partai: PBB

  • Makan Kaktus Lagi Ngetren di Jepang, Superfood yang Kaya Manfaat

    Makan Kaktus Lagi Ngetren di Jepang, Superfood yang Kaya Manfaat

    Jakarta

    Tren makanan unik sedang berkembang di Jepang. Terbaru, warga Jepang mulai melirik kaktus sebagai makanan alternatif yang diminati.

    Jenis kaktus yang banyak dikonsumsi yakni jenis kaktus pir berduri atau opuntia ficus-indica karena kaya akan mineral, serat makanan, dan nutrisi lainnya. Rasanya ringan dan menyegarkan, bahkan dapat dinikmati tanpa dimasak.

    Diberitakan SCMP, ada beberapa bukti yang mendukung label ‘superfood’ kaktus ini. Pada tahun 2024, Universitas Chubu Jepang mendirikan Pusat Inisiatif Penelitian untuk Penelitian Tanaman Kaktus dan Sukulen di kota Kasugai, tempat budidaya kaktus hias pertama kali dimulai di Jepang.

    Para peneliti di pusat tersebut mengonfirmasi bahwa tikus yang diberi makanan yang dicampur dengan bubuk kaktus pir memiliki kadar musin yang lebih tinggi, protein yang menutupi permukaan usus dan memblokir virus, serta meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

    “Saya yakin bahwa kaktus memiliki potensi besar sebagai makanan fungsional,” kata Mamoru Tanaka, seorang profesor madya bidang pangan dan nutrisi di universitas yang ikut serta dalam penelitian tersebut.

    Petani di Kasugai mulai memproduksi kaktus hias sekitar tahun 1953, dan sejak saat itu kota tersebut telah berkembang menjadi salah satu pusat tanaman terkemuka di Jepang.

    Para ahli di Jepang dan luar negeri juga berfokus pada potensi kaktus yang dapat dimakan sebagai tindakan pencegahan terhadap pertumbuhan populasi dunia dan perubahan iklim.

    Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pernah mengangkat pentingnya kaktus pir berduri dalam laporan tahun 2017. Dalam laporan itu, FAO menekankan bahwa tanaman ini mampu bertahan di wilayah kering dan rawan kekeringan, menjadikannya sumber makanan, air, dan pakan ternak yang berkelanjutan.

    (kna/kna)

  • Drama Nuklir Memanas! Trump Paksa Iran Menyerah, AS Cs Mulai Panik?

    Drama Nuklir Memanas! Trump Paksa Iran Menyerah, AS Cs Mulai Panik?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah ketegangan yang belum reda usai serangan udara oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran, Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Amir-Saeid Iravani menegaskan bahwa Republik Islam tersebut tidak akan pernah menghentikan program pengayaan uraniumnya.

    “Pengayaan adalah hak kami, hak yang tidak bisa dicabut, dan kami ingin menegakkan hak ini,” kata Iravani kepada CBS News, Minggu (29/6/2025).

    Ia menegaskan bahwa program nuklir Iran bertujuan damai untuk kepentingan energi dan bukan untuk pengembangan senjata.

    Meski menyatakan kesiapan Iran untuk kembali ke meja perundingan, Iravani menyatakan bahwa kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk memulai putaran baru negosiasi. Ia mengkritik pendekatan Amerika Serikat, khususnya pernyataan mantan Presiden Donald Trump yang sebelumnya menyebut bahwa Iran harus melakukan “penyerahan tanpa syarat.”

    “Itu bukan negosiasi. Itu pemaksaan kebijakan terhadap kami,” ujarnya. “Jika mereka benar-benar siap untuk bernegosiasi, mereka akan menemukan kami siap. Tapi jika mereka ingin mendikte, maka tidak mungkin ada perundingan.”

    Iravani juga mengatakan bahwa saat ini tidak ada permintaan resmi dari AS untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Iran, dan menyebut bahwa agresi militer baru-baru ini telah menciptakan iklim yang tidak kondusif untuk diplomasi.

    Dalam wawancara yang sama, Iravani menyatakan bahwa Iran tidak menutup kemungkinan untuk mentransfer cadangan uranium yang telah diperkaya ke negara lain jika ada kesepakatan dengan AS mengenai program nuklir.

    Hal ini termasuk uranium yang telah diperkaya hingga tingkat 20% dan 60%, tingkat yang sangat dekat dengan kategori senjata.

    Namun, ia kembali menegaskan bahwa Teheran tidak akan melepaskan haknya untuk memproduksi uranium di dalam negeri, syarat yang secara eksplisit ditolak oleh Washington.

    Iravani juga menjawab isu mengenai ancaman terhadap Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ia membantah adanya ancaman terhadap Grossi atau para inspektur IAEA, meskipun mengakui bahwa parlemen Iran telah memutuskan untuk menangguhkan kerja sama dengan badan internasional tersebut.

    Para inspektur IAEA masih berada di Iran, tetapi saat ini tidak memiliki akses ke fasilitas-fasilitas nuklir negara itu.

    “Mereka berada di Iran dan dalam kondisi aman, tetapi aktivitasnya telah ditangguhkan. Mereka tidak bisa mengakses situs kami… Penilaian kami adalah bahwa mereka tidak menjalankan tugas mereka dengan baik,” kata Iravani.

    Sebelumnya Grossi menyatakan bahwa meskipun sejumlah fasilitas telah diserang, kapasitas teknis Iran untuk memulai kembali pengayaan uranium tetap ada.

    “Dalam hitungan bulan, atau mungkin lebih cepat, mereka bisa memiliki beberapa rangkaian sentrifugal yang berputar dan menghasilkan uranium yang diperkaya,” kata Grossi kepada CBS News.

    Grossi mengungkapkan bahwa badan yang dipimpinnya tidak mengetahui apakah cadangan uranium yang telah diperkaya hingga 60% dipindahkan sebelum serangan, atau apakah telah hancur sebagian. “Harus ada klarifikasi pada titik tertentu,” katanya.

    Sementara itu, klaim Presiden Donald Trump bahwa fasilitas nuklir Iran “telah dihancurkan total” terus menuai bantahan.

    Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menegaskan bahwa Iran tidak memiliki cukup waktu untuk memindahkan uranium dari fasilitas Fordow sebelum serangan. Ia juga menduga bahwa kendaraan yang terlihat di sekitar lokasi sebelum serangan adalah tukang batu yang ditugaskan untuk menyegel fasilitas tersebut.

    “Sekarang ada ribuan ton batu di ruangan itu. Tempat itu benar-benar hancur,” klaim Trump.

    Namun, Washington Post melaporkan bahwa intelijen AS berhasil menyadap komunikasi internal Iran, yang mengindikasikan bahwa kerusakan yang terjadi tidak seburuk yang diperkirakan.

    Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, meremehkan klaim Iran tersebut dan mengatakan bahwa “gagasan bahwa pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya mengetahui apa yang terjadi di bawah ratusan meter reruntuhan adalah omong kosong.”

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kilas Balik Konflik Blok Ambalat: Picu Ketegangan, Berakhir Dikelola Bersama

    Kilas Balik Konflik Blok Ambalat: Picu Ketegangan, Berakhir Dikelola Bersama

    Kilas Balik Konflik Blok Ambalat: Picu Ketegangan, Berakhir Dikelola Bersama
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sengketa wilayah laut yang berlangsung sejak 2005 antara Indonesia dan Malaysia di
    Blok Ambalat
    akhirnya menemui titik terang.
    Kedua negara sepakat untuk mengelola bersama wilayah perairan kaya sumber daya alam tersebut melalui skema
    joint development
    .
    Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh Presiden RI
    Prabowo Subianto
    dan Perdana Menteri Malaysia
    Anwar Ibrahim
    di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (27/6/2025).
    Ini menandai babak baru kerja sama bilateral di tengah belum tercapainya kesepakatan batas wilayah landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) kedua negara.
    Blok Ambalat berada di Laut Sulawesi atau Selat Makassar, dekat dengan perbatasan Kalimantan Utara dan Sabah.
    Blok Ambalat diperkirakan meemiliki cadangan minyak dan gas sekitar 764 juta barrel minyak.
    Konflik Blok Ambalat tidak berkaitan dengan laut teritorial, melainkan landas kontinen, yaitu dasar laut hingga 200 mil dari pantai yang mengandung sumber daya alam seperti minyak dan gas.
    Di atasnya adalah zona ekonomi ekslusif (ZEE), wilayah pengelolaan ekonomi eksklusif yang berbeda secara hukum.
    Permasalahan bermula saat dua perusahaan, yakni Shell dari Malaysia dan ENI dari Italia (beroperasi atas izin Indonesia), mengajukan izin eksplorasi di wilayah yang tumpang tindih.
    Malaysia menyebut area itu sebagai Blok ND6 dan ND7, sementara Indonesia menamakannya Blok Ambalat.
    Tumpang tindih klaim diperparah oleh penggunaan Peta Malaysia 1979, yang secara sepihak memasukkan sebagian wilayah laut yang diklaim Indonesia.
    Peta ini tidak sesuai dengan ketentuan Konvensi Hukum Laut PBB 1982 (UNCLOS), yang menjadi dasar klaim maritim Indonesia bahwa
    blok Ambalat
    milik Indonesia.
    Hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia menolak peta baru Malaysia tersebut.
    Peta tersebut juga diprotes oleh Filipina, Singapura, Thailand, China, dan Vietnam karena dianggap sebagai upaya atas perebutan wilayah negara lain.
     
    Aksi sepihak Malaysia ini juga diikuti dengan penangkapan nelayan Indonesia pada wilayah-wilayah yang diklaim.
    Tak ayal, perebutan wilayah ini sempat membuat hubungan antara kedua negara menjadi tegang.
    Kapal-kapal patroli Malaysia pun diketahui berulang kali melintasi batas wilayah Indonesia dengan alasan area tersebut merupakan bagian dari wilayah Malaysia.
    Merespons itu, TNI juga mengerahkan kapal-kapal perangnya untuk bersiaga di wilayah perbatasan tersebut.
    Perebutan wilayah Ambalat ini seolah-olah menunjukkan Indonesia tidak ingin mengulang kejadian pada 2002 ketika kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan dalam sengketa di Mahkamah Internasional yang dimenangkan Malaysia.
    Blok Ambalat merupakan masalah lama yang seringkali menimbulkan ketegangan dan menghambat hubungan Indonesia-Malaysia.
    Sayangnya, proses penyelesaian masalah ini cenderung berjalan lambat, perundingan antara kedua negara kerap kali menemui jalan buntu.
    Berdasarkan hukum internasional, dalam hal terjadinya sengketa wilayah laut, maka penyelesaiannya dilakukan sesuai ketentuan UNCLOS 1982.
    Negara yang bersengketa diwajibkan menyelesaikan dengan cara-cara damai. Jika cara tersebut tidak berhasil mencapai persetujuan, maka negara-negara terkait harus mengajukan sebagian sengketa kepada prosedur wajib.
     
    Dengan prosedur ini, sengketa hukum laut akan diselesaikan melalui mekanisme dan institusi peradilan internasional yang telah ada, seperti Mahkamah Internasional.
    Namun, Indonesia dan Malaysia sendiri memilih jalan damai dalam menyelesaikan sengketa perbatasan ini.
    Hal tersebut terlihat dari perundingan-perundingan yang sudah dilakukan oleh perwakilan kedua negara.
    Pemerintah Indonesia, pada tahun 2009, pernah menyebut tidak akan membawa masalah Blok Ambalat ke Mahkamah Internasional mengingat posisi Indonesia yang kuat.
    Meski begitu, pemerintah berulang kali menegaskan bahwa kedaulatan Indonesia merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.
    Setelah bertahun-tahun menemui jalan buntu, kedua negara akhirnya sepakat untuk mengelola bersama wilayah perairan Ambalat.
    Prabowo Subianto mengatakan Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menyelesaikan masalah perbatasan dengan penyelesaian yang akan menguntungkan kedua belah pihak, salah satunya mengenai konflik Blok Ambalat. 
    “Sebagai contoh, kita sepakat hal-hal yang masalah perbatasan yang mungkin memerlukan waktu lagi untuk menyelesaikan secara teknis. Tapi prinsipnya, kita sepakat untuk mencari penyelesaian yang menguntungkan kedua pihak,” ujar Prabowo, Jumat.
     
    Untuk Blok Ambalat, kata Prabowo, Indonesia dan Malaysia akan mengeksploitasi lautnya secara bersama.
    “Contoh, masalah Ambalat, kita sepakat bahwa sambil kita saling menyelesaikan masalah-masalah hukum kita sudah ingin mulai dengan kerja sama ekonomi yang kita sebut joint development. Apa pun yang kita ketemu di laut itu kita akan bersama-sama mengeksploitasinya,” kata Prabowo.
    “Jadi kita sepakat bahwa kita ini harus bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat kita masing-masing,” imbuh dia.
    Anwar menambahkan, skema kerja sama ini dapat diambil jika perundingan dari sisi hukum selalu menemui jalan buntu.
    “Kalau kita tunggu (perundingan) selesai, kadang mungkin mengambil masa dua dekade lagi. Jadi kita manfaatkan waktu ini untuk mendapat hasil, supaya memberikan untungan kepada kedua-dua negara dan membela nasib rakyat kita di kawasan yang agak jauh di perbatasan,” kata Anwar.
    Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menjelaskan bahwa sesungguhnya ada tiga opsi umum dalam menangani sengketa seperti ini, namun semuanya dinilai tidak optimal, yakni:
    1. Membawa ke pengadilan internasional – berisiko tinggi kalah seperti di Sipadan dan Ligitan.
    2. Menempuh jalur kekerasan atau konfrontasi militer – tidak realistis.
    3. Membiarkan status quo – tidak produktif karena potensi ekonomi tak tergarap.
    Oleh karena itu, menurut dia, skema 
    joint development
    yang disepakati Indonesia dan Malaysia adalah opsi yang lebih pragmatis.
    Skema joint development memungkinkan kedua negara untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam secara bersama-sama, tanpa harus menunggu penyelesaian final atas batas wilayah.
    Menurut Hikmahanto, Indonesia pernah menerapkan skema serupa saat masih mengelola Timor Timur dan menjalin kerja sama pembangunan bersama dengan Australia di wilayah Palung Timur.
    Model kerja sama ini dinilai efektif asalkan ada kesepakatan pembagian hasil yang adil (
    win-win solution
    ).
    “Tantangan terberat adalah nanti dua negara harus duduk bersama dan memikirkan opsi-opsi seperti apa dalam rangka
    joint development
    ,” ujar Hikmahanto kepada
    Kompas.com
    , Minggu (29/6/2025).
    “Tentu dari sisi kedua negara, maunya harusnya
    win-win
    . Jadi, jangan sampai Malaysia yang lebih dapat diuntungkan atau Indonesia dapat lebih banyak untung, tapi harus
    win-win
    , sehingga keuntungan ekonomi dari landas kontinen ini bisa dimanfaatkan oleh kedua negara,” ujar dia.
    Ia juga menekankan bahwa karena yang diklaim adalah hak berdaulat, bukan kedaulatan wilayah, maka fokus utama adalah pada pemanfaatan sumber daya alam, bukan penguasaan wilayah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Dugaan Israel Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan Gaza

    Heboh Dugaan Israel Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan Gaza

    Jakarta

    Warga Gaza, Palestina, terus mengalami penderitaan akibat serangan bertubi-tubi dari Israel. Kini muncul dugaan Israel sengaja mencampur narkoba ke dalam kantong tepung bantuan yang didistribusikan kepada penduduk Gaza yang terdampak perang.

    Seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (29/6/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel mencampur tepung dengan zat yang sangat adiktif. Hal itu disebut menandai kejahatan baru yang menargetkan kesehatan warga sipil dan tatanan masyarakat di Gaza.

    “Kami menganggap pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” kata pernyataan pemerintah Gaza tersebut.

    Sementara itu, Omar Hamad, seorang apoteker dan penulis dari daerah kantong yang dikepung itu, mengatakan bahwa Israel dilaporkan telah menyelundupkan Oxycodone ke Gaza melalui kantong tepung yang disediakan sebagai bantuan.

    “Terungkap pula bahwa obat itu tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tetapi tepung itu sendiri tampaknya tercampur dengannya,” katanya pada hari Kamis dalam sebuah posting di X.

    Komite Anti-Narkoba di Gaza mendesak warga untuk berhati-hati, memeriksa makanan yang berasal dari ‘perangkap maut yang disebut pusat bantuan AS-Israel’ dan segera melaporkan zat asing apa pun.

    Diketahui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel memulai operasi distribusi makanan di Gaza pada 26 Mei setelah Israel benar-benar menghentikan pasokan ke wilayah Palestina yang diduduki selama lebih dari dua bulan, yang memicu peringatan akan terjadinya kelaparan massal.

    Tentara Israel Diperintah Tembak Warga Gaza

    Sementara itu, surat kabar Israel, Haaretz, sebelumnya melaporkan tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan, bahwa komandan militer mereka telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

    Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Saksi-saksi mata warga Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembaki kerumunan di jalan menuju lokasi pusat distribusi bantuan tersebut. Menanggapi artikel Haaretz, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden di mana warga sipil telah terluka saat mendekati lokasi tersebut.

    Militer Israel menolak tuduhan artikel tersebut tentang “tembakan yang disengaja terhadap warga sipil.”

    PBB pada minggu ini mengutuk ‘persenjataan makanan’ Israel di Gaza, sebuah kejahatan perang, dan mendesak militer Israel untuk ‘berhenti menembaki orang-orang yang mencoba mendapatkan makanan;.

    Berdasarkan data PBB, lebih dari 410 warga Palestina telah tewas dan sedikitnya 3.000 orang terluka karena militer Israel menembaki warga Palestina yang mencoba mencapai titik distribusi bantuan atau mereka yang mengumpulkan bantuan kemanusiaan.

    “Orang-orang yang putus asa dan lapar di Gaza terus menghadapi pilihan yang tidak manusiawi, yaitu mati kelaparan atau berisiko dibunuh saat mencoba mendapatkan makanan,” kata kantor hak asasi manusia PBB dalam catatan tertulis yang diberikan sebelum pengarahan pada hari Selasa.

    (knv/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilkada Ulang Kabupaten Bangka, 5 Paslon Resmi Mendaftar di KPU
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Juni 2025

    Pilkada Ulang Kabupaten Bangka, 5 Paslon Resmi Mendaftar di KPU Regional 29 Juni 2025

    Pilkada Ulang Kabupaten Bangka, 5 Paslon Resmi Mendaftar di KPU
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Sebanyak lima
    pasangan calon
    resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pilkada Ulang Kabupaten Bangka 2025.
    Pada hari pertama pendaftaran,
    KPU Bangka
    menerima pasangan calon Andi Kusuma dan Budiyono yang didukung oleh 10 partai politik, antara lain PKB, Perindo, PBB, dan Hanura.
    Total suara gabungan partai politik pendukung sebanyak 28.179 suara.
    Selanjutnya, pasangan Fery Insani – Syahbudin didukung oleh koalisi Gerindra dan PDI Perjuangan dengan akumulasi suara pemilu sebanyak 70.835.
    Kemudian, pasangan Rato Rusdiyanto – Ramadian didukung oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem dengan perolehan 42.660 suara.
    Pasangan selanjutnya adalah Aksan Visyawan – Rustam Jaseli yang didukung oleh PKS dan PPP dengan akumulasi suara pileg sebanyak 24.536.
    Berikutnya, pasangan calon Naziarto dan H Usnen didukung oleh koalisi Demokrat dan PAN dengan total perolehan suara 20.135 pada Pemilu 2024.
    Ketua KPU Kabupaten Bangka, Sinarto, mengatakan proses pendaftaran yang dilakukan di kantor KPU selama tiga hari berlangsung lancar sesuai prosedur.
    “Seluruh tahapan Pilkada Ulang 2025 akan terus dijalankan secara transparan, akuntabel, dan profesional,” ujar Sinarto dalam pers rilis, Minggu (29/6/2025).
    Selanjutnya, lima pasangan calon tersebut menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan di RSPAD GS, Jakarta.
    Tercatat sebanyak 242.582 pemilih akan menggunakan hak suaranya pada Pilkada Kabupaten Bangka yang harus diulang imbas kotak kosong menang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keji! Ada Narkoba di Bantuan Untuk Warga Gaza Palestina

    Keji! Ada Narkoba di Bantuan Untuk Warga Gaza Palestina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza Palestina menuduh pusat distribusi bantuan kemanusiaan bekingan Israel dan Amerika Serikat (AS) ke wilayah itu telah mencampurkan narkoba dalam kantong tepung yang dibagikan kepada warga. Pusat distribusi bantuan yang dimaksud adalah Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF).

    Media Gaza tersebut menduga ini merupakan “kejahatan mengerikan terbaru” yang menargetkan kesehatan warga sipil di Gaza dan bisa merusak struktur sosial masyarakat wilayah itu.

    “Kami sepenuhnya memegang pendudukan Israel bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Al Arabiya, dikutip Minggu (29/6/2025).

    GHF merupakan pusat distribusi bantuan buatan AS dan Israel. GHF memulai operasi distribusi makanan di Gaza pada 26 Mei setelah Israel sepenuhnya memutus distribusi bantuan kemanusiaan dari luar ke Gaza selama lebih dari dua bulan.

    Seorang apoteker dari Gaza, Omar Hamad, mengatakan Israel menyelundupkan Oxycodone di dalam kantong-kantong tepung yang disalurkan sebagai bantuan ke wilayah yang masih diblokade itu.

    “Bahkan terungkap bahwa obat tersebut tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tapi tepungnya sendiri tampaknya telah dicampur dengan zat aditif itu,” ujar Hamad dalam unggahannya di X pada Kamis.

    Komite Anti-Narkoba di Gaza mendesak warga untuk lebih waspada, memeriksa makanan yang berasal dari “jebakan maut bernama pusat bantuan AS-Israel.”

    Komite itu juga meminta warga segera melaporkan jika menemukan zat asing dalam berbagai bantuan pangan yang mereka terima terutama dari pusat bantuan yang dibekingi AS-Israel tersebut.

    Pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam tindakan Israel yang diduga menjadikan pangan sebagai senjata agresi brutalnya di Gaza sejak Oktober 2023 lalu. PBB juga mendesak militer Israel untuk “berhenti menembaki warga yang mencoba mengantre mendapatkan makanan” dan bantuan pangan lainnya.

    Menurut data PBB, lebih dari 410 warga Palestina tewas dan setidaknya 3.000 lainnya terluka akibat tembakan militer Israel ketika mencoba mendekati titik distribusi bantuan atau sedang mengambil bantuan kemanusiaan.

    “Warga Gaza yang kelaparan terus dihadapkan pada pilihan tidak manusiawi: mati kelaparan atau mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan makanan,” ujar Kantor HAM PBB dalam catatan tertulis yang dibagikan sebelum konferensi pers pada Selasa pekan ini.

    Pada Mei lalu, PBB menyatakan bahwa “100 persen populasi” di Gaza berada “dalam risiko kelaparan.”

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Diduga Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan untuk Gaza

    Israel Diduga Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan untuk Gaza

    Jakarta

    Pusat distribusi bantuan yang didukung Israel dan AS di Gaza diduga mencampur pil narkotika ke dalam kantong tepung yang didistribusikan kepada penduduk yang sangat terdampak perang dan berisiko kelaparan. Hal ini dinilai sebagai bentuk kejahatan baru yang menargetkan kesehatan warga sipil.

    Dilansir Al Arabiya, Minggu (29/6/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel mencampur tepung dengan zat yang sangat adiktif menandai kejahatan baru yang mengerikan yang menargetkan kesehatan warga sipil dan tatanan masyarakat di Gaza.

    “Kami menganggap pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” kata pernyataan pemerintah Gaza tersebut.

    Omar Hamad, seorang apoteker dan penulis dari daerah kantong yang dikepung itu, mengatakan bahwa Israel dilaporkan telah menyelundupkan Oxycodone ke Gaza melalui kantong tepung yang disediakan sebagai bantuan.

    “Terungkap pula bahwa obat itu tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tetapi tepung itu sendiri tampaknya tercampur dengannya,” katanya pada hari Kamis dalam sebuah posting di X.

    Komite Anti-Narkoba di Gaza mendesak warga untuk berhati-hati, memeriksa makanan yang berasal dari ‘perangkap maut yang disebut pusat bantuan AS-Israel’ dan segera melaporkan zat asing apa pun.

    Diketahui Perserikatan Bangsa-Bangsa pada minggu ini mengutuk “persenjataan makanan” Israel di Gaza, sebuah kejahatan perang, dan mendesak militer Israel untuk “berhenti menembaki orang-orang yang mencoba mendapatkan makanan.”

    “Orang-orang yang putus asa dan lapar di Gaza terus menghadapi pilihan yang tidak manusiawi, yaitu mati kelaparan atau berisiko dibunuh saat mencoba mendapatkan makanan,” kata kantor hak asasi manusia PBB dalam catatan tertulis yang diberikan sebelum pengarahan pada hari Selasa.

    Diketahui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel memulai operasi distribusi makanan di Gaza pada 26 Mei setelah Israel benar-benar menghentikan pasokan ke wilayah Palestina yang diduduki selama lebih dari dua bulan, yang memicu peringatan akan terjadinya kelaparan massal.

    PBB mengatakan pada bulan Mei bahwa “100 persen penduduk” di Gaza “berisiko mengalami kelaparan.”

    (yld/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Peringati HUT Bhayangkara, Polres Priok Gelar Lomba PBB-Senam Tongkat

    Peringati HUT Bhayangkara, Polres Priok Gelar Lomba PBB-Senam Tongkat

    Jakarta

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok menyelenggarakan serangkaian perlombaan, seperti baris-berbaris (PBB), senam tongkat dan borgol dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79. Kegiatan itu digelar di Lapangan Presisi Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Kegiatan dibuka secara resmi melalui apel dipimpin oleh Kabag SDM Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Kompol Supriyadi dan perlombaan dipimpin langsung oleh Kasatbinmas AKP Sudirman Agus pada Sabtu (28/6/2025). Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing menyampaikan kegiatan itu menjadi wadah untuk membangun solidaritas dan meningkatkan profesionalisme satuan pengamanan (Satpam) di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan rasa disiplin, kekompakan, dan semangat juang yang tinggi bagi para personel Satpam. Ini juga menjadi ajang silaturahmi antara Polri dan para mitra kerja,” ujar AKBP Martuasah.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat utama, di antaranya PS. Kabag Ops Subianto, Kabag SDM Kompol Supriyadi, Kasatbinmas AKP Sudirman Agus, Kaurbinops Satbinmas IPTU Agus Setiarto, Kanitbinkamsa IPTU Hari Prasetyo, Kanitbintibsos IPTU Achmad Mansyurudin, Perwakilan dari Pimpinan Perusahaan, dan Peserta lomba dari 12 perusahaan Satker Satpam.

    Adapun peserta pada lomba PBB, yaitu TPK Koja, Indonesia Power, Pelindo Tower, JICT 1, PNP, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, IPC Terminal Peti Kemas, PT Salim Ivomas, PTP, IKT dan MTI. Sementara peserta lomba senam tongkat dan borgol, yaitu PT Rukindo, IPC Terminal Peti Kemas, PT MAL, PTP, Indonesia Power, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, MTI, PNP, IKT.

    Acara itu diharapkan menjadi agenda rutin dalam memperkuat sinergitas antara Polri dan mitra kerja Satuan Pengamanan di wilayah hukum Pelabuhan Tanjung Priok.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menelusuri Jejak Sejarah Kedigdayaan Nuklir Rusia dari Dalam ‘Bungker’

    Menelusuri Jejak Sejarah Kedigdayaan Nuklir Rusia dari Dalam ‘Bungker’

    Bisnis.com, JAKARTA – Perlombaan teknologi nuklir antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) tidak hanya terjadi di dunia realitas, tetapi juga dalam hal penulisan sejarah secara visual.

    Adalah pembuatan museum atom. Amerika pada 2011, ketika Presiden Barack Obama masih menjabat, sempat memiliki ide untuk membuat museum atom. Namun, baru terealisasi pada Maret 2025 dengan nama Museum Pengujian Atom Nasional.

    Rencana Amerika itu disalip oleh Rusia yang mulai membangun pada 2017, dan diresmikan pada 2023 dengan nama Museum Atom. Bisnis bersama sejumlah media dari Asia dan Afrika berkempatan berkunjung ke Museum Atom di Moskow yang diprakarsai Rosatom, perusahaan nuklir Rusia, pada akhir pekan lalu.

    Museum Atom dibangun di atas lahan 25.000 m². Jejak sejarah saat masih menjadi Uni Soviet ditaruh di dalam ‘bungker’ alias tiga lantai di bawah tanah. Adapun, era moderen disajikan empat lantai di atas tanah.

    “Sebaiknya kalau mulai melihat pameran dari lantai bawah tanah di era Uni Soviet,” kata Valeria, pemandu media dari Museum Atom.

    Gambaran laboratorium nuklir pertama Uni Soviet yang berada di museum Atom Rusia./Bisnis-Hendri T Asworo 

    Valeria menjelaskan awal mula fisika nuklir di era Uni Soviet yang dimulai sejak paruh pertama abad ke-20. Secara beruntun digambarkan bahwa laboratorium nuklir pertama didirikan pada 1921 dengan nama Laboratorium Radium, sekarang Institut Radium Khlopin.

    Era 1940-an kebangkitan nuklir Uni Soviet mulai terjadi. Dengan munculnya nama-nama tersohor seperti Yakov Zeldovich, Yuliy Khariton, dan Alexander Leypunsky.

    Mereka membuktikan teori Marie Curie soal reaksi berantai fisi nuklir dalam uranium. Sayangnya, tidak ada cerita sejarah mengenai penelitian Marie Curie dan suaminya, Pierre Curie dalam rekam sejarah atom tersebut.

    Pada era tersebut proyek nuklir militer untuk pengembangan industri mulai dibangun dengan ditandai pendirian Laboratorium Instrumen Pengukuran dari Akademi Ilmu Pengetahuan Uni Soviet (sekarang Pusat Penelitian Nasional Institut Kurchatov) yang didirikan oleh Igor Kurchatov sekaligus sebagai direkturnya.

    Kurchatov merupakan penentu arah industri nuklir Rusia yang kemudian dikenal dengan semboyannya, ”kehidupan manusia tidak abadi, tetapi ilmu dan pengetahuan melampaui ambang batas selama berabad-abad.”

    Kata-kata yang juga dinukil dalam film Oppenheimer (simak ulasan film Kisah Cinta Oppenheimer) itu disematkan di dinding museum Atom.

    Ilustrasi Igor Kurchatov yang terpasang di dinding masuk Museum Atom, Moskow, Rusia./Bisnis-Hendri Asworo

    Kurchatov membuktikan teori reaksi berantai nuklir dengan membuat reaktor pertama kali di Uni Soviet dan di Eropa. Uniknya reaktor itu dibuat dari semacam ‘batu bata’ hitam yang digambarkan secara detail dalam Museum Atom.

    Pembuatan reaktor ini semata-mata karena kekhawatiran terhadap AS usai menjatuhkan bom atom di Hirosima dan Nagasaki yang mengakhiri Perang Dunia II. Uni Soviet beranggapan bahwa sewaktu-waktu Negeri Paman Sam dapat melakukan hal serupa kepada negaranya.

    Uniknya, uranium pertama yang dibutuhkan untuk membuat bom atom Uni Soviet disumbangkan oleh Jerman. Kala itu Jerman Timur merupakan daerah pampasan perang yang diambil Uni Soviet setelah Adolf Hitler jatuh.

    “Barel uranium dibawa keluar dari Jerman Timur  dengan naik kereta,” kata Valeria sembari menunjukan bentuk kereta yang membawa uranium.

    Uranium yang dibawa dari Jerman Timur tidak cukup sehingga mulai perlombaan untuk mendapatkan uranium-235. Hal ini digambarkan jelas bagaimana pengayaan uranium pertama, reaktor untuk produksi plutonium tingkat senjata, dan lainnya.

    Uranium-238 (238U atau U-238) adalah sebuah isotop uranium yang paling banyak ditemukan di alam/Bisnis. Hendri Asworo

    Pada 1949, Uni Soviet melakukan uji coba senjata nuklir pertama dan berhasil. Kemudian, diikuti oleh uji coba bom termonuklir pada 1953. Di tengah perlombaan membuat senjata nuklir, Uni Soviet mengembangkan industrinya.

    Selanjutnya, pada 1954 Uni Soviet terbukti mampu membuat pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di dunia, PLTN Obninsk. Selanjutnya secara beruntun pada 1958, kapal selam nuklir Soviet pertama, Leninsky Komsomol, berhasil dibangun.

    Pada 1959, kapal pemecah es bertenaga nuklir pertama di dunia, Lenin, mulai beroperasi. Dalam bidang kelistrikan Uni Soviet terus menciptakan rekor hingga pada era 1980-an mampu mencapai 37 gigawatt, beda tipis dengan pencapaian kapasitas terpasang listrik RI pada 2011 sebesar 35 gigawatt.

    Penciptaan Bom Atom Terbesar di Dunia

    Perlombaan senjata nuklir mendapat sorotan tersendiri di Museum Atom. Terutama mengenai uji coba Tsar Bomba, raja senjata nuklir yang pernah diuji coba pada 30 Oktober 1961. Selain bentuk Tsar Bomba sesuai aslinya, ada fragmen suara ledakan dan silau cahaya saat uji coba.

    “Realitas uji coba Tsar Bomba ini juga ditampilkan video waktu uji coba,” ujar Valeria.

    Valeria di depan Tsar Bomba di Museum Atom, Moskow./Bisnis-Hendri Asworo

    Sebagai gambaran, nama bom tersebut sebenarnya Soviet RDS-220 dengan kode Vanya. Negara Barat menyebutnya Tsar Bomba. Dengan kapasitas 50 megaton TNT, Tsar Bomba merupakan puncak dari sejumlah uji coba bom hidrogen selama Perang Dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.

    Tsar Bomba ini merupakan sesumbar Nikita Khrushchev, Presiden Uni Soviet, yang disampaikan pada sesi Majelis Umum PBB pada 1960.  Dia akan menunjukkan kepada Amerika bahwa Uni Soviet lebih jago dalam membuat bom nuklir. Cerita lengkapnya baca: Tsar Bomba, Bom Nuklir Rusia Terbesar Sejagat!

    Hal unik lainnya adalah penyajian dua dunia yang berdampingan. Dalam satu lorong menyajikan dapur khas Amerika yang berada di sebelah kanan, dan di kiri milik Uni Soviet.  Selain itu, ada beragam televisi hingga peralatan rumah tangga yang menunjukkan tingkat kompetisi dua negara.

    Pada era moderen, di lantai atas, ada beragam temuan-temuan terkait dengan nuklir. Dari mulai mobil nuklir, pesawat nuklir, kereta nuklir hingga dunia medis. Pada lantai paling atas menyajikan teknologi nuklir era moderen generasi IV. Anda penasaran? Silahkan berkunjung ke ‘bungker’ Museum Atom.

  • Dalih Tentara Israel soal Perintah Tembak Warga Gaza Antre Bantuan

    Dalih Tentara Israel soal Perintah Tembak Warga Gaza Antre Bantuan

    Jakarta

    Surat kabar Israel, Haaretz menyampaikan bahwa tentara Israel telah diperintah oleh komandan militer untuk menembaki kerumunan warga Palestina untuk membubarkan mereka. Pembubaran bertujuan untuk mebersihkan are lokasi distribusi bantuan di Gaza.

    Ratusan tentara Israel yang melakukan penyerangan mengklaim bahwa mereka diperintahkan untuk menembaki warga sipil di sana. Para tentara tersebut menggunakan kekuatan mematikan yang tidak perlu terhadap orang-orang yang tampaknya tidak menimbulkan ancaman.

    Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini. Demikian dilaporkan Haaretz, dilansir dari Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025).

    Bantahan Militer Israel

    Militer Israel mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memerintahkan tentara untuk dengan sengaja menembaki warga sipil. Militer Israel menambahkan bahwa mereka ingin meningkatkan “respons operasional” di area bantuan dan baru-baru ini memasang pagar dan rambu baru, dan membuka rute tambahan untuk mencapai zona pembagian bantuan.

    Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa unit militer yang dibentuk untuk meninjau insiden yang mungkin melibatkan pelanggaran hukum internasional itu, telah ditugaskan untuk memeriksa tindakan tentara di dekat lokasi bantuan selama bulan lalu.

    Kepada Reuters, militer mengatakan bahwa beberapa insiden sedang ditinjau oleh otoritas terkait. Ditambahkannya: “Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan (militer Israel) akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil sebagaimana diperlukan.”

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz juga membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Ratusan Orang Tewas

    Foto: Reuters

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Pada Jumat (27/6) ribuan orang berkumpul di sekitar pusat distribusi, menunggu pengiriman bantuan makanan. Tetapi hampir setiap hari ada laporan penembakan dan pembunuhan di rute menuju pusat distribusi bantuan.

    Yang terbaru, para petugas medis mengatakan enam orang tewas akibat tembakan pada hari Jumat (27/6) waktu setempat saat mereka berusaha mendapatkan makanan di Jalur Gaza selatan.

    Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang tewas di dekat pusat bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat atau di area tempat truk-truk makanan PBB akan lewat sejak akhir Mei lalu, kata otoritas kesehatan Gaza

    Halaman 2 dari 2

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini