Gubernur Tanpa Ruang Dialog
Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
DALAM
sunyi yang riuh oleh konten, seorang gubernur berbicara. Ia bicara bukan kepada DPRD, bukan kepada pendidik, bukan kepada orangtua yang resah di bawah tenda sekolah.
Ia bicara kepada kamera. Dan dari kamera, kepada layar. Lalu, dari layar, kepada kita yang menonton, tanpa bisa menjawab.
Demokrasi, kadang bukan tentang siapa yang paling lantang berbicara, tapi tentang siapa yang sungguh mau mendengar. Dan di Jawa Barat hari ini, suara-suara itu tak lagi punya ruang.
Dedi Mulyadi
bukan gubernur biasa. Ia datang dari rahim politik yang penuh kontradiksi. Dua periode ia menjabat Bupati Purwakarta, lalu melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar.
Ia pernah memimpin DPD Golkar Jawa Barat, sebelum akhirnya pindah ke Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto dalam kontestasi nasional.
Namun yang membuatnya menonjol bukan hanya langkah politiknya, melainkan caranya membangun panggung dari kamera, mikrofon, dan jutaan penonton yang mengenalnya dari layar, bukan dari ruang kebijakan.
Dari situ, tumbuh kekuasaan yang lebih suka disetujui daripada didengar.
Kisahnya dimulai dari sekolah. Tempat anak-anak membentuk masa depan, tempat guru mencetak harapan. Namun, di tangan kekuasaan yang percaya pada simbol ketegasan, sekolah menjadi objek pendisiplinan.
Dedi melarang wisuda sekolah. Alasannya: membebani orangtua. Logika sosial yang masuk akal, dalam dunia yang mengukur beban dari pengeluaran.
Namun, ia tak menyisakan ruang bagi diskusi. Tak bertanya pada anak-anak, apa arti kelulusan. Tak berdialog dengan orangtua, apakah mereka benar-benar tertekan atau justru bersyukur. Di sinilah yang hilang: ruang dialog.
Tak lama kemudian, datang kebijakan baru. Anak-anak yang “nakal”—kata yang tak pernah didefinisikan secara adil—akan dikirim ke barak militer. Untuk dibina. Untuk dijinakkan. Untuk didisiplinkan oleh tangan negara yang berseragam.
Saya mencoba membayangkan anak-anak itu. Anak yang tumbuh dalam keluarga pecah, yang lari ke jalan karena sekolah gagal menjadi rumah.
Anak yang mencoba menyuarakan diri dalam bentuk amarah. Dan negara membalasnya dengan pelatihan fisik, bukan pelukan. Dengan barak, bukan konseling.
Barak adalah simbol ketertiban. Tapi tak semua kekacauan bisa diobati dengan seragam. Tak semua kenakalan lahir dari kemauan. Kadang, ia lahir dari kesedihan yang tak punya nama.
Pendidikan, bagi Dedi Mulyadi, adalah soal kontrol. Ia bicara tentang moral, tentang karakter, tentang disiplin. Ia lupa: pendidikan bukan sekadar mengatur tubuh, tapi juga membentuk jiwa. Dan jiwa tak bisa dijinakkan oleh algoritma TikTok atau format baris-berbaris.
Ia memang berhasil menurunkan anggaran iklan provinsi dari Rp 50 miliar menjadi Rp 3 miliar. Iklan itu kini digantikan oleh dirinya sendiri. Ia adalah spanduk bergerak, narator tunggal dalam republik yang semakin sempit ruang bantahnya. Ia bicara tentang efisiensi, tapi menghapus keberagaman suara.
Apakah pendidikan sedang dipimpin oleh algoritma? Apakah masa depan siswa ditentukan oleh impresi,
likes
, dan
share
?
Dalam satu babak berikutnya, ia menghapus dana hibah untuk pesantren. Alokasi yang sebelumnya Rp 153 miliar, menyusut drastis menjadi Rp 9,25 miliar. Alasannya: ketidakteraturan dan keinginan merapikan distribusi.
Secara administratif, mungkin bisa dibenarkan. Namun secara sosiologis, itu mencabut denyut nadi dari lembaga yang selama ini menjadi sandaran pendidikan masyarakat kecil.
Pesantren adalah ruang spiritual, sekaligus ruang sosial. Ia bukan hanya soal kitab, tapi juga soal dapur, soal hidup.
Dan kebijakan ini, seperti sebelumnya, diambil tanpa musyawarah. Seolah-olah, kepercayaan publik bisa diatur lewat
caption
. Seolah-olah, lembaga pendidikan tradisional hanya beban anggaran. Seolah-olah, suara kiai dan santri tak lebih penting dari suara di kolom komentar.
Ada yang berubah dalam politik hari ini. Dulu, rakyat menonton debat di parlemen. Kini, mereka menonton konten di TikTok. Dulu, kritik muncul dalam forum. Kini, kritik datang dari remaja bernama Aura Cinta yang berani beradu pendapat dengan sang gubernur.
Dalam masyarakat yang makin visual, kritik bisa di-frame ulang. Suara bisa diedit. Ketegangan bisa dijadikan konten. Dan kekuasaan makin lihai menyulap perlawanan menjadi konsumsi.
Dedi Mulyadi adalah arsitek dari panggung semacam itu. Ia tak butuh media. Ia adalah medianya sendiri. Ia tak butuh pembelaan. Ia punya jutaan penonton yang siap mengklik dan membela.
Namun di balik sorot kamera, kita tahu, ada birokrasi yang membeku. Ada lembaga yang kehilangan fungsi deliberatifnya.
Puncaknya datang ketika ia mengusulkan vasektomi sebagai syarat menerima bansos. Insentif Rp 500.000 ditawarkan kepada pria miskin yang bersedia disterilisasi.
Ini bukan lagi soal efisiensi. Ini soal pengendalian. Soal tubuh rakyat kecil yang dijadikan titik tekan dari program sosial.
Dalam kebijakan ini, negara tidak hanya mengatur apa yang boleh dimiliki rakyat, tapi juga siapa yang boleh dilahirkan.
Tubuh pria miskin menjadi medan baru untuk kekuasaan. Dalam nalar semacam ini, kemiskinan bukan persoalan struktural, tapi moral. Dan moral itu, seperti biasa, diukur oleh negara, ditentukan oleh elite.
Apa yang terjadi pada demokrasi ketika bantuan sosial dikaitkan dengan sterilitas? Apakah rakyat miskin hanya layak dibantu jika mereka tunduk? Jika mereka menyerahkan tubuhnya?
Dalam semua kontroversi ini, satu hal paling mencolok: ketiadaan ruang dialog. Tak ada dengar pendapat dengan guru sebelum larangan wisuda. Tak ada konsultasi dengan psikolog pendidikan sebelum program barak.
Tak ada musyawarah dengan ulama sebelum dana pesantren dipotong. Tak ada audiensi dengan organisasi masyarakat sipil sebelum vasektomi diumumkan.
Gubernur berbicara, tapi tidak mendengar. Gubernur tampil, tapi tidak hadir. Gubernur merekam, tapi tidak menyimak.
Dan karena itu, publik merasa ditinggalkan. DPRD kehilangan fungsi kontrol. LSM kehilangan mitra kerja. Lembaga keagamaan kehilangan akses. Dan rakyat kecil kehilangan suara.
Goethe pernah menulis, “Kita hanya mendengar apa yang sudah kita pahami.” Tapi kekuasaan yang terlalu yakin pada dirinya tak mau memahami, apalagi mendengar.
Dedi Mulyadi adalah wajah baru dari populisme konten: tampak hangat, tampak merakyat, tapi sering tak menyisakan ruang bagi bantahan.
Ia tampak berbicara kepada rakyat, tapi sejatinya sedang berbicara kepada dirinya sendiri—dengan gaya, dengan framing, dengan narasi yang dibentuk sepihak.
Gubernur seperti ini bukan tak punya niat baik, tapi niat baik tanpa ruang dialog hanya akan melahirkan kehendak yang membabi buta.
Dan ketika kehendak itu mencengkeram anak-anak, pesantren, dan tubuh rakyat miskin, maka yang lahir adalah kekuasaan yang tak kenal malu untuk memaksa.
Di sinilah kita hari ini: di provinsi besar yang dipimpin dari layar kecil, dengan suara kecil yang tak diberi ruang untuk tumbuh.
Dan mungkin, yang paling dibutuhkan hari ini bukan program baru, bukan larangan baru, bukan hukuman baru. Tapi kesediaan sederhana untuk mengatakan: “Mari kita bicara.”
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
partai: Golkar
-

Pidato Prabowo soal Pengesahan RUU Perampasan Aset Cuma Dianggap Lawakan
GELORA.CO – Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Universitas Mulawarman Herdiansyah Hamzah alias Castro, menilai, pidato Presiden RI Prabowo Subianto di hadapan para buruh terkait dukungan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset hanya sekadar lelucon belaka.
“Saya kira itu pernyataan lucu-lucuan dari Presiden,” kata Castro kepada Inilah.com, dihubungi dari Jakarta, dikutip Minggu (4/5/2025).
Menurut Castro, Prabowo tak perlu banyak bicara, melainakan menunjukkan political will atau kemauan politik yang kuat. Salah satu bentuk keseriusannya adalah dengan memerintahkan fraksi-fraksi partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM),yang saat ini mendominasi parlemen, untuk segera membahas dan mengesahkan RUU tersebut.
“Karena sangat bergantung dari political will atau kemauan Presiden. Apalagi, di parlemen itu kan mayoritas adalah pendukung Presiden. Itu 80–90% adalah dukungan mayoritas di dalam parlemen untuk Prabowo,” ucap Castro.
Castro juga mengingatkan agar Prabowo tidak lagi melontarkan janji-janji manis dalam setiap pidatonya yang berapi-api. Ia menegaskan, Prabowo harus segera mendorong DPR membahas dan mengesahkan RUU Perampasan Aset agar aset koruptor dirampas hingga akar-akarnya sehingga dapat dimiskinkan.
“Jadi tolong jangan buat lawakan lagi dong. Kalau memang serius, kalau memang punya kemauan politik yang kuat, sudah segera bahas tuh Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset. Segera sahkan sebagai modal kita untuk mengejar harta-harta para koruptor,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025), menyatakan dukungannya terhadap percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset.
“Dalam rangka juga pemberantasan korupsi saya mendukung UU Perampasan Aset, saya mendukung,” ujar Prabowo.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk menarik kembali aset negara yang dicuri oleh para koruptor. “Enak saja sudah nyolong enggak mau kembalikan aset, gue tarik saja lah itu. Setuju? Bagaimana kita teruskan? Kita teruskan perlawanan terhadap koruptor?” kata Prabowo yang disambut sorakan massa buruh.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengkritik praktik demonstrasi yang mendukung pelaku korupsi dan menyinggung fenomena demo bayaran. Ia pun mengingatkan para pejabat dan pegawai di instansi pemerintah agar menghentikan praktik korupsi.
Asal tahu saja, hingga kini RUU Perampasan Aset belum juga dibahas secara konkret di DPR. RUU tersebut masih berada di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, sehingga belum dapat dibahas oleh Komisi III. “Undang-undang Perampasan Aset itu, RUU-nya itu ada di Baleg, bukan di Komisi III,” ujar Anggota Komisi III DPR RI, Soedeson Tandra, Jumat (2/5/2025).
Ia memastikan bahwa pihaknya siap mempercepat pembahasan begitu RUU tersebut dilimpahkan ke Komisi III. “Kalau itu diserahkan ke Komisi III, ya kami akan, terus terang, fraksi Golkar yang ada di Komisi III akan bergerak cepat,” ujarnya.
Soal lambatnya pembahasan selama era Presiden Joko Widodo, Soedeson mengaku tidak tahu pasti. “Pasti (mendorong), yang jelas sekarang tidak ada dinamika. Kami menunggu lebih jelas ini dari pemerintah supaya jalan,” tegasnya.
-

Tiga Partai Deklarasi Dukung Prabowo di 2029, Analis Prediksi Reshuffle Kabinet Segera Terjadi
GELORA.CO – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) menilai deklarasi dukungan dari Partai Golkar, PAN, dan PKS kepada Presiden Prabowo Subianto untuk Pilpres 2029, menjadi pertanda kuat bahwa reshuffle kabinet sudah dekat.
Ia menyebut dukungan tersebut bukan sekadar ekspresi loyalitas, melainkan strategi politik pragmatis untuk mengamankan kursi di kabinet.
“Ini strategi klasik. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah sekutu yang loyal, dan dukungan yang dikeluarkan para partai besar ini sudah jelas, reshuffle sebentar lagi akan berlangsung,” kata Hensat dalam keterangan yang diterima Inilah.com di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
Hensat bilang, deklarasi ini juga menunjukkan adanya ‘kegaduhan politik’ di antara partai koalisi yang berebut perhatian Prabowo. “Ini terlihat seperti, mereka tahu kalau enggak gerak cepat, bisa kehilangan slot di kabinet,” ujarnya.
Terlebih, deklarasi ketiga partai tersebut terlalu dini untuk konteks Pilpres 2029. Padahal partai-partai besar seperti Golkar, PAN, dan PKS seharusnya memanfaatkan dihapuskannya presidential threshold (PT) yang tadinya 20 persen menjadi 0 persen, untuk lebih berani mengusung ketum mereka sebagai capres, alih-alih hanya fokus mempertahankan posisi di kabinet.
“Kalau fokusnya hanya mempertahankan kursi, bisa-bisa kehilangan momentum pada saat Pilpres 2029 nanti, terlebih lagi publik saat ini semakin kritis,” tegasnya.
Hensat menduga,bisa jadi dukungan dari tiga partai ini sebagai tanda, akan ada peta politik baru atau masuknya anggota baru ke dalam koalisi.
“Prabowo punya gaya kepemimpinan yang suka kejutan. Bisa jadi reshuffle ini bukan cuma soal ganti menteri, tapi juga bikin peta politik baru. Kita lihat saja, apakah partai-partai ini beneran aman atau tidak,” ucapnya. (*)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5125868/original/032523300_1738992961-IMG_0257.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ingin Jadikan Jawa Tengah Lumbung Suara Golkar, Bahlil Minta Kader Konsolidasi Pengurus hingga Tingkat Desa – Page 3
Musda ke-11 DPD Golkar Jateng ini digelar pada 2–4 Mei 2025 sebagai forum lima tahunan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya sekaligus memilih ketua DPD baru. Menurut Bahlil, Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang menggelar Musda dengan pertimbangan matang. Dia pun menyinggung posisi strategis Jateng dalam percaturan politik nasional.
“Pengalaman saya sebagai orang yang di luar Jawa, selalu ada anekdot, bahwa perubahan-perubahan kepemimpinan di bangsa ini dan perubahan-perubahan pada zaman, itu selalu ada tanda-tanda dari Jawa Tengah. Penambahan kursi Golkar di 2029 harus dimulai dari Jawa Tengah. Ini adalah provinsi kunci,” ucap Bahlil.
Oleh sebab itu, Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini meminta kepada seluruh kader beringin di Jawa Tengah untuk melakukan konsolidasi pengurus sampai tingkat kecamatan dan desa untuk terus membesarkan partai.
“Tidak ada partai yang hebat, yang menambah suara tanpa melakukan konsolidasi struktural. Dalam proses konsolidasi, forum ini juga kita merumuskan agar konsolidasi dilakukan sampai dengan di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa,” imbau Bahlil.
Bahlil mengatakan pengurus-pengurus partai di tingkat desa atau kecamatan yang sudah tidak aktif untuk direvitalisasi agar roda organisasi tetap berjalan dengan baik.
“Pengurus-pengurus kecamatan kita yang kalau sudah tidak aktif harus segera kita revitalisasi. Pengurus-pengurus desa kita. Harus kita melakukan revitalisasi,” katanya.
Bahlil juga berharap pelaksanaan musda Golkar di Jateng bisa menjadi percontohan bagi pengurus Golkar di provinsi-provinsi yang lain ke depan.
(*)
-

Hadiri Musda DPD Golkar Jateng, Bahlil Minta Kader Konsolidasi Pengurus hingga Tingkat Desa
Bisnis.com, SEMARANG – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia hadir dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Tengah di Semarang, Jumat (2 Mei 2025). Musda ini dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
Dalam sambutannya, Bahlil menegaskan komitmennya untuk mengawal dan menyukseskan seluruh program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia pun mengapresiasi kerja keras seluruh fungsionaris dan kader Golkar se-Jawa Tengah. Para kader dan simpatisan dinilai berhasil memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 serta meningkatkan perolehan kursi legislatif dan kemenangan di Pilkada.
“Ini merupakan hasil kerja struktural dan non-struktural, termasuk para simpatisan. Golkar menunjukkan soliditas dan kekuatan nyata di Jawa Tengah,” kata Bahlil dalam pidatomya di acara Musda XI DPD Partai Golkar Jawa Tengah di Hotel PO Semarang, Jumat (2 Mei 2025).
Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah ini menegaskan, Golkar sebagai partai besar yang selalu jadi bagian dari pemerintahan dan pembangunan sejak reformasi ini secara konsisten akan terus mendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran hingga akhir masa jabatan.
“Golkar adalah partai yang dewasa, adaptif, dan dinamis. Kami siap mengawal program prioritas Prabowo-Gibran seperti kedaulatan pangan, energi, hilirisasi, dan makan bergizi gratis,” tegasnya.
Bahlil juga menginstruksikan seluruh kader Golkar di seluruh Indonesia untuk mengawal secara utuh program-program tersebut, sebagaimana telah menjadi keputusan resmi partai dalam Munas.
Musda ke-11 DPD Golkar Jateng ini digelar pada 2–4 Mei 2025 sebagai forum lima tahunan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya sekaligus memilih ketua DPD baru. Menurut Bahlil, Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang menggelar Musda dengan pertimbangan matang. Dia pun menyinggung posisi strategis Jateng dalam percaturan politik nasional.
“Pengalaman saya sebagai orang yang di luar Jawa, selalu ada anekdot, bahwa perubahan-perubahan kepemimpinan di bangsa ini dan perubahan-perubahan pada zaman, itu selalu ada tanda-tanda dari Jawa Tengah. Penambahan kursi Golkar di 2029 harus dimulai dari Jawa Tengah. Ini adalah provinsi kunci,” Ucap Bahlil.
Oleh sebab itu, Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini meminta kepada seluruh kader beringin di Jawa Tengah untuk melakukan konsolidasi pengurus sampai tingkat kecamatan dan desa untuk terus membesarkan partai.
“Tidak ada partai yang hebat, yang menambah suara tanpa melakukan konsolidasi struktural. Dalam proses konsolidasi, forum ini juga kita merumuskan agar konsolidasi dilakukan sampai dengan di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa,” imbau Bahlil.
Bahlil mengatakan pengurus-pengurus partai di tingkat desa atau kecamatan yang sudah tidak aktif untuk direvitalisasi agar roda organisasi tetap berjalan dengan baik. “Pengurus-pengurus kecamatan kita yang kalau sudah tidak aktif harus segera kita revitalisasi. Pengurus-pengurus desa kita. Harus kita melakukan revitalisasi,” katanya.
Bahlil juga berharap pelaksanaan musda Golkar di Jateng bisa menjadi percontohan bagi pengurus Golkar di provinsi-provinsi yang lain ke depan.
-

Bahlil Instruksikan Seluruh Kader Sukseskan Program Prabowo-Gibran
Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia hadir dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Tengah di Semarang, Jumat (2/5/2025). Musda ini dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
Bahlil menegaskan komitmennya untuk mengawal dan menyukseskan seluruh program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia pun mengapresiasi kerja keras seluruh fungsionaris dan kader Golkar se-Jawa Tengah. Para kader dan simpatisan dinilai berhasil memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 serta meningkatkan perolehan kursi legislatif dan kemenangan di Pilkada.
“Ini merupakan hasil kerja struktural dan non-struktural, termasuk para simpatisan. Golkar menunjukkan soliditas dan kekuatan nyata di Jawa Tengah,” kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Sabtu (3/5/2025).
Dia menegaskan Golkar sebagai partai besar yang selalu jadi bagian dari pemerintahan dan pembangunan sejak reformasi ini secara konsisten akan terus mendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran hingga akhir masa jabatan.
“Golkar adalah partai yang dewasa, adaptif, dan dinamis. Kami siap mengawal program prioritas Prabowo-Gibran seperti kedaulatan pangan, energi, hilirisasi, dan makan bergizi gratis,” tegasnya.
Bahlil juga menginstruksikan seluruh kader Golkar di seluruh Indonesia untuk mengawal secara utuh program-program tersebut, sebagaimana telah menjadi keputusan resmi partai dalam Munas.
Musda ke-11 DPD Golkar Jateng ini digelar pada 2-4 Mei 2025 sebagai forum lima tahunan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya sekaligus memilih ketua DPD baru. Menurut Bahlil, Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang menggelar Musda dengan pertimbangan matang. Dia pun menyinggung posisi strategis Jateng dalam percaturan politik nasional.
“Pengalaman saya sebagai orang yang di luar Jawa, selalu ada anekdot, bahwa perubahan-perubahan kepemimpinan di bangsa ini dan perubahan-perubahan pada zaman, itu selalu ada tanda-tanda dari Jawa Tengah. Penambahan kursi Golkar di 2029 harus dimulai dari Jawa Tengah. Ini adalah provinsi kunci,” ucap Bahlil.
Oleh sebab itu, Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini meminta kepada seluruh kader beringin di Jawa Tengah untuk melakukan konsolidasi pengurus sampai tingkat kecamatan dan desa untuk terus membesarkan partai.
“Tidak ada partai yang hebat, yang menambah suara tanpa melakukan konsolidasi struktural. Dalam proses konsolidasi, forum ini juga kita merumuskan agar konsolidasi dilakukan sampai dengan di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa,” imbau Bahlil.
Bahlil mengatakan pengurus-pengurus partai di tingkat desa atau kecamatan yang sudah tidak aktif untuk direvitalisasi agar roda organisasi tetap berjalan dengan baik. “Pengurus-pengurus kecamatan kita yang kalau sudah tidak aktif harus segera kita revitalisasi. Pengurus-pengurus desa kita. Harus kita melakukan revitalisasi,” katanya.
Bahlil juga berharap pelaksanaan musda Golkar di Jateng bisa menjadi percontohan bagi pengurus Golkar di provinsi-provinsi yang lain ke depan.
(rah/rah)
-

Hadiri Musda XI DPD Golkar Jateng, Bahlil Instruksikan Seluruh Kader Sukseskan Program Prabowo-Gibran
Semarang: Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia hadir dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Tengah di Semarang, Jumat, 2 Mei 2025. Musda ini dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
Dalam sambutannya, Bahlil menegaskan komitmennya untuk mengawal dan menyukseskan seluruh program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia pun mengapresiasi kerja keras seluruh fungsionaris dan kader Golkar se-Jawa Tengah. Para kader dan simpatisan dinilai berhasil memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, serta meningkatkan perolehan kursi legislatif dan kemenangan di Pilkada.
“Ini merupakan hasil kerja struktural dan non-struktural, termasuk para simpatisan. Golkar menunjukkan soliditas dan kekuatan nyata di Jawa Tengah,” kata Bahlil dalam pidatomya di acara Musda XI DPD Partai Golkar Jawa Tengah di Hotel PO Semarang, Jumat, 2 Mei 2025.
Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah ini menegaskan, Golkar sebagai partai besar yang selalu jadi bagian dari pemerintahan dan pembangunan sejak reformasi ini secara konsisten akan terus mendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran hingga akhir masa jabatan.
“Golkar adalah partai yang dewasa, adaptif, dan dinamis. Kami siap mengawal program prioritas Prabowo-Gibran seperti kedaulatan pangan, energi, hilirisasi, dan makan bergizi gratis,” tegasnya.
Bahlil juga menginstruksikan seluruh kader Golkar di seluruh Indonesia untuk mengawal secara utuh program-program tersebut, sebagaimana telah menjadi keputusan resmi partai dalam Munas.
Musda ke-11 DPD Golkar Jateng ini digelar pada 2-4 Mei 2025 sebagai forum lima tahunan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya sekaligus memilih ketua DPD baru. Menurut Bahlil, Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang menggelar Musda dengan pertimbangan matang. Dia pun menyinggung posisi strategis Jateng dalam percaturan politik nasional.
“Pengalaman saya sebagai orang yang di luar Jawa, selalu ada anekdot, bahwa perubahan-perubahan kepemimpinan di bangsa ini dan perubahan-perubahan pada zaman, itu selalu ada tanda-tanda dari Jawa Tengah. Penambahan kursi Golkar di 2029 harus dimulai dari Jawa Tengah. Ini adalah provinsi kunci,” ucap Bahlil.
Oleh sebab itu, Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini meminta kepada seluruh kader beringin di Jawa Tengah untuk melakukan konsolidasi pengurus sampai tingkat kecamatan dan desa untuk terus membesarkan partai.
“Tidak ada partai yang hebat, yang menambah suara tanpa melakukan konsolidasi struktural. Dalam proses konsolidasi, forum ini juga kita merumuskan agar konsolidasi dilakukan sampai dengan di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa,” imbau Bahlil.
Bahlil mengatakan pengurus-pengurus partai di tingkat desa atau kecamatan yang sudah tidak aktif untuk direvitalisasi agar roda organisasi tetap berjalan dengan baik. “Pengurus-pengurus kecamatan kita yang kalau sudah tidak aktif harus segera kita revitalisasi. Pengurus-pengurus desa kita. Harus kita melakukan revitalisasi,” katanya.
Bahlil juga berharap pelaksanaan musda Golkar di Jateng bisa menjadi percontohan bagi pengurus Golkar di provinsi-provinsi yang lain ke depan.
Semarang: Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia hadir dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Tengah di Semarang, Jumat, 2 Mei 2025. Musda ini dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
Dalam sambutannya, Bahlil menegaskan komitmennya untuk mengawal dan menyukseskan seluruh program pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia pun mengapresiasi kerja keras seluruh fungsionaris dan kader Golkar se-Jawa Tengah. Para kader dan simpatisan dinilai berhasil memenangkan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, serta meningkatkan perolehan kursi legislatif dan kemenangan di Pilkada.
“Ini merupakan hasil kerja struktural dan non-struktural, termasuk para simpatisan. Golkar menunjukkan soliditas dan kekuatan nyata di Jawa Tengah,” kata Bahlil dalam pidatomya di acara Musda XI DPD Partai Golkar Jawa Tengah di Hotel PO Semarang, Jumat, 2 Mei 2025.Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah ini menegaskan, Golkar sebagai partai besar yang selalu jadi bagian dari pemerintahan dan pembangunan sejak reformasi ini secara konsisten akan terus mendukung pemerintahan Prabowo dan Gibran hingga akhir masa jabatan.
“Golkar adalah partai yang dewasa, adaptif, dan dinamis. Kami siap mengawal program prioritas Prabowo-Gibran seperti kedaulatan pangan, energi, hilirisasi, dan makan bergizi gratis,” tegasnya.
Bahlil juga menginstruksikan seluruh kader Golkar di seluruh Indonesia untuk mengawal secara utuh program-program tersebut, sebagaimana telah menjadi keputusan resmi partai dalam Munas.
Musda ke-11 DPD Golkar Jateng ini digelar pada 2-4 Mei 2025 sebagai forum lima tahunan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya sekaligus memilih ketua DPD baru. Menurut Bahlil, Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang menggelar Musda dengan pertimbangan matang. Dia pun menyinggung posisi strategis Jateng dalam percaturan politik nasional.
“Pengalaman saya sebagai orang yang di luar Jawa, selalu ada anekdot, bahwa perubahan-perubahan kepemimpinan di bangsa ini dan perubahan-perubahan pada zaman, itu selalu ada tanda-tanda dari Jawa Tengah. Penambahan kursi Golkar di 2029 harus dimulai dari Jawa Tengah. Ini adalah provinsi kunci,” ucap Bahlil.
Oleh sebab itu, Bahlil yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini meminta kepada seluruh kader beringin di Jawa Tengah untuk melakukan konsolidasi pengurus sampai tingkat kecamatan dan desa untuk terus membesarkan partai.
“Tidak ada partai yang hebat, yang menambah suara tanpa melakukan konsolidasi struktural. Dalam proses konsolidasi, forum ini juga kita merumuskan agar konsolidasi dilakukan sampai dengan di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan, tingkat desa,” imbau Bahlil.
Bahlil mengatakan pengurus-pengurus partai di tingkat desa atau kecamatan yang sudah tidak aktif untuk direvitalisasi agar roda organisasi tetap berjalan dengan baik. “Pengurus-pengurus kecamatan kita yang kalau sudah tidak aktif harus segera kita revitalisasi. Pengurus-pengurus desa kita. Harus kita melakukan revitalisasi,” katanya.
Bahlil juga berharap pelaksanaan musda Golkar di Jateng bisa menjadi percontohan bagi pengurus Golkar di provinsi-provinsi yang lain ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ROS)
-

Golkar, PAN, PKS Dukung Prabowo Pilpres 2029: Analis Prediksi Reshuffle Kabinet Segera Terjadi – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah secara resmi menyatakan dukungan mereka kepada Prabowo Subianto untuk Pilpres 2029 mendatang.
Deklarasi dukungan yang mengejutkan ini bukan hanya sekadar pernyataan loyalitas, tetapi juga dipandang sebagai langkah politik pragmatis untuk mengamankan posisi mereka dalam kabinet.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio (Hensa), mengungkapkan bahwa dukungan dari tiga partai besar ini menandakan bahwa reshuffle kabinet Indonesia dapat terjadi dalam waktu dekat.
Menurut Hensa, langkah ini adalah bagian dari strategi klasik partai-partai tersebut untuk menunjukkan kesetiaan mereka terhadap Presiden Prabowo, sekaligus untuk memastikan kursi mereka tetap terjaga dalam pemerintahan yang akan datang.
“Ini strategi klasik. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah sekutu yang loyal, dan dukungan yang dikeluarkan oleh partai-partai besar ini sudah jelas bahwa reshuffle sebentar lagi akan berlangsung,” ujar Hensa saat dikonfirmasi, Sabtu (3/5/2025).
Hensa menilai bahwa tindakan ini menunjukkan adanya ketegangan dalam koalisi partai-partai yang sedang berebut pengaruh di kabinet. Ia mengatakan bahwa partai-partai tersebut kini berada dalam posisi yang sulit, di mana mereka harus bergerak cepat untuk mempertahankan posisi mereka, atau berisiko kehilangan tempat di pemerintahan.
“Ini terlihat seperti mereka tahu kalau nggak gerak cepat, bisa kehilangan slot di kabinet,” tambah Hensa.
Selain itu, Hensa juga mencatat bahwa deklarasi ini datang terlalu dini mengingat Pilpres 2029 masih cukup jauh.
Ia berpendapat bahwa seharusnya Golkar, PAN, dan PKS memanfaatkan dihapuskannya presidential threshold menjadi 0 persen, yang memungkinkan mereka untuk lebih berani mengusung calon presiden dari kalangan ketua umum mereka, alih-alih hanya fokus untuk mempertahankan posisi di kabinet.
“Pilpres 2029 masih jauh, dan dengan presidential threshold nol persen, partai-partai besar ini seharusnya punya nyali buat calonin ketum mereka,” kata Hensa.
Ia juga mengingatkan bahwa terlalu cepat mendeklarasikan dukungan bisa menimbulkan persepsi negatif di mata publik, yang mungkin melihat langkah ini sebagai bentuk ketidakmampuan partai-partai tersebut untuk berpikir jangka panjang.
“Kalau fokusnya hanya mempertahankan kursi, bisa-bisa kehilangan momentum pada saat Pilpres 2029 nanti, terlebih lagi publik saat ini semakin kritis,” ujar Hensa.
Hensa juga mengungkapkan bahwa deklarasi dukungan ini bisa menjadi tanda akan adanya perubahan besar dalam peta politik Indonesia. Ia menyarankan agar publik juga menunggu reaksi dari Prabowo terkait dukungan yang diberikan oleh tiga partai ini.
“Prabowo punya gaya kepemimpinan yang suka kejutan. Bisa jadi reshuffle ini bukan cuma soal ganti menteri, tapi juga bikin peta politik baru. Kita lihat aja, apakah partai-partai ini beneran aman atau tidak,” pungkasnya.
Reshuffle Kabinet: Pertaruhan bagi Partai-Partai Pendukung
Seiring dengan berkembangnya spekulasi tentang reshuffle kabinet yang segera terjadi, banyak yang bertanya-tanya apakah langkah ini akan berujung pada perubahan besar dalam struktur kabinet, ataukah hanya sekadar rotasi menteri untuk menyegarkan tampilan pemerintah.
Jika reshuffle benar-benar terjadi, maka keputusan ini akan menjadi ujian bagi Presiden Prabowo untuk mempertahankan stabilitas politik sekaligus memenuhi janji-janji yang telah disampaikan kepada partai-partai koalisinya.
Di sisi lain, keputusan ini juga akan sangat menentukan bagi Golkar, PAN, dan PKS dalam menjaga posisi mereka dalam pemerintahan dan mempersiapkan diri untuk Pilpres 2029.
Dengan langkah ini, dinamika politik Indonesia akan semakin menarik untuk diikuti, terutama terkait dengan bagaimana partai-partai besar ini akan mengelola hubungan mereka dengan Prabowo dan bagaimana peran mereka dalam pemerintahan akan berubah menjelang pemilu yang akan datang.
Apa pendapat Anda? Berikan komentar Anda di bawah dan bagikan artikel ini jika Anda menginginkan orang lain untuk membacanya.
Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-
/data/photo/2024/02/14/65cc3638870e9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Demokrat: Kampanye Terbaik bagi Prabowo adalah Kinerja
Demokrat: Kampanye Terbaik bagi Prabowo adalah Kinerja
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com-
Partai Demokrat
menyatakan, kampanye terbaik bagi Presiden Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2029 adalah menunjukkan kinerja terbaiknya sebagai presiden.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat
Herzaky Mahendra Putra
menyatakan, Prabowo bisa memenangkan kembali hati rakyat jika menunjukkan kinerja apik dalam pemerintahannya lima tahun ini.
“Karena hari ini, menurut ketua umum kami, Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), kampanye terbaik bagi Pak Prabowo adalah kinerja,” ujar Herzaky di Kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Maka dari itu, Herzaky menekankan bahwa Demokrat ingin fokus membantu pemerintahan Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjalan optimal.
“Sehingga kami, bersama teman-teman lain, teman-teman Koalisi Indonesia Maju (KIM), kita berjuang habis-habisan, totalitas ya di kabinet,” kata dia.
Herzaky menyebutkan, sejauh ini Prabowo menjadi satu-satunya opsi untuk diusung sebagai capres oleh Demokrat.
Sementara itu, belum ada pembahasan di internal Demokrat mengenai peluang mengusung AHY pada Pilpres 2029.
“Kalau ditanya, apakah ada opsi selain Pak Prabowo? Hari ini enggak. Kami hanya punya nama Pak Prabowo yang akan diusung kembali di 2029,” ujar Herzaky.
Sebelumnya, Partai Gerindra telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo untuk kembali maju pada Pilpres 2029.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar mengirim sinyal untuk kembali mendukung Prabowo pada Pilpres 2029.
Ketika ditanya soal aliran dukungan tersebut, Prabowo mengaku ingin fokus mengerjakan tugasnya sebagai presiden.
“Nanti lah itu ya. Kita kerja, kita kerja dulu untuk rakyat,” ungkap Prabowo, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (22/4/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2022/11/25/6380b3206770f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menteri ESDM Siapkan Regulasi Atasi Pengeboran Minyak Ilegal Regional 3 Mei 2025
Menteri ESDM Siapkan Regulasi Atasi Pengeboran Minyak Ilegal
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Bahlil Lahadalia
mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyusun payung hukum untuk mengatasi masalah
pengeboran minyak ilegal
yang marak terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan Bahlil usai membuka Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Jateng di Semarang pada Jumat (2/5/2025) malam.
Bahlil menyatakan bahwa pihaknya menerima banyak aduan dari masyarakat yang kesulitan melanjutkan usaha dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi (K3S Migas) untuk eksplorasi dan eksploitasi sumber daya minyak dan gas.
“Jadi gini, saya mendapat aspirasi dari banyak kelompok masyarakat, UMKM, dan koperasi, selama ini kan ilegal drilling, ada sumur-sumur kecil yang tidak bisa dikelola lagi oleh K3S,” ungkapnya.
Saat ini, Kementerian ESDM tengah menyusun Peraturan Menteri (Permen) sebagai landasan hukum untuk pengelolaan
sumur minyak rakyat
.
“Maka pemerintah menterjemahkan atas asas keadilan, maka memperjuangkan lewat permen agar sumur masyarakat yang tidak dikelola atau ilegal
drilling
kira-kira ke depan akan buat payung hukumnya, kita buat permen,” lanjut Bahlil.
Payung hukum yang sedang disiapkan diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi masyarakat yang selama ini mengelola sumur secara mandiri tanpa kejelasan legalitas.
“Jadi masyarakat bisa kelola secara legal, tidak lagi dikejar oknum-oknum lain. Dalam rangka implementasinya ini untuk keberpihakan pemerintah dalam memberikan ruang bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi di daerah,” tandas Bahlil.
Sebagai informasi, rancangan aturan tersebut saat ini masih dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.
Jika berhasil diterapkan, pemerintah berharap dapat meraup potensi produksi minyak dari sumur ilegal ke dalam sistem resmi, sekaligus menekan praktik pengeboran liar yang berisiko terhadap keselamatan pekerja dan dampak lingkungan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/03/05/67c876803f639.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)