ANTARA – Tantangan Pemilu 2029 akan menjadi yang terberat sepanjang sejarah bagi partai Nasional Demokrat (NasDem). Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Jumat (14/2), menyebut hal itu dikarenakan kebutuhan logistik pemilu ke depan kian kompleks.
(Cahya Sari/Pradanna Putra Tampi/Denno Ramdha Asmara/I Gusti Agung Ayu N)
partai: Nasdem
-

Surya Paloh sebut Pemilu 2029 terberat sepanjang sejarah
-

Ahmad Dhani tangkap pesan Prabowo agar puasa tiga tahun hamburkan uang
Kabupaten Bogor (ANTARA) – Anggota DPR RI Ahmad Dhani menangkap pesan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk tidak menghamburkan uang negara selama tiga tahun kedepan.
“Pokoknya puasa dulu selama tiga tahun, puasa menghambur-hamburkan uang,” ucap Ahmad Dhani saat keluar dari Gerbang Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Personel Dewa 19 sekaligus Ketua PT. Dewa Sembilan Belas All Stars Promotor itu keluar dari kediaman Prabowo dengan menumpangi sepeda motor berboncengan tiga orang, bersama istri tercinta Mulan Jameela tepat di belakangnya.
Senada, Wali Kota Bogor Terpilih Dedie Rachim menyampaikan kembali pesan Prabowo Subianto dalam Silaturahmi KIM yang meminta untuk memaksimalkan efisiensi anggaran pemerintah selama tiga tahun ke depan.
Kemudian, kata dia, Prabowo mempersilahkan para pejabat pemerintahan untuk mengembalikan porsi anggaran pada kondisi ideal ketika sudah stabil di tahun ketiga dan seterusnya.
“Di tahun ketiga, keempat, kelima silahkan kalau sudah stabil ya penganggaran itu mungkin bisa kembali ke kondisi yang ideal diharapkan. Beliau menyampaikan seperti itu,” ujar Dedie.
Prabowo juga meminta para kepala daerah terpilih untuk memahami penghematan anggaran dari sisi efisiensi dan efektivitas. Efisiensi anggaran yang paling ditekankan oleh Prabowo yaitu mengurangi kegiatan perjalanan dinas ke luar negeri.
“Jadi misalnya studi banding tentang perkoperasian tadi beliau menyampaikan begitu. Nah laksanakan aja diimplementasikan di lapangan,” sebut Dedie menyampaikan kembali pesan Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra, mengundang jajaran pimpinan ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk bersilaturahmi di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, mulai Jumat siang.
Jajaran pimpinan partai dan kepala-kepala daerah terpilih dari KIM Plus mulai berdatangan selepas shalat Jumat sehingga menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang di sepanjang jalan dari arah Sentul menuju kediaman Prabowo.
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
KIM Plus merupakan partai-partai pendukung pemerintah, yang terdiri dari sejumlah partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024, dan partai-partai politik lainnya yang semua berseberangan saat pilpres kemudian menyatakan dukungan kepada pemerintahan baru.
Partai-partai itu mencakup di antaranya Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai NasDem, PKS, dan PKB.
Beberapa elite partai yang terlihat menghadiri silaturahmi di Hambalang antara lain Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, Wakil Menteri Dalam Negeri yang juga Politikus PAN Bima Arya Sugiarto, Ketua Umum DPP Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni beserta elite PSI.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025 -

Surya Paloh berprasangka baik pada kebijakan efisiensi anggaran
Kita berprasangka baik. Kalau itu barangkali dianggap tidak tepat, saya yakin pemerintah akan evaluasi kembali kan
Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berprasangka baik terhadap upaya efisiensi anggaran pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia juga meyakini pemerintah akan mengevaluasi kebijakan apabila kebijakan tersebut dinilai kurang tepat.
“Kita berprasangka baik. Kalau itu barangkali dianggap tidak tepat, saya yakin pemerintah akan evaluasi kembali kan. Kalau tidak nanti kita bicara-bicara lah,” kata Surya usai memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai NasDem se-Indonesia di Ballroom NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurutnya, pemerintahan saat ini masih dalam tahap awal mengingat baru berjalan sekitar 100 hari. Ia menyebut berbagai kebijakan yang diterapkan masih bisa mengalami penyempurnaan sesuai dengan dinamika yang ada.
“Jujur saja barangkali seperti saya katakan, ini baru mengawali masa kerja pemerintahan kita. 100 sekian belas hari proses berbagai kebijakan pemerintah memilih apa yang dianggap sebagai alternatif pilihan yang terbaik walaupun itu amat pahit kita berprasangka baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa NasDem tetap berkomitmen untuk mendukung jalannya pemerintahan agar sukses. Ia menekankan bahwa keberhasilan pemerintah juga mencerminkan keberhasilan partainya.
“Saya sudah tekankan bagaimana kita mempertegas kembali arti keberadaan kita di dalam partai yang memberikan dukungan sepenuhnya terhadap jalannya pemerintahan ini, dan adalah misi kita bersama bagaimana pemerintahan ini harus sukses. Pemerintahan sukses, Nasdem ikut sukses. Pemerintahan gagal, NasDem gagal juga. Jadi ini komitmen yang kita pertegas saja,” jelas Surya.
Dengan sikap ini, NasDem menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah yang mendukung, namun tetap siap memberikan masukan demi kemajuan bangsa.
“Kita juga harus menjaga optimisme itu, tapi dengan kewaspadaan tentunya. Artinya tidak hanya sekadar kita menyatakan semuanya baik-baik saja. Kalau ada potensi barangkali mengarah kepada hal yang tidak pas, itu harus diingatkan,” pungkas dia.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2025 -

PKS pastikan ikut koalisi permanen dukung pemerintah sampai 2029
Kabupaten Bogor (ANTARA) – Pelaksana Harian (Plh) Presiden PKS Ahmad Heryawan memastikan partainya ikut bergabung dalam koalisi permanen untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sampai akhir masa jabatannya pada 2029.
Presiden Prabowo, yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra, saat acara silaturahmi di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, meminta partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk membentuk koalisi permanen sampai 2029.
“Oh iya pasti. Koalisi kan terikat dengan komitmen bersama sebagai koalisi. Ya tentu akan berkoalisi sampai akhir,” kata Ahmad Heryawan saat ditemui selepas acara di depan gerbang kediaman Prabowo, Padepokan Garuda Yaksa.
Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, melanjutkan PKS bersama partai-partai yang saat ini mendukung pemerintah berkomitmen untuk menyukseskan pemerintahan Prabowo-Gibran sampai 2029.
“Kalau pemerintahan pasti kami komitmen bersama, untuk bersama-sama menjalankan pemerintahan untuk PKS menjadi bagian dari koalisi pemerintahan tersebut. Terus akan bersama-sama menyukseskan pemerintahan Prabowo sampai 2029,” kata Aher.
Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Al-Habsyi juga menyatakan komitmen partainya bergabung dalam koalisi permanen.
“Kami akan jadi koalisi, koalisi Pak Prabowo yang terbaik, dan kami akan bantu, dan bangun NKRI yang terbaik untuk selanjutnya,” kata Aboe menjawab pertanyaan wartawan.
Presiden Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra, mengundang jajaran pimpinan ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk bersilaturahmi di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, mulai Jumat siang.
Jajaran pimpinan partai dan kepala-kepala daerah terpilih dari KIM Plus mulai berdatangan selepas salat Jumat sehingga menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang di sepanjang jalan dari arah Sentul menuju kediaman Prabowo.
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
KIM Plus merupakan partai-partai pendukung pemerintah, yang terdiri dari sejumlah partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024, dan partai-partai politik lainnya yang semua berseberangan saat pilpres kemudian menyatakan dukungan kepada pemerintahan baru.
Partai-partai itu mencakup di antaranya Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai NasDem, PKS, dan PKB.
Beberapa elite partai yang terlihat menghadiri silaturahmi di Hambalang antara lain Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, Wakil Menteri Dalam Negeri yang juga politikus PAN Bima Arya Sugiarto, Ketua Umum DPP Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni beserta elite PSI.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025 -

Gibran Tak Terlihat saat Rombongan Koalisi KIM Rapat di Hambalang
Bisnis.com, HAMBALANG – Presiden Prabowo Subianto menggelar acara Silaturahmi Partai Politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, pada Jumat (14/2/2025), dihadiri oleh sejumlah pejabat penting.
Namun, sosok Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak terlihat dalam rombongan para menteri yang hadir di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang tersebut.
Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait ketidakhadirannya di acara yang juga dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Pantauan Bisnis di lokasi menunjukkan arus lalu lintas yang padat menuju kediaman Prabowo, di mana acara tersebut berlangsung sejak Jumat siang (14/2/2025).
Beberapa pejabat yang terlihat hadir termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), serta Ketua Majelis Penasehat PAN Hatta Rajasa. Mereka tiba menggunakan motor berjenis bebek matic dan menyapa para wartawan setibanya di lokasi.
Zulhas juga memberikan ucapan selamat kepada Prabowo yang baru saja terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
“Ini Silaturahmi KIM, saya mengucapkan selamat kepada Pak Prabowo yang sudah terpilih menjadi ketua umum kembali,” kata Zulhas.
Selain Zulhas dan Hatta, pejabat lainnya seperti Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji juga hadir.
Namun, meski banyak pejabat lainnya terlihat hadir, Gibran yang merupakan Wakil Presiden (Wapres) RI itu tidak terlihat di acara tersebut.
Padahal, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya yang juga hadir di acara itu mengatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antarpartai dalam Koalisi Indonesia Maju.
“Hari ini fraksi dan beberapa anggota dewan pertimbangan datang ke sini untuk silaturahmi saja. Silaturahmi koalisi. Ada kepala daerah,” ujarnya.
Kehadiran sejumlah pejabat, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta yang juga tiba dengan mobil dinas pelat RI 16 2.
Bahkan, saat rombongan keluar dari Padepokan Garuda Yaksa sekitar pukul 16.10 WIB. Plat mobil RI 2 juga tak kunjung terlihat.
-
/data/photo/2025/02/13/67adf364b6da2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Prabowo Absen Ketum Parpol Satu-satu, PKS, PKB, dan Nasdem Disebut Belakangan
Saat Prabowo Absen Ketum Parpol Satu-satu, PKS, PKB, dan Nasdem Disebut Belakangan
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Plh Presiden
PKS
Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan bahwa PKS, PKB, dan Nasdem baru diabsen belakangan oleh Presiden
Prabowo Subianto
dalam silaturahmi
Koalisi Indonesia Maju
(KIM) di Hambalang, Bogor, Jumat (14/2/2025).
Aher membeberkan, acara diawali dengan silaturahmi santai antara para peserta KIM.
Kemudian, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memberi sambutan dan mengumumkan bahwa Prabowo kembali menjadi Ketum dan Ketua Dewan Pembina Gerindra.
“Kemudian satu-satu ketua umum dan ketua umum diabsen satu-satu. Kemudian Pak Prabowo, kemudian sambutan. Jadi yang pertama ditampil itu, yang koalisi-koalisi awal ya. Koalisi awal Gerindra, Golkar, PAN, kemudian, apa lagi? PSI ya,” ujar Aher, usai
pertemuan di Hambalang
, Jumat.
Aher mengatakan bahwa PKS, PKB, dan Nasdem baru disebut Prabowo belakangan, mengingat mereka sejak awal sebenarnya bukan bagian dari KIM.
“Habis begitu, baru kemudian tampil, ditampilkan setelah itu, di akhirnya, koalisi yang gabung setelah Presiden terpilih, muncul lah, Nasdem, PKS, PKB gitu,” ujar dia.
Meski begitu, Aher memastikan bahwa PKS akan mendukung pemerintahan Prabowo.
Dia menyebut akan berkoalisi dengan Prabowo sampai akhir pemerintahan.
Sebelumnya, pada Pilpres 2024 lalu, PKS memilih mendukung Anies Baswedan.
PKS bersama dengan PKB dan Nasdem bertarung melawan Prabowo yang diusung Koalisi Indonesia Maju.
KIM sendiri saat Pilpres 2024 diisi oleh Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, PSI, Gelora, hingga Garuda.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Prabowo minta KIM Plus jadi koalisi permanen sampai 2029
Ya Presiden meminta itu
Kabupaten Bogor (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran ketua umum dan pengurus pusat partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk menjadi koalisi permanen yang mendukung pemerintah sampai tahun 2029.
Keinginan Presiden Prabowo untuk membentuk koalisi permanen itu diungkap beberapa ketua umum partai politik dan pengurus partai saat mereka ditemui selepas menghadiri acara silaturahmi KIM Plus bersama Presiden Prabowo, yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra, di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
“Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan, dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen menjadi perkuatan dan percepatan pembangunan,” kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat ditemui di pelataran gerbang kediaman Prabowo, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jumat sore.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni juga mengungkap informasi yang sama, yaitu Presiden meminta adanya koalisi permanen partai-partai pendukung pemerintah untuk periode 2024–2029.
“Ya lanjut dan selama-lamanya,” kata Raja Juli singkat menjawab pertanyaan mengenai koalisi permanen.
Kemudian, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K. Harman juga mengungkap keinginan Presiden membentuk koalisi permanen sampai akhir periode kepemimpinannya.
“Ya Presiden meminta itu,” kata Benny.
Dia menyebut partai-partai yang diajak untuk membentuk koalisi permanen merupakan partai-partai KIM Plus yang saat ini mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Presiden Prabowo Subianto, selaku Ketua Umum DPP Partai Gerindra, mengundang jajaran pimpinan ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk bersilaturahmi di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, mulai Jumat siang.
Jajaran pimpinan partai dan kepala-kepala daerah terpilih dari KIM Plus mulai berdatangan selepas shalat Jumat sehingga menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang di sepanjang jalan dari arah Sentul menuju kediaman Prabowo.
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB.
KIM Plus merupakan partai-partai pendukung pemerintah, yang terdiri dari sejumlah partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024, dan partai-partai politik lainnya yang semua berseberangan saat pilpres kemudian menyatakan dukungan kepada pemerintahan baru.
Partai-partai itu mencakup di antaranya Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai NasDem, PKS, dan PKB.
Beberapa elite partai yang terlihat menghadiri silaturahmi di Hambalang antara lain Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, Wakil Menteri Dalam Negeri yang juga Politikus PAN Bima Arya Sugiarto, Ketua Umum DPP Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni beserta elite PSI.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Prabowo Usul KIM Jadi Koalisi Permanen
Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto menawarkan koalisi permanen bagi partai pendukungnya saat ini.
Hal ini diungkapkan saat acara silaturahmi dengan para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Padepokan Garuda Yaksa, Sentul, Jawa Barat, Jumat (14/2/2025).
“Intinya memperkuat koalisi. Kita, pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama Pemerintahan,” kata Cak Imin usai acara.
Merespons hal ini, menurut Cak Imin, PKB menyambut baik rencana koalisi permanen ini. Menurutnya ini akan menjadi penguatan dan mempercepat pembangunan.
Seperti diketahui, Prabowo didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri dari Partai Gerindra yang menjadi motor utama koalisi ini. Kemudian, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat. Juga partai non-parlemen seperti PSI, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, dan Partai Prima.
Setelah Pilpres, koalisi ini pun semakin membesar. Saat itu, partai politik yang sempat menjadi lawan KIM seperti PKS, PKB, PPP, Perindo, dan Nasdem bergabung, yang kini dinamakan sebagai KIM Plus.
Saat ditanya mengenai koalisi permanen ini untuk proyeksi Pemilu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029, Cak Imin membenarkan.
“Ya sampai kapanpun namanya permanen,” katanya. Namun ketika ditanya apakah akan mengusung Prabowo Subianto kembali, ia tak menjawab.
Sementara itu, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan dalam acara itu, Presiden hanya memberikan ucapan terima kasih kepada perjuangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sampai 100 hari masa pemerintahannya.
Selain itu, mengenai efisiensi anggaran pemerintah, Dasco mengatakan hal ini diharapkan tidak mengurangi peruntukan pelayanan publik dari Kementerian dan Lembaga.
“Tadi dijelaskan bahwa adanya efisiensi anggaran dan manfaat efisiensi anggaran. Kemudian tadi sudah dijelaskan efisiensi anggaran tidak mengurangi hak-hak, terutama pelayanan publik,” kata Dasco.
(emy/haa)
-

Absen di Silaturahmi KIM Plus, Surya Paloh Dipastikan Hadiri HUT Gerindra
Bogor, Beritasatu.com – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh absen dalam acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (14/2/2025). Surya Paloh diwakili oleh Fraksi Nasdem di DPR dan Wakil Ketua Umum Nasdem Saan Mustopa serta kepala daerah terpilih yang diusung.
“Nasdem fraksi full team. Jadi hari ini Pak Surya Paloh tidak datang, tetapi ketua fraksi dan wakil ketua umum yang datang,” kata Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya saat ditemui di Hambalang, Bogor, Jumat, (14/2/25).
Willy menambahkan, rencananya Surya Paloh akan menghadiri puncak perayaan HUT Partai Gerindra ke-17 yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).
“Besok memang acaranya di SICC, full DPP. Hari ini fraksi beberapa anggota dewan pertimbangan dan kepala daerah terpilih dari partai Nasdem datang ke Hambalang,” ucapnya.
Disampaikan Willy, arahan Prabowo dalam pertemuan di Hambalang bertujuan agar kebijakan yang diambil oleh pemerintah dapat dipahami oleh seluruh elite parpol dan kepala daerah terpilih KIM Plus.
“Apa yang menjadi kebijakan beliau dipahami oleh koalisi secara langsung, kemudian apa yang akan menjadi gerak langkah berikut, itu yang menjadi agenda. Namun, ini kan silaturahmi, jadi lebih cair suasananya,” kata Willy terkait acara silaturahmi KIM Plus yang tidak dihadiri Surya Paloh.
-

Hadir di Silaturahmi KIM, Nasdem tanggapi isu “reshuffle” kabinet
ANTARA – Sejumlah pejabat dan petinggi partai politik menghadiri Silaturahmi KIM di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2). Salah satunya Ketua DPP Nasional Demokrat (Nasdem) Willy Aditya, yang juga menanggapi terkait terpilihnya kembali Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum DPP Gerindra dan kemungkinan adanya reshuffle Kabinet Merah Putih. (Sanya Dinda Susanti/Ibnu Zaki/Soni Namura/Gracia Simanjuntak)