hingga Kapal Induk di Kawasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SANAA – Di tengah kampanye serangan udara ke basis pertahanan Kelompok Houthi di Yaman, militer Amerika Serikat diam-diam menggeser setidaknya empat pembom siluman jarak jauh B-2 ke Diego Garcia yang terletak di Samudera Hindia.

    Kehadiran pesawat siluman tersebut kian menguatkan spekulasi di banyak pihak bahwa Amerika Serikat akan melakukan serangan ke Iran, dalam waktu dekat.

    Selain pesawat bomber siluman, setidaknya militer AS juga diperkuat kapal-kapal induk mereka di kawasan tersebut.

    Pertama, Kapal induk USS Harry S. Truman yang tengah melancarkan serangan terhadap Houthi dari Laut Merah.

    Kemudian, militer Amerika berencana untuk membawa kapal induk USS Carl Vinson ke Timur Tengah.

    Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan melakukan serangan militer terhadap Iran jika negara tersebut tidak menyetujui kesepakatan mengenai program nuklirnya.

    Ancaman tersebut memicu respons tegas dari pemimpin militer Iran yang menyatakan akan menargetkan pasukan Inggris di Pulau Chagos, khususnya di pangkalan militer bersama AS-Inggris di Diego Garcia.

    Sebagai informasi, Diego Garcia, sebuah pangkalan militer strategis yang terletak di Kepulauan Chagos, yang merupakan wilayah kedaulatan Inggris.

    Potensi perang Amerika Vs Iran muncul setelah Trump kembali ke kursi kepresidenan dan memperbarui kampanye tekanan maksimum terhadap Iran pada awal Oktober 2023.

    Hal ini dipicu oleh ambisi Trump berusaha untuk menghentikan program nuklir Iran dengan memotong ekspor minyaknya hingga nol, sementara Iran menganggap pangkalan Diego Garcia sebagai ancaman karena keberadaan pesawat pengebom strategis B2 Spirit yang dapat menyerang fasilitas bawah tanahnya.

    Iran berencana menggunakan misil balistik dan drone bunuh diri untuk menyerang Diego Garcia jika AS melancarkan serangan.

    Iran mengeklaim memiliki senjata yang cukup untuk melancarkan serangan dari daratan mereka, termasuk versi terbaru dari misil Khorramshahr dan drone Shahed-136B.

    Menurut laporan dari media Iran, pangkalan Diego Garcia menjadi target utama karena kemampuannya untuk meluncurkan serangan ke fasilitas Iran.

    Pangkalan Diego Garcia, yang telah beroperasi sejak tahun 1970-an, menampung sekitar 4.000 personel militer dan kontraktor sipil dari AS dan Inggris.

    Pangkalan ini juga menjadi pusat kontroversi terkait rencana Inggris untuk menyerahkan pengelolaan pulau tersebut kepada Mauritius.

    Dengan ketegangan yang meningkat, baik Trump maupun pemimpin Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menunjukkan sikap yang keras.

    Khamenei menegaskan bahwa tidak ada masalah yang dapat diselesaikan melalui negosiasi dengan AS, sementara Trump menginginkan dialog tetapi mengancam akan mengambil tindakan tegas jika tidak ada kesepakatan yang dicapai.

    Situasi ini menandakan potensi konflik yang lebih besar di kawasan, dengan kedua belah pihak saling mengancam dan memperkuat posisi militer mereka.

    Ancaman Trump

    Trump mengatakan pada awal bulan ini bahwa ia telah mengirim surat kepada Ayatullah Khamenei, memperingatkan bahwa “ada dua cara untuk menangani Iran: secara militer, atau Anda membuat kesepakatan.”

    Khamenei menolak tawaran AS untuk berunding sebagai “tipuan,” dengan mengatakan bahwa bernegosiasi dengan pemerintahan Trump akan “mempererat ikatan sanksi dan meningkatkan tekanan terhadap Iran.”

    Namun, menteri luar negeri Iran, Abbas Araqchi, mengatakan pada hari Kamis bahwa Teheran akan segera membalas “ancaman dan peluang” dalam surat tersebut.

    Ia memperingatkan pada hari Minggu bahwa pembicaraan dengan AS tidak mungkin dilakukan kecuali Washington mengubah kebijakan tekanannya.

    Berbicara secara terpisah di CBS News, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Mike Waltz, mengatakan AS mengupayakan “pembongkaran penuh” program nuklir Iran.

    “Iran harus menghentikan programnya dengan cara yang dapat dilihat seluruh dunia,” katanya.

    “Seperti yang dikatakan Presiden Trump, ini akan segera terjadi. Semua opsi tersedia dan sudah waktunya bagi Iran untuk sepenuhnya meninggalkan keinginannya untuk memiliki senjata nuklir.”

    Teheran telah lama mengatakan bahwa program tersebut hanya untuk tujuan damai.

    Kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi mengatakan bulan lalu bahwa waktu hampir habis untuk mencapai kesepakatan guna mengendalikan program nuklir Iran karena Teheran terus mempercepat pengayaan uraniumnya hingga mendekati tingkat senjata.

    Sambil membiarkan pintu terbuka untuk perjanjian nuklir dengan Teheran, Trump telah mengembalikan kampanye “tekanan maksimum” yang diterapkannya pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden, termasuk upaya untuk mendorong ekspor minyak negara itu ke titik nol.

    AS telah mengeluarkan empat putaran sanksi terhadap penjualan minyak Iran sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari.

     

     

     

  • PBB: Myanmar Darurat Bantuan, Ribuan Korban Gempa Kekurangan Pasokan Medis – Halaman all

    PBB: Myanmar Darurat Bantuan, Ribuan Korban Gempa Kekurangan Pasokan Medis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan kondisi korban gempa Myanmar memprihatinkan, ribuan orang dilaporkan kekurangan pasokan medis yang parah.

    Hal ini diungkap OCHA usai korban gempa Myanmar terus mengalami peningkatan sementara stok medis yang ada tak cukup untuk menangani para pasien.

    Kondisi ini semakin diperparah lantaran rusaknya jalan dan infrastruktur komunikasi, mengganggu mobilitas pengiriman alat medis termasuk peralatan trauma, kantong darah, obat bius, alat bantu, obat-obatan penting, dan tenda untuk petugas kesehatan.

    “Kekurangan parah pasokan medis menghambat upaya untuk menanggapi gempa bumi mematikan di Myanmar,” kata OCHA mengutip dari The Straits Times.

    “Gangguan telekomunikasi dan internet terus menghambat komunikasi dan operasi kemanusiaan. Jalan yang rusak dan puing-puing menghalangi akses kemanusiaan dan mempersulit penilaian kebutuhan,” imbuhnya.

    PBB mengatakan pihaknya sedang memobilisasi upaya tanggap darurat, bersama dengan organisasi mitra kemanusiaan, menyusul gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar pada 28 Maret.

    “Seiring dengan semakin meluasnya bencana ini, bantuan kemanusiaan yang mendesak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka yang terkena dampak,” imbuh OCHA dalam sebuah pernyataan.

    Laporan media pemerintah mengungkap setidaknya saat ini  jumlah korban jiwa akibat gempa dahsyat di Myanmar telah bertambah menjadi 1.644 orang.

    Sementara 3.408 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, dengan angka orang hilang mencapai  139 jiwa.

    Evakuasi dengan Tangan Kosong

    Upaya penyelamatan telah dilakukan sejak Jumat kemarin, namun imbas kurangnya alat berat yang masuk ke daerah-daerah terdampak membuat masyarakat setempat harus melakukan upaya penanganan dengan tangan kosong.

    Dalam sebuah video viral yang tersebar di sosial media menunjukkan dua orang pria sedang memindahkan reruntuhan untuk mengeluarkan seorang wanita muda yang terjebak di antara dua lempengan beton.

    Tim penyelamat juga terlihat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan blok apartemen 12 lantai di Mandalay dengan tangan kosong.

    Sementara itu para korban selamat di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dilaporkan menggali sendiri reruntuhan bangunan dengan tangan kosong untuk menyelamatkan keluarga yang masih terjebak di puing-puing bangunan.

    Gempa terjadi di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar tak hanya menghancurkan gedung-gedung, namun juga membuat jembatan yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing runtuh.

    Bahkan foto satelit dari Planet Labs PBC yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan bahwa gempa merobohkan menara kontrol lalu lintas udara di Bandara Internasional Naypyitaw.

    Diprediksi sedikitnya 2.900 bangunan, 30 jalan, dan tujuh jembatan rusak akibat gempa bumi. 

    Junta Militer Tetapkan Status Darurat

    Usai guncangan gempa memicu kerusakan parah di sejumlah wilayah, Junta militer Myanmar langsung mengumumkan situasi darurat, Jumat (28/3/2025).

    Adapun status darurat ini ditetapkan untuk 6 wilayah diantaranya Sagaing, Mandalay, Bago, Magway, serta Shan bagian timur.

    Selain itu, junta militer juga turut memberlakukan status darurat di Naypyidaw, ibu kota yang menjadi kediaman bagi para pemimpin tertinggi junta.

    Untuk mempercepat proses evakuasi, bantuan internasional dan upaya penyelamatan terus ditingkatkan seiring dengan proses pemulihan di Myanmar dan Thailand pasca dilanda gempa dahsyat.

    Terbaru, tim bantuan dari Cina tiba dilaporkan tiba Myanmar menggunakan pesawat China Eastern Airlines untuk mengirimkan bantuan penting.

    Langkah serupa juga dilakukan India yang turut mengirimkan 15 ton bantuan kemanusiaan, termasuk tenda, kantong tidur, selimut, makanan siap saji, alat penyaring air, paket kebersihan, obat-obatan, serta perlengkapan medis.

    Sementara Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan dua pesawat yang membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter anestesi, psikolog, unit pencarian anjing pelacak (K9), serta tim penyelamat untuk membantu upaya pemulihan, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.

    (Tribunnews / Namira Yunia)

  • Kondisi Tentara Israel: Dilema Moral dan Trauma Buntut Pengakuan Tentang Tameng Manusia – Halaman all

    Kondisi Tentara Israel: Dilema Moral dan Trauma Buntut Pengakuan Tentang Tameng Manusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejak pembatalan gencatan senjata pada 17 Maret, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah kembali menggempur Gaza dengan serangan yang diklaim menargetkan personel Hamas.

    Konflik ini mengakibatkan jumlah korban tewas di Gaza melampaui 50.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas.

    Dalam konteks agresi yang semakin meningkat, sebuah laporan dari CBS News mengungkapkan pengakuan seorang tentara Israel yang merasa trauma akibat taktik yang diterapkan oleh IDF, khususnya terkait penggunaan tameng manusia.

    Apa yang Terjadi dengan Tentara Israel di Lapangan?
    Siapa Tentara yang Mengungkapkan Trauma?

    Tentara Israel yang menyamar dengan nama Tommy, mengungkapkan bahwa ia diperintahkan untuk membakar gedung dan menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia.

    Ia menyatakan, “Kami membakar gedung-gedung tanpa alasan yang jelas, melanggar hukum internasional.” Pengakuan ini memperlihatkan betapa dalamnya perasaan tertekan yang dialami oleh tentara, di mana mereka terpaksa melanggar norma dan etika.

    Apa Saja Taktik yang Digunakan IDF?

    Tommy menjelaskan bahwa ia dan rekan-rekannya diperintahkan untuk mengirim warga Palestina ke dalam gedung untuk mencari bahan peledak alih-alih menggunakan anjing pelacak militer yang terlatih. “Mereka orang Palestina, kami mengirim mereka masuk terlebih dahulu untuk melihat apakah gedung itu aman dan memeriksa apakah ada jebakan. Mereka gemetar dan ketakutan,” ungkapnya.

    Kondisi ini menciptakan ketegangan di antara tentara yang merasa tidak nyaman dengan tugas yang harus mereka jalankan.

    Meski Tommy dan rekan-rekannya meminta agar praktik ini dihentikan, perintah dari atasan tetap harus dilaksanakan.

    Apa Itu Protokol Antinyamuk yang Diterapkan oleh IDF?
    Mengapa Dikenal Sebagai Protokol Antinyamuk?

    Praktik yang menyedihkan ini dikenal sebagai “protokol antinyamuk,” istilah yang digunakan oleh organisasi Breaking the Silence, sebuah kelompok veteran Israel yang mengungkap pelanggaran yang dilakukan oleh IDF.

    Beberapa whistleblower dari IDF juga mengonfirmasi bahwa protokol ini diterapkan secara luas di Gaza.

    Taktik ini tidak hanya menciptakan trauma bagi warga Palestina, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi tentara Israel itu sendiri.

    Bagaimana Respons Militer Israel Terhadap Pengakuan Ini?

    Dalam tanggapannya kepada CBS News, militer Israel membantah tuduhan mengenai penggunaan perisai manusia dan mengeklaim tidak dapat menyelidiki kasus ini tanpa informasi lebih lanjut.

    Namun, laporan menunjukkan bahwa taktik serupa juga digunakan di Tepi Barat, di mana lebih dari 40.000 warga telah mengungsi akibat serangan Israel dalam dua bulan terakhir.

    Apa Dampak Psikologis pada Tentara Israel?
    Bagaimana Trauma Moral Mempengaruhi Tentara?

    Dalam pengalaman Tommy, ia mengungkapkan, “Saya terluka secara moral. Sungguh menyebalkan menggunakan warga sebagai tameng manusia seperti anjing.” Ini menunjukkan bahwa trauma moral bukan hanya dialami oleh warga sipil, tetapi juga oleh tentara yang terjebak dalam situasi yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

    Apa yang Dirasakan oleh Warga Palestina?

    Di Tepi Barat, seorang anak berusia 14 tahun bernama Omri Salem mengaku dipaksa oleh IDF untuk menggeledah gedung dengan todongan senjata. “Saya sangat takut,” katanya, mengungkapkan pengalaman yang meninggalkan luka emosional yang mendalam.

    Bagaimana Situasi Kemanusiaan di Gaza Saat Ini?
    Apa yang Dilaporkan oleh Program Pangan Dunia (WFP)?

    Dalam perkembangan lain, Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan bahwa stok makanan di Gaza akan habis dalam waktu sekitar 10 hari, yang mengancam ratusan ribu orang dengan kelaparan.

    Menurut WFP, pasokan tepung terigu di Gaza hanya cukup untuk memasok toko roti yang melayani 800.000 orang hingga hari Selasa.

    Tanpa pengisian ulang, seluruh persediaan makanan di wilayah tersebut akan segera habis.

    Apa yang Dilakukan WFP untuk Mengatasi Krisis ini?

    Sebagai langkah darurat, pemerintah memiliki cadangan biskuit bernutrisi untuk 415.000 orang yang akan digunakan jika semua makanan lain telah habis.

    WFP mendesak semua pihak untuk memprioritaskan kebutuhan warga sipil, melindungi pekerja kemanusiaan serta personel PBB, dan segera membuka akses bantuan ke Gaza.

    Secara keseluruhan, situasi di Gaza semakin memprihatinkan, baik bagi warga sipil maupun bagi tentara yang terlibat dalam konflik ini.

    Trauma yang dialami oleh kedua pihak menunjukkan betapa kompleks dan menyedihkannya situasi ini, yang memerlukan perhatian serta tindakan dari komunitas internasional.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).