partai: PBB

  • Hungaria Keluar dari Mahkamah Pidana Internasional, Jadi Kado bagi Netanyahu

    Hungaria Keluar dari Mahkamah Pidana Internasional, Jadi Kado bagi Netanyahu

    Jakarta

    Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tampaknya tengah menguji sejauh mana institusi-institusi internasional dapat dilemahkan dan digoyahkan.

    Satu hal yang tak bisa disangkal dari sekutu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ini adalah bahwa ia tidak pernah bertindak setengah hati atau sekadar “gertak sambal”.

    Dalam taktik politiknya, si penggemar sepak bola Viktor Orban lebih sering memilih untuk menyerang daripada bertahan, dan ketika pemberitaan mengenai dirinya semakin negatif, ia kadang-kadang dengan sengaja mengguyurkan “minyak pada bara api yang berkobar”.

    Begitulah yang ia lakukan, bahkan sebelum kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Budapest pada hari Kamis (03/04)), Sekretaris Menteri Hungaria Gergely Gulyas mengumumkan melalui kantor berita negara MTI pada pagi itu bahwa Hungaria ingin keluar dari Mahkamah Pidana Internasional atau ICC.

    Pemerintah Hungaria telah memulai langkah tersebut, dan proses keluar akan dilakukan sesuai dengan semua tenggat waktu yang berlaku. Tak lama setelah itu, keputusan tersebut diterbitkan dalam Lembaran Resmi Hukum Hungaria.

    Keluarnya Hungaria dari ICC sudah dipertimbangkan sejak Februari. Gulyas dengan hati-hati menambahkan bahwa Hungaria berada dalam situasi hukum yang khusus.

    Meskipun negara ini telah bergabung dengan ICC, karena Parlemen Hungaria tidak pernah menerbitkan Statuta Roma, yang menjadi dasar ICC, Hungaria tidak wajib melaksanakan perintah penangkapan.

    Meski langkah ini menimbulkan kegemparan internasional, tidak ada yang terkejut. Ketika perintah penangkapan dari ICC terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikeluarkan pada 21 November 2024, hanya beberapa jam setelahnya, Viktor Orban dengan penuh semangat mendeklarasikan pihaknya mendukung Netanyahu sepenuhnya.

    Perintah penangkapan itu ia sebut sebagai “berani, sinis, dan sepenuhnya tidak dapat diterima”, tulis Orban di X dan malah mengundang “sohibnya” itu ke Hungaria, “di mana kami akan menjamin kebebasan dan keselamatannya”, sindirnya.

    Segera setelah itu, pada Februari 2025, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto menyatakan bahwa negara mereka sedang mempertimbangkan untuk keluar dari ICC. Pernyataan semacam ini, dalam pemerintahan Orban, sering kali menjadi sinyal bahwa keputusan seperti itu akan segera diambil.

    Keluarnya dari ICC baru akan berlaku setelah satu tahun

    Media independen Hungaria dan pengamat menanggapi langkah ini dengan setengah terkejut, setengah sinis. Majalah mingguan HVG (Heti Vilaggazdasag) memberi judul: “Mengapa kita butuh Mahkamah Internasional? Tidak ada yang boleh memaksa kita untuk menangkap siapa yang kita pilih!” Portal 444.hu menulis: “Netanyahu seharusnya ditangkap di bandara, tapi kita lebih memilih keluar dari ICC.”

    Pakar hukum internasional di Universitas Corvinus Budapest, Tamas Hoffmann, mengatakan kepada surat kabar Blikk, bahwa dengan keluar dari ICC, “pemerintah Hungaria memberi sinyal bahwa mereka tidak peduli dengan penanggulangan kejahatan internasional dan perlindungan hak asasi manusia.”

    Secara hukum, Hungaria sebenarnya tetap diwajibkan untuk menangkap Netanyahu, meskipun negara ini berencana keluar dari ICC. Sebab, keluar dari ICC baru akan berlaku setelah tenggat waktu satu tahun, dimulai dari tanggal pernyataan tertulis yang dikirimkan kepada Sekretaris Jenderal PBB.

    Keluarnya dari ICC lebih dari sekadar kado untuk Netanyahu

    Meski demikian, Viktor Orban dan Benjamin Netanyahu merayakan pengumuman keluarnya Hungaria dari ICC dengan antusias di konferensi pers bersama pada hari Kamis (04/04).

    Orban menyebut ICC sebagai “Mahkamah politik”. Netanyahu kemudian memuji pernyataan Orban dan menyebut ICC sebagai institusi “korup” dan mengancam demokrasi. Pertanyaan dari wartawan tidak diizinkan selama konferensi pers.

    Fakta bahwa Hungaria mengumumkan keluar dari ICC pada hari yang sama dengan kunjungan Netanyahu jauh lebih dari sekadar kado Orban kepada sahabatnya itu. Perdana Menteri Hungaria telah meluncurkan serangan politik besar tahun ini: “Perang melawan Kekaisaran Brussel”, yakni tentang transformasi Uni Eropa menjadi federasi negara-negara berdaulat yang hanya terhubung oleh kepentingan ekonomi, serta perjuangan melawan para kritikus Orban.

    Dalam pidatonya pada Hari Nasional 15 Maret, Orban menyebut para kritikus tersebut sebagai “serangga yang baru nongol lagi setelah istirahat musim dingin”, yang kini akan “dibasmi.”

    Dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, Orban merasa bahwa masa-masa ini sangat menguntungkan untuk melakukan serangan politik semacam itu. Ia mengandalkan dukungan sekutu-sekutu dari aliansi partai Patrioten untuk Eropa, yang kini menjadi fraksi ketiga terbesar di Parlemen Eropa.

    Dengan demikian, keluar dari ICC juga dapat diinterpretasikan sebagai ujian untuk melihat sejauh mana institusi transnasional dapat diserang dan mungkin dihancurkan.

    Langkah ini juga terkait dengan keanggotaan Hungaria di Uni Eropa, mengingat keanggotaan ICC sangat erat terkait dengan keanggotaan dalam Uni Eropa.

    Hungaria adalah satu-satunya negara UE yang memutuskan untuk keluar dari ICC. Maka dari itu, keputusan ini juga menyentuh pertanyaan apakah Orban juga berniat untuk mengeluarkan negaranya dari Uni Eropa?

    Orban menginginkan Uni Eropa yang berbeda

    Hingga kini, Orban masih berpegang pada anggapan bahwa Hungaria akan tetap menjadi anggota Uni Eropa – dalam bentuk yang diubah menurut visinya. Keluar dari Uni Eropa tidak dapat diterima secara politik di Hungaria saat ini dan kemungkinan besar akan menjadi akhir karier politik Orban.

    Namun demikian, Perdana Menteri Hungaria itu terus menggempur Uni Eropa – dimulai dengan mitos sayap kanan mengenai “pertukaran populasi”, yang menyatakan bahwa Eropa akan kehilangan akar-akar Kristen-nya akibat migrasi, hingga narasi “Gayropa”, di mana partai pemerintah Fidesz bahkan bertindak melawan gerakan LGBTQ di Hungaria.

    Di dalam negeri, Orban meluncurkan kampanye besar melawan para kritikusnya – yang ia sebut dengan hina sebagai “serangga” dan perlu “pembersihan besar pada masa Paskah”.

    Tujuannya tampaknya adalah untuk memperkuat kekuasaannya sedemikian rupa sehingga alternatif politik hampir tidak mungkin lagi.

    Sementara itu, ketidakpuasan terhadap korupsi dan kecenderungan otoriter dalam sistem pemerintahan semakin meningkat di Hungaria.

    Hal ini terlihat, antara lain, pada partai oposisi Tisza (Hormat dan Kebebasan) yang didirikan tahun lalu, kini memimpin survei dengan selisih besar dibandingkan dengan Partai Fidesz milik Orban.

    Pemimpin partai tersebut, Peter Magyar, saat ini dianggap sebagai politisi paling populer di negara itu.

    Namun, jurnalis Imre Para-Kovcs bersikap skeptis terhadap kemungkinan perubahan politik. “Hungaria kebal terhadap perubahan,” tulisnya. Harapan sebagian orang bahwa negara ini akan berubah secara mendasar adalah sebuah ilusi “para pemimpi yang simpatik”.

    *Artikel ini dialihbahasakan dari teks berbahasa Jerman

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Kirim Lebih Banyak Pasukan Darat ke Palestina dan Intensifkan Operasi, 17 Orang di Gaza Tewas – Halaman all

    Israel Kirim Lebih Banyak Pasukan Darat ke Palestina dan Intensifkan Operasi, 17 Orang di Gaza Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Israel mengirim lebih banyak pasukan darat ke wilayah Palestina untuk meningkatkan serangannya terhadap Hamas, Jumat (4/4/2025).

    Setidaknya 17 orang, beberapa dari keluarga yang sama, tewas setelah serangan udara menghantam kota Khan Younis di Gaza selatan, menurut staf rumah sakit.

    Beberapa jam kemudian, orang-orang masih mencari korban selamat di antara reruntuhan.

    Serangan itu menyusul serangan Israel selama beberapa hari, yang telah menewaskan 100 orang.

    Adapun serangan ini terjadi saat Israel mengintensifkan operasi, yang dimaksudkan untuk menekan Hamas agar membebaskan para sanderanya.

    Pada hari Jumat, Israel mengatakan telah memulai aktivitas darat di Gaza utara, untuk memperluas zona keamanannya.

    Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi menyeluruh untuk beberapa wilayah di Gaza utara sebelum operasi darat yang diharapkan.

    Kantor kemanusiaan PBB mengatakan sekitar 280.000 warga Palestina telah mengungsi sejak Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas bulan lalu.

    Dalam beberapa hari terakhir, Israel berjanji untuk merebut sebagian besar wilayah Palestina dan membangun koridor keamanan baru di wilayah tersebut.

    Untuk menekan Hamas, Israel telah memberlakukan blokade selama sebulan terhadap makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan yang menyebabkan warga sipil menghadapi kekurangan parah karena persediaan menipis — sebuah taktik yang menurut kelompok hak asasi manusia merupakan kejahatan perang.

    Israel mengatakan awal minggu ini, cukup banyak makanan telah masuk ke Gaza selama gencatan senjata selama enam minggu, untuk memenuhi kebutuhan sekitar 2 juta warga Palestina di wilayah itu untuk waktu yang lama.

    Namun, Hamas mengatakan hanya akan membebaskan 59 sandera yang tersisa — 24 di antaranya diyakini masih hidup — sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak tahanan Palestina, gencatan senjata yang langgeng, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

    Hamas telah menolak tuntutan agar mereka meletakkan senjata atau meninggalkan wilayah tersebut.

    Serangan yang terjadi sebelum fajar pada hari Jumat menghantam sebuah gedung bertingkat tiga.

    Selain menewaskan banyak orang, serangan itu juga melukai 16 orang dari keluarga yang sama.

    Reporter Associated Press melihat jenazah-jenazah dibawa dengan selimut, sementara yang lain mencari orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan mengumpulkan sisa-sisa jasad yang hangus.

    “Kami tidak tahu bagaimana cara mengumpulkan dan mengubur mereka. Kami tidak tahu siapa saja yang menyimpan jasad mereka. Mereka dibakar dan dipotong-potong,” kata Ismail Al-Aqqad, yang saudara laki-lakinya tewas dalam serangan itu, begitu pula keluarga saudara laki-lakinya.

    Israel Perluas Zona Keamanan

    Militer Israel mengumumkan telah meluncurkan serangan darat baru di sebelah timur Kota Gaza, Jumat.

    Serangan itu untuk memperluas zona keamanan yang telah dibangunnya di dalam wilayah Palestina.

    “Selama beberapa jam terakhir pasukan telah mulai melakukan aktivitas darat di daerah Shejaiya di Gaza utara, untuk memperluas zona keamanan,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, Jumat, dilansir Arab News.

    “Selama dan sebelum aktivitas tersebut, pasukan mengizinkan evakuasi warga sipil dari zona pertempuran melalui rute yang terorganisir demi keselamatan mereka,” lanjut militer Israel.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan tentara membagi Gaza dan “merebut wilayah” untuk memaksa Hamas membebaskan sisa sandera Israel yang ditawan dalam serangan kelompok militan itu pada Oktober 2023 di Israel yang memicu perang Gaza.

    Pada Rabu (2/4/2025), Netanyahu mengatakan Israel sedang membangun koridor keamanan baru di Jalur Gaza untuk menekan Hamas, dengan maksud agar Hamas mengisolasi kota Rafah di selatan, yang telah diperintahkan Israel untuk dievakuasi, dari wilayah Palestina lainnya.

    Pengumuman itu muncul setelah menteri pertahanan Netanyahu mengatakan Israel akan merebut sebagian besar wilayah Gaza dan menambahkannya ke dalam apa yang disebut zona keamanannya.

    SITUASI GAZA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Israel membuat pernyataan pada hari Rabu (19/3/2025) bahwa pihaknya telah meluncurkan ‘operasi darat terbatas’ di Gaza tengah. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Israel Klaim Tewaskan Komandan Hamas

    Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menewaskan seorang komandan tinggi Hamas dalam sebuah serangan di kota pesisir Sidon, Lebanon.

    Israel mengatakan bahwa Hassan Farhat adalah seorang komandan wilayah barat Hamas di Lebanon dan bahwa ia bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap Israel, termasuk satu serangan pada bulan Februari 2024, yang menewaskan seorang tentara Israel dan melukai beberapa lainnya.

    Perang ini dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 251 orang, yang sebagian besar telah dibebaskan melalui perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan lainnya.

    Israel menyelamatkan delapan sandera yang masih hidup dan telah menemukan puluhan jenazah.

    Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sebagai bagian dari serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak menyebutkan apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau kombatan.

    Kementerian tersebut mengatakan lebih dari separuh dari mereka yang tewas adalah wanita dan anak-anak.

    Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 20.000 militan, tanpa memberikan bukti.

    Perang ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, dan pada puncaknya telah menyebabkan sekitar 90 persen penduduk mengungsi.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Ultimatum Keras AS untuk Lebanon: Lucuti Paksa Hizbullah atau Hadapi Serangan Israel Lagi – Halaman all

    Ultimatum Keras AS untuk Lebanon: Lucuti Paksa Hizbullah atau Hadapi Serangan Israel Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lebanon dilaporkan makin ditekan Amerika Serikat (AS) yang memberikan ultimatum kepada negara Timur Tengah itu.

    Media Lebanon Al-Akhbar menyebut AS meminta Lebanon untuk melucuti paksa kelompok Hizbullah dengan tenggat waktu tertentu.

    Jika Lebanon mengabaikannya, negara itu bisa menghadapi perang yang dikobarkan kembali oleh Israel.

    Sementara itu, utusan AS untuk kawasan Timur Tengah, Morgan Ortagus, memuji perang yang dilakukan Israel di Lebanon. Ortagus dikabarkan akan berkunjung ke Lebanon pada Sabtu (5/4/2025).

    “Kunjungan itu membawa pesan AS yang meminta inisiasi rencana untuk melucuti senjata Hizbullah sebagai syarat untuk semua persoalan lainnya, mulai dari penarikan Israel hingga pembangunan kembali,” kata Al-Akhbar, Kamis (3/4/2025).

    “Pesan-pesan ancaman sudah sampai kepada para pejabat yang menyimpang dari Resolusi PBB 1701 dan membawa usul yang buruk sekali untuk Lebanon,” ujar narasumber media itu.

    Menurut media itu, para pejabat Lebanon merasa terpojokkan dan tidak bisa menghindari tekanan AS dan Israel.

    Jika nekat melucuti Hizbullah, pemerintah Lebanon bisa menghadapi konflik internal. Namun, jika Lebanon tidak melucuti Hizbullah, serangan besar Israel bisa terjadi lagi.

    LEBANON SELATAN – Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 11 Februari 2025 memperlihatkan tiga tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan, 20 November 2025. Perang Israel-Hizbullah diprediksi kembali meletus. (The Times of Israel/Emmanuel Fabian)

    Narasumber media itu menyebut ada kemungkinan operasi militer baru Israel terhadap Lebanon.

    “Israel akan melancarkan operasi militer baru dalam jangka waktu tertentu, dan AS sudah memberikan lampu hijau untuk hal itu,” kata narasumber Al-Akhbar.

    “Tidak diketahui apakah hal itu akan terjadi setelah kunjungan Ortagus atau apakah dia akan menunda kunjungannya hingga setelah operasi itu dijalankan.”

    Narasumber itu juga menyebut Lebanon kini “hidup dalam ketakutan”.

    Bulan kemarin AS mengumumkan memfasilitasi perundingan secara tidak langsung antara Lebanon dan Israel. 

    Kedua belah pihak akan merundingkan warga Lebanon yang ditahan di penjara Israel, 13 titik yang disengketakan di sepanjang perbatasan, dan 5 titik yang diduduki Israel selepas perjanjian gencatan senjata November 2024.

    AS dan Israel dilaporkan meminta Lebanon melucuti Hizbullah sebagai bagian dari perundingan itu. Selain itu, AS berusaha menormalisasi hubungan antara Lebanon dan Israel

    Namun, The Cradle melaporkan bahwa upaya menyuruh Hizbullah untuk meletakkan senjatanya mungkin sekali akan menimbulkan kekacauan di Lebanon.

    Adapun Israel kembali menyerang pinggiran selatan Kota Beirut di Lebanon tanggal 1 April. Serangan itu menewaskan beberapa orang, termasuk anggota senior Hizbullah yang bernama Hassan Bdair dan putranya.

    Seminggu sebelumnya Israel juga menyerang Beirut. Serangan itu menjadi serangan pertama Israel ke Beirut sejak gencatan senjata tahun lalu.

    Israel dilaporkan terus melancarkan serangan di Lebanon sejak gencatan disepakati. Bahkan, Israel disebut sudah melakukan pelanggaran lebih dari 1.500 kali.

    Di samping itu, Israel tetap menempatkan pasukan di lima lokasi di sepanjang perbatasan di Lebanon selatan.

    “Kami di sisi tanpa batas waktu. Tidak bergantung pada waktu, tetapi pada situasi,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz kepada The Times of Israel hari Rabu.

    “Dengan kata lain, selama ancamannya ada, dan Hizbullah tidak menarik diri dari Sungai Litani, tidak melucuti senjata, dan tentara Lebanon tidak memaksakannya, kita di sini untuk menyediakan perlindungan.” 

    GENCATAN SENJATA (ARSIP) – Penduduk yang melarikan diri dari desa Shebaa di perbatasan selatan Lebanon, memeriksa kerusakan saat mereka kembali setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku pada 27 November 2024. (AFP)

    Hizbullah minta persatuan nasional

    Sementara itu, Ibrahim Al-Moussawi yang menjadi anggota dewan Lebanon dari Hizbullah meminta adanya persatuan nasional di Lebanon.

    Dia menegaskan komitmen Hizbullah untuk memprioritaskan kepentingan nasional dan menghindari perpecahan internal. Menurut dia, persatuan sangatlah penting dalam menghadapi agresi Israel.

    “Kami menolak terseret ke dalam perdebatan internal yang memperparah perpecahan saat Lebanon sangat membutuhkan persatuan dan solidaritas,” kata Moussawi dikutup dari Al Manar.

    Dia mendesak semua pihak untuk berfokus menumbuhkan persatuan nasional.

    “Mendapatkan tujuan politik bukanlah tujuan kami. Saat momen kritis ini, tak ada yang lebih utama ketimbang menjaga persatuan Lebanon.”

  • Israel Gunakan Taktik Memecah-mecah Gaza, Netanyahu Sebut IDF ‘Ganti Gigi’ – Halaman all

    Israel Gunakan Taktik Memecah-mecah Gaza, Netanyahu Sebut IDF ‘Ganti Gigi’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel kini “memecah-mecah” Jalur Gaza.

    Menurut Netanyahu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membuat koridor baru di Gaza dengan nama Koridor Morag.

    Koridor Morag akan memisahkan Kota Rafah dengan Kota Khan Yunis di Gaza. Morag sendiri berasal dari nama pemukiman Israel yang pernah ada di Gaza, tetapi dipindahkan tahun 2005.

    Netanyahu mengibaratkan manuver militer Israel baru-baru ini di Rafah sebagai “pergantian gigi”.

    “Malam kemarin di Jalur Gaza, kami mengganti gigi. IDF mengontrol wilayah, menyerang dan menghancurkan infrastruktur,” kata Netanyahu sebelum berangkat ke Hungaria.

    “Kita juga melakukan hal lain: Kita menguasai Koridor Morag. Ini akan menjadi Koridor Philadelphia kedua, koridor tambahan.”

    Israel menguasai Koridor Philadelphia saat pertempuran tahun kemarin. Menurut Israel, kontrol atas koridor itu sangat penting untuk memutus aliran senjata Hamas.

    KOTA RAFAH – Pasukan Israel (IDF) tampak berpatroli di antara reruntuhan bangunan di wilayah Rafah, Gaza Selatan. (IDF)

    Setelah mengontrol Philadelphia, Israel mengaku menemukan beberapa terowongan penyelundupan yang membentang dari Rafah ke Mesir di bawah koridor itu.

    Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Januari lalu, Israel diharuskan meninggalkan Philadelphia pada hari ke-50. Namun, Israel tidak menarik pasukannya dari sana dan bahkan melanjutkan serangan.

    Menurut laporan Maariv, Israel berusaha membagi Gaza menjadi empat bagian agar bisa makin menekan Hamas. Area di antara Philadelphia dan Morag akan menjadi satu bagian.

    “Kami sekarang memecah-mecah Gaza dan meningkatkan tekanan secara bertahap, jadi mereka (Hamas) akan membawakan sandera kepada kita. Selama mereka tidak membawakan sandera kepada kita, tekanan itu akan meningkat hingga mereka membawakannya,” kata Netanyahu.

    Ucapan Netanyahu itu dilontarkan saat IDF memperluas serangannya di seluruh Gaza. IDF juga mengerahkan divisi lain ke Gaza selatan dan melancarkan beberapa serangan udara di sana.

    Saat ini IDF mengoperasikan Divisi Ke-252 di Gaza utara dan Koridor Netzarim. Sementara itu, beberapa brigade, termasuk cadangan, beroperasi di Beit Hanoun, Beit Lahia, dan Koridor Netzarim.

    Menteri Pertahanan Israel Katz pada hari Rabu lalu menyebut operasi militer di Gaza sebagai Operasi Kekuatan dan Pedang. Kata Katz, operasi itu akan mencaplok daerah yang akan digabungkan dengan zona keamanan Israel.

    Di Rafah, IDF mengoperasikan Divisi Ke-36 dan akan berupaya mengontrol penuh Koridor Morag. 

    Pada saat yang sama IDF mengerahkan pasukan ke Beit Hanoun dan Beit Lahi untuk membuat zona penyangga utara sembari mengisolasi Kota Gaza.

    “Kami bertekad mencapai tujuan perang, dan kami bertindak tanpa henti, dengan jalur dan misi yang jelas,” ujar Netanyahu.

    Warga Rafah diminta pergi

    Beberapa waktu lalu Israel sudah meminta warga Rafah untuk mengevakuasi diri.

    Israel mulai melancarkan serangan besar di Rafah pada bulan Mei 2024. Saat ini sebagian besar Rafah telah hancur.

    Meski demikian, ada puluhan ribu warga Palestina yang kembali ke Rafah saat gencatan senjata. Mereka mendapati rumah-rumah mereka telah hancur.

    Saat operasi militer sebelumnya di Rafah, pasukan Israel mengontrol zona penyangga penting di sepanjang perbatasan dengan Mesir. Israel menolak menarik diri dari sana seperti yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan.

    Israel mengklaim pasukannya harus tetap di sana agar bisa mencegah senjata diselundupkan ke Gaza.

    Sementara itu, PBB mengatakan perintah evakuasi dari Israel itu tidak memenuhi persyaratan hukum internasional.

    Israel disebut gagal memenuhi persyaratan kesehatan atau keamanan bagi warga sipil yang dipaksa mengevakuasi diri.

  • Militer Israel Umumkan Serangan Darat Baru di Gaza, Ingin Perluas Zona Keamanan di Wilayah Palestina – Halaman all

    Militer Israel Umumkan Serangan Darat Baru di Gaza, Ingin Perluas Zona Keamanan di Wilayah Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel mengumumkan telah meluncurkan serangan darat baru di sebelah timur Kota Gaza pada Jumat (4/4/2025).

    Serangan itu untuk memperluas zona keamanan yang telah dibangunnya di dalam wilayah Palestina.

    “Selama beberapa jam terakhir pasukan telah mulai melakukan aktivitas darat di daerah Shejaiya di Gaza utara, untuk memperluas zona keamanan,” kata militer dalam sebuah pernyataan, Jumat, dilansir Arab News.

    “Selama dan sebelum aktivitas tersebut, pasukan mengizinkan evakuasi warga sipil dari zona pertempuran melalui rute yang terorganisir demi keselamatan mereka,” klaim Israel.

    Sementara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan tentara membagi Gaza dan “merebut wilayah” untuk memaksa Hamas membebaskan sisa sandera Israel yang ditawan dalam serangan kelompok militan itu pada Oktober 2023 di Israel yang memicu perang Gaza.

    Pada Rabu (2/4/2025), Netanyahu mengatakan Israel sedang membangun koridor keamanan baru di Jalur Gaza untuk menekan Hamas, dengan maksud agar Hamas mengisolasi kota Rafah di selatan, yang telah diperintahkan Israel untuk dievakuasi, dari wilayah Palestina lainnya.

    Pengumuman itu muncul setelah menteri pertahanan Netanyahu mengatakan Israel akan merebut sebagian besar wilayah Gaza dan menambahkannya ke dalam apa yang disebut zona keamanannya.

    Diberitakan AP News, gelombang serangan Israel menewaskan lebih dari 40 warga Palestina, hampir setengahnya adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan Palestina.

    Israel telah berjanji untuk meningkatkan perang yang telah berlangsung hampir 18 bulan dengan Hamas hingga kelompok militan tersebut memulangkan puluhan sandera yang tersisa, melucuti senjata, dan meninggalkan wilayah tersebut.

    Israel mengakhiri gencatan senjata pada bulan Maret dan telah memberlakukan penghentian selama sebulan atas semua impor makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan.

    Netanyahu menggambarkan poros baru itu sebagai koridor Morag, menggunakan nama permukiman Yahudi yang pernah berdiri di antara Rafah dan Khan Younis, yang mengisyaratkan bahwa poros itu akan membentang di antara dua kota di selatan itu.

    Ia mengatakan itu akan menjadi “koridor Philadelphia kedua” yang merujuk pada sisi Gaza dari perbatasan dengan Mesir di selatan, yang telah berada di bawah kendali Israel sejak Mei lalu.

    Israel telah menegaskan kembali kendali atas koridor Netzarim, yang juga dinamai berdasarkan bekas pemukiman, yang memisahkan sepertiga bagian utara Gaza, termasuk Kota Gaza, dari sisa jalur pantai sempit tersebut.

    Kedua koridor yang ada membentang dari perbatasan Israel hingga Laut Tengah.

    “Kami memotong jalur itu, dan kami meningkatkan tekanan selangkah demi selangkah, sehingga mereka akan menyerahkan sandera kami,” kata Netanyahu.

    Penolakan Otoritas Palestina

    Otoritas Palestina yang didukung Barat, yang dipimpin oleh para pesaing Hamas, menyatakan “penolakannya sepenuhnya” terhadap koridor yang direncanakan Israel.

    Pernyataan tersebut juga menyerukan Hamas untuk menyerahkan kekuasaan di Gaza, tempat kelompok militan tersebut menghadapi protes yang jarang terjadi baru-baru ini.

    Di Gaza utara, serangan udara Israel menghantam gedung PBB di kamp pengungsi Jabaliya yang sudah dibangun, menewaskan 15 orang, termasuk sembilan anak-anak dan dua wanita, menurut Rumah Sakit Indonesia.

    Militer Israel mengatakan serangan itu menyerang militan Hamas di pusat komando dan kendali.

    Bangunan tersebut, yang sebelumnya merupakan klinik, telah diubah menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi, dengan lebih dari 700 orang tinggal di sana, menurut Juliette Touma, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, penyedia bantuan utama di Gaza.

    Tidak ada staf PBB yang terluka dalam serangan itu.

    Ia mengatakan staf PBB memperingatkan orang-orang tentang bahaya jika tetap tinggal di sana setelah pemogokan hari Rabu, tetapi banyak yang memilih untuk tetap tinggal, “hanya karena mereka tidak punya tempat lain untuk dituju.”

    PASUKAN ISRAEL – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 1 April 2025 memperlihatkan pasukan Israel di Jalur Gaza. (Yedioth Ahronoth/IDF)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 112 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Gaza, sebagian besar termasuk wanita dan anak-anak di antara 33 orang yang tewas dalam tiga serangan terpisah terhadap sekolah-sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Kota Gaza.

    Israel memerintahkan lebih banyak pengusiran paksa dari lingkungan selatan Kota Gaza karena PBB memperkirakan sekitar 280.000 warga Palestina mengungsi secara paksa sejak Israel melanggar gencatan senjata di Gaza pada 18 Maret.

    Pembunuhan 15 petugas medis dan pekerja darurat oleh Israel baru-baru ini – sebuah dugaan kejahatan perang – adalah “salah satu momen tergelap” dalam perang di Gaza, kata presiden Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

    Militer Israel telah melancarkan serangan mematikan semalam di Gaza, termasuk serangan terhadap sebuah rumah di tenggara Khan Younis yang menewaskan sedikitnya 10 orang.

    Jet tempur Israel juga telah mengebom dan menghancurkan pabrik desalinasi air di sebelah timur Kota Gaza di utara, dalam serangan terbaru terhadap infrastruktur penting di daerah kantong yang terkepung tersebut.

    Militer Israel telah menembak dan membunuh dua warga Palestina dalam serangan terpisah semalam di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, dan desa Husan, sebelah barat Betlehem.

    Serangan militer Israel terhadap Lebanon terus berlanjut sepanjang malam, dengan tiga orang tewas setelah sebuah pesawat tak berawak mengebom sebuah apartemen di kota pelabuhan Sidon, Lebanon.

    Pemerintahan Trump berencana untuk membekukan hibah federal senilai $510 juta untuk Universitas Brown atas tuduhan anti-Semitisme di kampusnya, kantor berita Reuters telah melaporkan.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 50.523 warga Palestina dipastikan tewas dan 114.638 terluka dalam perang Israel di Gaza.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Sekjen PBB: Gempa Bumi Memperparah Penderitaan Masyarakat Myanmar – Halaman all

    Sekjen PBB: Gempa Bumi Memperparah Penderitaan Masyarakat Myanmar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyebut, gempa bumi telah memperparah penderitaan masyarakat Myanmar.

    Berbicara kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York, Guterres menyampaikan, setelah gempa mengguncang, negara yang dikenal dengan junta militer tersebut kini dalam kondisi hancur dan keputusasaan yang parah.

    Sebelum bencana, Myanmar bergulat dengan kekacauan politik, pelanggaran hak asasi manusia, dan situasi kemanusiaan yang memburuk.

    “Myanmar perlu tindakan cepat di beberapa bidang,” kata Guterres dikutip dari press rilis pada Jumat (4/4/2025).

    Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan, lebih dari 17 juta orang terkena dampak gempa bumi dan hampir sembilan juta orang berada di wilayah dengan kerusakan paling parah.

    Lebih dari 370 orang masih hilang, sementara ribuan lainnya terluka.

    Sistem telekomunikasi, listrik, dan pasokan air sangat terbatas, membuat para penyintas gempa tidak memiliki kebutuhan dasar dan para pekerja kemanusiaan kesulitan untuk menjangkau mereka.

    Selain itu, akses jalan antara Yangon dan Myanmar mengalami pengalihan jalan, sehingga pengiriman bantuan tertunda, sementara penerbangan komersial ke Mandalay masih ditangguhkan.

    “Daerah yang paling parah terkena dampak masih tanpa listrik dan air, sementara akses telekomunikasi dan internet sangat terganggu, sehingga masyarakat yang terkena dampak tidak mendapatkan layanan penting,” kata laporan OCHA.

    Di sisi lain, para pengungsi yang terdiri dari keluarga, termasuk anak-anak, tidur di tempat terbuka karena takut akan gempa susulan atau karena rumah mereka hancur.

    Tempat penampungan sementara tersebut penuh sesak dan kurang memiliki keamanan dan privasi, sehingga meningkatkan risiko kekerasan seksual dan berbasis gender.

    “Kami badan-badan PBB menyerukan tindakan-tindakan mendesak untuk menjamin keselamatan dan martabat perempuan dan anak perempuan,” tutur Guterres.

    PBB telah mengerahkan bantuan darurat.

    Nantinya,  Utusan Khusus Julie Bishop akan mengunjungi Myanmar dalam beberapa hari mendatang untuk memperkuat komitmen PBB terhadap perdamaian dan dialog.

    PBB juga telah mengalokasikan $5 juta dari Dana Tanggap Darurat Pusat (CERF) untuk bantuan segera, sementara Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) telah memobilisasi $12 juta untuk makanan, tempat tinggal, air, sanitasi, pembersihan puing, dan perawatan kesehatan. Namun, dana ini jauh dari yang dibutuhkan.

    “Saya mengimbau masyarakat internasional untuk segera meningkatkan pendanaan yang sangat dibutuhkan agar sesuai dengan skala krisis ini,” kata Guterres.

    Gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah Mandalay, Myanmar pada Jumat (28/3/2025) pukul 13.20 WIB.

    Gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 21,76° LU; 95,83° BT, pada kedalaman 10 km. 

    Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi Myanmar merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing.

  • Pagelaran Kesenian Betawi ramaikan Lebaran di Setu Babakan

    Pagelaran Kesenian Betawi ramaikan Lebaran di Setu Babakan

    Jakarta (ANTARA) – Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB), Jakarta Selatan menyambut libur Lebaran lewat acara Pagelaran Kesenian Betawi.

    “Mulai hari ini, Jumat (4/4) hingga Minggu (6/4) ada acara Pekan Lebaran yang dikemas dalam Pagelaran Kesenian Budaya Tradisional Betawi Secara Reguler,” kata Kepala UPK PBB Setu Babakan, Tonny Bako di Jakarta, Jumat.

    Tonny mengatakan hajat rutin tahunan ini digelar di Amphiteater atau Gedung Serbaguna Kampung MH Thamrin.

    Nantinya acara ini menampilkan berbagai pertunjukan seni Betawi di antaranya Ondel-ondel keliling, aneka tari Betawi, qasidah, hadroh, gambus, lenong denes, lenong preman dan komedi Betawi.

    “Hiburan kesenian Betawi ini dibawakan beberapa sanggar binaan Dinas Kebudayaan,” ujarnya.

    Ditambahkan, aneka pertunjukan seni ini dimulai pukul 14.00 WIB hingga selesai yang dapat disaksikan secara gratis.

    Menurut Tonny, kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dibuka pukul 06.00 -17.30 WIB, khusus Museum Betawi beroperasi mulai pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.

    “Diharapkan pengunjung bisa mendapat hiburan dan teredukasi mengenai pelestarian Budaya Betawi,” ujarnya.

    Diimbau pula agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan di area wisata, menjaga ketertiban dan keamanan bersama.

    UPK PBB Setu Babakan mencatat jumlah pengunjung harian sebanyak 1.310 orang pada Kamis (3/4) lalu dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.

    Berdasarkan laporan, Museum Betawi menjadi lokasi paling ramai dikunjungi dengan total 411 wisatawan.

    Sementara itu, Portal 13 mencatat 368 pengunjung, disusul oleh Portal Teladan dengan 298 orang.

    Kampung MH. Thamrin yang menawarkan pengalaman budaya khas Betawi menerima 214 wisatawan, sedangkan Zona Embrio yang berfokus pada edukasi budaya mencatat 19 pengunjung.

    Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan terus menjadi destinasi favorit bagi masyarakat yang ingin menikmati kebudayaan Betawi secara langsung.

    Pengelola berharap jumlah kunjungan terus meningkat seiring dengan berbagai program yang diadakan untuk menarik minat wisatawan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Urus Peningkatan Girik Jadi SHM, Segini Estimasi Biayanya! Lengkap dengan Syarat dan Prosedur Terbaru 2025

    Urus Peningkatan Girik Jadi SHM, Segini Estimasi Biayanya! Lengkap dengan Syarat dan Prosedur Terbaru 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Mengubah status kepemilikan tanah dari girik menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM) menjadi langkah penting dalam memastikan legalitas dan perlindungan hukum atas aset properti.

    Proses ini kini semakin mudah diakses masyarakat, berkat kemajuan teknologi dan transparansi layanan yang ditingkatkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

    Estimasi Biaya Mengurus Girik ke SHM

    Menurut Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN, Harison Mocodompis, estimasi biaya peningkatan status girik menjadi SHM dapat diketahui melalui aplikasi “Sentuh Tanahku.” Aplikasi ini juga menyediakan fitur pelacakan berkas permohonan secara real time.

    “Melalui Sentuh Tanahku, masyarakat bisa mengecek langsung berkas permohonan dan estimasi biayanya, berdasarkan lokasi dan jenis penggunaan tanah,” ujar Harison dalam keterangannya, Kamis 3 April 2025.

    Besarnya biaya tergantung pada beberapa faktor seperti luas tanah, fungsi penggunaannya (pertanian atau non-pertanian), serta lokasi. Berikut adalah beberapa simulasi estimasi biaya resmi yang dibayarkan ke Kantor Pertanahan (Kantah):

    Contoh 1: Luas tanah 500 m2 di Jawa Barat (fungsi non-pertanian) Biaya pengukuran: Rp 200.000 Biaya pendaftaran: Rp 50.000 Total estimasi: Rp 250.000 Contoh 2: Luas tanah 750 m2 di Kalimantan Timur (fungsi non-pertanian) Biaya pengukuran: Rp 280.000 Biaya pendaftaran: Rp 50.000 Total estimasi: Rp 330.000

    Untuk simulasi lainnya, masyarakat dapat mengakses langsung laman resmi Kementerian ATR/BPN atau menggunakan aplikasi Sentuh Tanahku.

    Persyaratan Dokumen yang Diperlukan

    Selain biaya, pemohon wajib menyiapkan sejumlah dokumen administratif sebagai syarat utama. Berikut dokumen yang harus disiapkan:

    Formulir permohonan yang telah diisi lengkap dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas materai Surat kuasa (jika pengurusan dikuasakan) Fotokopi identitas (KTP dan KK) pemohon dan/atau kuasa, dilegalisir petugas loket Bukti kepemilikan tanah (alas hak/girik/bekas hak milik adat) Fotokopi SPPT PBB tahun berjalan yang telah dilegalisir Bukti pembayaran BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) Bukti pembayaran SSP/PPh sesuai ketentuan Surat pernyataan: Identitas dan keterangan pemohon Luas, lokasi, dan peruntukan tanah Pernyataan tanah bebas sengketa Pernyataan penguasaan tanah secara fisik Durasi Proses Penerbitan SHM

    Jika seluruh dokumen telah lengkap dan diterima oleh petugas Kantah, proses konversi girik menjadi SHM membutuhkan waktu sekitar 98 hari kerja. Waktu ini terhitung sejak berkas dinyatakan lengkap dan masuk proses verifikasi di Kantah.

    Pentingnya Mengurus Girik ke SHMMemiliki SHM atas tanah memberikan kepastian hukum tertinggi sebagai pemilik sah yang diakui negara. Tanah dengan sertifikat resmi lebih mudah dijadikan agunan, diwariskan, maupun diperjualbelikan secara legal. Selain itu, proses ini juga melindungi dari potensi konflik pertanahan di masa depan.

    Dengan adanya digitalisasi layanan seperti aplikasi Sentuh Tanahku, proses pengurusan kini lebih transparan, efisien, dan dapat diakses dari mana saja. Pemerintah mendorong masyarakat untuk segera mengurus legalitas tanah demi menjaga hak atas tanah secara sah dan aman.

    Catatan: Biaya dan waktu penyelesaian bisa berbeda tergantung pada kompleksitas kasus dan kebijakan teknis Kantor Pertanahan setempat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Update Gempa di Myanmar: Korban Tewas Capai 3.145 Jiwa – Halaman all

    Update Gempa di Myanmar: Korban Tewas Capai 3.145 Jiwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jumlah korban tewas akibat gempa yang melanda Myanmar pada 28 Maret 2025 lalu kini meningkat menjadi 3.145 terhitung pada Kamis (4/4/2025) waktu setempat.

    Dikutip dari Associated Press, angka tersebut merupakan hasil pembaruan data dari tim pencarian dan penyelamatan yang terus menemukan lebih banyak jenazah, ungkap pihak Junta Militer Myanmar.

    Seperti yang diketahui sebelumnya, pusat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo tersebut berada di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar. 

    Gempa ini menyebabkan ribuan bangunan runtuh, jalan melengkung, dan jembatan hancur di berbagai wilayah.

    Sementara itu, lembaga kemanusiaan berupaya keras memberikan perawatan medis dan tempat tinggal bagi para penyintas.

    Menteri Informasi Myanmar,  Maung Maung Ohn juga mengumumkan dalam pertemuan di ibu kota, Naypyitaw, bahwa 4.589 orang terluka dan 221 lainnya hilang, 

    Laporan televisi negara Myanmar, MRTV, memperkirakan angka tersebut bisa saja terus bertambah.

    Hal ini terjadi dikarenakan sejumlah laporan dari pihak media lokal menyatakan angka korban jauh lebih tinggi daripada data resmi. 

    Dengan jaringan telekomunikasi terputus dan banyak daerah sulit dijangkau, jumlah korban diperkirakan juga akan melonjak seiring masuknya informasi baru.

    Laporan yang dirilis Kamis oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan bahwa gempa dan gempa susulan telah memengaruhi lebih dari 17 juta orang di 57 dari 330 distrik di negara tersebut,

    “Beberapa hari ke depan akan menjadi penentu dalam menilai skala penuh dampak bencana dan respons yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jutaan korban,” bunyi laporan tersebut.

    Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan bahwa kepala kemanusiaan PBB Tom Fletcher dan utusan khusus Julie Bishop akan tiba di Myanmar pada Jumat (5/4/2025).

    Guterres menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera meningkatkan pendanaan bagi korban gempa “agar sesuai dengan skala krisis ini” dan mendesak akses tanpa hambatan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan.

    “Gempa telah memperparah penderitaan—apalagi musim hujan segera tiba,” sambungnya.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa empat rumah sakit dan satu pusat kesehatan hancur total, sementara 32 rumah sakit dan 18 pusat kesehatan lainnya rusak sebagian.

    “Dengan infrastruktur yang terganggu dan lonjakan pasien, akses ke layanan kesehatan menjadi hampir mustahil di banyak wilayah terdampak parah,” kata PBB. “Ribuan orang membutuhkan perawatan trauma, tindakan bedah, dan penanganan wabah penyakit secara mendesak.”

    Rumah sakit lapangan dari India dan rumah sakit gabungan Rusia-Belarusia kini juga telah beroperasi di Mandalay.

    Banyak korban yang kehilangan tempat tinggal atau enggan pulang ke rumah karena khawatir gempa susulan, sehingga pekerja di Naypyitaw bekerja keras mendirikan tenda besar di lapangan terbuka untuk memberikan perlindungan, meski suhu mencapai 40°C.

    Di Mandalay, warga setempat membagikan irisan semangka kepada relawan China yang beristirahat dari teriknya cuaca.

    Lebih dari 1.550 penyelamat internasional bekerja bersama tim lokal pada Kamis (4/4/2025), menurut pernyataan militer. 

    Gempa ini juga memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah terjadi di Myanmar karena adanya perang saudara di negara tersebut.

    Adapun perang tersebut terjadi setelah Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 2021 dari pemerintah demokratis Aung San Suu Kyi, yang memicu konflik sipil hingga kini.

    Sementara itu di Bangkok, gempa yang berpusat di Myanmar tersebut juga meruntuhkan gedung pencakar langit yang sedang dibangun

    Gubernur Chadchart Sittipunt menyebut adanya kemungkinan masih ada suara tanda kehidupan di reruntuhan. 

    Namun hingga Kamis sore, tidak ada korban yang ditemukan.

    Dua puluh dua orang tewas dan 35 terluka di Bangkok, mayoritas akibat runtuhnya gedung yang belum selesai tersebut.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • PBB Kecam Penembakan Israel Tewaskan Tim Penyelamat dalam Ambulans di Gaza

    PBB Kecam Penembakan Israel Tewaskan Tim Penyelamat dalam Ambulans di Gaza

    Jakarta

    Kepala HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk mengecam penembakan dilakukan Israel yang menewaskan 15 orang petugas penyelamat dalam ambulans di Gaza. Volker menyebut serangan itu menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut tentang ‘kejahatan perang oleh tentara Israel’.

    “Saya terkejut dengan pembunuhan baru-baru ini terhadap 15 personel medis dan pekerja bantuan kemanusiaan, yang menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut atas dilakukannya kejahatan perang oleh militer Israel,” kata Volker Turk di hadapan Dewan Keamanan PBB, dilansir AFP, Jumat (4/4/2025).

    Sebelumnya diberitakan, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan mereka telah menemukan jenazah 15 orang anggota tim penyelamat yang tewas seminggu lalu usai pasukan Israel menyerang ambulans di Jalur Gaza, Palestina. Jenazah itu kemudian dievakuasi untuk proses pemakaman.

    Dilansir AFP, Senin (31/3), jenazah delapan petugas medis dari Bulan Sabit Merah, enam anggota badan pertahanan sipil Gaza, dan satu karyawan badan PBB telah ditemukan pada Minggu (30/3) waktu setempat.

    Satu petugas medis dari Bulan Sabit Merah masih hilang. Kelompok tersebut mengatakan mereka yang tewas menjadi sasaran pasukan penjajah Israel saat menjalankan tugas kemanusiaan.

    “Mereka menuju ke daerah Hashashin di Rafah untuk memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang terluka akibat penembakan Israel di daerah tersebut. Penargetan petugas medis Bulan Sabit Merah oleh penjajah hanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang yang dapat dihukum berdasarkan hukum humaniter internasional, yang terus dilanggar oleh penjajah di depan mata seluruh dunia,” ujar Bulan Sabit Merah Palestina.

    Badan pertahanan sipil Gaza juga mengonfirmasi 15 jenazah telah ditemukan dan menyebut pegawai PBB yang tewas tersebut berasal dari badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

    Dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan di Jenewa, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan mereka sangat marah atas kematian delapan petugas medis tersebut.

    “Mereka adalah pekerja kemanusiaan. Mereka mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka; ambulans mereka ditandai dengan jelas. Mereka seharusnya memulangkan keluarga mereka; tetapi mereka tidak melakukannya,” kata Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain.

    “Hukum Kemanusiaan Internasional tidak bisa lebih jelas lagi, warga sipil harus dilindungi, pekerja kemanusiaan harus dilindungi. Layanan kesehatan harus dilindungi,” sambungnya.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini