partai: PBB

  • 2
                    
                        Iran Umumkan Perang Lawan Israel
                        Internasional

    2 Iran Umumkan Perang Lawan Israel Internasional

    Iran Umumkan Perang Lawan Israel
    Tim Redaksi
    TEHERAN, KOMPAS.com
    – Iran menyebut serangkaian gempuran udara Israel pada Jumat (13/6/2025) sebagai deklarasi perang, setelah Tel Aviv meluncurkan serangan besar-besaran ke sekitar 100 target di wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir penting.
    Dalam pernyataan resminya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi pahit dan menyakitkan atas serangan tersebut.
    Militer Iran menegaskan, tidak ada batasan terhadap bentuk balasan yang akan mereka ambil.
    Serangan Israel menargetkan infrastruktur strategis Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natanz.
    Beberapa tokoh penting Iran dilaporkan tewas, seperti Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri dan Kepala Garda Revolusi Hossein Salami.
    Media pemerintah Iran juga menyebutkan bahwa sejumlah ilmuwan nuklir menjadi korban.
    Ayatollah Khamenei langsung menunjuk pengganti untuk para pejabat tinggi yang tewas. Seorang penasihat senior pemimpin tertinggi juga dilaporkan terluka.
    Iran pun tidak tinggal diam. Beberapa jam setelah serangan Israel, Teheran meluncurkan sekitar 100 
    drone
    ke wilayah Israel sebagai bentuk balasan.
    Sistem pertahanan udara Israel dilaporkan berhasil mencegat sebagian
    drone
    di luar wilayahnya.
    Sementara itu, Yordania mengklaim telah mencegat pesawat dan rudal yang melanggar wilayah udaranya.
    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Dewan Keamanan segera menyikapi serangan Israel.
    “Ini adalah deklarasi perang,” kata Araghchi, sebagaimana dikutip kantor berita
    AFP
    .
    Amerika Serikat menegaskan tidak terlibat dalam operasi Israel. Presiden AS Donald Trump menyatakan kepada
    Fox News,
    ia sudah mengetahui rencana serangan tersebut. Dia juga menegaskan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
    Meski membantah keterlibatan, Washington memperingatkan Iran agar tidak menargetkan kepentingan atau personel Amerika Serikat. Namun, Iran menyatakan bahwa AS tetap akan bertanggung jawab atas konsekuensi yang ditimbulkan.
    Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, serangan ke Iran bertujuan menghentikan program nuklir Iran yang disebutnya “tak bisa dibatalkan begitu saja”. Ia menyebut bahwa operasi militer akan berlanjut selama diperlukan.
    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan, “Serangan tepat sasaran terhadap para komandan senior mengirimkan pesan yang jelas bahwa siapa pun yang berupaya menghancurkan Israel akan dihapuskan.”
    Perang Israel-Iran ini berdampak pada ekonomi global. Harga minyak melonjak dan pasar saham internasional mengalami tekanan.
    Trump memperingatkan potensi konflik besar di kawasan dan menyatakan bahwa AS telah menarik staf dari Timur Tengah sebagai langkah antisipasi.
    Ketegangan antara Iran dan Israel bukan hal baru. Sejak serangan Hamas yang disusul perang di Gaza pada Oktober 2023, Israel memperketat sikap terhadap Teheran.
    Tahun lalu, kedua negara bahkan terlibat serangan langsung. Iran dikenal mendukung kelompok proksi seperti Hezbollah di Lebanon dan Houthi di Yaman.
    Israel kembali menyerukan aksi global setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menuduh Iran melanggar kewajiban internasional terkait program nuklirnya.
    Menanggapi tuduhan itu, Kepala Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami menyebut resolusi IAEA sebagai “ekstremis”, dan mengumumkan rencana peluncuran fasilitas pengayaan baru di lokasi yang lebih aman.
    Iran saat ini memperkaya uranium hingga tingkat kemurnian 60 persen, jauh di atas batas 3,67 persen yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015. Meskipun demikian, angka ini masih di bawah 90 persen yang dibutuhkan untuk memproduksi senjata nuklir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Iran Laporkan 78 Orang Tewas Akibat Serangan Israel

    Iran Laporkan 78 Orang Tewas Akibat Serangan Israel

    Teheran

    Serangan Israel terhadap Iran telah menewaskan 78 orang, termasuk komandan militer tinggi. Serangan ini juga melukai lebih dari 320 orang.

    “Sejauh ini, 78 orang, termasuk pejabat militer senior, telah menjadi martir dan lebih dari 320 lainnya terluka. Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak,” kata duta besar Iran untuk PBB Amir Iravani kepada Dewan Keamanan, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/6/2025).

    Dilansir Associated Press (AP), Iravani mengatakan Israel melakukan lebih banyak “tindakan agresi” yang menargetkan beberapa lokasi sipil dan militer di beberapa kota di Iran.

    “Kekejaman ini merupakan tindakan terorisme negara yang jelas dan pelanggaran hukum internasional yang mencolok,” kata Iravani.

    Dia menambahkan lebih dari 320 orang lainnya terluka. “Mayoritas dari mereka (adalah) warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak,” kata Iravani.

    Sebelumnya, militer Israel melancarkan gelombang serangan udara ke Iran. Israel mengatakan sejauh ini telah menyerang lebih dari 200 target di seluruh Iran.

    Dalam rentetan serangan ini, Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran. Salah satunya fasilitas nuklir Iran di Isfahan.

    “Saya sekarang dapat mengonfirmasi bahwa kami menyerang fasilitas nuklir di Isfahan. Operasi tersebut masih berlangsung,” kata Defrin.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Radiasi Terdeteksi di Fasilitas Nuklir Iran, Badan Nuklir PBB Bilang Begini

    Radiasi Terdeteksi di Fasilitas Nuklir Iran, Badan Nuklir PBB Bilang Begini

    Jakarta

    Radiasi terdeteksi di fasilitas nuklir Iran di Natanz usai serangan Israel. Badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tingkat radiasi di luar Fasilitas Nuklir Iran di Natanz tidak berubah.

    Dikutip CNN, Jumat (13/6/2025), menurut kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), tingkat radiasi di fasilitas pengayaan utama Iran di Natanz tetap “tidak berubah”.

    “Tingkat radiasi di luar fasilitas Natanz tetap tidak berubah. Jenis kontaminasi radioaktif yang ada di dalam fasilitas, terutama partikel alfa, dapat dikelola dengan tindakan perlindungan yang tepat,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan di X.

    Pengawas nuklir PBB mengonfirmasi bahwa Natanz telah diserang di tengah serangan Israel terhadap Iran, tetapi mengatakan sebelumnya tidak mengamati peningkatan tingkat radiasi di area tersebut.

    Sebelumnya, dilansir Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Juru Bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, berbicara kepada televisi pemerintah Iran, mengatakan Israel menembakkan rudal ke fasilitas Natanz beberapa kali untuk mencapai bagian bawah tanah. Dia mengonfirmasi bahwa telah terjadi kontaminasi di lokasi.

    “Beberapa kontaminasi terdeteksi di dalam fasilitas, tetapi kontaminasi ini tidak menyebar ke luar fasilitas,” kata Kamalvandi.

    Fasilitas nuklir Natanz Iran diketahui menjadi salah satu target serangan Israel. Iran mengonfirmasi adanya kerusakan di fasilitas nuklir tersebut.

    Sedikitnya enam ilmuwan nuklir Iran tewas akibat rentetan serangan militer Israel pada Jumat (13/6) waktu setempat. Serangan itu juga menewaskan kepala korps elite Garda Revolusi Iran Hossein Salami dan kepala staf angkatan bersenjata Iran Mohammad Bagheri.

    (idn/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rantai Pasok Minyak Dinilai Akan Terganggu Jika Konflik Iran-Israel Berkepanjangan

    Rantai Pasok Minyak Dinilai Akan Terganggu Jika Konflik Iran-Israel Berkepanjangan

    Rantai Pasok Minyak Dinilai Akan Terganggu Jika Konflik Iran-Israel Berkepanjangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengamat hubungan internasional dari Central Normal University, Tiongkok,
    Syaifuddin Zuhri
    mengingatkan kepada semua pihak bahwa
    rantai pasok energi
    , khususnya bahan bakar minyak, akan terganggu jika
    konflik Iran-Israel
    berlangsung berkepanjangan.
    Indonesia, menurutnya, akan terdampak hal ini jika rantai pasok energi terganggu.
    “Jadi kita tahu kalau di daerah Teluk dan daerah Timur Tengah adalah penghasil terbesar minyak atau energi dunia, sehingga perang ini jika terus berlanjut akan mengkhawatirkan dari rantai pasok energi global,” ujar Zuhri kepada Kompas.com, Jumat (13/6/2025).
    “Dan akan berdampak ke ekonomi global yang saat ini masih mengalami ketidakmenentuan. Dan ini yang akan berdampak juga ke Indonesia,” katanya lagi.
    Sebab itu, Zuhri menyarankan agar pemerintah Indonesia turut mengantisipasi konflik berkepanjangan antara Israel dan Iran agar tidak terus meluas dan berkepanjangan.
    Salah satunya adalah melalui jalur multilateral dan mendesak agar PBB mengambil tindakan atas serangan Israel.
    “Sehingga Indonesia mendorong lewat jalur-jalur PBB maupun jalur multilateral yang lain untuk bisa menghentikan apa yang dilakukan Israel ke Iran kali ini,” kata Zuhri.
    Sebelumnya, Israel melancarkan serangan ke ibu kota Iran, Teheran, pada Jumat dini hari.
    Serangan itu dikonfirmasi menewaskan salah satu perwira tinggi Garda Revolusi Iran, Hoseiin Salami.
    Dikutip dari Kompas.id, media-media Iran, antara lain IRNA dan Mehr, melaporkan tewasnya Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) tersebut.
    Charles Lister, peneliti senior Middle East Institute di Amerika Serikat, menyebut Mayjen Mohammed Bagheri juga tewas. Bagheri merupakan Kepala Staf IRGC.
    Sementara Tasnim News melaporkan, serangan Israel juga menewaskan Mohammad Mahdi Tehranchi dan Fereydoon Abbasi. Mereka ilmuwan senior dalam pengembangan nuklir Iran.
    Abbasi pernah jadi Kepala Badan Tenaga Atom Iran. Sementara Tehranchi jadi rektor Universitas Islam Azad.
    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui, Israel menyerang sejumlah rumah di Teheran, ibu kota Iran.
    Ia berkilah, rumah-rumah itu kediaman para petinggi militer Iran.
    Selain permukiman di Teheran, Israel juga menyasar sejumlah lokasi di beberapa provinsi lain.
    Di Isfahan, pusat pengembangan nuklir Iran, terdengar sejumlah ledakan. Reaktor nuklir Natanz juga dilaporkan disasar Israel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kedubes Iran di Jakarta Serukan Negara Islam dan Anggota Non-Blok Bersatu Kutuk Agresi Israel

    Kedubes Iran di Jakarta Serukan Negara Islam dan Anggota Non-Blok Bersatu Kutuk Agresi Israel

    GELORA.CO –  Republik Islam Iran menyerukan kepada seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengutuk agresi Israel terhadap Iran. Khususnya, negara-negara kawasan, negara-negara Islam, anggota Gerakan Non-Blok dan lainnya

    Sebelumnya, serangan militer Israel ke Iran terjadi pada Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat. Serangan itu menyasar sejumlah lokasi fasilitas nuklir, termasuk kawasan permukiman di Teheran dan beberapa kota lainnya di Iran.

    “Republik Islam Iran menyerukan kepada seluruh negara anggota PBB, khususnya negara-negara kawasan, negara-negara Islam, anggota Gerakan Non-Blok. Serta semua negara yang peduli terhadap perdamaian dan keamanan internasional untuk segera mengutuk agresi kriminal ini,” tulis Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

    Kedubes Iran menyebut, rezim Israel kembali melanggar integritas wilayah dan kedaulatan nasional Republik Islam Iran. Kedubes Iran menyatakan serangan tersebut telah menewaskan beberapa orang, termasuk warga sipil.

    Serangan itu, kata Kedubes, merupakan pelanggaran nyata terhadap Pasal 2 Ayat 4 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini merupakan tindakan agresi terang-terangan terhadap Republik Islam Iran.

    “Sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, Iran memiliki hak hukum dan sah untuk membela diri, dan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran akan merespons. Yaitu dengan seluruh kekuatan dalam waktu dan cara yang tepat demi mempertahankan kehormatan dan kedaulatan bangsa,” ucap Kedubes Iran.

    Kedubes Iran juga menyerukan kepada seluruh organisasi, media, dan para aktivis media sosial untuk bersikap objektif dan bertanggung jawab. Khusunya, dalam menyampaikan informasi serta meningkatkan kesadaran publik global tentang kejahatan dan dampak petualangan militer rezim Zionis.

  • Fraksi PKB Soroti Ketimpangan Silpa dan Temuan BPK dalam Rapat Paripurna DPRD Bondowoso

    Fraksi PKB Soroti Ketimpangan Silpa dan Temuan BPK dalam Rapat Paripurna DPRD Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kabupaten Bondowoso memberikan sejumlah catatan kritis dalam Pandangan Umum Fraksi terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) saat Rapat Paripurna, Jumat (13/6/2025).

    Kedua catatan itu yakni RPJMD Kabupaten Bondowoso 2025–2029 dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024,

    Apresiasi terhadap RPJMD

    FPKB menyatakan apresiasi terhadap penyusunan dokumen RPJMD yang dianggap telah mencerminkan visi, misi, dan janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati.

    Namun, fraksi juga menekankan pentingnya pembangunan manusia, bukan sekadar pembangunan fisik. Mereka mendorong pelibatan masyarakat secara lebih luas sebagai motor utama pembangunan.

    “RPJMD ini harus berangkat dari kondisi riil saat ini, capaian dan tantangan sebelumnya, serta sinkronisasi dengan rencana pemerintah provinsi dan pusat,” ujar Juru Bicara Fraksi PKB, Miarti.

    Sorotan Tajam

    Namun demikian, Fraksi PKB memberikan sorotan tajam terhadap laporan pertanggungjawaban APBD 2024. Salah satu yang dianggap fatal adalah kesalahan asumsi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) tahun 2024 yang jauh meleset.

    Dalam perencanaan, Silpa diasumsikan sebesar Rp140,1 miliar, namun hasil audit BPK menunjukkan hanya Rp96,5 miliar.

    “Ini bukan hanya kesalahan teknis, tapi berdampak langsung terhadap program APBD 2025. Mohon penjelasan dari pemerintah daerah atas ketidakcermatan ini,” tegas Miarti.

    Akibat kinerja keuangan yang dianggap buruk, Bondowoso bahkan tidak memenuhi syarat menerima Insentif Fiskal Daerah (IFD) untuk tahun 2025. Hal ini menambah panjang daftar catatan negatif yang disampaikan FPKB.

    Temuan BPK: Dari Pajak hingga Aset Daerah

    FPKB juga menyampaikan sejumlah temuan dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI, antara lain:

    – Banyak objek usaha yang belum terdaftar sebagai wajib pajak.
    – Kekurangan penerimaan pajak dari sektor makanan dan minuman.
    – Banyak objek reklame tidak berizin.
    – Penetapan pajak air tanah belum menggunakan regulasi terbaru.
    – Permasalahan pemutakhiran data PBB-P2 dan BPHTB.

    Dalam hal pengelolaan retribusi, FPKB menilai tata kelola masih lemah dan tidak sesuai ketentuan, seperti retribusi sampah, pasar, kesehatan, hingga parkir.

    Di sisi lain, pengelolaan aset juga menjadi sorotan. Bapenda belum menindaklanjuti piutang pajak dan retribusi sebesar Rp40,6 miliar.

    Selain itu, terdapat aset tetap yang belum ditetapkan status penggunaannya atau digunakan oleh pihak lain tanpa perjanjian resmi.

    Belanja Daerah Dinilai Bermasalah

    Dalam belanja daerah, FPKB mencatat adanya kesalahan anggaran pada 17 perangkat daerah sebesar Rp1,5 miliar.

    Pembayaran gaji ASN, iuran kesehatan, dan belanja listrik PJU juga dinilai tidak sesuai dengan ketentuan dan data yang akurat.

    “Rekanan yang tidak memenuhi volume pekerjaan konstruksi dan terlambat, seharusnya dikenai sanksi. Kami minta penjelasan dan tindak lanjutnya,” tambah Miarti.

    Masalah Menahun dan Tindak Lanjut

    Selain itu, FPKB menanyakan progres penyelesaian masalah lama seperti penghapusan BMD, penyertaan modal dari laba PDAM, dan penyerahan aset PSU dari pengembang perumahan.

    Tak luput, fraksi juga mendesak penjelasan soal nasib BUMD PT Bondowoso Gemilang dan kelanjutan kerja sama pengelolaan wisata Pemandian Tasnan.

    Pesan Pelayanan Publik

    Menutup pandangan umumnya, Fraksi PKB meminta agar seluruh SKPD segera menyampaikan klarifikasi dan laporan dalam rapat komisi maupun badan anggaran sebagai tindak lanjut dari rekomendasi BPK.

    “Tanamkan dalam diri kita, bahwa kita adalah abdi masyarakat. Maka pelayanan publik harus dilakukan secara serius dan penuh tanggung jawab,” tutup Miarti. (awi/but)

  • Tegas, Said Abdullah Minta Pemerintah Desak PBB Jatuhkan Sanksi ke Israel

    Tegas, Said Abdullah Minta Pemerintah Desak PBB Jatuhkan Sanksi ke Israel

    Jakarta: Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah memberikan komentar keras seputar agresi atau serangan terbuka yang dilakukan Israel terhadap beberapa negara. Ia menegaskan, pemerintah Indonesia harus mengambil sikap tegas dan mendesak PBB untuk menghentikan aksi Israel.

    Said menilai, Israel setidaknya telah melancarkan serangan teradap enam negara, antara lain; Palestina, Libanon, Iran, Yaman, Suriah dan Irak. Jika diakumulasi, telah ribuan kali Israel melakukan serangan di enam negara tersebut, dan tidak mendapat sanksi apapun dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

    “Terbaru Israel menyerang fasilitas nuklir Iran. Tindakan Israel yang melakukan serangan sepihak ini jelas bertentangan dengan pasal 4 paragraf 2 Piagam PBB, dan Iran merupakan negara berdaulat dan memiliki hak hukum internasional.” ujar Ketua DPP PDI Perjuangan itu.
     

    Menurutnya, tindakan Israel ini berpotensi memicu perang nuklir di kawasan Timur Tengah, dan berdampak massif terhadap kemanusiaan. Untuk menghindari eskalasi konflik lebih luas dan mematikan, yang dapat mengganggu perdamaian dunia, dan menghindarkan kejahatan terhadap kedaulatan negara dan kemanusiaan, Said mencatat ada 5 poin yang hendaknya ditempuh pemerintah Indonesia.
     
    5 Poin Rekomendasi untuk Pemerintah Indonesia terkait Aksi Israel
    1. Indonesia harus mendesak Sekjen PBB untuk menggunakan artikel 99 dari Piagam PBB, di mana Sekjen PBB diberikan kewenangan untuk menyampaikan peringatan terhadap ancaman perdamaian dan keamanan dunia kepada Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian Sekjen PBB dapat mengusahakan pertemuan Dewan Keamanan PBB atas inisiatifnya agar Dewan Keamanan PBB mengambil langkah kongkrit untuk resolusi konflik di Timur Tengah.

    2. Pemerintah perlu mengingatkan pemilik hak veto atas penggunaan hak veto pada Dewan Keamanan PBB lebih selektif, dan tidak bertentangan dengan semangat berdirinya PBB, yakni untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.

    3. Bersama-sama dengan negara negara konferensi Islam dan ASEAN untuk mendesak dikeluarkannya Israel dari keanggotaan PBB melalui Sidang Majelis Umum.

    4. Mengajak negara negara konferensi Islam da ASEAN melalui PBB untuk memberikan sanksi ekonomi secara langsung kepada Israel, dan atau memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, dan kedaulatan.

    5. Dalam jangka panjang, pemerintah dapat mengajukan peta jalan damai, khususnya di Timur Tengah kepada Majelis Umum, Dewan Keamanan dan Sekjen PBB sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah.

    Jakarta: Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah memberikan komentar keras seputar agresi atau serangan terbuka yang dilakukan Israel terhadap beberapa negara. Ia menegaskan, pemerintah Indonesia harus mengambil sikap tegas dan mendesak PBB untuk menghentikan aksi Israel.
     
    Said menilai, Israel setidaknya telah melancarkan serangan teradap enam negara, antara lain; Palestina, Libanon, Iran, Yaman, Suriah dan Irak. Jika diakumulasi, telah ribuan kali Israel melakukan serangan di enam negara tersebut, dan tidak mendapat sanksi apapun dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
     
    “Terbaru Israel menyerang fasilitas nuklir Iran. Tindakan Israel yang melakukan serangan sepihak ini jelas bertentangan dengan pasal 4 paragraf 2 Piagam PBB, dan Iran merupakan negara berdaulat dan memiliki hak hukum internasional.” ujar Ketua DPP PDI Perjuangan itu.
     

    Menurutnya, tindakan Israel ini berpotensi memicu perang nuklir di kawasan Timur Tengah, dan berdampak massif terhadap kemanusiaan. Untuk menghindari eskalasi konflik lebih luas dan mematikan, yang dapat mengganggu perdamaian dunia, dan menghindarkan kejahatan terhadap kedaulatan negara dan kemanusiaan, Said mencatat ada 5 poin yang hendaknya ditempuh pemerintah Indonesia.
     
    5 Poin Rekomendasi untuk Pemerintah Indonesia terkait Aksi Israel
    1. Indonesia harus mendesak Sekjen PBB untuk menggunakan artikel 99 dari Piagam PBB, di mana Sekjen PBB diberikan kewenangan untuk menyampaikan peringatan terhadap ancaman perdamaian dan keamanan dunia kepada Dewan Keamanan PBB. Dengan demikian Sekjen PBB dapat mengusahakan pertemuan Dewan Keamanan PBB atas inisiatifnya agar Dewan Keamanan PBB mengambil langkah kongkrit untuk resolusi konflik di Timur Tengah.

    2. Pemerintah perlu mengingatkan pemilik hak veto atas penggunaan hak veto pada Dewan Keamanan PBB lebih selektif, dan tidak bertentangan dengan semangat berdirinya PBB, yakni untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
     
    3. Bersama-sama dengan negara negara konferensi Islam dan ASEAN untuk mendesak dikeluarkannya Israel dari keanggotaan PBB melalui Sidang Majelis Umum.
     
    4. Mengajak negara negara konferensi Islam da ASEAN melalui PBB untuk memberikan sanksi ekonomi secara langsung kepada Israel, dan atau memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, dan kedaulatan.
     
    5. Dalam jangka panjang, pemerintah dapat mengajukan peta jalan damai, khususnya di Timur Tengah kepada Majelis Umum, Dewan Keamanan dan Sekjen PBB sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ACF)

  • Israel Kembali Serang Iran, Ledakan di Mana-mana

    Israel Kembali Serang Iran, Ledakan di Mana-mana

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan ke sebuah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Natanz, Iran tengah pada hari Jumat (13/6).

    “Beberapa menit yang lalu, rezim Zionis kembali menargetkan Natanz,” lapor media pemerintah Iran, seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (13/6/2025).

    Serangkaian ledakan baru juga terdengar di wilayah Iran barat laut pada hari Jumat, demikian televisi pemerintah Iran melaporkan. Media Iran melaporkan bahwa kebakaran terjadi di bandara Tabriz di Iran barat laut setelah serangan terbaru Israel tersebut.

    “Beberapa menit yang lalu, ledakan-ledakan baru terdengar di Azerbaijan Timur,” lapor media tersebut. Sebelumnya, rentetan serangan Israel juga menghantam 10 lokasi di provinsi tersebut, menewaskan sedikitnya tiga orang, menurut kantor berita Iran, Tasnim.

    Pemerintah Iran menyebut serangan besar-besaran Israel ke negaranya pada hari Jumat (13/6) sebagai “deklarasi perang”. Ini disampaikan setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala staf angkatan bersenjata dan para ilmuwan nuklir terkemuka.

    Dalam sebuah surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut serangan Israel itu sebagai “deklarasi perang”. Dia pun “meminta Dewan Keamanan untuk segera menangani masalah ini”, kata Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi nasib yang “pahit dan menyakitkan” atas serangan tersebut. Sementara militer Iran mengatakan “tidak ada batasan” dalam serangan pembalasannya.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”, dengan menargetkan para ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz.

    Serangan akan “berlanjut selama diperlukan”, kata pemimpin Israel itu. Militer Israel menyebut bahwa serangan terhadap Iran itu melibatkan 200 jet tempur.

    Tonton juga “Prihatin Atas Serangan Israel ke Iran, China Serukan Perdamaian” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Deretan Situs Nuklir Iran yang Berpotensi Jadi Target Serangan Israel

    Deretan Situs Nuklir Iran yang Berpotensi Jadi Target Serangan Israel

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade, pada 12 Juni 2025, Badan Tenaga Atom Internasional IAEA mengecam Iran karena melanggar kewajiban nonproliferasinya.

    Iran menanggapi pernyataan pengawas nuklir PBB itu dengan menantang dengan mengumumkan akan membuka situs pengayaan uranium baru dan meningkatkan sentrifugalnya di fasilitas nuklir Fordow.

    Iran telah berulang kali membantah klaim bahwa pihaknya berusaha memperoleh senjata nuklir. Negara ini juga telah menyebarkan fasilitas nuklirnya di sejumlah lokasi dan membangun beberapa di bunker bawah tanah. Instalasi nuklir mana saja di Iran yang bisa jadi target serangan Israel? Berikut ikhtisar fasilitas nuklir Iran:

    Natanz

    Terletak sekitar 300 kilometer (180 mil) selatan Teheran di provinsi Isfahan, Natanz adalah pusat utama pengayaan uranium di Iran. Di sinilah program nuklir mengoperasikan sentrifugalnya untuk memperkaya uranium, yang juga berpotensi untuk kegiatan militer.

    Fasilitas ini ditempatkan di bunker bawah tanah untuk melindunginya dari serangan udara. Natanz beberapa kali menjadi target tindakan sabotase yang dikaitkan dengan Israel, termasuk serangan virus Stuxnet, ledakan, dan pemadaman listrik. Sistem pertahanan udara fasilitas Natanz dilaporkan dinonaktifkan pada bulan April 2024.

    IAEA mengonfirmasi pada 13 Juni bahwa fasilitas Natanz termasuk di antara target serangan Israel, tetapi mengatakan tidak ada kebocoran radiasi yang terdeteksi.

    Isfahan

    Pusat Teknologi Nuklir di kota Isfahan adalah instalasi pengolahan uranium yang menyiapkan bahan radioaktif untuk pengayaan. Di sini, uranium oksida, juga dikenal sebagai yellowcake, diubah menjadi uranium tetrafluorida (UF4) dan uranium heksafluorida (UF6). Senyawa kimia ini digunakan dalam sentrifugal untuk pengayaan uranium.

    Tambang uranium SaghandBushehr

    Pembangkit listrik tenaga nuklir sipil pertama Iran ini terletak di pantai Teluk Persia di Iran selatan, dan digunakan untuk menghasilkan listrik, tidak digunakan untuk tujuan militer.

    Teheran

    Reaktor Riset Teheran merupakan fasilitas riset yang terutama digunakan untuk memproduksi radioisotop medis yang digunakan dalam pengobatan kanker dan diagnostik kedokteran nuklir.

    Reaktor Riset Teheran memainkan peran utama selama negosiasi perjanjian nuklir 2015, karena dapat digunakan tidak hanya untuk keperluan medis tetapi juga berpotensi untuk aplikasi militer, jika uranium yang diperkaya tinggi digunakan.

    Parchin

    Fasilitas ini, sekitar 30 kilometer di tenggara Teheran, secara resmi berfungsi sebagai tempat uji coba senjata dan rudal konvensional. Namun, ada laporan yang menunjukkan bahwa aktivitas terkait pengembangan senjata nuklir mungkin juga dilakukan di Parchin.

    Karaj

    Pusat penelitian teknologi nuklir di bidang pertanian dan kedokteran ini terletak di dekat kota Karaj, sekitar 40 kilometer sebelah barat Teheran. Menurut laporan, fasilitas ini juga dapat digunakan untuk produksi dan pengembangan sentrifugal untuk pengayaan uranium.

    Pada bulan Juni 2021, fasilitas tersebut menjadi sasaran upaya sabotase, yang menurut sumber Iran, tidak berhasil.

    Qom

    Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow terletak sekitar 160 kilometer selatan Teheran, dekat kota Qom. Ia ditempatkan di gunung untuk melindunginya dari serangan udara. Situs ini menghasilkan uranium yang sangat diperkaya.

    Arak

    Reaktor air berat di kota Arak, sekitar 240 kilometer sebelah barat Teheran, berpotensi menghasilkan plutonium yang cocok untuk pembuatan senjata nuklir. Namun, setelah perjanjian nuklir 2015, reaktor ini dimodifikasi untuk mengesampingkan kemungkinan ini.

    Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Jerman, terakhir diperbarui tanggal 13 Juni 2025
    Diadaptasi Oleh: Hendra Pasuhuk
    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga “Dua Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Buntut Serangan Israel” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Diserang Israel, Iran: Ini Deklarasi Perang!

    Diserang Israel, Iran: Ini Deklarasi Perang!

    Jakarta

    Pemerintah Iran menyebut serangan besar-besaran Israel ke negaranya pada hari Jumat (13/6) sebagai “deklarasi perang”. Ini disampaikan setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target di wilayah Iran, termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala staf angkatan bersenjata dan para ilmuwan nuklir terkemuka.

    Dalam sebuah surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyebut serangan Israel itu sebagai “deklarasi perang”. Dia pun “meminta Dewan Keamanan untuk segera menangani masalah ini”, kata Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/6/2025).

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi nasib yang “pahit dan menyakitkan” atas serangan tersebut. Sementara militer Iran mengatakan “tidak ada batasan” dalam serangan pembalasannya.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”, dengan menargetkan para ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz.

    Serangan akan “berlanjut selama diperlukan”, kata pemimpin Israel itu. Militer Israel menyebut bahwa serangan terhadap Iran itu melibatkan 200 jet tempur.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Fox News, bahwa ia telah mengetahui tentang serangan Israel tersebut sebelum terjadi, yang menurut Israel melibatkan 200 jet tempur. Trump juga menekankan bahwa Teheran “tidak dapat memiliki bom nuklir”.

    Amerika Serikat menggarisbawahi bahwa mereka tidak terlibat dalam tindakan Israel itu, dan memperingatkan Iran agar tidak menyerang personel atau kepentingannya. Namun, Teheran mengatakan Washington akan ikut “menanggung konsekuensinya”.

    Usai serangan ke Iran, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, melontarkan peringatan terbaru, bahwa musuh-musuh yang berupaya menghancurkan negaranya akan “dilenyapkan”. Peringatan ini disampaikan setelah Israel melancarkan rentetan serangan terhadap target nuklir dan militer Iran.

    Katz dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/6/2025), mengatakan bahwa serangan-serangan Israel tepat sasaran dalam menargetkan komandan senior Garda Revolusi Iran, fasilitas militer dan nuklir Iran, juga para ilmuwan nuklir Iran.

    “Penargetan tepat sasaran terhadap para komandan senior Garda Revolusi, militer Iran, dan para ilmuwan nuklir — yang semuanya terlibat dalam memajukan rencana untuk menghancurkan Israel — telah mengirimkan pesan yang kuat dan jelas; mereka yang berupaya menghancurkan Israel akan dilenyapkan,” tegas Katz dalam pernyataannya.

    Tonton juga “Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini