partai: Gerindra

  • BHS Apresiasi Pemda Respon Cepat Banjir Pasar Wadungasri

    BHS Apresiasi Pemda Respon Cepat Banjir Pasar Wadungasri

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Memperingati Hari Konsumen Nasional, Caleg Partai Gerindra DPR RI terpilih Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) Bambang Haryo Soekartono (BHS) blusukan ke Pasar Wadungasri Kec. Waru bersama dengan Tim Peduli BHS melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok dan lainnya Selasa (23/4/2024).

    Harga kebutuhan pokok yang ada, mayoritas mengalami kenaikan. Mulai berambang, telur, ayam, daging mengalami kenaikan sekitar 30 persen. “Banyak kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, termasuk gula, harganya mencapai senilai Rp18 ribu,” ucap Bambang Haryo Soekartono didampingi Caleg Partai Gerindra terpilih di Dapil Sidoarjo 6 untuk DPRD Sidoarjo Yunik Nur Aini.

    Selain memantau harga kebutuhan pokok Tim BHS Peduli juga keliling ke gang atau lorong pasar. Tak sedikit para pedagang yang mengeluh di musim penghujan banyak nyamuk. Para pedagang minta dilakukan fogging.

    Keluhan warga langsung direspon oleh Bambang Haryo dan menjanjikan hari berikutnya akan melakukan penyemprotan sarang nyamuk dengan fogging.

    “Akan kita agendakan untuk fogging secepatnya. Khawatirnya jika tidak segera dilakukan, ada korban demam berdarah,” imbuhnya.

    Di tengah kunjungannya, Bambang Haryo juga meminta pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan infrastruktur, mulai penerangan lampu, pengecatan tembol dan juga penanganan sampah yang ada.

    Selain itu, Bambang Haryo juga mengapresiasi respon cepat pemerintah daerah soal keluhan pedagang dan pengunjung pasar, saat musim hujan pasar sering banjir.

    “Sekarang saat musim hujan, pasarnya sudah tidak banjir karena gorong-gorong yang ada didalam sudah di perbaiki dengan menggunakan box culvet,” tukasnya.

    Dengan perbaikan infrastruktur dan lainnya, harapan Bambang Haryo Pasar Wadungasri Kec. Waru tetap dan terya menjadi tujuan semua masyarakat atau pelanggan untuk berbelanja kebutuhan yang ada. [isa/beq]

  • Deretan Nama Cabup Blitar Ramai Dibicarakan, Siapa Saja?

    Deretan Nama Cabup Blitar Ramai Dibicarakan, Siapa Saja?

    Blitar (beritajatim.com) – Deretan nama yang akan menjadi Calon Bupati (Cabup) Blitar telah muncul dan ramai dibicarakan. Diketahui, gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Bupati (Pilbup) Blitar tinggal beberapa bulan lagi terselenggara.

    Berikut sejumlah nama yang ramai dibicarakan dan berpeluang maju sebagai Calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 mendatang.

    1. Rini Syarifah

    Bupati Blitar tersebut jauh-jauh hari telah menyatakan niatnya untuk melanjutkan kepemimpinannya. Mak Rini sapaan akrabnya menyatakan bakal maju kembali sebagai Calon Bupati Blitar di Pilkada 2024.

    Nama Mak Rini pun semakin banyak diperbincangkan warga menjelang Pilkada 2024. Tentu sebagai calon petahana Mak Rini masih cukup kuat untuk memenangkan kembali Pilbup Blitar 2024 mendatang.

    Rini Syarifah yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Kabupaten Blitar juga telah aktif berkomunikasi dengan partai politik lain. Pada Pilkada 2024 mendatang, Mak Rini ingin merangkul semua partai politik yang ada di Kabupaten Blitar.

    Langkah Mak Rini semakin mudah karena PKB bisa mengusung sendiri Calon Bupati Blitar lantaran telah mengantongi 11 kursi DPRD.

    2. Rijanto

    Nama selanjutnya yang juga masih ramai diperbincangkan adalah Rijanto. Mantan Bupati Blitar tersebut masih memiliki karisma dan berpeluang maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Blitar, tentu Rijanto masih sangat dirindukan warga. Sosoknya yang ramah dan karismatik tentu membuat Rijanto menjadi sosok yang dipertimbangkan untuk menantang petahana Rini Syarifah.

    Meski berpeluang untuk maju kembali, namun Rijanto mengaku belum berencana maju sebagai Cabup Blitar. Pasalnya meski masih memiliki suara, namun Rijanto mengaku masih kekurangan amunisi terkait material.

    3. Hengky Kurniawan

    Nama selanjutnya adalah Hengky Kurniawan. Selebritas sekaligus politisi PDIP tersebut juga berpeluang untuk maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Popularitas Hengky Kurniawan tentu menjadi modal utama untuk meraup suara warga Kabupaten Blitar. Jika benar maju tentu Hengky Kurniawan bukan lawan sepele bagi petahana Rini Syarifah dan calon yang lain.

    4. Ferdian Reza Alvisa

    Ketua DPC Gerindra Kabupaten Blitar tersebut juga berpeluang untuk maju sebagai Calon Bupati. Alvis sapaan akrabnya memiliki loyalis serta suara yang cukup kuat di Kabupaten Blitar.

    Meksi demikian belum ada kepastian apakah Alvis bakal maju sebagai Calon Bupati Blitar. Namun nampaknya peluang itu tetap ada, karena Gerindra menyatakan bakal mengusung Calon Bupati atau Gubernur dari internal.

    5. Rahmat Santoso

    Mantan Wakil Bupati Blitar yang sempat mundur tersebut kini mulai menebar signal bakal maju kembali sebagai Calon Bupati. Meski meninggalkan luka bagi sebagian warga Kabupaten Blitar namun nampaknya Rahmat Santoso bakal balik ke Blitar.

    Makde Rahmat sapaan akrabnya bakal menjadi pesaing bagi Rini Syarifah. Kini patut ditunggu apakah Rahmat Santoso benar maju sebagai Calon Bupati Blitar.

    Itulah beberapa nama yang ramai dibicarakan bakal maju sebagai Calon Bupati Blitar di Pilkada 2024. Patut dinantikan juga siapa yang bakal keluar sebagai Bupati Blitar terpilih. [owi/beq]

  • Hengky Kurniawan Diisukan Maju Cabup Blitar, Gerindra Tenang

    Hengky Kurniawan Diisukan Maju Cabup Blitar, Gerindra Tenang

    Blitar (beritajatim.com) – Nama Hengky Kurniawan kian santer dibicarakan bakal maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Blitar. Selebritas yang kini menggeluti dunia politik tersebut tengah jadi pembicaraan masyarakat Kabupaten Blitar.

    Isu pun sudah sampai di telinga kalangan elite politik Kabupaten Blitar. Sejumlah partai politik dil uar PDIP tentu memperhatikan langkah Hengky Kurniawan.

    Salah satunya adalah Gerindra Kabupaten Blitar. Meski isu Hengky bakal maju Cabup Blitar kian santer, Gerindra Blitar masih tetap tenang.

    “Tetap tenang, tapi daftar aja belum, ya kalau sudah daftar baru,” kata Tomi Gandhi, Wakil Ketua DPC Gerindra Blitar.

    Bagi Gerindra isu siapa yang naik sebagai Calon Bupati Blitar adalah hal yang lumrah. Termasuk isu Hengky Kurniawan yang akan balik ke Blitar dan mendaftar sebagai Calon Bupati.

    “Kan biasa seperti itu, tapi semua keputusan ada ditangan DPP kan, kita tunggu saja,” imbuhnya.

    Ditanya soal potensi kerjasama dengan PDIP di Pilkada mendatang jika Hengky benar pulang, Gerindra Blitar memilih diam untuk saat ini. Pasalnya arah politik Gerindra tetap terpusat dari DPP.

    Meski komunikasi politik terus dilakukan ke sejumlah Parpol, namun urusan kerjasama dan koalisi masih belum. Bagi Gerindra semua potensi masih terbuka.

    “Semua tergantung DPP, semua kemungkinan masih terbuka bisa dengan PKB juga bisa dengan PDIP juga,” tegasnya. [owi/beq]

  • Bupati Jember Hendy Gagal Tiru Jokowi Bentuk Dinasti Politik Melalui Pemilu

    Bupati Jember Hendy Gagal Tiru Jokowi Bentuk Dinasti Politik Melalui Pemilu

    Jember (beritajatim.com) – Tidak semua pemimpin politik bisa meniru Presiden Joko Widodo untuk membentuk dinasti politik. Bupati Hendy Siswanto gagal mengikuti jejak sang presiden, setelah empat orang kerabatnya yang menjadi calon legislator pemilihan umum DPR RI dan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, gagal lolos ke parlemen.

    Muhammad Nadhif Ramadhan, menantu Hendy, yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI untuk Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang melalui Partai Nasional Demokrat, hanya memperoleh 7.128 suara. Tertinggal jauh dibandingkan Charles Meikyansah yang mengepul 93.897 suara dan melenggang kembali ke Senayan untuk lima tahun ke depan.

    Iis Ismawati, adik ipar Hendy yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jember via Partai Kebangkitan Bangsa, untuk Daerah Pemilihan 4 yang meliputi Tempurejo, Mumbulsari, Mayang, dan Silo, hanya memperoleh 2.954 suara.

    Fitrawan Yusran, keponakan Hendy, yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jember melalui Partai Gerakan Indonesia Raya untuk Daerah Pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Ledokombo, dan Sukowono memperoleh dukungan paling sedikit, hanya 490 suara.

    Sementara itu, Try Sandi Apriana yang menjadi calon legislator petahana DPRD Jember dari Partai Demokrat, gagal kembali ke parlemen walau pun mendulang 4.929 suara di Daerah Pemilihan 1 yang meliputi Kecamatan Ajung, Kaliwates, Sumbersari, dan Pakusari.

    Harapan Sandi untuk kembali ke parlemen kini tergantung dari palu majelis hakim Mahkamah Konstitusi. Partai Demokrat resmi menggugat hasil pemilihan umum DPRD Jember di Daerah Pemilihan 1, karena adanya dugaan manipulasi suara.

    Namun Sandi tak hanya menghadapi problem hasil pemilu. Posisinya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Jember juga terancam, karena dianggap tak bisa mendongkrak perolehan suara partai itu dalam pemilu.

    Kegagalan para kerabat Hendy ini sempat disoroti Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Jember Madini Farouq. “Itu kan sangat ironis. Bahkan ada yang mempertanyakan, ketika anggota keluarga yang nyaleg tidak ada yang jadi dan partai yang dipimpin putranya tidak mendapat kursi, apakah masih percaya diri untuk mencalonkan diri kembali,” katanya, diberitakan Beritajatim.com, Jumat (29/3/2024).

    Hendy menilai kegagalan para kerabatnya di pemilu tidak serta-merta bisa dikaitkan dengan elektabilitasnya dalam pemilihan kepala daerah Jember tahun ini. “Silakan disurvei saja sekarang, apakah posisi saya bagus atau tidak. Kalau ingin mempengaruhi orang lain itu pakai survei,” katanya, Senin (22/4/2024).

    Hendy justru melihat kegagalan menantu dan iparnya itu sebagai sesuatu hal yang wajar. “Kalau saya mau mengintervensi pemilu untuk empat orang anak itu, masa tidak bisa? Aku kan bupati,” katanya.

    Namun Hendy memilih tidak mengintervensi proses pemilu dengan menggunakan kekuasaannya. Ia membiarkan para kerabatnya itu bertarung sewajarnya. “Anak saya kan baru lima bulan melamar jadi politisi. Anak saya bukan politisi. Wajarlah kalah. Kalau menang justru ada masalah. Kalau kalah ya belajar lagi mengabdi ke masyarakat,” katanya.

    “Jangan dilihat sisi kalahnya. Lihat sisi positifnya. Sampeyan tidak serta-merta karena anak bupati langsung bisa jadi (terpilih), dengan menyogok, menyuap, atau serangan fajar. Apakah itu semua tidak bisa dilakukan oleh bupati? Sangat bisa. Tapi apakah itu yang diharapkan untuk mendidik (politik) anak? Oh sori, Bos,” kata Hendy.

    “Saya tidak mau menjerumuskan anak saya ke neraka gara-gara perbuatan orang tua. Maaf ya. Aku jadi orang tua ingin anak saya masuk surga semua. Insyallah walau tidak jadi politisi, anak saya tetap bekerja dan bisa makan,” tegas Hendy.

    Menurut Hendy, masih banyak waktu bagi anak-anaknya untuk belajar dan masuk ke dunia politik. “Kayaknuya mereka senang. Mereka masih punya lima periode ke depan. Usia mereka tidak sampai 30 tahun. Jadi mereka masih punya lima periode lagi untuk mencalonkan diri. Modalnya masih cukup untuk mencalonkan,” katanya.

    Hendy mengajarkan kepada kerabatnya untuk menjadikan dunia politik sebagai sarana silaturahmi. “:Dengan bertemu petani, mengumpulkan komunitas petani, pelaku usaha mikro kecil menengah, dan lain-lain,” katanya.

    Lantas bagaimana dengan nasib Try Sandi Apriana? “Tidak masalah. Terancam atau tidak, tidak masalah. Si Sandy juga tenang-tenang saja tuh,” kata Hendy.

    Hendy sudah mendengar cerita lengkap konflik di Demokrat Jember yang menggoyang posisi Sandi. Ia menilai Sandi sudah benar dengan berupaya mengikuti aturan agar keuangan Partai Demokrat selama pemilu bisa dipertanggungjawabkan.

    “Kalau kemudian karena Demokrat tidak dapat kursi lalu jadi dasar diberhentikan, ya silakan saja. Kayaknya Sandi tenang-tenang saja. Mau diapa-apain silakan saja, asalkan itu kebijakan ketua umum. Tapi kalau kebijakan tanggung-tanggung (bukan kebijakan ketua umum, red), ya saya suruh lapor ke Pak SBY saja,” kata Hendy.

    Hendy sudah meminta kepada Sandi untuk melaporkan kronologi konflik di Demokrat sejelas mungkin kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. “Laporkan kronologi kejadiannya, siapa yang mengganjal, tulis semua nama-namanya. Itu perintahku. Sebut namanya. siapapun itu,” katanya.

    Hendy ingin Sandi berpolitik dengan penuh martabat. “Kalau memang menurut partai dia salah, ya ganti saja, Tidak apa-apa. Melamar saja ke partai lain. Tidak ada partai, ya nyambut gawe (bekerja, red) biasa,” katanya. [wir]

  • Gerindra Siapkan Tomi untuk Calon Wali Kota Blitar

    Gerindra Siapkan Tomi untuk Calon Wali Kota Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Partai Gerindra memprioritaskan kader internal untuk diusung sebagai calon Bupati maupun Wali Kota Blitar di Pilkada 2024 mendatang. Sejumlah nama pun sudah diisukan untuk maju sebagai Calon Bupati dan Wali Kota Blitar mendatang.

    Salah satunya adalah Tomi Gandhi Sasongko. Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Blitar itu disebut-sebut bakal maju sebagai Calon Wali Kota Blitar di Pilkada mendatang.

    “Kita tegak lurus dengan pimpinan (DPP), mengusung kader sendiri dan memprioritaskan sebagai bakal calon bupati,” kata Tomi Gandhi, Minggu (21/04/24).

    Sebagai kader, Tomi mengaku taat dan mematuhi semua perintah partai Gerindra. Termasuk jika dirinya disuruh maju di Pilwali Kota Blitar 2024 mendatang.

    “Segala kemungkinan masih ada fleksibel, dan semua keputusan ada di DPP, kita ini ikut saja,” tegasnya.

    Jika bicara soal Calon Wali Kota Blitar, sebetulnya langkah Gerindra bakal cukup sulit. Pasalnya Gerindra hanya mendapatkan 2 kursi di DPRD Kota Blitar.

    Dengan kondisi itu maka Gerindra tidak bisa mengusung calon sendiri. Jika mau mengusung Calon Wali Kota Blitar maka Gerindra harus berkoalisi.

    “Semua nama-nama kader internal yang berpotensi maju di Pilkada 2024 masih dalam penggodokan,” imbuhnya.

    Gerindra sendiri terus menjalin komunikasi dengan partai politik yang lain. Penjajakan terus dilakukan untuk membuka berbagai opsi di Pilkada 2024 mendatang.

    Namun demikian semua keputusan terkait siapa yang maju di Pilwali Kota Blitar tergantung rekomendasi dari DPP Gerindra. Tomi sendiri mengaku siap dengan segala potensi yang akan terjadi termasuk jika dirinya tidak dipilih sebagai Calon Wali Kota Blitar.

    “Intinya saya siap dan patuh dengan DPP, kalau di DPP milih yang lain saya juga hormat dan bakal mendukung,” pungkasnya.

    Tomi Gandhi sendiri merupakan politikus muda dari partai Gerindra. Pengusaha di bidang telur ayam ini, memiliki peran yang cukup besar dalam pemenangan Prabowo-Gibran di Kota Blitar pada Pilpres kemarin.

    Meski gagal di Pileg, namun kini Tomi Gandhi siap untuk kembali bertempur di Pemilihan Wali Kota Blitar mendatang. Optimisme tinggi tentu diusung oleh Tomi Gandhi. [owi/but]

     

  • PAN Usulkan Ketua Golkar dan PPP Berpasangan dalam Pilkada Jember

    PAN Usulkan Ketua Golkar dan PPP Berpasangan dalam Pilkada Jember

    Jember (beritajatim.com) – Ada gagasan untuk menjodohkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Jember Karimullah Dahrujiadi dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kabupaten Jember Madini Farouq dalam pemilihan kepala daerah setempat tahun ini.

    Gagasan ini dilontarkan Abdus Salam, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Kabupaten Jember, Jawa Timur, saat pertemuan ketiga tokoh tersebut, di kediaman Madini, Kamis (18/4/2024) malam kemarin.

    Salam membenarkan adanya gagasan itu. “Kalau melihat dari komposisi, Haji Karim dan Gus Mamak (sapaan akrab Madini, red) ini kan senior kami yang sudah ideal untuk menjadi calon bupati dan wakil bupati. Kami yang punya satu kursi di DPRD Jember siap mendukung dan mendorong beliau berdua, kalau memang nantinya terjadi kesepakatan koalisi,” katanya, Sabtu (20/4/2024).

    Selain faktor senioritas, Salam menilai, Karimullah dan Madini sama-sama berpengalaman di dunia politik dan pemerintahan. “Beliau berdua politisi kawakan dan banyak mengenyam asam-garam dunia politik. Paling tidak niat beliau berdua ingin membangun Jember dan berperan serta sebagai eksekutif, wajib kita dukung,” katanya.

    Selain menyinggung kemungkinan memunculkan pasangan Karimullah-Madini, tiga partai itu sepakat membentuk Koalisi Jember Bersatu. Koalisi ini berangkat dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sempat terbentuk di level nasional.

    “Persahabatan kami bertiga dirajut pada saat KIB. Saya dengan Gus Mamak juga dekat, karena setiap musim haji kami selalu bersama di Mekkah. Kedekatan kami dengan Haji Karim juga sudah lama, pada saat pencalonan saya menjadi bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember tahun 2020,” kata Salam.

    Jika PAN, PPP, Golkar benar-benar berkoalisi, maka dengan total 12 kursi di DPRD Jember, tahun ini mereka bisa mendaftarkan calon bupati dan wakil bupati ke Komisi Pemilihan Umum. Syarat bagi partai atau gabungan partai mendaftarkan kandidat bupati dan wakil bupati adalah memiliki minimal 10 kursi di DPRD Jember.

    Namun Salam mengingatkan, gagasan itu harus dimatangkan di tingkat dewan pimpinan pusat (DPP) masing-masing partai. “Sehingga ketika kita sepakat memutuskan siapa yang diusung, tidak jadi pepesan kosong di bawah,” katanya.

    “Siapapun calonnya, kami bertiga sepakat untuk mendukung, sesuai kriteria yang diinginkan koalisi ini. Tidak menutup kemungkinan, koalisi akan kami rajut dengan partai-partai lain. Kemarin Gus Mamak (Madini) sudah berkomunikasi dengan Nasdem dan PKS, atau pun nanti bisa dengan PKB, PDI Perjuangan, dan Gerindra,” kata Salam.

    Pertemuan di rumah Madini, Kamis malam itu, merupakan awal untuk menyamakan persepsi terhadap situasi politik di Jember. “Kami bertukar pikiran sambil membahas masa depan Jember, bagaimana kami bisa berperan dalam politik pilkada tahun ini,” kata Salam.

    Salam mengatakan, koalisi tersebut akan bisa berbuat lebih positif jika ditindaklanjuti dengan komunikasi yang lebih intensif ke dewan pimpinan pusat partai masing-masing. “Sehingga keinginan di bawah dan di pusat benar-benar terjalin, sehingga tidak kayak dagelan,” katanya.

    “Rata-rata dalam pertemuan politik di bawah, para ketua partai membuat agenda, lalu tidak dilanjutkan ke atas. Pada saat ada rekomendasi, tahu-tahu kami tidak dilibatkan saat memgambil keputusan rekomendasi,” jelas pengusaha perumahan ini. [wir]

  • Diusung PKB di Pilbup Jombang, Warsubi: Cawabupnya Digodok Para Kiai

    Diusung PKB di Pilbup Jombang, Warsubi: Cawabupnya Digodok Para Kiai

    Jombang (beritajatim.com) – PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Jombang mengusung Kades Mojokrapak Kecamatan Tembelang, Warsubi, dalam Pilbup (Pemilihan Bupati) November mendatang. Namun untuk calon wakil bupati (cawabup) menyerahkan sepenuhnya kepada Warsubi dan para kiai.

    Kades Warsubi merespon positif tugas tersebut. Dirinya siap maju dalam Pilkada dengan tujuan membanguan Kabupaten Jombang lebih baik. Dirinya juga yakin bahwa selain PKB, dukungan dari Parpol (partai politik) lainnya terus mengalir.

    “Partai Demokrat dan Partai Golkar juga mendukung. Namun untuk siapa calon wakil bupati (cawabup)-nya, akan digodok terlebih dulu oleh para kiai,” ujar Warsubi saat mendapingi pengurus DPC PKB Jombang sowan ke pengasuh Ponpes Denanyar Jombang KH Abdusalam Sohib atau Gus Salam, Jumat (19/4/2024) sore.

    Warsubi mengatakan, sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang, dirinya selama ini non-partai. Makanya ketika mendapat dukungan dari Partai Gerindra dan PKB, Warsubi sangat bersyukur.

    Warsubi juga mengatakan, dengan bergabungnya PKB, berarti sudah ada tiga parpol sudah mendukung dirinya. Masing-masing adalah Gerindra, Partai Golkar dan Demokrat. “Insyaallah kami sudah melakukan pertemuan dengan partai-partai itu,” jelasnya.

    Dalam sowan tersebut, sejumlah pentolan PKB nampak hadir. Di antaranya, Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Jombang Mas’ud Zuremi, Ketua DPC PKB Jombang Hadi Atmaji, serta Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar.

    Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Jombang Mas’ud Zuremi mengungkapkan bahwa pihaknya bukan tanpa alasan mengusung Warsubi dalam Pilbup mendatang. Menurutnya, Warsubi sudah menjabat Kepala Desa Mojokrapak selama tiga periode.

    Selain itu, kades sejaligus pengusaha pemotongan ayam ini juga menjabat sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang. “Beliu juga pernah menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Artinya, sudah paham seluk beluk pemerintahan,” ujar Masud yang juga Ketua DPRD Jombang ini. [suf]

  • PKB dan Gerindra Sepakat Usung Kades Warsubi di Pilbup Jombang

    PKB dan Gerindra Sepakat Usung Kades Warsubi di Pilbup Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Jombang menggelar pertemuan dengan Partai Gerindra di Graha Gus Dur atau kantor DPC PKB Jl Laksda Adi Sucipto, Jumat (19/4/2024).

    Hasilnya, kedua parpol (partai politik) tersebut sepakat mengusung Kades (Kepala Desa) Mojokrapak Kecamatan Tembelang, H Warsubi, untuk maju dalam Pilkada Jombang yang digelar pada November 2024.

    Kepastian itu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Jombang Mas’ud Zuremi. Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan oleh jajaran DPC PKB Jombang ke pengasuh Ponpes (Pondok Pesantren) Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang KH Abdussalam Sohib atau Gus Salam.

    “Kami dari PKB dan Gerindra sepakat mengusung Pak Warsubi dalam Pilkada Jombang mendatang. Hasil kesepakatan itu kami sampaikan ke Gus Salam. Untuk wakil bupatinya, PKB menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Warsubi. Namun, wakil tersebut mendapatkan izin dan kesepakatan dari kiai di Jombang. Itu yang kita sepakati bersama,” ujar Masud yang didampaingi Ketua DPC PKB Jombang Hadi Atmaji.

    Apa alasan mengusung Warsubi, mengingat PKB adalah pemenang Pileg 2024 di Jombang? Mas’ud menjelaskan, sebagai orang Jombang dirinya sangat paham. Yakni, Warsubi sudah menjabat Kepala Desa Mojokrapak selama tiga periode.

    Selain itu, kades yang juga pengusaha pemotongan ayam ini juga menjabat sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang. “Beliu juga pernah menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Artinya, sudah paham seluk beluk pemerintahan,” ujar Masud yang juga Ketua DPRD Jombang ini.

    Koalisi dua parpol ini lebih dari cukup untuk mengusung calon dalam Pilkada Jombang 2024. Karena PKB mendapatkan 12 kursi, sedangkan Partai Gerindra 8 kursi. Namun demikian, lanjut Mas’ud, pihaknya sangat terbuka ketika ada tambahan parpol yang bergabung.

    “Soal bakal calon wakil bupati, kembali saya tegas bahwa kita serahkan ke Pak Warsubi dan para kiai. Koalisi PKB dan Gerindra ini sudah 20 kursi. Tapi kita tetap terbuka jika ada parpol lain yang bergabung,” pungkas Mas’ud.

    Warsubi juga ikut serta saat rombongan pengurus PKB sowan ke Gus Salam di Ponpes Denanyar. Dirinya tak henti berucap syukur atas dukungan itu. “Alhamdulillah, PKB dan Gerindra mengusung saya. Karena saya ini bukan orang partai. Insyaallah ada parpol lain yang juga mendukung,” ujar Warsubi. [suf]

  • PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    PDIP Kediri Belum Pastikan Duet Mas Dhito-Mbak Dewi Jilid II

    Kediri (beritajatim.com) – PDI Perjuangan (PDIP) belum bisa memastikan duet Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dan Dewi Maria Ulfa (Mbak Dewi) jilid II dalam Pilkada Kediri 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Murdi Hantoro.

    “Untuk PDI Perjuangan yang jelas cabupnya atau AG 1. Masalah untuk wakilnya, itu nanti kita serahkan kepada Mas Bup. Siapa yang kira-kira akan mendampingi,” ujar Murdi Hantoro kepada beritajatim.com.

    Sebelumnya, PDIP Kabupaten Kediri telah membuka penjaringan bakal calon Bupati Kediri periode 2024-2029. Tetapi, satu-satunya partai yang bisa mengusung calonnya sendiri ini memastikan akan mendukung kembali Mas Dhito sebagai bakal calon petahana.

    Menurut Murdi Hantoro, PDIP hanya akan memberikan dukungannya untuk AG 1. Sedangkan wakilnya diserahkan kepada Mas Dhito. Tetapi, anggota DPRD Kabupaten Kediri kawakan ini memberikan masukan kepada Mas Dhito dalam memilih sosok pendamping yang ideal.

    “Yang mendampingi harus yang bisa bekerjasama. Kewenangan ini saya berikan kepada Mas Bup, kira-kira siapa yang diajak kerjasama. Si A dan si B kita tidak tahu. Terserah beliaunya, cocoknya dengan siapa,” tegas Murdi Hantoro.

    Meskipun PDIP bisa mencalonkan sendiri, namun Murdi Hantoro mengaku, partainya tidak menutup diri. PDIP terbuka untuk seluruh partai politik yang akan bekerjasama kembali di Pilbup Kediri November 2024 nanti.

    “Yang pertama, kita bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tidak menutup diri. Tetap membuka diri. Kita tetap lobi dengan partai lain,” papar dia.

    Perlu untuk diketahui, pasangan calon tunggal Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa memenangkan Pilkada Kediri 2020. Dari total suara sah 771.799, pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi memperoleh 590.644 suara, sementara kolom kosong dapat 181.155 suara.

    Pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi diusung oleh semua partai politik di Kediri. Mulai dari PDIP, PKB, partai NasDem, PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKS dan PPP. Pasangan tersebut melawan kotak kosong karena semua parpol pemilik 50 kursi di DPRD Kabupaten Kediri sudah mengusungnya, dan tidak ada calon dari jalur perseorangan. [nm/beq]

  • Cincin di Jari Manis Tak Bisa Lepas, Warga Mojokerto Minta Bantuan Petugas Damkar

    Cincin di Jari Manis Tak Bisa Lepas, Warga Mojokerto Minta Bantuan Petugas Damkar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto terpaksa harus menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Ini lantaran cincin di jari manis Muhammad Diva tak bisa dilepas.

    Komandan Regu Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Ahmad Yani mengatakan, warga Kelurahan Kauman tersebut meminta bantuan petugas Damkar pada, Senin (15/4/2024) kemarin. “Dia memakai cincin monel di jari manis sebelah kanan, karena terlalu kecil sehingga tidak bisa dilepas,” ungkapnya, Selasa (16/4/2024).

    Korban datang bersama ibunya sekitar pukul 10.50 WIB. Petugas yang berjaga langsung melakukan penanganan dengan menggunakan gerindra mini khusus untuk memotong cincin. Tidak butuh waktu lama, sekitar 15 menit cincin yang tersangkut di jari manis remaja tersebut berhasil dilepas.

    “Pemotongan cincin dilakukan ekstra ketelitian, bahkan sesekali petugas menyiapkan air di dalam botol untuk disiramkan ke jari tangan agar tidak panas. Karena cincin yang terlalu kecil membuat jarinya membengkak. Sekitar pukul 11.05 WIB, petugas berhasil melepaskan cincin,” pungkasnya. [tin/kun]