partai: PBB

  • Israel Akui Ada Kegagalan Profesional Saat Bunuh 15 Tenaga Medis Gaza

    Israel Akui Ada Kegagalan Profesional Saat Bunuh 15 Tenaga Medis Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah gelombang kecaman global dan desakan internasional untuk dilakukan penyelidikan kejahatan perang, militer Israel akhirnya mengakui terjadinya sejumlah “kegagalan profesional” serta pelanggaran perintah dalam insiden tragis yang menewaskan 15 petugas penyelamat di Gaza selatan pada 23 Maret lalu.

    Dalam pernyataan resmi yang dirilis Minggu (20/4/2025), militer Israel menyatakan bahwa penyelidikan internal menemukan bahwa peristiwa tersebut melibatkan “kesalahan operasional”, pelanggaran prosedur, dan kegagalan dalam pelaporan.

    “Investigasi telah mengidentifikasi beberapa kegagalan profesional, pelanggaran perintah, dan kegagalan untuk melaporkan insiden secara penuh,” kata militer Israel, dilansir The Guardian.

    Sebagai akibat dari temuan tersebut, wakil komandan Brigade Golani IDF yang memimpin operasi saat itu akan diberhentikan dari jabatannya karena dinilai bertanggung jawab di lapangan serta memberikan laporan yang “tidak lengkap dan tidak akurat” selama pengarahan.

    Sementara itu, seorang komandan lain yang unitnya juga beroperasi di Rafah, tempat kejadian berlangsung, akan dikenakan sanksi disipliner karena tanggung jawab keseluruhan atas insiden tersebut.

    Namun, meskipun mengakui kesalahan, militer Israel tidak merekomendasikan adanya tindakan pidana terhadap unit-unit yang terlibat. Mereka juga menyatakan tidak ditemukan pelanggaran terhadap kode etik militer IDF. Hasil penyelidikan tersebut kini telah diserahkan kepada Jaksa Militer Israel.

    Pernyataan ini memicu respons tajam, termasuk dari Menteri Keamanan Nasional Israel yang beraliran sayap kanan ekstrem, Itamar Ben-Gvir, yang menyebut keputusan untuk memecat wakil komandan sebagai “kesalahan besar”.

    Kuburan Massal

    Insiden ini menewaskan delapan paramedis Bulan Sabit Merah Palestina, enam petugas pertahanan sipil, dan satu staf PBB saat mereka tengah menjalankan misi penyelamatan di Gaza selatan.

    Jenazah mereka baru ditemukan beberapa hari kemudian dalam kuburan massal berpasir, bersama kendaraan mereka yang hancur. Seorang pejabat PBB mengatakan bahwa para korban “dibunuh satu per satu”.

    Awalnya, Israel mengeklaim bahwa kendaraan medis tersebut tidak menyalakan sinyal darurat saat terjadi penembakan. Namun, klaim itu terbantahkan setelah ditemukan rekaman video dari ponsel salah satu korban yang menunjukkan adanya lampu darurat menyala saat penembakan terjadi.

    Penyelidikan militer menemukan bahwa kejadian tersebut merupakan “kesalahpahaman operasional” akibat penglihatan malam yang buruk, yang menyebabkan komandan batalion menduga bahwa ambulans yang ada adalah milik kelompok Hamas.

    Namun, video dari lokasi menunjukkan bahwa ambulans jelas terlihat dengan lampu darurat menyala.

    “Kami mengatakan ini adalah kesalahan, namun bukan kesalahan yang terjadi setiap hari,” ujar Mayor Jenderal Yoav Har-Even, ketua tim investigasi militer.

    Selain itu, laporan militer juga menyatakan bahwa penembakan terhadap kendaraan PBB yang melintas 15 menit kemudian juga merupakan pelanggaran perintah langsung.

    Kecaman Internasional

    Bulan Sabit Merah Palestina secara tegas menolak hasil penyelidikan militer Israel.

    “Laporan itu penuh kebohongan. Tidak sah dan tidak dapat diterima karena mencoba membenarkan pembunuhan dan mengalihkan tanggung jawab kepada kesalahan pribadi komando lapangan, padahal kenyataannya sangat berbeda,” tegas Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah kepada AFP.

    Para pengacara hak asasi manusia juga mengkritik keras proses penyelidikan, menyebutnya tidak independen karena dilakukan oleh militer Israel sendiri.

    “Tidak ada yang objektif atau netral dari penyelidikan ini. Kasus ini seharusnya langsung masuk ke penyidikan pidana. Tapi yang terjadi justru militer menyelidiki dirinya sendiri, dan lagi-lagi bukti pelanggaran hukum internasional serta kejahatan perang disapu di bawah karpet,” ujar Sawsan Zaher, pengacara HAM Palestina yang berbasis di Israel.

    Laporan tersebut juga menyatakan bahwa enam dari 15 korban adalah militan Hamas, meskipun tidak disertai bukti lebih lanjut. Klaim semacam ini sebelumnya juga kerap dibantah oleh Bulan Sabit Merah.

    Seorang pejabat forensik di Gaza, Ahmed Dhair, yang melakukan otopsi terhadap para korban, mengungkapkan bahwa para korban tewas akibat tembakan di kepala dan dada, serta luka-luka yang disebabkan oleh bahan peledak, termasuk dugaan peluru peledak.

    Namun, ia mengatakan tidak menemukan tanda-tanda korban diikat, sebagaimana dugaan dari sejumlah saksi dan keluarga korban.

    Organisasi HAM Israel, Yesh Din, menyebut insiden ini sebagai contoh lain dari impunitas hampir total yang diberikan kepada tentara dalam operasi di Gaza.

    “Ini contoh lain dari impunitas hampir total bagi tentara atas insiden di Gaza. Dalam kasus ini, mereka cepat bertindak karena menghadapi tekanan internasional. Tapi dengan hanya memberikan sanksi ringan pada satu komandan, mereka justru menggagalkan peluang untuk penyidikan pidana yang lebih luas,” ujar Ziv Stahl, Direktur Eksekutif Yesh Din.

    Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah menyatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant sedang dalam proses penyelidikan atas dugaan kejahatan perang.

    Meski begitu, Israel yang bukan anggota ICC selalu menyatakan bahwa sistem hukumnya mampu menyelidiki pelanggaran militer secara internal. Netanyahu bahkan menuduh ICC bersikap antisemit.

    Sementara itu, satu dari dua paramedis yang selamat dalam insiden tersebut, Assad al-Nsasrah, dilaporkan masih ditahan oleh Israel hingga pekan lalu, menurut pernyataan Bulan Sabit Merah Palestina.

    (luc/luc)

  • Masjid Al Aqsa Mau Dihancurkan Israel, Pemerintah Palestina Khawatir dengan Ancaman yang Beredar

    Masjid Al Aqsa Mau Dihancurkan Israel, Pemerintah Palestina Khawatir dengan Ancaman yang Beredar

    PIKIRAN RAKYAT – Tak hanya Gaza, Israel juga menargetkan wilayah-wilayah lain di Palestina dalam melancarkan serangannya. Teranyar, masjid suci Al Aqsa ditargetkan untuk dihancurkan.

    Hal ini telah beredar di antara organisasi pemukim Israel yang mengancam akan melakukan penghancuran salah satu masjid penting bagi umat Islam tersebut. Hal ini telah menuai reaksi keras dari Pemerintah Palestina.

    Pemerintah Palestina begitu khawatir dengan ancaman dihancurkannya Masjid Al Aqsa yang terletak di Yerusalem. Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat memperingatkan adanya seruan oleh organisasi pemukim Israel.

    Seruan pemukim Israel itu beredar di media sosial dengan menggunakan bahasa ibrani. Selain berencana menghancurkan Masjid Al Aqsa, pemukim Israel; juga berencana membangun kuil ketika Al Aqsa dihancurkan.

    Dilaporkan Al Jazeera, kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan simbol identitas Palestina. Kompleks ini dikelola oleh Yordania, tetapi akses ke situs itu sendiri dikontrol oleh tentara Israel. 

    Kompleks ini juga dianggap sebagai situs penting oleh orang Yahudi, yang meyakini bahwa kompleks ini adalah situs Bait Suci Pertama dan Kedua, yang terakhir dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.

    Kekhawatiran pemerintah Palestina ini juga ditambah dengan beredarnya video buatan AI yang menggambarkan penghancuran Masjid Al Aqsa dan pembangunan ‘Kuil Ketiga’. Video tersebut diberi judul ‘Tahun Depan di Yerusalem’ dipublikasikan di media sosial.

    Menanggapi video kontroversial tersebut, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan video tersebut sebagai hasutan.

    “Hasutan sistematis untuk meningkatkan penargetan situs suci Kristen dan Islam di Yerusalem yang diduduki. Kementerian menyerukan kepada masyarakat internasional dan lembaga PBB terkait untuk menangani hasutan ini dengan sangat serius, dan mengambil tindakan yang diwajibkan oleh hukum internasional,” katanya.

    Kerap dikunjungi politisi dan pemukim Israel

    Politisi sayap kanan Israel serta pemukim Israel kerap mengunjungi kawasan Al Aqsa. Mereka melakukan ritual keagamaan di kawasan tersebut dengan perlindungan pasukan Israel. 

    Berdasarkan status quo yang telah berlaku selama puluhan tahun yang dipertahankan oleh otoritas Israel, warga Yahudi dan non-Muslim lainnya diizinkan untuk mengunjungi kompleks di Yerusalem Timur yang diduduki selama jam-jam tertentu, tetapi mereka tidak diizinkan untuk berdoa di sana atau memperlihatkan simbol-simbol keagamaan.

    Agustus lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menimbulkan kemarahan dengan mengatakan ia akan membangun sinagog Yahudi di kompleks Masjid Al Aqsa, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

    Pernah dianggap sebagai gerakan pinggiran, kampanye untuk membangun ‘Kuil Ketiga/ di Al-Aqsa kini berkembang di Israel.

    Sejak menjabat pada Desember 2022, Ben-Gvir, sebagai menteri keamanan nasional, telah mengunjungi tempat suci tersebut sedikitnya enam kali dan menuai kecaman keras.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ribuan Warga Lampung Turun ke Jalan Dukung Palestina: Tutup Keran Produk Israel di Indonesia

    Ribuan Warga Lampung Turun ke Jalan Dukung Palestina: Tutup Keran Produk Israel di Indonesia

    Pernyataan sikap tersebut juga memuat tuntutan agar pemerintah Indonesia lebih aktif di forum internasional, seperti PBB, OKI, dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC), guna memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina dan menyeret pelaku kejahatan perang ke meja hijau.

    Aliansi mendesak agar Indonesia mendorong ICC untuk memproses penangkapan tokoh-tokoh militer Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang diduga terlibat dalam genosida di Palestina.

    “Kami mengajak lembaga pendidikan, akademisi, serta tokoh masyarakat untuk mengarusutamakan isu Palestina dalam kurikulum dan diskusi publik sebagai bentuk edukasi,” terang dia.

  • Houthi Sebut 12 Orang Tewas dan 30 Terluka Akibat Serangan AS di Yaman

    Houthi Sebut 12 Orang Tewas dan 30 Terluka Akibat Serangan AS di Yaman

    Jakarta

    Kelompok Houthi mengatakan serangan udara Amerika Serikat (AS) kembali menggempur ibu kota Yaman, Sana’a. Serangan AS itu disebut menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 30 orang.

    Dikutip AFP, Senin (21/4/2025), Kantor berita Saba yang dikelola Houthi mengutip kementerian tersebut mengatakan korban tewas dan cedera berasal dari serangan semalam oleh Amerika. Serangan itu terjadi di sebuah pasar dan zona permukiman di distrik Farwa, Sanaa.

    Serangan lainnya dilaporkan Minggu malam di provinsi tengah Marib, Hodeida di barat dan benteng Houthi di Saada di utara, kata Saba.

    Sebagai informasi, militer AS telah melakukan serangan hampir setiap hari selama sebulan terakhir, dengan menargetkan “Kelompok Houthi yang didukung Iran” untuk menghentikan serangan terhadap pengiriman internasional di Teluk.

    Satu serangan Kamis di pelabuhan minyak Ras Issa menewaskan 80 orang dan melukai 150 orang, menurut kelompok Houthi.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan rasa prihatin atas serangan AS. Namun, dia juga meminta Houthi untuk menghentikan serangan rudal terhadap Israel dan pengiriman barang ke Teluk.

    Houthi memulai serangan rudal sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas saat Hamas memerangi pasukan Israel di Gaza. Serangan AS dimulai pada bulan Januari 2024, tetapi telah ditingkatkan sejak Presiden Donald Trump menjabat tahun ini.

    (idn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Resmi Bersalah, Perwira IDF Dipecat Buntut Pembunuhan 15 Paramedis di Gaza – Halaman all

    Resmi Bersalah, Perwira IDF Dipecat Buntut Pembunuhan 15 Paramedis di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) resmi memecat wakil komandan unit pengintaian Brigade Golani terkait insiden pembunuhan 15 paramedis di Rafah, Gaza selatan, Minggu (20/4/2025).

    Perwira IDF itu dinyatakan bersalah setelah pasukannya menembaki konvoi ambulans dan kendaraan darurat di Rafah, Gaza selatan pada 23 Maret 2025 lalu.

    Wakil komandan itu dicopot dari jabatannya karena membuat laporan palsu tentang insiden tersebut selama penyelidikan awal.

    Dikutip dari The Times of Israel, IDF juga mengatakan komandan Brigade Lapis Baja Cadangan ke-14 — unit yang memimpin operasi di Rafah saat pembunuhan para petugas medis terjadi — secara resmi dikecam atas “tanggung jawab keseluruhannya atas insiden tersebut”, termasuk pengelolaan tempat kejadian setelahnya.

    Keputusan ini diambil oleh Kepala Komando Selatan, Mayjen Yaniv Asor, dan disetujui oleh Kepala Staf IDF Letjen Eyal Zamir.

    Keputusan ini diambil setelah adanya investigasi terhadap insiden yang dipimpin oleh Mayjen (purn.) Yoav Har-Even, kepala Mekanisme Penilaian Pencari Fakta Staf Umum, sebuah badan militer independen yang bertugas menginvestigasi insiden-insiden tak lazim selama perang.

    Investigasi Har-Even menemukan bahwa tidak ada pelanggaran kode etik IDF selama insiden tersebut, tetapi ada beberapa “kesalahan profesional” dan tindakan pasukan yang melanggar protokol militer, di samping kegagalan untuk melaporkan insiden tersebut secara lengkap.

    Menurut kronologi penyelidikan, pada malam tanggal 23 Maret, Divisi Gaza IDF memulai operasi untuk mengepung daerah Tel Sultan di Rafah.

    Pasukan unit pengintai Brigade Golani, yang beroperasi di bawah Brigade Lapis Baja ke-14, melakukan penyergapan di jalan yang menuju keluar Tel Sultan, sekitar pukul 02.30 dini hari.

    Pada pukul 03.57 dini hari, pasukan melihat sebuah kendaraan — yang kemudian dipastikan sebagai ambulans — dan secara keliru mengidentifikasinya sebagai kendaraan polisi Hamas.

    Para prajurit melepaskan tembakan ke kendaraan itu, menyebabkannya berhenti di pinggir jalan.

    Pasukan mendekati mobil itu dan menemukan di dalamnya dua orang tewas dan satu orang hidup, yang terakhir dibawa untuk diinterogasi.

    Pria itu diidentifikasi sebagai anggota Hamas selama interogasi awal.

    Namun pada pagi harinya, ia dibebaskan dari tahanan setelah IDF melakukan pemeriksaan tambahan dan sampai pada kesimpulan bahwa ia bukan anggota Hamas.

    Karena para prajurit mengira mereka awalnya berhadapan dengan anggota Hamas, penyelidikan tersebut menyatakan bahwa pasukan tersebut “bersiap menghadapi kemungkinan” adanya pasukan musuh tambahan.

    Tak lama setelah insiden itu, beberapa kendaraan, termasuk ambulans dan truk pemadam kebakaran, melewati jalan yang sama dan tidak terkena tembakan dari pasukan yang menunggu untuk menyergap, menurut penyelidikan.

    Pada pukul 05.06 pagi, tentara Golani diberitahu oleh operator pesawat nirawak bahwa konvoi kendaraan mencurigakan sedang mendekati mereka.

    Operator pesawat nirawak tidak dapat memastikan bahwa kendaraan tersebut adalah ambulans, kata penyelidikan tersebut.

    Kendaraan tersebut — ambulans dan mobil pemadam kebakaran — berhenti sekitar 20 meter dari beberapa pasukan yang menunggu dalam penyergapan.

    Lalu beberapa orang, yang kemudian dipastikan sebagai petugas medis dan pekerja penyelamat, berlari keluar untuk merawat mereka yang berada di kendaraan pertama yang diserang.

    Komandan penyergapan — wakil komandan unit pengintaian Brigade Golani — diposisikan sedemikian rupa sehingga ia tidak dapat melihat ambulans, tetapi hanya mobil pemadam kebakaran, yang ia salah identifikasi sebagai truk biasa, kata penyelidikan tersebut.

    Dia juga tidak dapat melihat lampu pada mobil pemadam kebakaran secara penuh, menurut penyelidikan.

    Pernyataan awal IDF tentang insiden tersebut secara keliru mengklaim bahwa kendaraan penyelamat tidak menyalakan lampu, berdasarkan kesaksian yang tidak akurat dari para prajurit. Rekaman menunjukkan bahwa lampu tersebut terlihat.

    Komandan tersebut melepaskan tembakan terlebih dahulu, karena mengira penyamaran penyergapan telah terbongkar dan pasukan Hamas tengah bersiap menyerang mereka.

    Pasukan itu menyerbu ke arah kendaraan, melepaskan tembakan ke arah tersangka selama sekitar tiga menit.

    Para tentara berhenti menembaki saat mereka mencapai jalan tempat ambulans berhenti, dan setelah mencapai kendaraan, mereka menyadari bahwa mereka telah menembaki orang-orang yang tidak bersenjata.

    Pasukan tersebut menghabiskan sekitar empat menit di lokasi kejadian sebelum kembali ke lokasi penyergapan.

    Penyelidikan menemukan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pasukan tersebut memborgol petugas penyelamat sebelum atau setelah membunuh mereka, atau bahwa mereka mengeksekusi salah satu dari mereka.

    Pada pukul 05.18 pagi, sebuah truk pikap PBB yang diberi label jelas tiba di area tersebut.

    Pasukan mengidentifikasi bahwa itu adalah kendaraan PBB dan, melanggar protokol, melepaskan tembakan ke arahnya.

    Penyelidikan mengatakan bahwa para prajurit berusaha membuat kendaraan itu meninggalkan area tersebut, tetapi dalam prosesnya, mereka menembaki kendaraan itu secara langsung, menewaskan seorang karyawan UNRWA.

    Sebanyak 15 warga Palestina tewas dalam insiden itu, meskipun enam di antaranya diidentifikasi secara anumerta oleh IDF sebagai anggota Hamas, kata militer.

    “Pemeriksaan tersebut mengidentifikasi beberapa kegagalan profesional, pelanggaran perintah, dan kegagalan untuk melaporkan insiden tersebut secara lengkap,” kata militer dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.

    “Kebakaran pada dua insiden pertama terjadi akibat kesalahpahaman operasional oleh pasukan, yang meyakini bahwa mereka menghadapi ancaman nyata dari pasukan musuh.”

    “Insiden ketiga melibatkan pelanggaran perintah selama pertempuran,” katanya.

    (*)

  • Israel Ancam Hamas Gegara Urusan Gencatan Senjata

    Israel Ancam Hamas Gegara Urusan Gencatan Senjata

    Jakarta

    Hamas mengisyaratkan menolak tawaran gencatan senjata dengan Israel. Israel pun berusaha terus menekan Hamas dengan ancamannya.

    Adapun kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera sebelumnya yang dimulai pada 19 Januari hanya berlangsung selama dua bulan dan gagal untuk diperpanjang. Israel ingin memperpanjang tahap pertama, namun Hamas bersikeras agar gencatan dilanjutkan ke tahap kedua sesuai pembahasan awal.

    Perundingan gencatan senjata dimulai kembali beberapa waktu terakhir. Seorang sumber Hamas menuturkan kepada AFP bahwa kelompoknya telah mengirimkan tanggapan tertulis pada Kamis (17/4) kepada para mediator, yang isinya merespons tawaran terbaru Israel untuk gencatan senjata selama 45 hari.

    Dalam tawaran terbaru itu, Tel Aviv menuntut pembebasan 10 sandera yang masih hidup, dengan imbalannya sebanyak 1.231 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel dan bantuan kemanusiaan kembali diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza.

    Namun, seorang pejabat Hamas menyebut bahwa tawaran Israel itu juga menuntut perlucutan senjata para petempur Hamas demi mengamankan akhir perang sepenuhnya. Tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

    “Kesepakatan parsial ini digunakan oleh (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu sebagai kedok untuk agenda politiknya… kami tidak akan terlibat dalam kebijakan ini,” tegas Al-Hayya sebagai kepala negosiator Hamas dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (17/4) malam.

    “Hamas mengupayakan kesepakatan komprehensif yang melibatkan pertukaran tahanan dalam satu paket sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan pendudukan dari Jalur Gaza, dan dimulainya rekonstruksi,” cetusnya.

    Bagaimana respons Israel atas penolakan ini? Baca halaman selanjutnya.

    Israel Serang Hamas

    Foto: Kawasan pengungsi di Khan Younis (REUTERS/Hatem Khaled)

    Namun, isyarat penolakan gencatan senjaran itu dijawab oleh Israel dengan serangan. Serangan udara Israel menghantam wilayah Jalur Gaza, termasuk Khan Younis.

    Sedikitnya 24 orang, termasuk 10 orang di satu keluarga yang sama, tewas akibat rentetan gempuran Israel tersebut.

    Kepala negosiator Hamas, Khalil al-Hayya, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4/2025), menolak apa yang disebutnya sebagai “kesepakatan parsial” Israel dan menyerukan “kesepakatan komprehensif” untuk menghentikan perang yang telah berkecamuk selama 18 bulan terakhir.

    Al-Hayya juga mendesak adanya tekanan internasional untuk mengakhiri blokade total Israel terhadap Jalur Gaza yang dimulai sejak 2 Maret lalu.

    Seruan itu muncul setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang kondisi yang semakin memburuk dan kekurangan obat-obatan serta kebutuhan pokok lainnya bagi 2,4 juta orang di Jalur Gaza yang terkepung.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan bahwa serangan udara Israel menghantam area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, pada Jumat (18/4) pagi.

    Bassal menyebut para personelnya telah “mengevakuasi jenazah 10 korban tewas dan sejumlah besar korban luka dari rumah keluarga Baraka dan rumah-rumah di sekitarnya” menyusul serangan tersebut.

    Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 14 orang lainnya tewas dalam beberapa serangan udara Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza, termasuk sedikitnya dua serangan yang menghantam tenda-tenda yang menampung para pengungsi Palestina.

    Ratusan ribu orang terpaksa mengungsi sejak perang dimulai pada Oktober 2023 lalu, dengan kebanyakan memilih berlindung di kamp-kamp pengungsian di Jalur Gaza. Namun tempat pengungsian itu terancam sejak militer Israel melanjutkan kembali serangan udara dan darat pada 18 Maret lalu.

    Israel Bakal Intensifkan Tekanan ke Hamas

    Foto: PM Israel Benjamin Netanyahu saat kunjungi Gaza pada 15 April lalu (AFP PHOTO/HANDOUT/GPO)

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu turut merespons penolakan Hamas. Ia memerintahkan militernya untuk mengintensifkan tekanan pada Hamas.

    Dilansir Reuters, Minggu (20/4/2025), dalam pidato yang disiarkan pada Sabtu malam, Netanyahu mengatakan meskipun perang harus dibayar mahal, Israel mengaku akan terus berjuang hingga menang.

    “Tidak punya pilihan selain terus berjuang demi eksistensi kami, hingga menang,” ujar Netanyahu.

    Mediator Mesir telah berupaya memulihkan gencatan senjata, yang ditinggalkan Israel bulan lalu setelah berupaya memperpanjang gencatan senjata sementara yang telah membebaskan 38 sandera.

    Hamas, yang militannya melakukan serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang, mengatakan mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa berdasarkan kesepakatan untuk mengakhiri perang.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Duh, PBB Sebut Ekonomi Global Terancam Resesi Gegara Tarif Trump

    Duh, PBB Sebut Ekonomi Global Terancam Resesi Gegara Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) memproyeksikan perekonomian global berada dalam ancaman resesi akibat eskalasi perang dagang akibat penerapan tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dalam laporan terbaru bertajuk Trade and Development Foresights 2025: Under Pressure – Uncertainty Reshapes Global Economic Prospects, lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi global melambat ke 2,3% pada 2025.

    Angka tersebut ada di bawah pertumbuhan 2,5%, yang merupakan ambang batas ancaman fase resesi global. Proyeksi tersebut sekaligus menandai perlambatan tajam dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan tahunan rerata periode sebelum pandemi, yang bahkan sudah lamban.

    “Permintaan yang lemah, guncangan kebijakan perdagangan, turbulensi keuangan, dan ketidakpastian sistemik meningkatkan tekanan, khususnya bagi negara-negara berkembang,” tulis laporan UNCTAD dikutip Minggu (20/4/2025).

    UNCTAD menggarisbawahi bahwa ketidakpastian mendorong ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah. Masalahnya, pada awal 2025, indeks ketidakpastian kebijakan ekonomi mencapai level tertingginya dalam seabad terakhir.

    Rinciannya, indeks ketidakpastian kebijakan ekonomi mencapai 460,2 pada Januari 2025. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir dimana mengalahkan rekor 436,7 saat awal pandemi Covid-19 atau pada Mei 2020.

    Sebagai perbandingan, UNCTAD mencatat rata-rata indeks ketidakpastian kebijakan ekonomi hanya berada di angka 100 selama 1997—2014.

    Tak sampai situ, pada April 2025, peningkatan kekhawatiran atas prospek ekonomi global dan perubahan kebijakan perdagangan memicu turbulensi keuangan yang besar. Pasar mengalami koreksi tajam dan kerugian yang signifikan setelah berminggu-minggu mengalami volatilitas.

    UNCTAD mencatat indeks ketakutan (fear index) finansial yang merupakan pengukur volatilitas pasar saham AS mencapai level tertinggi ketiga dalam sejarah yaitu 52,33. Angka tersebut hanya kalah dari indeks ketakutan saat pandemi Covid-19 di tahun 2020 dan krisis keuangan global 2008.

    Belum lagi dinamisme perdagangan barang yang mulai memudar. Peningkatan perdagangan global pada akhir 2024 dan awal 2025 sebagian didorong oleh permintaan yang meningkat.

    Hanya saja usai penerapan tarif baru diumumkan oleh Trump, peningkatan tersebut diperkirakan akan berbalik sepanjang tahun ini. UNCTAD mencatat, antara awal Januari dan akhir Maret 2025, Indeks Angkutan Kontainer Ekspor Shanghai Komprehensif yang merupakan barometer utama aktivitas pengiriman dan perdagangan internasional dimana mengalami penurunan hingga 40%.

    Ketidakpastian kebijakan perdagangan, yang kini mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah (indeksnya mencapai 603,08 pada Maret 2025), diyakini sangat membebani keyakinan bisnis dan perencanaan jangka panjang.

    Akibatnya, produsen dan investor menunda keputusan, menilai ulang strategi rantai pasokan, dan meningkatkan upaya manajemen risiko.

    “Fragmentasi geoekonomi yang terjadi saat ini, jika tidak diatasi, dapat memperparah kemerosotan ekonomi,” jelas laporan UNCTAD.

    Di samping itu, UNCTAD melihat terdapat peluang dari ancaman tarif Trump yaitu meningkatkan perdagangan dan integrasi antara negara-negara berkembang atau Selatan-Selatan.

    UNCTAD mencatat perdagangan antar negar Selatan-Selatan telah mencapai sekitar sepertiga dari perdagangan global—berkembang lebih cepat daripada arus perdagangan lainnya. Perdagangan intra-regional, khususnya di Asia Timur dan Asia Tenggara, membantu mendorong pertumbuhan tersebut.

    Oleh sebab itu, UNCTAD pun memberikan lima rekomendasi kebijakan untuk meminimalisir dampak negatif dari eskalasi perang dagang yang terjadi belakangan.

    Pertama, memperkuat koordinasi kebijakan regional dan internasional untuk memulihkan kepastian dalam arus perdagangan dan keuangan.

    Kedua, meningkatkan kerja sama multilateral untuk menstabilkan pasar dan melindungi ekonomi yang rentan.

    Ketiga, membangun hubungan perdagangan dan ekonomi yang ada antara negara-negara berkembang sebagai jalur menuju ketahanan dan penyangga terhadap guncangan global.

    Keempat, menyeimbangkan kembali prioritas fiskal, beralih dari lonjakan belanja militer menuju infrastruktur berkelanjutan, perlindungan sosial, dan aksi iklim.

    Kelima, menyelaraskan kebijakan fiskal, moneter, dan industri dengan tujuan pembangunan jangka panjang.

  • Tolak Segala Bentuk Pemindahan Warga Palestina

    Tolak Segala Bentuk Pemindahan Warga Palestina

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani tegas menolak upaya Israel Penjajah mengusir warga Palestina dari tanah air mereka sendiri. Ia meminta negara-negara di dunia sepakat dan kuat soal komitmen ini.

    Jika Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih sudah siap melangsungkan pemindahan sementara warga Gaza ke Indonesia, Puan punya itikat yang bertolak belakang.

    Menurutnya, masyarakat Palestina harus tetap berada di tanah mereka, sebab pemindahan sama saja mengambil paksa hak tinggal dan mengusir mereka dari rumahnya.

    “Kita harus dengan tegas menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina. Gaza adalah rumah mereka. Tidak ada usulan untuk merelokasi warga Palestina ke luar tanah mereka yang boleh diterima,” kata Puan sebagaimana keterangan tertulis, dikutip Minggu, 20 April 2025.

    Puan menyampaikan hal itu sejatinya saat memberikan sambutan dalam forum kelompok parlemen yang mendukung Palestina, atau The Group of Parliaments in support of Palestine di Istanbul, Turki, Jumat, 18 April 2025, sore waktu setempat.

    “Pada saat yang sama, kita harus mulai mempersiapkan masa depan. Gaza perlu dibangun kembali tidak hanya dengan batu bata, tetapi dengan martabat, keadilan, dan harapan,” ujarnya dia.

    Usul Rekonstruksi oleh Pihak Palestina

    Puan menyampaikan bahwa proses rekonstruksi di Palestina sebaiknya dipimpin langsung oleh pihak Palestina, sesuai dengan kebutuhan dan prioritas mereka sendiri. Ia menilai, peran komunitas internasional seharusnya bersifat mendukung, bukan mengambil alih kendali.

    Ia juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil Palestina serta upaya untuk mengembalikan stabilitas di wilayah tersebut. Karena itu, menurutnya, parlemen di berbagai negara perlu mendukung dan memperkuat seruan tersebut.

    Puan turut mengingatkan bahwa para anggota parlemen memiliki pengaruh melalui suara mereka, yang dapat mendorong kebijakan pemerintah masing-masing dan membentuk opini di tingkat global.

    “Mari kita bekerja dengan keberanian, keyakinan, dan belas kasih untuk mewujudkan perdamaian di Palestina. Mari kita berdiri dengan teguh berani untuk perdamaian, keadilan, dan rakyat Palestina,” katanya.

    Puan lantas mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza karena situasi yang semakin genting.

    Ia juga mengingatkan bahwa tujuan utama forum parlemen pendukung Palestina adalah mewujudkan negara Palestina yang berdaulat, damai, dan sejahtera melalui solusi dua negara.

    “Oleh karena itu, kita perlu bekerja sama melalui forum antarparlemen untuk memperkuat seruan solusi dua negara. Perdamaian di Gaza tidak hanya penting bagi warga Palestina, tetapi juga penting bagi Timur Tengah; dan perdamaian di Timur Tengah sangat penting bagi stabilitas dunia,” tutur Puan. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bapenda Batam targetkan penerimaan pajak 2025 naik jadi Rp1,79 triliun

    Bapenda Batam targetkan penerimaan pajak 2025 naik jadi Rp1,79 triliun

    Ilustrasi – Bapenda Batam, Kepri. ANTARA/Jessica

    Bapenda Batam targetkan penerimaan pajak 2025 naik jadi Rp1,79 triliun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 April 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan penerimaan pajak daerah pada 2025 mengalami kenaikan menjadi Rp1,796 triliun dari sebelumnya ditetapkan Rp1,734 triliun. Sekretaris Bapenda Batam M Aidil Sahalo menyampaikan kenaikan target tersebut akan dibahas lebih lanjut bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batam pada Mei mendatang.

    “Kami melakukan pertemuan dengan beberapa stakeholder yakni Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Real Estat Indonesia (REI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mencari informasi dan mendapat masukan,” kata Aidil saat dihubungi di Batam, Ahad.

    Menurutnya, dua sektor utama penyumbang pajak Batam adalah pariwisata yakni hotel, restoran, dan hiburan serta pajak properti yakni pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bea perolehan atas hak tanah dan bangunan (BPHTB). Katanya, sejumlah target sektor mengalami perubahan, ada yang diturunkan, tetap, dan ada yang dinaikkan.

    “Target pajak reklame kami turunkan dari Rp23 miliar menjadi Rp18 miliar, karena akan dilakukan penertiban titik-titik reklame. Pajak jasa parkir juga diturunkan dari Rp16 miliar menjadi Rp10 miliar karena tren tiga bulan pertama belum menunjukkan peningkatan,” ujarnya.

    Di sisi lain, beberapa sektor justru mengalami peningkatan target.

    “BPHTB dari target awal Rp430 miliar kami naikkan menjadi Rp493 miliar, sama dengan capaian akhir tahun 2024,” tambah Aidil.

    Bapenda Batam juga mempertimbangkan dampak Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang penghematan belanja pemerintah yang diprediksi berpengaruh pada sektor hotel dan restoran. Namun, pihaknya dan pemangku kepentingan setempat tetap optimis melihat prospek pembangunan hotel baru oleh Grup Harbour Bay yang akan memberi kontribusi tambahan dari sektor wisatawan mancanegara.

    “Jadi, ini baru prediksi dari Bapenda. Bisa saja berubah tergantung pembahasan selanjutnya dengan TAPD dan banggar di bulan Mei,” sebutnya.

    Sumber : Antara

  • Bertemu Ketua Parlemen Palestina, Puan: Dukungan Indonesia Tidak Akan Surut – Page 3

    Bertemu Ketua Parlemen Palestina, Puan: Dukungan Indonesia Tidak Akan Surut – Page 3

    Secara diplomatik, Puan menyebut dukungan Indonesia untuk Palestina tak hanya dilakukan oleh pemerintah. Sejalan dengan langkah pemerintah Indonesia, DPR RI juga terus ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

    “Di tengah eskalasi kekerasan yang semakin brutal di Gaza dan wilayah Palestina lainnya, DPR RI selalu menegaskan posisi Indonesia yang menolak aksi-aksi kekerasan,” kata Puan.

    “Baik di meja-meja bilateral dan forum-forum internasional, DPR terus menyuarakan dukungan bagi Palestina dan mengajak negara-negara dunia agar mengupayakan terciptanya perdamaian di Palestina,” sambungnya.

    Menurut Puan, langkah DPR ini sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia yang ingin perdamaian dunia dapat terwujud. Dalam berbagai pertemuan multilateral, seperti Inter-Parliamentary Union (IPU), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), maupun forum ASEAN dan PBB, DPR RI konsisten mengangkat isu pelanggaran HAM berat yang menimpa warga Palestina.

    Saat berbicara di forum The Group of Parliaments in support of Palestine yang digelar di Turki, Puan menyerukan tuntutan kolektif kepada negara-negara lain untuk membantu memulihkan keadaan di Gaza dan agar Israel menghentikan serangan.

    Puan juga mendorong diplomasi konkret untuk gencatan senjata permanen dan akses bantuan kemanusiaan yang tidak terhalang.

    “Kita harus memimpin dalam mempromosikan resolusi damai dan menolak kekerasan sebagai sarana untuk menyelesaikan perselisihan. Serangan Israel terhadap warga sipil termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua di Gaza dan Tepi Barat harus dihentikan,” papar Puan Maharani.