partai: PAN

  • Nama Purbaya Melesat di Bursa Cawapres, Parpol Mulai Melirik

    Nama Purbaya Melesat di Bursa Cawapres, Parpol Mulai Melirik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Nama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendadak menjadi sorotan publik.

    Namanya menempati posisi teratas dalam bursa calon wakil presiden (cawapres), menarik perhatian sejumlah politisi, termasuk Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno.

    Eddy mengakui elektabilitas Purbaya saat ini cukup tinggi. Namun, ia menekankan bahwa popularitas bukan berarti Purbaya siap terjun ke politik praktis.

    “Apakah kemudian Pak Purbaya menjadi salah satu calon besutan PAN untuk kita tarik? Ya, belum tentu Pak Purbaya-nya juga mau,” ujar Eddy di kompleks parlemen, Jakarta, dikutip Kamis (30/10/2025).

    Menurut Eddy, Purbaya adalah sosok profesional di bidang keuangan yang tengah fokus mengurus masalah perbendaharaan negara. Hingga saat ini, belum ada indikasi dari Purbaya untuk beralih jalur ke dunia politik.

    Data terbaru dari lembaga survei IndexPolitica menunjukkan posisi Purbaya sebagai tokoh potensial cawapres nomor satu dengan elektabilitas 28,65 persen. Angka ini menempatkannya di atas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (20,15 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (15,75 persen), dan Gibran Rakabuming Raka (12,35 persen).

    “Ini menunjukkan eksposur positif dan penerimaan publik yang sangat kuat terhadap beliau,” kata Eddy.

    Meski popularitas tinggi, Purbaya diingatkan bahwa masyarakat menunggu hasil nyata dari kinerjanya di Kementerian Keuangan. Keberhasilan Purbaya di bidang fiskal diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk target Presiden Prabowo Subianto mencapai 8 persen pada 2028.

  • Politik-Hukum Terkini: Purbaya Dilirik PAN, Sekjen Kemenaker Tersangka

    Politik-Hukum Terkini: Purbaya Dilirik PAN, Sekjen Kemenaker Tersangka

    Jakarta, Beritasatu.com – Berbagai isu politik-hukum terkini mewarnai pemberitaan Beritasatu.com sepanjang Rabu (29/10/2025) hingga pagi ini. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dirayu untuk direkrut menjadi kader PAN cukup menarik perhatian publik.

    Isu politik-hukum lainnya yang menjadi sorotan, adalah KPK menetapkan mantan Sekjen Kemenaker Heri Sudarmanto sebagai tersangka baru dalam kasus pemerasan pengurusan rencana penggunaan calon tenaga kerja asing (RPTKA) senilai Rp 85 miliar ini.

    Simak 5 Top Isu Politik-Hukum Terkini di Beritasatu.com:

    1. Cinta PAN ke Purbaya Bertepuk Sebelah Tangan

    Partai Amanat Nasional (PAN) terang-terangan mengaku tertarik dengan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa untuk dijadikan kader. Alasannya tentu karena Purbaya memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi sejak dilantik jadi bendahara negara. Namun, mantan ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu tak tertarik masuk partai politik.

    “Saya enggak tertarik politik. Saya mau kerja saja,” kata Purbaya menjawab wartawan terkait ketertarikan PAN di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025). 

    2. Tunda Bahas Revisi UU ASN, DPR Tunggu Kajian dari BKD dan Pakar

    Komisi II DPR menunda pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) karena masih menunggu hasil kajian dari Badan Keahlian DPR (BKD).

    “Kami masih meminta pendalaman dari BKD, Badan Keahlian DPR,” kata Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

    3. MKD Siapkan Jadwal Sidang Etik Terpisah untuk Sahroni hingga Uya Kuya

    Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan sidang etik terhadap Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Uya Kuya, dan Adies Kadir akan digelar secara terpisah oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

    Menurut Dasco, setiap anggota dewan yang dinonaktifkan buntut dari aksi unjuk rasa pada Agustus lalu akan menjalani sidang etik masing-masing sesuai perkara. “Memang tidak langsung digabung karena perkaranya masing-masing,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).

    4. KPK: Penyelidikan Kasus Whoosh Tak Ganggu Pelayanan Kereta Cepat

    KPK menegaskan penyelidikan kasus dugaan korupsi penggelembungan dana atau mark up proyek KCIC Whoosh yang dilakukan penyidiknya, tidak akan mengganggu pelayanan transportasi publik tersebut. 

    “Perlu kami sampaikan juga bahwa agar proses hukum yang sedang berjalan di KPK ini juga agar tidak mengganggu pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kereta Api Indonesia. Jadi silakan masyarakat untuk tetap bisa menggunakan layanan kereta cepat sebagai salah satu moda transportasi,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

    5. Eks Sekjen Kemenaker Jadi Tersangka Kasus Pemerasan TKA Rp 85 M

    KPK menetapkan mantan Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Heri Sudarmanto sebagai tersangka baru dalam kasus pemerasan pengurusan rencana penggunaan calon tenaga kerja asing (RPTKA) di Kemenaker. Heri Sudarmanto merupakan tersangka kesembilan dalam kasus pemerasan TKA senilai Rp 85 miliar ini.

    “Dalam pengembangan penyidikan perkara ini, KPK menetapkan satu orang tersangka baru, saudara HS, mantan sekjen Kemenaker,” ujar juru bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).

    Demikian isu politik-hukum terkini yang masih menjadi perhatian pembaca. Ikuti terus update berita terkini dan informasi menarik lainnya baik dari dalam maupun luar negeri hanya di Beritasatu.com.

  • Menteri PAN-RB apresiasi “Pemerintahan Kolaboratif” Gubernur Jateng

    Menteri PAN-RB apresiasi “Pemerintahan Kolaboratif” Gubernur Jateng

    penyederhanaan birokrasi tidak sekadar perampingan struktur, tetapi transformasi pelayanan publik yang menghadirkan kesejahteraan rakyat

    Semarang (ANTARA) – Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini mengapresiasi kinerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang menekankan “collaborative government” (pemerintahan kolaboratif) dalam menjalankan roda pemerintahannya.

    “Saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur Ahmad Luthfi bahwa ‘collaborative government’ menjadi penting dalam reformasi birokrasi dan mendorong program prioritas,” katanya saat Rapat Koordinasi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Pemerintah Daerah, di Semarang, Rabu.

    Ia mendorong kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) atau unit organisasi di lingkungan pemerintah daerah bisa saling berkolaborasi untuk mempercepat program-program prioritas.

    “Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan, termasuk diantaranya bagaimana pentingnya collaborative government, supaya para OPD di semua kabupaten/kota di Jateng itu bisa saling berkolaborasi,” katanya.

    Menurut dia, penyederhanaan birokrasi tidak sekadar perampingan struktur, tetapi transformasi pelayanan publik yang menghadirkan kesejahteraan rakyat.

    Untuk penyederhanaan struktur organisasi, kata dia, sudah ada 38 Pemerintah Provinsi (pemprov) , 318 pemerintah kabupaten (Pemkab), dan 82 pemerintah kota (pemkot).

    Ia menambahkan penyesuaian sistem kerja juga sudah dilakukan di 32 pemprov, 329 pemkab, dan 85 pemkot.

    “Jawa Tengah termasuk provinsi yang sudah mendapat nilai 90 lebih. Dari survei, 53 persen responden merasakan dampak positif dari penyederhanaan birokrasi,” kata Rini.

    Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan hasil penataan kelembagaan tahun 2025 di Jateng meliputi pengurangan dari 35 OPD menjadi 34 OPD.

    Selain itu, pengurangan cabang dinas sebanyak tiga lembaga, dan pengurangan sebanyak 14 UPT dari 153 unit menjadi 139 UPT.

    “Ada beberapa OPD yang kita gabung, cuma ada yang kita tambah tanpa bertentangan dengan nomenklatur di kementerian. Mengecilkan fungsi saja tidak cukup, tetapi yang paling utama adalah menjadi manfaat bagi masyarakat,” katanya.

    “Ini yang akan kita tindaklanjuti sebagai pembelajaran di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” lanjutnya.

    Tidak kalah penting adalah terkait “collaborative government”, yakni setiap program tidak hanya dikerjakan oleh satu OPD saja, tetapi semua OPD ikut terlibat, serta menggandeng partisipasi instansi vertikal lain, sepertipihak swasta, dan masyarakat.

    Ia mencontohkan program pengentasan kemiskinan yang tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Sosial saja, tetapi juga Dinas Pendidikan, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan, dan OPD lainnya sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Profil Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup 2024-2029

    Profil Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup 2024-2029

    Jakarta, Beritasatu.com – Hanif Faisol Nurofiq dikenal sebagai sosok dengan rekam jejak panjang di bidang kehutanan dan lingkungan hidup. Saat ini, dia mengemban amanah sebagai menteri lingkungan hidup dalam Kabinet Merah Putih.

    Kiprahnya pada bidang kehutanan menjadi tonggak penting dalam perjalanan karirnya, khususnya tata kelola hutan dan konservasi alam untuk memperkuat upaya pelestarian lingkungan hidup di Indonesia.

    Lantas, seperti apa sosok Hanif Faisol Nurofiq ini? Dihimpun Beritasatu.com dari berbagai sumber, berikut ini profilnya.

    Profil Hanif Faisol Nurofiq

    Hanif Faisol Nurofiq lahir pada 21 Maret 1971 di Bojonegoro, Jawa Timur. Hanif merupakan suami dari Sulikah. Ia mengenyam pendidikan di SDN Kadipaten 2 Bojonegoro, SMPN 1 Bojonegoro, disusul SMA Negeri 1 Bojonegoro.

    Pria berusia 54 tahun ini, meraih gelar S-1 dan S-2 dari Universitas Lambung Mangkurat. Kemudian, dia dikukuhkan menjadi doktor dari Universitas Brawijaya. Hanif memiliki rekam jejak yang panjang dalam dunia politik dan birokrat.

    Karir Hanif dimulai ketika diangkat menjadi staf data di Kalimantan Selatan pada 1993. Kemudian, dia dilantik menjadi kepala Resort Pemangkuan Hutan, Pulau Laut Utara Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Kota Baru pada 1995.

    Pada 1997, dia dilantik menjadi kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BPKH) Sungai Kupang di Kalimantan Selatan.

    Tiga tahun berselang, Hanif dinaikkan pangkatnya dan menjadi kepala BPKH di Batulicin, salah satu pusat perdagangan kayu terbesar di Kalimantan Selatan kala itu.

    Pada 2000, Hanif dilantik secara resmi menjadi kepala urusan peredaran hasil hutan di Cabang Dinas Kehutanan, Sungai Kupang.

    Tak lama kemudian, dia dimutasi menjadi kepala seksi pemasaran hasil hutan di Cabang Dinas Kehutanan dan bertugas di Kabupaten Tanah Bambu sejak 2007.

    Hanif kemudian dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan pada 2016, lalu dilantik menjadi direktur jenderal (Dirjen) Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PTKL) pada 2023.

    Tak tanggung-tanggung, Hanif tercatat menerima sejumlah penghargaan atas dedikasinya sebagai aparatur negara. Ia dianugerahi Satyalancana Karyasatya X Tahun sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian selama 10 tahun dalam menjalankan tugas pemerintahan.

    Penghargaan tersebut kemudian disusul dengan Satyalancana Karyasatya XX Tahun, yang diberikan sebagai pengakuan atas 20 tahun pengabdian berkelanjutan kepada negara, menunjukkan konsistensinya dalam mengabdi dan berkontribusi bagi pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia.

    Kiprah politiknya dimulai ketika Hanif menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN) pada 2024 sebelum akhirnya diangkat menjadi menteri lingkungan hidup dalam Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Jabatan ini diemban merangkap dengan kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup. 

  • MKD Siapkan Jadwal Sidang Etik Terpisah untuk Sahroni hingga Uya Kuya

    MKD Siapkan Jadwal Sidang Etik Terpisah untuk Sahroni hingga Uya Kuya

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, sidang etik terhadap Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Uya Kuya, dan Adies Kadir akan digelar secara terpisah Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

    Menurut Dasco, setiap anggota dewan yang dinonaktifkan buntut dari aksi unjuk rasa pada Agustus lalu akan menjalani sidang etik masing-masing sesuai perkara. “Memang tidak langsung digabung karena perkaranya masing-masing,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).

    Dasco menjelaskan, pihaknya telah mendaftarkan perkara para anggota dewan tersebut ke MKD. Saat ini tengah masuk tahap registrasi. MKD akan mengumumkan jadwal sidang masing-masing anggota setelah masa reses berakhir.

    “Menurut ketentuan, jarak antara registrasi dan pemanggilan untuk sidang itu ada jangka waktu. Makanya saya bikin pada masa reses supaya bisa ngejar waktu sidang,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Dasco menambahkan, para teradu belum diminta hadir dalam tahap awal registrasi ini. “Nanti ada jadwalnya, yang diputus hari ini siapa tanggal berapa,” sambungnya.

    Diketahui, sejumlah anggota DPR periode 2024-2029 dinonaktifkan partai politik mereka setelah menyampaikan pernyataan kontroversial yang memicu kemarahan publik dan berujung aksi massa.

    Lima anggota DPR yang dimaksud, antara lain Ahmad Sahroni (Fraksi Nasdem), Nafa Urbach (Fraksi Nasdem), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio (Fraksi PAN), Surya Utama alias Uya Kuya (Fraksi PAN), dan Adies Kadir (Fraksi Golkar).

  • Ahli Duga ‘Bulan Kedua’ Bumi Terkait Rusia Sejak 1960

    Ahli Duga ‘Bulan Kedua’ Bumi Terkait Rusia Sejak 1960

    Jakarta

    Profesor Avi Loeb dari University of Harvard membuat klaim baru yang berani mengenai quasi moon atau kuasi-bulan Bumi yang baru saja ditemukan, 2025 PN7. Ia meyakini objek langit yang dijuluki bulan kedua atau kembaran Bulan ini ada kaitannya dengan Rusia sejak 1960. Kok, bisa?

    2025 PN7 pertama kali ditemukan oleh Pan-STARRS 1 (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System) yang berbasis di Hawaii, yang juga menemukan pengunjung antarbintang pertama Tata Surya, 1I/Oumuamua, pada 2017. Berdasarkan analisis penelitian, anggota kelompok asteroid Arjuna ini mungkin telah ada sejak 1960.

    Ia merinci, kuasi-satelit berbeda dari bulan mini (mini moon) karena mereka tidak terikat gravitasi Bumi, melainkan hanya berada di dekatnya. Bulan mini berada dalam orbit terikat mengelilingi Bumi untuk waktu yang terbatas. Daftar kuasi-satelit Bumi yang diketahui saat ini meliputi 164207 Cardea (2004 GU9), 469219 Kamo’oalewa (2016 HO3), 277810 (2006 FV35), 2013 LX28, 2014 OL339, dan 2023 FW13.

    Pada 2 Agustus 2025, sebuah kuasi-bulan baru ditemukan oleh Carlos dan Raúl de la Fuente Marcos. Kuasi-bulan ini secara luas digambarkan oleh pemberitaan media sebagai kandidat ‘bulan kedua’ Bumi.

    Disebut 2025 PN7, objek ini, menurut definisi kuasi-satelit, memiliki periode orbit mendekati 1 tahun, meskipun eksentrisitasnya di sekitar Matahari yang jauh berbeda dari nol, yaitu ∼ 0,1075, sehingga jaraknya yang dekat dengan Bumi menjadi lebih panjang.

    “Dugaannya lebih lanjut adalah bahwa kuasi-bulan tersebut sebenarnya adalah Zond 1, satelit gagal dari Uni Soviet ketika sedang bersaing dengan Amerika Serikat (AS) untuk tetap unggul dalam program luar angkasa,” Loeb menulis di blog pribadinya.

    Faktanya, penetapan 2025 PN7 sebagai kuasi-bulan bersifat sementara. Dan kalau mau dirunut sejak 1960-an, periode yang dikenal luas dengan berbagai kemajuan pesat program antariksa Soviet dan AS, khususnya dalam menjelajahi Bulan, Venus, dan Mars, hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan, apakah 2025 PN7 berasal dari teknologi terestrial?

    Ia kemudian berkolaborasi dengan Adam Hibberd untuk menyelidiki asal usul asteroid 2025 PN7, menggunakan Optimum Interplanetary Trajectory Software (OITS) milik Hibberd untuk menghasilkan lintasan misi antarplanet dari 1960-an hingga saat ini dan menemukan hal yang dirangkum sebagai berikut:

    Rata-rata pergerakan 20 tahun dari jarak rata-rata PN7 dari Bumi pada 2025 menunjukkan bahwa ia menjadi kuasi-satelit sekitar 2 April 1964Waktu ini bertepatan dengan peluncuran misi Zond 1 Uni Soviet ke VenusMembandingkan bujur heliosentris 2025 PN7 dengan 26 misi Venus pada tanggal kedatangannyaMisi Zond 1 menunjukkan perbedaan terendahMisi Venera 8 menunjukkan deviasi serupa namun sedikit lebih besarPergeseran asteroid dari wahana Zond 1 menunjukkan deviasi minimum ~8% dari satuan astronomi (au) sekitar Mei 1964Meskipun perpindahannya sederhana, garis bujur heliosentris kedua objek tersebut mengikuti evolusi yang hampir identik selama seluruh penerbangan Zond 1.

    Sebagai kesimpulan, Prof Loeb menyatakan dalam tulisan blognya, “Misi Zond 1 gagal karena komplikasi teknologi. Kesimpulannya, ada kemungkinan bahwa 2025 PN7 adalah tahap atas Blok-L dari misi Zond 1 Rusia yang gagal ke Venus, meskipun hal ini perlu diverifikasi melalui analisis spektroskopi objek tersebut.”

    (rns/rns)

  • Zulhas Bongkar Data, Indonesia Tahun Lalu Jor-joran Impor Beras-Jagung Cs

    Zulhas Bongkar Data, Indonesia Tahun Lalu Jor-joran Impor Beras-Jagung Cs

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap Indonesia hampir semua komoditas pangan pada tahun lalu berasal dari keran importasi, mulai dari beras, jagung, garam, hingga kedelai.

    Hal itu disampaikan Zulhas dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025). 

    “Begitu kita buka rapor soal pangan, hampir semua impor. Beras tahun lalu kita impor 4,5 juta ton beras, tahun lalu,” kata Zulhas.

    Selain beras, Zulhas mengungkap Indonesia juga mengimpor jagung, garam, hingga kedelai dengan volume jutaan ton pada tahun lalu.

    “Kita impor jagung tahun lalu hampir 3 juta ton. Kita impor garam kira-kira hampir 2,5 juta ton. Kita impor gula lebih kurang 5–6 juta ton. Kita impor kedelai, hampir 3 juta ton. Jadi hampir semua itu impor. Tidak mudah,” ungkapnya.

    Menurut Zulhas, jika Indonesia memperbaiki sektor pertanian dapat menyelesaikan sebagian besar persoalan di Tanah Air, terutama kemiskinan.

    “Padahal, sektor pertanian ini kalau kita bisa selesaikan, itu menyelesaikan sepertiga masalah Indonesia. Karena yang miskin itu petani, ada nelayan, peternak,” imbuhnya.

    Adapun, Zulhas menyebut akar permasalahan di balik importasi pangan pada tahun lalu lantaran panjangnya regulasi. Untuk itu, ungkap dia, pemerintah melakukan deregulasi, termasuk memangkas aturan pupuk dari semula 144 regulasi menjadi tiga langkah.

    Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mengurai permasalahan terkait luas lahan sawah hingga irigasi di Indonesia.

    “Irigasi nggak beres. Yang bangun irigasi zaman Pak Harto [Soeharto]. Nggak gak ada. Kenapa irigasi nggak dibangun? Rupanya irigasi itu yang bangun bupati sama gubernur. PU [Pekerjaan Umum] nggak boleh. Dengan luasan 1.000, luasan 3.000 hektare. Aturan lagi, soal aturan ini, ini kita pangkas,” ujarnya.

    Namun, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut Indonesia tak lagi mengimpor beras di tahun ini. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu. Dia juga mengungkap Indonesia memiliki 4 juta ton beras di gudang Perum Bulog.

    Dalam kesempatan itu, dia memaparkan bahwa pemerintah telah menaikkan harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram dengan meminta bantuan TNI agar petani mendapatkan harga sesuai dengan kebijakan.

    “Akhirnya sekarang gabah sudah rata-rata di atas Rp6.500 [per kilogram]. Boleh dicek. Bahkan kita berani bertaruh, kalau di bawah Rp6.500 [per kilogram] kita ganti rugi dan memang gak ada lagi,” pungkasnya.

  • Ilmuwan Temukan 6 ‘Kembaran’ Bulan yang Mengekor Bumi

    Ilmuwan Temukan 6 ‘Kembaran’ Bulan yang Mengekor Bumi

    Jakarta

    Kuasi-bulan 2025 PN7 yang dijuluki ‘bulan kedua’ Bumi, secara resmi merupakan bulan semu, menurut NASA. Ilmuwan menyebut setidaknya ada enam kuasi-bulan seperti 2025 PN7.

    Pertama kali ditemukan oleh para peneliti pada Agustus 2025, batu luar angkasa ini bukanlah bulan sungguhan, melainkan asteroid yang mengelilingi Matahari dalam waktu yang hampir bersamaan dengan Bumi, sehingga membuatnya tampak, dari sudut pandang Bumi, seolah-olah mengorbit planet kita.

    “Namun, tidak seperti Bulan sebenarnya, 2025 PN7 hanya membayangi Bumi dalam jalur yang tersinkronisasi,” kata asisten profesor dan seorang kosmolog observasional dari University of Northeastern Jacqueline McCleary, dikutip dari laman situs University of Northeastern.

    Objek langit tersebut termasuk dalam kelompok asteroid Arjuna, yakni kumpulan objek dekat Bumi yang bergerak dalam resonansi dengan Bumi. Karena 2025 PN7 tidak terikat gravitasi ke planet kita seperti Bulan sungguhan, ia bukanlah bulan ‘sejati’.

    Namun, menurut McCleary, tidak ada aturan sederhana tentang apa yang dianggap sebagai bulan dan apa yang tidak. Ia mengatakan bahwa para astronom telah lama memperdebatkan kriteria, mulai dari batasan ukuran hingga stabilitas orbit.

    “Kebanyakan astronom lebih menyukai istilah ‘satelit alami’ daripada ‘bulan’ atau ‘bulan kecil’ yang tidak memiliki definisi yang diterima secara universal,” kata McCleary.

    “Di dalamnya, terdapat variasi yang sangat besar, bahkan di dalam Tata Surya kita sendiri: dari bulan Mars, Phobos dan Deimos, yang tak lebih dari asteroid yang ditangkap, hingga satelit Galilea Jupiter, yang hampir seukuran Bumi dan memiliki fitur seperti lautan dan gunung berapi di bawah permukaannya,” kata McCleary.

    Astrofisikawan Jonathan Blazek dari Northeastern University mengatakan bahwa kuasi-bulan 2025 PN7 kemungkinan menjadi tetangga dekat kita selama sekitar 60 tahun. Namun, asteroid ini sangat kecil sehingga hampir tidak dapat dilihat tanpa teleskop besar yang juga mampu memindai area langit yang luas.

    Para peneliti dari University of Hawaii, yang bekerja di fasilitas penelitian di Haleakala, Hawaii, menemukan kuasi-bulan ini pada Juli-Agustus menggunakan teleskop Pan-STARRS, yang menurut Blazek dioptimalkan untuk menemukan objek-objek baru di Tata Surya kita, serta ‘transien’ astronomi lainnya, fenomena kosmologi yang berubah, seperti supernova.

    “Observatorium Rubin, yang baru mulai mengambil data awal tahun ini, dan saya terlibat di dalamnya, adalah teleskop yang bahkan lebih besar lagi yang akan menemukan banyak objek baru di Tata Surya,” ujar Blazek.

    Blazek dan McCleary mencatat bahwa ada bulan parsial atau kuasi lainnya yang mengitari Bumi. Faktanya, setidaknya ada enam ‘kembaran’ Bulan kita.

    “Objek-objek ini semuanya berada pada orbit yang sama dengan Bumi dan tetap cukup stabil selama bertahun-tahun,” Blazek menjelaskan.

    McCleary mengingatkan pada 2024, Bumi memiliki pendamping singkat yaitu 2024 PT5, sebuah asteroid yang mengorbit planet ini selama beberapa bulan. Namun, 2025 PN7 diperkirakan akan berada di sekitar Bumi hingga 2083. Saat itulah ia akan melayang ke luar angkasa.

    “Dalam jangka panjang, orbitnya akan bergeser, dan kuasi-bulan akan menjauh. PN7 2025 diperkirakan akan bertahan selama kurang lebih 60 tahun,” kata Blazek.

    Para ahli mengatakan 2025 PN7 hampir tidak akan memiliki dampak gravitasi terhadap Bumi karena ukurannya yang cukup kecil secara astronomis. Ia memperkirakan bahwa kuasi-bulan kira-kira seukuran gedung perkantoran kecil dibandingkan dengan bulan, yang menurut perhitungannya sekitar satu kuadriliun kali lebih besar.

    “Dengan ukuran hanya 20 meter, ukurannya terlalu kecil untuk memberi dampak terukur pada pasang surut Bumi atau hal lainnya,” kata McCleary.

    (rns/rns)

  • Bumi Punya ‘Bulan Kedua’, Bisakah Dilihat Mata Telanjang?

    Bumi Punya ‘Bulan Kedua’, Bisakah Dilihat Mata Telanjang?

    Jakarta

    Bumi memiliki pendamping baru di luar angkasa, sebuah asteroid kecil bernama 2025 PN7. Asteroid ini dijuluki quasi-moon atau kuasi-bulan oleh NASA. Berbeda dengan Bulan yang mengorbit Bumi secara langsung, 2025 PN7 mengikuti orbit mengelilingi Matahari yang sangat mirip dengan lintasan Bumi.

    Nah, karena mengikuti orbit mengelilingi Bumi, 2025 PN7 tampak seolah-olah mengikuti planet kita. Ditemukan pada Agustus 2025 oleh sistem Pan-STARRS University of Hawaii di Observatorium Haleakala, asteroid ini berukuran antara 18 dan 36 meter.

    Meskipun ukurannya terbilang kecil, NASA mengonfirmasi bahwa asteroid ini mengitari Bumi selama sekitar 60 tahun dan akan tetap berada dalam kuasi-orbit hingga sekitar 2083.

    “PN7 adalah asteroid kecil dengan diameter sekitar 18 meter. Asteroid ini mengorbit Bumi dalam jarak yang mirip dengan Bumi, yaitu 299.337 km,” kata Mike Shanahan, direktur planetarium di Liberty Science Center, New Jersey, Amerika Serikat, dikutip dari News Bytes.

    Meskipun dekat, asteroid ini tidak terlihat oleh mata telanjang, karena terlalu kecil dan jauh jaraknya, sekitar empat juta kilometer dari Bumi. Asteroid ini hanya dapat dilihat dengan teleskop canggih yang tersedia di beberapa observatorium terkemuka di dunia.

    Kehadiran ‘Bulan kedua’ dalam jangka panjang seperti 2025 PN7 memberi kesempatan unik bagi para ilmuwan untuk mempelajari objek-objek dekat Bumi dan dinamika orbitnya tanpa ancaman apa pun. Kabar baiknya lagi, asteroid ini dianggap tidak berbahaya.

    “Asteroid itu sangat kecil dan jauh sehingga tidak menimbulkan ancaman. Lintasan asteroid ini membuatnya tetap aman dari Bumi,” tutupnya.

    (rns/afr)

  • Keras! Manusia Rp 700 Miliar Lebih Pilih Mati daripada Pakai ChatGPT

    Keras! Manusia Rp 700 Miliar Lebih Pilih Mati daripada Pakai ChatGPT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sutradara kawakan pemenang 4 Piala Oscars, Guillermo del Toro, memiliki pandangan keras terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Ia menyorot soal kebodohan alami manusia dalam menciptakan sebuah inovasi, hingga berpotensi membawa petaka.

    “Perhatian saya bukan pada AI [secara spesifik], tetapi kebodohan natural. Menurut saya, kebodohan yang mendorong terciptanya fitur-fitur terburuk di dunia,” kata del Toro dalam wawancaranya yang dikutip dari NPR, Senin (27/10/2025).

    Lebih lanjut, del Toro menghubungkan kesombongan para ‘tech bro’ pencipta inovasi AI dengan tokoh fiktif Victor Frankenstein. Sebagai konteks, del Toro baru saja merilis film ‘Frankenstein’ di beberapa bioskop secara terbatas pada 17 Oktober 2025. Film teranyarnya itu akan ditayangkan di Netflix mulai 7 November 2025.

    “Dia [Victor] agak buta, menciptakan sesuatu tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, dan saya pikir kita harus berhenti sejenak dan mempertimbangkan ke mana kita akan pergi,” del Toro menuturkan.

    Menurut laman MoneySnoop, kekayaan del Toro diestimasikan mencapai US$43 juta atau setara Rp714,5 miliar. Dalam situs itu, ia tercatat sebagai pembuat film terkaya ke-22.

    Beberapa film garapannya yang terkenal dan mendapat penghargaan bergengsi adalah Pan’s Labyrinth, Nightmare Alley, dan The Shape of Water.

    Saat ditanya soal tanggapannya dengan AI populer, del Toro mantap mengatakan tak tertarik menjajalnya. Terlebih untuk layanan AI-generatif seperti ChatGPT, Copilot, Gemini, dkk. Bahkan, del Toro menyebut lebih baik mati ketimbang menggunakan teknologi tersebut.

    “Saya tidak tertarik dengan AI, khususnya AI-generatif, dan saya tidak akan pernah tertarik. Saya berusia 61 tahun, dan saya berharap bisa tetap tidak tertarik menggunakannya sampai saya meninggal,” kata del Toro.

    “Suatu hari, seseorang mengirim email kepada saya dan bertanya, ‘apa pendapat Anda tentang AI?’, dan jawaban saya sangat singkat. Saya berkata, ‘saya lebih baik mati’,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]