partai: PBB

  • Pemerintah Vietnam Siap Akuisisi Raksasa Telko FPT Telecom demi Keamanan Siber

    Pemerintah Vietnam Siap Akuisisi Raksasa Telko FPT Telecom demi Keamanan Siber

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keamanan Publik Vietnam bakal mengambil kepemilikan mayoritas saham di FPT Telecom, salah satu penyedia layanan internet terbesar di negara itu, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan siber nasional.

    Reuters melaporkan, bersumber dari sebuah dokumen yang diterima mereka, kementerian yang mengawasi kepolisian ini makin terlibat dalam sektor internet dan telekomunikasi Vietnam. Mereka mengambil alih kendali operator telekomunikasi terbesar ketiga di negara itu, MobiFone, tahun lalu dan juga memelopori pengetatan peraturan perlindungan data yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan perusahaan teknologi asing.

    Dokumen tersebut mengungkap, State Capital Investment Corporation (SCIC) Vietnam, sebuah perusahaan induk untuk aset-aset yang dikendalikan oleh negara, akan mengalihkan kepemilikannya di FPT Telecom kepada kementerian.

    SCIC memiliki 50,17% saham FPT Telecom, sementara FPT Corp, perusahaan teknologi swasta terbesar di Vietnam, memiliki 45,66% saham tetapi mempertahankan kendali atas unit tersebut, menurut laporan keuangan FPT Telecom tahun lalu.

    Reuters tidak dapat memastikan apakah pengalihan tersebut akan menyebabkan kementerian mengambil kendali efektif atas FPT Telecom.

    Kementerian Keamanan Publik tidak menjawab permintaan untuk berkomentar hingga Jumat (18/4/2025),. FPT Corp mengatakan saat ini tidak memiliki informasi untuk dibagikan mengenai masalah ini. Kementerian Keuangan, tempat rencana tersebut diajukan, juga tidak menjawab permintaan untuk berkomentar.

    Adapun Vietnam menjadi magnet baru bagi perusahaan teknologi asing. Pada September 2024, SpaceX milik Elon Musk mengusulkan untuk menginvestasikan senilai US$1,5 miliar atau sekitar Rp22,7 triliun (asumsi kurs Rp15.183 per dolar AS) di Vietnam. Investasi jumbo itu terkait dengan layanan satelit Starlink dalam waktu dekat.

    Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Wakil Presiden Senior untuk Bisnis Global Tim Hughes dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis To Lam.

    Lam, yang mengunjungi AS untuk menghadiri Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan bahwa pemerintah Vietnam sedang meninjau proposal tersebut, menurut pernyataan di situs web Majelis Nasional negara itu. Sayangnya, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

    Pemerintah Vietnam mengatakan tahun lalu SpaceX tertarik untuk menyediakan layanan satelit orbit bumi rendah (low earth orbit/LEO) kepada Vietnam. Namun awal tahun ini, Reuters melaporkan bahwa rencana-rencana itu ditunda.

    Menurut pernyataan Vietnam, Lam mengatakan kepada Starlink milik Elon Musk, anak perusahaan SpaceX yang menggunakan ribuan satelit untuk menyediakan akses web, negara itu akan berkoordinasi dengan mitra domestik untuk menyelesaikan prosedur investasi.

    Lam, yang bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, juga mengadakan pertemuan dengan perusahaan besar, termasuk Boeing dan Meta Platforms.

    Menurut pernyataan pemerintah, Wakil Presiden Google untuk urusan pemerintah dan kebijakan publik, Karan Bhatia, mengatakan kepada Lam bahwa perusahaan Silicon Valley mengharapkan untuk bekerja sama dengan Vietnam untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), komputasi awan (cloud), dan meningkatkan keamanan siber kolaborasi.

    Mengutip Vietnam News, selama pertemuan, Lam berharap kelompok tersebut akan membantu Vietnam menanggapi bencana alam secara tepat waktu dan efektif. Pemerintah Vietnam memandang transformasi digital sebagai kekuatan pendorong penting di era baru.

  • Puan Maharani Usul Forum Parlemen Bela Palestina Diperluas hingga Eropa dan Amerika Latin

    Puan Maharani Usul Forum Parlemen Bela Palestina Diperluas hingga Eropa dan Amerika Latin

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri forum diskusi kelompok parlemen negara-negara yang mendukung kemerdekaan Palestina atau The Group of Parliaments in support of Palestine di Istanbul, Turki.

    Pertemuan yang menghasilkan deklarasi bersama diisi dengan sejumlah sesi diskusi antarpimpinan parlemen yang hadir. Pada sesi pertama forum, ketua masing-masing parlemen yang hadir menyampaikan pesan dan masukan.

    Sementara pada sesi diskusi akhir, pertemuan kelompok parlemen bela Palestina dilakukan dengan metode round table meeting untuk pertukaran pandangan tentang langkah ke depan antarpimpinan parlemen menyangkut tentang perjuangan untuk kemerdekaan Palestina.

    “Kami telah membahas panjang lebar tentang pentingnya kolaborasi dalam mendukung perjuangan Palestina. Saya menekankan bahwa kata-kata dan komitmen ini harus segera diwujudkan dalam tindakan,” kata Puan, Sabtu, 19 April 2025.

    Kelompok Parlemen Bela Palestina juga mendukung hak Negara Palestina untuk memperoleh keanggotaan penuh di PBB dan organ-organnya, serta menyerukan kepada semua negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya. Untuk itu Puan menekankan perlunya memperluas jangkauan forum ini.

    “Kita harus berupaya untuk melibatkan lebih banyak negara terutama dari Eropa dan Amerika Latin sehingga kita dapat memperluas pengakuan global terhadap Palestina di luar 149 negara saat ini,” katanya.

    “Koalisi yang lebih besar dan lebih inklusif akan memperkuat pengaruh dan memperbesar posisi dalam mengadvokasi keadilan dan perdamaian di Palestina,” ujarnya melanjutkan.

    Sehubungan dengan hal ini, Puan menginformasikan kepada forum bahwa DPR RI akan menjadi tuan rumah pertemuan Persatuan Parlementer Negara-negara Anggota OKI atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta tanggal 12 hingga 15 Mei 2025.

    “Ini akan menjadi kesempatan yang berharga untuk meningkatkan koordinasi kita, dan memajukan agenda kolektif kita,” tuturnya.

    Puan pun sekaligus menyampaikan undangan resmi kepada parlemen anggota negara bela Palestina untuk hadir dan berpartisipasi dalam agenda di mana DPR akan menjadi tuan rumah itu.

    Dia lantas mengusulkan agar pertemuan Kelompok Parlemen Bela Palestina berikutnya berfokus pada isu-isu tematik yang dapat ditindaklanjuti. Seperti, kata Puan, pengembangan kapasitas untuk Otoritas Palestina dan Parlemen, isu kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat di lapangan, serta rekonstruksi Gaza.

    “Kita harus bertindak pada dua sisi, menghentikan agresi dan memberdayakan rakyat Palestina untuk membangun masa depan yang stabil dan mandiri. Bersama melalui persatuan, strategi, dan upaya yang gigih, saya yakin bahwa kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi perjuangan Palestina,” ucapnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955

    Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955

    Jakarta: Inen Rusnan adalah fotografer termuda Indonesia yang ditugaskan untuk meliput Konferensi Asia-Afrika 1955 yang diselenggarakan di Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pada usia 18 tahun, Inen hilir mudik tanpa lelah untuk mengabadikan foto para delegasi dari setiap negara yang berpartisipasi selama acara bersejarah tersebut.
     
    Ketika Xinhua mewawancarainya belum lama ini di kediamannya di Bandung, Inen sudah berusia 88 tahun. Dia menjawab pertanyaan dengan bantuan istrinya, Dedeh Kurniasih (78), yang juga menyaksikan konferensi monumental tersebut.
     
    Pada 18 April 1955 pagi, Inen mengendarai sepeda motornya menyusuri jalan-jalan di Bandung menuju Hotel Savoy Homann. Di
    dalam tasnya, dia membawa hingga 20 rol film, yang akan ditambahnya kembali setelah semua film digunakan. 

    Tugas pertamanya adalah di lobi hotel, tempat dia memotret para delegasi yang sedang menunggu kedatangan presiden Republik Indonesia saat itu, Soekarno. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, Inen pun berangkat menuju Gedung Merdeka, lokasi utama penyelenggaraan konferensi.
     
    Dari balkon yang menghadap ke aula, Inen memotret jalannya konferensi, termasuk pidato Soekarno yang penuh semangat. 
     
    “Foto adalah saksi sejarah,” kata Inen kepada Xinhua. “Saya memotret semua delegasi, terutama mereka yang duduk di bagian VIP, serta setiap momen penting.” 
     
    Baca juga: Bendera PBB dan Negara Asia Afrika Dikibarkan di Museum KAA Bandung
     
    Pada 1955, teknologi fotografi masih terbatas. Gambar masih dalam bentuk hitam putih, dan hanya segelintir orang yang tahu cara memakai kamera. Inen termasuk di antara mereka. Dia belajar fotografi pada usia 16 tahun dari ayah angkatnya, James Adiwijaya, pemilik James Press Photo Agency. 
     
    James-lah yang membawa Inen ke konferensi tersebut, dan foto-foto bidikannya didistribusikan ke surat kabar dan panitia acara.
     
    Di sela-sela sesi, Inen bergegas ke studio foto yang berjarak 5 km untuk mencetak foto-fotonya. Sebagian fotonya dikirim ke surat kabar untuk dijadikan berita utama keesokan harinya, sementara yang lainnya diberikan sebagai cendera mata untuk para delegasi. 
     
    Saat ini, banyak karyanya yang dipajang di Gedung Merdeka, yang kini menjadi Museum Konferensi Asia-Afrika.
     
    Sementara itu, Dedeh Kurniasih, yang saat itu duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, termasuk salah satu anak yang terpilih untuk menyambut para delegasi. 
     
    Dedeh teringat bangun pagi-pagi sekali pada hari itu, kegembiraannya terlihat jelas saat dia dan kawan-kawan sekelasnya naik delman menuju Gedung Merdeka.
     
    Baca juga: Wapres Tegaskan Komitmen Indonesia bagi Negara Asia-Afrika
     
    “Bandung saat itu sangat ramai,” kenang Dedeh. “Orang-orang berjejer di jalan, pria, wanita, lansia, dan anak-anak, semua bersorak- sorai ketika para delegasi melintas dalam busana tradisional mereka.” 
     
    Dedeh dan kerumunan orang melambaikan bendera dan menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” selama prosesi bersejarah tersebut dari Hotel Savoy Homann.
     
    Setelah menikah dengan Inen, Dedeh mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang konferensi tersebut melalui foto-fotonya. 
    Kini, pasangan tersebut kerap menerima kunjungan dari para jurnalis dan peneliti, dan sesekali mengajak cucu-cucu mereka ke museum untuk berbagi kenangan.
     
    Meskipun tujuh dekade telah berlalu, Konferensi Asia-Afrika 1955 tetap menjadi babak yang menentukan dalam hidup mereka, bukti sebuah momen ketika dunia berkumpul di Bandung. Dan seorang fotografer muda, bersama seorang anak sekolah, menjadi bagian dari sejarah. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Puan Maharani Hadiri Forum Internasional Bela Palestina di Turki

    Puan Maharani Hadiri Forum Internasional Bela Palestina di Turki

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menilai diperlukan deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen kolektif untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina secara aksi yang lebih konkret. 

    Hal ini disampaikannya saat menghadiri forum diskusi kelompok parlemen negara-negara pendukung kemerdekaan Palestina, The Group of Parliaments in Support of Palestine, yang berlangsung di Istanbul, Turki pada Jumat (18/4/2025) sore waktu setempat.

    “Kami telah membahas panjang lebar tentang pentingnya kolaborasi dalam mendukung perjuangan Palestina. Saya menekankan bahwa kata-kata dan komitmen ini harus segera diwujudkan dalam tindakan nyata,” katanya lewat rilisnya, Sabtu (19/4/2025).

    Deklarasi bersama itu menyerukan agar parlemen-parlemen dunia mendorong pemerintah mereka mengambil langkah konkret dalam mewujudkan keadilan bagi rakyat Palestina. Kelompok ini juga bertekad mengintegrasikan isu Palestina dalam kerja-kerja parlemen regional dan internasional.

    Lebih jauh, kelompok parlemen ini juga menyuarakan dukungan terhadap Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dan mendorong kontribusi politik, hukum, dan finansial dari negara-negara anggota.

    “Pada saat yang sama, kita harus mengambil langkah maju dan jelas yang memastikan upaya yang berkelanjutan dan terkoordinasi di masing-masing parlemen,” sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR itu.

    Deklarasi juga mendesak Israel menghormati hak-hak warga Palestina, menghentikan agresi di wilayah pendudukan termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta membuka akses bantuan kemanusiaan. Kelompok ini juga menuntut gencatan senjata permanen dan implementasi penuh atas perjanjian yang dideklarasikan pada 15 Januari 2025 dengan mediasi Mesir, Qatar, dan AS.

    Kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kelompok ini menyerukan pelaksanaan tanggung jawab penuh atas perdamaian dan keamanan kawasan serta penerapan sanksi terhadap aktivitas ilegal Israel di wilayah pendudukan.

    “Memperkuat koordinasi antar-parlemen adalah krusial. Kita harus bersatu di forum parlemen internasional, berbicara dengan satu suara, dan mengambil tindakan terkoordinasi,” tuturnya.

    Dalam forum itu pula, disepakati pembentukan Kelompok Parlemen Bela Palestina sebagai forum informal tanpa Sekretariat formal, guna memberi fleksibilitas gerak dan respons cepat terhadap perkembangan situasi di lapangan. 

    “Saya sepenuhnya mendukung usulan yang diajukan oleh Parlemen Turki untuk mempertahankan Kelompok ini sebagai forum informal, tanpa perlu Sekretariat formal. Struktur ini memungkinkan kita untuk bertindak dengan fleksibilitas yang lebih besar, dan menanggapi dengan cepat perkembangan di lapangan,” tuturnya.

    Kelompok ini juga menyambut baik rencana rekonstruksi Gaza yang diusulkan Mesir, didukung Liga Arab dan OKI. Selain itu, forum juga menyerukan pengakuan penuh terhadap keanggotaan Palestina di PBB, serta mendorong negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk segera melakukannya.

    Cucu Proklamator RI Sukarno itu juga menekankan perlunya memperluas jangkauan forum ini dengan berupaya untuk melibatkan lebih banyak negara terutama dari Eropa dan Amerika Latin sehingga kita dapat memperluas pengakuan global terhadap Palestina di luar 149 negara saat ini.

    “Koalisi yang lebih besar dan lebih inklusif akan memperkuat pengaruh dan memperbesar posisi dalam mengadvokasi keadilan dan perdamaian di Palestina,” lanjutnya.

    Mantan Menko PMK ini juga mengusulkan agar pertemuan selanjutnya fokus pada isu-isu tematik seperti pembangunan kapasitas Otoritas Palestina, kesehatan dan pendidikan warga Palestina, serta rekonstruksi Gaza. 

    “Kita harus bertindak pada dua sisi, menghentikan agresi dan memberdayakan rakyat Palestina untuk membangun masa depan yang stabil dan mandiri. Bersama melalui persatuan, strategi, dan upaya yang gigih, saya yakin bahwa kita dapat memberikan kontribusi nyata bagi perjuangan Palestina,” tandas Puan.

  • Apakah Perang Dagang AS-Tiongkok Akan Berakhir? – Halaman all

    Apakah Perang Dagang AS-Tiongkok Akan Berakhir? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru-baru ini mengisyaratkan adanya kemungkinan penyelesaian konflik perdagangan yang telah berlangsung lama antara AS dan Tiongkok.

    Ia berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam waktu tiga hingga empat minggu ke depan.

    Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan yang semakin memanas terkait tarif impor yang dikenakan kepada barang-barang asal Tiongkok.

    Mengapa Trump Merasa Optimis?

    Trump menyatakan, “Saya percaya akan memiliki kesepakatan dengan Tiongkok.” Ungkapan ini diucapkan saat penandatanganan perintah eksekutif di Gedung Putih bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick.

    Meskipun demikian, Trump tidak mengungkapkan apakah Xi Jinping juga memiliki keinginan yang sama untuk mengakhiri perang tarif ini.

    Nick Vyas, seorang ahli dari USC Marshall, menjelaskan bahwa perang dagang ini sebenarnya adalah “permainan siapa yang akan berkedip lebih dulu antara dua kekuatan ekonomi dunia.” Menurutnya, Tiongkok memiliki posisi yang kuat karena merasa memiliki semua kartu untuk bertahan.

    Sementara itu, Trump merasa memiliki kekuatan karena AS lebih banyak mengimpor dari Tiongkok dibandingkan sebaliknya.

    Apa Dampak Ancaman Tarif yang Dikenakan?

    Perang dagang semakin memanas setelah Gedung Putih mengumumkan kemungkinan tarif impor hingga 245 persen untuk berbagai barang dari Tiongkok.

    Lembar fakta yang dirilis pada tanggal 15 April 2025 mengklarifikasi bahwa tarif tersebut merupakan kombinasi dari tarif sebelumnya dan tarif baru, termasuk tarif timbal balik dan tarif berdasarkan Pasal 301.

    Strategi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan AS terhadap impor dari Tiongkok dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.

    Namun, kebijakan ini juga berdampak negatif, seperti meningkatnya biaya produksi di AS, terganggunya rantai pasokan global, dan konsumen yang harus menghadapi harga yang lebih tinggi.

    Apa Konsekuensi bagi Ekonomi Global?

    Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan bahwa volume perdagangan global akan turun sebesar 0,2 persen pada tahun 2025, dan jika ketegangan ini berlanjut, penurunan perdagangan barang global dapat mencapai 15 persen.

    Ini tentu menjadi perhatian serius bagi negara-negara berkembang yang akan menghadapi kerugian besar.

    Kantor PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) juga menurunkan proyeksi pertumbuhan global dari 2,5 persen menjadi 2,3 persen, yang sering kali dikaitkan dengan awal resesi global.

    Bagaimana Respons Tiongkok?

    Menanggapi ancaman tarif dari Trump, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menegaskan bahwa Tiongkok akan terus melindungi hak dan kepentingannya.

    Ia menyatakan bahwa AS adalah pihak yang memulai perang dagang dan bahwa balasan dari Tiongkok adalah langkah sah untuk mempertahankan keadilan internasional.

    Lin juga meminta AS untuk menghentikan tekanan ekstrem dan mulai berdialog dengan prinsip kesetaraan dan saling menghormati.

    Sebagai balasan, Tiongkok telah menaikkan tarif menjadi 145 persen untuk barang-barang dari AS dan menangguhkan pengiriman logam tanah jarang serta magnet yang digunakan dalam industri militer.

    Langkah ini menunjukkan ketegasan Tiongkok untuk tidak terintimidasi oleh ancaman AS.

    Apakah Ada Harapan untuk Negosiasi?

    Meskipun Trump membuka ruang untuk negosiasi, ia menyatakan bahwa tarif mungkin tidak akan dinaikkan lagi karena khawatir akan menurunkan daya beli konsumen.

    Ia mengisyaratkan keinginan untuk menurunkan tarif dan menginginkan dialog yang konstruktif.

    Namun, meski ada pernyataan positif dari kedua belah pihak, tidak ada tanda-tanda jelas bahwa kesepakatan sudah dekat.

    Trump juga enggan membeberkan detail negosiasi, dan terkait isu TikTok, ia menyebut bahwa kesepakatan divestasi ByteDance akan ditunda hingga masalah perdagangan diselesaikan.

     

    Skenario perang dagang antara AS dan Tiongkok terus berkembang, dengan berbagai ancaman tarif dan respons dari kedua belah pihak.

    Meskipun ada harapan untuk kesepakatan yang dapat mengakhiri konflik ini, banyak tantangan yang harus dihadapi.

    Dengan kondisi yang masih tidak pasti, hanya waktu yang akan menjawab apakah pertempuran perdagangan ini akan berakhir dengan damai.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trump Tawarkan Damai ke Xi Jinping usai Ancam Tarif 245 Persen, Akankah Perang Dagang Berakhir? – Halaman all

    Trump Tawarkan Damai ke Xi Jinping usai Ancam Tarif 245 Persen, Akankah Perang Dagang Berakhir? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan ujung dari perang dagang antara AS dan Tiongkok.

    Ia berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam tiga hingga empat minggu ke depan.

    “Saya percaya akan memiliki kesepakatan dengan Tiongkok,” kata Trump saat penandatanganan perintah eksekutif bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick di Gedung Putih, dikutip dari Investing.com, Sabtu (19/4/2025).

    “Saya pikir kami memiliki banyak waktu,” lanjutnya.

    Trump tidak menyebut apakah Xi Jinping juga telah mengambil langkah serupa untuk mengakhiri perang tarif.

    Pernyataan ini menjadi sinyal pertama adanya potensi kesepakatan sejak Trump mengenakan tarif tinggi terhadap barang impor dari Tiongkok.

    Menurut Nick Vyas dari USC Marshall, perang dagang ini adalah “permainan siapa yang akan berkedip lebih dulu” antara dua kekuatan ekonomi dunia.

    “Tiongkok merasa memiliki semua kartu untuk terus bertahan,” ungkap Vyas.

    “Sementara Trump merasa memiliki kekuatan karena Amerika lebih banyak mengimpor dari Tiongkok dibanding sebaliknya,” ujarnya.

    Strategi Trump atau Ancaman Global?

    Perang dagang memanas setelah Gedung Putih mengumumkan potensi tarif impor hingga 245 persen untuk barang-barang dari Tiongkok.

    Lembar fakta yang dirilis Gedung Putih pada Selasa (15/4/2025) menyebutkan angka tersebut sebagai kombinasi dari tarif sebelumnya dan yang baru, termasuk tarif timbal balik, tarif fentanil, dan tarif berdasarkan Pasal 301.

    Gedung Putih mengatakan tarif maksimum itu ditujukan untuk produk-produk tertentu, seperti kendaraan listrik, yang sejak era Biden sudah terkena tarif 100 persen.

    Dikutip dari Newsweek, strategi ini bertujuan mengurangi ketergantungan AS terhadap impor dari Tiongkok dan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.

    Kebijakan ini meningkatkan biaya produksi di AS, mengganggu rantai pasokan global, dan mendorong konsumen menghadapi harga lebih tinggi.

    Perang Tarif dan Ancaman Resesi Global

    Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan volume perdagangan global tahun 2025 akan turun 0,2 persen, atau hampir tiga poin lebih rendah dari skenario tarif rendah.

    Jika eskalasi berlanjut, WTO memperingatkan penurunan perdagangan barang global hingga 1,5 persen dan kerugian besar bagi negara-negara berkembang.

    Kantor PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) juga menurunkan proyeksi pertumbuhan global dari 2,5 persen menjadi 2,3 persen—level yang sering dikaitkan dengan awal resesi global.

    Trump menyebut tarif ini merupakan respons atas pembatasan ekspor elemen tanah jarang dan mineral penting dari Tiongkok, seperti galium, germanium dan antimon.

    Menurut Times of India, Washington menganggap langkah Beijing sebagai ancaman terhadap industri strategis AS, termasuk pertahanan, kendaraan listrik, dan semikonduktor.

    Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan investigasi apakah impor tanah jarang menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.

    “Mineral-mineral penting ini adalah tulang punggung pertahanan dan ketahanan ekonomi AS,” kata Gedung Putih dalam pernyataannya.

    AS hanya memiliki satu tambang tanah jarang aktif, sementara Tiongkok menguasai 92 persen kapasitas pemrosesan global untuk material tersebut.

    Respons Tiongkok

    Menanggapi ancaman tarif dari Trump, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menegaskan bahwa China akan terus melindungi hak dan kepentingannya.

    “China tidak mau berperang dan juga tidak takut berperang,” ujarnya seperti dikutip dari China Daily.

    Lin mengatakan AS-lah yang memulai perang dagang dan menyebut balasan dari China adalah langkah sah untuk mempertahankan keadilan internasional.

    Ia juga meminta AS untuk menghentikan tekanan ekstrem dan mulai berdialog berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghormati.

    Pernyataan serupa juga disampaikan kepada wartawan oleh Lin, seperti dikutip RT, Kamis (17/4/2025).

    Ia memperingatkan bahwa Beijing tidak akan terintimidasi oleh ancaman AS.

    Sebagai balasan, China menaikkan tarif menjadi 145 persen untuk barang-barang AS dan menangguhkan pengiriman logam tanah jarang serta magnet yang digunakan dalam industri militer.

    Bloomberg melaporkan bahwa Beijing juga memerintahkan maskapai China untuk berhenti menerima pengiriman jet dan suku cadang Boeing.

    Trump Buka Ruang Negosiasi, tapi China Tetap Teguh

    Trump menyatakan tarif mungkin tidak akan dinaikkan lagi karena khawatir akan menurunkan daya beli konsumen.

    “Saya mungkin tidak ingin naik ke level terakhir. Bahkan mungkin ingin menurunkan tarif,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/4/2025).

    Trump juga menangguhkan tarif terhadap puluhan negara selama 90 hari dan membuka ruang negosiasi, termasuk dengan Indonesia.

    Beijing, meski telah membalas dengan tarif 145 persen, menyatakan tidak akan lagi bermain dalam “perang angka” dan menyiratkan bahwa tidak akan menaikkan tarif lebih tinggi lagi.

    Sementara kedua pihak menyatakan kesiapan untuk berdialog, belum ada tanda-tanda nyata bahwa kesepakatan sudah dekat.

    Trump enggan membeberkan isi negosiasi dan peran Xi Jinping dalam pembicaraan tersebut.

    Terkait isu TikTok, Trump mengatakan bahwa kesepakatan divestasi ByteDance akan ditunda sampai masalah perdagangan diselesaikan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Tolak Tawaran Baru Israel, Hamas: Perjanjian Parsial Digunakan Netanyahu sebagai Kedok Politik – Halaman all

    Tolak Tawaran Baru Israel, Hamas: Perjanjian Parsial Digunakan Netanyahu sebagai Kedok Politik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas menolak upaya terbaru Israel untuk merundingkan kembali gencatan senjata Gaza, Jumat (18/4/2025).

    Pasalnya, sebanyak 43 warga Palestina tewas dalam serangan udara.

    Di antara korban terdapat 10 anggota keluarga Baraka yang tewas dalam serangan di rumah mereka dekat Khan Younis.

    Militer Israel mengatakan pasukannya beroperasi di daerah Shabura dan Tel Al-Sultan dekat kota selatan Rafah, dan di Gaza utara, tempat mereka menguasai wilayah luas di timur Kota Gaza.

    Bulan lalu Israel mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan yang sebagian besar menghentikan pertempuran, dan sejak itu telah merebut sekitar sepertiga wilayah kantong itu.

    Tawaran baru Israel untuk memperbarui gencatan senjata selama 45 hari mencakup tuntutan agar Hamas membebaskan 10 sandera Israel dan meletakkan senjatanya.

    Namun, Hamas menolak usulan itu pada hari Jumat karena memaksakan “syarat-syarat yang mustahil.”

    “Perjanjian parsial digunakan oleh Benjamin Netanyahu sebagai kedok untuk agenda politiknya.”

    “Kami tidak akan terlibat dalam kebijakan ini,” kata juru bicara Hamas, Jumat, dilansir Arab News.

    “Hamas menginginkan kesepakatan komprehensif yang melibatkan pertukaran tahanan dalam satu paket sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan pendudukan dari Jalur Gaza, dan dimulainya rekonstruksi,” jelas juru bicara tersebut.

    Para mediator Mesir telah berupaya menghidupkan kembali kesepakatan gencatan senjata awal bulan Januari, tetapi belum ada tanda-tanda bahwa kedua pihak telah bergerak lebih dekat dalam isu-isu mendasar.

    Serangan Israel Hantam Puluhan Target di Gaza

    Diberitakan Reuters, serangan udara Israel menghantam sekitar 40 target di seluruh Jalur Gaza selama satu hari terakhir, kata militer pada Jumat, beberapa jam setelah Hamas menolak tawaran gencatan senjata Israel yang menurutnya tidak memenuhi tuntutannya untuk menyetujui diakhirinya perang sepenuhnya.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia akan membuat pernyataan khusus pada Sabtu (19/4/2025) malam, tetapi tidak memberikan rincian mengenai isi pernyataan itu.

    Otoritas kesehatan Palestina mengatakan sebanyak 43 orang tewas dalam serangan pada hari Jumat, menambah lebih dari 1.600 kematian sejak Israel melanjutkan serangan udara pada Maret 2025.

    Militer mengatakan pasukannya beroperasi di daerah Shabura dan Tel Al-Sultan dekat kota selatan Rafah, serta di Gaza utara, tempat mereka menguasai wilayah luas di timur Kota Gaza.

    Pada Kamis (17/4/2025) malam, Khalil Al-Hayya, kepala Hamas di Gaza, mengatakan gerakan itu bersedia menukar seluruh 59 sandera yang tersisa dengan warga Palestina yang dipenjara di Israel sebagai imbalan diakhirinya perang dan dibangun kembali Gaza.

    Namun dia menolak tawaran Israel, yang mencakup tuntutan agar Hamas meletakkan senjata, karena tawaran tersebut merupakan “persyaratan yang mustahil”.

    Israel belum menanggapi secara resmi komentar Al-Hayya, tetapi para menteri telah mengatakan berulang kali bahwa Hamas harus dilucuti sepenuhnya dan tidak dapat memainkan peran apa pun dalam pemerintahan Gaza di masa depan.

    Pada hari Jumat, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengulangi bahwa Israel bermaksud mencapai tujuan perangnya.

    “IDF saat ini sedang berupaya mencapai kemenangan yang menentukan di semua arena, pembebasan para sandera, dan kekalahan Hamas di Gaza,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Diketahui, tawaran gencatan senjata yang dibuat melalui mediator Mesir mencakup pembicaraan tentang penyelesaian akhir perang tetapi tidak ada kesepakatan tegas.

    Katz juga mengatakan minggu ini bahwa pasukan akan tetap berada di zona penyangga di sekitar perbatasan yang sekarang meluas jauh ke Gaza dan membelah daerah kantong itu menjadi dua, bahkan setelah adanya penyelesaian apa pun.

    SAYAP MILITER – Foto file Khaberni yang diambil, Kamis (13/3/2025) yang menunjukkan personel Brigade Al Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas saat berkumpul dalam parade militer. (khaberni/tangkap layar)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dikutip dari Al Jazeera, sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 64 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak fajar hari Jumat, dan korban terus bertambah.

    Program Pangan Dunia PBB mengeluarkan peringatan mendesak bahwa “Gaza membutuhkan makanan sekarang” karena ratusan ribu orang berisiko kelaparan.

    Koresponden Al Jazeera di Gaza mengatakan orang-orang “hancur secara psikologis” di tengah pemboman Israel dan tidak dapat memberi makan anak-anak mereka karena blokade Israel terhadap pasokan bantuan.

    Militer Israel terus melanjutkan serangannya terhadap Gaza semalam, termasuk serangan helikopter terhadap tenda yang menampung warga Palestina terlantar di mana lima orang tewas.

    Pasukan Israel telah menyerbu kamp pengungsi Fawwar di Tepi Barat yang diduduki dan menahan lebih dari 60 warga Palestina sebagai bagian dari kampanye penangkapan yang meluas.

    Tentara Israel telah menyita jasad seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang ditembak mati pada Kamis malam, pembunuhan yang menandai anak Palestina ke-22 yang dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki tahun ini.

    Militer AS telah melancarkan lebih banyak serangan terhadap wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, dengan mengebom distrik Arhab di provinsi Sanaa sebanyak empat kali.

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah tiba di Roma untuk putaran kedua perundingan nuklir “tidak langsung” dengan AS, yang akan dimediasi oleh Oman di ibu kota Italia hari ini.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 51.065 warga Palestina telah dipastikan tewas dan 116.505 terluka dalam perang Israel di Gaza sejak dimulai 18 bulan lalu.

    Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • 80 Orang Tewas Digempur AS di Yaman, Iran-Hamas Mengecam!

    80 Orang Tewas Digempur AS di Yaman, Iran-Hamas Mengecam!

    Sanaa

    Iran mengecam keras serangan udara Amerika Serikat (AS) yang menewaskan sedikitnya 80 orang di wilayah Yaman, yang sebagian besar dikuasai oleh kelompok Houthi. Kecaman juga disampaikan oleh kelompok Hamas yang merupakan sekutu Houthi.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeili Baqaei, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4/2025), menyebut rentetan serangan mematikan AS di wilayah Yaman itu sebagai “serangan biadab”. Gempuran militer Washington itu menghantam area Ras Issa, yang merupakan pelabuhan bahan bakar di Yaman.

    “Mengecam keras serangan udara biadab AS terhadap pelabuhan Ras Issa di Yaman,” tegas Baqaei dalam pernyataannya.

    Lebih lanjut, Baqaei menggambarkan serangan udara AS itu sebagai “contoh kejahatan agresif dan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip dasar Piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)”.

    Kecaman juga dilontarkan oleh Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan sedang berperang melawan Israel, sekutu dekat AS. Hamas menyebut rentetan serangan AS sebagai pelanggaran kedaulatan Yaman.

    “Agresi secara terang-terangan ini merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan Yaman, merupakan kejahatan perang sepenuhnya, dan menegaskan kembali berlanjutnya kebijakan Amerika yang bermusuhan dan menargetkan orang-orang bebas yang menolak hegemoni Zionis dan Amerika di wilayah tersebut,” kata Hamas dalam pernyataannya.

    Militer AS, dalam pernyataannya pada Kamis (17/4), mengklaim serangannya terhadap area Ras Issa di Yaman bertujuan untuk memutuskan pasokan dan pendanaan bagi Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut.

    Houthi mengumumkan pada Jumat (18/4) bahwa sedikitnya 80 orang tewas dan 150 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan udara AS itu — serangan paling mematikan selama 15 bulan terakhir Washington melancarkan operasi militer terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut.

    Sebagai respons atas serangan tersebut, Houthi melancarkan serangan balasan terhadap dua kapal induk AS dan terhadap wilayah Israel, tepatnya terhadap lokasi militer di dekat bandara utama Tel Aviv.

    Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataannya seperti dilansir Anadolu Agency, mengatakan bahwa Angkatan Udara Israel “berhasil mencegat rudal tersebut”. Militer Israel menyebut sirene peringatan serangan udara meraung-raung di beberapa wilayah, namun tidak ada korban jiwa.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tanda Kiamat Makin Dekat, Faktanya Terlihat dari Samudra Atlantik

    Tanda Kiamat Makin Dekat, Faktanya Terlihat dari Samudra Atlantik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda kerusakan Bumi yang ditandai dengan perubahan iklim perlu diwaspadai seluruh penghuni planet. Peneliti menemukan titik kerusakan sirkulasi Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) yang lebih cepat. Ini merupakan tanda ‘kiamat’ Bumi yang muncul di Samudra Atlantik.

    Kerusakan itu ditemukan melalui model komputer dan data masa lalu. Peneliti juga mengembangkan indikator peringatan dini pada kerusakan atau sistem arus laut.

    Hasilnya, AMOC berada dalam perubahan yang mendadak. Parahnya lagi kejadian ini belum pernah terjadi sejak lebih dari 10 ribu tahun lalu dan dampaknya akan meluas pada sebagian besar dunia.

    Sebagai informasi, AMOC adalah arus teluk dan arus kuat lainnya. Ini merupakan sabuk pengangkut laut yang membawa panas, karbon dan nutrisi dari daerah tropis ke Lingkaran Arktik yang menjadi tempat mendingin dan tenggelam ke laut dalam.

    Fenomena tersebut akan mendistribusikan energi ke seluruh Bumi dan memodulasi dampak pemanasan global yang disebabkan manusia.

    Sementara itu, AMOC terjadi karena gletsel di Greenland dan lapisan es Arktik yang mencair lebih cepat dari perkiraan. Dengan begitu, air tawar mengalir ke laut dna menghambat air asin tenggelam dari selatan.

    Tercatat, AMOC terus mengalami penurunan sejak 1950 yakni mencapai 15%. Ini menjadi yang terlemah sejak satu milenium.

    Berdasarkan penelitian, perubahan suhu pada permukaan laut akan dalam titik kritis terjadi antara 2025-2095. Namun temuan tersebut dibantah oleh Kantor Meteorologi Inggris.

    “Sangat tidak mungkin terjadi pada abad ke 21,” tulis lembaga tersebut, dikutip Sabtu (19/4/2025).

    Salah satu dampak runtuhnya AMOC adalah musim hujan dan kemarau di Amazon yang berubah. Pada akhirnya akan membuat suhu Bumi berfluktuasi jauh tidak menentu.

    Di Bumi bagian selatan juga akan menjadi lebih hangat. Sementara Eropa akan lebih dingin dengan curah hujan yang lebih sedikit.

    Suhu Bumi Makin Panas

    Terpisah, laporan terbaru dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus (C3S) mencatat suhu Bumi pada Januari 2025 sudah 1,75 derajat Celcius lebih tinggi dibandingkan era pra-industri.

    Data ini memperkuat prediksi Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) yang menyebut Bumi akan melampaui ambang batas pemanasan global 1,5 derajat Celsius dalam 10 tahun ke depan. Jika batas ini terlampaui, dampaknya terhadap Bumi akan bersifat permanen dan tak dapat diperbaiki.

    IPCC menegaskan, kondisi ini berarti warga Bumi berhadapan dengan dekade paling krusial dalam sejarah manusia. Organisasi ini pun mendesak masyarakat global untuk segera memangkas emisi secara drastis.

    “Kita sudah memiliki teknologi, peralatan, dan anggaran. Yang kurang hanyalah kemauan politik yang kuat,” ujar Ketua IPCC Lee Hoesung, dikutip dari AFP, Minggu (13/4/2025).

    Fenomena pemanasan global kini sudah terlihat nyata melalui cuaca ekstrem. Ilmuwan dari Imperial College London, Friederike Otto mengingatkan, “tahun terpanas yang kita alami sekarang akan menjadi tahun terdingin bagi generasi mendatang.”

    Jika pemanasan global terus berlanjut, dunia akan menghadapi berbagai bencana, seperti percepatan kepunahan spesies, gagal panen, kematian terumbu karang, hingga mencairnya es di kutub.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan negara-negara maju untuk mempercepat target netral karbon dari 2050 menjadi 2040 demi “menjinakkan bom iklim.”

    “Manusia berdiri di atas lapisan es yang sangat tipis, dan lapisan itu mencair dengan cepat,” kata Guterres.

    IPCC memperkirakan jika suhu Bumi hanya mampu ditekan hingga 1,8 derajat Celcius, setengah populasi dunia akan hidup dalam kondisi panas dan kelembaban ekstrem pada 2100. Asia Tenggara, sebagian Brasil, dan Afrika Barat menjadi wilayah paling terdampak.

    Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Januari 2025 menandai bulan ke-18 dari 19 bulan terakhir di mana suhu global konsisten 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Tahun 2024 juga tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah.

    Namun, WMO menegaskan, pencapaian suhu di atas 1,5 derajat dalam satu tahun belum berarti target jangka panjang Perjanjian Paris gagal. Target tersebut dinilai dalam periode beberapa dekade, bukan tahunan.

    Kendati begitu, setiap kenaikan kecil dalam suhu membawa konsekuensi besar. Sepuluh tahun terakhir tercatat sebagai dekade terpanas sepanjang sejarah.

    Adapun distribusi suhu tidak merata. Januari 2025 menunjukkan suhu di atas rata-rata di sebagian besar dunia, namun lebih rendah di Amerika Serikat, Greenland, dan Rusia bagian timur jauh. Selain itu, luas es laut Arktik juga tercatat sebagai yang terendah sepanjang sejarah.

    (fab/fab)

  • Tanda Perang Segera Berakhir, Malaysia Turun Tangan Langsung

    Tanda Perang Segera Berakhir, Malaysia Turun Tangan Langsung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Junta militer Myanmar dan kelompok oposisi utama telah mengindikasikan bahwa mereka akan memperpanjang gencatan senjata. Tindakan ini untuk memprioritaskan suplai bantuan kemanusiaan pasca gempa dahsyat pada akhir Maret lalu yang menewaskan lebih dari 3.600 orang dan menimbulkan krisis kemanusiaan.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan hal tersebut pada hari Jumat (18/4), usai pembicaraan tingkat tinggi.

    Myanmar berada di tengah-tengah konflik yang meluas sejak militernya menggulingkan pemerintah terpilih pada tahun 2021 dan membentuk Dewan Administrasi Negara (SAC) untuk menjalankan negara tersebut.

    Datuk Seri Anwar, yang juga ketua blok regional ASEAN, mengungkapkan hasil pembicaraan yang diadakan sejak 17 April dengan kepala junta militer Myanmar Min Aung Hlaing dan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) bayangan yang memerangi militer.

    “Akan ada gencatan senjata dan tidak ada provokasi yang tidak perlu, karena jika tidak, seluruh upaya kemanusiaan akan gagal,” kata Anwar kepada wartawan di ibu kota Thailand.

    “Pertukaran informasi awal saya dengan Perdana Menteri SAC (Dewan Administrasi Negara) dan NUG (Pemerintah Persatuan Nasional) sangat berhasil,” imbuhnya, merujuk pada kepala junta Min Aung Hlaing.

    Setelah gempa Maret lalu, junta Myanmar mengumumkan gencatan senjata selama 20 hari pada 2 April 2025, menyusul langkah serupa yang diambil NUG, dengan lebih dari 3,5 juta orang telah mengungsi akibat perang saudara dan ekonomi yang hancur.

    Meski demikian, junta tetap melanjutkan operasi militer di beberapa wilayah, termasuk serangan udara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok lainnya.

    Dalam pembicaraannya dengan NUG, Anwar mengatakan bahwa ia telah menyampaikan bahwa ASEAN akan melanjutkan dialog dengan junta militer Myanmar. Bantuan kemanusiaan akan diberikan ke daerah-daerah yang membutuhkan, terlepas dari siapa yang memegang kendali.

    “Kami memahami bahwa ASEAN, dalam perannya sebagai badan regional, mungkin berupaya untuk melibatkan semua aktor yang terlibat dalam situasi Myanmar,” kata juru bicara NUG kepada Reuters.

    Pembicaraan yang dipimpin Anwar sesuai dengan pendekatan Thailand terhadap krisis Myanmar, dengan penghentian konflik yang diperlukan agar bantuan kemanusiaan dapat berjalan, kata juru bicara kementerian luar negerinya.

    “Ini adalah langkah awal yang positif bagi ASEAN untuk terlibat dengan Myanmar,” kata Nikorndej Balankura kepada wartawan pada hari Jumat.

    Perdamaian dan Pemilu

    Langkah Anwar untuk terlibat langsung dengan junta, setelah bertahun-tahun ASEAN melarang para jenderal Myanmar dari pertemuannya karena kegagalan mereka untuk mematuhi rencana perdamaiannya, dapat memberikan peluang potensial untuk menyelesaikan konflik yang berlarut-larut.

    Secara khusus, Anwar harus memperluas proses dialognya untuk mencakup empat organisasi etnis bersenjata tertua di Myanmar yang menguasai sebagian besar wilayah perbatasan negara itu, kata Fuadi Pitsuwan, seorang sarjana ilmu politik di Universitas Thammasat Bangkok.

    “Mereka adalah pemangku kepentingan penting dalam setiap proses perdamaian yang layak,” katanya.

    Blok ASEAN, yang juga mencakup Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, akan tetap fokus pada pelaksanaan rencana perdamaiannya, kata Anwar.

    “Kami akan terus melibatkan semua pihak dalam mendukung perdamaian, rekonsiliasi, dan kesejahteraan rakyat Myanmar,” katanya dalam sebuah posting Facebook setelah pertemuan tersebut.

    Saw Taw Nee, juru bicara Karen National Union, sebuah kelompok etnis besar yang menguasai wilayah di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar, mendesak ASEAN untuk mengubah pendekatannya dan mengulurkan tangan.

    “Para pemimpin ASEAN harus memberikan penghargaan dan mengakui kami,” katanya kepada Reuters.

    Langkah baru untuk mengintensifkan dialog di Myanmar juga muncul di tengah rencana junta untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada bulan Desember, sebuah tindakan yang dicemooh oleh para pengkritiknya sebagai tipuan untuk mempertahankan kekuasaan para jenderal melalui perwakilan.

    Di Bangkok, Anwar menggarisbawahi perlunya pemilihan umum yang inklusif, bebas, dan adil – sebuah pesan yang menurutnya telah disampaikan kepada junta, yang ingin terus melanjutkan rencana pemilihan umum tersebut tanpa penundaan.

    Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa ASEAN harus berhati-hati.

    “Min Aung Hlaing telah menunjukkan bahwa ia tidak dapat dipercaya. Jadi ASEAN di bawah Anwar harus berhati-hati agar tidak tertipu,” kata Thitinan Pongsudhirak, seorang ilmuwan politik di Universitas Chulalongkorn.

    (fab/fab)