Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com-
Wakil Presiden (Wapres) RI
Gibran Rakabuming
mengikuti
panen tebu
di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025), bersama Ketua Komisi IV DPR RI
Titiek Soeharto
dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Gibran mengaku senang dapat didampingi Titiek Soeharto dalam kunjungan kerjanya ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga legislatif.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ketua Komisi yang sudah berkenan hadir mendampingi saya dari pagi, satu pesawat. Ini penting ya untuk sinergi pemerintah dengan legislatif, apalagi beliau di Komisi IV Pertanian, jadi ini penting sekali untuk bisa bersinergi di antara kami dan DPR,” kata Gibran seusai panen tebu, Selasa.
Ketiganya memanen tebu dengan memakai arit, ukuran tebu yang dipanen pun terlihat lebih tinggi dibandingkan mereka.
Acara panen ini juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf serta jajaran pemerintah daerah setempat.
Adapun lokasi panen tebu ini merupakan lahan TNI AU yang diperbantukan untuk pertanian tebu.
Selama meninjau lokasi panen tebu, Gibran juga diperlihatkan alat drone Agras yang berfungsi sebagai alat pengairan lahan tebu.
Selain melakukan panen tebu, Gibran bersama Agus dan Amran juga sempat menyerahkan 10 ton pupuk nonsubsidi kepada perwakilan empat petani.
Dalam acara ini, Gibran juga sempat menggelar kegiatan diskusi dan mendengar aspirasi para petani tebu setempat.
“Banyak masukan-masukan terkait pengairan, kompanisasi terkait hama, terkait pupuk, terkait bibit, terkait KUR tani. Ini nanti ke depan akan segera kami tindaklanjuti,” kata dia.
Sementara, Titiek Soeharto berpesan agar pemerintah segera mewujudkan swasembada di bidang pertanian, baik swasembada beras atau gula.
Politikus Partai Gerindra ini tidak ingin pemerintah ketergantungan impor atas kebutuhan pokok.
“Jadi, kami mendorong agar Kementerian Pertanian dan yang terkait dengan pangan ini bisa memberikan bantuan-bantuan sebanyak mungkin kepada para petani-petani sehingga swasmbada ini bisa tercapai dengan secepat-cepatnya sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah,” ujar Titiek.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
partai: Gerindra
-
/data/photo/2025/07/08/686c9307ab6a7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran-Titiek Soeharto Panen Tebu Pakai Arit di Sleman
-

Seruan Prabowo Presiden Dua Periode Mencuat, Ahmad Muzani Blak-blakan
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Selatan atas dukungan besar yang diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Ketua MPR RI itu juga menegaskan tetap akan mendorong Prabowo Subianto sebagai presiden dua periode pada Pemilu 2029 nantinya.
Hal tersebut diungkap Muzani saat menghadiri Temu Kader Partai Gerindra se-Sulawesi Selatan pada Jumat, (4/7/2025).
“Kita patut berterima kasih kepada rakyat Sulsel, juga kepada seluruh pengurus ranting, PAC, dan DPC yang telah bekerja keras siang dan malam. Terima kasih atas kesetiaan kepada Pak Prabowo sejak dulu hingga sekarang,” ujar Muzani.
“Itu keputusan kongres di mana kita meminta pak presiden Prabowo agar bersedia dicalonkan kembali untuk menjadi calon presiden dari Partai gerindra di dalam pemilihan umum presiden 2029,” tegasnya.
Dorongan tersebut kian santer karena menurut Muzani, untuk menuntaskan program yang sekarang ini sudah mulai dirasakan masyarakat yakni swasembada pangan dan swasembada energi.
Muzani menegaskan komitemen Prabowo menuntaskan program-program tersebut.
“Karena kader-kader partai (Gerindra) melihat bahwa beliau perlu menuntaskan program-program yang sedang berjalan. Sekarang kita mulai merasakan hasil pembangunan itu, terutama dalam arah kebijakan energi. Ke depan, beliau juga ingin menyelesaikan berbagai persoalan di sektor kesehatan dan lainnya,” katanya.
Pada kesempatan itu, Muzani juga memaparkan berbagai program Presiden Prabowo yang telah dirasakan manfaatnya oleh rakyat, seperti kemudahan akses pupuk subsidi, kenaikan harga gabah kering menjadi Rp6.500, penghapusan utang UMKM, serta penurunan ongkos naik haji (ONH).
-

Komisi III DPR Batal Gelar Raker Bahas Revisi KUHAP Hari Ini, Ada Apa?
Bisnis.com, JAKARTA — Komisi III DPR telah membatalkan rencana untuk membahas revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) hari ini, Senin (7/7/2025).
Sebelumnya, Ketua Komisi III Habiburokhman menyatakan bahwa pihaknya bakal menggelar rapat revisi KUHAP pada Senin (7/7/2025). Namun rapat itu ditunda hingga besok Selasa (8/7/2025).
“Menyampaikan kepada publik terkait RUU KUHAP yang rencananya raker hari ini dengan Mensesneg dan Menteri Hukum itu ditunda sampai besok, Selasa [8/7] jam 13.00 WIB,” ujarnya di DPR RI, Senin (7/7/2025).
Rencananya, kata Habiburokhman, rapat pembahasan RUU KUHAP besok bakal dihadiri oleh Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
“Kita mulai raker dengan Menteri Hukum dan menteri sekretariat Negara tentang RUU KUHAP,” tambah Habiburokhman.
Kemudian, dia menyatakan bahwa fokus pembahasan revisi KUHAP ini bakal membahas terkait dengan maksimalisasi restorative justice, hak tersangka hingga penguatan peran advokat.
Di samping itu, Politisi Gerindra ini menyatakan bahwa pada rapat revisi KUHAP itu tidak akan mengotak atik aturan yang ada, termasuk mengurangi dan mengganti kewenangan antar intitusi.
“Dengan catatan kita tidak mengutak-atik, tidak mengurangi, tidak menggeser kewenangan antara institusi. Jadi akan tetap ajeg sebagaimana seperti selama ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah mengungkap sebanyak 6.000 poin masalah, usulan perbaikan maupun alternatif yang dimuat dalam naskah Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) terkait KUHAP.
Naskah DIM itu telah selesai disusun dan ditandatangani oleh tim penyusun yang meliputi Kementerian Hukum, Mahkamah Agung, Polri, Kejaksaan Agung serta Kementerian Sekretariat Negara, Senin (23/6/2025). Nantinya, naskah DIM itu akan segera diserahkan ke DPR setelah pembukaan masa sidang.
“[Jumlah DIM] sekitar 6.000,” ungkap Wakil Menteri Hukum Edward Omar Sharif Hiariej pada konferensi pers usai acara penandatanganan naskah DIM RUU KUHAP, di kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Senin (23/6/2025).
-

Daftar Nama 24 Calon Dubes RI yang Menjalani Fit and Propet Test
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 24 calon Duta Besar RI untuk negara-negara sahabat telah menjalani proses fit and proper test di Komisi I DPR RI.
Hal tersebut diakui Komisi I DPR RI yang menyebut telah merampungkan seluruh rangkaian uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, terhadap 24 calon dubes yang diajukan pemerintah.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Budi Djiwandono menyampaikan, seluruh proses telah selesai dilakukan secara menyeluruh.
“Kami laporkan bahwa sekarang sudah selesai semua calon dubes yang mengikuti fit and proper test, 24 orang sudah lengkap dan sudah mengikuti fit and proper test ini dan 6 yang terakhir baru selesai beberapa waktu lalu,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (6/7).
Ia menjelaskan, setelah proses uji kelayakan selesai, Komisi I langsung menggelar rapat internal untuk menyampaikan hasil evaluasi kepada Pimpinan DPR.
“Dan kami juga sudah menjalankan rapat internal Komisi, di mana dalam rapat tersebut kami akan memberikan tanggapan, jawaban kepada pimpinan DPR RI untuk seterusnya dan nanti akan melanjutkan proses,” ujar Budi.
Legislator Fraksi Partai Gerindra itu memastikan, proses uji kelayakan ini melibatkan calon-calon yang memiliki kompetensi tinggi dan pengalaman diplomatik yang luas.
“Kalau saya meminjam kata Ketua Komisi I yang hadir 48 jam terakhir itu kelas berat atau heavyweight semua, antara punya pengalaman panjang di dunia diplomasi melalui karier ataupun sudah pernah ditempatkan bertugas sebagai Duta Besar di negara-negara sahabat ataupun mempunyai jaringan-jaringan yang kuat di negara-negara sahabat juga,” tegasnya.
-

Daftar 24 Calon Dubes Baru yang Telah Fit and Proper Test di Komisi I DPR
Bisnis.com, JAKARTA — Komisi I DPR telah merampungkan proses uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test 24 calon duta besar RI untuk negara sahabat. Proses tersebut berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (5/7/2025) dan Minggu (6/7/2025).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua DPR RI, Budisatrio Djiwandono seusai rapat internal Komisi I DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Dia menjelaskan bahwa seluruh calon duta besar (dubes) telah selesai mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.
“Kami laporkan bahwa sekarang sudah selesai semua calon dubes yang mengikuti fit and proper test. 24 orang sudah lengkap dan sudah mengikuti fit and proper test ini dan 6 yang terakhir baru selesai beberapa waktu lalu,” katanya, Minggu (6/7/2025).
Adapun, legislator Gerindra ini menjelaskan bahwa rapat internal Komisi I DPR berisikan tanggapan dan jawaban tentang kelayakan calon dubes RI, yang nantinya diserahkan ke pimpinan DPR untuk segera diproses lebih lanjut.
Meski begitu, Budi mengaku pihaknya tak bisa mengungkap hasil seluruh fit and proper test calon dubes ke publik. Pasalnya, sesuai mekanisme rapat ini bersifat tertutup dan rahasia.
“Saya rasa hasil rapat internal tersebut, kalau ya tidak hari ini mungkin besok akan dikirim kepada pimpinan DPR RI untuk selanjutnya pimpinan DPR RI, bu ketua DPR RI menentukan langkah-langkah selanjutnya,” bebernya.
Di lain sisi, Ketua Komisi i DPR RI Utut Adianto membeberkan bahwa 24 calon dubes RI kebanyakan berlatar belakang diplomat.
“Mostly diplomat, Ada satu Pak Hotmangaraja, beliau itu dulu Letnan Jenderal TNI. Jadi kalau dari petinju ini kelas berat semua, heavyweight, bukan kelas yang 48 kilo,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025).
Berikut 24 Calon Dubes yang Sudah Fit and Proper Test di Komisi I DPR:
Sabtu, 5 Juli 2025
Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
Dubes RI untuk PTRI New York, Umar Hadi
Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
Dubes RI untuk UAE, Judha Nugraha
Dubes RI untuk PBB Jenewa, Sidharto Reza Suryodipuro
Dubes RI untuk Qatar, Syahda Guruh Langkah Samudera
Dubes RI untuk Brasil, Andhika ChrisnayudhantoMinggu, 6 Juli 2025
Dubes RI untuk Algeria (Alger), Yusron Bahauddin Ambary
Dubes RI untuk Azerbaijan (Baku), Berlian Helmy
Dubes RI untuk Thailand (Bangkok), Hari Prabowo
Dubes RI untuk Belgia (Brussel), Andi Rachmianto
Dubes RI untuk Suriah (Damascus), Lukman Hakim Siregar
Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal (Dhaka), Listyowati
Dubes RI untuk Mesir (Kairo), Kuncoro Giri Waseso
Dubes RI untuk Malaysia (Kuala Lumpur), Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
Dubes RI untuk Oman (Muscat), Andi Rahardian
Dubes RI untuk Papua Nugini (Port Moresby), Okto Dorinus Manik
Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang), Mayjen (Purn) Gina Yoginda
Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam As’ari -
/data/photo/2023/10/26/6539f95ddf75e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Budi Djiwandono: Kami Tak Lihat Calon Dubes Malaysia sebagai Eks TKN Prabowo
Budi Djiwandono: Kami Tak Lihat Calon Dubes Malaysia sebagai Eks TKN Prabowo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Ketua
Komisi I DPR RIBudi Djiwandono
menegaskan bahwa Komisi I tidak menilai
calon duta besar
berdasarkan latar belakang politik seperti yang dimiliki mantan Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Raden Dato Mohammad Iman Hascarya, yang kini menjadi calon dubes RI untuk Malaysia.
“Kami tidak melihat seperti itu ya. Kita melihat seluruh calon duta besar yang diajukan mempunyai kapasitas, jam terbang,
track record
yang baik,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Budi menambahkan, dalam uji kelayakan dan kepatutan yang berlangsung selama dua hari, Komisi I menilai calon dubes berdasarkan pengalaman dan kemampuan jaringan yang dimiliki untuk menjalankan tugas diplomatik.
“Saya katakan tadi, dari
fit and proper test
yang sudah dilakukan dua hari ini, kami melihat melalui pengalaman-pengalaman mereka, jaringan-jaringan yang mereka miliki, mereka akan mampu untuk bertugas di mana mereka akan bertugas,” ujar keponakan Prabowo.
Budi menilai para calon duta besar yang telah menjalani uji kelayakan adalah sosok-sosok berkaliber tinggi dengan rekam jejak dan kapasitas yang mumpuni.
“Ya pendapat saya secara pribadi, saya katakan dari kemarin secara objektif. Nanti mungkin Pak Dave (Dave Laksono, Wakil Ketua Komisi I) bisa ditanyakan juga pendapat beliau. Ya kalau saya meminjam kata Ketua Komisi I yang hadir 48 jam terakhir, itu kelas berat atau heavyweight semua,” kata Budi.
Menurut Budi, para calon dubes tersebut memiliki latar belakang yang kuat, baik dari jalur karier diplomatik maupun pengalaman penugasan di luar negeri.
“Antara punya pengalaman panjang di dunia diplomasi, melalui karier, ataupun sudah pernah ditempatkan bertugas sebagai duta besar di negara sahabat, ataupun mempunyai jaringan-jaringan yang kuat di negara-negara sahabat juga,” jelas politisi Partai Gerindra itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tak Punya Pengalaman Diplomat, Calon Dubes RI untuk Malaysia Akui Dekat dengan Prabowo
Bisnis.com, JAKARTA — Calon Duta Besar (dubes) RI untuk Malaysia, Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo mengakui bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman dalam bidang diplomat sama sekali.
Meski demikian, dia mengatakan dirinya sudah cukup lama tinggal di Malaysia dan bahkan hingga menikah dengan orang sana.
“Enggak [punya pengalaman di bidang diplomat], cuma saya pengalamannya tinggal di Malaysia cukup lama dan menikah dengan orang Malaysia. Mungkin jalan hidup aja ya seperti begitu,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat Minggu (6/7/2025).
Selain itu, dirinya pun mengklaim memiliki hubungan yang baik dengan Presdien RI Prabowo Subianto. Terlebih, dia merupakan Eks Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
“Jadi memang relasi saya cukup banyak di Malaysia, Alhamdulillah saya dekat dengan Pak Prabowo juga. Jadi untuk menjaga hubungan yang sudah dibina baik dengan Presiden kita hanya melanjutkan, memelihara lah,” bebernya.
Sementara itu, legislator Gerindra Budisatrio Djiwandono memastikan bahwa Komisi I DPR tidak melihat Iman Kusumo sebagai TKN Prabowo-Gibran kala itu. Komisi I DPR, katanya, melihat kapasitas para calon untuk ditempatkan di negara tujuan.
“Kami tidak melihat seperti itu ya, kita melihat seluruh calon duta besar yang diajukan mempunyai kapasitas, jam terbang, track record yang baik. Saya katakan tadi dari fit and proper test yang sudah dilakukan dua hari ini kami melihat melalui pengalaman-pengalaman mereka, jaringan-jaringan yang mereka miliki, nereka akan mampu untuk bertugas dimana mereka akan bertugas,” urainya di tempat yang sama.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, Iman Kusumo hadir di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada pukul 12:16 WIB. Kedatangannya ini adalah untuk mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon dubes RI.
Adapun, dia mengenakan jas biru tua dengan dasi berwarna biru muda. Kala ditanyai awak media, dia hanya tersenyum dan bergegas menuju ruang rapat.
Berdasarkan konfirmasi dari Wakil Ketua DPR RI Sukamta, Iman Kusumo dijadwalkan melakukan fit and proper test pada sesi pertama yakni pukul 10:00—13:00 WIB. Fit and proper test ini dilakukan secara tertutup.
-

DPR ungkap latar belakang calon dubes diplomat hingga purnawirawan TNI
Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengungkapkan para calon duta besar yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan memiliki latar belakang diplomat hingga purnawirawan TNI.
Namun, Utut mengatakan bahwa mayoritas calon duta besar (dubes) berlatar belakang diplomat, tetapi ada juga seorang purnawirawan TNI, yakni Letnan Jenderal TNI (Purn) Hotmangaradja.
“Kalau satu dua yang enggak pas, namanya manusia. Dalam berhubungan pasti pernah ada kekeliruan,” kata Utut di kompleks parlemen, Jakarta, Minggu.
Utut mengatakan bahwa para calon dubes itu merupakan sosok-sosok “kelas berat” dan bukan sosok sembarangan.
Sejauh ini, dia masih mengecek lebih lanjut terkait latar belakang dubes-dubes lainnya yang hendak mengikuti uji kelayakan tersebut. Salah satunya akan mengecek calon yang disebut berlatar belakang politisi.
Utut juga menjelaskan bahwa seleksi calon dubes itu berdasarkan penilaian masing-masing fraksi partai politik di Komisi I DPR.
Pada agenda yang diselenggarakan tertutup itu, kata dia, masing-masing fraksi diberi waktu selama tiga menit untuk menyampaikan pandangannya mengenai calon dubes.
“Sudut pandang Fraksi PDIP, misalnya, beda dengan teman-teman Gerindra dan Golkar. Nanti kita buat tabel mana yang masih cocok semua, mana yang dianggap belum,” katanya.
Sejak hari pertama uji kelayakan pada Sabtu (5/7), jelas Utut, sejauh ini belum ada nama-nama calon dubes yang bermasalah.
Menurut dia, para calon dubes itu merupakan sosok yang dinilai layak melaksanakan tugas berdasarkan usulan pemerintah.
Komisi I DPR RI memproses 24 orang calon dubes untuk menempati Kedutaan Besar Republik Indonesia di berbagai negara sahabat. Uji kelayakan dan kepatutan itu diselenggarakan sejak Sabtu (5/7) hingga Minggu.
Setelah rampung, Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal untuk memutuskan kelayakan dan kepatutan para calon dubes itu. Hasilnya akan dilaporkan ke pimpinan DPR RI untuk ditindaklanjuti di Rapat Paripurna DPR RI.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/07/05/68691cc8dc9b0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketua Komisi I DPR soal Kelayakan Calon Dubes: Kalau Ini Dianggap Bocoran, Semuanya Oke
Ketua Komisi I DPR soal Kelayakan Calon Dubes: Kalau Ini Dianggap Bocoran, Semuanya Oke
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua
Komisi I DPR
RI
Utut Adianto
menegaskan pihaknya tidak bisa mengungkap secara terbuka apakah ada calon duta besar (dubes) yang akan digeser atau tidak lolos
uji kelayakan
dan kepatutan atau
fit and proper test
.
Menurut dia, proses penilaian terhadap para
calon dubes
bersifat rahasia karena menyangkut individu.
“Kalau saya ngomong enggak boleh, karena satu rahasia. Karena penilaian kan menyangkut orang per orang. Kalau Diane Warwick nyanyi ‘That’s What Friends Are For’, boleh dinilai. Oh nilainya bagus. Tapi, kalau ternyata jelek, enggak boleh (diomongin),” kata Utut, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).
Utut menuturkan, setiap fraksi di Komisi I DPR diberikan kesempatan untuk memberikan pandangan masing-masing terhadap para calon dubes.
Setiap fraksi, menurut Utut, bisa memiliki penekanan atau sudut pandang yang berbeda dalam proses penilaian.
“Kan begini, setiap fraksi punya apa yang di-
underline
. Kan yang diberi kesempatan setiap fraksi 3 menit, 3 menit, 3 menit. Tentu sudut pandang fraksi PDI Perjuangan misalnya beda dengan teman-teman dari Gerindra dan Golkar,” ujar politisi PDI-P tersebut.
Utut menyebut, akan ada proses klasifikasi internal untuk menilai kecocokan para calon dubes berdasarkan masukan dari fraksi-fraksi.
“Nah, nanti kan kita buat tabel, mana yang masih cocok semua, mana yang dianggap belum. Kalau yang belum, apakah itu potensi fatalityatau tidak,” ucap dia.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa sejauh ini belum ditemukan masalah berarti dalam uji kelayakan para calon dubes.
“Tapi, sejauh ini yang saya lihat, kalau ini dianggap bocoran, semuanya oke,” kata Utut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
