partai: PBB

  • DKI bakal bangun studio film di Setu Babakan

    DKI bakal bangun studio film di Setu Babakan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membangun studio film di Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jakarta Selatan.

    “Ada dua proyek besar yang dibangun di Jakarta Selatan ini, pertama revitalisasi Ragunan dan kedua kita akan merevitalisasi Setu Babakan yang akan dibangun studio film,” kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno saat menyambangi Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan di Jakarta, Jumat.

    Rano mengatakan, Perkampungan Budaya Betawi itu direncanakan menjadi pusat wisata di Jakarta.

    Setu Babakan adalah sebuah danau buatan dengan luas 32 hektare (ha) yang terletak di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Selain sebagai penampungan air, Setu Babakan juga dikenal sebagai pusat pelestarian budaya Betawi dan tempat wisata edukasi dan rekreasi.

    Dia juga meninjau sejumlah pelayanan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan dan Shalat Jumat di Masjid Darul Jannah, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

    Kedatangan Wagub Rano disambut oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan M Anwar, Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Ali Murthadho, Sekretaris Kota Jakarta Selatan Mukhlisin, para pejabat di lingkungan Kota Jakarta Selatan dan para camat.

    Sejumlah pelayanan yang ditinjau di antaranya Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (UP PTSP) Jakarta Selatan.

    Dia mendukung penuh UP PTSP Jakarta Selatan dalam meraih “Predikat Zona Integritas Wilayah Bebas Dari Korupsi”.

    Selanjutnya, dia menyambangi Tempat Penitipan Anak Negeri (TPAN) Bale Bermain Serasi dan Dekranasda Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan.

    Kemudian, Rano juga berdiskusi dengan para camat di wilayah Jakarta Selatan.

    Dalam diskusi, Wagub menyampaikan agar para camat menyampaikan permasalahan atau potensi yang ada di wilayahnya secara tertulis agar bisa dirapatkan dan memanggil dinas terkait dan memasukannya dalam perencanaan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beredar Kabar Presiden Prabowo Kirim Surpres Pergantian Listyo Sigit sebagai Kapolri

    Beredar Kabar Presiden Prabowo Kirim Surpres Pergantian Listyo Sigit sebagai Kapolri

    GELORA.CO – Beredar kabar yang menyebutkan bahwa Prabowo Subianto telah melayangkan surat presiden (Surpres) pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke DPR RI.

    Berdasarkan informasi, terdapat ada dua nama calon Kapolri yang dikirimkan ke legislatif di Senayan.

    Kedua calon Kapolri pengganti Listyo Sigit itu disebut berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen).

    Namun, pimpinan dan sejumlah anggota Komisi III DPR RI tak merespons terkait beredarnya kabar Supres pergantian Kapolri tersebut.

    Desakan Copot Kapolri

    Sejumlah desakan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo muncul usai demonstrasi berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu.

    Saat itu di Jakarta, seorang pengemudi ojol tewas dilindas rantis Brimob.

    Desakan salah satunya datang dari Seratus aktivis 98. Ubedillah Badrun, sebagai perwakilan mengatakan, peristiwa driver ojol dilindas rantis Brimob melindas pengemudi ojol masuk pelanggaran HAM berat.

    Karena itu, adalah wajar para aktivis menuntut adanya pergantian terhadap Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

    “Kami sudah dengan tegas memberikan semacam warning kepada Presiden agar memberhentikan Kapolri,” desak Ubedilah Badrun, mengutip Jumat 5 September 2025.

    Kang Ubed -sapaan Ubedilah Badrun- menjelaskan, insiden rantis Brimob lindas pengendara ojol almarhum Affan Kuriawan pada Kamis pekan kemarin, telah merusak citra Indonesia di mata dunia. Jadi adalah layak bagi seratus aktivis 98 menuntut Kapolri dicopot.

    “Makin buruk jika Presiden tidak mengambil langkah tegas terhadap elite institusi yang paling bertanggung jawab dalam pengamanan demonstrasi yakni Kapolri. Apalagi sudah menjadi perhatian PBB,” tegasnya.

    Aktivis 98 pun menyayangkan sikap Presiden Prabowo Subianto yang tak kunjung mengganti Jenderal Pol Listyo pascakejadian itu.

    Padahal pencopotan Kapolri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral, etik, dan konstitusional.

    Pencopotan Kapolri sendiri sebenarnya adalah agenda reformasi Kepolisian.

    “Reformasi kepolisian berarti reformasi tata kelola dan lain-lain serta reformasi structural. Di antaranya, memberikan sanksi tegas terhadap lapisan elite kepolisian jika terjadi kesalahan fatal, dalam konteks saat ini ialah memberhentikan Kapolri, Kapolda, dan lain-lain yang bertanggungjawab atas peristiwa tragis pelindasan Affan Kurniawan,” tuturnya.

    Seratus aktivis 98, ujar Kang Ubed, berpendapat elite politik Indonesia kehilangan moral jika Presiden tidak mencopot Jenderal Listyo seusai peristiwa mematikan itu.

    “Jika tuntutan itu tidak dipenuhi Prabowo maka kami menilai bahwa bangsa ini kehilangan moral obligacy justru dari lapisan elit kekuasaan. Tentu ini menyedihkan dan meremukan jiwa bangsa,” sesalnya.

    Geng Solo dan Nasib di Ujung Tanduk

    Pengamat Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting meyakini Presiden Prabowo Subianto tidak lama lagi akan mencopot Listyo Sigit Prabowo dari jabatan Kapolri.

    Imej dirinya yang juga dicap sebagai bagian dari loyalis Joko Widodo (Jokowi) yang dikenal dengan sebutan ‘Geng Solo’ juga menjadi alasan logis pergantian dirinya.

    “Menurut saya Oktober ini Listyo Sigit insyaallah diganti. Karena situasinya juga, begini logikanya, Listyo ini sudah hampir 5 tahun, lebih dari 4,5 tahun tidak logis,” ujar Ginting dalam podcast Abraham Samad Speak Up bertajuk ‘Budi Gunawan Dicopot, Kapolri di Ujung Tanduk. 5 Menteri Geng Solo Terusir’ yang tayang pada Kamis, 11 September 2025.

    Ia mencontohan peristiwa Malapetaka Limabelas Januari (Malari) yaitu aksi demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan yang terjadi pada tanggal 15–16 Januari 1974.

    Saat itu lanjut Ginting, terdapat 20 jenderal yang diberhentikan Presiden Soeharto, termasuk di antaranya Soemitro dan Ali Moertopo.

    Sehingga untuk kasus kerusuhan Agustus 2025, tidak cukup hanya Budi Gunawan yang diberhentikan sebagai Menko Polkam namun juga Listyo Sigit Prabowo selaku pimpinan Polri.

    “Dulu TNI yang berada di depan. Sekarang menghadapi kerusuhan massa kan polisi, jadi harus diberhentikan. Harusnya Kapolri, Kabaintelkamnya, Kabaharkam, termasuk Komandan Korps Brimob (diberhentikan),” paparnya.

    Selain mereka menurut Ginting yang juga seharusnya dicopot ialah para kapolda yang gagal mengendalikan wilayahnya, seperti Kapolda Metro Jaya, Kapolda Sulawesi Selatan, Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Jawa Timur.

    “Listyo Sigit Prabowo tidak bisa lagi mengendalikan anak buahnya. Anak buahnya kemungkinan juga loyalitasnya tidak tegak lurus lagi, kenapa? Karena dia seperti sedang menaiki perahu yang sudah bocor, akan tenggelam, jadi ngapain gua loyal sama dia. Institusi ini berbahaya sekali,” terang Ginting.

    “Ini momentum juga bagi Prabowo untuk melakukan reformasi besar-besaran terhadap lembaga Kepolisian,” tandasnya.***

  • Gebrakan Perdana Menkeu Purbaya: Tarik Dana dari BI, Rombak RAPBN Sri Mulyani

    Gebrakan Perdana Menkeu Purbaya: Tarik Dana dari BI, Rombak RAPBN Sri Mulyani

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa langsung melakukan gebrakan meski belum genap sepekan menggantikan pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati.

    Purbaya sendiri dilantik menjadi menteri keuangan pada Senin (8/9/2025). Dia mengganti Sri Mulyani Indrawati yang sudah menjabat sebagai menteri keuangan selama 14 tahun.

    Tidak butuh waktu lama, Purbaya langsung melaporkan langkah pertamanya  ke Presiden Prabowo. Dia menyampaikan ke Prabowo bahwa pemerintah mempunyai terlalu banyak kas yang terparkir di Bank Indonesia (BI) yaitu mencapai Rp400 triliun lebih.

    Oleh sebab itu, dia ingin menarik Rp200 triliun dana tersebut untuk ditempatkan ke sistem perbankan. Dengan demikian, likuiditas bank terjaga dan diharapkan bisa mendorong sektor riil.

    “Kalau itu masuk ke sistem, saya nanti sudah minta ke bank sentral jangan diserap uangnya. Biar aja kalian [BI] dengan menjalankan kebijakan moneter, kami dari sisi fiskal yang menjalankan sedikit, tapi nanti mereka juga akan mendukung. Artinya ekonomi akan bisa hidup lagi,” ungkap Purbaya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (10/9/2025).

    Pada Jumat (12/9/2025), Purbaya resmi menandatangani Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 276/2025 yang mengatur penempatan dana Rp200 triliun pemerintah ke lima bank yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

    Perinciannya, Bank Mandiri menerima Rp55 triliun, BNI menerima Rp55 triliun, BRI menerima Rp55 triliun, BTN menerima Rp25 triliun, dan BSI menerima Rp10 triliun.

    Purbaya meyakini gebrakan awalnya ini akan berdampak baik perekonomian di tengah perlambatan ekonomi pada kuartal III/2025. Oleh sebab itu, penempatan dana ke sistem perbankan itu diyakini bisa menstimulus perekonomian sehingga bisa kembali pulih pada kuartal IV/2025

    “Saya yakin bulan Oktober, November, Desember semuanya akan berbalik arah,” ujar Purbaya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Tak sampai situ, Purbaya juga siap merombak RAPBN 2026 yang disusun oleh pendahulunya Sri Mulyani. Dia mengungkapkan siap meningkatkan anggaran transfer ke daerah (TKD) pada tahun depan.

    Sebelumnya, Sri Mulyani mendesain anggaran TKD turun 24,8% dari Rp864,1 triliun (outlook APBN 2025) menjadi Rp650 triliun (RAPBN 2026). Kendati demikian, Purbaya melihat banyak daerah menolak pemangkasan alokasi APBN untuk anggaran pemerintah daerah itu.

    Sejalan dengan itu, eks Kepala DK LPS itu mengakui pemotongan anggaran TKD turut menyebabkan sejumlah daerah menaikkan Pajak Bumi Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2).

    “Kita menyadari hal itu, dengan izin Pak Misbakhun [Ketua Komisi XI DPR], ngomong sedikit izin ya Pak ya, mungkin akan memberi pelonggaran sedikit kepada transfer ke daerah,” ungkapnya saat memberikan keynote speech pada acara Great Lecture Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan yang Inklusif Menuju 8% di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

    Dia mengaku belum menentukan besaran kenaikan anggaran TKD yang tadi disampaikannya. Hanya saja, dia memastikan anggaran itu akan ditingkatkan. 

    Pada kesempatan terpisah, yakni usai rapat di Komisi XI DPR pada hari yang sama, Purbaya menyebut akan mengumumkan detail kenaikan anggaran TKD itu usai disetujui di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Dia juga tak menampik bahwa postur dan asumsi RAPBN 2026 bisa berubah, salah satunya target defisit. 

    “Nanti kalau diketuk Banggar baru kita umumin. Ada perubahan sedikit pasti,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. 

    Akibatnya kenaikan anggaran TKD itu, dia tidak menampik bahwa kemungkinan besar ada perombakan dalam RAPBN 2026 yang salah satunya terkait defisit anggaran.

    Sebelumnya, Sri Mulyani mendesain defisit RAPBN 2026 sebesar 2,48% dari produk domestik bruto. Kendati demikian, Purbaya menyatakan angka itu belum final.

    “Bisa berubah [desifit 2,48%], bisa naik, bisa turun,” ungkapnya.

  • Prabowo Bertolak ke Doha Temui Emir Qatar Pascaserangan Israel
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 September 2025

    Prabowo Bertolak ke Doha Temui Emir Qatar Pascaserangan Israel Nasional 12 September 2025

    Prabowo Bertolak ke Doha Temui Emir Qatar Pascaserangan Israel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Doha, Qatar, pada Jumat (12/9/2025).
    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan, Kepala Negara akan bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, pascaserangan Israel ke Qatar pada Selasa (9/9/2025).
    “Iya betul. Hari ini Presiden Prabowo terbang ke Doha (Qatar) untuk bertemu langsung dengan Emir Qatar, sore waktu setempat,” kata Teddy dalam keterangannya, Jumat.
    Teddy menyampaikan, kunjungan Kepala Negara ke Qatar sebagai bentuk solidaritas setelah Israel menargetkan pemimpin Hamas yang berada di Doha saat itu.
    “Presiden memutuskan untuk segera datang ke Qatar pasca-serangan Israel ke Doha (Selasa kemarin). Ini adalah bentuk solidaritas dan dukungan Indonesia secara langsung terhadap Pemerintah dan rakyat Qatar,” jelasnya.
    Sebelumnya diberitakan, Israel melancarkan serangan terhadap pimpinan Hamas di Doha, Qatar, pada Selasa (9/9/2025).
    Serangan ini menjadi kali pertama Israel melancarkan operasi militer di wilayah Qatar.
    Dentuman ledakan terdengar di ibu kota Qatar tersebut.
    Presiden Prabowo sebelumnya sempat menelepon Emir Qatar pascaserangan.
    “Pada siang hari ini, Presiden Prabowo Subianto berbincang langsung dengan Emir Qatar Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, lewat sambungan telepon,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya melalui Instagram @sekretariat.kabinet, Rabu.
    “Dalam perbincangan ini, Presiden Prabowo menanyakan kondisi terkini di Qatar pasca-serangan Israel ke Doha, Qatar, pada 9 September 2025,” imbuhnya.
    Ia menyatakan, serangan Israel ke Doha ini merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB.
    Begitu pula pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar, dan ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan.
    “Serangan ini juga berisiko mengeskalasi dan memperluas konflik di kawasan,” bebernya.
    Lebih lanjut ia menyebut, Indonesia menegaskan kembali solidaritasnya terhadap Pemerintah dan rakyat Qatar.
    “Dan menekankan komitmennya untuk mendukung semua upaya diplomatis untuk mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah di bawah Solusi Dua-Negara,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Thailand Cabut Larangan Puluhan Tahun, Izinkan Pengungsi Myanmar Bekerja

    Thailand Cabut Larangan Puluhan Tahun, Izinkan Pengungsi Myanmar Bekerja

    Jakarta

    Baru-baru ini, pemerintah Thailand mencabut larangan hak bekerja bagi para pengungsi jangka panjang dari Myanmar yang telah tinggal di sembilan kamp pengungsian di sepanjang perbatasan Thailand.Beberapa di antaranya telah berada di sana sejak tahun 1980-an. Sebelumnya selama puluhan tahun, para pengungsi ini dilarang bekerja.

    Langkah ini diambil setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump memotong bantuan kemanusiaan di berbagai belahan dunia. AS sebelumnya merupakan penyumbang terbesar bantuan pangan bagi para pengungsi di kamp-kamp tersebut.

    Pemotongan dana bantuan pangan ini diperparah oleh gelombang baru pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara di Myanmar. Awal tahun ini, organisasi amal yang mengelola bantuan pangan asing di kamp-kamp tersebut terpaksa membatalkan jatah makanan bagi sebagian besar pengungsi.

    Berusaha mengatasi pemotongan bantuan AS, The Border Consortium (TBC) — payung organisasi amal yang beroperasi di kamp-kamp tersebut dan bermarkas di Bangkok — mengeluarkan seruan pendanaan darurat kepada para donor pada bulan Maret.

    “Tanpa pendanaan segera, para pengungsi menghadapi situasi yang genting dan mengancam jiwa,” demikian bunyi pernyataan saat itu.

    Namun, bantuan tambahan tidak kunjung datang, yang mendorong pemerintah Thailand turun tangan dan mengumumkan resolusi pekan lalu.

    “Karena adanya pemotongan bantuan asing, kabinet telah menyetujui pemberian izin khusus bagi kelompok pengungsi ini untuk tinggal dan bekerja di negara ini demi mendukung diri sendiri dan keluarga mereka,” demikian pernyataan resmi pemerintah.

    Langkah bersejarah yang disambut baik dunia internasional

    Badan Pengungsi PBB, UNHCR, menyambut baik langkah tersebut. Meski keputusan ini hanya berlaku bagi sebagian kecil pengungsi, UNHCR menyebutnya sebagai “tolok ukur regional” untuk solusi pengungsi yang berbasis hak asasi manusia. UNHCR juga menyatakan akan mendorong agar resolusi ini diperluas mencakup semua pengungsi. Resolusi saat ini berlaku untuk sekitar 80.000 pengungsi jangka panjang dari Myanmar.

    Selama bertahun-tahun, organisasi bantuan dan advokasi telah mendesak pemerintah agar memberikan hak bekerja kepada para pengungsi, yang akan memungkinkan mereka lebih mandiri dan berpartisipasi dalam perekonomian.

    Kamp-kamp pengungsian mulai muncul di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar sejak tahun 1980-an. Hingga kini, sebagian besar tempat tinggal pengungsi hanyalah gubuk dari bambu, kayu, dan daun, dengan fasilitas listrik dan air bersih yang sangat terbatas.

    Dengan minimnya akses pendidikan dan kesempatan kerja di dalam kamp — dan sebelumnya dilarang belajar atau bekerja di luar kamp — sebagian besar pengungsi bergantung sepenuhnya pada bantuan asing untuk bertahan hidup.

    Dalam pernyataannya pekan lalu, perwakilan UNHCR untuk Thailand, Tammi Sharpe, menyebut perubahan kebijakan ini sebagai “titik balik” yang memungkinkan para pengungsi untuk mendukung diri mereka sendiri sekaligus menstimulasi perekonomian lokal.

    Direktur eksekutif TBC, Leon de Riedmatten, juga memuji langkah pemerintah yang mengizinkan pengungsi tinggal dan bekerja di luar kamp, menyebutnya sebagai keputusan yang “sangat positif.”

    “Mereka menyadari bahwa TBC tidak berhasil menemukan donor lain yang bisa menggantikan Amerika. Jadi, pilihannya adalah pemerintah harus memberikan bantuan pangan, atau mencari alternatif. Dan ini jelas pilihan yang terbaik dan paling realistis,” ujarnya kepada DW.

    Survei gizi yang dirilis TBC awal tahun ini menunjukkan angka kekurangan gizi kronis pada anak-anak di kamp terus meningkat sejak 2022.

    Saat ini juga sedang dirancang rencana untuk memberikan layanan kesehatan bagi para pengungsi.

    “Memberikan izin kerja di luar kamp adalah langkah bersejarah. Tapi, menyetujui rencana Kementerian Kesehatan — termasuk asuransi kesehatan — juga penting agar kesehatan pengungsi tetap terjaga dalam jangka panjang,” kata Darren Hertz, Direktur IRC (International Rescue Committee) di Thailand.

    IRC sebelumnya mengoperasikan beberapa klinik kesehatan di dalam kamp, namun harus menghentikan operasinya setelah pendanaan dari AS dihentikan di bawah pemerintahan Trump. Kini IRC tengah menyerahkan pengelolaan klinik-klinik itu kepada rumah sakit pemerintah setempat.

    “Zaman di mana kamp-kamp didukung oleh bantuan asing mungkin sudah berakhir,” tandas Hertz, memuji solusi pemerintah Thailand sebagai langkah yang “pragmatis.”

    Kekurangan tenaga kerja migran, Thailand butuh tenaga pengungsi

    Menurut de Riedmatten, pemerintah Thailand kemungkinan juga terdorong oleh anjloknya jumlah tenaga kerja migran.

    Data Kementerian Tenaga Kerja Thailand menunjukkan sekitar 900.000 pekerja migran asal Kamboja telah kembali ke negara asalnya setelah konflik perbatasan berdarah selama lima hari pada bulan Juli.

    Meski beberapa perkiraan nonresmi menyebut jumlahnya tak lebih dari 500.000, angka ini tetap signifikan dari total 3,1 juta pekerja migran resmi yang tercatat bekerja di Thailand pada tahun 2024.

    Ruttiya Bhula-or, yang merupakan seorang profesor ekonomi tenaga kerja dari Universitas Chulalongkorn, mengatakan pengungsi di kamp perbatasan bisa membantu mengisi sebagian kekosongan tenaga kerja, terutama untuk pekerjaan 3D — yakni pekerjaan kotor, berat, dan berbahaya.

    “Ini jelas akan membantu karena kebanyakan dari mereka bersedia bekerja di sektor 3D, dan bisa mengisi kekurangan tenaga kerja sampai batas tertentu. Tapi jumlah mereka tidak terlalu besar,” ujarnya.

    Namun, Ruttiya menambahkan, para pengungsi memiliki kesempatan terbatas untuk memperoleh keterampilan kerja di kamp, dan mungkin tidak cocok untuk banyak pekerjaan yang sebelumnya diisi pekerja Kamboja.

    “Keunggulan pekerja Kamboja ada di sektor perikanan dan konstruksi. Tapi keterampilan pengungsi belum tentu cocok sepenuhnya,” imbuhnya.

    Menurutnya, pengungsi lebih mungkin bekerja di sektor pertanian atau layanan dasar seperti dapur, gudang, dan perhotelan.

    Dengan melegalkan status mereka yang sudah bekerja secara ilegal, Ruttiya menambahkan bahwa izin kerja ini bisa membantu pengungsi menuntut upah lebih baik dan melaporkan majikan yang abusif.

    Pengungsi Myanmar sambut gembira peluang baru

    Eh Khu Moo, 32 tahun, melarikan diri dari Myanmar ke Thailand pada tahun 2005 saat masih berusia remaja. Kepada DW, ia mengaku telah mempelajari bahasa Inggris, komputer, dan perbaikan sepeda motor di kamp, dan kini berharap bisa mendapatkan pekerjaan.

    “Saya sangat senang bisa bekerja di luar kamp,” paparnya. “Bekerja di luar akan lebih baik untuk mencari uang dan mendukung keluarga kami.”

    Tun, seorang pengungsi yang juga pejabat kamp berusia 60-an, mengatakan bahwa ia kebanjiran pertanyaan dari para pemuda yang ingin tahu bagaimana cara memanfaatkan hak kerja baru tersebut.

    Setelah menghabiskan sebagian besar — atau bahkan seluruh — hidup mereka di kamp, dan masih takut kembali ke kampung halaman yang dilanda perang, para pengungsi kini melihat secercah harapan baru.

    “Sebab di dalam kamp tidak ada masa depan. Mereka menginginkan kebebasan,” pungkasnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    Lihat juga Video Farel Prayoga Imbangi Waktu Sekolah dan Bekerja

    (ita/ita)

  • Israel Bombardir Permukiman-Kamp Pengungsi Gaza, 23 Orang Tewas

    Israel Bombardir Permukiman-Kamp Pengungsi Gaza, 23 Orang Tewas

    Gaza City

    Pasukan militer Israel kembali membombardir wilayah Jalur Gaza, dengan serangan-serangannya menghantam area permukiman, kamp pengungsi hingga pusat distribusi bantuan, pada Jumat (12/9) waktu setempat. Sedikitnya 23 orang tewas akibat serangan-serangan mematikan tersebut.

    Sejumlah sumber medis Palestina, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (12/9/2025), melaporkan bahwa pasukan Israel melanjutkan pengeboman besar-besaran di wilayah Jalur Gaza. Selain menewaskan 23 orang, menurut sumber medis itu, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat pengeboman tersebut.

    Sedikitnya 14 orang di antaranya tewas ketika sejumlah pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di area Al-Tawam, sebelah utara Kota Gaza — kota terbesar di Jalur Gaza yang baru-baru ini menjadi target operasi Israel untuk diambil alih kendalinya.

    Pengeboman terpisah oleh Israel menghantam area Jabalia al-Nazla, yang juga terletak di Jalur Gaza bagian utara. Sedikitnya empat orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka dalam pengeboman di area tersebut.

    Dua orang lainnya tewas akibat serangan pasukan Israel yang menghantam sebuah tenda yang menampung keluarga-keluarga pengungsi di area kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza.

    Di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, seorang warga Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel saat sedang menunggu bantuan kemanusiaan.

    Satu orang lainnya tewas di area Khan Younis, yang juga berada di wilayah selatan Jalur Gaza.

    Korban jiwa lainnya dilaporkan di area Al-Sudaniya, sebelah barat laut Jalur Gaza, setelah sebuah rumah dihantam serangan Israel.

    Di area Deir al-Balah, wilayah Jalur Gaza bagian tengah, sejumlah sumber medis mengonfirmasi seorang warga Palestina meninggal dunia akibat luka-luka yang diderita dalam serangan sebelumnya.

    Militer Israel terus melancarkan serangan-serangan brutal di Jalur Gaza, sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023. Data terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dianggap kredibel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebutkan lebih dari 64.700 orang tewas akibat serangan Israel sejauh ini.

    Operasi militer Israel yang terus berlanjut telah menghancurkan daerah kantong Palestina tersebut, yang kini menghadapi bencana kelaparan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • PM Albanese Sorot Islamofobia di Australia yang Menjadi-jadi

    PM Albanese Sorot Islamofobia di Australia yang Menjadi-jadi

    Canberra

    Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, mengatakan pemerintahannya akan mempertimbangkan rekomendasi dari laporan independen tentang Islamofobia di negara tersebut, yang menunjukkan bahwa sentimen anti-Muslim di Australia telah mencapai “level yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

    Laporan independen yang disebut oleh Albanese itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (12/9/2025), merupakan laporan yang dirilis pada Jumat (12/9) waktu setempat, oleh utusan khusus pemerintah Australia untuk memerangi Islamofobia, Aftab Malik.

    Menurut laporan independen tersebut, normalisasi Islamofobia telah meluas di Australia sehingga banyak insiden yang bahkan tidak dilaporkan.

    “Kenyataannya adalah bahwa Islamofobia di Australia terus berlanjut, terkadang diabaikan dan terkadang disangkal, tetapi tidak pernah ditangani sepenuhnya,” kata Malik dalam konferensi pers di Sydney, dengan didampingi langsung oleh Albanese.

    “Kita telah melihat pelecehan publik, grafiti…kita telah melihat perempuan dan anak-anak Muslim menjadi sasaran, bukan karena apa yang mereka lakukan, tetapi karena siapa mereka dan apa yang mereka kenakan,” sebutnya.

    Laporan setebal 60 halaman itu mengusulkan 54 rekomendasi kepada pemerintah Australia, termasuk memulai penyelidikan untuk memeriksa diskriminasi berdasarkan agama, dan dampak Islamofobia terhadap kohesi sosial dan demokrasi.

    Malik ditunjuk tahun lalu untuk merekomendasikan langkah-langkah pencegahan kebencian anti-Muslim setelah Australia mengalami lonjakan insiden antisemitisme dan Islamofobia sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza sekitar dua tahun lalu.

    “Serangan 7 Oktober 2023 di Israel menandai titik balik terbaru, di mana Islamofobia telah mencapai level yang belum pernah ada sebelumnya,” kata laporan independen tersebut.

    Sejak konflik dimulai, Islamofobia Register mencatat peningkatan insiden kebencian sebesar 150 persen pada November 2024.

    Albanese, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa menargetkan warga Australia berdasarkan keyakinan agama mereka merupakan serangan terhadap nilai-nilai inti negara, dan bahwa dirinya akan “mempertimbangkan dengan saksama” rekomendasi laporan independen tersebut.

    “Warga Australia seharusnya dapat merasa aman dan nyaman di komunitas mana pun … kita harus memberantas kebencian, ketakutan, dan prasangka yang mendorong Islamofobia dan perpecahan dalam masyarakat kita,” tegasnya.

    Albanese juga menunjuk seorang utusan khusus untuk antisemitisme, dengan laporannya yang dirilis pada Juli lalu telah merekomendasikan pemotongan dana untuk universitas yang gagal melindungi mahasiswa Yahudi dan menyaring pelamar visa serta non-warga negara untuk pandangan ekstremis.

    Simak juga Video: Australia Siap Akui Palestina di Sidang PBB Mendatang

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Majelis Umum PBB Akan Voting Resolusi Negara Palestina Bebas dari Hamas

    Majelis Umum PBB Akan Voting Resolusi Negara Palestina Bebas dari Hamas

    New York

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan melakukan pemungutan suara atau voting untuk mendukung “Deklarasi New York”, sebuah resolusi yang berupaya menghidupkan kembali solusi dua negara untuk Israel dan Palestina, namun tanpa melibatkan kelompok Hamas.

    Meskipun Israel telah mengkritik badan-badan PBB selama hampir dua tahun terakhir atas kegagalan badan dunia itu mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, deklarasi yang diajukan oleh Prancis dan Arab Saudi tersebut tidak meninggalkan ambiguitas.

    Deklarasi yang secara resmi disebut sebagai “Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara” ini, seperti dilansir AFP, Jumat (12/9/2025), menyatakan di dalamnya bahwa “Hamas harus membebaskan semua sandera”.

    Deklarasi itu kemudian menyatakan bahwa Majelis Umum PBB mengutuk “serangan yang dilakukan Hamas terhadap warga sipil pada 7 Oktober”.

    Voting akan digelar dalam rangkaian Sidang Umum PBB yang digelar di markas besar badan dunia tersebut di New York, Amerika Serikat (AS).

    Deklarasi New York tersebut juga menyerukan “tindakan kolektif untuk mengakhiri perang di Gaza, mewujudkan penyelesaian konflik Israel-Palestina yang adil, damai, dan langgeng berdasarkan implementasi efektif solusi Dua-Negara”.

    Deklarasi ini juga lebih dari sekadar mengutuk Hamas, melainkan berupaya untuk sepenuhnya menyingkirkan kelompok itu dari kepemimpinan di Jalur Gaza.

    “Dalam konteks mengakhiri perang di Gaza, Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan persenjataannya kepada Otoritas Palestina, dengan keterlibatan dan dukungan internasional, sejalan dengan tujuan Negara Palestina yang berdaulat dan mereka,” demikian bunyi penggalan pernyataan deklarasi itu.

    Tidak hanya itu, deklarasi tersebut juga mencakup pembahasan mengenai “pengerahan misi stabilisasi internasional sementara” ke wilayah yang terdampak di bawah mandat Dewan Keamanan PBB, yang bertujuan untuk mendukung penduduk sipil Palestina dan memfasilitasi tanggung jawab keamanan Otoritas Palestina.

    Deklarasi New York itu telah disetujui oleh Liga Arab dan ditandatangani bersama pada Juli lalu oleh 17 negara anggota PBB, termasuk beberapa negara Arab.

    Voting untuk Deklarasi New York itu akan mendahului digelarnya pertemuan puncak PBB mendatang yang diketuai bersama oleh Riyadh dan Paris pada 22 September mendatang di New York, di mana Presiden Prancis Emmanuel Macron telah berjanji untuk secara resmi mengakui negara Palestina.

    Selain Prancis, beberapa negara Barat lainnya, seperti Inggris, Kanada dan Australia, juga akan memberikan pengakuan resmi untuk negara Palestina selama Sidang Umum PBB berlangsung.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ada Hadiah untuk Warga Banyumas yang Taat Bayar PBB, Apa Saja?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 September 2025

    Ada Hadiah untuk Warga Banyumas yang Taat Bayar PBB, Apa Saja? Regional 12 September 2025

    Ada Hadiah untuk Warga Banyumas yang Taat Bayar PBB, Apa Saja?
    Tim Redaksi
    BANYUMAS, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan program apresiasi bagi masyarakat yang taat membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
    Program ini bertujuan untuk memberikan beragam hadiah menarik sebagai bentuk penghargaan kepada warga yang berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah melalui kepatuhan membayar pajak.
    Wakil Bupati Banyumas, Dwi Asih Lintarti, menjelaskan bahwa pemberian hadiah ini juga dimaksudkan untuk mendorong lebih banyak warga agar termotivasi membayar PBB tepat waktu.
    “Saya yakin, hadiah ini bukan semata-mata soal materi. Ini adalah simbol penghargaan dan motivasi agar budaya taat pajak semakin mengakar,” kata Lintarti kepada wartawan, Jumat (12/9/2025).
    Lintarti menambahkan bahwa PBB merupakan salah satu sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD).
    Dana yang diperoleh dari pajak ini sepenuhnya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan pelayanan publik.
    “Jalan yang diperbaiki, fasilitas kesehatan yang dibangun, sekolah yang direnovasi, hingga layanan publik yang terus ditingkatkan semuanya tidak lepas dari kontribusi masyarakat melalui pembayaran PBB,” ujarnya.

    Sementara itu, Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banyumas, Eko Prijanto, menjelaskan bahwa kesempatan untuk mengikuti undian hadiah hanya diberikan kepada wajib pajak yang telah melunasi PBB-P2 tanpa tunggakan maupun denda, terhitung dari tahun 1994 hingga 30 September 2025.
    “Nomor undian akan diberikan otomatis oleh sistem berdasarkan Nomor Objek Pajak (NOP) para wajib pajak yang memenuhi syarat,” kata Eko.
    Proses pengundian rencananya akan digelar pada awal Oktober secara elektronik oleh pejabat daerah, tamu undangan, dan perwakilan dari masing-masing kecamatan.
    Seluruh proses pengundian akan dituangkan dalam berita acara serta akta notaris. “Hadiah utama berupa 7 unit sepeda motor. Selain itu, tersedia juga 14 unit televisi, 14 smartphone, 14 mesin cuci, dan 14 lemari es,” ujar Eko.
    Dengan program ini, Pemkab Banyumas berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Bawa Isu Palestina hingga Reformasi Sistem
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 September 2025

    Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Bawa Isu Palestina hingga Reformasi Sistem Nasional 12 September 2025

    Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Bawa Isu Palestina hingga Reformasi Sistem
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto bakal berpidato dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Selasa (23/9/2025).
    Sejumlah isu akan disampaikannya dalam pidato tersebut, seperti persoalan Palestina serta dinamika keamanan global usai Israel melakukan serangan udara ke Qatar.
    “Pasti juga isu Palestina, akan dibawa dan tentunya kesempatan Sidang Majelis Umum PBB menjadi kesempatan yang sangat baik untuk terus mendorong pelaksanaan program-program dan visi cita-cita Bapak Presiden,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tri Tharyat dalam konferensi persnya, Kamis (11/9/2025).
    Selain itu, Prabowo disebutnya akan menyampaikan reformasi sistem multilateral dalam pidato berdurasi 15 menit di Sidang Mejelis Umum PBB.
    Termasuk dorongan terkait peran negara-negara selatan juga bakal disuarakan sebagai cerminan semangat Konferensi Asia-Afrika di Bandung, Jawa Barat.
    “Ini tentunya akan terus dibawa oleh delegasi Indonesia,” ujar Tri.
    Di samping itu, pertemuan tematik antara Indonesia dengan delegasi negara lain juga akan dilakukan dalam forum tersebut.
    Sejumlah isu akan dibahas, mulai dari kemanusiaan, kesehatan mental, isu penghapusan senjata nuklir, hingga pemberdayaan perempuan.
    Prabowo akan menjadi presiden ke-4 Indonesia yang berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB. Sebelumnya ada nama Soekarno, yang menghadiri Sidang Umum ke-15 PBB 30 September 1960.
    Saat itu, Soekarno diberi kesempatan menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB yang berjudul “Membangun Dunia Kembali (
    To Build The World A New
    )”.
    Selanjutnya ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercatat lebih dari enam kali menghadiri forum tersebut.
    Terakhir adalah Joko Widodo (Jokowi) yang hadir dua kali secara virtual dalam Sidang Umum ke-75 dan 76 PBB pada 2020 serta 2021.
    Dalam Sidang Umum ke-76 PBB, Jokowi menyampaikan pandangannya soal penanganan pandemi, pemulihan perekonomian global, ketahanan iklim, hingga perdamaian dalam keberagaman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.