partai: PBB

  • Presiden Suriah Akan Bertemu Trump di Gedung Putih, Bahas Apa?

    Presiden Suriah Akan Bertemu Trump di Gedung Putih, Bahas Apa?

    Washington DC

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa akan melakukan pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (10/11) waktu setempat. Pertemuan ini dilakukan setelah Washington menghapus nama Al-Sharaa dari daftar sanksi AS.

    Al-Sharaa, yang memimpin pasukan oposisi Suriah dalam menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (10/11/2025), akan menjadi pemimpin Suriah pertama yang mengunjungi Gedung Putih sejak negara itu merdeka tahun 1946 silam.

    Direktur program AS pada International Crisis Group, Michael Hanna, menyebut kunjungan Al-Sharaa ke Gedung Putih sebagai “momen yang sangat simbolis bagi pemimpin baru negara tersebut”.

    Al-Sharaa telah bertemu Trump untuk pertama kalinya di Arab Saudi ketika sang Presiden AS itu melakukan kunjungan regional pada Mei lalu.

    Setelah tiba di Washington DC pada Sabtu (8/11) waktu setempat, Al-Sharaa selama akhir pekan melakukan pertemuan dengan Kepala IMF Kristalina Georgieva membahas kemungkinan bantuan untuk Suriah yang belasan tahun dilanda perang. Dia juga bertemu dengan perwakilan berbagai organisasi Suriah di AS.

    Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan pada awal bulan ini bahwa Al-Sharaa mungkin akan menandatangani perjanjian pada Senin (10/11) untuk bergabung dengan aliansi internasional yang dipimpin AS dalam melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS).

    AS berencana mendirikan pangkalan militer di dekat ibu kota Damaskus, yang menurut seorang sumber diplomatik di Suriah, bertujuan “untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan dan memantau perkembangan antara Suriah dan Israel”.

    Sementara itu, keputusan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (7/11) untuk menghapus nama Al-Sharaa dari daftar hitam sanksi AS sudah diperkirakan secara luas. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tommy Pigott, menyebut pemerintah Al-Sharaa telah memenuhi tuntutan AS untuk berupaya menemukan warga Amerika yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.

    Kunjungan Al-Sharaa ke Washington DC ini dilakukan setelah pada September lalu, dia mengunjungi markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Itu menjadi kunjungan pertamanya ke AS, di mana dia juga menjadi Presiden Suriah pertama dalam beberapa dekade terakhir yang berpidato di hadapan Majelis Umum PBB.

    Pekan lalu, Washington memimpin digelarnya voting oleh Dewan Keamanan PBB untuk mencabut sanksi-sanksi PBB terhadapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Sederet Alasan Target Pajak Purbaya 2025 Sulit Dicapai

    Sederet Alasan Target Pajak Purbaya 2025 Sulit Dicapai

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menghadapi risiko pelebaran shortfall alias selisih antara realisasi dengan target penerimaan pajak tahun 2025. Risiko pelebaran itu dipicu oleh rendahnya daya pungut penerimaan pajak, yang sampai kuartal III/2025 hanya di angka 8,58%. 

    Angka itu mengonfirmasi bahwa pengumpulan penerimaan pajak sebesar Rp1.295,3 triliun hanya mencakup 8,58% dari total PDB hingga kuartal III/2025 yang mencapai Rp17.672,9 triliun. 

    Dalam catatan Bisnis, rendahnya daya pungut penerimaan pajak itu terjadi karena 3 aspek. Pertama, karena kinerja perekonomian yang jelas berdampak langsung terhadap penerimaan pajak. Kedua, celah kepatuhan atau compliance gap. Ketiga, policy gap atau celah penerimaan pajak karena kebijakan tertentu, salah satunya pengecualian pajak atau tax exemption.

    Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa target fiskus senilai Rp2.076,9 triliun yang sulit dicapai disebabkan oleh kondisi ekonomi yang melemah. “Makanya target anda susah dicapai. Saya pernah bilang kan di meeting besar bahwa bukan salah orang pajak itu enggak tercapai, karena ekonominya turun, tetapi orang-orang kan enggak peduli di luar,” jelasnya dikutip dari akun Instagram resmi @menkeuri, Minggu (9/11/2025).

    Oleh sebab itu, dia meminta agar Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu tetap berusaha seoptimal mungkin. Dia meyakini kondisi perekonomian sudah berbalik arah sejak akhir kuartal III/2025, atau tak lama setelah dia menjabat Menkeu.

    Beberapa gebrakan Purbaya yakni memindahkan kas pemerintah Rp200 triliun di Bank Indonesia (BI) ke himbara guna memacu pertumbuhan kredit, maupun menggelontorkan beberapa stimulus. “Mudah-mudahan nanti pajaknya agak membaik sedikit. Saya harapkan target-targetnya bisa tercapai,” paparnya.

    Untuk tahun depan, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu memperkirakan penerimaan pajak akan membaik. Sebab, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan didorong mencapai 6% (yoy). “Kita akan dorong tumbuhnya ke 6%, itu harusnya kalau rasionya kita betul itu, private sektornya bisa jalan, tetapi anda ngerti kan apa yang anda kerjain? Jaga terus integritas,” terangnya.

    Target Ekonomi Sulit Tercapai 

    Adapun pelambatan laju perekonomian pada kuartal III/2025 yang realisasinya hanya 5,04% semakin memperberat posisi pemerintah untuk mengejar target pertumbuhan tahunan di angka 5,2%. Pelambatan pertumbuhan ekonomi ini akan mempengaruhi penerimaan pajak, karena pajak adalah babak terkahir dari siklus ekonomi.

    Orang atau badan yang memperoleh tambahan penghasilan secara otomatis akan membayar pajak. Kalau rugi atau mengalami kondisi tertentu yang dibenarkan oleh undang-undang, orang atau badan tidak wajib membayar pajak. 

    Kalau menurut perhitungan secara akumulatif, untuk mencapai angka pertumbuhan 5,2%, pemerintah perlu mengejar target pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2025 di angka 5,77% – 5,8%. Sementara proyeksi pemerintah saat ini, kuartal IV/2025 hanya tumbuh di angka 5,5%.

    Hal itu berarti, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 hanya akan berada di kisaran 5,13%. Meski simulasinya jauh lebih baik 2024 yang hanya tumbuh di angka 5,03%, secara tren pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025 di angka 5,5% apalagi 5,77% sangat jarang bisa dicapai.

    Dalam catatan Bisnis, selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025 tidak pernah mencapai angka 5,5%. Apalagi dengan kondisi ekonomi 2025, yang selain ditopang dukungan dari stimulus pemerintah, nyaris tidak ada momentum politik atau ekonomi dalam skala besar yang bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh 5,5% pada kuartal IV/2025.

    Rata-rata pertumbuhan ekonomi kuartal IV dari tahun 2015-2024 hanya di kisaran 4,3%. Nilai rata-rata ini memperhitungkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 yang terkontraksi 2,19% akibat pandemi Covid-19.

    Sedangkan pencapaian tertinggi pertumbuhan ekonomi kuartal IV dalam 10 tahun terakhir, terjadi pada tahun 2017. Saat itu realisasi pertumbuhannya di angka 5,19%. Menariknya, kuartal IV tahun 2018 dan 2023 yang didukung booming komoditas, realisasi pertumbuhannya masing-masing hanya di angka 5,18% dan 5,04%.

    Artinya, kalau menilik tren tersebut, pertumbuhan ekonomi di angka 5,5% atau 5,77% pada kuartal IV nyaris tidak pernah terjadi selama 10 tahun terakhir. Apalagi dengan fakta bahwa terjadi tren pelambatan kinerja konsumsi rumah tangga selama kuartal III/2025 lalu di angka 4,89%. Padahal, target pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025 yang harus dipenuhi pemerintah agar bisa tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2025, minimal harus di angka 5,77%.  

    Policy Gap

    Soal celah dari kebijakan, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pada pertengahan Oktober lalu mengungkapkan bahwa terdapat potensi penerimaan pajak sebesar Rp530 triliun yang tidak terpungut pada 2025.

    Suahasil menjelaskan bahwa ratusan triliun potensi pendapatan negara itu tak terpungut akibat berbagai program belanja perpajakan yang pemerintah luncurkan sepanjang tahun ini.

    Dia mencontohkan bahwa Kementerian Keuangan membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk bahan makanan, barang/jasa pendidikan, kesehatan, maupun listrik di bawah 6.600 volt-ampere. Selain itu, bea masuk ke sejumlah komoditas juga dibebaskan.

    Di sisi lain, kebijakan insentif tax holiday (pembebasan pajak), tax allowance (pengurangan pajak), tax incentive (insentif pajak), hingga PPN dan pajak penghasilan (PPh) yang sifatnya final.

    “Itu semua adalah bentuk fasilitas perpajakan yang kita maksudkan, ya sudah, uangnya biar tetap di perekonomian, berputar di perekonomian. Estimasi kita untuk 2025 adalah sekitar Rp530 triliun yang tidak dikumpulkan oleh pemerintah,” jelas Suahasil dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

    Tabel Belanja Pajak 2021-2026

    Jenis Pajak
    2021
    2022
    2023
    2024
    2025
    2026

    PPN & PPnbM
    169,9
    190,4
    208,2
    227,8
    343,3
    371,9

    PPh
    106,5
    120,7
    129,2
    140,7
    150,3
    160,1

    Bea Masuk & Cukai
    16,6
    16,4
    21,5
    31,3
    36,2
    31,1

    PBB S5L
    0
    0,6
    0,7
    0,1
    0,1
    0,1

    Bea Meterai 

    0,4
    0,5
    0,3
    0,3
    0,4

    Total
    293
    328,5
    360
    400,1
    530,3
    563,6

    Keterangan: Kemenkeu, dalam triliun, 2025-2026 proyeksi

    Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia ini pun mengklaim bahwa besarnya belanja perpajakan itu menjadi salah satu alasan tax ratio atau rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia kerap rendah. Dia mencontohkan, Rp530 triliun potensi penerimaan pajak yang tak terpungut itu setara 2% dari PDB Indonesia.

    Lebih lanjut, dia merincikan sektor-sektor yang paling menikmati belanja perpajakan itu sepanjang tahun ini. Menurutnya, sektor manufaktur menjadi penikmat utama belanja perpajakan itu dengan estimasi sebesar Rp137 triliun sepanjang tahun ini, diikuti sektor pertanian (Rp60,5 triliun) dan perdagangan (Rp55 triliun).

    Sementara berdasarkan agennya, Suahasil mengungkapkan rumah tangga menikmati sekitar 55% belanja perpajakan itu, diikuti dunia bisnis dan investasi (25%) serta UMKM (18%). Dia pun mendorong agar setiap lapisan masyarakat terus menikmati belanja perpajakan tersebut. Suahasil menggarisbawahi bahwa belanja perpajakan bukan stimulus ekonomi yang terbatas untuk periode tertentu melainkan terus berjalan.

    “Kalau udah ada insentifnya dipakai, silakan. Pakainya bagaimana? Pakainya adalah dengan menjalankan terus kegiatan ekonomi. Kalau kegiatan ekonominya jalan, transaksinya jalan, ada sejumlah pajak yang enggak perlu dibayar,” tutup Suahasil.

    Rumitnya Administrasi PPN 

    Selain insentif PPh, rumitnya administrasi PPN di Indonesia juga turut menyumbang rendahnya daya pungut penerimaan pajak. Hal itu terjadi karena semakin banyaknya kebijakan yang membebaskan pengenaan PPN atau tax exemption. 

    Sekadar ilustrasi, pada tahun 2024 lalu penerimaan PPN tercatat hanya sebesar Rp828,5 triliun. Meski tercatat tumbuh, kinerja penerimaan PPN pada 2024 lalu hanya sebesar 6,9% dari total konsumsi rumah tangga atas harga berlaku yang angkanya sebesar Rp11.1964,9 triliun. Padahal, normalnya, kalau mengacu kepada tarif PPN sebesar 11%, penerimaan PPN seharusnya bisa menembus angka Rp1.316,13 triliun. 

    Tidak hanya itu kalau menggunakan rumus VAT gross collection ratio yang rumusnya adanya realisasi penerimaan PPN dibagi dengan tarif PPN dikalikan konsumsi rumah tangga, maka penerimaan PPN yang dipungut oleh pemerintah hanya sekitar 62,9% dari potensinya. Padahal, kalau mengacu kepada benchmark negara lain, angka ideal PPN yang seharusnya dipungut pemerintah ada di kisaran 70% dari potensi PPN.

    Aktivitas perekonomian di pasar tradisional./JIBI

    Belum optimalnya kinerja pemungutan PPN itu merupakan konsekuensi dari kebijakan pemerintah yang royal menggelontorkan insentif dan stimulus yang efeknya tidak terlalu signifikan ke perekonomian. Pertumbuhan ekonomi stagnan di kisaran 5%. Tidak pernah menembus angka 6% kecuali ada booming komoditas. 

    Bukti royalnya insentif dan stimulus pemerintah itu tampak dari realisasi belanja pajak. Saat ini, insentif untuk aktivitas konsumsi masih mendominasi struktur belanja pajak atau tax expenditure yang digelontorkan pemerintah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Besarannya mencapai Rp371,9 triliun atau 65,9% dari total belanja perpajakan tahun depan sebesar Rp563,6 triliun.

    Sementara itu, belanja perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh) pada RAPBN 2026 diproyeksikan sebesar Rp160,1 triliun atau lebih besar dari 2025 yakni Rp150,3 triliun. Kemudian, untuk bea masuk dan cukai diproyeksikan Rp31,1 triliun atau lebih kecil dari tahun sebelumnya yakni Rp36,2 triliun. Sedangkan, PBB P5L diproyeksikan pada 2026 sebesar Rp0,1 triliun atau hampir sama dengan tahun sebelumnya. 

    Compliance Gap

    Selain celah kebijakan, kepatuhan wajib pajak alias compliance gap juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Tren rasio kepatuhan formal wajib pajak yang hanya di angka 71% menunjukkan bahwa tudingan bahwa Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak masih berburu di kebun binatang bukan isapan jempol semata.

    Sekadar catatan, Direktorat Jenderal Pajak melaporkan terjadi penurunan kepatuhan formal penyampaian surat pemberitahuan tahunan (SPT Tahunan) 2024 wajib pajak orang pribadi (WP OP).

    Kantor Direktorat Jenderal Pajak alias DJP./Istimewa

    Setiap tahunnya, SPT Tahunan dilaporkan paling lambat pada 31 Maret untuk WP OP dan 30 April untuk WP Badan.

    Pada tahun lalu, realisasinya penyampaian SPT Tahunan 2023 mencapai 1.048.242 atau 1,04 juta untuk WP Badan (korporasi) dan 13.159.400 atau 13,15 juta untuk WP OP.Sementara pada tahun ini, realisasi penyampaian SPT Tahunan 2024 sebesar 1.053.360 atau 1,05 juta untuk WP Badan dan 12.999.861 atau 12,99 juta untuk WP OP.

    Artinya, ada penurunan penyampaian SPT Tahunan WP OP pada tahun ini sebesar 159.539 (-1,21%) dibandingkan tahun lalu. Padahal, penyampaian SPT Tahunan WP Badan pada tahun ini meningkat sebanyak 5.118 (+0,49%) dibandingkan tahun lalu.

    Cerminan Ekonomi 

    Kepala Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menilai penurunan tax ratio itu bukan semata karena faktor administrasi, melainkan cerminan perlambatan ekonomi nasional.

    “Kinerja penerimaan pajak di negara berkembang seperti Indonesia bersifat pro-cyclical. Ketika pertumbuhan ekonomi melambat, tax ratio juga ikut menurun,” jelas Fajry kepada Bisnis, Kamis (6/11/2025).

    Adapun, tax ratio 8,58% hingga kuartal III/2025 itu turun dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, yaitu 9,48% pada kuartal III/2024, 10,15% pada kuartal III/2023, 10,9 pada kuartal III/2022.

    Adapun, tax ratio 8,58% hingga kuartal III/2025 ini hanya sedikit lebih baik dari realisasi tax ratio 8,28% per kuartal III/2021 atau masa pandemi Covid-19.

    Fajry mencatat, jika melihat tren penurunan tax ratio dalam tiga tahun terakhir maka tampak penurunan tahun ini merupakan yang paling tajam yaitu sebesar 0,9 poin persentase (dari 9,48% per kuartal III/2024 menjadi 8,58% per kuartal III/2025).

    Dia mengaku memang banyak terjadi gejolak sepanjang tahun ini dari besarnya restitusi pajak hingga pergantian kepemimpinan otoritas fiskal dan pajak. Hanya saja, Fajry menilai faktor restitusi pajak hanya berdampak pada kuartal I/2025, sedangkan pengaruh pergantian pimpinan di Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak belum terbukti signifikan.

    “Artinya, ini menjadi indikasi jika kondisi ekonomi tahun 2025 lebih lambat dibandingkan tahun 2024, setidaknya sampai kuartal III,” ujarnya.

    Pemerintah sendiri menargetkan tax ratio 2025 sebesar 10,03%, atau 1,44 poin lebih tinggi dari posisi saat ini. Fajry meragukan target tersebut realistis dicapai dalam sisa tahun berjalan.

    Dia berkaca pada realisasi tax ratio tahun lalu. Saat itu, tax ratio mencapai 9,48% sampai dengan kuartal III/2024; pada akhir tahun, tax ratio tercatat di angka 10,08% atau hanya meningkat 0,6 poin persentase meski dengan berbagai usaha ekstra yang telah dilakukan otoritas.

    “Kalaupun sisi penerimaannya mau dipaksa untuk mencapai target, iklim usaha yang akan menjadi korbannya,” wanti-wantinya.

  • Taliban Protes Afghanistan Tidak Diundang ke KTT COP30 di Brasil

    Taliban Protes Afghanistan Tidak Diundang ke KTT COP30 di Brasil

    Jakarta

    Pemerintah Taliban menyatakan kekecewaannya karena tidak diundang ke KTT COP30 meskipun Afghanistan merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim. KTT COP30 dijadwalkan akan mengundang perwakilan dari puluhan negara ke Brasil.

    Dilansir AFP, Senin (10/11/2025), Badan Perlindungan Lingkungan Nasional Afghanistan (NEPA) menyatakan “keprihatinan yang mendalam atas fakta bahwa, meskipun Afghanistan merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, sayangnya Afghanistan belum menerima undangan resmi” ke COP30.

    Tahun lalu, pemerintah Taliban, yang saat ini hanya diakui oleh Rusia, mengirimkan delegasi ke COP29–tetapi sebagai ‘tamu’ Azerbaijan, tuan rumah, alih-alih sebagai pihak yang terlibat langsung dalam negosiasi.

    Otoritas Taliban, yang kembali berkuasa pada tahun 2021, percaya bahwa isolasi diplomatik mereka seharusnya tidak menghalangi mereka untuk berpartisipasi dalam perundingan iklim internasional.

    “Pengecualian hak rakyat Afghanistan untuk berpartisipasi dalam konferensi ini bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan iklim, kerja sama global, dan solidaritas kemanusiaan,” demikian pernyataan NEPA.

    Afghanistan menyumbang sekitar 0,06% emisi gas rumah kaca global dan merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap beberapa dampak perubahan iklim, menurut para ilmuwan. Sekitar 89% penduduk bergantung pada pertanian untuk kelangsungan hidup mereka, menurut PBB.

    “Antara tahun 2020 dan 2025, Afghanistan mengalami kekeringan berulang, yang berdampak parah pada kapasitas penanggulangan dan secara drastis mengurangi muka air tanah, dalam beberapa kasus hingga 30 meter,” katanya pada bulan April.

    (rfs/rfs)

  • Kunjungan Bersejarah Presiden Suriah Usai Dihapus dari Daftar Hitam AS

    Kunjungan Bersejarah Presiden Suriah Usai Dihapus dari Daftar Hitam AS

    Washington DC

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa akan melakukan kunjungan bersejarah dengan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. Kunjungan dilakukan Sharaa sehari setelah AS menghapusnya dari daftar hitam terorisme.

    Dilansir AFP, Minggu (9/11/2025), Sharaa, yang pasukan pemberontaknya menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (10/11) waktu setempat.

    Kunjungan ini merupakan yang pertama kali dilakukan presiden Suriah ke AS sejak negara itu merdeka pada tahun 1946. Pemimpin sementara Suriah itu sebenarnya telah bertemu Trump di Riyadh, Arab Saudi, pada Mei lalu.

    Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan Sharaa ‘diharapkan’ akan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS melawan ISIS. AS juga berencana membangun pangkalan militer di dekat Damaskus ‘untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan memantau perkembangan antara Suriah dan Israel’.

    Keputusan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (7/11) untuk menghapus Sharaa dari daftar hitam sudah diperkirakan secara luas. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tommy Pigott, mengatakan pemerintahan Sharaa telah memenuhi tuntutan AS, termasuk berupaya menemukan warga AS yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.

    “Tindakan ini diambil sebagai pengakuan atas kemajuan yang ditunjukkan oleh kepemimpinan Suriah setelah kepergian Bashar al-Assad dan lebih dari 50 tahun penindasan di bawah rezim Assad,” kata Pigott.

    Juru bicara tersebut menambahkan penghapusan daftar hitam oleh AS akan mendorong ‘keamanan dan stabilitas regional serta proses politik yang inklusif, dipimpin dan dimiliki oleh Suriah’. Kunjungan Sharaa ke Washington dilakukan setelah kunjungan bersejarahnya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September lalu.

    Kunjungan itu merupakan kunjungan pertamanya ke tanah AS. Sharaa juga presiden Suriah pertama dalam beberapa dekade yang berpidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York.

    Pada Kamis (6/11), Washington memimpin pemungutan suara oleh Dewan Keamanan untuk mencabut sanksi PBB terhadapnya. Kelompok Sharaa, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dulunya berafiliasi dengan Al-Qaeda juga telah dihapus dari daftar kelompok teroris oleh Washington pada bulan Juli.

    Sejak berkuasa, para pemimpin baru Suriah berupaya melepaskan diri dari masa lalu mereka yang penuh kekerasan. Mereka berupaya menampilkan citra moderat yang lebih dapat ditoleransi oleh rakyat Suriah dan kekuatan asing.

    “Kunjungan ke Gedung Putih merupakan bukti lebih lanjut atas komitmen AS terhadap Suriah yang baru dan momen yang sangat simbolis bagi pemimpin baru negara tersebut, yang dengan demikian menandai langkah selanjutnya dalam transformasinya yang menakjubkan dari pemimpin militan menjadi negarawan global,” ujar Direktur Program AS International Crisis Group, Michael Hanna.

    Sharaa diprediksi akan mencari dana untuk pembangunan ulang Suriah setelah 13 tahun perang saudara yang brutal. Pada Oktober lalu, Bank Dunia menetapkan ‘perkiraan terbaik konservatif’ untuk biaya pembangunan kembali Suriah sebesar USD 216 miliar.

    Lihat juga Video ‘Ancaman Trump ke Nigeria: Setop Bantuan hingga Operasi Militer’:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/rfs)

  • Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi Pikat Pengunjung Lokal-Turis Asing

    Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi Pikat Pengunjung Lokal-Turis Asing

    Jakarta

    Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Desa Adat Kemiren, Banyuwangi, kembali memikat ribuan pengunjung dari berbagai kota hingga wisatawan mancanegara. Tradisi minum sepuluh ribu cangkir kopi ini menjadi ajang yang selalu dinanti untuk menikmati suasana hangat khas warga Osing.

    Selama 12 tahun sejak pertama digelar pada 2014, festival ini telah menjadi agenda tahunan yang ditunggu wisatawan. Sepanjang jalan utama desa disulap menjadi warung kopi dadakan, deretan rumah warga berubah menjadi tempat ngopi lengkap dengan meja, kursi, lesehan, kudapan, dan kopi khas Banyuwangi.

    Warga Osing menyambut pengunjung dengan ramah sambil menyuguhkan kopi robusta Banyuwangi dalam cangkir warisan turun-temurun. Selain kopi gratis, pengunjung juga menikmati kudapan tradisional seperti kucur, tape ketan dalam bungkus daun kemiri, hingga pisang goreng yang disajikan penuh keakraban.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir menikmati kopi bersama warga, berbaur tanpa sekat dengan pengunjung dan masyarakat setempat.

    “Momentum malam ini selain mengenalkan kopi Banyuwangi yang telah dikenal luas hingga ke luar negeri, juga jadi sarana mempererat kebersamaan dan persaudaraan antar warga Banyuwangi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).

    Ia juga mengapresiasi Desa Kemiren yang tahun ini meraih dua penghargaan dunia, yaitu The 5th ASEAN Homestay Award dan The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Tourism (UN Tourism).

    Kepala Desa Kemiren, M. Arifin, menyebut festival ini bisa bertahan selama 12 tahun berkat dukungan dan kekompakan warga. Ia menjelaskan, kegiatan ini dilandasi filosofi masyarakat Osing yakni suguh, gupuh, lungguh dalam menerima tamu.

    “Ngopi sepuluh ewu ini adalah bentuk nyata dari suguh, gupuh, lungguh masyarakat Osing dalam menerima tamu. Kegiatan ini juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi warga, sekaligus menjaga warisan budaya,” tuturnya.

    “Kami disambut sangat ramah, masyarakat sini memberikan secangkir kopi gratis dan rasanya sangat enak,” ungkapnya.

    Adela juga mengaku jatuh cinta pada kuliner tradisional.

    “Kue kucur disini rasanya manis dan nikmat, apalagi dimakan hangat bersama kopi,” katanya.

    Sementara itu, Ardek menilai kota Banyuwangi berisi orang-orang ramah dan mengaku akan merekomendasikan kota ini ke teman-temannya.

    “Banyuwangi sangat ramah. Banyak festival menarik seperti ini. Saya pasti merekomendasikan teman-teman saya datang ke sini,” ceritanya.

    Festival ini juga dihadiri selebgram Winona Araminta yang datang bersama keluarganya. Ia mengaku baru pertama kali menikmati suasana Ngopi Sepuluh Ewu di Desa Kemiren.

    “Vibes-nya menyenangkan. Ramai banget, gak nyangka. Terus makanannya enak-enak dan murah-murah,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • Ngerinya Pembantaian oleh Milisi RSF Tewaskan 2.000 Orang di El Fasher Sudan

    Ngerinya Pembantaian oleh Milisi RSF Tewaskan 2.000 Orang di El Fasher Sudan

    Jakarta

    Sejumlah pria tertawa lepas saat mobil pikap yang mereka tumpangi melaju kencang melewati deretan sembilan mayat yang terbaring di jalanan Sudan.

    “Lihat semua ini. Lihat genosida ini,” teriak salah satu dari mereka sambil tertawa.

    Ia mengarahkan kamera ke wajahnya dan rekan-rekannya. Lambang Rapid Support Forces (RSF) tampak jelas tersemat di pakaian mereka.

    “Mereka semua akan mati seperti ini,” ujarnya sembari menenteng senjata api.

    Para pria itu sedang merayakan pembantaian yang, menurut pejabat lembaga kemanusiaan, dikhawatirkan telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di Kota el-Fasher, Sudan, bulan lalu.

    Pada Senin (03/11) lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengumumkan penyelidikan bahwa pasukan paramiliter tersebut diduga telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    El-Fasher menjadi target utama RSF.

    Selama dua tahun terakhir, konflik tersebut menelan lebih dari 150.000 korban jiwa.

    Kedua pihak sama-sama dituduh melakukan berbagai kejahatan perang. Aksi tersebut banyak yang kembali terulang setelah el-Fasher jatuh.

    Sebuah kota yang terputus dari dunia

    Setelah mengepung kota itu selama hampir dua tahun, RSF bergerak untuk memperkuat posisinya dan memblokade populasi sipil yang tersisa sejak Agustus lalu.

    Citra satelit menunjukkan bahwa tentara pemerintah mulai membangun benteng besar dari gundukan pasir yang ditinggikan di sekeliling el-Fasher, menutup jalur akses dan menghalangi bantuan.

    Pada awal Oktober, cincin itu sepenuhnya telah mengelilingi kota. Penghalang yang lebih kecil melingkari desa di sekitarnya.

    BBCCitra satelit yang diberi penanda untuk menunjukkan gundukan pasir yang mengelilingi el-Fasher.

    Ketika pengepungan semakin intensif, 78 orang tewas dalam serangan RSF terhadap sebuah masjid pada 19 September.

    PBB menyatakan 53 orang tewas dalam serangan drone dan artileri terhadap kamp pengungsian, sebulan setelahnya.

    Video yang dibagikan kepada BBC Verify juga menunjukkan bahwa RSF berupaya memberlakukan blokade terhadap makanan dan kebutuhan sehari-hari.

    Pada Oktober, rekaman memperlihatkan seorang pria dengan tangan dan kaki terikat di belakang tubuhnya, tergantung terbalik dari pohon dengan rantai logam.

    Perekam video menuding pria tergantung itu telah mencoba menyeludupkan pasokan ke dalam kota yang terkepung.

    “Saya bersumpah demi Tuhan kau akan membayar ini,” teriaknya, sebelum memerintahkan tawanan itu untuk memohon agar nyawanya diselamatkan.

    Sementara itu, RSF merangsek ke dalam kota. Pertempuran sengit kemudian berlangsung.

    Baca juga:

    Menjelang matahari terbit pada 26 Oktober RSF berhasil menguasai posisi terakhir militer pemerintah dan merebut markas Divisi Infanteri ke-6.

    Rekaman video memperlihatkan para prajurit yang terbahak saat memasuki markas yang ditinggalkan itu, sembari membawa granat berpeluncur roket.

    Pada hari yang sama, komandan RSF, Abdul Rahim Dagalo saudara kandung pemimpin RSF, Mohammad “Hemedti” Dagalo terlihat memeriksa pangkalan tersebut.

    RSF dibentuk dari milisi Janjaweed yang membunuh ratusan ribu orang di Darfur antara 20032005. Kelompok itu telah lama dituduh melakukan kekejaman terhadap kelompok non-Arab di seluruh Sudan.

    Rekaman yang diunggah ke internet menunjukkan bahwa para personel paramiliter RSF bermaksud melakukan kekerasan terhadap penduduk sipil di el-Fasher.

    Sebelum RSF merebut el-Fasher, sangat sedikit informasi yang muncul dari kota tersebut selama berbulan-bulan.

    Namun, dalam hitungan jam setelah militer pemerintah mundur, rekaman kekejaman yang dilakukan RSF bermunculan dan menyebar di internet.

    Salah satu rekaman video paling mengerikan yang muncul dan dianalisis oleh BBC Verify menayangkan dampak pembantaian di sebuah gedung universitas di sisi barat kota. Puluhan mayat terlihat terbaring di lantai universitas.

    Seorang pria tua mengenakan jubah putih duduk sendirian di antara mayat-mayat itu. Ia menoleh ketika seorang pria bersenjata berjalan ke arahnya.

    Sambil mengangkat senjatanya, pria bersenjata itu melepaskan satu tembakan ke arah pria tua tersebut yang seketika jatuh ke lantai.

    Rekan-rekannya, seperti tak terusik dengan tindakan itu. Mereka melayangkan pandang ke arah pria lain yang kakinya bergerak di antara tumpukan mayat.

    “Mengapa yang satu ini masih hidup?” teriak salah satu pria bersenjata, seraya menambahkan, “Tembak dia!”

    BBC

    Citra satelit yang diambil pada 26 Oktober mengonfirmasi bahwa eksekusi juga dilakukan di jalan-jalan Kota el-Fasher, demikian laporan terbaru yang diterbitkan Yale Humanitarian Research Lab.

    Para analis lembaga itu menyoroti “kelompok-kelompok besar” yang terlihat dalam citra itu. Gambar-gambar tersebut, menurut mereka, “sesuai dengan ukuran tubuh manusia dewasa dan tidak muncul dalam citra sebelumnya”.

    Laporan itu juga menunjukkan adanya “perubahan warna” yang mungkin merupakan bekas darah manusia.

    Seorang saksi mata yang berbicara kepada BBC mengisahkan bahwa ia menyaksikan “banyak kerabat kami dibantai. Mereka dikumpulkan di satu tempat dan semuanya dibunuh.”

    Saksi lain mengklaim melihat seorang perempuan dibunuh RSF dengan cara “menembaknya di dada sebelum melemparkan tubuhnya ke samping setelah mengambil semua barang miliknya.”

    Baca juga:

    Ketika pasukan utama RSF mengamuk di el-Fasher, sekelompok personel bersenjata lain tetap berada di pinggiran kota. Mereka melakukan eksekusi brutal terhadap sejumlah tawanan tak bersenjata.

    Sebagian besar kekerasan ini berlangsung di radius sekitar delapan kilometer dari el-Fasher.

    Sebuah rekaman video yang diverifikasi menunjukkan puluhan mayat berpakaian sipil beberapa di antara mereka tampak seperti perempuan. Mereka tampak terbaring di parit di sepanjang tepi gundukan pasir yang dibangun RSF.

    Rekaman video lain menampilkan pemandangan kehancuran dengan latar api berkobar dan sisa-sisa truk yang hangus berserakan.

    Video dari lokasi itu juga memperlihatkan mayat-mayat berserakan di antara kendaraan.

    BBC

    Salah satu tokoh kunci dalam kekerasan ini sebelumnya diidentifikasi oleh BBC Verify sebagai komandan RSF. Dia dikenal secara online dengan nama Abu Lulu.

    Ia terlihat mengeksekusi tawanan tak bersenjata dalam dua video. Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa ia “memerintahkan anak buahnya untuk membunuh beberapa orang tak bersalah, termasuk anak-anak.”

    Satu rekaman video memperlihatkan seorang prajurit RSF berusaha mencegah saat Abu Lulu bersiap mengeksekusi seorang pria yang terluka, sementara tawanan itu memohon: “Saya mengenalmu. Saya memanggilmu beberapa hari yang lalu.”

    Abu Lulu menepis permohonan itu dengan ayunan tangannya, sembari berkata: “Saya tidak akan pernah punya belas kasihan. Tugas kami hanya membunuh.”

    Dia lantas melepaskan rentetan peluru yang menembus tubuh pria tak bersenjata itu.

    BBC

    Video lain memperlihatkan ia membunuh sembilan tawanan tak bersenjata.

    Rekaman yang muncul beberapa hari kemudian memperlihatkan mayat-mayat itu dibiarkan di tempat mereka jatuh. Jasad-jasad itu masih dalam posisi berbaris seperti saat dieksekusi, tergeletak di tanah berdebu Darfur.

    Banyak dari mereka yang terlibat dalam pembunuhan itu mengenakan lambang RSF, termasuk kelompok yang kemudian merayakan pembantaian itu sebagai “genosida.”

    Pemimpin RSF berupaya memoles citra

    Beberapa hari setelah pembantaian, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo selaku pemimpin RSF mengakui bahwa pasukannya telah melakukan “pelanggaran” dan mengatakan insiden itu akan diselidiki.

    Seorang pejabat senior PBB pada pekan lalu mengatakan bahwa RSF telah memberi tahu bahwa mereka menangkap beberapa tersangka di dalam barisan sendiri.

    Di antara mereka yang ditahan adalah Abu Lulu, setelah BBC Verify menerbitkan laporan yang mendokumentasikan aksi pembunuhannya.

    Rekaman yang disunting dengan hati-hati dan diposting di akun Telegram resmi RSF memperlihatkan ia dibawa ke dalam sel di penjara di pinggiran el-Fasher.

    Analis Yale juga menuduh RSF “melakukan pembersihan atas dugaan kejahatan massal mereka”.

    Sebuah laporan yang diterbitkan pada 4 November mencatat bahwa citra satelit menunjukkan pengangkatan “objek-objek yang identik dengan tubuh manusia dari sebuah lokasi di sisi utara gundukan RSF”. Citra satelit juga mengidentifikasi kuburan di dekat rumah sakit anak-anak di el-Fasher.

    Pada 30 Oktober, BBC Verify mengukur objek putih yang terlihat di halaman rumah sakit antara 1,6 meter dan 2 meter panjangnya.

    BBC

    Objek itu serupa dengan tinggi manusia dewasa, persis seukuran tubuh yang dibungkus kain kafan yang jamak terlihat di Sudan.

    Sementara itu, RSF dan akun media sosial yang berafiliasi mulai berupaya membentuk ulang narasi.

    Beragam unggahan di media sosial memperlihatkan para personel RSF membagikan bantuan kepada warga sipil disebarluaskan oleh sejumlah pengguna.

    Sementara kantor media paramiliter itu membagikan beberapa rekaman video yang disebut memperlihatkan perlakuan manusiawi terhadap tawanan perang dari pihak militer.

    Meski kampanye media sosial itu digencarkan oleh RSF, tindakan mereka di el-Fasher sejatinya telah memicu kemarahan global.

    BBC Verify menghubungi RSF dan menawarkan kesempatan untuk menanggapi tuduhan yang terdapat dalam penyelidikan ini, tapi kelompok itu tidak memberikan tanggapan.

    Laporan tambahan oleh Kevin Nguyen, Kumar Malhotra, Richard Irvine-Brown, Daniele Palumbo, Alex Murray, Barbara Metzler, Lamees Altalebi, dan Ahmed Nour. Grafis oleh Jess Carr dan Mesut Ersoz.

    Lihat juga Video ‘UEA Dituding Menjadi Dalang Serangan Drone di Port Sudan’:

    (haf/haf)

  • Car Free Day Banyuwangi, Wujudkan Gaya Hidup Sehat dan Layanan Publik di Tengah Keramaian

    Car Free Day Banyuwangi, Wujudkan Gaya Hidup Sehat dan Layanan Publik di Tengah Keramaian

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Setiap Minggu pagi, Jalan A. Yani di Banyuwangi berubah menjadi pusat aktivitas yang penuh semangat. Car Free Day (CFD) yang digelar rutin setiap akhir pekan, kini tidak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan gaya hidup sehat serta layanan publik yang bermanfaat bagi masyarakat.

    Kegiatan yang berlangsung di depan Kantor Pemkab Banyuwangi ini semakin ramai dikunjungi oleh warga. Tak hanya menjadi tempat yang cocok untuk berolahraga atau menikmati kuliner, CFD juga menjadi sarana edukasi kesehatan yang penting.

    Dalam gelaran CFD Minggu (9/11/2025), Pemkab Banyuwangi mengadakan kampanye kesehatan dengan fokus pada penyakit Tuberkulosis (TBC), sebuah penyakit menular yang dapat dicegah dan diobati dengan deteksi dini.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengajak masyarakat untuk tidak takut melakukan screening TBC. “Bapak dan Ibu sekalian, TBC adalah penyakit menular namun bisa dicegah dan diobati. Jangan takut melakukan screening, bila terdeteksi bisa segera ditindaklanjuti,” ujar Ipuk dengan tegas.

    Kampanye ini juga menyediakan layanan screening TBC gratis bagi pengunjung yang ingin melakukan pengecekan kesehatan.

    Selain edukasi tentang TBC, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga merencanakan berbagai kegiatan edukasi lainnya di setiap CFD, termasuk skrining penyakit stroke dalam rangka memperingati World Stroke Day yang akan datang.

    Bagi pengunjung yang tertarik dengan cek kesehatan lainnya, berbagai layanan kesehatan dasar seperti cek gula darah, kolesterol, dan tekanan darah tersedia secara cuma-cuma.

    Salah seorang pengunjung, Dwi Haryanto, menilai CFD Banyuwangi sebagai tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. “Jalan-jalan di sini sangat menyenangkan bersama keluarga. Bisa belanja makanan sekaligus bisa cek kesehatan. Bahkan juga bisa urus dokumen kependudukan,” ungkap Dwi dengan antusias.

    Tak hanya itu, layanan publik lainnya juga bisa ditemukan di CFD. Misalnya, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menyediakan pelayanan administrasi kependudukan, sementara Badan Pendapatan Daerah memfasilitasi masyarakat untuk melakukan konsultasi pembayaran PBB.

    Selain itu, berbagai komunitas seperti komunitas lari, senam, dan sepatu roda turut meramaikan CFD, menjadikan acara ini lebih berwarna.

    Tak ketinggalan, puluhan stan kuliner yang menawarkan berbagai macam makanan, mulai dari yang khas Banyuwangi hingga makanan luar daerah, menambah semarak suasana CFD. “Di sini kulinernya lengkap, mau cari yang khas Banyuwangi atau lainnya ada, baik buat anak-anak dan dewasa semuanya lengkap, makanya saya sering ajak keluarga ke sini,” ujar Satria, salah seorang pengunjung yang tak ingin melewatkan acara ini.

    CFD Banyuwangi tak hanya sekadar tempat untuk berolahraga atau menikmati makanan. Lebih dari itu, acara ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi kesehatan dan layanan publik yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat Banyuwangi.

    Aktivitas positif seperti ini patut diapresiasi dan diikuti oleh kota-kota lain sebagai contoh dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan peduli dengan kesejahteraan umum. [alr/suf]

  • Sumber Air di Gaza Kini Beracun, Muncul Bau Busuk dan Serangga

    Sumber Air di Gaza Kini Beracun, Muncul Bau Busuk dan Serangga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina telah menciptakan limbah yang merusak kualitas air. Berdasarkan laporan Aljazeera, cekungan air di kawasan Sheikh Radwan, Gaza, yang selama ini menjadi tempat penampungan air hujan telah tercemar.

    “Tidak diragukan lagi ada dampak serius bagi seluruh warga: Bau busuk, serangga, dan nyamuk. Ketinggian air kotor juga telah melebihi 6 meter [20 kaki] tanpa perlindungan apa pun. Pagar hancur total, dengan kemungkinan besar anak-anak, perempuan, lansia, atau bahkan mobil pun jatuh ke kolam ini,” ujar Maher Salem, seorang pejabat kota Gaza, kepada Al Jazeera, dikutip Minggu (9/11/2025).

    Kolam yang dirancang untuk menampung air hujan dan menyalurkannya ke laut itu kini menampung limbah setelah serangan udara Israel menghancurkan pompa-pompanya.

    Dengan lumpuhnya sistem listrik dan sanitasi, air yang terkontaminasi terus naik, berpotensi membanjiri rumah-rumah dan tenda-tenda di sekitarnya.

    Pejabat setempat memperingatkan genangan air dapat menyebabkan wabah penyakit, terutama di kalangan anak-anak. Namun, bagi banyak orang di Gaza, tidak ada alternatif lain.

    Umm Hisham, yang sedang hamil dan terusir, tengah berjalan tertatih-tatih melewati air kotor itu bersama anak-anaknya. Mereka tidak punya tempat lain untuk dituju.

    “Kami berlindung di sini, di sekitar kolam Sheikh Radwan, dengan segala penderitaan yang bisa dibayangkan, mulai dari nyamuk hingga limbah yang terus naik, belum lagi kerusakan di sekitar. Semua ini membahayakan nyawa kami dan nyawa anak-anak kami,” ujarnya kepada Ibrahim Alkhalili dari Al Jazeera.

    Saat KTT Iklim COP30 di Brasil, Duta Besar Palestina Ibrahim al-Zeben menggambarkan krisis air ini sebagai bencana lingkungan yang berkaitan erat dengan genosida Israel.

    “Bukan rahasia lagi bahwa Gaza menderita akibat genosida yang terus dilancarkan Israel, perang yang telah menelan korban hampir seperempat juta jiwa dan menghasilkan lebih dari 61 juta ton puing, beberapa di antaranya terkontaminasi bahan berbahaya,” ujarnya.

    “Selain itu, penghancuran jaringan pembuangan limbah dan air yang disengaja telah menyebabkan pencemaran air tanah dan perairan pesisir. Gaza kini menghadapi risiko serius terhadap kesehatan masyarakat, dan risiko lingkungan semakin meningkat,” tegas al-Zeben.

    Serangan Israel juga telah “menghancurkan” sebagian besar lahan pertanian di daerah Gaza, menyebabkan penduduk dalam kondisi kerawanan pangan dan kelaparan yang parah dengan makanan yang digunakan sebagai senjata, menurut al-Zeben.

    Pada September lalu, sebuah laporan PBB memperingatkan persediaan air tawar di Gaza “sangat terbatas dan sebagian besar yang tersisa telah tercemar”.

    “Runtuhnya infrastruktur pengolahan limbah, rusaknya sistem perpipaan, dan penggunaan lubang pembuangan limbah untuk sanitasi kemungkinan besar telah meningkatkan pencemaran akuifer yang memasok sebagian besar air ke Gaza,” sebagian catatan laporan Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Di Sheikh Radwan, udara juga sudah dipenuhi aroma kebusukan dan tak ada mata air lain yang bisa menuntaskan dahaga warga sipil di sana. Menandakan skala kerusakan lingkungan menjadi sangat jelas.

    “Keluarga-keluarga tahu bahwa air yang mereka dapatkan dari sumur, kontainer, atau truk air tercemar dan terkontaminasi … tetapi mereka tidak punya pilihan lain,” kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Gaza.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi dipadati ribuan warga

    Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Banyuwangi dipadati ribuan warga

    Banyuwangi (ANTARA) – Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Jalan Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (8/11) malam, dipadati ribuan warga dari berbagai daerah dalam agenda.

    Ngopi Sepuluh Ewu (minum kopi sepuluh ribu) yang sudah berlangsung sejak 2014 itu menjadi salah satu agenda tahunan yang dinanti oleh wisatawan dari berbagai daerah maupun wisatawan mancanegara.

    “Momentum ini selain mengenalkan kopi Banyuwangi yang telah dikenal luas hingga ke luar negeri, juga menjadi sarana mempererat kebersamaan dan persaudaraan antarwarga,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Ipuk mengapresiasi Desa Kemiren yang tahun ini meraih dua penghargaan bergengsi di tingkat dunia, yaitu Internasional The 5th ASEAN Homestay Award dan salah satu desa wisata terbaik dunia The Best Tourism Villages Upgrade Programme 2025 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Tourism (UN Tourism).

    “Pemerintah daerah selalu mendukung untuk bisa menjaga budaya Banyuwangi secara bersama-sama,” katanya.

    Kepala Desa Kemiren M Arifin mengatakan festival itu telah berlangsung selama 12 tahun berkat dukungan dan kekompakan warga desa setempat.

    Ia mengatakan kegiatan itu tak lepas dari filosofi yang dipegang masyarakat Osing yakni suguh, gupuh lungguh dalam menerima tamu.

    Suguh berarti suguhan atau hidangan, gupuh artinya antusias dalam menerima tamu, dan lungguh (duduk) memiliki filosofi menyiapkan tempat sebaik-baiknya bagi setiap tamu yang datang.

    “Ngopi sepuluh ewu ini adalah bentuk nyata dari suguh, gupuh, lungguh masyarakat Osing dalam menerima tamu. Kegiatan ini juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi warga, sekaligus menjaga warisan budaya,” kata Kades Arifin.

    Sepanjang jalan utama desa adat itu diubah menjadi warung kopi dadakan, dan deretan depan rumah warga diubah jadi tempat ngopi, disediakan meja kursi hingga lesehan beserta kudapan dan menu utama kopi khas Banyuwangi.

    Dan di sepanjang jalan itu pula, warga Osing Kemiren menyambut para pengunjung dengan ramah sembari menyuguhkan kopi robusta khas Banyuwangi dalam wadah cangkir yang telah diwariskan secara turun-temurun.

    Selain kopi gratis, pengunjung juga disuguhi aneka kudapan tradisional masyarakat Osing seperti kucur, tape ketan yang dibungkus daun kemiri, hingga pisang goreng yang disajikan dengan penuh keakraban.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir menikmati kopi bersama warga dan tampak berbaur tanpa sekat, mengobrol santai bersama pengunjung dan warga setempat.

    Festival Ngopi Sepuluh Sewu tahun ini juga dihadiri selebgram Winona Araminta yang datang bersama keluarganya.

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden Suriah Bakal Lakukan Pertemuan Bersejarah dengan Trump di AS

    Presiden Suriah Bakal Lakukan Pertemuan Bersejarah dengan Trump di AS

    Washington DC

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa tiba di Amerika Serikat (AS) untuk kunjungan resmi bersejarah. Hal itu dilakukan Sharaa sehari setelah Washington menghapusnya dari daftar hitam terorisme.

    Dilansir AFP, Minggu (9/11/2025), Sharaa, yang pasukan pemberontaknya menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (10/11) waktu setempat.

    Ini adalah kunjungan pertama presiden Suriah ke AS sejak negara itu merdeka pada tahun 1946. Pemimpin sementara Suriha tersebut telah bertemu Trump pertama kalinya di Riyadh, Arab Saudi, selama kunjungan regional Presiden AS pada Mei lalu.

    Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan bahwa Sharaa ‘diharapkan’ akan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS melawan ISIS. AS juga berencana membangun pangkalan militer di dekat Damaskus ‘untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan memantau perkembangan antara Suriah dan Israel’.

    Keputusan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (7/11) untuk menghapus Sharaa dari daftar hitam sudah diperkirakan secara luas. Juru bicara Departemen Luar Negeri, Tommy Pigott, mengatakan pemerintahan Sharaa telah memenuhi tuntutan AS, termasuk berupaya menemukan warga Amerika yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.

    “Tindakan ini diambil sebagai pengakuan atas kemajuan yang ditunjukkan oleh kepemimpinan Suriah setelah kepergian Bashar al-Assad dan lebih dari 50 tahun penindasan di bawah rezim Assad,” kata Pigott.

    Juru bicara tersebut menambahkan penghapusan daftar hitam oleh AS akan mendorong ‘keamanan dan stabilitas regional serta proses politik yang inklusif, dipimpin dan dimiliki oleh Suriah’. Kunjungan Sharaa ke Washington dilakukan setelah kunjungan bersejarahnya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September lalu.

    Kunjungan itu merupakan kunjungan pertamanya ke tanah AS. Sharaa juga presiden Suriah pertama dalam beberapa dekade yang berpidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York.

    Pada Kamis (6/11), Washington memimpin pemungutan suara oleh Dewan Keamanan untuk mencabut sanksi PBB terhadapnya. Kelompok Sharaa, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dulunya berafiliasi dengan Al-Qaeda juga telah dihapus dari daftar kelompok teroris oleh Washington pada bulan Juli.

    Sejak berkuasa, para pemimpin baru Suriah telah berusaha melepaskan diri dari masa lalu mereka yang penuh kekerasan dan menampilkan citra moderat yang lebih dapat ditoleransi oleh rakyat Suriah dan kekuatan asing.

    “Kunjungan ke Gedung Putih merupakan bukti lebih lanjut atas komitmen AS terhadap Suriah yang baru dan momen yang sangat simbolis bagi pemimpin baru negara tersebut, yang dengan demikian menandai langkah selanjutnya dalam transformasinya yang menakjubkan dari pemimpin militan menjadi negarawan global,” ujar Direktur Program AS International Crisis Group, Michael Hanna.

    Sharaa diperkirakan akan mencari dana untuk Suriah, yang menghadapi tantangan signifikan dalam pembangunan kembali setelah 13 tahun perang saudara yang brutal. Pada bulan Oktober, Bank Dunia menetapkan ‘perkiraan terbaik konservatif’ untuk biaya pembangunan kembali Suriah sebesar USD 216 miliar.

    Lihat juga Video ‘Presiden Suriah soal Trump Akan Cabut Sanksi: Keputusan Bersejarah!’:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)