partai: Nasdem

  • Selain Sahroni, Nasdem Juga Copot Nafa Urbach Sebagai Anggota DPR, Ini Penyebabnya

    Selain Sahroni, Nasdem Juga Copot Nafa Urbach Sebagai Anggota DPR, Ini Penyebabnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Nasional Demokrat (NasDem)  resmi menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR RI, terhitung per 1 September 2025.

    Berdasarkan surat yang beredar, hal tersebut telah ditandatangani oleh Ketua Umum Surya Paloh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hermawi F. Taslim.

    “Dengan ini, DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Farksi Partai NasDem,” demikian bunyi pernyataan Partai NasDem, dikutip Minggu (31/8).

    Sahroni dan Nafa merupakan dua anggota Partai NasDem yang paling disorot belakangan ini, karena pernyataannya yang kontroversial di tengah kritikan masyarakat.

    Sahroni menuturkan bahwa desakan untuk membubarkan DPR adalah sikap yang keliru. Ia bahkan menyebut pandangan tersebut sebagai pandangan dan mental orang tolol.

    “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut pada 22 Agustus 2025.

    Sementara itu, Nafa Urbach menuai kritikan karena video yang menyatakan dukungan pada tunjangan rumah DPR. Ia dinilai tidak memiliki empati terhadap rakyat dengan pernyataannya saat live di media sosial TikTok @nafaurbach80.

    Nafa mengaku kerap terjebak macet dalam perjalanan menuju Gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta dari rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, sehingga mendukung adanya tunjangan rumah tersebut. (Pram/Fajar)

  • Polisi Amankan Barang Bukti dari 9 Pelaku Penjarahan Rumah Uya Kuya

    Polisi Amankan Barang Bukti dari 9 Pelaku Penjarahan Rumah Uya Kuya

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi telah menangkap sembilan pelaku yang diduga menjarah di rumah anggota DPR RI, Surya Utama alias Uya Kuya di Jakarta Timur.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan mengatakan pihaknya masih mendalami peran dari sembilan terduga pelaku tersebut.

    “Sembilan [terduga pelaku penjarahan ditangkap] ya untuk saat ini,” ujar Dicky kepada wartawan, Minggu (31/8/2025).

    Dia menambahkan pihaknya telah mengamankan juga sejumlah barang bukti yang diduga menjadi barang penjarahan di rumah Uya Kuya.

    “Barang-barang yang ada di TKP, kurang lebih beberapa perabotan,” imbuhnya.

    Di samping itu, Dicky juga mengemukakan masih mengejar terduga pelaku yang tertangkap kamera dari video yang telah beredar.

    “Ya karena dari live Tiktok yang akan mengarah ke sana,” pungkas Dicky.

    Sekadar informasi, peristiwa penjarahan terhadap pejabat publik ini muncul setelah aksi demonstrasi yang terjadi belakangan. Selain Uya Kuya, pejabat yang kediamannya turut dijarah, yaitu anggota DPR Fraksi Nasdem Syahroni, Nafa Urbach, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

  • Selain Sahroni, Nasdem Juga Copot Nafa Urbach Sebagai Anggota DPR, Ini Penyebabnya

    Terhitung 1 September 2025, NasDem Non-Aktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

    Fajar.co.id, Jakarta — Pernyataan sejumlah anggota DPR RI yang dinilai menyinggung masyarakat kini berbuntut. Buka hanya penjarahan namun juga sanksi dari partai.

    Seperti yang dilakukan DPP Partai NasDem. Partai yang dinakhodai Surya Paloh ini resmi menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR per Senin, 1 September 2025.

    “DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem,” ujar Sekjen DPP Partai NasDem Hermawi Taslim, membacakan surat keputusan DPP Partai NasDem pada Minggu, 31 Agustus 2025.

    Dia mengatakan dalam perjalanannya mengemban aspirasi masyarakat, ternyata ada pernyataan dari pada wakil rakyat khususnya Anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat.

    Hermawi menegaskan hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem.

    “Bahwa atas berbagai peristiwa yang terjadi akhir akhir ini, Partai NasDem menyatakan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya sejumlah warga Negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan aspirasinya,” ungkap Hermawi dilansir dari Metro TV.

    Seperti diketahui, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach menjadi sorotan dan menuai kecaman publik atas ucapannya. (bs-sam/fajar)

  • Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI

    Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI

    Jakarta (beritajatim.com) – DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem.

    “NasDem Mencermati dinamika Masyarakat yang sedang berkembang saat ini, Ketua Umum DPP Partai NasDem H. Surya Paloh dengan ini menegaskan beberapa hal sebagai berikut, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem,” ujar Sekjen Nasdem Hernawi Taslim dalam siaran pers, Minggu (31/8/2025).

    Dia menyebut, aspirasi masyarakat harus tetap menjadi acuan Utama dalam perjuangan Partai NasDem. Menurutnya, perjuangan Partai NasDcm sesungguhnya merupakan kristalisasi dan semangat kerakyatan yang senantiasa bertumpu pada tujuan Nasional Bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945.

    “Bahwa atas berbagai peristiwa yang terjadi akhir akhir ini, Partai NasDem ‘menyatakan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya sejumlah warga Negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan aspirasinya,” katanya lagi.

    Hernawi menambahkan, dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat ternyata ada pernyataan dari pada wakil rakyat khususnya Anggota DPRRI dari Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat, dan hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem.

    “Demikian siaran pers ini diperbuat untuk dipermaklumkan kepada masyarakat khususnya para Anggota Partai NasDem. Jakarta, 31 Agustus 2025,” ujar Hernawi. [hen/suf]

  • Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI

    Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem memutuskan untuk menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR RI dari Fraksi NasDem setelah mencermati dinamika yang terjadi saat ini.

    Surat keputusan penonaktifan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach itu diteken Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim. Dengan keputusan itu, Sahroni dan Nafa Urbach sudah tak lagi menjadi anggota DPR RI terhitung mulai Senin, 1 September 2025.

    “Bahwa sesungguhnya aspirasi masyarakat harus tetap menjadi acuan utama dalam perjuangan Partai NasDem,” kata Hermawi di Jakarta, Minggu.

    Atas berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, dia menegaskan bahwa Partai NasDem berbelasungkawa yang mendalam atas wafatnya sejumlah warga negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan aspirasinya.

    Dia juga mengatakan bahwa pernyataan para wakil rakyat yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem.

    “Perjuangan Partai NasDem sesungguhnya merupakan kristalisasi dan semangat kerakyatan yang senantiasa bertumpu pada tujuan nasional bangsa Indonesia, sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945,” kata Hermawi.

    Sebelumnya, Ahmad Sahroni juga sudah dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Selain itu, rumah Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, pun dirusak dan dijarah oleh massa.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 2
                    
                        Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI
                        Nasional

    2 Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI Nasional

    Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Nasdem memutuskan untuk menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI.
    Keputusan itu diteken langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim pada Minggu (31/8/2025).
    Keduanya bakal tidak lagi aktif menjadi anggota DPR RI per 1 September 2025.
    “Bahwa atas pertimbangan hal-hal tersebut di atas, dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem,” kata Hermawi, dalam keterangan resminya, Minggu.
    Hermawi menuturkan, aspirasi masyarakat menjadi acuan utama Partai Nasdem.
    Namun, kata Hermawi, dalam perjalanan mengawal aspirasi masyarakat itu terdapat kader Nasdem yang pernyataannya mencederai perasaan publik.
    Menurut dia, tindakan mereka tidak selaras dengan wajah perjuangan Nasdem.
    “Hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem,” ujar dia.
    Sebelumnya, Sahroni dan Nafa Urbach sama-sama menyampaikan pernyataan yang memantik kemarahan publik.
    Sahroni sempat menyebutkan, usulan untuk membubarkan DPR RI disampaikan oleh orang tolol.
    Ia juga menyatakan mendukung Polda Metro Jaya menangkap dan memenjarakan massa aksi yang bertindak anarkistis, sekalipun mereka masih anak-anak.
    Sementara, Nafa Urbach membela kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
    Ia menyebutkan, perjalanan dari kantornya di Kebayoran ke DPR RI macet.
    Diketahui, unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
    Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana driver ojek
    online
    (ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
    Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver ojol.
    Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, yaitu Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
    Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
    Sejumlah fasilitas umum, seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
    Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bella Shofie Resmi Mundur dari DPRD Kabupaten Buru, Pilih Fokus pada Keluarga

    Bella Shofie Resmi Mundur dari DPRD Kabupaten Buru, Pilih Fokus pada Keluarga

    Surabaya (beritajatim.com) – Artis sekaligus politisi, Bella Shofie Rigan, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Buru, Maluku. Kabar tersebut ia sampaikan langsung melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Minggu (31/8/2025).

    Dalam keterangannya, Bella menegaskan bahwa keputusan ini berlaku sejak 14 Agustus 2025, disertai bukti surat pengunduran diri yang ditujukan kepada DPW Partai NasDem Maluku.

    “Saya, Bella Shofie Rigan, menyampaikan kepada masyarakat bahwa terhitung sejak tanggal 14 Agustus saya telah resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPRD Kabutapen Buru dan berikut bukti bahwa saya telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada DPW Partai NasDem Maluku. Saya memohon maaf karena tidak dapat lagi melanjutkan tugas saya di bidang politik,” tulisnya.

    Unggahan tersebut juga menyertakan foto dokumen pengunduran diri yang dikirimkan ke Ketua DPW Partai NasDem Maluku pada pertengahan Agustus lalu. Dalam surat resminya, Bella mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil setelah melalui perenungan mendalam.

    “Keputusan ini merupakan perenungan panjang antara panggilan tugas dan suara hati. Di tengah riuhnya amanah publik, ada suara lembut yang memanggil dari rumah, suara seorang anak yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang tak tergantikan. Demi menjawab panggilan itu, saya memilih untuk menepi, agar tidak hanya menjaga amanah keluarga, tetapi juga menjaga kehormatan, martabat, dan marwah Partai NasDem,” tulis Bella, dalam surat pengunduran dirinya.

    Meski mundur dari kursi legislatif, Bella menegaskan dirinya tidak akan berhenti berkontribusi untuk masyarakat Kabupaten Buru. Ia berjanji akan tetap hadir melalui berbagai kegiatan sosial, terutama yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

    “InsyaAllah, saya tetap akan melayani masyarakat lewat jalur yang berbeda. Politik bukan satu-satunya cara untuk mengabdi. Saya masih punya tekad untuk berbagi, terutama di bidang sosial,” ungkapnya.

    Sebelum terjun ke dunia politik, wanita kelahiran 5 Februari 1990, tersebut lebih dulu dikenal sebagai seorang aktris sekalugus penyanyi. Kariernya mulai mencuat setelah menjuarai ajang kecantikan di Medan pada tahun 2008. Sejak saat itu, ia kerap tampil di layar kaca dan merilis beberapa karya musik.

    Langkahnya masuk ke dunia politik sempat menarik perhatian publik, terutama karena latar belakangnya sebagai selebriti. Namun kini, ia memutuskan untuk meninggalkan panggung politik demi memprioritaskan peran utamanya sebagai seorang ibu. (fyi/suf)

  • Nasdem Copot Ahmad Sahroni & Nafa Urbach dari DPR RI

    Nasdem Copot Ahmad Sahroni & Nafa Urbach dari DPR RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) dari Fraksi Partai NasDem.

    Adapun langkah untuk menonaktifkan kedua kader DPP Partai NasDem berlaku efektif terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025.

    Dalam Siaran Pers resmi yang ditandatangani oleh Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Nasdem Hermawi F. Taslim, mengungkapkan alasan Partai menonaktifkan kedua kadernya dilatarbelakangi oleh berbagai peristiwa yang terjadi akhir akhir ini.

    “Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat ternyata ada pernyataan dari pada wakil rakyat khususnya Anggota DPR- RI dari Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat, dan hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem,” ungkap Paloh dan Hermawi.

    Surya Paloh juga mengungkapkan Partai NasDem menyatakan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya sejumlah warga Negara Indonesia dalam upaya memperjuangkan aspirasinya.

    Lebih lanjut Surya Paloh menegaskan bahwa aspirasi masyarakat harus tetap menjadi acuan utama dalam perjuangan Partai NasDem.

    Sebelumnya, Sahroni telah lebih dulu digeser dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni sebagai anggota Komisi I DPR, sementara posisi Wakil Ketua Komisi III DPR diisi oleh Rusdi Masse Mappasessu yang sebelumnya Anggota Komisi IV DPR.

    Sahroni diketahui memberikan komentar pedas terkait protes dan komentar warga terhadap anggota DPR. Kediaman dirinya diketahui juga ikut digerusuk massa dalam demo berkepanjangan yang terjadi sepakekan.

    Ahmad Sahroni juga telah buka suara merespons demonstrasi yang berkepanjangan saat ini. Ia mendukung total evaluasi tunjangan yang diterima para anggota DPR dan berjanji tunjangan yang ia peroleh diberikan ke masyarakat.

    “Saya dukung evaluasi tunjangan yang diterima anggota DPR RI, setuju evaluasi secara total,” kata Sahroni.

    Sahroni juga memastikan segala tunjangan hingga gaji yang diterima akan diberikan kepada masyarakat jika nantinya dievaluasi. Ia juga berharap para anggota DPR lain berlaku demikian.

    “Untuk saya semua gaji dan tunjangan dari dulu selalu saya berikan kembali ke masyarakat itu wajib,” ucap dia. “Semua gaji dan tunjangan yang saya terima, meski nanti dievaluasi, tetap akan saya kembalikan ke masyarakat,” tegas Sahroni.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tas LV, Jam Richard Mille Rp11,7 M, Sertifikat Tanah hingga PS 5

    Tas LV, Jam Richard Mille Rp11,7 M, Sertifikat Tanah hingga PS 5

    GELORA.CO – Rumah mewah milik Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, porak poranda.

    Warga menggeruduk dari sore hingga malam, pada Sabtu (30/8/2025).

    Amukan warga tak hanya merobohkan pagar rumah dan merusak mobil mewah, tetapi juga menjarah seisi rumah politisi berjuluk Crazy Rich Tanjung Priok itu.

    Berbagai barang berharga di dalam rumah tersebut lenyap dijarah massa.

    Mulai dari tas bermerk, jam, drone, laptop, bahkan ijazah sekolah Sahroni pun turut digondol massa.

    Menjarah adalah tindakan merebut dan merampas milik orang lain secara paksa, biasanya terjadi dalam situasi kacau.

    Hal tersebut diketahui dari unggahan netizen di media sosial X.

    Sejumlah warganet mengunggah momen warga berhasil mengambil beragam barang berharga dan barang mewah dari dalam rumah Sahroni.

    Ada seorang warga yang mendapat jam tangah mewah Richard Mille dari rumah politikus partai NasDem itu.

    Jam tangan tersebut diduga adalah Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail.

    Ditelusuri di situs resmi Richard Mille, jam tangan tersebut memiliki nilai harga mencapai Rp11,7 miliar.

    Tak hanya jam tangan, ada juga warga yang mengambil tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV.

    Selain itu, warga juga menjarah piano besar dari rumah Ahmad Sahroni.

    Tidak berhenti di situ, action figure Iron Man hingga Spider-Man seukuran manusia juga ikut dijarah.

    Bahkan, warga juga mengambil ijazah, sertifikat tanah, dan SKCK milik Ahmad Sahroni.

    Sementara itu, barang berharga lain yang dijarah warga di antaranya yakni figurine F1, TV, Macbook, sepatu Air Jordan, PS 5, brankas, hingga kulkas.

    Di sisi lain, di saat warga melakukan penjarahan barang berharga, sebagian lainnya justru berenang di dalam kolam renang yang ada di rumah Ahmad Sahroni. 

    Sejak sore, ratusan warga sudah memadati Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, tempat rumah Ahmad Sahroni.

    Mereka tersulut amarah akibat pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut desakan pembubaran DPR datang dari orang dengan ‘mental tolol’.

    Massa mulai melempari kediaman Sahroni dengan batu serta benda keras lain.

    Kaca-kaca depan rumah pecah, dinding rusak, dan situasi berubah mencekam.

    Emosi warga memuncak dengan menjebol pagar rumah.

    Pagar roboh ke jalan, membuka akses massa untuk masuk ke halaman rumah.

    Massa menghancurkan mobil listrik Lexus RX 450h+ Luxury seharga Rp1,87 miliar yang terparkir di halaman.

    Warga mulai masuk ke dalam rumah dan menyisir semua lantai.

    Mereka membuka pintu kamar, membongkar lemari, dan mengacak-acak laci demi mencari barang berharga.

    Dalam beberapa waktu terakhir, nama Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik setelah pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.

    Ia sempat menyebut bahwa desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru.

    Saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.

    “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” kata Sahroni.

    Ahmad Sahroni dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

  • Viral Temuan Senpi Laras Panjang di Rumah Sahroni yang Dijarah Massa: Ngeri!

    Viral Temuan Senpi Laras Panjang di Rumah Sahroni yang Dijarah Massa: Ngeri!

    GELORA.CO – Imbas ucapan ‘rakyat tolol’, kediaman anggota DPR RI, Ahmad Sahroni di kawasan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (30/8/2026) digeruduk massa. Aksi penggerudukan itu, massa merusak hingga menjarah barang-barang berharga di rumah yang dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok itu.

    Beredar pula video yang menampilkan sepucuk senjata laras panjang yang diduga ditemukan saat massa mengobrak-abrik rumah polisi NasDem itu.

    Dugaan itu lantaran ditemukan juga sepucuk surat izin kepemilikan senjata api dengan wajah pria mirip Sahroni di senjata laras panjang tersebut.

    Hal itu terungkap dalam video Instastory, @aliansi_depok. Dalam unggahan akun itu, tertulis juga ‘Surat Izin Khusus Senjata api’ dengan dilengkapi data identitas sang pemilik diduga Sahroni.

    “Ini muka sapa nih,” ujar perekam video sembari menzoom gambar dalam video itu.

    Sontak, beredarnya video diduga penemuan senjata laras panjang dengan bukti izin kepemilikan diduga Sahroni itu pun menjadi sorotan netizen setelah dibagikan ulang akun Instagram, @detak.insiden.

    “Ditemukan sepucuk snjta api laras panjang diduga dari hasil penjarahan di rumah Ahmad Sahroni,” demikian narasi dalam unggahan akun itu.

    Beragam komentar netizen pun tumpah rumah menanggapi unggahan itu. Namun, temuan dugaan senjata larang panjang itu bikin banyak netizen bergidik.

    “Ngeri ngeri,” tulis salah satu netizen disertai emoji sedih.

    “Mohon teman-teman ini hati2 jangan sampai di bawa..bahaya bisa panjang urusanya,” imbau yang lain.

    Diketahui, Sahroni sempat diisukan kabur ke luar negeri setelah namanya ramai disorot karena ucapan ‘rakyat tolol’ hingga memicu gelombang protes massa ke DPR RI.

    Di tengah gelombang demonstrasi yang masih berlanjut hingga hari ini, Sahroni dikabarkan kabur ke Singapura.

    Sebelumnya, Sahroni sempat menanggapi keras usai muncul seruan pembubaran DPR di media sosial. Dia menyebut seruan itu merupakan ide orang tolol sedunia. Setelah menuai kecaman, Sahroni akhirnya mengklarifikasi ucapannya itu.