partai: Partai Garuda

  • Terpopuler: Momen Terakhir Dina Mariana dengan Ezra Mandira hingga Ibu Ronald Tannur Ditahan

    Terpopuler: Momen Terakhir Dina Mariana dengan Ezra Mandira hingga Ibu Ronald Tannur Ditahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar duka meninggalnya artis cilik legendaris era 1970-an, Dina Mariana, menjadi berita terpopuler yang menarik perhatian pembaca Beritasatu.com, Senin (4/11/2024). Sang anak, Ezra Mandira menceritakan momen terakhir dirinya bersama sang ibunda yang tutup usia setelah berjuang melawan kanker rahim.

    Berita lainnya yang masuk kategori terpopuler, yakni ibu Ronald Tannur yang ditahan setelah ditetapkan tersangka kasus suap hakim PN Surabaya, sosok Sunaryanta dan Mahmud Ardi Widanto maju Pilbup Gunungkidul 2024, Denny Sumargo yang mendatangi rumah Farhat Abbas, dan Razman Arif Nasution yang ditetapkan tersangka pencemaran nama baik.

    Berikut top 5 news atau lima berita terpopuler Beritasatu.com.

    1. Dina Mariana Tutup Usia, Ezra Mandira Ceritakan Momen Terakhir dengan Ibunda
    Eks personel grup musik HIVI!, Ezra Mandira Sugandi, mengenang momen-momen terakhir yang dihabiskan bersama ibundanya, artis cilik legendaris era 1970-an, Dina Mariana, sebelum mengembuskan napas terakhir.

    Ezra mengungkapkan, ia banyak menghabiskan waktu bersama sang ibu selama masa-masa akhir hidupnya.

    “Sebelum beliau berpulang, kami menghabiskan banyak waktu bersama di rumah, lebih banyak bersama keluarga juga,” ujar Ezra kepada Beritasatu.com di rumah duka, Depok, Jawa Barat, Senin (4/11/2024).

    2. Jadi Tersangka Penyuap 3 Hakim PN Surabaya, Ibunda Ronald Tannur Langsung Ditahan
    Setelah lima jam diperiksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi bebasnya terpidana Gregorius Ronald Tannur, Meirizka Widjaja (MW), ibunda Ronald Tannur, langsung ditetapkan tersangka dan ditahan.

    MW menjadi tersangka pemberi suap melalui kuasa hukumnya, Lisa Rachmad, kepada para hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dan juga mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) yang lebih dahulu juga ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung.

    Ibunda Ronald Tannur ditahan di Rumah Tahanan Kelas 1 Surabaya Cabang Kejaksaan Tinggi Jatim selama 20 hari ke depan.

    3. Sosok Sunaryanta dan Mahmud Ardi Widanto yang Maju pada Pilkada Kabupaten Gunungkidul 2024
    Mantan Bupati Kabupaten Gunungkidul Sunaryanta, kembali mencalonkan diri pada pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) dalam Pilkada 2024, berpasangan dengan Mahmud Ardi Widanto, yang merupakan anak dari Bendahara Umum DPP PAN Totok Daryanto.

    Pasangan calon ini diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Selain PAN, Sunaryanta dan Mahmud Ardi juga mendapatkan dukungan dari beberapa partai lain, termasuk PPP, PSI, Partai Ummat, Garuda, dan Partai Gelora.

    Pada pemilihan anggota DPRD Gunungkidul sebelumnya, PAN meraih 45.579 suara, PPP 6.371 suara, PSI 9.934 suara, Partai Ummat 6.541 suara, Partai Garuda 535 suara, dan Partai Gelora 2.071 suara.

    4. Denny Sumargo Datangi Rumah Farhat Abbas yang Menantang Ingin Memukul
    Denny Sumargo tampaknya ingin menunjukkan sikap gentleman kepada Farhat Abbas. Tanpa takut dengan tantangan dari pengacara tersebut, pria asal Makassar ini mendatangi rumah Farhat pada Minggu (3/11/2024) malam.

    Kunjungan ini terungkap melalui sebuah unggahan di YouTube. Dalam video itu, Denny terlihat percaya diri mengenakan jaket kulit hitam, topi putih, dan kacamata saat mengunjungi kediaman Farhat.

    Denny mengungkapkan, dirinya telah membuat janji untuk bertemu dengan Farhat. Mantan suami Nia Daniaty tersebut bahkan mengetahui alamat rumah Farhat melalui pesan.

    5. Razman Arif Nasution Jadi Tersangka, Nikita Mirzani: Kasihan Enggak Bisa Preskon Lagi
    Nikita Mirzani telah mengetahui pengacara Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution dipanggil Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengambilan sidik jari pada Senin (4/11/2024).

    Razman tersangkut kasus dugaan pencemaran nama baik. Nikita berharap agar Razman segera ditahan oleh pihak kepolisian.

    “Razman diperiksa kesehatan dan sidik jarinya jangan-jangan mau ditahan. Kasihan ya nanti enggak bisa preskan-preskon lagi. Gimana tuh Razman?” kata Nikita Mirzani dalam akun Instagram miliknya dikutip Beritasatu.com, Senin (4/11/2024).

  • Khofifah Buka Debat dengan Pamer Penghargaan, Luluk Bahas Jamban
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2024

    Khofifah Buka Debat dengan Pamer Penghargaan, Luluk Bahas Jamban Surabaya 3 November 2024

    Khofifah Buka Debat dengan Pamer Penghargaan, Luluk Bahas Jamban
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2,
    Khofifah Indar Parawansa
    , membuka debat kedua
    Pilkada Jatim
    dengan memamerkan sejumlah
    penghargaan
    yang diraihnya selama lima tahun masa kepemimpinannya, Minggu (3/11/2024). 
    Penghargaan
    tersebut ditampilkan Khofifah saat pembawa acara memberikan kesempatan pertama untuk menyampaikan visi dan misinya.
    “Hampir dua hari sekali kami mendapatkan penghargaan, baik internasional, nasional, maupun regional. Total ada 738 penghargaan,” ungkap Khofifah.
    Ia juga memaparkan total investasi yang berhasil dihimpun hingga akhir 2023, mencapai Rp 145 triliun.
    “Ini capaian tertinggi nilai investasi selama kami memimpin. Angka ini juga merupakan capaian nilai investasi terbaik kedua setelah DKI Jakarta,” tambahnya.
    Khofifah menekankan pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus berkembang secara inklusif, sehingga mampu membuka banyak lapangan kerja.
    Pernyataan Khofifah tersebut direspons calon gubernur nomor urut 1,
    Luluk Nur Hamidah
    , saat menyampaikan visi misinya.
    Luluk mengungkapkan, berdasarkan data yang diperolehnya, masih terdapat 2.158.000 keluarga di Jatim yang belum memiliki
    jamban
    yang sehat dan bersih.
    Ia juga mencatat bahwa indeks kualitas lingkungan hidup di Jatim berada di peringkat ke-21 dari seluruh provinsi di Indonesia.
    “Apalah arti penghargaan jika masih banyak rakyat Jatim yang hidup dalam kemiskinan. Jangan pernah berbangga atas banyaknya penghargaan yang diterima, sementara rakyat Jatim masih banyak yang miskin, urus KTP susah, urus BPJS susah, urus izin juga susah,” tegas Luluk.
    Debat kedua Pilkada Jatim ini digelar di Grand City Surabaya pada Minggu (3/11/2024) malam, dengan mengusung tema “Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif”.
    Debat diikuti oleh tiga pasangan calon yang berlaga dalam Pilkada Jatim.
    Pasangan nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, diusung oleh partai tunggal PKB.
    Pasangan petahana nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, didukung koalisi 15 partai politik, termasuk PSI, Nasdem, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Perindo, PPP, dan PKS, serta PBB, Partai Garuda, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Prima.
    Pasangan nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta, diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Hanura.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seragam Anggota Baru DPRD Jombang Sedot Anggaran Rp553 Juta

    Seragam Anggota Baru DPRD Jombang Sedot Anggaran Rp553 Juta

    Jombang (beritajatim.com) – Seragam untuk anggota DPRD Jombang terpilih mulai dianggarkan. Hal itu setelah KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Jombang menetapkan 50 caleg terpilih dalam Pemilu 2024.

    Kepastian pembelian seragam baru tersebut tertuang dalam laman sirup.lkpp.go.id. Belanja pakian dinas dengan nama paket Penyediaan Pakaian Dinas dan Atribut DPRD pimpinan dan anggota DPRD itu dialokasikan Rp 553.150.000. Anggaran tersebut sedianya dibagi untuk delapan paket.

    Kondisi tersebut dibenarkan oleh Seketaris DPRD Jombang, Bambang Sriadi. “Pembelian baju dinas baru tersebut sudah menjadi kewajiban sekretariat DPRD. Yakni menyediakan bagi anggota DPRD Jombang yang terpilih,” ujar Bambang.

    Bambang mengungkapkan bahwa anggaran tersebut untuk 50 anggota DPRD Jombang. Satu anggota dewan bakal menerima tiga stel pakaian dinas. Rinciannya, satu PSR (Pakaian Sipil Resmi), PSH (Pakaian Sipil Harian), kemudian ada atribut-atribut lainya.

    “Saya tidak hafal jumlah anggaran untuk pembelian tiga baju dinas untuk masing-masing anggota dewan. Ada sejumlah pakaian dinas yang memang setiap tahun dianggarkan. Misalnya, pakaian sipil harian (PSH),” lanjutnya sembari mengatakan bahwa anggaran tersebut dari APBD 2024.

    Sebelumnya, KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Jombang menetapkan 50 caleg terpilih di DPRD setempat dalam Pemilu 2024. Rapat pleno penetapan perolehan kursi tersebut digelar di gedung Husni Kamil Manik kantor KPU setempat, Kamis (2/5/2024) malam.

    Berdasarkan rekapitulasi KPU itu, hanya ada 8 parpol yang memperoleh kursi. PKB mendapat kursi terbanyak dalam Pemilu 2024 ini yakni 12 kursi. Disusul PDIP yang memperoleh 10 kursi. Selanjutnya, Partai Gerindra memperoleh 8 kursi, dan Partai Demokrat 6 kursi.

    Kemudian Partai Golkar 5 kursi, PPP 4 kursi, PKS 3 kursi dan NasDem 2 kursi. Sedangkan parpol yang tidak mendapat memperoleh kursi antara lain Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda, PAN, PBB, PSI, Partai Perindo dan Partai Ummat.

    Setelah dilakukan pengitungan, sebanyak 50 caleg dinyatakan terpilih. Mereka kemudian ditetapkan oleh KPU Kabupaten Jombang dalam rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi DPRD Kabupaten Jombang. [suf]

  • KPU Tetapkan 50 Caleg Terpilih di DPRD Jombang, Ini Daftar Lengkapnya

    KPU Tetapkan 50 Caleg Terpilih di DPRD Jombang, Ini Daftar Lengkapnya

    Jombang (beritajatim.com) – KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Jombang menetapkan 50 caleg terpilih di DPRD setempat dalam Pemilu 2024. Rapat pleno penetapan perolehan kursi tersebut digelar di gedung Husni Kamil Manik kantor KPU setempat, Kamis (2/5/2024) malam.

    Rapat penetapan perolehan kursi DPRD Jombang dihadiri oleh Forkopimda, Bawaslu, serta perwakilan partai politik. Selain itu juga dihadiri media massa, ormas serta undangan lainnya.

    Ketua KPU Jombang Abdul Wadud Burhan Abadi mengatakan, penetapan dilakukan merujuk pada pemberitahuan dari KPU RI kepada KPU Provinsi maupun Kabupaten bahwa di Jombang sudah tidak ada sengketa.

    “Penetapan perolehan kursi DPRD Jombang bisa dilaksanakan kalau tidak ada sengketa atau gugatan. Nah, di Jombang sudah klir, Makanya hari ini kita lakukan penetapan,” jelas Burhan, panggilan akrab Abdul Wadud Burhan Abadi.

    Burhan mengungkapkan, jika tidak ada sengketa, maka tiga hari setelah ditetapkan nasional oleh KPU RI, maka KPU daerah bisa melaksanakan penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPRD.

    Namun, kalau ada sengketa, menunggu keputusan dari MK (Mahkamah Konstitusi). Dimana objek dari gugatan itu adalah keputusan KPU RI Nomor 360. Rapat pleno dimulai dengan pembacaan perolehan kursi parpol di masing-masing dapil. Penetapan kursi untuk DPRD Jombang itu berdasarkan pembagian suara partai dengan sistem pembagian bilangan ganjil atau motode sainte legue.

    Berdasarkan rekapitulasi KPU itu, hanya ada 8 parpol yang memperoleh kursi. PKB mendapat kursi terbanyak dalam Pemilu 2024 ini yakni 12 kursi. Disusul PDIP yang memperoleh 10 kursi. Selanjutnya, Partai Gerindra memperoleh 8 kursi, dan Partai Demokrat 6 kursi.

    Kemudian Partai Golkar 5 kursi, PPP 4 kursi, PKS 3 kursi dan NasDem 2 kursi. Sedangkan parpol yang tidak mendapat memperoleh kursi antara lain Partai Buruh, Partai Gelora, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda, PAN, PBB, PSI, Partai Perindo dan Partai Ummat.

    Setelah dilakukan pengitungan, sebanyak 50 caleg dinyatakan terpilih. Mereka kemudian ditetapkan oleh KPU Kabupaten Jombang dalam rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi DPRD Kabupaten Jombang.

    “Kami akan memberikan salinan nama-nama terpilih kepada Bawaslu dan Partai Politik, juga kepada Calon terpilih. Selain itu juga menyampaikan hasil penetapan kepada gubernur melalui bupati,” pungkasnya. [suf]

    Hasil penetapan caleg terpilih DPRD Jombang

    A. Dapil Jombang 1 (Jombang, Peterongan)
    1. M. Subaidi Muchtar (PKB)
    2. Hadi Atmaji (PKB)
    3. Mochammad Agung Natsir (Gerindra)
    4. Donny Anggun (PDIP)
    5. Dora Maharani (PDIP)
    6. M. Zahrul Jihad (Demokrat)
    7. Muhamad Said (PKS)
    8. Taufiqi Fakkarudin Assilahi (PPP)

    B. Dapil Jombang 2 (Diwek, Sumobito, Jogoroto)
    1. Mas’ud Zuremi (PKB)
    2. Fatimah ZB (PKB)
    3. Mochamad Fauzan (PKB)
    4. Aang Z Kunaifi (Gerindra)
    5. Syaifulloh (PDIP)
    6. Jawahirul Fuad (PDIP)
    7. Junita Erma Zakiyah (PPP)
    8. Rahmat Agung Saputra (Golkar)
    9. M. Syarif Hidayatulloh (Demokrat)
    10. Muhammad Thoyib Faizin (PKS)

    C. Dapil Jombang 3 (Bareng, Mojoagung, Mojowarno, Wonosalam)
    1. Mohamad Muhaimin (PKB)
    2. Subur (PKB)
    3. Machwal Huda (Gerindra)
    4. Samsul Hudah (PDIP)
    5. Dodit Eko Prasetyo (PDIP)
    6. Totok Hadi Riswanto (PDIP)
    7. Sugiyoto (Demokrat)
    8. M. Ishomuddin Haidar (PPP)
    9. Mohammad Misbah (Nasdem)
    10. Arif Sutikno (Golkar)

    D. Dapil Jombang 4 (Perak, Gudo, Ngoro, Bandarkedungmulyo)
    1. Kholilah (PKB)
    2. M. Naqib Abdullah (PKB)
    3. Machin (Gerindra)
    4. Adi Artama Putra (PDIP)
    5. Andik Basuki Rahmat (Golkar)
    6. Aditya Dimas Pradana (Nasdem)
    7. Heri Purwanto (Demokrat)
    8. Heri Santoso (PKS)
    9. Ahmad Fakhiril Aflah (PPP)

    E. Dapil Jombang 5 ( Ploso, Plandaan, Kabuh Kudu dan Ngusikan)
    1. Kartiyono (PKB)
    2. Erna Kuswati (PKB)
    3. Achmad Fachruddin (Gerindra)
    4. Iwan Trisaksono (Gerindra)
    5. Ama Siswanto (PDIP)
    6. Maya Novita (Golkar)
    7. Mulyani Puspita Dewi (Demokrat)

    F. Dapil Jombang 6 (Kesamben, Tembelang, Megaluh)
    1. Anas Burhani (PKB)
    2. Octadella Bilytha Permatasari (Gerindra)
    3. Novadona Bilytha Puspythasari (Gerindra)
    4. Andik Purnawan (Golkar)
    5. M. Na’im (PDIP)
    6. Dian Ayunita Prasstumi (Demokrat)

  • Sudah Sowan Gus Halim, Fawait Ajak PKB Berkoalisi dalam Pilkada Jember

    Sudah Sowan Gus Halim, Fawait Ajak PKB Berkoalisi dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, kandidat bupati dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), sudah bertemu dengan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Halim.

    Fawait mengajak PKB berkoalisi dengan Gerindra untuk mendukung dirinya dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember tahun ini. “Mudah-mudahan PKB bersama kami berkomitmen membangun Jember lebih baik. Apalagi beberapa hari lalu saya sowan kepada Gus Halim,” katanya, usai mendaftarkan diri menjadi calon bupati di kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (1/5/2024).

    Fawait mengaku mendapat nasihat dari Gus Halim. “Gus, belum pernah ada bupati Jember yang fenomenal kinerjanya. Belum pernah ada bupati Jember yang anak petani. Belum pernah ada bupati Jember yang santri. Maka izinkan, seizin PKB, mudah-mudahan pada 2024, anak petani, anak santri bisa menjadi bupati yang fenomenal untuk membangun Jember ke depan,” katanya menirukan ucapannya saat bertemu Gus Halim.

    Fawait merasa tidak asing dengan PKB. “Saya orang yang berproses di partai. Maka izinkan pada 2024, bupatinya adalah kader dari partai politik,” katanya.

    Selain dengan PKB, Fawait akan berkomunikasi dengan partai-partai lain kendati Gerindra sudah memenuhi syarat untuk memgusung kandidat bupati dan wakil bupati sendiri. “Saya kader partai politik. Komunikasinya jauh lebih gampang mungkin dibanding orang yang tidak pernah berproses di partai politik,” katanya.

    Fawait menekankan intensifnya komunikasi. “Insyaallah Jember ke depan berubah menjadi lebih baik,” katanya.

    Fawait datang untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon bupati melalui PKB dengan ditemani tiga ketua partai di Jember, yakni Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Ahmad Halim, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Garuda Rio Christiawan, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Tulus Mardiyono.

    Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi menyambut baik kehadiran Fawait ini. “Karena memang komunikasinya sudah lama. Ini formalnya saja. Informalnya sering, kami kirim WA apalagi dengan Mas Ahmad Halim,” katanya. [wir]

  • Fawait Bawa Tumpeng ke Kantor PKB Jember Ditemani 3 Ketua Partai

    Fawait Bawa Tumpeng ke Kantor PKB Jember Ditemani 3 Ketua Partai

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad ‘Gus’ Fawait, kandidat bupati dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), membawa tumpeng nasi kuning saat mendatangi kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (1/5/2024).

    Tak hanya itu. Fawait juga datang dengan ditemani tiga ketua partai di Jember, yakni Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Ahmad Halim, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Garuda Rio Christiawan, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Tulus Mardiyono.

    Fawait datang untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon bupati melalui PKB. “Saya orang Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang. Lahir dan tinggal di desa. Lahir dan tinggal di daerah pertanian. Lahir dan tinggal di pesantren. Maka harapan saya pada 2024, izinkan anak petani bisa menjadi bupati Jember. Izinkan santri yang merupakan basis massa PKB juga menjadi bupati Jember,” katanya.

    “Walau Partai Gerindra cukup memiliki sepuluh kursi untuk memberangkatkan calon bupati dan wakil bupati, namun (kedatangan) ini bentuk keinginan kami merangkul semua partai, apalagi PKB,” kata Fawait saat memberikan sambutan.

    Apalagi, lanjut Fawait, ayahnya adalah pengurus PKB pada 1999-2004. “Bahkan saya ikut pertama kali kampanye besar pada 1999, ya kampanye Partai Kebangkitan Bangsa, mendampingi abah saya. Tentu ini merupakan memori yang tidak mungkin saya lupakan. Saya belajar politik pertama kali di Partai Kebangkitan Bangsa,” katanya.

    “PKB merupakan partai yang mempunya cerita tersendiri dalam perjalanan hidup saya, dalam hati saya, sampai saya hari ini menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur terpilih untuk ketiga kalinya,” jelas alumnus Universitas Airlangga Surabaya ini.

    “Hari ini pemilihan legislatif dan pemilihan presiden sudah usai. Kita jadi satu dalam cinta. Dan dengan modal cinta ini insyaallah Jember akan lebih baik lagi ke depan,” kata Fawait.

    Soal tumpeng, Ahmad Halim menyebutnya simbol kebersamaan dan kesederhanaan. “Santri biasanya makan bareng di pondok,” katanya. [wir]

  • 8 Partai Koalisi Indonesia Maju Dorong Warsubi Maju Pilbup Jombang 2024

    8 Partai Koalisi Indonesia Maju Dorong Warsubi Maju Pilbup Jombang 2024

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 8 partai politik (parpol) yang tergabung dalam KIM (Koalisi Indonesia Maju) mendorong Ketua AKD (Asosisasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang Warsubi untuk maju dalam perhelatan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang digelar November 2024 mendatang.

    Delapan parpol itu linear dengan koalisi di tingkat pusat yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres (Pemilihan Presiden) lalu. Walhasil, paslon (pasangan calon) yang mereka usung diprediksi menang meski saat ini masih ada perkara Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden di MK (Mahkamah Konstitusi).

    Nah, koalisi yang ada di Kabupaten Jombang ini ingin mendulang sukses serupa. Makanya, pada Rabu (3/4/2024), delapan ketua parpol koalisi ini melakukan konsolidasi di kediaman Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bilytha Permatasari.

    Mereka berbicara panjang lebar tentang sosok yang pantas memimpin Kabupaten Jombang 2024-2029. Menimbang dan menakar sejumlah tokoh. Hingga akhirnya mengerucut pada nama Kades Mojokrapak yang juga Ketua AKD Kabupaten Jombang H Warsubi.

    “Kami dari demokrat sepakat mendorong Pak Warsubi sebagai calon Bupati Jombang periode 2024-2029. Demokrat Jombang tidak punya pilihan lain kecuali harus merapat ke Gerindra. Karena Koalisi Indonesia Maju harus diteruskan hingga pilkada,” ujar Ketua Partai Demokrat Jombang Syarif Hidayatulloh atau Gus sentot, Sabtu (6/4/2024).

    Gus Sentot mengakui bahwa eletabilitas Partai Gerindra sangat tinggi sehingga layak untuk didukung. Sedangkan Warsubi, bagi Gus Sentot, adalah sosok yang mumpuni. Betapa tidak, Warsubi menjabat Kades sebanyak tiga periode. Bahkan saat ini menjabat sebagai Ketua AKD Jombang.

    “Kami dari Partai Demokrat tidak tidak harus berada di posisi Wabup atau Jombang 2. Semuanya kami serahkan ke Pak Warsubi untuk mencari pendamping yang memiliki elektabilitas tinggi. Perlu diingat, selama Pilkada Jombang calon yang didukung Demokrat selalu menang,” katanya.

    Hal senada disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Demokrat Jombang Zahrul Jihad atau Gus Heri. Menurutnya, yang paling pantas membawa perubahan dan perbaikan di Jombang adalah H Warsubi. Karena Kades Mojokrapak itu diyakini siap bekerja untuk rakyat dan bukan bekerja untuk kerabat dan keluarganya sendiri.

    Pernyataan Gus Heri ini diamini oleh banyak ketua partai lainnya, salah satunya adalah Ketua DPD PAN (Partai Amanat Nasional) Jombang H. Dhuha.

    Selain Gus Sentot dan Dukha, ketua parpol yang hadir, di antaranya dari Golkar yang diwakili Rahmad Agung, Ketua PBB (Partai Bulan Bintang) Abdul Kholiq, Ketua PSI Jombang Malik Mahardika Aditia Rahman, Ketua Partai Gelora Jombang Imam Khudori, serta ketua dari Partai Garuda dan Prima.

    Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Jombang Octadella Bilytha mengungkapkan bahwa konsolidasi tersebut dikemas dalam tasyakuran atas kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden-Wakil Presiden terpilih 2024-2029.

    Oleh sebab itu, delapan partai koalisi yang berada di daerah diundang dalam acara ini. Sebagai tuan rumah adalah Gerindra. Acara bertempat di rumah Octadella di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang.

    “Sama halnya dengan Partai Demokrat. Kami dari Partai Gerindra bersama KIM (Koalisi Indonesia Maju) siap mendukung dan mengusung Pak Warsubi untuk maju dalam Pilkada Jombang yang digelar November mendatang,” ujar Mbak Della, panggilan akrab Octadella Bilytha P.

    Ketua TKD (Tim Kampanye Daerah) Koalisi Indonesia Maju Kabupaten Jombang Farid Kurniawan Aditama memberikan apresiasi dengan dukungan yang dilontarkan oleh sejumlah partai untuk mendukung Kades Mojokrapak Warsubi maju dalam Pilbup Jombang.

    “Harapan kami, Partai Koalisi Indonesia Maju bisa meneruskan perjuangan sampai ke Pemilukada. Sehingga bisa mengatarkan Pak Warsubi menjadi Bupati Jombang 2024-2029. Sama halnya dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengantarkan Prabowo-Gibran menjadi Presiden-Wakil Presiden 2024-2029,” ujar pria yang terpilih menjadi anggota DPRD Jatim dari Gerindra ini.

    Di akhir konsolidasi, semua ketua partai khususnya yang punya kursi di parlemen akan menindaklanjuti ke pengurus wilayah hingga pusat dalam memastikan rekomendasi pencalonan H. Warsubi untuk maju dalam Pilbup Jombang 2024. [suf]

  • Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo berpesan kepada Muhammad Fawait, kandidat bupati dari Gerindra, untuk benar-benar serius mempersiapkan diri dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Teman-teman PDI tanya: eh Gerindra tenanan tah arep ganti bupati? Tidak ngompori, tapi maksud saya, aspirasi otentik sebenarnya ini,” kata Arif disambuit tawa, dalam acara buka puasa bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Mohon maaf, Gus Fawait harus serius. Nanti cokocoh (main-main dalam bahasa Madura, red). Saya terbuka saja: harapan saya, (Fawait) serius. Kalau memang diijabahi Allah SWT, tegak lurus berjalan ke depan untuk perubahan Kabupaten Jember yang kita cintai,” kata Arif.

    Nama Fawait disebut-sebut sebagai kandidat kuat bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember. Selain sudah dideklarasikan berpasangan dengan Anang Hermansyah oleh Partai Garuda dan Partai Gelora Indonesia, namanya sudah digadang-gadang oleh Gerindra.

    “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Jember Ahmad Halim.

    Menurut Arif, dengan 10 kursi di DPRD Jember, Gerindra sebenarnya tidak butuh PDI Perjuangan untuk mencalonkan Fawait. “Tapi kalau tidak sama PDI, belum tentu menang,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini, kembali disambut tepuk tangan hadirin.

    Arif menyebut Fawait sosok yang fenomenal saat pemilu legislatif dengan perolehan suara di atas 200 ribu pemilih. “Kalau saya jadi caleg, yang penting dilantik. Kalau Mas Fawait, yang penting suaranya harus paling banyak,” katanya, disambut tawa hadirin.

    “Saya mengajarkan dalam PDI Perjuangan begini: kita harus berlomba-lomba di pemilu legislatif agar kursinya banyak. Suara kecil untuk caleg tidak penting. Yang penting dilantik. Walaupun suaranya banyak kalau tidak dilantik, ade’ pas (percuma dalam bahasa Madura, red),” kata Arif.

    Arif ingin momentum pemilihan kepala daerah di 37 provinsi dan 508 kabupaten dan kota pada 27 November 2024 benar-benar dimanfaatkan. “Mudah-mudahan Jember menjadi inspirator, bahwa sudah kita mulai antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Ini menorehkan kembali sejarah lama pada 2009, Ibu Mega dan Pak Prabowo pernah berpasangan dalam pemilihan presiden,” katanya.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif. [wir]

  • Wasekjen PDIP: Anang Hermansyah Cocok Jadi Cawabup Jember

    Wasekjen PDIP: Anang Hermansyah Cocok Jadi Cawabup Jember

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo memuji artis Anang Hermansyah sebagai sosok yang cocok menjadi calon wakil bupati mendampingi Muhammad ‘Gus’ Fawait, dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tahun ini.

    “Cocok Anang. Kader PDI Perjuangan. Bagi saya cocok. Mau Anang, mau yang lainnya cocok. Kan untuk Jember yang lebih baik,” kata Arif, usai acara buka puasa bersama Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Nama Fawait – Anang sudah dideklarasikan dua partai non parlemen, yakni Partai Garuda dan Gelora Indonesia. Fawait adalah legislator Partai Gerindra di DPRD Jatim. Sementara Anang pernah menjadi legislator DPR RI dari Partai Amanat Nasional pada 2014 – 2019. Saat ini menjadi salah satu kader PDI Perjuangan dan sempat mencalonkan diri di Bogor, Jawa Barat, sebagai anggota DPR RI dalam pemilu tahun ini.

    Kendati nama Anang sudah sempat disebut-sebut, Arif mengiugatkan, masih ada mekanisme partai yang harus dilalui. “Masing-masing partai punya mekanisme, seperti PDI Perjuangan sudah diperintahkan untuk melakukan penjaringan,” katanya.

    Menurut Arif, setelah lebaran, PDIP akan membuka penjaringan dan pendaftaran untuk mengakomodasi orang-orang yang berpotensi menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di Kabupaten Jember. “Batas akhir dari DPP 31 Mei 2024,” katanya.

    Saat ini PDIP dan Gerindra di Jember sudah sepakat untuk bekerja sama dalam pilkada. “Insyaallah ada chemistry. Ada kesamaan pandang, meskipun tetap harus melalui mekanisme partai yang tersedia dan tetap akan kami dalami. Sampai kemudian pada titik tertentu, kami sanggup, mampu, dan konsisten untuk bekerja sama,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini. [wir]

  • Sinyal Kemeja ‘Pinky’ Gus Fawait dalam Bukber Gerindra-PDI Jember

    Sinyal Kemeja ‘Pinky’ Gus Fawait dalam Bukber Gerindra-PDI Jember

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad ‘Gus’ Fawait, legislator DPRD Jawa Timur, mengenakan kemeja lengan panjang warna merah muda alias ‘pinky’, saat menghadiri buka puasa bersama yang digelar Partai Gerindra dan PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (5/4/2024) petang.

    Nama Fawait disebut-sebut sebagai kandidat kuat bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember. Selain sudah dideklarasikan berpasangan dengan Anang Hermansyah oleh Partai Garuda dan Partai Gelora Indonesia, namanya sudah digadang-gadang oleh Gerindra.

    “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Ahmad Halim.

    PDI Perjuangan pun tidak keberatan dengan nama Fawait. “Insyaallah ada chemistry. Ada kesamaan pandang, meskipun tetap harus melalui mekanisme partai yang tersedia dan tetap akan kami dalami. Sampai kemudian pada titik tertentu, kami sanggup, mampu, dan konsisten untuk bekerja sama,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Arif Wibowo.

    Dtanya soal semakin menguatnya dukungan untuknya, Fawait tersenyum. “Ini saya pakai baju pink. Seragam PDIP merah, Gerindra putih. Jadinya merah muda,” katanya.

    Fawait bersyukur dua partai tersebut menggelar buka puasa bersama. “Menurut saya, ini sebuah sejarah besar untuk pesta demokrasi di Jember ke depannya. Keduanya partai besar. Bukan hanya di Jember, tapi juga nasional,” katanya.

    Fawait melihat buka puasa bersama ini pertanda baik. “Setelah proses pemilihan presiden dan legislatif kemarin, persatuan dan kesatuan akan dimulai dari Jember untuk Indonesia raya,” katanya.

    “Terkait masalah calon bupati dan wakil bupati, saya serahkan sepenuhnya kepada partai, karena memang hari ini kami dalam kondisi berkeliling dan menanyakan kepada masyarakat apakah ingin melihat Gus Fawait ingin maju bupati atau tidak. Setelah selesai, kami akan laporkan semua kepada partai,” kata alumnus Himpunan Mahasiswa Islam ini.

    Fawait saat ini melanjutkan safari Ramadan yang sudah menjadi tradisi tahunan. “Setelah Ramadan kami akam berhalalbihalal. Kami tetap akan menyapa masyarakat untuk mengetahui apakah masyarakat betul-betul menginginkan saya maju menjadi calon bupati,” katanya.

    Soal menguatnya nama artis Anang Hermansyah sebagai calon wakil bupati, Fawait enggan berkomentar. “Itu menjadi ranah partai politik. Biarlah yang menjadi ranah partai politik menjadi ranah partai politik. Kami sebagai petugas partai dan petugas rakyat, sami’na wa atho’na (tunduk dan patuh) kepada pimpinan partai,” katanya. [wir]