partai: PBB

  • PBB Kecam Penembakan Israel Tewaskan Tim Penyelamat dalam Ambulans di Gaza

    PBB Kecam Penembakan Israel Tewaskan Tim Penyelamat dalam Ambulans di Gaza

    Jakarta

    Kepala HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk mengecam penembakan dilakukan Israel yang menewaskan 15 orang petugas penyelamat dalam ambulans di Gaza. Volker menyebut serangan itu menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut tentang ‘kejahatan perang oleh tentara Israel’.

    “Saya terkejut dengan pembunuhan baru-baru ini terhadap 15 personel medis dan pekerja bantuan kemanusiaan, yang menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut atas dilakukannya kejahatan perang oleh militer Israel,” kata Volker Turk di hadapan Dewan Keamanan PBB, dilansir AFP, Jumat (4/4/2025).

    Sebelumnya diberitakan, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan mereka telah menemukan jenazah 15 orang anggota tim penyelamat yang tewas seminggu lalu usai pasukan Israel menyerang ambulans di Jalur Gaza, Palestina. Jenazah itu kemudian dievakuasi untuk proses pemakaman.

    Dilansir AFP, Senin (31/3), jenazah delapan petugas medis dari Bulan Sabit Merah, enam anggota badan pertahanan sipil Gaza, dan satu karyawan badan PBB telah ditemukan pada Minggu (30/3) waktu setempat.

    Satu petugas medis dari Bulan Sabit Merah masih hilang. Kelompok tersebut mengatakan mereka yang tewas menjadi sasaran pasukan penjajah Israel saat menjalankan tugas kemanusiaan.

    “Mereka menuju ke daerah Hashashin di Rafah untuk memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang terluka akibat penembakan Israel di daerah tersebut. Penargetan petugas medis Bulan Sabit Merah oleh penjajah hanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang yang dapat dihukum berdasarkan hukum humaniter internasional, yang terus dilanggar oleh penjajah di depan mata seluruh dunia,” ujar Bulan Sabit Merah Palestina.

    Badan pertahanan sipil Gaza juga mengonfirmasi 15 jenazah telah ditemukan dan menyebut pegawai PBB yang tewas tersebut berasal dari badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

    Dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan di Jenewa, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan mereka sangat marah atas kematian delapan petugas medis tersebut.

    “Mereka adalah pekerja kemanusiaan. Mereka mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka; ambulans mereka ditandai dengan jelas. Mereka seharusnya memulangkan keluarga mereka; tetapi mereka tidak melakukannya,” kata Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain.

    “Hukum Kemanusiaan Internasional tidak bisa lebih jelas lagi, warga sipil harus dilindungi, pekerja kemanusiaan harus dilindungi. Layanan kesehatan harus dilindungi,” sambungnya.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PBB Desak Gencatan Senjata Usai Gempa Myanmar Selesaikan Perang Saudara

    PBB Desak Gencatan Senjata Usai Gempa Myanmar Selesaikan Perang Saudara

    Jakarta

    Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak gencatan senjata sementara pascagempa di Myanmar untuk segera mengarah ke perundingan mengenai perang saudara. Perang saudara tersebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun.

    “Akhir pertempuran harus segera mengarah ke awal dialog politik yang serius dan pembebasan tahanan politik,” kata Antonio Guterres dilansir AFP, Jumat (4/4/205).

    Antonio mengatakan Koordinator Bantuan Darurat PBB Tom Fletcher dan utusan khusus Julie Bishop akan mengunjungi negara yang dipimpin junta yang hancur itu, dalam beberapa hari mendatang.

    Masih dilansir AFP, Kamis (3/4/2025), gempa bumi dangkal dengan magnitudo (M) 7,7 yang terjadi Jumat (28/3) telah meratakan bangunan hampir di seluruh Myanmar. Kerusakan akibat gempa telah menewaskan hampir 3.000 orang dan membuat ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

    Pemerintah militer mengatakan akan memberlakukan gencatan senjata mulai Rabu (2/4) hingga 22 April untuk mempermudah upaya bantuan pascagempa. Pengumuman itu disampaikan setelah kelompok bersenjata yang terlibat dalam perang saudara berdarah selama 4 tahun di Myanmar memberikan janji serupa.

    Kelompok hak asasi manusia dan beberapa pemerintah asing sebelumnya mengecam junta militer karena terus melakukan serangan udara bahkan ketika negara itu bergulat dengan dampak gempa. Junta militer mengatakan gencatan senjata itu ‘bertujuan untuk mempercepat upaya bantuan dan rekonstruksi, serta menjaga perdamaian dan stabilitas’.

    Namun, mereka memperingatkan para penentangnya yang merupakan kelompok bersenjata pro-demokrasi dan etnis minoritas bahwa serangan bersenjata, tindakan sabotase atau pengumpulan, pengorganisasian, serta perluasan wilayah yang akan merusak perdamaian bakal ditanggapi oleh militer. Junta juga mengatakan Min Aung Hlaing akan melakukan perjalanan ke Bangkok untuk menghadiri pertemuan puncak negara-negara Asia Selatan ditambah Myanmar dan Thailand di mana ia akan membahas tanggapan terhadap gempa.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tiongkok Manfaatkan Teknologi AI Deepseek dalam Program Bantuan Gempa Myanmar – Halaman all

    Tiongkok Manfaatkan Teknologi AI Deepseek dalam Program Bantuan Gempa Myanmar – Halaman all

    TRIBUNNEWS,COM – Pemerintah Tiongkok memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek dalam melakukan program bantuan terhadap korban terdampak dua gempa bumi dahsyat di Myanmar pada Rabu (3/4/2025).

    Seperti yang diketahui sebelumnya, dua gempa berkekuatan magnitudo 7,7 dan 6,4 mengguncang Myanmar dan Thailand pekan lalu dengan episentrum di wilayah Sagaing, yang disebut sebagai daerah paling parah terdampak.

    Menurut tim informasi Dewan Administrasi Negara Myanmar, jumlah korban tewas di Myanmar telah mencapai 2.886 orang, dengan 4.639 luka-luka dan 373 masih hilang.

    Karena skala bencana yang begitu besar tersebut, tak ayal banyak bantuan dari dunia internasional yang terus berdatangan ke Myanmar.

    Satu di antaranya adalah sekutu dari Junta Militer Myanmar saat ini yakni Tiongkok.

    Guna memerlancar bantuan operasional dari Tiongkok, negeri tirai bambu tersebut pun menggunakan kemampuan Deepseek untuk menjembatani perbedaan bahaasa yang ada.

    Dikutip dari Anadolu Anjansi, Deepseek sendiri digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk keperluan penerjemahan guna membantu mengatasi kendala bahasa antar kelompok bantuan internasional.  

    Pemerintah Tiongkok sendiri mengakui hambatan bahasa menjadi tantangan besar bagi tim bantuan asing dan regu penyelamat. 

    Hal ini disampaikan oleh pihak Kedutaan Besar Tiongkok di Myanmar yang mengakui begitu terbantu dengan keberadaan Deepseek.

    Mereka juga menyatakan telah memanfaatkan sistem terjemahan Tiongkok-Myanmar-Inggris yang dikembangkan di platform DeepSeek untuk mendukung upaya penanganan bencana gempa 

    Sistem terjemahan tersebut dibuat hanya dalam tujuh jam oleh tim layanan bahasa yang dibentuk oleh Sekretariat Korps Layanan Bahasa Nasional Tiongkok dan Universitas Bahasa dan Budaya Beijing.

    Korps Layanan Bahasa Nasional Tiongkok merupakan aliansi layanan publik yang bertujuan menyediakan dukungan komunikasi saat darurat publik dan tugas kritis lainnya, membantu mengatasi hambatan interaksi antarbahasa .

    Selain mengirimkan bantuan, Tiongkok juga mengerahkan hampir 30 tim penyelamat beranggotakan lebih dari 500 orang ke Myanmar.

    Bantuan Internasional Terus Mengalir ke Myanmar

    Selain Tiongkok, Negara-negara lainnya juga telah mengucurkan jutaan dolar AS dalam bantuan untuk membantu Myanmar dan organisasi kemanusiaan menghadapi tugas berat penanganan pascagempa, sambil mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan spesialis serta mendirikan rumah sakit lapangan.

    India dan Tiongkok, dua tetangga Myanmar yang bersaing memperebutkan pengaruh di sana, tercatat paling cepat dan dermawan dalam memberikan bantuan.

    Negara lain seperti Turki, Vietnam, Singapura, Malaysia, hingga Indonesia juga telah mengirimkan tim.

    Pemerintah AS juga berkomitmen memberikan bantuan darurat senilai $2 juta dan mengirim tim tiga orang untuk menilai cara terbaik merespons situasi, meski anggaran bantuan luar negeri AS telah mengalami pemotongan drastis.

    Juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan, gempa susulan yang terus berlanjut memperumit upaya respons kemanusiaan. Di Kota Mandalay, banyak warga benar-benar terputus dari pasokan listrik dan air bersih.

    “Masyarakat yang terdampak masih memerlukan bantuan medis darurat, obat-obatan, air minum aman, makanan, dan barang kritis lainnya,” kata Dujarric. “Tenda dan tempat berlindung sementara, serta fasilitas sanitasi, diperlukan untuk mencegah wabah penyakit”.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Wahai Dunia, Israel Kini Mulai Kuasai Gaza

    Wahai Dunia, Israel Kini Mulai Kuasai Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel kini mulai menguasai Gaza. Rabu waktu setempat, pemerintah Zionis mengumumkan perluasan besar operasi militer di Gaza, dengan mengatakan bahwa sebagian besar wilayah kantong itu akan direbut dan ditambahkan ke zona keamanannya, disertai dengan evakuasi penduduk dalam skala besar.

    Hal ini ditegaskan Menteri Pertahanan Israel Katz dalam sebuah pernyataan. Ia mendesak warga Gaza untuk melenyapkan Hamas dan memulangkan sandera Israel sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri perang.

    “Operasi akan membersihkan militan dan infrastruktur dan merebut wilayah-wilayah luas yang akan ditambahkan ke zona keamanan Negara Israel,” tegasnya dikutip dari Reuters, Kamis (3/4/2025).

    Pernyataan Katz tidak menjelaskan secara rinci berapa banyak tanah yang ingin direbut Israel atau apakah tindakan tersebut merupakan aneksasi wilayah secara permanen. Namun, menurut kelompok hak asasi manusia Israel Gisha, Israel telah menguasai sekitar 62 kilometer persegi atau sekitar 17% dari total wilayah Gaza, sebagai bagian dari zona penyangga di sekitar tepi wilayah kantong tersebut.

    Sebelumnya, militer Israel memang telah mengeluarkan peringatan evakuasi kepada warga Gaza yang tinggal di beberapa distrik selatan. Radio Palestina melaporkan bahwa wilayah di sekitar Rafah hampir sepenuhnya kosong setelah perintah evakuasi.

    Israel makin giat mengusir warga Gaza setelah mendapat restu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyerukan evakuasi warga wilayah itu secara permanen, dengan keinginan membangun resor pantai di bawah kendali Washington di sana. Israel sendiri mengatakan akan memfasilitasi kepergian sukarela warga Gaza itu.

    “Sepertinya Netanyahu tidak akan menghentikan perangnya di Gaza sampai kami mengungsi,” kata Amer al-Farra, seorang warga Palestina di Gaza.

    “Namun, terlepas dari pemusnahan yang terjadi pada kami dan penderitaan yang luar biasa- sebagai warga negara saya mengungsi delapan kali- dengan kehendak Tuhan kami akan tetap teguh,” tambahnya.

    Perlu diketahui tekanan terhadap Hamas juga muncul dari warga Gaza, yang memprotes kelompok yang telah menguasai daerah kantong itu sejak 2007. Pengamat yakin operasi yang diperluas itu tampaknya menjadi strategi Israel untuk meningkatkan tekanan sipil terhadap para pemimpinnya itu.

    “Saya menyerukan kepada penduduk Gaza untuk bertindak sekarang untuk melenyapkan Hamas dan mengembalikan semua yang diculik,” kata Katz dalam pernyataannya.

    “Ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang,” ancamnya.

    Seiring meningkatnya operasi di Gaza, Israel juga telah menyerang target di Lebanon selatan dan Suriah, dengan serangan terhadap seorang komandan Hizbullah di pinggiran selatan Beirut pada hari Selasa. Hal ini semakin memperburuk perjanjian gencatan senjata yang sebagian besar menghentikan pertempuran pada bulan Januari.

    53 Orang Tewas, 19 Anak-Anak

    Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 53 orang tewas dalam serangan Israel pada hari Rabu, dengan 19 orang termasuk anak-anak tewas dalam serangan di klinik PBB yang digunakan untuk menampung orang-orang yang mengungsi. Israel sendiri menyebut klinik itu sebagai pusat komando dan kendali Hamas untuk merencanakan serangan, dan bahwa militer telah menggunakan pengawasan untuk mengurangi risiko bagi warga sipil.

    Video Reuters menunjukkan bagaimana setelah serangan darah memenuhi lantai saat petugas penyelamat mengangkat mayat-mayat dengan tandu.

    Di lokasi serangan lain di Khan Younis, seorang saksi, Rida al-Jabbour, mengangkat sepatu kecil dan menunjuk ke dinding yang berlumuran darah saat dia menceritakan bagaimana seorang tetangga terbunuh bersama bayinya yang berusia tiga bulan.

    Kecaman Keluarga Sandera

    Sementara itu, sebuah kelompok Israel yang mewakili keluarga sandera yang masih ditahan di Gaza mengatakan mereka “ngeri” dengan pengumuman Katz tentang perluasan operasi militer. Pemerintah dianggap tak berbuat banyak untuk mengamankan sandera.

    “Apakah sudah diputuskan untuk mengorbankan para sandera demi ‘keuntungan teritorial?’” tanya Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan dimuat AFP.

    Setidaknya 1.042 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melanjutkan operasi militer. Itu membuat jumlah korban keseluruhan menjadi sedikitnya 50.399 sejak perang dimulai Oktober 2023

    (sef/sef)

  • Militer Myanmar Tembaki Konvoi Palang Merah China yang Bawa Bantuan Korban Gempa

    Militer Myanmar Tembaki Konvoi Palang Merah China yang Bawa Bantuan Korban Gempa

    Jakarta

    Militer Myanmar menembaki konvoi Palang Merah China yang membawa bantuan ke daerah yang dilanda gempa, pada Selasa (1/4) malam.

    Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) mengatakan pasukan militer Myanmar menembaki konvoi sembilan kendaraan menggunakan senapan mesin berat saat melewati Kotapraja Naung Cho di Negara Bagian Shan dalam perjalanan menuju Kota Mandalay.

    Lokasi serangan saat ini berada di bawah kendali TNLA, kelompok bersenjata etnis yang beroperasi di wilayah tersebut.

    TNLA mengatakan konvoi telah memberi tahu junta militer tentang rute dan rencana pengiriman bantuan tersebut.

    Junta militer Myanmar membenarkan serangan tersebut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 21:30 malam, menurut pernyataan juru bicara junta, Mayor Jenderal Zaw Min Tun.

    Tidak ada yang terluka, klaim junta.

    Hingga Rabu (02/04), jumlah korban tewas akibat gempa bumi mencapai 2.719 orang, kata Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing.

    Min Aung Hlaing menambahkan bahwa jumlah korban tewas dapat mencapai lebih dari 3.000 orang.

    Militer Myanmar terus lancarkan serangan, abaikan gencatan senjata

    Aliansi Tiga Persaudaraan yang terdiri dari tiga kelompok pemberontak bersenjata utama di Myanmar Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokrasi Nasional Myanmar, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA)telah mengumumkan gencatan senjata sepihak selama sebulan.

    Mereka telah menyatakan bahwa tidak akan ada serangan di daerah-daerah yang sedang dilanda pertempuran, dalam upaya memfasilitasi operasi penyelamatan dan pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa bumi dahsyat pada 28 Maret 2025 lalu.

    Akan tetapi, Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing, menolak gencatan senjata dari kelompok pemberontak.

    Min Aung Hlaing menuduh kelompok-kelompok yang bersekutu dengan pemerintah bayangan dapat mengeksploitasi gencatan senjata.

    “Beberapa kelompok etnis bersenjata mungkin tidak terlibat aktif dalam pertempuran saat ini, tetapi mereka berkumpul dan berlatih untuk mempersiapkan serangan.

    “Karena ini adalah bentuk agresi, militer akan melanjutkan operasi pertahanan yang diperlukan,” kata Min Aung Hlaing dalam acara penggalangan dana di ibu kota Naypyidaw pada Selasa (01/04).

    EPAPagoda Maha Myat Muni di Mandalay ambruk akibat gempa yang mengguncang Myanmar dan negara-negara di sekitarnya, pada Jumat (28/03).

    Menurut laporan media lokal, militer telah melanjutkan serangannya di berbagai wilayah dalam beberapa hari terakhir, termasuk menembaki desa-desa yang dilanda gempa.

    BBC Burma mengonfirmasi bahwa sebanyak tujuh orang tewas dalam serangan udara di Naungcho di Negara Bagian Shan. Serangan ini terjadi sekitar pukul 15:30 waktu setempat, kurang dari tiga jam setelah gempa terjadi.

    Kelompok pemberontak pro-demokrasi yang berjuang untuk menyingkirkan militer dari kekuasaan telah melaporkan serangan udara di Kota Chang-U di wilayah Sagaing tengah, pusat gempa. Ada juga laporan serangan udara di wilayah dekat perbatasan Thailand.

    Baca juga:

    Sejumlah lembaga bantuan mengatakan makanan, air, obat-obatan, dan tempat tinggal sangat terbatas di Myanmar. Mereka mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya bantuan sebelum musim hujan tiba bulan depan.

    PBB menuduh junta menjadikan pasokan bantuan sebagai alat perang.

    Junta militer, menurut PBB, memblokir bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di pos-pos pemeriksaan di wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak yang dapat mencakup hingga tiga perempat wilayah Myanmar.

    Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews, mendesak junta untuk menghentikan serangan.

    “Masalahnya masih ada operasi militer yang sedang berlangsung saat ini… Serangan oleh junta militer,” katanya kepada BBC.

    “Saya menyerukan kepada junta untuk berhenti, menghentikan semua operasi militernya. Ini benar-benar keterlaluan dan tidak dapat diterima.”

    Tim SAR dari Indonesia dan berbagai negara berdatangan

    Upaya pencarian korban gempa di Myanmar terus dilancarkan dengan bantuan tim SAR dari berbagai negara.

    Di Jakarta, sebanyak 73 personel Indonesia Search and Rescue (INASAR) diberangkatkan menuju lokasi terdampak gempa di Myanmar, Selasa (01/04).

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan situasi di Myanmar mungkin lebih sulit ketimbang penugasan Basarnas ke Turki dan Suriah pada 2023 lalu.

    “Mungkin situasi di sana lebih sulit karena diinformasikan komunikasi belum berjalan bagus, beberapa daerah listrik masih padam. Tentunya yang mendukung tim INASAR di sana sangat terbatas,” ujarnya saat melepas para personel INASAR dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.

    Bantuan yang dikirimkan Indonesia mencakup tim penyelamatan, tenaga medis, serta logistik yang dikirimkan menggunakan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747.

    Ratusan orang diyakini masih terperangkap di Myanmar dan Thailand.

    Gempa tersebut juga telah menewaskan lebih dari 2.700 orang dan meratakan sebagian besar Mandalay kota terbesar kedua di Myanmar yang dihuni sekitar 1,5 juta orang dan berjarak 60 kilometer dari pusat gempa di barat laut Kota Sagaing.

    Selain itu, gempa itu juga menyebabkan 3.900 orang luka-luka dan 270 orang hilang.

    ReutersSeorang anggota tim SAR berupaya mencari korban di antara reruntuhan bangunan di Mandalay, Myanmar, 31 Maret 2025.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis permohonan mendesak agar dunia internasional mengucurkan bantuan sebesar US$8 juta (Rp132,4 miliar) guna menanggulangi gempa bumi di Myanmar. Seorang juru bicara WHO melaporkan banyak rumah sakit hancur dan kewalahan di negara tersebut.

    Sejumlah negara merespons permintaan bantuan di Myanmar.

    Indonesia, menurut Menteri Luar Negeri Sugiono, mengirimkan bantuan berupa Tim Urban Search and Rescue (USAR), Tim Emergency Medical Team (EMT) dan logistik peralatan senilai US$1 juta.

    Adapun sebanyak 608 personel TNI yang tergabung dalam Satgas Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar akan dilepas oleh Presiden Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdana Kusuma, pada Kamis (03/04).

    Negara lainnya mencakup:

    China menyediakan bantuan kemanusiaan senilai 100 juta yuan (Rp229 miliar) serta mengirim tim SAR beranggotakan 82 orangTim beranggotakan 51 orang tiba di Myanmar dari Hong Kong pada Minggu (30/03).India mengirim pesawat yang membawa tim SAR dan perlengkapan daruratKementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan akan mengirim tim beranggotakan 50 orang untuk mendukung operasi bantuan bencanaFilipina, Vietnam, Irlandia, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, dan AS juga mengirim tim penyelamatMenteri Luar Negeri UK, David Lammy, menjanjikan bantuan sebesar Pound 10 juta untuk membantu “mereka yang paling membutuhkan”

    Kekurangan peralatan yang parah, jaringan komunikasi yang tidak merata, serta jalan dan jembatan yang rusak telah menghambat pencarian korban selamat.

    Sejumlah penduduk setempat di beberapa daerah mengatakan kepada BBC bahwa mereka harus menggali reruntuhan untuk mencari korban selamat dengan tangan kosong.

    Junta militer Myanmar yang merebut kekuasaan pada 2021 tidak lagi menguasai sebagian besar negara setelah perang saudara selama empat tahun melawan kelompok pemberontak.

    Meskipun junta telah mengajukan permohonan bantuan internasional, mereka terus melakukan serangan udara dan serangan drone terhadap kelompok-kelompok bersenjata.

    BBC

    Upaya penyelamatan telah berlangsung sejak Jumat (28/03) dan bantuan internasional telah mulai masuk ke Myanmar.

    Kerusakan pada jalan raya utama penghubung Yangon, Ibu Kota Naypyidaw, dan Mandalay telah menyebabkan gangguan transportasi yang parah, kata badan kemanusiaan PBB, OCHA.

    EPAJalan raya di Ibu Kota Naypyidaw rusak akibat gempa, pada Jumat (28/03).

    Ada pula kekurangan pasokan medis termasuk peralatan P3K, kantong darah, anestesi, obat-obatan penting, dan tenda untuk petugas kesehatan, kata badan tersebut.

    Pada Sabtu (29/3), tim penyelamat di Kota Sintkai di Distrik Kyaukse, Mandalay, mengeluarkan sejumlah orang yang terjebak di reruntuhan sekolah swasta. Enam orang, lima perempuan dan satu laki-laki meninggal dunia saat tim penyelamat tiba. Di antara para korban adalah siswa, guru, dan staf sekolah.

    Kurangnya peralatan sangat memperlambat upaya penyelamatan, kata seorang pekerja kepada BBC Burma. “Kami hanya mengandalkan peralatan yang kami miliki. Kami telah berusaha selama berjam-jam untuk mengeluarkan seorang perempuan yang terjebak di bawah reruntuhan sekolah.”

    Pekerja lain di Mandalay mengatakan kepada wartawan BBC di Yangon bahwa komunikasi hampir tidak mungkin dilakukan.

    “Hal utama adalah kami tidak memiliki jaringan internet, kami tidak memiliki jaringan telepon, jadi sangat sulit untuk saling terhubung. Tim penyelamat telah tiba. Namun kami tidak tahu ke mana mereka akan pergi, karena jaringan telepon terputus.”

    ReutersSebuah blok rumah susun di Mandalay ambruk akibat gempa.

    Seorang warga Mandalay mengatakan orang-orang berusaha sebaik mungkin dalam situasi yang kacau ini.

    “Tidak ada koordinasi dalam upaya penyelamatan, tidak ada yang memimpin mereka, atau memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan. Penduduk setempat harus berjuang sendiri. Jika mereka menemukan mayat di reruntuhan, mereka bahkan tidak tahu ke mana harus mengirim mayat; rumah sakit kewalahan dan tidak mampu mengatasinya,” kata warga tersebut.

    Junta militer memperkirakan jumlah bangunan yang rusak di wilayah Mandalay, yang merupakan episentrum gempa, mencapai lebih dari 1.500 unit.

    Pemadaman listrik telah memperburuk situasi, dan menurut para pejabat Myanmar, pemulihan listrik bisa memakan waktu berhari-hari.

    Bandara Mandalay tidak berfungsi karena landasan pacu rusak akibat gempa.

    Dewan militer mengatakan bahwa mereka telah berupaya untuk melanjutkan operasi dan rumah sakit sementara, kamp bantuan medis, dan tempat penampungan telah didirikan di sana.

    AFPSeorang korban gempa dibawa ke rumah sakit di Naypyidaw, pada Jumat (28/03).

    Di mana gempa terjadi?

    Pusat gempa terletak 16 kilometer di barat laut Kota Sagaing di Myanmar, merujuk data Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    Lokasi itu berada dekat dengan kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta orang. Lokasi ini berjarak sekitar 100 kilometer di utara ibu kota Naypyidaw.

    BBC

    Gempa pertama terjadi 28 Maret lalu, sekitar pukul 12:50 waktu setempat, menurut data USGS. Gempa susulan terjadi 12 menit kemudian, dengan kekuatan magnitudo 6,4.

    Pusat gempa kedua ini berada 18 kilometer di selatan kota Sagaing, Myanmar.

    Merujuk pemodelan yang dilakukan USGS, gempa tersebut diperkirakan menewaskan ribuan orang. Perkiraan yang sama dibuat Pager, sistem otomatis dari Badan Geologi Amerika Serikat.

    Dampak gempa di Thailand

    Dampak gempa ini terasa hingga ke negara-negara tetangga, seperti China dan Thailand.

    Di Bangkok, Thailand, video yang beredar di media sosial menunjukkan air menyembur keluar dari kolam renang di atap gedung dan mengucur ke jalan-jalan di bawahnya.

    Sejauh ini terdapat 20 orang meninggal dunia di Bangkok akibat gempa. Terdapat pula 30 yang terluka dan 78 orang yang hilang di kota itu, menurut Pemerintah Kota Bangkok.

    ReutersSeorang pekerja menggendong salah satu rekannya di Bangkok, Thailand, setelah gempa bumi dahsyat melanda Myanmar, 28 Maret 2025.

    Gempa juga menyebabkan sebuah gedung pemerintah yang sedang dalam proses pembangunan di dekat Taman Chatuchak di Bangkok runtuh.

    Dalam sebuah unggahan di Facebook, disebutkan bahwa ada sekitar 320 pekerja di lokasi tersebut pada saat insiden terjadi.

    Diyakini masih ada 75 pekerja bangunan yang terperangkap di antara reruntuhan.

    Tim penyelamat tengah berupaya memindahkan bagian yang runtuh dengan alat berat. Mereka menyatakan akan terus berusaha “untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa”.

    Reuters Tim penyelamat berada di sekitar gedung runtuh di Bangkok pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi mengguncang Myanmar dan Thailand. ReutersPetugas penyelamat mencari korban selamat dari bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Bangkok, Thailand, 28 Maret 2025.

    Bui Thu, jurnalis BBC yang tinggal di Bangkok, menuturkan kepada BBC World Service bahwa ia sedang memasak di rumah ketika gempa pertama terjadi.

    “Saya sangat gugup, saya sangat panik,” katanya.

    “Saya tidak tahu apa penyebabnya karena, saya rasa, sudah satu dekade sejak Bangkok mengalami gempa yang sangat kuat seperti ini.”

    “Di apartemen saya, saya hanya melihat retakan di dinding dan air memercik dari kolam renang dan orang-orang berteriak.”

    Setelah gempa susulan, ia bersama banyak orang lainnya berlari ke jalan.

    “Kami hanya mencoba memahami apa yang sedang terjadi,” katanya.

    “Bangunan-bangunan di Bangkok tidak dirancang untuk menahan gempa, jadi saya pikir itulah sebabnya saya pikir akan ada kerusakan besar.”

    BBC

    Gempa bumi relatif lebih sering terjadi di Myanmar dibandingkan dengan Thailand.

    Antara tahun 1930 dan 1956, terjadi enam gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,0 di dekat Sesar Sagaing, yang membentang di bagian tengah negara tersebut, menurut laporan kantor berita AFP yang mengutip USGS.

    ‘Korban berlimpah’ di rumah sakit Myanmar

    Seorang pejabat Myanmar mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sebuah rumah sakit besar di ibu kota Naypyidaw telah menjadi “daerah dengan korban berlimpah” setelah gempa.

    Jalan-jalan di sekitarnya rusak akibat gempa dan rute menuju RS itu macet total.

    Di RS dengan 1.000 tempat tidur itu, korban luka dirawat di jalanan di luar, infus tergantung di brankar mereka.

    Beberapa orang tampak menggeliat kesakitan, sementara yang lain terbaring diam sementara kerabat berusaha menghibur mereka.

    AFPSituasi di rumah sakit Naypyidaw setelah gempa mengguncang, pada Jumat (28/03).

    Dewan militer Myanmar juga menyatakan RS yang dikelola pemerintah di Mandalay, Sagaing, dan Naypyidaw penuh dengan pasien yang terluka akibat gempa bumi dan pemerintah meminta masyarakat untuk menyumbangkan darah bagi para pasien.

    Seorang pengembang properti terkenal mengatakan bahwa banyak propertinya yang retak, sangat banyak bangunan runtuh, dan situasinya benar-benar buruk di Mandalay.

    BBC AFPGempa bumi magnitudo 7,7 menyebabkan jalan di Kota Naypyidaw, Myanmar, mengalami kerusakan.

    Dewan militer Myanmar menyatakan bahwa Sagaing, Mandalay, Magway, Bago, Negara Bagian Shan Timur, dan Naypyidaw berada dalam situasi darurat.

    Mereka kini memprioritaskan penyelidikan kerusakan dan upaya penyelamatan di area-area tersebut.

    Mengapa sulit mendapat informasi dari Myanmar?

    Informasi terkini langsung dari Myanmar sulit diperoleh, utamanya karena Myanmar diperintah oleh junta militer sejak kudeta pada 2021.

    Pemerintahan yang ada mengendalikan hampir semua radio, televisi, media cetak, dan media daring setempat. Penggunaan internet juga dibatasi.

    Jalur komunikasi juga tampaknya terputus karena BBC tidak dapat menghubungi lembaga bantuan di lapangan.

    Artikel ini akan diperbarui secara berkala

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 9 Tenaga Medis Palestina Dibunuh Israel, Jenazah Dikubur Bertumpuk bersama Bangkai Ambulans

    9 Tenaga Medis Palestina Dibunuh Israel, Jenazah Dikubur Bertumpuk bersama Bangkai Ambulans

    PIKIRAN RAKYAT – Sembilan tenaga medis dan sejumlah petugas Pertahanan Sipil dari Palang Merah Palestina (PRCS) dibunuh Israel Penjajah, jenazah ditemukan tertumpuk bersama ambulans yang membawa mereka.

    Sebelumnya, rombongan itu pergi untuk membantu orang-orang di Rafah, Gaza. Nahas, rombongan menghilang pada 23 Maret 2025, setelah ditembaki oleh pasukan Israel.

    Selanjutnya, meski dihadang akses dari Israel, sepekan kemudian tim internasional akhirnya bisa memasuki area di mana para tenaga medis dan pekerja penyelamat “hilang”.

    Mereka temukan bukti mengerikan tentang serangan langsung terhadap pekerja kemanusiaan tersebut. Satu tenaga medis bahkan masih hilang. Berikut informasi selengkapnya:

    Pasukan Israel Bunuh Medis dan Relawan

    Sebuah ambulans dikirim ke al-Hashaashin, Rafah, untuk membantu orang-orang yang terluka akibat serangan Israel pada Minggu, 23 Maret lalu. Pasukan Israel menembaki ambulans tersebut, melukai para krunya.

    “Pada pagi hari Minggu, 23 Maret, rekan-rekan kami dari Palang Merah Palestina sedang memasuki area al-Hashaashin, Rafah untuk menyelamatkan nyawa dan mereka diserang,” kata Tommaso Della Longa, juru bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), kepada Al Jazeera.

    PRCS kemudian mengirim tiga ambulans tambahan untuk membantu orang-orang yang terluka dan menyelamatkan rekan-rekan mereka yang telah diserang.

    Semua tim yang dikirim untuk mendukung ambulans awal beroperasi pada siang hari.

    “(PRCS) kehilangan kontak dengan rekan-rekan mereka, dan mulai berusaha untuk menemukannya,” kata Della Longa,

    Siapa Saja Medis dan Relawan yang Dibunuh Israel?

    Ada tiga petugas ambulans yang tewas, yakni Ezzedine Shaath, Mostafa Khafaga, dan Saleh Muamer. Tugas mereka semasa hidup adalah mengangkut yang terluka serta memberikan perawatan medis darurat.

    Ada juga lima sukarelawan petugas tanggap pertama, Ashraf Abu Labda, Mohammad Bahloul, Mohammed al-Heila, Raed al-Sharif, dan Rifatt Radwan.

    “Petugas ambulans Assad al-Nassasra masih hilang. Kami tidak tahu di mana dia,” kata Della Longa.

    “Rekan-rekan yang dibunuh dan ditemukan meninggalkan lebih dari 20 anak,” ucap dia lagi.

    Sejak 7 Oktober, Israel total telah membunuh 30 sukarelawan dan staf Palang Merah Palestina pekerja kemanusiaan yang dilindungi oleh hukum kemanusiaan internasional.

    Menurut PRCS, Jenazah 14 orang yang dibunuh di antaranya ditemukan di sebuah kuburan massal yang dangkal.

    Delapan orang diidentifikasi sebagai petugas medis PRCS, lima orang sebagai petugas Pertahanan Sipil, dan satu orang adalah karyawan lembaga PBB.

    Bagaimana Mereka Dibunuh?

    Juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Palestina melaporkan, mereka dibunuh satu per satu kemudian dikuburkan di pasir bersama dengan kendaraan darurat mereka.

    “Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa tim pertama dibunuh oleh pasukan Israel pada 23 Maret, dan bahwa kru darurat dan bantuan lainnya diserang satu per satu selama beberapa jam saat mereka mencari rekan-rekan mereka yang hilang,” kata dia.

    “Jenazah mereka dikumpulkan dan dikuburkan dalam kuburan massal ini. Kami menggali mereka (masih) dalam seragam mereka, dengan sarung tangan mereka masih ada. Mereka ada di sini untuk menyelamatkan nyawa. Ambulans-ambulans ini sudah terkubur di pasir. Ada kendaraan PBB di sini, …bulldozer pasukan Israel telah menguburkan mereka,” kata kepala OCHA, Jonathan Whittall, dari lokasi kejadian.

    Israel Sebut ‘Pembunuhan Tak Disengaja’

    Juru bicara militer Israel, Nadav Shoshani, menyatakan bahwa kematian tenaga medis tersebut bukan sengaja dibunuh.

    Ia mengklaim bahwa pasukan Israel menembaki kendaraan yang mencurigakan tanpa sinyal darurat dan menganggap ada “teroris” di antara pekerja penyelamat.

    Shoshani juga menyebut bahwa mereka menyingkirkan seorang anggota militer Hamas, namun klaimnya tidak sesuai dengan identitas jenazah yang ditemukan di kuburan massal.

    Ia lantas tidak menjelaskan fakta bahwa satu jenazah ditemukan dengan tangan terikat, dan bulldozer Israel mencoba mengubur kendaraan-kendaraan tersebut.

    Klaim Israel mengenai serangan Hamas dari fasilitas medis di Gaza sering kali bertentangan dengan informasi yang tersedia, demikian menurut kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk.

    Bagaimana Para Jenazah Ditemukan?

    Della Longa mengatakan, selama seminggu penuh, IFRC, PRCS, ICRC, dan PBB mengajukan permohonan kepada otoritas Israel untuk memasuki area tersebut supaya melakukan penyelidikan.

    Israel menolak mentah-mentah, namun akhirnya terbuka akses masuk untuk mencari pekerja penyelamat yang hilang.

    Video dari lokasi kejadian menunjukkan para pencari yang menggali beberapa jenazah yang mengenakan rompi darurat oranye, beberapa tertumpuk satu sama lain.

    Satu jenazah yang mengenakan rompi Pertahanan Sipil ditarik keluar dari kuburan hanya untuk para pencari menyadari bahwa itu adalah tubuh bagian atas tanpa kaki.

    “Para pekerja ambulans yang berdedikasi ini sedang merespons orang-orang yang terluka… Mereka mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka (saat perang); ambulans mereka jelas-jelas ditandai. Mereka seharusnya kembali ke keluarga mereka,” ucap Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain.

    “Bahkan di zona konflik yang paling kompleks, ada aturan yang sangat jelas – warga sipil harus dilindungi; pekerja kemanusiaan harus dilindungi. Layanan kesehatan harus dilindungi. Jaringan kami berduka, tetapi ini tidak cukup… Saya bertanya sekali lagi: ‘Kapan ini akan berhenti?’ Semua pihak harus menghentikan pembunuhan, dan semua pekerja kemanusiaan harus dilindungi,” tuturnya menegaskan.

    Della Longa menyoroti bahwa setengah dari ambulans di Gaza sudah tidak berfungsi, baik karena rusak atau karena kekurangan bahan bakar. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tiongkok Manfaatkan Teknologi AI Deepseek dalam Program Bantuan Gempa Myanmar – Halaman all

    Korban Gempa Myanmar Berhasil Diselamatkan dari Reruntuhan setelah 5 Hari, Kondisinya Masih Sadar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tim penyelamat mengeluarkan seorang pria hidup-hidup dari reruntuhan lima hari setelah gempa bumi dahsyat di Myanmar.

    Gempa bumi dangkal berkekuatan 7,7 skala Richter pada Jumat (28/3/2025) menghancurkan bangunan-bangunan di seluruh Myanmar.

    Gempa tersebut menewaskan lebih dari 2.700 orang dan membuat ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

    Diberitakan Al Arabiya, harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat kini memudar.

    Namun, pada Rabu (2/4/2025), ada momen kegembiraan ketika seorang pria ditarik hidup-hidup dari reruntuhan hotel di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

    Pekerja hotel berusia 26 tahun itu dievakuasi oleh tim gabungan Myanmar-Turki tak lama setelah tengah malam, kata dinas pemadam kebakaran dan junta.

    Ketika diselamatkan, ia terlihat bingung dan berdebu, tetapi masih sadar.

    Pria itu ditarik melalui lubang di reruntuhan dan diletakkan di atas tandu, sebagaimana ditunjukkan dalam video yang diunggah di Facebook oleh Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar.

    Pemulihan Pascagempa

    Beberapa kelompok bersenjata terkemuka yang memerangi militer telah menghentikan permusuhan selama pemulihan pascagempa, tetapi kepala junta Min Aung Hlaing berjanji untuk melanjutkan “kegiatan defensif” melawan “teroris.”

    Badan-badan PBB, kelompok-kelompok hak asasi manusia, dan pemerintah asing telah mendesak semua pihak dalam perang saudara Myanmar untuk menghentikan pertempuran dan fokus membantu mereka yang terkena dampak gempa bumi, yang merupakan gempa terbesar yang melanda negara itu dalam beberapa dekade.

    Pada Selasa (1/4/2025), Min Aung Hlaing mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 2.719, dengan lebih dari 4.500 orang terluka dan 441 orang masih hilang.

    Namun, karena komunikasi yang tidak merata dan infrastruktur yang menunda upaya pengumpulan informasi dan pengiriman bantuan, skala bencana yang sebenarnya belum jelas, dan jumlah korban kemungkinan akan bertambah.

    Kelompok bantuan mengatakan bahwa respons telah terhambat oleh pertempuran yang terus berlanjut antara junta dan kelompok bersenjata kompleks yang menentang kekuasaannya, yang dimulai dengan kudeta tahun 2021.

    Julie Bishop, utusan khusus PBB untuk Myanmar, mengimbau semua pihak untuk “memusatkan upaya mereka pada perlindungan warga sipil, termasuk pekerja bantuan, dan pengiriman bantuan yang menyelamatkan nyawa.”

    Bahkan sebelum gempa bumi pada hari Jumat, sebanyak 3,5 juta orang mengungsi akibat pertempuran, banyak dari mereka berisiko kelaparan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Pada Selasa malam, aliansi tiga kelompok bersenjata etnis minoritas paling kuat di Myanmar mengumumkan jeda satu bulan dalam permusuhan untuk mendukung upaya kemanusiaan dalam menanggapi gempa bumi.

    Pengumuman oleh Aliansi Tiga Persaudaraan menyusul gencatan senjata parsial terpisah yang diserukan oleh Pasukan Pertahanan Rakyat—kelompok sipil yang mengangkat senjata setelah kudeta untuk melawan kekuasaan junta.

    Tetapi telah ada beberapa laporan mengenai serangan udara junta terhadap pasukan oposisi sejak gempa terjadi.

    “Kami menyadari bahwa beberapa kelompok etnis bersenjata saat ini tidak terlibat dalam pertempuran tetapi sedang mengorganisasi dan berlatih untuk melakukan serangan,” kata Min Aung Hlaing, menyebutkan sabotase terhadap pasokan listrik, Selasa.

    “Karena kegiatan tersebut merupakan serangan, Tatmadaw (angkatan bersenjata) akan terus melakukan kegiatan pertahanan yang diperlukan,” jelasnya.

    GEMPA MYANMAR – Tangkapan layar dari YouTube Al Arabiya English menunjukkan bangunan-bangunan rusak parah di Mandalay setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025). (Tangkapan layar YouTube Al Arabiya English)

    Dikutip dari BBC, pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di wilayah yang paling parah terkena dampak di Mandalay dan Sagaing, di pusat negara tersebut.

    Namun, harapan untuk menemukan korban selamat semakin memudar.

    Lebih dari 2.700 orang telah tewas sejauh ini, sementara ratusan orang masih hilang.

    Kemudian, lebih dari 4.500 orang terluka, menurut pemerintah militer.

    Jumlah korban diperkirakan akan bertambah.

    Sementara itu, persediaan bantuan untuk para korban terus menipis.

    PBB telah mendesak masyarakat internasional untuk mempercepat pengiriman bantuan, eksternal sebelum musim hujan tiba, yang katanya akan “memperburuk krisis yang mengerikan ini”.

    Akan tetapi, junta telah menolak usulan gencatan senjata oleh kelompok pemberontak, yang menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana berbagai konflik sipil sangat menghambat upaya bantuan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Gempa di Myanmar

  • Negara Arab Gelap Gulita, Banyak yang Curiga Ulah Israel

    Negara Arab Gelap Gulita, Banyak yang Curiga Ulah Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Suriah mengalami pemadaman listrik nasional akibat malfungsi di beberapa titik jaringan listrik nasional. Juru bicara Kementerian Energi negara tersebut mengatakan tim teknis sedang menangani masalah yang terjadi pada Selasa (1/4/2025) malam dan belum ada indikasi awal bahwa serangan menjadi penyebabnya.

    “Pemadaman listrik nasional di Suriah adalah akibat dari kesalahan teknis dalam sistem kelistrikan. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki masalah dan memulihkan listrik secepat mungkin,” kata Direktur Badan Umum untuk Transmisi dan Distribusi Listrik, insinyur Khaled Abu Dai, mengatakan kepada kantor berita negara SANA.

    Laporan SANA, mengutip direktur jenderal tersebut, kemudian melaporkan bahwa listrik kembali ke provinsi Homs, Hama, dan Tartous dan secara bertahap akan kembali ke provinsi-provinsi lainnya.

    Suriah menderita kekurangan listrik yang parah, dengan listrik yang dipasok negara hanya tersedia selama dua atau tiga jam sehari di sebagian besar wilayah.

    Kerusakan jaringan listrik berarti bahwa pasokan energi hanyalah sebagian dari permasalahan ketersediaan listrik di Suriah. Damaskus dulunya menerima sebagian besar minyaknya untuk pembangkit listrik dari Iran, tetapi pasokan telah terputus sejak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) memimpin penggulingan mantan Presiden Suriah yang bersekutu dengan Teheran, Bashar al-Assad, pada Desember 2024 dalam serangan kilat.

    Pemerintah sementara di bawah Presiden Ahmed al-Sharaa telah berjanji untuk segera meningkatkan pasokan listrik, sebagian dengan mengimpor listrik dari Yordania dan menggunakan tongkang listrik terapung.

    Damaskus juga mengatakan akan menerima dua kapal pembangkit listrik dari Turki dan Qatar untuk meningkatkan pasokan energi.

    Jutaan warga Suriah masih tidak mampu memasang panel surya atau membayar biaya yang mahal untuk layanan generator swasta.

    Pemerintah baru Suriah telah berjuang untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak setelah konflik selama 14 tahun menghancurkan sebagian besar negara tersebut. Mereka telah berjuang untuk meyakinkan negara-negara Barat agar mencabut sanksi ekonomi agar ekonomi Suriah dapat kembali berjalan.

    Negara tersebut juga telah mengalami serangkaian serangan Israel yang menghancurkan yang menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dasar.

    Sejak al-Assad digulingkan, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara dan mengerahkan pasukan ke zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

    Saat al-Assad berkuasa, Israel juga secara rutin menyerang Suriah, mengebom apa yang diklaimnya sebagai target Iran dan Hizbullah.

    (dem/dem)

  • PBB Bantah Klaim Israel yang Sebut Ada Cukup Makanan di Gaza: Pernyataan Konyol – Halaman all

    PBB Bantah Klaim Israel yang Sebut Ada Cukup Makanan di Gaza: Pernyataan Konyol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pernyataan Israel yang mengklaim bahwa ada cukup makanan di Gaza untuk bertahan dalam jangka waktu lama langsung dibantah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Pada Selasa (2/4/2025), PBB menyebut klaim tersebut sebagai “konyol”.

    Sebab, saat ini 25 toko roti di Gaza telah tutup karena kekurangan pasokan, seperti tepung dan gas.

    Sejak 2 Maret, tidak ada bantuan yang dikirimkan ke Gaza, Reuters melaporkan.

    Hal ini terkait keputusan Israel yang menahan masuknya barang dan pasokan kemanusiaan hingga Hamas membebaskan semua sandera yang tersisa.

    Israel juga menyebutkan bahwa sekitar 25.200 truk bantuan telah memasuki Gaza selama gencatan senjata, membawa hampir 450.000 ton bantuan.

    Menurut Israel, itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan di Gaza dalam jangka waktu lama jika Hamas memungkinkan distribusi kepada warga sipil.

    Juru bicara PBB, Stephane Dujarric dengan tegas membantah klaim tersebut.

    Ia menjelaskan bahwa “persediaan kita sudah hampir habis”.

    Dujarric menyebutkan bahwa toko roti tidak akan bisa buka jika tidak ada tepung atau gas untuk memasak.

    PBB mengatakan bahwa mereka telah berjuang keras mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh operasi militer Israel dan pembatasan akses ke Gaza.

    PBB juga mengungkapkan bahwa bantuan yang mereka kirimkan hanya mencakup kurang dari 30 persen dari total bantuan yang masuk ke Gaza.

    Sebagian besar bantuan berasal dari organisasi lain dan negara-negara yang terlibat.

    Pada saat yang sama, Hamas menggambarkan kondisi Gaza sebagai fase kelaparan, menyebutnya sebagai “krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.”

    Hamas menyalahkan Israel atas dampak bencana kemanusiaan ini.

    Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, setelah serangan oleh Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel selatan dan menyandera sekitar 250 orang.

    Sejak itu, lebih dari 50.000 warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel, dengan sebagian besar penduduk Gaza terpaksa mengungsi.

    Dalam perkembangan terbaru, militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi besar-besaran di Rafah dan daerah sekitarnya, menandakan kemungkinan serangan darat lebih lanjut.

    Serangan ini terjadi di tengah perayaan Idul Fitri, hari raya umat Islam yang biasanya dirayakan untuk menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Cara Mengurus Proses Peralihan Hak Waris Lengkap dengan Biayanya, Bisa Gratis?

    Cara Mengurus Proses Peralihan Hak Waris Lengkap dengan Biayanya, Bisa Gratis?

    PIKIRAN RAKYAT – Peralihan hak waris atas tanah penting untuk dilakukan agar kepemilikan atas properti yang diwariskan sah secara hukum dan terhindar dari potensi masalah hukum di masa depan. Jika seseorang memperoleh tanah warisan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengurus proses balik nama sertifikat tanah warisan.

    Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa nama penerima hak waris tercatat sebagai pemilik sah atas tanah tersebut, menghindari konflik di antara ahli waris, dan menjamin kejelasan status hukum tanah tersebut.

    Langkah-Langkah Mengurus Balik Nama Sertifikat Tanah Warisan

    Proses balik nama sertifikat tanah warisan dilakukan di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:

    Pembuatan Surat Kematian dan Surat Tanda Bukti Ahli Waris

    Sebelum memulai proses balik nama, dua dokumen ini harus disiapkan. Surat kematian yang dikeluarkan oleh instansi berwenang, serta surat tanda bukti ahli waris, baik berupa akta notaris, putusan pengadilan, atau surat pernyataan dari keluarga yang disaksikan oleh pejabat desa.

    Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

    Pembayaran BPHTB harus dilakukan oleh ahli waris, yang besarnya tergantung pada nilai tanah. BPHTB dikenakan atas perolehan tanah melalui warisan.

    Penyiapan Dokumen yang Diperlukan

    Beberapa dokumen yang wajib disiapkan adalah formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani, fotokopi identitas diri para ahli waris, fotokopi sertifikat tanah asli, serta dokumen terkait pajak dan BPHTB.

    Pengajuan Permohonan ke Kantor BPN

    Setelah dokumen lengkap, pemohon dapat menyerahkan berkas-berkas tersebut ke kantor BPN. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar lima hari kerja jika semua persyaratan sudah dipenuhi dengan benar.

    Pembuatan Akta Pembagian Harta Bersama (APHB)

    Jika tanah warisan memiliki lebih dari satu ahli waris, maka pembuatan APHB diperlukan agar hak milik atas tanah bisa dibagi di antara para ahli waris.

    Syarat-Syarat Balik Nama Sertifikat Tanah Warisan

    Beberapa persyaratan yang perlu disiapkan untuk mengurus balik nama sertifikat tanah warisan adalah sebagai berikut:

    Formulir Permohonan yang telah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai. Surat Kuasa apabila proses dikuasakan. Fotokopi Identitas Pemohon atau Ahli Waris, seperti KTP dan KK. Sertifikat Tanah Asli. Surat Keterangan Waris yang sah sesuai peraturan. Akta Wasiat apabila ada. Fotokopi SPPT dan PBB tahun berjalan yang sudah dicocokkan. Bukti Pembayaran BPHTB dan pajak lainnya yang relevan. Biaya Balik Nama Sertifikat Tanah Warisan

    Biaya yang diperlukan untuk balik nama sertifikat tanah warisan dihitung berdasarkan nilai tanah yang tercatat oleh BPN. Proses perhitungan biaya menggunakan rumus:

    Biaya=(Nilai Tanah per meter² × Luas Tanah)/1.000

    Misalnya, untuk tanah warisan seluas 500 m² dengan nilai tanah Rp1.500.000 per meter persegi, biaya balik nama sertifikat tanah akan sekitar Rp750.000.

    Akan tetapi, ada pengecualian dalam hal biaya. Jika permohonan pendaftaran peralihan hak dilakukan dalam waktu enam bulan sejak pewaris meninggal dunia, maka peralihan hak waris dapat dilakukan tanpa biaya pendaftaran, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

    Proses Mengurus Balik Nama Sertifikat Tanah: Bisa Gratis?

    Pada umumnya, biaya peralihan hak waris atas tanah harus dibayar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun, jika pendaftaran dilakukan dalam waktu enam bulan setelah pewaris meninggal, proses tersebut bisa dilakukan tanpa dikenakan biaya pendaftaran. Hanya saja, biaya terkait pembayaran BPHTB dan pajak lainnya tetap harus dipenuhi.

    Mengapa Proses Ini Penting?

    Melakukan balik nama sertifikat tanah warisan sangat penting untuk memastikan bahwa hak atas tanah sah secara hukum dan tidak dapat dipermasalahkan oleh pihak lain di masa depan. Tanpa pengurusan balik nama, konflik antar ahli waris atau pihak ketiga yang berkepentingan bisa terjadi, menyebabkan kerugian bagi pihak-pihak yang terlibat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News