partai: Nasdem

  • Tarif Impor Trump 32% Ancam Ekonomi Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

    Tarif Impor Trump 32% Ancam Ekonomi Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

    Jakarta: Indonesia menghadapi tantangan besar setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 32 persen. 
     
    Keputusan ini bukan sekadar kebijakan perdagangan biasa, melainkan pukulan telak yang bisa mengguncang industri dalam negeri. 
     
    Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rachmat Gobel menegaskan pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia sebelum terlambat.

    “Hanya ada satu kalimat, mari kita jaga dan kita selamatkan Indonesia dari bahaya di depan mata kita,” ujar Gobel dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 4 April 2025.
     

    Gelombang PHK mengancam, rupiah terus melemah
    Kondisi industri dalam negeri sebenarnya sudah mengalami masa sulit jauh sebelum kebijakan ini diberlakukan. Deindustrialisasi perlahan menggerus sektor manufaktur, membuat banyak pabrik tutup dan menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). 
    Kini, dengan tarif impor yang semakin tinggi, peluang ekspor produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat semakin menyempit.
     
    “Dengan demikian, pengangguran bisa semakin meningkat. Pada sisi lain juga ada kecenderung nilai rupiah terus melemah terhadap sejumlah mata uang asing,” ungkap dia. 
     

    Gobel menyebutkan bahwa dampaknya bisa sangat luas. Jika ekspor Indonesia ke AS menurun drastis, maka banyak sektor industri yang akan kehilangan pasar, produksi akan melambat, dan pada akhirnya angka pengangguran pun meningkat. 
     
    Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terus menunjukkan tren melemah. Semua ini berpotensi menjadi kombinasi yang mematikan bagi perekonomian nasional.
    Saran untuk pemerintah hadapi tarif Trump
    Dia pun memberikan sejumlah saran menghadapi kebijakan Trump tersebut. Pertama, berikan kemudahan dan deregulasi perizinan bagi yang akan berinvestasi di Indonesia. Kedua, berikan insentif pajak dan tarif bagi dunia usaha. 
     
    Ketiga, jaga pintu-pintu masuk Indonesia dari barang selundupan. Keempat, melarang secara permanen impor tekstil dan produk tekstil bermotif kain tradisional Indonesia seperti batik, tenun, maupun sulam. 
     
    Kelima, melarang secara permanen impor pakaian bekas. Keenam, pemerintah membantu mencarikan pasar ekspor baru bagi industri Indonesia.
     

    Ketujuh, pemerintah harus melakukan perundingan dengan pemerintah Amerika Serikat untuk menurunkan tarif. Kedelapan, lindungi dan jaga pasar dalam negeri dari serbuan produk impor.
     
    Pada sisi lain, kata dia, kebijakan Trump tersebut akan membuat semua negara berlomba-lomba memberikan insentif bagi eksportir untuk mencari pasar baru, salah satunya Indonesia. Legislator asal Gorontalo itu menegaskan hal itu harus dicegah.
     
    “Barang-barang dari Tiongkok  dan Vietnam bisa banjir ke Indonesia. Ini yang harus dicegah. Kita harus melindungi pasar dalam negeri dari serbuan impor, salah satunya melalui penegakan aturan TKDN,” tutur dia. 
    Penguatan kondisi sosial
    Gobel mengingatkan pemerintah tentang pentingnya menjaga kondisi sosial. Penguatan solidaritas dan kepedulian sosial harus dilakukan. 
     
    “Mari kita sama-sama menjaga Indonesia. Jadikan momen ini sebagai kebangkitan. Tantangan dan ancaman kita ubah menjadi peluang untuk membangun spirit kebersamaan, cinta Tanah Air, dan perilaku bersih dari korupsi dan nepotisme,” ujar Dia.
     
    Sebelumnya, Presiden Trump mengenakan tarif baru ke sejumlah negara yang memiliki surplus ekspor ke Amerika Serikat dengan mengenakan  tarif hingga 32 persen. 
     
    Hal itu pasti berdampak besar bagi ekonomi Indonesia. Neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat disebut Trump memberikan surplus bagi Indonesia, pada 2024 sebesar USD18 miliar.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tahu Diri, Konsekuensi Politik, Malu

    Tahu Diri, Konsekuensi Politik, Malu

    PIKIRAN RAKYAT – Kendati sudah menyatakan dukungan terhadap Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, NasDem tidak secara resmi gabung ke dalam pemerintahan. Terungkap alasan di baliknya.

    Alasan tersebut dikemukakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Ia membenarkan bahwa kadernya tak ada yang mengisi posisi di Kabinet Merah Putih.

    Hal ini, kata Paloh, dikarenakan pihaknya tahu diri. Pasalnya, ia menilai NasDem tidak menyumbang banyak untuk koalisi pemerintah saat ini.

    “Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami,” kata Surya Paloh di Denpasar, Bali, Kamis, 3 April 2025.

    Surya Paloh lalu mengingatkan para kadernya, alasan lain yang juga begitu kentara sebab semasa Pilpres 2024 mereka tidak mengusung pasangan Prabowo-Gibran. Untuk itu, ia merasa tidak etis jika partainya dapat posisi dalam kabinet.

    “Saat ini NasDem tahu diri, memahami sepenuhnya NasDem memang tidak pantas untuk berada di dalam lapisan mengisi anggota kabinet karena memang kami tidak berjuang banyak,” ucap dia.

    “Maka, inilah konsekuensi politik yang harus kami buktikan, NasDem tahu diri, ada budaya malu,” katanya menegaskan.

    NasDem Bukan Oposisi

    Meskipun tidak memperoleh posisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, Partai NasDem tidak akan berperan sebagai oposisi.

    Surya Paloh memastikan bahwa Partai NasDem tetap memberikan dukungan meskipun kontribusinya terbatas.

    Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak salah paham terkait ketidakhadiran kader NasDem dalam kabinet, karena dengan menjadi teman, mereka tetap dapat memberikan pencerahan dan berbagi pengetahuan tentang politik.

    “Bukan berarti kami anti, kami tidak suka, melainkan komitmen nilai-nilai moralitas, esensi perubahan kami perjuangkan, perilaku sikap kami buktikan, saya mau pikiran-pikiran ini terus berlanjut,” kata Surya Paloh.

    Politisi yang berasal dari Banda Aceh itu juga mengungkapkan bahwa partainya pernah ditawarkan posisi, namun ia menolaknya sebagai bukti bahwa tidak semua partai politik di Indonesia terobsesi dengan kekuasaan.

    Saat ini, posisi partainya ibarat uang yang memiliki dua sisi. Ia kemudian memberi contoh dari sektor ekonomi, di mana jika stabilitas ekonomi terjaga dengan baik, mereka akan mendukungnya, namun jika stabilitas ekonomi terganggu, mereka tidak bisa diam dan harus tetap waspada. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • NasDem ungkap alasan tak masuk kabinet sebab tahu diri

    NasDem ungkap alasan tak masuk kabinet sebab tahu diri

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    NasDem ungkap alasan tak masuk kabinet sebab tahu diri
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 April 2025 – 23:45 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkapkan alasan kadernya tak ada yang mengisi posisi di Kabinet Merah Putih sebab mereka tahu diri.

    “Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami,” kata Surya Paloh di Denpasar, Bali, Kamis.

    Surya Paloh mengingatkan kepada kadernya bahwa semasa Pilpres 2024 mereka tidak mengusung pasangan Prabowo-Gibran sehingga tidak etis partainya mendapat posisi dalam kabinet.

    “Saat ini NasDem tahu diri, memahami sepenuhnya NasDem memang tidak pantas untuk berada di dalam lapisan mengisi anggota kabinet karena memang kami tidak berjuang banyak,” ujarnya.

    Dalam Pemilu 2024, pihaknya tidak mencalonkan Prabowo sebagai presiden.

    “Maka, inilah konsekuensi politik yang harus kami buktikan, NasDem tahu diri, ada budaya malu,” sambungnya.

    Tidak mendapat kedudukan di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran juga tidak menjadikan partainya sebagai oposisi. Dalam hal ini, Surya Paloh menjamin Partai NasDem tetap mendukung dan memberi bantuan meski kontribusinya terbatas.

    Ia tak ingin masyarakat menyalahartikan tidak masuknya kader NasDem dalam kabinet. Pasalnya, dengan menjadi teman, dirasa juga bisa beri pencerahan atau berbagi ilmu pendidikan politik.

    “Bukan berarti kami anti, kami tidak suka, melainkan komitmen nilai-nilai moralitas, esensi perubahan kami perjuangkan, perilaku sikap kami buktikan, saya mau pikiran-pikiran ini terus berlanjut,” kata Surya Paloh.

    Politisi asal Banda Aceh itu juga mengungkap bahwa partainya sempat ditawari posisi. Namun, dia tolak sebagai pembuktian bahwa tidak semua partai politik di Indonesia mabuk kekuasaan.

    Saat ini posisi partainya bak uang yang memiliki dua sisi.

    Ia lantas mencontohkan dari sektor ekonomi. Ketika stabilitas ekonomi baik, akan didukung. Namun, ketika stabilitas ekonomi terganggu, tak dapat diam dan harus ikut waspada.

    Sumber : Antara

  • 2
                    
                        Surya Paloh: Nasdem Tak Masuk Kabinet Prabowo karena Tahu Diri, Bukan karena Anti
                        Denpasar

    2 Surya Paloh: Nasdem Tak Masuk Kabinet Prabowo karena Tahu Diri, Bukan karena Anti Denpasar

    Surya Paloh: Nasdem Tak Masuk Kabinet Prabowo karena Tahu Diri, Bukan karena Anti
    Editor
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai
    NasDem

    Surya Paloh
    mengatakan, partainya tak pantas ada di
    kabinet Prabowo
    sebab punya rasa malu.
    Itu karena sejak awal
    Nasdem
    tidak mengusung pasangan
    Prabowo-Gibran
    dalam Pilpres 2024.
    “Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami,” kata Surya Paloh usai prosesi serah terima jabatan pengurus DPW Partai NasDem Bali di Denpasar, Kamis (3/4/2025), dikutip dari Antara.
    Surya Paloh mengingatkan kepada kadernya, semasa Pilpres 2024 mereka tidak mengusung pasangan Prabowo-Gibran sehingga tidak etis partainya mendapat posisi dalam kabinet.
    “Saat ini NasDem tahu diri, memahami sepenuhnya NasDem memang tidak pantas untuk berada di dalam lapisan mengisi anggota kabinet karena memang kami tidak berjuang banyak,” ujarnya.
    Dalam Pemilu 2024, pihaknya tidak mencalonkan Prabowo sebagai presiden.
    “Maka, inilah konsekuensi politik yang harus kami buktikan, NasDem tahu diri, ada budaya malu,” sambungnya.
    Tidak mendapat kedudukan di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran juga tidak menjadikan partainya sebagai oposisi. Dalam hal ini, Surya Paloh menjamin Partai NasDem tetap mendukung dan memberi bantuan meski kontribusinya terbatas.
    Ia tak ingin masyarakat menyalahartikan tidak masuknya kader NasDem dalam kabinet. Pasalnya, dengan menjadi teman, dirasa juga bisa beri pencerahan atau berbagi ilmu pendidikan politik.
    “Bukan berarti kami anti, kami tidak suka, melainkan komitmen nilai-nilai moralitas, esensi perubahan kami perjuangkan, perilaku sikap kami buktikan, saya mau pikiran-pikiran ini terus berlanjut,” kata Surya Paloh.
    Politisi asal Banda Aceh itu juga mengungkap bahwa partainya sempat ditawari posisi. Namun, dia tolak sebagai pembuktian bahwa tidak semua partai politik di Indonesia mabuk kekuasaan.
    Saat ini posisi partainya bak uang yang memiliki dua sisi.
    Ia lantas mencontohkan dari sektor ekonomi. Ketika stabilitas ekonomi baik, akan didukung. Namun, ketika stabilitas ekonomi terganggu, tak dapat diam dan harus ikut waspada.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Surya Paloh ungkap posisi Pietra di BTN bukan dicalonkan NasDem

    Surya Paloh ungkap posisi Pietra di BTN bukan dicalonkan NasDem

    Denpasar (ANTARA) – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap posisi Pietra Machreza Paloh yang diangkat menjadi komisaris independen di BUMN perbankan Bank Tabungan Negara (BTN) bukan atas nama partai.

    “Saya pun tidak tahu (alasan dipilih) mungkin itu pikiran-pikiran orang pusat, tetapi tidak dicalonkan NasDem,” kata Surya Paloh usai prosesi serah terima jabatan pengurus DPW Partai NasDem Bali di Denpasar, Kamis.

    Diketahui bahwa politisi Partai NasDem sekaligus keponakan Surya Paloh bernama Pietra Machreza Paloh akhir Maret lalu diangkat menjadi komisaris independen BTN.

    Pengangkatan melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Selain Pietra, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah juga diangkat menjadi komisaris.

    “Orang di kabinet saja kami tidak mencalonkan, apalagi itu (komisaris BTN), dan ya tidak mungkin semua kami bilang jangan,” ujarnya.

    Surya Paloh memastikan tak ada nama kadernya yang dikirim untuk mengisi jabatan di instansi atau lembaga pemerintahan. Namun, bukan berarti dia melarang ketika ada kader yang mumpuni di posisi tersebut.

    “Tidak ada, coba cek, kalau saya juga bilang jangan kamu begini-begini nanti ya sebagai om salah juga,” kata Surya Paloh membahas keponakannya Pietra Machreza Paloh.

    Politisi sekaligus pengusaha media itu menegaskan bahwa Partai NasDem tahu diri dengan tidak mengambil jabatan di pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Menurut dia, ini bagian dari moralitas sebagai partai yang tidak berkontribusi dalam mengampanyekan pasangan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.

    “Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami, kami tidak berjuang untuk menjadikan Prabowo presiden pada pilpres … eh tiba-tiba ketika sudah jadi kami nongol, tolong Pak kami ikut kabinet,” ujarnya.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Surya Paloh Bersyukur Kantor Nasdem Batal Diubah Jadi Kedai Kopi

    Surya Paloh Bersyukur Kantor Nasdem Batal Diubah Jadi Kedai Kopi

    Denpasar, Beritasatu.com – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersyukur kantor DPW Nasdem Bali yang megah di Jalan Tjok Agung Tresna, Kota Denpasar batal diubah menjadi kedai kopi atau coffee shop.

    “Sebuah tantangan kepada kita semuanya, khususnya kader partai di Bali, karena akhirnya kantor DPW ini tidak jadi coffee shop, di sini saya berbangga hati dan mensyukuri,” kata Suraya Paloh di Denpasar, Bali, Kamis (3/4/2025).

    Dalam prosesi serah terima jabatan pimpinan Partai Nasdem di Bali itu, Surya Paloh mengingatkan soal perintahnya dahulu, yaitu Bali mengantongi satu kursi DPR pada Pemilu 2024.

    Saat itu, Surya Paloh mengancam akan menyulap kantor Partai Nasdem yang megah di Bali menjadi kedai kopi. Tetapi akhirnya batal karena I Nengah Senantara berhasil melangkah ke Senayan, Jakarta sebagai anggota DPR di bawah pimpinan Ketua DPW Partai Nasdem Bali Julie Laiskodat.

    “Penghargaan kepada saudari Julie yang telah mengantarkan seluruh misi dengan pertanggungjawaban yang sudah diberikan sehingga Nasdem Bali sejak lahirnya, baru pada Pileg 2024 mampu mengantarkan satu perwakilan provinsi ke pusat sebagai (anggota) DPR RI,” ujarnya dikutip dari Antara.

    Meski terdengar bercanda, ancaman Surya Paloh ternyata menjadi salah satu alasan I Nengah Senantara berjuang mencari pundi-pundi suara hingga memperoleh 51.565 suara pada Pemilu 2024.

    Saat ini, Senantara juga ditetapkan Ketua DPW Nasdem Bali untuk lima tahun ke depan, menggantikan Julie Laiskodat.

    “Perjuangan saya selama dua tahun untuk mendapat kursi DPR, salah satunya semangat ketum yang memotivasi kalau Nasdem pada Pileg 2024 tidak mampu menghadirkan kadernya di DPR RI maka gedung megah mewah ini akan diubah menjadi sebuah kedai kopi,” ujarnya.

    “Ini menambah semangat saya berjuang sepenuhnya, jangan sampai kantor megah ini diubah jadi kedai kopi, maka saya berjuang dua tahun tidak mengenal libur,” tambah Senantara.

    Alasan lain yang memotivasi Senantara untuk menang adalah dukungan langsung dari Surya Paloh kepada dirinya saat awal ingin mencalonkan diri sebagai legislator melalui Nasdem.

  • Surya Paloh bersyukur Kantor NasDem Bali batal diubah jadi kedai kopi

    Surya Paloh bersyukur Kantor NasDem Bali batal diubah jadi kedai kopi

    Denpasar (ANTARA) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem Surya Paloh bersyukur Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Bali batal diubah menjadi kedai kopi.

    “Sebuah tantangan kepada kita semuanya, khususnya kader partai di Bali, karena akhirnya kantor DPW ini tidak jadi coffee shop (kedai kopi), di sini saya berbangga hati dan mensyukuri,” kata Paloh di Denpasar, Bali, Kamis.

    Dalam prosesi serah terima jabatan pimpinan Partai NasDem di Bali itu, Surya Paloh mengingatkan soal perintahnya dulu, yaitu Bali mengantongi satu kursi DPR RI pada Pemilihan Umum 2024.

    Saat itu, Paloh mengancam akan menyulap kantor partai yang megah di Bali menjadi kedai kopi, namun akhirnya batal karena I Nengah Senantara berhasil melangkah ke Senayan (DPR RI) di bawah pimpinan Ketua DPW Partai NasDem Bali Julie Laiskodat.

    “Penghargaan kepada saudari Julie yang telah mengantarkan seluruh misi dengan pertanggungjawaban yang sudah diberikan sehingga NasDem Bali sejak lahirnya, baru pada Pileg 2024 mampu mengantarkan satu perwakilan provinsi ke pusat sebagai (anggota) DPR RI,” ujarnya.

    Meski terdengar bercanda, ancaman Surya Paloh ternyata menjadi salah satu alasan I Nengah Senantara berjuang mencari pundi-pundi suara hingga memperoleh 51.565 suara pada Pemilu 2024.

    Saat ini Senantara juga ditetapkan memimpin Partai NasDem Bali untuk lima tahun ke depan, menggantikan Julie Laiskodat.

    “Perjuangan saya selama dua tahun untuk mendapat kursi DPR, salah satunya semangat ketum yang memotivasi kalau NasDem pada Pileg 2024 tidak mampu menghadirkan kadernya di DPR RI maka gedung megah mewah ini akan diubah menjadi sebuah kedai kopi,” ujarnya.

    “Ini menambah semangat saya berjuang sepenuhnya, jangan sampai kantor megah ini diubah jadi kedai kopi, maka saya berjuang dua tahun tidak mengenal libur,” tambah Senantara.

    Selain tak rela gedung megah di Jalan Tjok Agung Tresna, Denpasar, itu diubah menjadi kedai kopi, alasan lain yang memotivasi Senantara untuk menang adalah dukungan langsung dari Surya Paloh kepada dirinya saat awal ingin mencalonkan diri.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tanggapi Kemungkinan RUU TNI Diteken Presiden Setelah Lebaran, Ini Penjelasan Menkum

    Tanggapi Kemungkinan RUU TNI Diteken Presiden Setelah Lebaran, Ini Penjelasan Menkum

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Hukum (Menkum) Republik Indonesia Supratman Andi Agtas mengaku belum tahu kemungkinan revisi Undang-undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) diteken setelah lebaran Idul Fitri. 

    “Saya belum tahu kalau itu, nanti,” ucap Supratman di rumah dinas Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, di komplek Widya Chandra III, No 10, Jakarta Selatan, Rabu, 2 April 2025. 

    Politikus Partai Gerindra itu mengatakan masih menunggu undangan dari Kementerian Sekretaris Negara untuk melakukan penandatanganan RUU TNI. 

    “Karena kan, tertanggal, belum kan di Kementerian Sekretaris Negara untuk pengundangannya. Masih panjang waktunya,” katanya.

    DPR dan Pemerintah Segera Sosialisasikan

    Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi soal aksi penolakan pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang RUU TNI yang dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPR.

    Puan menyatakan DPR dan Pemerintah akan segera menyosialisasikan isi substansi dari perubahan UU TNI. Dia menyebut, sosialisasi itu dilakukan guna meluruskan kesalahpahaman karena banyak masyarakat khawatir UU TNI yang baru akan kembali mengaktifkan dwifungsi ABRI seperti era orde baru.  

    “Saya berharap semuanya bisa menahan diri, dan tentu saja kami DPR RI dan pemerintah akan segera mensosialisasikan hal itu (UU TNI baru),” ujar Puan usai menghadiri buka puasa bersama di NasDem Tower, Menteng, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025 malam.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Taufan Pawe Silaturahmi dengan Ketua Golkar Bone dan Sidrap di Tanah Suci, Dukungan Musda?

    Taufan Pawe Silaturahmi dengan Ketua Golkar Bone dan Sidrap di Tanah Suci, Dukungan Musda?

    Menurut Nirwan, hilangnya posisi Ketua DPRD Sulsel bukan semata-mata karena kelemahan Golkar.

    Melainkan karena partai lain terutama NasDem berhasil menguasai dapil strategis.

    “NasDem menang besar di Dapil IX (Enrekang, Sidrap, Pinrang), yang merupakan basis Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse. Mereka mengamankan lima kursi DPRD Sulsel, sehingga posisi Ketua DPRD lepas dari Golkar. Ini bukan kesalahan Taufan Pawe, tapi dinamika politik,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa Golkar Sulsel tetap solid dan masih menjadi kekuatan besar di perpolitikan Sulsel.

    “Kalau dikatakan Golkar terpuruk, lalu bagaimana dengan tambahan kursi di DPRD? Itu jelas membuktikan bahwa Golkar tetap bertumbuh. Jadi mari berbicara dengan data, bukan sekadar opini,” kata Nirwan.

    Tak hanya Nirwan, Ketua Golkar Wajo, Baso Rahmanuddin turut membela kepemimpinan Taufan Pawe di Golkar Sulsel.

    Menurutnya, kepemimpinan dan manajemen kepengurusan partai di bawah Taufan Pawe berjalan dengan baik.

    “Saya kira dari sisi kepemimpinan dan manajemen kepengurusan, Golkar Sulsel cukup bagus,” kata Baso.

    “Jika kita berbicara ukuran keberhasilan dari aspek pemenangan Pemilu dan Pilpres, tentu itu menjadi faktor utama dalam menilai kepemimpinan partai,” tambahnya.

    Wakil Bupati Wajo itu pun menegaskan, lepasnya kursi Ketua DPRD Sulsel tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kegagalan kepemimpinan di Golkar Sulsel.

    Menurutnya, meskipun posisi Ketua DPRD Sulsel berpindah ke partai lain, Golkar justru berhasil menambah perolehan kursi di legislatif.

  • Silaturahmi Lebaran, IAS dan Nurdin Halid Bicara Politik dan Masa Depan Golkar Sulsel

    Silaturahmi Lebaran, IAS dan Nurdin Halid Bicara Politik dan Masa Depan Golkar Sulsel

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin bertamu ke rumah anggota DPR RI AM Nurdin Halid di hari pertama Idulfitri 1446 Hijriah Senin (31/3/2025).

    Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Nurdin Halid, Jalan Mapala Kota Makassar. IAS datang didampingi istrinya Aliyah Mustika Ilham sekaligus Wakil Wali Kota Makassar.

    Sementara Nurdin Halid didampingi sang istri Andi Nurbani. Pertemuan berlangsung penuh kehangatan.

    Nurdin Halid adalah mentor, senior, sekaligus guru politik bagi IAS.

    “Pas IAS datang bertamu ke rumah, kita berbincang membahas masa depan Golkar dan langkah-langkah mengembalikan kejayaan Golkar ke depan,” kata Nurdin Halid.

    Sebagai senior, Nurdin Halid prihatin melihat kejayaan Golkar yang hilang di Sulsel.

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Golkar kehilangan kursi Ketua DPRD Sulsel. Nasdem mematahkan dominasi Golkar pada Pemilu 2024 lalu dengan perolehan 17 kursi bandingkan 14 kursi.

    Nurdin Halid berharap IAS ambil bagian ke depan mengembalikan kejayaan beringin rindang di Sulsel.

    Di pilkada Makassar 2024, IAS ikut membantu memenanangkan kader Golkar Munafri Arifuddin.

    Setiap momen Idulfitri, IAS selalu menyempatkan bertamu ke rumah Nurdin Halid. Nurdin Halid adalah kakak sekaligus mentor politik bagi IAS.

    Keduanya bersahabat aktif sebagai pengurus Angkatan Muda Pembangunan Indonesia Sulawesi Selatan (AMPI) pada tahun 1990-an.