partai: Golkar

  • Pilkada Jombang 2024, Kades Warsubi Juga Berburu Rekom ke PDIP

    Pilkada Jombang 2024, Kades Warsubi Juga Berburu Rekom ke PDIP

    Jombang (beritajatim.om) – Salah satu kandidat yang bakal berlaga di Pilkada Jombang 2024, Warsubi mendaftarkan diri ke DPC PDIP setempat, Kamis (9/5/20234). Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Mojokrapak Kecamatan Tembelang ini berharap mendapatkan rekom dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

    Dengan begitu, dukungan untuk mengusung Warsubi semakin membesar. Karena sebelumnya, Warsubi yang juga Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang ini mengklaim sudah mendapat dukungan dari empat partai.

    Masing-masing, Partai Gerindra, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Partai Golkar, serta Partai Demokrat. Warsubi datang ke kantor DPC PDIP yang ada di Jl Brigjen Katamso Jombang beberapa beberapa jam setelah mantan Wabup Jombang Sumrambah mendaftar.

    Warsubi yang didampingi sang istri disambut hangat oleh tim penjaringan bacakada (bakal calon kepala daerah) DPC PDIP Jombang. Di antaranya, Ketua penjaringan Bacakada DPC PDI Perjuangan Jombang Dodit Eko Prasetyo dan Sekretaris DPC Donny Anggun.

    Warsubi kemudian menyerahkanb berkas peryaratan yang ia bawa. “Kami dating ke DPC PDIP dalam rangka mendaftar sebagai bacabup (bakal calon bupati),” ujar Warsubi saat berada di kantor DPC PDIP Jombang.

    Warsubi membeber sejumlah alas an mendaftar ke PDIP. Di antaranya, dirinya selama ini sudah akrab dengan jajaran pengurus PDIP Jombang. Selain itu, lanjutnya, PDIP adalah partai yang luar biasa. Partai ini mampu mempertahankan 10 kursi di DPRD Jombang.

    “Kami memiliki kedekatan dengan PDIP sejak lama. Selain itu, untuk membangun Jombang tidak bisa sendiri. Harus melibatkan banyak pihak. Makanya, meski sudah didukung empat partai (Gerindra, PKB, Golkar dan Demokrat), kami mendaftar ke PDIP,” ujarnya.

    “Kita menghormati semua partai yang sudah mengusung. Makanya semua nama akan kami sampaikan ke partai koalisi yang sudah terbentuk, yakni Partai Gerindra, PKB, Golkar dan Partai Demokrat,” pungkas Warsubi.

    Sekretaris DPC PDIP Jombang Donny Anggun menambahkan dengan mendaftarnya Warsubi, berarti sudah enam kandidat yang mendaftar melalui PDIP. Rinciannya, satu kader internak dan lima eksternal.

    Setelah itu, pihaknya segera melakukan koordinasi di DPC. Kemudian, DPC PDIP Jombang menyerahkannya ke DPP. “Soal siapa yang menadapat rekom, itu wilayah DPP. Kami hanya memberi masukan dan menerima pendaftaran,” pungkas Donny. [suf]

  • Petahana Wali Kota Mojokerto, Ning Ita Bersaing Ketat dengan Menantu Kyai Asep Rebut Rekom PAN

    Petahana Wali Kota Mojokerto, Ning Ita Bersaing Ketat dengan Menantu Kyai Asep Rebut Rekom PAN

    Mojokerto (beritajatim.com) – Setelah mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mojokerto 2024 ke Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-Perjuangan), mantan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mendaftar ke Partai Amanat Nasional (PAN).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) dipastikan akan bersaing dengan menantu Pengasuh Pondok Pesantren Amantul Ummah, Kyai Asep Saifuddin Chalim yakni Afif Zamroni. Menyusul Gus Afif (sapaan akrab, red) masuk dalam daftar Bakal Calon Wali Kota Mojokerto dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Mojokerto.

    Didampingi sang suami, Supriyadi Karimah Syaiful, petahana datang ke Kantor DPD PAN Kota Mojokerto di Jalan KH Mas Masyur Kecamatan Magersari, sekira pukul 16.00 WIB. Ning Ita dan rombongan diterima langsung Ketua PAN Kota Mojokerto, Mulyadi. Sekitar satu jam, pertemuan dilakukan di Kantor PAN Kota Mojokerto.

    “Hari ini saya datang ke DPD PAN Kota Mojokerto untuk mendaftar sebagai Bacalon Wali Kota melalui PAN. Alhamdulillah berkas sudah diterima oleh Ketua DPD PAN Pak Mulyadi dan seluruh jajaran pengurus dan keluarga besar PAN,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (8/5/2024).

    PAN merupakan partai politik (parpol) ketiga yang didatangi untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Wali Kota Mojokerto. Sementara untuk Partai Golkar, lanjutnya, ia tidak perlu mendaftar karena sudah ada surat tugas sehingga sudah menjadi calon pasti dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

    “Jadi tidak perlu mendaftar seperti di partai yang lain. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, semakin banyak bersinergi dengan teman-teman parpol saya berharap kedepannya kalau ditakdirkan bisa melanjutkan kepemimpinan di Kota Mojokerto ini bisa mempercepat capaian target-target berbagai bidang pembangunan,” harapnya.

    Sementara itu, Ketua DPD Partai PAN Kota Mojokerto, Mulyadi menyebut Ning Ita sebagai Bakal Calon Wali Kota Mojokerto pertama yang mendaftar ke DPD PAN Kota Mojokerto. “Hari ini, Ning Ita yang datang pertama ke sini. Gus Afif adalah kader PAN, beliau tidak mendaftar tetapi sama DPP diminta untuk dimasukkan ke dalam list,” ujarnya.

    Gus Afif masuk dalam list nama-nama yang akan dibawa DPD PAN Kota Mojokerto ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN. Pihaknya menegaskan, nama kakak ipar Wabup Mojokerto Gus Barra ini otomatis masuk list Bakal Calon Wali Kota Mojokerto dari PAN lantaran posisinya sebagai kader PAN.

    “Saya kira hampir semuanya sama cuma Ning Ita ini ada kelebihan 5 tahun memimpin Kota Mojokerto dan on the track tidak ada catatan hubungan buruk dengan PAN, malah dengan Fraksi PAN selama 5 tahun ini selalu bersinergi dalam program pembangunan Kota Mojokerto. Kami laporkan kesana untuk dilanjutkan lagi sehingga kansnya lebih besar,” jelasnya.

    Meski bersaing ketat dengan kader PAN, Mul (sapaan akrab, red) menyebut peluang Ning ita untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN masih terbuka lebar. Mengingat selama lima tahun memimpin Kota Mojokerto, Ning Ita on the track dan tidak pernah gesekan dengan PAN.

    “Intinya kita serius menyambut siapa saja calon yang mendaftar ke PAN. Kita akan sampaikan ke DPW, DPW nantinya yang akan membawa ke DPP. Namun untuk rekom kita tegak lurus dengan keputusan DPP,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Mantan Legislator PDIP Mimpikan Duet Seperti Djalal-Kusen Pimpin Jember

    Mantan Legislator PDIP Mimpikan Duet Seperti Djalal-Kusen Pimpin Jember

    Jember (beritajatim.com) – Agus Hadi Santoso, mantan legislator DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, dari PDI Perjuangan menginginkan daerah ini dipimpin duet bupati dan wakil bupati seperti duet MZA Djalal dan Kusen Andalas.

    “Jember ini membutuhkan bupati atau wakil bupati dari unsur partai atau politisi. Jadi tidak didominasi birokrasi, pengusaha, atau politisi semua. Ini untuk menjaga keseimbangan hubungan legislatif dan eksekutif,” kata Agus, Rabu (8/5/2024).

    Menurut Agus, jika tidak ada unsur politisi dalam duet pemimpin daerah Jember, hubungan eksekutif dan legislatif berpotensi canggung. Ia mencontohkan kepemimpinan Faida dan Abdul Muqiet Arief pada 2016-2021. Hubungan antara pemerintah kabupaten dengan DPRD Jember diwarnai cekcok.

    “Jadi silakan, kader-kader partai dimunculkan siapa yang akan dipasangkan dengan calon bupati atau wakil bupati dari unsur di luar partai,” kata Agus.

    Agus melihat sejumlah politisi potensial sudah muncul dalam pilkada Jember tahun ini, seperti Muhammad Fawait dari Gerindra, Agus Sofyan dan Hadi Supaat dari PDI Perjuangan, Dedy Dwi Setiawan dari Partai Nasdem, dan Karimullah Dahrujiadi dari Golkar.

    “Terserah monggo. Mereka harus bergandengan calon di luar politisi, apakah itu Bu Faida, Pak Nanang Handono, atau Pak Hendy Siswanto dan lainnya. Silakan kalau ada calon lain muncul. Tapi yang jelas yang ideal adalah calon politisi dan non politisi,” kata Agus.

    Agus mencontohkan duet Bupati Muhammad Zainal Abidin dan Wakil Bupati Kusen Andalas pada periode 2005-2010 dan 2010-2015. Djalal adalah mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur. Semenrara Kusen saat itu adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Jember. “Kenapa mereka bisa memimpin dua periode? Karena terjalin hubungan yang harmonis,” kata Agus.

    Dengan adanya kader partai menjadi calon bupati atau wakil bupati, lanjut Agus, partai tak hanya jadi kendaraan politik. “Semua partai akhirnya berharga,” katanya. [wir]

  • Di Hari yang Sama, Mantan Wali Kota Mojokerto Daftar ke Partai Nasdem dan PDIP

    Di Hari yang Sama, Mantan Wali Kota Mojokerto Daftar ke Partai Nasdem dan PDIP

    Mojokerto (beritajatim.com) – Mantan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menunjukan keseriusan mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota dalam Pilkada Kota Mojokerto 2024. Di hari yang sama, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyerahkan berkas pendaftaran ke dua partai politik (parpol) berbeda.

    Partai pertama yang didatangi yakni Nasional Demokrat (NasDem) Kota Mojokerto. Didampingi sang suami Supriyadi Karimah Syaiful, Ning Ita datang ke kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kota Mojokerto di Jalan Mayjend Sungkono, Kecamatan Magersari tepat pukul 16.00 WIB.

    Ning Ita menyerahkan berkas pendaftaran langsung kepada Ketua DPD Nasdem Kota Mojokerto, Albert Yeter Lasut. Ia mengaku telah siap untuk maju kembali sebagai calon Wali Kota Mojokerto di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mojokerto pada, 27 November 2024 mendatang.

    Pasca datang ke kantor DPD Partai NasDem, Ning Ita langsung menuju kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-Perjuangan) Kota Mojokerto. Rombongan Ning Ita disambut langsung oleh Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo.

    “Hari ini, saya mendaftar sebagai Calon Wali Kota Mojokerto melalui Partai NasDem karena ini hari terakhir pendaftaran dan berkas pendaftaran diterima sesuai dengan formulir yang diberikan dan telah diterima oleh Ketua DPD NasDem,” ungkapnya, Selasa (7/5/2024).

    Partai besutan Surya Paloh ini memiliki sejarah kontribusi yang penting baginya karena partai tersebut telah mendukungnya menjadi Wali Kota Mojokerto pada tahun 2018. Terkait arah politiknya, Ning Ita menyatakan masih berkomunikasi dengan beberapa partai, termasuk Golkar yang telah memberikan surat tugas sejak awal.

    “Tentu kami menjalin komunikasi dengan berbagai parpol dengan baik. Namun tetap kami mengikuti alurnya yaitu lewat rekrutmen terbuka ini. Jadi kami segera gerak cepat mana partai (parpol) yang membuka penjaringan terbuka. Dari dua partai yang kami ikuti penjaringan, tidak ada kendala. Komunikasi terus kami bangun,” katanya.

    Karena, lanjutnya, komunikasi dilakukan berdasar semangat kolaborasi bersama. Walau demikian, Ning Ita belum mau bicara soal siapa yang ia gandeng menjadi bakal calon Wakil Wali Kota. Ning Ita mengaku dirinya masih fokus menjalin komunikasi dengan partai politik hingga berbuah rekomendasi mendaftar sebagai calon Wali Kota.

    “Masih banyak pembenahan pada periode saat kami menjadi Wali Kota. Maka, kami berharap pada pemilihan nanti, bila terpilih, kami siap melanjutkan apa yang belum selesai dan siap bersinergi bersama,” ujarnya.

    Mantan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat mendatangi Kantor PDI-Perjuangan Kota Mojokerto. [Foto : ist]Ketua DPD NasDem Kota Mojokerto, Albert Pieters Lasut mengatakan, Ning Ita adalah satu-satunya yang mendaftar baik secara online maupun offline. Partai NasDem akan mengusung Ning Ita sebagai calon Wali Kota Mojokerto, sesuai prinsip partai bahwa yang diusung Wali kota atau Bupati, bukan wakilnya.

    “Jika melihat jejak sejarah beliau di Partai NasDem serta melihat track record kepemimpinan beliau sebagai Wali Kota Mojokerto kemarin maka tidak ada alasan bagi partai kami untuk tidak mengusung beliau. Kalau wakilnya nanti yang berhak memutuskan Ning Ita sendiri,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua PDI-Perjuangan, Santoso Bekti Wibowo menjelaskan, PDI-Perjuangan akan mendukung penuh siapapun yang mendaftar dalam penjaringan bakal calon kepala daerah. Termasuk Ning Ita yang menjadi pendaftar kedua, setelah Adv RM Bramastyo Kusumo Negoro warga Surabaya yang juga mendaftarkan diri ke PDI-Perjuangan di hari yang sama.

    “PDI-Perjuangan selaku partai pemenang, kalau beliau maju lewat PDI-Perjuangan yah kita harapkan dari pimpinan (DPP) mewajibkan wakilnya dari PDI-Perjuangan juga. Kolaborasi biar berimbang, sama-sama menguntungkan, sama-sana enak. Sehingga terjadi sinergi secara baik dalam pemerintahan yang akan datang,” harapnya.

    Sebelumnya, DPD NasDem Kota Mojokerto membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota Mojokerto sejak tanggal 1 sampai 7 Mei 2024. Untuk dapat mendaftar ke Komisi Pemilihan umum (KPU) sebagai Wali Kota Mojokerto, Ning Ita harus memenuhi persyaratan dukungan parpol atau gabungan parpol paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD Kota Mojokerto.

    Atau sebanyak lima kursi di parlemen. Jika upaya mendaftar ke tiga parpol tersebut berjalan mulus, maka Ning ita memiliki kendaraan parpol lebih dari cukup. Pasalnya PDI-Perjuangan dal Pemilihan Legislatif (Pileg), 14 Februari lalu memiliki lima kursi, NasDem tiga kursi dan Partai Golkar dua kursi. [tin/kun]

  • Menang di Kota Pasuruan, Golkar Tetap Berkoalisi Usung Tokoh Ini

    Menang di Kota Pasuruan, Golkar Tetap Berkoalisi Usung Tokoh Ini

    Pasuruan (beritajatim.com) – Tak hanya PKB, partai pemenang di Kota Pasuruan yakni Golkar juga mulai menyebutkan satu nama dalam kontestasi pilkada 2024 ini. Satu nama tersebut mengarah kepada Wakil Walikota Pasuruan saat ini yakni Adi Wibowo.

    Hal ini kemudian diamini oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kota Pasuruan Thoyyib. Dirinya mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah merekomendasikan Adi Wibowo untuk maju dalam Pilkada 2024.

    “Kami memilih dan merekomendasikan kader terbaik kami untuk ikut kontestasi Pilkada 2024. Saat ini Partai Golkar akan tetap mengusung Adi Wibowo untuk bakal calon Walikota,” jelas Thoyyib, Selasa (7/5/2024).

    Diketahui sendiri partai Golkar di Kota Pasuruan mendapatkan kursi terbanyak dalam Pemilu lalu. Setidaknya sembilan kursi telah direbutnya, bahkan tanpa adanya koalisi, Golkar sudah siap untuk maju sendiri.

    Thoyyib mengatakan meskipun kursi yang diperoleh sudah banyak dirinya akan tetap melakukan koalisi. Namun Thoyyib masih belum memastikan partai mana yang akan digandeng nantinya.

    “Kami pastikan akan membentuk koalisi besar. Meskipun kursi kita paling banyak, tetap melakukan koalisi,” tegasnya.

    Diketahui saat ini Adi Wibowo menjabat sebagai Wakil Walikota mendampingi Saifullah Yusuf atau sering disebut Gus Ipul. Keduanya ini nantinya akan menyudahi masa jabatannya pada akhir tahun 2024. [ada/aje]

  • Pilkada Jember, Fawait: Jangan-Jangan Rekom Partai ke Saya Semua

    Pilkada Jember, Fawait: Jangan-Jangan Rekom Partai ke Saya Semua

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, bakal calon bupati dari Partai Gerakan Indonesia Raya, yakin koalisi partai saat pemilihan presiden bisa diulangi saat pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Saat pilpres, Gerindra berkoalisi dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional. “Bahkan kalau semua partai punya keyakinan, bahwa yang menjadi pemimpin masa depan adalah kader partai politik, dan Gus Fawait satu-satunya kader partai politik, jangan-jangan rekomnya alhamdulillah ke saya semua,” kata Fawait, usai acara silaturahmi, di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (6/5/2024).

    Fawait menilai, semua partai punya pandangan sebagai pilar demokrasi yang menyiapkan calon pemimpin masa depan. “Kami sama-sama punya kesamaan bahwa ke depan, kader-kader partai politik, yang pernah berproses di partai politik, punya keanggotaan di partai politik, pernah dididik di partai politik, itu harus jadi pemimpin di sebuah negara, di sebuah provinsi, dan sebuah kabupaten,” katanya.

    Pandangan ini didasarkan pada keyakinan Fawait, bahwa seorang pemimpin harus disiapkan jauh-jauh hari. “Kalau pemimpin tidak disiapkan jauh-jauh hari, maka terjadilah eksekutif berantem terus dengan legislatif,” katanya.

    “Dalam partai, kita ada tingkatan kaderisasi. Dan itu diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang bisa berdiplomasi. Kita tahu, dalam mengelola Jember, hanya pakai APBD Jember, tidak akan cukup dan tidak akan banyak menyelesaikan masalah. Masalah di Jember adalah kemiskinan, pengangguran, dan lain sebagainya,” kata Fawait.

    Dari sini, menurut Fawait, dibutuhkan pemimpin yang punya kemampuan berdiplomasi sehingga pembangunan Jember bisa dibiayai oleh kekuatan APBD Jember, APBD Jawa Timur, dan APBN.

    “Kita tahu lima tahun belakangan ini, anggaran dari pusat tidak semakin naik, tapi makin lama makin sedikit. Bahkan investasi sektor riil kita, ini bukan omon-omon, semakin lama semakin kecil. Maka APBD kita otomatis jadi andalan utama, dan itu tidak cukup,” katanya.

    Tak hanya mengandalkan dana pemerintah, Fawait ingin swasta terlibat dalam pembangunan Jember. “Pengusaha harus kita bikin enak, dan pekerjanya harus dijamin kesejahteraan anak dan keluarganya,” katanya. [wir]

  • Sambut Meriah Fawait, Golkar Jember: Visi-Misinya Senapas dengan Kami

    Sambut Meriah Fawait, Golkar Jember: Visi-Misinya Senapas dengan Kami

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, bakal calon bupati dari Partai Gerakan Indonesia Raya, mendapat sambutan meriah dalam acara silaturahmi, di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (6/5/2024).

    Fawait berorasi memaparkan visi dan misinya sebagai kandidat bupati. Ditemani Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Jember Ahmad Halim dan jajaran pengurusnya, Fawait beberapa kali mendapat aplaus dari hadirin.

    “Kita saksikan bersama, alhamdulillah suasana hari ini cukup membahagiakan bagi Partai Golkar. Ini adalah salah satu pandangan Golkar, tokoh muda yang kita saksikan dan dengarkan bersama, Gus Fawait, akan mencalonkan bupati Jember,” kata Ketua DPD Partai Golkar Jember Karimullah Dahrujiadi, usai acara.

    “Tentu dalam visi dan misi, (Fawait) sudah senapas dengan platform Partai Golkar. Ini akan menjadi pendalaman kami. Insyallah, mudah-mudahan salah satu keinginan koalisi antara Gerindra dan Golkar yang itu juga menjadi arahan dari ketua umum kami, terwujud di Kabupaten Jember,” kata Karimullah.

    Sementara itu Fawait berterima kasih kepada Golkar. “Hari ini kami bersilaturahmi sebagai bentuk Partai Gerindra ingin merangkul semua partai politik. Apalagi Partai Golkar banyak kesamaan dengan kami,” katanya.

    “Pertama, Pak Prabowo, ketua umum kami, presiden terpilih, dulu juga pernah berproses di Partai Golkar. Kedua, kami memenangi pilpres berkoalisi dengan Partai Golkar. Kok ndilalah, saya tamu keempat hari inim dan sesuai dengan lambang Partai Golkar nomor urut empat,” kata Fawait.

    “Kami adalah kader partai politik, dan kami bekerja sama dengan Partai Golkar bukan ketika mau pilkada. Tapi dimulai dari ketua umum kami menjadi kader Partai Golkar, dan dalam pilpres kami juga sering bersama Partai Golkar,” kata Fawait.

    Ini menjadi pembeda dengan calon lain. “Kedekatan kami dengan Partai Golkar jauh didahului, bukan hanya kepentingan pilkada Jember,” kata Fawait.

    Fawait juga memuji sosok Karimullah. “Pak Haji Karim adalah ketua partai yang berhasil di Kabupaten Jember. Kita tahu lima tahun lalu Golkar di DPRD Jember mendapat dua kursi, tapi tahun ini enam kursi. Ini tak lepas dari tangan dingin Pak Haji Karim,” katanya.

    Bagaimana potensi Karimullah mendampingi Fawait sebagai calon wakil bupati? “Tidak ada yang tidak bisa didiskusikan. Karena kami orang politik, kami tidak mau janji muluk-muluk atau janji manis. Maka tadi saya sampaikan, kita duduk bersama, kita diskusi bersama, termasuk dengan beliau (Karimullah, red), yang akan menjadi salah satu yang akan kita diskusikan,” kata Fawait. [wir]

  • Gus Hans Tegaskan Bakal Calon Kepala Daerah dari Partai Golkar Tanpa Mahar

    Gus Hans Tegaskan Bakal Calon Kepala Daerah dari Partai Golkar Tanpa Mahar

    Jombang (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim, KH Zahrul Azhar Asumta atau karib disapa Gus Hans menegaskan bahwa tak ada mahar politik untuk Pilkada 2024. Jika ada oknum yang bermain untuk mengeruk keuntungan, Gus Hans berharap segera dilaporkan.

    “Nanti akan ada tindakan tegas dari partai. Ini menunjukkan Partai Golkar ingin memberikan contoh kepada dunia politik nasional bahwa tidak selamanya politik itu berkelindan dengan uang,” tegasnya, Senin (6/5/2024).

    Gus Hans yang juga Ketua Pemenangan Pemilu wilayah IV Jawa Timur, termasuk Jombang, Kembali memastikan bahwa proses Pilkada di partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar. Sehingga benar-benar menghasilkan pimpinan yang berkualitas.

    Pengasuh PP (Pondok Pesantren) Queen Al Azhar Darul Ulum Peterongan Jombang Jawa Timur ini kemudian mencontohkan Konfercab (Konferensi Cabang) PCNU Jombang yang digelar di PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Rejoso Kecamatan Peterongan, Minggu (5/5/2024) malam.

    Dari ajang tersebut melahirkan duet KH Ahmad Hasan sebagai Rais Syuriah dan KH Fahmi Amrullah Hadzik sebagai Ketua PCNU Jombang masa khidmat 2024-2029. Gus Hans mengapresiasi gelaran tersebut karena berlangsung fair dan profesional.

    Gus Hans melihat proses Konfercab sangat fair dan jauh dari hal-hal yang tidak dikehendaki. Artinya, bisa berjalan dengan baik. Nah, hal itu bisa menjadi contoh yang baik bagi proses regenerasi dan kepemimpinan, serta suksesi di Kabupaten Jombang.

    “Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Kiai Hasan dan Kiai Fahmi dalam Konfercab PCNU Jombang. Ini adalah kompoisi yang pas. Yakni, model kepemimpinan yang santun dan menyejukkan. Tidak ada money politic. Tidak ada unsur-unsur yang sifatnya kecurangan dan sejenisnya,” ujar Gus Hans.

    Hal tersebut sudah selayaknya dijadikan contoh dalam pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah). Kembali soal Konfercab PCNU Jombang, Gus Hans mengucapkan selamat kepada warga NU Jombang yang telah memiliki ketua dan rais yang definitif.

    “Saya yakin dengan contoh kepengurusan yang kemarin bisa menjadi referensi kepengurusan berikutnya. Ada dari pesantren Darul Ulum, Tambakberas, serta pesantren lainnya,” pungkas Gus Hans. [suf]

  • Ketum Ikatan Istri Partai Golkar Sampaikan Simpati ke Aghnia Punjabi

    Ketum Ikatan Istri Partai Golkar Sampaikan Simpati ke Aghnia Punjabi

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Yanti Arlaingga diwakili beberapa pengurus IIPG Provinsi Jawa Timur (Avianti Blegur dan kawan), IIPG Kota Malang (Elly Edy Jarwoko) dan Kabupaten Malang (Chusnul Siadi) menyambangi selebgram Aghnia Punjabi di kediamannya di Permata Jingga, Kota Malang.

    Yanti menyampaikan rasa simpatinya kepada Aghnia atas penderitaan yang dialami putrinya, Cana. Kekerasan ini dilakukan oleh babby sitternya.

    Yanti mengatakan, sebagai sesama seorang ibu, dirinya tahu betul bahwa penderitaan yang dialami oleh sang buah hati juga sangat dirasakan oleh sang ibu.

    Yanti, yang juga istri Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto itu menyampaikan dukungan morilnya.

    Ketua IIPG Provinsi Jawa Timur, Luluk Maqnuniah Sarmuji juga meminta pengurus IIPG Kota dan Kabupaten Malang sebagai sesama warga Malang untuk terus memperhatikan dan mengawal perkembangan kasus ini. “Kami akan membantu mengingatkan melalui media sosial agar masyarakat luas juga aware terhadap perkembangan kasus ini. Jangan sampai kasus ini tenggelam apalagi terlupakan. Semoga kasus ini segera tuntas, sehingga pihak keluarga mendapatkan keadilan,” tukasnya.

    Luluk berharap kasus semacam ini tidak terulang kembali di masyarakat. “Dan, semoga Cana serta anak-anak lain yang menjadi korban kasus serupa segera pulih baik secara fisik maupun psikis. Semoga mereka dapat menjalani hidup dan masa depan dengan sebaik-baiknya dan tanpa trauma,” pungkasnya. [tok/but]

  • Perempuan Golkar Bersatu Monitoring Program Bantuan Penyintas Kanjuruhan Malang

    Perempuan Golkar Bersatu Monitoring Program Bantuan Penyintas Kanjuruhan Malang

    Surabaya (beritajatim.com) – Rombongan ibu-ibu dari Perempuan Golkar Bersatu (PGB) Provinsi Jawa Timur yang diketuai Luluk Maqnuniah Sarmuji, dan pengurus Kabupaten/Kota Malang mengadakan Halal Bi Halal dengan keluarga penyintas tragedi Kanjuruhan.

    Hadir dalam rombongan provinsi, adalah Avianti Blegur, Nita Wibisono, Redatini, dan kawan-kawan. Rombongan ini didampingi PGB Kota (Elly Edi Jarwoko) dan Kabupaten Malang (Chusnul Siadi).

    Momen ini juga merupakan kegiatan pendampingan pengasuhan anak-anak penyintas Tragedi Kanjuruhan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Jawa Timur. Pendampingan pengasuhan yang berjalan setiap bulan selama satu tahun ini adalah program bantuan yang diberikan oleh Perempuan Golkar Bersatu (PGB) dan Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) berbarengan dengan program bantuan dana pengasuhan dan pendidikan 10 juta per anak.

    Dana 10 juta ini ditransferkan ke rekening masing-masing anak setiap bulan selama 3 tahun. Program ini sudah berjalan di tahun kedua. Sedangkan, program pendampingan oleh LPA Jatim hanya berjalan selama satu tahun.

    Ketua LPA Jatim, Anwar Solihin menjelaskan, bahwa LPA Jatim melakukan pendampingan terhadap keluarga yang salah satu anggotanya menjadi korban Kanjuruhan, terutama anak-anaknya. Ini agar tidak terus terpuruk dalam kesedihan rasa kehilangan.

    Anwar melanjutkan, karena program pendampingan ini sudah berakhir di Desember 2023, maka itu diadakan pertemuan terakhir sekaligus Halal bi Halal sebagai tanda berakhirnya program. Program pendampingan dan dana pendidikan ini pertama kali diresmikan langsung oleh Ketua Umum IIPG, Yanti Arilangga, bersama PGB pada 23 November 2022 lalu.

    Meski bantuan pendampingan oleh LPA Jatim telah berakhir, bantuan dana pengasuhan dan pendidikan per bulan masih akan berjalan sampai nanti genap 3 tahun. Yanti Airlangga berharap bantuan ini dapat membantu keluarga korban Kanjuruhan, terutama keluarga yang masih mempunyai anak usia sekolah.

    “Barangkali ada yang kepala keluarganya menjadi korban, program ini dapat membantu agar putra atau putrinya tidak sampai putus sekolah,” jelas Yanti Airlangga yang juga istri Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

    Program ini bentuk kepedulian IIPG dan Partai Golkar dalam persoalan yang dihadapi masyarakat, terutama yang berfokus pada keluarga dan anak-anak, sebagai pilar kehidupan bangsa. (tok/ted)