partai: Gerindra

  • Profil 5 Tokoh Militer Penerima Pangkat Jenderal Kehormatan dari Prabowo Subianto

    Profil 5 Tokoh Militer Penerima Pangkat Jenderal Kehormatan dari Prabowo Subianto

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyematkan anugerah jenderal kehormatan dan kenaikan pangkat kehormatan ke sejumlah purnawirawan dan perwira tinggi TNI.

    Penganugerahan itu diberikan saat Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara (Lanud) Suparlan Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

    Dalam upacara yang diikuti oleh 27.384 prajurit dari tiga matra TNI itu, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan tanda pangkat Jenderal Kehormatan, menyematkan tanda jabatan Wakil Panglima TNI, menyerahkan piagam penghargaan Bintang Sakti kepada prajurit berintegritas tinggi.

    Selain itu, Prabowo juga meresmikan dan mengukuhkan sejumlah satuan baru TNI di antaranya peningkatan kepangkatan perwira tinggi pasukan elite TNI dan pembentukan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru.

    Berikut profil penerima penganugerahan itu:

    Letjen TNI (Purn) Yunus Yosfiah

    Alumni AMN 1965, aktif dalam Kopassus dan operasi penting di Timor:

    Yunus memasuki satuan elite Kopassus (dahulu RPKAD), mulai dari Komandan Peleton Grup 2, Komandan Kompi Grup 2 dan Grup 4, hingga menjabat Komandan Batalyon Infanteri 744 yang dikenal atas keterlibatannya dalam operasi di Timor Timur, termasuk penembakan Nicolao Lobato pada tahun 1978

    Dia meneruskan karier sebagai Kepala Staf Kodam VI/Tanjungpura, Panglima Kodam II/Sriwijaya, dan kemudian menjabat Komandan Sesko ABRI serta Kepala Staf Sosial Politik ABRI

    Pada masa transisi reformasi, Yunus menjadi Ketua Fraksi ABRI di MPR pada tahun 1997, kemudian ditugaskan sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan di Sekretariat Negara. Dia kemudian ditunjuk sebagai Menteri Penerangan oleh Presiden BJ Habibie (1998–1999), dan dikenal karena mencabut kewajiban SIUPP serta menghentikan pemutaran film kontroversial G30S/PKI—langkah yang menjadi tonggak awal kebebasan pers era reformasi

    Setelah pensiun sebagai Letjen TNI pada 1999, Yunus bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia juga menjabat sebagai Sekjen PPP (2003–2007) dan pernah menjadi anggota DPR RI (2004–2009) dari fraksi PPP. Sejak tahun 2015, dia aktif bergabung dengan Partai Gerindra dan dipercaya sebagai anggota Dewan Pembina 

    Dihormati dengan pangkat kehormatan oleh Presiden Prabowo pada Agustus 2025:

    Pada 10 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan pangkat kehormatan Jenderal TNI bintang empat kepada Yunus Yosfiah, sebagai pengakuan atas dedikasi dan jasanya selama pengabdian di TNI dan pelayanan negara

    Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin

    Alumni Akabri 1974, rekan seangkatan Prabowo di militer:

    Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 30 Oktober 1952. Ia menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), lulus pada 1974 bersama Presiden Prabowo Subianto

    Memulai karier sebagai perwira Kopassus, Sjafrie memegang jabatan sebagai Komandan Peleton, Komandan Kompi, hingga Wakil Asisten Operasi Kopassus. Dia kemudian dipercaya menjadi Komandan Grup A Paspampres dan bertugas sebagai pengawal pribadi Presiden Soeharto. Kariernya berkembang hingga menduduki posisi penting seperti Danrem 061, Kepala Staf Kodam Jaya, hingga Panglima Kodam Jaya pada era 1997–1998 

    Masuk pemerintahan sebagai pejabat Kementerian Pertahanan hingga kini menjadi Menteri Pertahanan (2024–sekarang).

    Setelah pensiun dari militer pada sekitar tahun 2010, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan kemudian Wakil Menteri Pertahanan antara 2010–2014. 

    Sejak 2019, dia menjadi Asisten Khusus Menteri Pertahanan di bidang manajemen pertahanan. Pada 2023, ia menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Pertahanan dengan hasil Summa Cum Laude  

    Pada 21 Oktober 2024, Prabowo Subianto melantik Sjafrie sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Merah Putih Hubungan mereka bersahabat erat sejak masa cadet di Akmil dan berlanjut ke kerja sama profesional hingga kini.

    Pada 13 Maret 2025, dia menerima empat tanda kehormatan tertinggi dari TNI, meliputi Bintang Yudha Dharma Utama, Kartika Eka Paksi Utama, Jalasena Utama, dan Swa Bhuana Paksa Utama. Selain itu, ia juga telah dianugerahi pangkat kehormatan Jenderal (Purn) Kehormatan pada 10 Agustus 2025 sebagai penghargaan atas jasa dan dedikasinya di dunia militer dan pertahanan.

    Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra

    Lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 30 November 1964, Herindra menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer tahun 1987 dan meraih predikat terbaik Angkatan (Adhi Makayasa)

    Bergabung dengan Kopassus sejak dini, dia memimpin Batalyon Infanteri 812 (unit kontra-teror) dan menjalani berbagai peran di intelijen serta teritorial—termasuk sebagai Kasum TNI, Inspektur Jenderal, hingga pimpinan umum Kopassus.

    Karier pemerintahan pasca-pensiun yaitu menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan sejak Desember 2020 hingga Oktober 2024, lalu dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 21 Oktober 2024. Ia juga menjabat Komisaris Utama PT Len Industri

    Menerima berbagai tanda jasa—mulai dari Bintang Yudha Dharma, Kartika Eka Paksi, hingga penghargaan asing seperti Royal Order of Sahametrei dari Kamboja.

    Pada 10 Agustus 2025, Presiden Prabowo menganugerahi Herindra pangkat kehormatan Jenderal (bintang empat) atas dedikasi panjangnya terhadap TNI dan negara  

    Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo

    Lahir di Blitar, Jawa Timur (25 Agustus 1955), Agus menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut dan lulus pada tahun 1978.

    Menjabat sebagai Kepala Staf TNI AL sejak November 2009 dan kemudian diangkat menjadi Panglima TNI pada Desember 2010. Dalam tugasnya, ia memperkuat profesionalisme dan mendorong modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

    Pada 10 Agustus 2025, Agus mendapatkan pangkat kehormatan Jenderal (bintang empat) sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi strategisnya di TNI dan pemerintahan.

    Letjen TNI (KKO) (Purn) Ali Sadikin

    Ali Sadikin lahir di Sumedang, Jawa Barat pada 7 Juli 1926. Ia memulai kiprah kemiliterannya dalam era awal kemerdekaan, bergabung dengan angkatan laut (yang kemudian menjadi Korps Marinir), dan berani maju ke garis depan dalam pertempuran melawan Belanda—aksi heroiknya disebut “Hollywood style”.

    Selain kiprah militer, Ali juga aktif sebagai anggota kelompok “Petisi Lima Puluh”, yang vokal menolak dominasi kekuasaan otoriter di era Orde Baru.

    Meskipun telah wafat pada 20 Mei 2008, Ali Sadikin secara anumerta dianugerahi pangkat kehormatan Jenderal (bintang empat) oleh Presiden Prabowo pada 10 Agustus 2025 sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya bagi bangsa.

  • Pertemuan Gibran-Dasco, Manuver Amankan Posisi di Tengah Isu Pemakzulan dan Reshuffle

    Pertemuan Gibran-Dasco, Manuver Amankan Posisi di Tengah Isu Pemakzulan dan Reshuffle

    GELORA.CO – Pengamat politik Subairi Muzakki menyampaikan, pertemuan makan siang antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, pada Sabtu, 9 Agustus 2025 bukan sekadar silaturahmi biasa.

    Menurutnya, pertemuan itu bisa dilihat sebagai sebuah manuver politik yang cerdas dan strategis di tengah dinamika nasional yang semakin kompleks.

    “Ini adalah langkah yang bisa dibaca sebagai upaya Gibran untuk mengonsolidasikan dukungan internal koalisi, terutama dari Partai Gerindra, sebagai tulang punggung pemerintahan Prabowo-Gibran, di saat isu pemakzulan terhadap dirinya terus bergulir sejak awal 2025,” kata Direktur Eksekutif Institut Demokrasi Republikan ini, kepada aktual.com, Jakarta, Minggu (10/8).

    Subair juga menjelaskan, usulan pemakzulan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang diserahkan ke DPR/MPR RI, meskipun secara konstitusional sulit direalisasikan karena memerlukan dukungan mayoritas parlemen dan proses panjang, tetap menjadi ancaman simbolis yang bisa mengganggu stabilitas eksekutif.

    “Dengan bertemu Dasco, yang bukan hanya Wakil Ketua DPR tapi juga tokoh kunci Gerindra, Gibran seolah mengirim sinyal kuat, posisinya aman di bawah payung Prabowo, dan setiap upaya destabilisasi akan dihadapi dengan solidaritas legislatif-eksekutif,” paparnya.

    Pertemuan ini, ujarnya, juga bisa dilihat dalam konteks kedekatan baru antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan pemerintahan Prabowo pasca-pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto pada 31 Juli 2025.

    “Amnesti ini terhadap Hasto bukan hanya gestur hukum tapi barter politik yang cerdik. Prabowo merangkul oposisi potensial, sementara Megawati mendapatkan ruang untuk mendukung pemerintahan tanpa kehilangan wajah di basisnya,” tutur Subair.

    Karena itu, bila melihat dalam perspektif tersebut, menurutnya, pertemuan Gibran-Dasco bisa menjadi ekstensi dari rekonsiliasi antara Prabowo-Jokowi. Gibran ingin memastikan bahwa kedekatan Mega-Prabowo tidak menggerus posisinya, malah justru memperkuatnya dengan menjaga aliansi Gerindra tetap solid terhadap isu-isu sensitif seperti pemakzulan.

    “Di balik suasana santai dengan menu mie bakso dan dendeng balado dan tumis daun pepaya, ada dimensi lain yang tak kalah penting, yakni pengamanan jaringan Gibran di tengah hembusan isu reshuffle kabinet,” jelas Subair.

    Subair menyampaikan, meskipun Presiden Prabowo menyatakan belum akan melakukan pergantian komposisi Kabinet Merah Putih dalam waktu dekat, rumor perombakan pasca-amnesti Hasto tetap menjadi bayang-bayang.

    “Amnesti terhadap Hasto kan membuka pintu bagi kader PDIP untuk masuk cabinet. Jadi, isu pergantian menteri tetap berhembus meski Presiden Prabowo tegaskan belum ada reshuffle,” ucapnya.

    Menurut Subari, Gibran, sebagai putra Jokowi, juga memiliki jaringan loyalis di berbagai pos kementerian. Pertemuan dengan Dasco ini bisa dibaca sebagai upaya preemptif untuk ‘mengamankan’ orang-orang Jokowi di kabinet.

    “Memastikan bahwa jika reshuffle terjadi, posisi strategis tetap dipegang oleh figur-figur dekat Gibran atau Jokowi, bukan digeser oleh pengaruh baru dari PDIP. Ini adalah politik preventif yang brilian, menggabungkan diplomasi pribadi dengan kalkulasi kekuasaan jangka panjang,” kata Subair.

    Terakhir, ucap Subair, pertemuan makan siang antara Gibra dan Dasco juga untuk menunjukkan kepada publik bahwa hubungan antara Jokowi-Prabowo baik-baik saja di tengah isu ijazah palsu Jokowi, usulan pemakzulan, dan pemberian amnesti-abolisi yang seolah-olah bertentangan dengan sikap Jokowi.

    “Presiden Prabowo kini mulai membentuk karakter dan visi politiknya sendiri, tidak lagi sebatas presiden bayangan dari ambisi Jokowi. Presiden Prabowo ingin menegaskan saat ini Adalah sebagai subjek politik independent,” pungkas Subair.

  • Kata Budi Arie soal Peluang Gabung Gerindra atau PSI

    Kata Budi Arie soal Peluang Gabung Gerindra atau PSI

    Video: Kata Budi Arie soal Peluang Gabung Gerindra atau PSI

    Video: Polda Riau Berduka, Polisi ‘Pahlawan Karhutla’ Gugur

    10 Views | Minggu, 10 Agu 2025 22:48 WIB

    Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi tidak menjawab tegas soal kemungkinan masuk ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atau Gerindra. Ia hanya menyebut akan mengikuti perintah Presiden Prabowo Subianto.

    Budi Arie juga mengaku terima apapun yang diperintahkan Prabowo.

    Dian Fitriyanah – 20DETIK

  • Isu Munaslub Golkar, Idrus Marham: Tidak Pernah Curiga Sedikit pun kepada Pak Prabowo

    Isu Munaslub Golkar, Idrus Marham: Tidak Pernah Curiga Sedikit pun kepada Pak Prabowo

    “Pak Prabowo memulai tugasnya sebagai kepala negara, sebagai Presiden Republik Indonesia, sudah mulai mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia bersama-sama mengelola Indonesia ini sebagai rumah besar kita,” ujarnya.

    Apalagi kata dia, hubungan Partai Golkar dan Partai Gerindra sudah terjalin lama. Fakta itu tidak terbantahkan karena Prabowo sendiri pernah menjadi bagian dari Partai Golkar sebelum akhirnya memilih mendirikan Partai Gerindra.

    “Pak Prabowo mengajak Golkar sudah di dalam, bahkan menjadi bersama-sama dengan Gerindra, sejak tahun-tahun sebelumnya 2014 itu sampai sekarang, itu bersama-sama. Itu dan itu tidak mungkin, sedikit pun tidak mungkin,” tegasnya.

    Terkait ketua umum saat ini, Idrus mengapresiasi terpilihnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, Bahlil mampu mempesatukan soliditas di internal partai berlambang beringin.

    “Justru kita berterima kasih sekarang ini Pak Bahlil jadi ketua umum. Pertama adalah itu masih umurnya 49 tahun barulah tahun kemarin. Kemudian yang kedua dari Papua. Gitu loh,” urainya.

    Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menepis kabar ada pihak di balik Istana yang mengembuskan isu Munaslub Partai Golkar. Ia meminta semua pihak tidak mengaitkannya dengan Istana.

    “Begini, kalau saya melihatnya, tolong jangan segala sesuatu itu dikaitkan dengan Istana ya,” ucap Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/8). (fajar)

  • Dasco ke Kepala Daerah Asal Gerindra: Jangan Buat Kebijakan yang Tak Populis
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        10 Agustus 2025

    Dasco ke Kepala Daerah Asal Gerindra: Jangan Buat Kebijakan yang Tak Populis Medan 10 Agustus 2025

    Dasco ke Kepala Daerah Asal Gerindra: Jangan Buat Kebijakan yang Tak Populis
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, meminta kadernya yang menjadi kepala daerah di Sumatera Utara untuk menghindari mengeluarkan kebijakan yang tidak populis.
    Menurutnya, setiap kebijakan harus pro rakyat.
    “Seluruh kepala daerah yang merupakan kader Partai Gerindra agar jangan membuat kebijakan tidak populis untuk masyarakat. Kita harus membuat kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Dasco dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/8/2025).
    Dasco menyampaikan hal ini saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Partai Gerindra Sumut, di Hotel Emerald Garden Medan, pada Sabtu (9/8/2025).
    Dia selanjutnya mengatakan, dengan kebijakan yang bermanfaat, diharapkan dapat meyakinkan rakyat bahwa kehadiran seorang pemimpin sebagai pembuat kebijakan berguna.
    “Kita tidak boleh euforia, kita tetap bekerja, mendekatkan diri ke masyarakat, baik sebagai kader, anggota DPRD, dan kepala daerah yang tentunya membawa nama Partai Gerindra di daerah masing-masing,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
    Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Utara yang juga kader Partai Gerindra, Bobby Nasution, menyatakan komitmennya untuk menyukseskan program pemerintah pusat.
    “Partai Gerindra telah memberikan kepercayaan kepada saya yang telah dipilih menjadi Gubernur Sumatera Utara. Kepercayaan yang diberikan ini akan dibuktikan melalui kerja yang baik dan menjadi kader yang baik,” kata Bobby Nasution dalam keterangan tertulisnya.
    Dia lalu membeberkan berbagai progres program pemerintah yang selama ini dijalankan Pemprov Sumut.
    Awalnya, dia menyebut soal kebijakan presiden tentang penetapan harga komoditas gabah kering Rp6.500/kg dan jagung Rp5.500/kg.
    “Seluruh petani menyampaikan kebijakan ini luar biasa, dan bisa dinikmati langsung ke petani,” ucapnya.
    Kemudian, Bobby menyebutkan, untuk Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 unit dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
    Saat ini, yang sudah beroperasi ada 77 dapur SPPG, dan hingga akhir tahun 2025 ditargetkan terbangun 200 dapur SPPG.
    Lalu, untuk program KMP (Koperasi Merah Putih), Pemprov Sumut telah membentuk 6.110 koperasi di desa/kelurahan merah putih.
    Kata dia, dengan sudah berjalannya program ini, maka kegiatan ekonominya juga sudah berjalan dengan omzet hingga Rp2 miliar.
    Program pemerintah pusat selanjutnya adalah sekolah rakyat (SR).
    Bobby mengatakan program itu sudah berjalan di Sumut, salah satunya berada di Kota Padangsidimpuan, yang memiliki jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waketum Gerindra, Musa Bangun Dapat Jenderal Kehormatan Bintang 3 dari Prabowo
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Agustus 2025

    Waketum Gerindra, Musa Bangun Dapat Jenderal Kehormatan Bintang 3 dari Prabowo Nasional 10 Agustus 2025

    Waketum Gerindra, Musa Bangun Dapat Jenderal Kehormatan Bintang 3 dari Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahi pangkat jenderal kehormatan bintang tiga kepada Mayor Jenderal TNI (Purn) Musa Bangun.
    Penganugerahan dilakukan dalam acara ‘Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer’ di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung Barat, Minggu (10/8/2025).
    Musa adalah purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang kini aktif di dunia politik sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra, partai yang dipimpin Prabowo.
    Pria kelahiran 1959 tersebut adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1983 dari kecabangan infanteri. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1998.
    Sepanjang karier militernya, Musa menduduki sejumlah jabatan strategis. Dia pernah menjadi Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328/Kostrad (1996-1997), Komandan Resor Militer (Danrem) 091/Aji Surya Natakesuma (2009-2010)
    Setelahnya, Musa menjabat Inspektur Kostrad, Direktur Doktrin Kodiklatad (2012-2013), dan Danrem 131/Santiago (2013-2015).
    Pada 2015, Musa dipercaya menjadi Perwira Tinggi Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Bidang Hukum. Dia kemudian menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasad hingga 2017, sebelum mengakhiri masa dinas militernya.
    Setelah pensiun, Musa terjun ke politik dan menduduki posisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Selain itu, dia juga terjun ke dunia korporasi.
    Pada 10 Juni 2025, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang merupakan bagian dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, Musa diangkat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Chairawan Nusyirwan, Eks Komandan Tim Mawar yang Dapat Jenderal Kehormatan Bintang 3
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Agustus 2025

    Chairawan Nusyirwan, Eks Komandan Tim Mawar yang Dapat Jenderal Kehormatan Bintang 3 Nasional 10 Agustus 2025

    Chairawan Nusyirwan, Eks Komandan Tim Mawar yang Dapat Jenderal Kehormatan Bintang 3
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto menganugerahi pangkat jenderal kehormatan bintang tiga kepada Mayor Jenderal TNI (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan.
    Penganugerahan ini dilakukan dalam acara ‘Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer’ di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung Barat, pada Minggu (10/8/2025).
    Purnawirawan perwira tinggi TNI sebelumnya sempat dipercaya sebagai Asisten Khusus IV Menteri Pertahanan di era Prabowo Subianto. Jabatan itu diembannya hingga 2022.
    Chairawan bukanlah orang baru di lingkaran Prabowo. Dia sempat memimpin Tim Mawar, tim kecil dari Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
    Pria kelahiran 26 Desember 1956 itu adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1980 dari kecabangan infanteri dan meniti karier di Kopassus.
    Pendidikan militernya dilengkapi dengan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada 1995.
    Pada 1996-1998, Chairawan menjabat sebagai Komandan Grup 4/Sandi Yudha Kopassus. Di masa inilah Tim Mawar dibentuk sebagai bagian dari operasi pengamanan pada periode akhir pemerintahan Orde Baru.
    Dok. YouTube Setpres Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan 6 jenderal TNI dengan Jenderal Kehormatan Bintang 3 di Batujajar, Bandung Barat, Minggu (10/8/2025).
    Tim tersebut kemudian menjadi sorotan publik setelah terungkap melakukan penculikan terhadap aktivis politik yang kritis terhadap pemerintah.
    Setelah periode tersebut, Chairawan menduduki sejumlah posisi strategis di lingkungan TNI. Dia pernah menjadi Komandan Korem 011/Lilawangsa pada 2005-2006, Kepala Pos Wilayah NAD Badan Intelijen Negara (2006), Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat (2010-2011), hingga Staf Khusus Panglima TNI (2011-2012).
    Usai purna tugas, Chairawan juga terjun ke dunia politik. Dia menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2015-2020.
    Pada 2019, berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan Nomor KEP/1869/M/IX/2019, dia ditunjuk sebagai Asisten Khusus IV Menteri Pertahanan ketika masih dijabat Prabowo Subianto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Makan Siang Bareng Sufmi Dasco, Menunya Bakso hingga Daun Pepaya

    Gibran Makan Siang Bareng Sufmi Dasco, Menunya Bakso hingga Daun Pepaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunggah foto makan siang berdua bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco. Momen tersebut diabadikan dalam unggahan Instagram resmi @gibran_rakabuming.

    Gibran terlihat mengenakan kemeja lengan pendek berwarna putih, duduk berhadapan dengan Sufmi Dasco yang mengenakan batik berlengan panjang. 

    “Makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Bapak Sufmi Dasco,” tulis Gibran.

    Dalam unggahan tersebut, Gibran minim menuliskan keterangan. Dirinya, juga tidak menyampaikan pembahasan apa yang dibicarakan bersama Ketua Harian DPP Gerindra tersebut.

    RI 2 tersebut hanya membagikan menu makanan yang dirinya santap bersama Dasco, meski dalam unggahan, makanan tersebut sudah tak nampak. 

    “Menunya Mie Bakso, Nasi Dendeng Balado, dan Tumis Daun Pepaya. Selamat berakhir pekan untuk kawan-kawan semua,” ujarnya. 

    Adapun, Gibran kerap membagikan kegiatannya sebagai RI 2 di akun tersebut. Pada hari Kamis (7/8/2025) misalnya, terpantau menghadiri pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC). 

    Pada awal pekan pun Gibran terpantau bertemu dengan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGl) dan Ketua Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) beserta jajaran pengurus di Kantor PGI, Jakarta Pusat.

    Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis seperti penguatan toleransi, penanggulangan kasus intoleransi, dan peran organisasi keagamaan dan kepemudaan dalam menjaga rajutan kebangsaan di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

  • Gaspol! Hari Ini: Otak Atik Anak Ideologis, Prabowo Mulai Transisi Gerindra
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Agustus 2025

    Gaspol! Hari Ini: Otak Atik Anak Ideologis, Prabowo Mulai Transisi Gerindra Nasional 9 Agustus 2025

    Gaspol! Hari Ini: Otak Atik Anak Ideologis, Prabowo Mulai Transisi Gerindra
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto dianggap tengah mempersiapkan transisi di internal Partai Gerindra.
    Founder lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio menilai, langkah itu tampak dari pergantian posisi sekretaris jenderal (sekjen) Gerindra dari Ahmad Muzani ke Sugiono.
    “Mungkin ini saatnya dia (Prabowo) mendapatkan sosok-sosok baru yang juga dia persiapkan untuk sustainable Gerindra,” ujar Hensat dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Sabtu (9/8/2025).
    Ia menuturkan, Muzani sudah menjabat selama 17 tahun di Gerindra dan sudah waktunya mendapatkan posisi yang lebih tinggi.
    Saat ini, Muzani didapuk menjadi Sekretaris Dewan Pembina dan Ketua Dewan Kehormatan Gerindra.
    Sementara itu, Hensat menganggap, Sugiono yang merupakan anak ideologis Prabowo, memang sudah dipersiapkan sejak lama untuk juga menduduki jabatan strategis Gerindra.

    “Karena memang Gerindra ini ya adalah Prabowo, justru pertanyaannya nanti after Prabowo, Gerindra gimana? Makanya dipersiapkan dari sekarang, sudah Sugiono deh. Apakah Sugiono tiba-tiba (ditunjuk jadi sekjen) atau sudah lama (dipersiapkan), menurut gue memang disiapin saja,” paparnya.
    Terakhir, ia menyatakan bahwa Sugiono juga punya waktu untuk belajar dalam mengelola partai.
    Pasalnya, masih ada Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan juga Muzani yang bisa menjadi mentornya.
    “Sugiono enggak sendiri, dia punya tandem dan tempat nasihat, masukan-masukan selain Pak Prabowo ada ketua harian, Dasco ya. Jadi walaupun ini terjadi pergantian, menurut gue ya enggak terlalu banyak (berpengaruh), dan satu lagi, Muzani enggak ke mana-mana, Muzani nya ada di situ,” imbuh dia.
    Simak obrolan selengkapnya dalam program Gaspol! tayang malam ini pukul 20:00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Internal Golkar Khawatir Presiden Prabowo Lebih Percaya PDIP

    Internal Golkar Khawatir Presiden Prabowo Lebih Percaya PDIP

    GELORA.CO -Isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar, diduga berasal dari kekhawatiran kader-kader internal tentang kepercayaan Presiden Prabowo yang dinilai lebih diarahkan kepada partai politik lain.

    Pengamat Citra Institute, Efriza, mengamati internal Golkar sejak lama telah mendorong pergantian kepemimpinan Golkar yang kini diduduki Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum (Ketum).

    “Isu munaslub, lebih kepada komunikasi politik dari internal untuk tujuan mengingatkan Bahlil sebagai ketua umum,” ujar Efriza kepada RMOL, pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

    Dia menduga, komunikasi antara Bahlil dan elite-elite serta kader-kader internal Golkar masih dibayangi dengan persepsi bahwa Bahlil adalah orangnya Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    “Jadi, isu Munaslub juga dapat dimaknai sebagai simbol keinginan sebagian elite Golkar untuk membatasi pengaruh politik Jokowi, Golkar ditenggarai ingin melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi, dan memposisikan lebih loyal kepada Presiden Prabowo,’ tuturnya.

    Anggapan Bahlil lebih dekat dengan Jokowi ketimbang Prabowo, membuat elite-elite juga kader-kader Golkar khawatir Golkar tak dapat mempertahankan atau bahkan menggenjot elektoralnya di kontetasi selanjutnya.

    “Golkar berharap Bahlil lebih loyal kepada Presiden Prabowo, jika tidak malah Prabowo dan Gerindra lebih nyaman dekat dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri meski berada di luar pemerintahan,” urainya.

    “Tetapi menunjukkan dukungan penuh terhadap Prabowo, ini tentu tidak baik bagi Golkar sebagai peraih suara terbesar di koalisi, tetapi malah yang tidak dipercaya penuh oleh Presiden Prabowo,” demikian Efriza menambahkan.