partai: PBB

  • Palestina Tuding Israel Lakukan Pembantaian di Gaza

    Palestina Tuding Israel Lakukan Pembantaian di Gaza

    Jakarta

    Di selatan Jalur Gaza, sebuah insiden serius dilaporkan terjadi di dekat pusat distribusi bantuan: “Pesawat nirawak Israel menembaki warga. Beberapa menit kemudian, tank-tankIsrael menembakkan beberapa peluru ke warga, yang mengakibatkan banyak korban tewas dan cedera,” papar seorang juru bicara Pertahanan Sipil Palestina setempat. Setidaknya 50 orang tewas dan lebih dari 200 orang terluka.

    Pernyataan dari juru bicara itu belum bisa dipastikan secara independen. Jalur Gaza, wilayah Palestina di pesisir Laut Tengah, dikendalikan oleh Hamas. Serangan besar Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 memicu pecahnya perang di Gaza. Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Israel dan beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Jerman.

    Saksi mata melaporkan bahwa orang-orang, sebagian berjalan kaki dan sebagian lagi menggunakan kendaraan, sedang dalam perjalanan menuju titik distribusi ketika mereka ditembaki oleh tentara Israel di daerah antara Kota Rafah dan Khan Yunis.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan telah menerima laporan insiden serupa, yang mengindikasikan sedikitnya 20 kematian. Militer Israel sedang menyelidiki insiden tersebut.

    Tentara Israel melaporkan bahwa sebuah truk bantuan terjebak di dekat Khan Yunis. Kerumunan orang berkumpul di area tersebut dan mendekati para tentara. Rincian insiden tersebut saat ini sedang diselidiki.

    Tentara Israel menyebutkan “menyesalkan jatuhnya korban pada orang-orang yang tidak bersalah dan berusaha untuk meminimalkan dampak serangan.” Pada saat yang bersamaan, militer harus memastikan keselamatan pasukan Israel. Militer tidak memberikan rincian apa pun tentang korban.

    Sistem distribusi baru yang kontroversial

    Hampir setiap hari, kematian akibat tembakan di lokasi distribusi makanan di Jalur Gaza dilaporkan. Israel telah menyerahkan tanggung jawab untuk mendistribusikan sebagian besar bantuan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) baru yang didukung AS.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak cara pendistribusian bantuan yang dilakukan GHF. Mereka mengkritik distribusi bantuan oleh GHF sebagai tidak memadai, berbahaya, dan tidak netral. Sebelum adanya GHF, terutama organisasi-organisasi PBB seperti Badan Bantuan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) telah mendistribusikan barang secara luas. Sekitar 2,3 juta orang di Jalur Gaza menderita kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan yang sangat parah.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Otoritas Palestina Terus Berusaha Tekan Israel agar Hentikan Agresi di Gaza

    Otoritas Palestina Terus Berusaha Tekan Israel agar Hentikan Agresi di Gaza

    PIKIRAN RAKYAT – Sejak serangan Oktober 2023, Israel masih melakukan serangan ke Gaza sampai saat ini. Israel penjajah telah menyebabkan 55.432 warga Palestina meninggal dunia, 128.923 orang terluka, dan ratusan ribu lainnya dinyatakan hilang.

    Tak hanya melakukan serangan, Israel juga telah melakukan blokade bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret 2025. Pada awal Juni ini Israel mengizinkan sejumlah kecil truk bantuan memasuki kawasan tersebut, hanya jumlahnya jauh dari yang dibutuhkan.

    Padahal, truk-truk pengangkut bantuan dari berbagai negara dan organisasi internasional telah mengantre di sejumlah perbatasan. Israel juga telah dikecam berulang kali dikecam lantaran menggunakan blokade sebagai ‘senjata’ dalam kampanye genosida di Gaza.

    Terkait kondisi getir di Gaza, Perdana Menteri Palestina, Mohammed Mustafa menyuarakan keprihatinan mendalam atas laporan yang mendokumentasikan kehancuran yang meluas di beberapa bagian Jalur Gaza.

    Sejumlah wilayah di Gaza seperti Rafah, Jabalia, Beit Lahia, Beit Hanoun, Kota Gaza timur, dan pinggiran Khan Yunis mengalami kehancuran secara masif. Israel telah menghancurkan infrastruktur di wilayah-wilayah itu.

    Dia menegaskan tantangan di kawasan tersebut tidak bisa diselesaikan tanpa mengakui hak-hak sah rakyat Palestina. Konferensi Perdamaian Internasional, yang awalnya dijadwalkan berlangsung di New York, merupakan jalan yang layak dalam mewujudkan berdirinya negara Palestina.

    “Sejalan dengan arahan Presiden Mahmoud Abbas, berbagai upaya berkelanjutan dan keterlibatan diplomatik dengan mitra internasional tengah dilakukan untuk memfasilitasi dimulainya kembali konferensi dengan segera,” katanya dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.

    Dia menyebut pemerintahan Palestina terus berkomitmen untuk menekan diakhirinya agresi dan merebut kembali hak-hak rakyat Palestina. Upaya politik dan diplomatik akan terus dilakukan.

    Tekanan untuk Israel

    Kondisi getir yang tengah dialami warga Palestina di Gaza telah menjadi sorotan dunia. Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk menyoroti metode peperangan yang dilakukan Israel di Gaza.

    Dia mengatakan penderitaan yang dialami warga Palestina di Gaza adalah hal mengerikan dan tidak dapat diterima. Dia mengkritik soal pemerintahan-pemerintahan di dunia dengan situasi di Gaza.

    “Fakta berbicara sendiri. Setiap orang di pemerintahan perlu menyadari apa yang terjadi di Gaza,” katanya.

    Dia menegaskan semua pihak yang mempunyai pengaruh dan kekuatan besar untuk memberikan tekanan kepada Israel. Diharapkan tekanan terhadap Israel bisa mengakhiri penderitaan warga Gaza.

    “Israel telah menjadikan makanan sebagai senjata dan memblokir bantuan yang menyelamatkan nyawa. Saya mendesak penyelidikan yang segera dan tidak memihak terhadap serangan mematikan terhadap warga sipil yang putus asa yang mencoba mencapai pusat distribusi makanan. Retorika yang mengganggu dan tidak manusiawi dari pejabat senior pemerintah Israel mengingatkan kita pada kejahatan yang paling serius,” ujarnya.

    “Hanya gencatan senjata segera yang mengarah pada solusi dua negara, dengan Gaza sebagai bagian integral dari Negara Palestina, yang dapat menawarkan perdamaian berkelanjutan,” tuturnya.***

  • Infografis Ketegangan Perang Iran vs Israel hingga Dampak bagi Dunia – Page 3

    Infografis Ketegangan Perang Iran vs Israel hingga Dampak bagi Dunia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketegangan perang antara Iran vs Israel sampai saat ini masih terus berlangsung. Hingga Senin 16 Juni 2025, konflik masih terus berlangsung tanpa ada indikasi penurunan tensi dari kedua belah pihak.

    Serangan udara dan peluncuran rudal masih terjadi secara bergantian. Iran dan Israel sama-sama sesumbar melanjutkan operasi militer jika diperlukan, seperti dirangkum dari Al Jazeera dan Euronews.

    Namun rupanya, konflik antara Iran vs Israel telah berlangsung sejak 2019. Kala itu, Israel melakukan serangkaian serangan di Suriah, Lebanon, dan Irak untuk mencegah Iran melengkapi sekutu Arabnya dengan rudal berpemandu presisi, pesawat nirawak, dan senjata canggih lainnya.

    Lalu pada Juli 2021, sebuah kapal tanker minyak yang dikelola oleh perusahaan pelayaran milik Israel diserang di lepas pantai Oman.

    Menurut perusahaan dan tiga pejabat Israel serangan ini menewaskan dua awak kapal. Dua pejabat mengatakan, serangan itu tampaknya dilakukan oleh pesawat nirawak Iran.

    Lalu, bagaimana dampaknya bagi dunia? Sejumlah pemimpin dunia pun telah angkat bicara. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan penahanan maksimum guna menghindari jatuh ke dalam konflik yang lebih dalam.

    “Sekretaris Jenderal mengecam segala bentuk eskalasi militer di Timur Tengah,” kata Juru Bicaranya, Farhan Haq.

    Kemudian, Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri atau PM Singapura Lawrence Wong juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya di Gaza, Palestina serta meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.

    Kedua pemimpin negara menyerukan gencatan senjata segera dilakukan untuk mengakhiri perang.

    “Kami menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi di Gaza dan eskalasi konflik Israel-Iran. Kami menekankan pentingnya solusi damai, negosiasi, dan kami menyerukan gencatan senjata segera,” ujar Prabowo.

    Lantas, bagaimana perjalanan konflik Iran vs Israel yang masih berlangsung hingga saat ini? Apa dampaknya bagi dunia? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

  • Iran Harap Dukungan, Legislator PKS Sebut RI Bisa Bantu Lewat DK PBB

    Iran Harap Dukungan, Legislator PKS Sebut RI Bisa Bantu Lewat DK PBB

    Jakarta

    Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta merespons Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, yang berharap RI bisa memberi dukungan kepada pihaknya di tengah konflik dengan Israel. Sukamta menyebut RI bisa membantu lewat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

    “Dukungan yang diminta oleh Dubes Iran kepada Indonesia supaya bisa berperan aktif untuk penghentian perang ini perlu direspons pemerintah dengan proaktif mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera berupaya meredakan konflik antara Israel dan Iran,” kata Sukamta saat dihubungi, Rabu (18/6/2025).

    Selain itu, Sukamta menilai RI juga bisa mengingatkan sikap kebrutalan Israel kepada komunitas internasional. Ia menyebut RI perlu menyuarakan juga bahwa langkah Israel justru memperburuk keadaan.

    “Pemerintah Indonesia perlu mengingatkan komunitas internasional akan sikap Israel yang semakin agresif dan brutal dengan terus melakukan genosida di Palestina dan juga menyerang negara lain akan menyebabkan konflik semakin besar menyeret banyak negara lain,” ucapnya.

    Selain itu, Sukamta menyebut RI sebetulnya sudah bersikap terkait konflik Iran dan Israel. Kutukan dan tudingan sudah disamping oleh RI.

    “Pemerintah Indonesia melalui Kemlu sudah memberikan sikap dengan mengutuk serangan Israel ke Iran pada Jumat (13/6) dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional yang serius. Ini sikap yang sudah tepat disampaikan, karena Indonesia anti penjajahan dan selalu mendorong adanya perdamaian,” jelas dia.

    Pernyataan Dubes Iran

    “Di awal pembicaraan saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia berkaitan dengan berbagai posisi dan pernyataan yang disampaikan, ujar Boroujerdi, di kediaman dinasnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/6).

    “Kami sudah beberapa kali ada interaksi dan pembicaraan dengan pihak Kementerian Luar Negeri dari Indonesia dan kami menyaksikan bahwa telah terjadi kutukan keras dan tegas yang disampaikan oleh pemerintah Indonesia,” katanya

    “Interaksi komunikasi terus berjalan antar-kementerian luar negeri antar para pejabat tinggi Iran dan Indonesia dan itu terus secara berkesinambungan,” ujar Boroujerdi

    (maa/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dubes Iran Minta Dukungan Indonesia, Desak Israel Dikeluarkan dari Komunitas Internasional

    Dubes Iran Minta Dukungan Indonesia, Desak Israel Dikeluarkan dari Komunitas Internasional

    PIKIRAN RAKYAT – Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, berharap Indonesia memberikan dukungan kepada negaranya dan Palestina di berbagai forum internasional pasca serangan udara yang dilancarkan oleh Israel penjajah ke Teheran pada Kamis, 13 Juni 2025.

    Boroujerdi menekankan pentingnya solidaritas negara-negara muslim, termasuk Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, dalam mendukung perjuangan Iran dan Palestina di forum-forum internasional.

    “Memberikan dukungan dan dorongan kepada Iran maupun Palestina di lembaga internasional,” ucap Boroujerdi di Kediaman Dubes Republik Islam Iran, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Juni 2025.

    Boroujerdi mengapresiasi sikap tegas Indonesia yang mengutuk agresi Israel. Menurutnya, Iran juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia.

    “Interaksi komunikasi terus berjalan antar kementerian luar negeri antar para pejabat tinggi Iran dan Indonesia dan itu terus secara berkesinambungan,” tutur Boroujerdi.

    Israel Kanker Kronis

    Lebih lanjut, Boroujerdi menyebut Israel sebagai aktor utama pemicu konflik yang telah menimbulkan instabilitas di Timur Tengah. Ia bahkan menyebut Israel sebagai ‘kanker kronis’ yang harus disingkirkan dari komunitas internasional.

    “Tentu negara mana pun yang memulai sebuah peperangan harus dikutuk dan harus dihukum secara tegas. Dan dalam kaitan ini, dunia mengetahui bahwa siapa menjadi pencetus dari peperangan ini,” kata Boroujerdi.

    “Rezim zionis Israel memulai perang terhadap negara kami dan ini adalah sebuah kanker. Saya sampaikan seperti kanker kronis yang terjadi di kawasan Timur Tengah menyerang Lebanon, menyerang Iran, menyerang Palestina dan negara lainnya,” ucapnya melanjutkan.

    Minta PBB Tindak Tegas Israel

    Boroujerdi kemudian menyerukan agar organisasi-organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertindak tegas terhadap Israel.

    “Harus ada pengambilan langkah yang sangat tegas oleh komunitas internasional agar rezim pengecut ini dapat dikeluarkan dari berbagai lembaga internasional, khususnya perserikatan bangsa-bangsa,” ujar Boroujerdi.***

  • Satu dari Tiga Ibu Hamil di Gaza Menghadapi Kehamilan Berisiko Tinggi

    Satu dari Tiga Ibu Hamil di Gaza Menghadapi Kehamilan Berisiko Tinggi

    PIKIRAN RAKYAT – Krisis kemanusiaan di Gaza yang berlangsung berbulan-bulan telah menimbulkan kekhawatiran untuk kesehatan ibu hamil. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa ibu hamil harus bertahan hidup dalam kondisi yang getir.

    Israel telah melakukan blokade bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret 2025 dan masih melakukan pembatasan hingga saat ini. Kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, hingga bahan bakar telah menipis.

    “Dana Kependudukan PBB menyatakan ibu-ibu hamil hidup dengan sebagian kecil makanan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Semakin banyak ibu yang menderita kekurangan gizi dan satu dari tiga ibu hamil mengalami kehamilan berisiko tinggi di saat setengah dari obat-obatan kesehatan ibu yang penting tidak lagi tersedia,” kata juru bicara PBB Farhan Haq.

    Soal stok bahan bakar, Haq menyebut stok yang ada saat ini telah mencapai di tingkat yang sangat rendah, khususnya solar di Gaza selatan, yang sangat penting untuk mengoperasikan air dan peralatan medis.

    “Hari ini, otoritas Israel sekali lagi membantah adanya upaya untuk mengoordinasikan pengumpulan sejumlah pasokan bahan bakar dari Rafah. Aktivitas kemanusiaan, komunikasi, dan perbankan mungkin akan segera terhenti kecuali pasokan bahan bakar segera dilanjutkan atau PBB diizinkan oleh otoritas Israel untuk mengambil stok yang tersedia dari wilayah-wilayah di dalam Gaza yang memerlukan koordinasi,” ujarnya dilaporkan Middle East Monitor.

    Haq juga melaporkan bahwa otoritas Israel menolak tujuh dari 17 permintaan koordinasi PBB, termasuk misi-misi yang sangat penting seperti pengangkutan air dan pembuangan limbah padat.

    Sejak serangan Oktober 2023, Israel telah menyebabkan 55.432 warga Palestina meninggal dunia. Selain itu, 128.923 warga lainnya terluka dan belasan ribu orang hilang. Mayoritas korban merupakan anak-anak, perempuan, dan lansia.

    Neraka di bumi

    Situasi buruk yang tengah terjadi di Gaza dinilai lebih buruk dari neraka di bumi. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Mirjana Spoljaric.

    “Kemanusiaan sedang gagal di Gaza. Kita tidak bisa terus melihat apa yang terjadi,” katanya.

    ICRC saat ini menempatkan sekitar 300 staf di Gaza dan membantu orang-orang yang terdampak genosida di Gaza. Spoljaric mengatakan rumah sakit yang dikelola IRC di Rafah dibanjiri korban dalam beberapa hari terakhir.

    Saksi yang berada di lokasi mengatakan militer Israel penjajah menembaki kerumunan warga Palestina yang mencoba mendapatkan bantuan pangan yang begitu dibutuhkan.

    “Situasi di wilayah tersebut melampaui standar hukum, moral, dan kemanusiaan yang dapat diterima. Fakta bahwa kita menyaksikan suatu bangsa dilucuti sepenuhnya dari martabat kemanusiaannya seharusnya benar-benar mengejutkan hati nurani kolektif kita,” tuturnya dilaporkan Arab News.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pemimpin dunia harus berbuat lebih banyak dan lebih nyata dalam upaya mengakhiri penderitaan warga Palestina di Gaza.

    “Konsekuensinya akan menghantui mereka dan sampai ke rumah mereka,” katanya.***

  • Gaza Hadapi Bencana Kelaparan dalam Beberapa Bulan ke Depan Jika Situasi Tak Kunjung Membaik

    Gaza Hadapi Bencana Kelaparan dalam Beberapa Bulan ke Depan Jika Situasi Tak Kunjung Membaik

    PIKIRAN RAKYAT – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan situasi di Gaza akan semakin memburuk. Seluruh populasi di Gaza yang diperkiran 2,1 jura orang akan menghadapi krisis pangan yang lebih buruk lagi.

    Berdasarkan laporan peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Program Pangan Dunia (WFP), Gaza menghadapi Integrated Food Security Phase Classification atau IPC 3, yaitu tingkat kerawanan pangan akut. 

    Sementara, jika kondisi tak kunjung membaik, diperkirakan pada September 2025 akan terjadi bencana kelaparan atau fase paling parah yaitu IPC 5. Hal ini dikarenakan blokade serta operasi militer besar di kawasan tersebut.

    Selain krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, harga pangan yang tinggi ditambah dengan mata pencaharian yang menipis dan blokade komersial akan mempercepat keruntuhan ekonomi.

    Israel telah melakukan blokade bantuan terhadap Gaza sejak 2 Maret 2025 yang menyebabkan krisis kebutuhan dasar. Warga Palestina di Gaza menghadapi situasi sulit selama berbulan-bulan.

    Sejak serangan Oktober 2023, Israel telah menyebabkan 55.432 warga Palestina meninggal dunia. Selain itu, 128.923 warga lainnya terluka dan belasan ribu orang hilang. Mayoritas korban merupakan anak-anak, perempuan, dan lansia.

    Laporan ini tak hanya memperingatkan soal kondisi di Palestina, sejumlah negara juga menghadapi persoalan pangan serupa. Sudan, Sudan Selatan, Haiti, dan Mali menghadapi krisis pangan yang mengkhawatirkan.

    Masyarakat di negara tersebut sudah menghadapi kelaparan, berisiko kelaparan, atau dihadapkan dengan tingkat kerawanan pangan akut yang sangat parah akibat konflik yang semakin intensif atau terus berlanjut, guncangan ekonomi, dan bencana alam. 

    “Laporan ini memperjelasnya: kelaparan saat ini bukanlah ancaman yang jauh, ini adalah keadaan darurat sehari-hari bagi jutaan orang,” kata Direktur Jenderal FAO QU Dongyu dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.

    “Kita harus bertindak sekarang, dan bertindak bersama-sama, untuk menyelamatkan nyawa dan menjaga mata pencaharian. Melindungi pertanian dan hewan milik masyarakat untuk memastikan mereka dapat terus memproduksi makanan di tempat mereka berada, bahkan dalam kondisi yang paling sulit dan keras,” ujarnya.

    Neraka di bumi

    Situasi buruk yang tengah terjadi di Gaza dinilai lebih buruk dari neraka di bumi. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Mirjana Spoljaric.

    “Kemanusiaan sedang gagal di Gaza. Kita tidak bisa terus melihat apa yang terjadi,” katanya.

    ICRC saat ini menempatkan sekitar 300 staf di Gaza dan membantu orang-orang yang terdampak genosida di Gaza. Spoljaric mengatakan rumah sakit yang dikelola IRC di Rafah dibanjiri korban dalam beberapa hari terakhir.

    Saksi yang berada di lokasi mengatakan militer Israel penjajah menembaki kerumunan warga Palestina yang mencoba mendapatkan bantuan pangan yang begitu dibutuhkan.

    “Situasi di wilayah tersebut melampaui standar hukum, moral, dan kemanusiaan yang dapat diterima. Fakta bahwa kita menyaksikan suatu bangsa dilucuti sepenuhnya dari martabat kemanusiaannya seharusnya benar-benar mengejutkan hati nurani kolektif kita,” tuturnya dilaporkan Arab News.

    Lebih lanjut, dia mengatakan pemimpin dunia harus berbuat lebih banyak dan lebih nyata dalam upaya mengakhiri penderitaan warga Palestina di Gaza.

    “Konsekuensinya akan menghantui mereka dan sampai ke rumah mereka,” katanya.***

  • Terungkap Transkrip Pernyataan Penting dari Utusan Iran

    Terungkap Transkrip Pernyataan Penting dari Utusan Iran

    GELORA.CO – Sebuah transkrip penting milik Utusan Iran untuk PBB Sa’eed Iravani telah beredar ke publik.

    Salah satu pernyataan Iravani dalam transkrip itu menyebut agresi Israel telah melewati semua batas merah.

    Berikut isi transkrip pernyataan Iravani seperti diungkap IRNA -kantor berita resmi Iran, Selasa (17/6). (jpnn/irna)

    Selamat siang.

    Saya ingin menyampaikan pernyataan singkat tentang agresi teroris dan kriminal yang sedang berlangsung oleh rezim Israel terhadap Republik Islam Iran.

    Israel telah melakukan tindakan agresi yang terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Iran. Kampanye kekejamannya yang tak henti-hentinya terhadap rakyat kami terus berlanjut tanpa henti. Ini adalah pelanggaran serius terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional. Serangan ini melewati semua batas merah.

    Yang paling mengkhawatirkan, Israel dengan sengaja menargetkan fasilitas nuklir damai yang beroperasi di bawah perlindungan penuh IAEA. Ini adalah tindakan yang berbahaya dan ilegal. Ini menimbulkan risiko serius pelepasan bahan radioaktif.

    Jika Iran tidak segera mengatasi situasi tersebut, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar. Klaim Israel tentang serangan “surgical” itu salah dan menyesatkan. Sebaliknya, Israel telah meluncurkan kampanye serangan yang melanggar hukum dan membabi buta yang menargetkan infrastruktur sipil di Iran. Warga sipil terbunuh. Rumah, rumah sakit, dan infrastruktur sipil lainnya hancur. Ini fakta. Bukan klaim.

    Rezim Israel sengaja menyerang daerah sipil yang padat penduduk di beberapa kota besar Iran, tempat tinggal jutaan orang. Sejauh ini, 1.481 orang telah tewas atau terluka. Setidaknya 224 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, telah tewas. Banyak korban adalah anak-anak. Dalam satu serangan brutal terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di Teheran, sekitar 20 anak menjadi martir. Karena parahnya cedera, jumlah ini mungkin bertambah.

    Israel juga menargetkan infrastruktur sipil dan ekonomi yang vital. Penyimpanan air, depot bahan bakar, dan fasilitas petrokimia—termasuk kilang Asaluyeh di Bushehr terkena serangan. Rumah sakit juga terkena serangan. Ini bukan kecelakaan. Ini adalah kejahatan perang.

    Beberapa jam yang lalu, rezim Israel dengan sengaja menargetkan kantor kantor berita Iran (IRIB) selama siaran langsung. Serangan yang mengerikan ini merupakan kejahatan perang yang nyata dan serangan langsung terhadap kebebasan pers. Rezim Israel sekali lagi telah menunjukkan bahwa mereka adalah musuh utama kebenaran. Mereka memegang rekor memalukan sebagai pelaku kekerasan terkemuka di dunia terhadap jurnalis dan profesional media.

    Menanggapi serangan dan agresi biadab ini, Iran menggunakan haknya untuk membela diri, sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB.

    Tanggapan kami bersifat defensif, terarah, dan proporsional. Tanggapan kami semata-mata ditujukan untuk mencegah dan menghalangi terulangnya kejahatan semacam itu. Iran akan dengan tegas mempertahankan keamanan dan integritas teritorialnya.

    Kami hanya berfokus pada aset militer dan ekonomi yang terlibat dalam agresi tersebut. Iran tidak menginginkan perang atau eskalasi. Namun, kami tidak akan ragu untuk membela rakyat, wilayah, dan kedaulatan kami. Tidak seperti rezim Israel, Iran menghormati hukum humaniter internasional. Kami tidak menargetkan warga sipil.

    Pasukan AS mendukung agresi Israel. Tanpa senjata, intelijen, dan dukungan politik AS, serangan ini tidak mungkin terjadi. Amerika Serikat akan ikut bertanggung jawab atas tindakan yang melanggar hukum ini.

    Agresi ini terjadi tepat saat putaran keenam perundingan nuklir akan dilanjutkan di Muscat kemarin. Iran datang ke meja perundingan dengan itikad baik, dengan proposal baru yang ditujukan untuk menjembatani perbedaan. Namun, AS menanggapi dengan itikad buruk. Kemunafikan ini merusak kepercayaan dan diplomasi.

    Israel mencoba menyabotase diplomasi melalui kekerasan. Ini adalah pola: menggagalkan pembicaraan, meningkatkan konflik, dan mengalihkan perhatian dari kejahatan yang sedang berlangsung, terutama genosida di Gaza.

    Biar saya perjelas: Iran tidak menyerang Israel; Iran tidak memulai perang apa pun.

    Narasi yang disebut “ancaman eksistensial” itu salah. Tidak memiliki dasar hukum. Narasi itu hanya digunakan untuk membenarkan agresi dan menyembunyikan kejahatan perang Israel.

    Iran memperingatkan bahwa negara mana pun yang membantu agresi Israel akan ikut bertanggung jawab secara hukum atas konsekuensinya.

    Jumat lalu, Iran menyerukan pertemuan Dewan Keamanan yang mendesak.

    Permintaan kami sederhana: Dewan harus bertindak sekarang; mengutuk agresi ini; menghentikan agresor; membela Piagam dan hukum internasional.

    Namun, Dewan telah gagal bertindak. Keheningan dan ketidakpeduliannya merusak kredibilitasnya dan fondasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Kami berterima kasih kepada para anggota Dewan Keamanan yang berdiri di sisi sejarah yang benar. Kami juga berterima kasih kepada mitra regional kami dan para anggota OKI serta Kelompok Sahabat dalam Pembelaan Piagam PBB atas sikap berprinsip dan pernyataan bersama mereka dalam mengutuk agresi ini dan mendukung hak Iran untuk membela diri.

    Iran akan terus menggunakan haknya untuk membela diri sampai agresi Israel berhenti, atau masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan, mengambil tindakan yang berarti.

    Hari ini, kami telah mengirimkan surat lain yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal dan Dewan, untuk mengulangi permintaan mendesak kami. Kami menyerukan kepada Dewan Keamanan untuk:

    Mengecam tindakan agresi ini;

    Menuntut pertanggungjawaban agresor dan para pendukungnya;

    Mengambil tindakan segera untuk mencegah agresi lebih lanjut.

    Tidak adanya tindakan hanya akan membuat agresor semakin berani dan melemahkan supremasi hukum. Hal ini akan merusak kredibilitas Dewan ini.

    Jangan lupa: Israel adalah satu-satunya rezim di wilayah yang memiliki senjata nuklir. Israel menolak untuk bergabung dengan NPT atau menempatkan fasilitasnya di bawah perlindungan IAEA. Israel telah menyerang hampir semua negara tetangganya dan terus melakukan kekejaman di Gaza tanpa konsekuensi.

    Iran akan terus bertindak dalam kerangka hukum internasional. Kami akan membela diri secara sah dan proporsional. Namun, Dewan memiliki tanggung jawab utama untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dewan harus bertindak sekarang untuk menghentikan agresor genosida melakukan kekejaman lebih lanjut terhadap rakyat kita.

    Saya berterima kasih atas perhatian Anda.

  • Trump Ogah Teken Pernyataan soal Perang Israel vs Iran di KTT G7

    Trump Ogah Teken Pernyataan soal Perang Israel vs Iran di KTT G7

    Jakarta

    Presiden Donald Trump tidak berniat untuk menandatangani pernyataan bersama yang menyerukan de-eskalasi antara Israel dan Iran yang telah disusun oleh para pemimpin G7 di Kanada. Meskipun para pejabat yang mempersiapkan dokumen tersebut berharap bahwa ia pada akhirnya dapat diyakinkan untuk menambahkan namanya.

    Dilansir CNN, Selasa (17/6/2025), keputusan Trump untuk tidak menandatangani pernyataan tersebut menimbulkan perpecahan dengan rekan-rekannya saat KTT berlangsung di Canadian Rockies.

    Rancangan pernyataan yang dipelopori oleh para pejabat Eropa di KTT tersebut mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan bahwa Iran tidak dapat memperoleh senjata nuklir.

    Beberapa jam sebelum konferensi dimulai, pembicaraan berlangsung di antara delegasi G7 tentang bahasa dalam rancangan pernyataan tersebut.

    Para pejabat Eropa, yang dipimpin oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, berharap dapat menyelesaikan konsensus di antara para pemimpin tentang situasi Timur Tengah bersama dengan tuan rumah KTT, Perdana Menteri Kanada Mark Carney.

    Namun, Trump yang telah mempertanyakan manfaat organisasi multilateral seperti G7, untuk saat ini tidak berniat untuk menandatangani tersebut.

    “Di bawah kepemimpinan yang kuat dari Presiden Trump, Amerika Serikat kembali memimpin upaya untuk memulihkan perdamaian di seluruh dunia. Presiden Trump akan terus berupaya untuk memastikan Iran tidak dapat memperoleh senjata nuklir,” demikian pernyataan resmi Gedung Putih.

    Ketika ditanya apakah sebuah pernyataan akan menunjukkan persatuan di antara para pemimpin dunia dalam masalah ini, pejabat senior tersebut menjawab bahwa kehadiran Trump di KTT tersebut adalah caranya untuk menunjukkan persatuan.

    Para pejabat Eropa berharap bahwa pikiran Trump dapat diubah pada pernyataan bersama, tetapi mengakui bahwa vetonya akan menggagalkan harapan untuk menunjukkan konsensus mengenai masalah ini.

    “Kita lihat saja nanti, pada akhirnya, terserah pihak Amerika untuk memutuskan apakah kita akan memiliki pernyataan G7 mengenai Timur Tengah atau tidak,” ujar juru bicara pemerintah Jerman, Stefan Kornelius kepada para wartawan yang berkumpul di lokasi KTT.

    Seorang pejabat senior Kanada mengatakan bahwa delegasi-delegasi yang mewakili ketujuh pemimpin G7 akan terus bekerja untuk menyusun verbatim pernyataan tersebut, dan para pemimpin Eropa khususnya masih terlibat dengan harapan untuk mencapai sebuah konsensus.

    “Ini belum menjadi kesepakatan, ini adalah sesuatu yang akan didiskusikan di tingkat pemimpin. Kami berharap bahwa sebagian besar pembicaraan itu akan terjadi dalam sesi keamanan global malam ini. Masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai apa yang akan atau tidak akan dihasilkan dari pembicaraan tersebut,” ujar pejabat senior Kanada tersebut.

    Berbicara kepada para wartawan di KTT setelah bertemu dengan Starmer, Trump menyatakan bahwa ia akan segera mencapai kesepakatan diplomatik dengan Iran yang akan mengakhiri konflik dengan Israel.

    “Saya pikir Iran pada dasarnya berada di meja perundingan di mana mereka ingin membuat kesepakatan, dan segera setelah saya pergi dari sini, kami akan melakukan sesuatu,” kata Trump tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang akan dilakukannya.

    Ketika ditanya mengenai keterlibatan AS dalam perang ini, Trump mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.

    “Saya tidak ingin melihat adanya senjata nuklir di Iran, dan kami sedang dalam perjalanan untuk memastikan hal itu terjadi,” katanya.

    Ketika ditanya apakah dia yakin Israel dapat menekan ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh Iran tanpa bantuan AS, Trump menjawab “Itu tidak relevan. Sesuatu akan terjadi.”

    Sebelumnya pada hari Senin sebelum KTT dimulai, Trump mengatakan bahwa ia yakin Iran ingin meredakan konfliknya dengan Israel.

    “Mereka ingin berbicara, tetapi mereka seharusnya melakukan itu sebelumnya. Saya punya waktu 60 hari, dan mereka punya waktu 60 hari, dan pada hari ke-61, saya berkata, ‘Kita tidak punya kesepakatan,” kata dia.

    “Mereka harus membuat kesepakatan, dan ini menyakitkan bagi kedua belah pihak, tetapi menurut saya Iran tidak akan memenangkan perang ini, dan mereka harus berbicara, dan mereka harus segera berbicara, sebelum semuanya terlambat,” tambahnya.

    Trump mengeluarkan ultimatum dua bulan pada musim semi ini bagi Iran untuk mmebuat kesepakatan nuklir atau menghadapi konsekuensi.

    Presiden AS menolak untuk mengatakan apa, yang akan mendorong keterlibatan militer AS dalam konflik tersebut.

    “Saya tidak ingin membicarakan hal itu,” katanya. Dia tidak menjelaskan ketika didesak mengenai informasi intelijen apa yang diberikan AS kepada Israel.

    Sementara, rekan-rekan di G7 berencana untuk menekan pemimpin AS tersebut mengenai strateginya dalam menangani konflik Israel dan Iran. Para pejabat dari berbagai delegasi mengatakan, konflik Timur Tengah yang semakin memanas membayangi hari pertama KTT.

    Tidak jelas bagi para pejabat Eropa apa yang membuat Trump yakin bahwa pembicaraan dapat dilanjutkan, mengingat skala dan cakupan serangan Israel.

    Mengingat pengaruh AS terhadap Israel, mereka menginginkan gambaran yang lebih jelas mengenai berapa lama AS berniat untuk membiarkan konflik ini berlanjut, atau apakah Trump berencana untuk memberikan tekanan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meredakan ketegangan, kata para pejabat tersebut.

    Sudah ada perbedaan antara Trump dan Macron mengenai peran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam menengahi konflik ini.

    Setelah melakukan panggilan telepon dengan Putin akhir pekan ini, Trump mengatakan bahwa dia yakin pemimpin Rusia itu dapat bertindak sebagai mediator. Namun Macron menolak gagasan tersebut selama kunjungan ke Greenland, dengan mengatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan Moskow terhadap Piagam PBB di Ukraina telah mendiskualifikasinya untuk bertindak sebagai perantara perdamaian.

    Perbedaan kedua pemimpin itu atas Putin terlihat jelas pada hari Senin saat penampilan publik pertama Trump di G7, di mana ia mengkritik blok tersebut karena mengeluarkan Rusia sebelas tahun yang lalu.

    Ini adalah pembukaan yang agresif untuk kunjungan presiden di Kanada, di mana ia akan bertemu dengan para pemimpin selama dua hari ke depan untuk membahas berbagai topik.

    “Barack Obama dan seseorang bernama Trudeau tidak ingin Rusia masuk. Dan menurut saya itu adalah sebuah kesalahan, karena saya rasa Anda tidak akan mengalami perang saat ini jika Anda mengikutsertakan Rusia,” ujar Trump dalam pertemuannya dengan Carney.

    Rusia dikeluarkan dari G8 setelah mencaplok Krimea pada tahun 2014. Justin Trudeau, yang dikritik Trump berulang kali pada hari Senin karena memutuskan untuk tidak memasukkan Rusia, menjadi perdana menteri setahun kemudian.

    “Mereka mengusir Rusia, yang menurut saya merupakan kesalahan yang sangat besar, meskipun saya tidak berkecimpung di dunia politik,” kata Trump. Ia mengatakan bahwa tidak adanya Putin di meja perundingan “membuat hidup menjadi lebih rumit.”

    Ketika kemudian ditanya tentang bergabungnya Putin, ia berkata, “Saya tidak mengatakan dia harus bergabung pada saat ini, karena terlalu banyak air yang masuk ke dalam bendungan.”

    (wnv/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Iran Tegaskan Tak Berniat Kembangkan Senjata Nuklir

    Presiden Iran Tegaskan Tak Berniat Kembangkan Senjata Nuklir

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak berniat untuk mengembangkan senjata nuklir, saat Teheran terlibat aksi saling serang yang berlangsung sengit dengan musuh abadinya, Israel, beberapa hari terakhir.

    Penegasan itu, seperti dilansir Al Arabiya dan Press TV, Senin (16/6/2025), disampaikan Pezeshkian saat berpidato di hadapan parlemen Iran saat negara itu masih terlibat pertempuran sengit dengan militer Israel.

    Ditegaskan juga oleh Pezeshkian dalam pidatonya bahwa Teheran akan memperjuangkan haknya untuk memiliki energi nuklir dan melakukan penelitian nuklir.

    “Kami berdiri teguh dalam mencapai hak ini dan tidak takut pada kekuatan apa pun dalam mengamankan apa yang menjadi hak kami,” tegasnya.

    Pezeshkian, dalam pidatonya, juga kembali menegaskan maklumat keagamaan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menentang senjata pemusnah massal.

    Lebih lanjut, Pezeshkian menyerukan semua warga Iran untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu melawan Israel saat konflik memanas antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

    “Setiap perbedaan, isu, dan masalah yang ada harus dikesampingkan hari ini dan kita harus berdiri teguh melawan agresi kriminal genosida ini dengan persatuan dan koherensi,” cetusnya.

    Israel mulai melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6), dengan menyebut Teheran berada di ambang hampir memproduksi bom nuklir.

    Iran selalu bersikeras mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai, meskipun badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menyatakan pekan lalu bahwa Teheran telah melanggar kewajiban Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).

    Rentetan serangan Israel itu selama empat hari terakhir menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran, termasuk beberapa komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil, akibat serangan itu.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Laporan terbaru kantor Perdana Menteri Israel menyebut sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan-serangan Iran di wilayah negara Yahudi tersebut.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini