Prabowo Beri Keris ke Jokowi, Apa Maknanya?
Editor
KOMPAS.com
– Presiden RI
Prabowo Subianto
memberikan sebuah
keris
sebagai hadiah kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (
Jokowi
), dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra.
Momen tersebut berlangsung di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/2/2025).
Penyerahan keris terjadi setelah Jokowi selesai menyampaikan pidatonya.
Saat hendak turun dari mimbar, Prabowo yang berada di panggung segera menghampiri mantan wali Kota Solo itu.
Keduanya kemudian bersalaman dan berpelukan di tengah panggung, disaksikan para tamu undangan.
Tak lama, seorang staf membawa sebuah kotak berisi keris dan menyerahkannya kepada Prabowo.
Prabowo kemudian memberikan keris tersebut kepada Jokowi.
Ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu menerima hadiah tersebut dengan hangat.
Setelah berfoto bersama, mereka pun turun dari panggung bersamaan.
Keris
mempunyai makna atau melambangkan berbagai hal positif, demikian menurut Pengamat politik Hendri Satrio.
Salah satu makna keris yaitu melambangkan kesatriaan atau kepahlawanan.
Selain itu, Hendri menilai bahwa senjata tradisional ini juga mempunyai makna dalam kesejahteraan serta kesetiaan.
Keris sudah lama digunakan sebagai senjata dalam peperangan, khususnya pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, untuk melawan penjajah.
“Sehingga diharapkan, bila keris itu diberikan, terjadi hubungan loyalitas,” ucap Hendri, kepada Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).
Selain ke Jokowi, Prabowo juga sempat memberikan keris Bali sebagai cendera mata kepada Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (12/2/2025).
Keris itu diberikan kepada Erdogan ketika Presiden Turkiye tersebut berkunjung ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Karena keris merupakan senjata tradisional asli Indonesia, sehingga dinilai cocok untuk diberikan kepada para tamu negara.
Harapannya, keris bisa lebih dikenal oleh dunia sebagai ciri khas Indonesia melalui pemberian cendera mata tersebut.
“Wajar kalo kemudian keris diberikan sebagai cendera mata nasional kepada tamu-tamu internasional. Artinya lebih ke budaya indonesia dan lebih mendunia,” ujar Hendri.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menobatkan keris sebagai warisan budaya tak benda pada 2008 lalu.
Dilansir dari Kompas.com (1/3/2022), keris merupakan senjata sekaligus benda spiritual karena dianggap memiliki kekuatan magis.
Pembuat keris yang disebut sebagai empu biasanya merupakan orang sangat dihormati serta memiliki pengetahuan tinggi mengenai sastra, sejarah, dan ilmu gaib.
Bilah dari senjata tradisional ini biasanya tipis dengan bentuk asimetris dan terbuat dari logam.
Sementara, sarung keris terbuat dari kayu, dan bahan lainnya, seperti gading dan emas.
(KOMPAS.COM/RAHEL NARDA CHATERINE, ADITYA PRIYATNA DARMAWAN)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
partai: Gerindra
-
/data/photo/2025/02/16/67b128c277536.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prabowo Beri Keris ke Jokowi, Apa Maknanya?
-

Pujian Prabowo ke Jokowi Hanya ‘Kertas Permen’
GELORA.CO -Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melayangkan pujian kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait kemenangannya di Pilpres 2024 dalam pidatonya pada acara perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari 2025.
Menanggapi itu, pemerhati politik Rocky Gerung menilai pujian tak ubahnya pemanis di tengah keinginan Prabowo untuk maju kembali di Pilpres 2029.
“Ya kan ini didahului oleh munas yang kemudian menjadi rakernas mungkin yang kemudian lebih ditingkatkan statusnya di munaslub yang menghasilkan keputusan yang akhirnya menunjukkan apa sebetulnya keinginan Prabowo, yaitu ingin jadi Presiden di 2029,” ujar Rocky dikutip dari kanal Youtube pribadinya, Minggu, 16 Februari 2025.
“Jadi kira-kira hal yang cukup mendebarkan itu tentu tidak sepengetahuan Jokowi kan, karena tiba-tiba munasnya berubah menjadi munaslub atau rakernas jadi Munaslub. Jadi sebetulnya ada juga upaya untuk mengimbangi keputusan hari sebelumnya dan mengelu-elukkan Jokowi hari ini, kan itu soalnya. Ini semacam apa namanya, sugar cover, kertas permen itu untuk supaya terlihat manis,” tambahnya.
Lanjut akademisi yang dikenal kritis itu, istilah kertas permen seolah-olah manis namun dalamnya pahit.
“Tapi dalam politik selalu ada dua sisi itu, sisi yang dimanis-maniskan karena ada yang memang sudah pahit untuk ditutupi kan, itu yang terjadi,” jelasnya.
Aktivis kawakan yang pernah dikriminalisasi di era Jokowi ini mengungkapkan bahwa pujian Prabowo ke Jokowi itu bakal menjadi hujatan publik.
“Kalau kita baca netizen, komentar itu ‘wah gila ya, kok segitunya itu, memujinya itu’, atau bahkan ada yang menganggap bahwa apa nggak berlebihan itu dalam keadaan kita lagi fokus pada upaya untuk melihat ekses dari kebijakan Jokowi yang menyebabkan kemelaratan?” pungkasnya.
Dalam pidatonya, Prabowo mengajak seluruh kader Gerindra untuk berterima kasih kepada Jokowi lewat yel-yel.
“Dan saya katakan di sini, kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7 (Jokowi). Tepuk tangannya kurang semangat, semangat lagi,” tegas Prabowo diiringi kemeriahan tepuk tangan dari para kader Gerindra dan para tamu undangan yang hadir.
-

Jokowi Penyebab Ekonomi Jatuh, Tak Pantas Dipuji
GELORA.CO -Pujian Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terus menuai sorotan.
Pasalnya, pujian tidak patut dilayangkan Prabowo mengingat banyak warisan kegagalan Jokowi dalam memimpin negara selama 10 tahun.
Hal itu disampaikan pemerhati politik Rocky Gerung yang menilai penyebab kesengsaraan rakyat saat ini karena ulah Jokowi.
“Orang bertanya, Jokowi yang menghidupkan harapan atau sebaliknya? Hidup hari ini tidak ada harapan karena Jokowi,” tegas Rocky dikutip dari kanal Youtube pribadinya, Minggu, 16 Februari 2025.
Lanjut dia, kebijakan ekonomi Jokowi yang di dalamnya ada Sri Mulyani Indrawati telah gagal total mensejahterakan rakyat.
“Kebijakan ekonomi yang gagal itu, di dalamnya ada Sri Mulyani yang tidak bisa menghitung dampak atau mitigasi kalau terjadi kegagalan atau salah perencanaan,” ungkapnya.
Akademisi yang dikenal kritis ini menilai bahwa pujian ke Jokowi merupakan hak Prabowo, namun hal itu dianggap menyakitkan rakyat mengingat kondisi ekonomi saat ini tidak baik-baik saja.
“Hak rakyat untuk meminta keadilan atau menuntut kemakmuran itu jangan ditukar tambah dengan dengan puji-pujian pada Presiden Jokowi yang menyebabkan ekonomi kita jatuh,” pungkasnya.
Dalam pidatonya pada puncak perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari 2025, Prabowo mengajak seluruh kader Gerindra untuk berterima kasih kepada Jokowi lewat yel-yel.
“Dan saya katakan di sini, kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7 (Jokowi). Tepuk tangannya kurang semangat, semangat lagi,” tegas Prabowo diiringi kemeriahan tepuk tangan dari para kader Gerindra dan para tamu undangan yang hadir.
-

Kritik harus berdasarkan kebenaran, bukan dendam
Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-7 Joko Widodo saat perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr/aa.
Prabowo: Kritik harus berdasarkan kebenaran, bukan dendam
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Sabtu, 15 Februari 2025 – 17:47 WIBElshinta.com – Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya penyampaian kritik kepada pemerintah yang didasarkan pada kebenaran, bukan dendam.
“Kita harus mengerti, semua partai ada cita-cita yang sama, semua partai ingin berbuat yang terbaik bagi rakyat Indonesia,” katanya saat berpidato dalam perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan bahwa demokrasi yang dianut oleh Indonesia memiliki karakteristik yang khas dan tidak harus mengikuti standar yang ada di negara lain.
“Sejak awal dalam perjalanan ini, saya berpendapat bahwa demokrasi kita adalah demokrasi yang khas Indonesia,” ujar Prabowo.
Ia juga menyinggung pandangan dari akademisi luar negeri yang kerap meremehkan konsep demokrasi Indonesia, menganggap bahwa model demokrasi luar negeri adalah yang paling benar. Namun, ia menegaskan bahwa sistem yang cocok di negara lain belum tentu cocok bagi Indonesia.
Prabowo mengatakan bahwa demokrasi di Indonesia harus menghindari permusuhan antarlawan politik. Banyak negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa, namun gagal berkembang karena para elitnya tidak bisa bekerja sama, bahkan terjerumus dalam korupsi.
“Ada negara yang menganggap demokrasi bermusuhan, justru demokrasi kita tidak boleh bermusuhan dengan lawan-lawan politik,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menekankan bahwa dalam demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Pasca-Pemilu, kata Prabowo, pihak yang menang dan kalah harus tetap bersatu demi kepentingan bangsa. Tidak semua pihak harus masuk pemerintahan, tetapi mereka yang di luar tetap dianggap sebagai patriot bangsa.
“Bersatu tidak berarti semua masuk pemerintahan, kalau perlu, iya, kalau tidak juga tidak apa-apa. Dalam arti, mereka yang tidak masuk pemerintah, kita tetap anggap sebagai patriot-patriot bangsa,” katanya.
Prabowo mengapresiasi peran para patriot bangsa dalam membantu pemerintah dengan mengoreksi, mengawasi, hingga kritik.
“Tapi kritiknya yang benar, jangan kritik berdasarkan dendam,” katanya.
Prabowo bahkan mengutip pesan dari khotbah salat Jumat yang didengarnya baru-baru ini.
“Kemarin sembayang Jumat, khotibnya luar biasa di tempat saya, dikatakan bahwa Allah tidak suka sama yang cemburuan,” katanya.
Sumber : Antara
-

Teriakan “Adili Jokowi” Jadi Riak Kecil di Panggung Politik
GELORA.CO -Gerakan “Adili Jokowi” yang muncul di berbagai daerah mustahil kejadian dikarenakan Presiden Prabowo Subianto tidak terlihat ingin pisah dengan Presiden ke-7 RI tersebut.
Bahkan puncak ulang tahun Partai Gerindra yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari 2025 seolah menjadi panggung bagi ayahanda dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Di tengah pidato Presiden Prabowo Subianto, seluruh kader Partai Gerindra berdiri dan menyanyikan “terima kasih Pak Jokowi”. Menurut Prabowo, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah saat ini tidak lepas dari dukungan Jokowi.
Menanggapi kedekatan ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut bahwa harapan sebagian pihak untuk melihat Prabowo dan Jokowi berseberangan akan sulit terjadi.
“Prabowo dan Jokowi makin mesra. Yang ingin keduanya pisah, pada patah hati ya,” ujar Adi lewat akun X miliknya, Minggu 16 Februari 2025.
Namun, analis politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga mengingatkan bahwa dalam politik, tidak ada yang abadi.
“Sabar aja, tak ada pesta yang tak berakhir. Entah itu kapan,” tambahnya.
Dengan solidnya hubungan Prabowo dan Jokowi, wacana “Adili Jokowi” tampaknya hanya akan menjadi riak kecil di tengah panggung politik yang masih dikuasai keduanya
-

Prabowo Anggap Transisi Presiden Termulus di Dunia, PDIP: Biasa Saja
Jakarta –
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengklaim transisi dari presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden RI ke-8, yakni dirinya, adalah transisi termulus di dunia. PDIP menyebut capaian tersebut biasa saja.
“Kalau kita lihat pada era reformasi setelah pemilihan presiden langsung, semua transisi mulus, dari Ibu Megawati ke SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) mulus, dari SBY ke Jokowi mulus, dari Jokowi ke Prabowo juga mulus, menurut kami biasa saja dan memang harus seperti itu, siapapun pemimpin nasionalnya harus didukung,” ujar Jubir PDIP Guntur Romli lewat pesan Whatsapp kepada detikcom, Sabtu (15/2/2025).
Guntur kemudian mengatakan dalam politik, jangan takut untuk berbeda pendapat. Berbeda pendapat boleh saja, yang tidak boleh adalah perpecahan.
“Karena dalam demokrasi yang berjalan pasti ada ‘ketegangan’, ada saling koreksi, kita mengenal sistem trias politica dan checks and balances,” sambung Guntur.
Menurutnya, saling koreksi sangat dibutuhkan dalam sebuah pemerintahan. Baginya, jika tak ada koreksi, maka rakyat bisa menjadi tumbal.
“Kalau tidak ada koreksi, kita akan kembali ke orde baru, ada otoritaritaniasme atau bisa jadi yang terjadi kongkalikong antar kekuasaan, ini rakyat akan jadi korban,” pungkasnya.
Dalam pidatonya di HUT Gerindra ke-17 di Sentul International Convention Centre, Bogor, Sabtu (15/2/2025), Prabowo menyebut transisi presiden ke-7 dan ke-8 adalah transisi yang paling mulus dalam sejarah dunia.
“Transisi dari presiden ke-7 ke presiden ke-8 saya kira suatu transisi yang paling, salah satu transisi yang paling mulus dalam sejarah dunia bukan hanya Indonesia,” ujar Prabowo.
(isa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Presiden Prabowo Rencanakan Pemangkasan Anggaran hingga Rp 750 T – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Presiden Prabowo Subianto memastikan pemangkasan anggaran negara akan berlanjut terus.
Bahkan, ia menyebut pemangkasan anggaran akan dilakukan hingga putaran ketiga. Putaran pertama mulai dilakukan saat ini dengan total anggaran yang dipangkas mencapai Rp306 triliun.
“Penghematan yang kita lakukan, putaran pertama, Kementerian Keuangan, disisir dihemat Rp300 triliun. Penghematan putaran kedua Rp 308 triliun,” kata Prabowo dalam perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).
Namun pada pemangkasan kedua nanti dana yang dipangkas akan dikembalikan sebesar Rp 58 triliun ke kementerian/lembaga (K/L), sehingga sisa anggaran yang dipangkas Rp 250 triliun.
Pemangkasan ketiga, sambung Prabowo, sebesar Rp300 triliun akan dikembalikan Rp100 triliun ke BUMN sebagai penyertaan modal negara (PMN), sehingga sisa Rp200 triliun yang akan dipangkas.
“Dividen tahun ini Rp300 triliun, tapi (Menteri BUMN Erick Thohir-red) katakan Rp100 triliun sebaliknya dikembalikan ke BUMN untuk modal kerja selanjutnya,” kata dia.
Dengan begitu, kata Prabowo, total anggaran negara yang dipangkas dari tahap pertama hingga ketiga sebesar Rp750 triliun.
“Jadi totalnya kita punya Rp750 triliun,” ujarnya.
Prabowo mengatakan anggaran yang dihemat itu nantinya akan digunakan salah satunya untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekitar Rp 24 triliun.
“Rakyat kita, anak-anak kita tidak boleh kelaparan,” tutur dia.
Sementara sisa anggaran yang tidak dipakai akan diserahkan Danantara untuk investasi sekitar USD 20 miliar. “Sisanya dan ini kita tidak pakai, serahkan ke Danantara untuk investasikan,” ujar Prabowo.
Badan Pengelola Investasi Indonesia atau Danantara rencananya akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. “Tanggal 24 Februari yang akan datang, 9 hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia, saya beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara. Artinya kekuatan atau energi masa depan Indonesia,” ujar Prabowo.
Danantara akan mengelola dana hampir USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.568 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.187).
Maka itu Prabowo mengajak semua pihak untuk menjaga Danantara sebagai kekuatan energi masa depan Indonesia. Termasuk ia juga mengajak Presiden Indonesia sebelumnya dan organisasi keagamaan untuk ikut menjadi pengawas.
“Saya minta presiden sebelum saya berkenan ikut juga bantu mengawasi. Saya berpikir kalau pimpinan NU, Muhammadiyah, mungkin dari KWI, dan lain ikut juga bantu. Supaya ini adalah uang rakyat, uang anak dan cucu kita, nilainya adalah hampir USD 900 miliar, asset under management,” kata dia.
Dalam forum internasional World Government Summit yang diselenggarakan secara daring di Dubai pada 13 Februari 2025, Prabowo menuturkan Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain.
Ia mengatakan, semua proyek yang dikelola diharapkan dapat mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen. Prabowo juga mengungkapkan initial funding atau pendanaan awal untuk Danantara diperkirakan mencapai USD 20 miliar.
“Pendanaan awal di tahun ini akan mencapai 20 miliar dolar AS. Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” kata dia. “Saya sangat yakin, saya sangat optimistis. Indonesia akan maju dengan kecepatan penuh,” kata Prabowo. (tribun network/igm/den/dod)
-

Jokowi puji Prabowo yang mendapatkan dukungan kuat dari rakyat dan DPR
Presiden RI ke-7 Joko Widodo bersama Presiden Prabowo Subianto dalam perayan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). (ANTARA/Livia Kristianti)
Jokowi puji Prabowo yang mendapatkan dukungan kuat dari rakyat dan DPR
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Sabtu, 15 Februari 2025 – 18:03 WIBElshinta.com – Presiden Ke-7 RI Joko Widodo yang kerap disapa Jokowi dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-17 Partai Gerindra menyampaikan pujiannya kepada Presiden RI Prabowo Subianto karena menjadi sosok pemimpin dengan dukungan terkuat, baik dari rakyat maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Dukungan rakyat sangat kuat sekali, dukungan politik di parlemen sangat kuat sekali. Sehingga saya boleh menyampaikan Presiden Prabowo ini adalah Presiden dengan dukungan terkuat, baik dari rakyat maupun dari DPR. Coba cek, seluruh presiden di dunia sekarang ini gak ada yang sekuat Pak Prabowo Subianto,” kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Jokowi menjelaskan dukungan yang kuat dari rakyat pada kepemimpinan Prabowo dapat dilihat dari hasil approval rating 100 hari kerja Kabinet Merah Putih yang angkanya begitu besar mencapai 80,9 persen. Angka tersebut, menurut Presiden Ke-7 RI, begitu tinggi apabila dibandingkan dengan hasil approval rating di masa kepemimpinannya pertama kali membina Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada 2014 yang saat itu mencapai 62 persen.
Bahkan angka itu turun menjadi 52 persen karena tak lama setelah 100 hari kerja tersebut, Jokowi malah mengambil kebijakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di periode tersebut.
Hal itu, menurut Jokowi, membuktikan bahwa program yang dijalankan dalam waktu singkat oleh Prabowo bisa memikat dan memuaskan hati rakyat. Sementara itu dukungan dari kalangan parlemen juga di atas 80 persen, angka yang juga tak kalah memuaskan bagi sebuah pemerintahan.
Kedua dukungan itu juga dinilai menjadi bagian penting untuk menyukseskan program-program yang dijalankan ke depannya oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Dengan kekuatan aprroval rating dan kekuatan politik tadi saya menyakini, di bawah kekuatan Pak Prabowo program-program yang sudah direncanakan terealisasi dengan baik,” kata Jokowi.
Sumber : Antara
-

Buat yang Suka Nyinyir Program Makan Bergizi Gratis, Nih Jawaban Prabowo
Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto merespons sindiran terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Banyak yang mengira program tersebut tidak bisa dijalankan lantaran butuh anggaran yang besar.
Awalnya, Prabowo mengatakan kinerja Badan Gizi Nasional (BGN) bisa cepat di luar perkiraan banyak orang. Kemudian dia menyinggung terkait banyaknya sindiran yang datang untuk program tersebut.
“Badan Gizi bisa cepat di luar dugaan orang. Biasa ada yang nyinyir, mana bisa kasih makan, mana bisa, uangnya nggak ada? Uangnya ada bung, ada,” kata Prabowo dalam acara HUT Gerindra ke-17 yang disiarkan secara daring di YouTube CNN Indonesia, Sabtu (15/2/2025).
Kemudian Prabowo menjelaskan pembentukan Badan Gizi masih di era pemerintahan Joko Widodo. Dengan begitu, persiapan program MBG sudah berjalan sebelum pelantikan Prabowo.
“Tapi siapa yang membentuk Badan Gizi? Siapa yang tandatangan sebelum Oktober 20? Yang bentuk adalah Pak Joko Widodo. Beliau yang bentuk sehingga kita sudah bekerja sebelum Oktober dan Januari sudah gelar,” jelas Prabowo.
Seperti diketahui, program MBG telah berjalan sejak 6 Januari lalu. Prabowo menyebut saat ini sudah ada 770 ribu anak yang menerima MBG.
Bahkan akhir Februari, Prabowo menargetkan jumlah penerimanya akan bertambah sampai 1 juta anak. Dia berharap akhir Juli nanti, ada 6 juta anak yang menikmati MBG.
“Akhir bulan Februari sudah sampai 1 juta dan seterusnya diharapkan akhir Juli sudah sampai 6 juta minimal,” terang dia.
(hns/hns)
-

Jokowi Curhat Kerap Jadi Sasaran, Relawan Sentil ‘Rakyat 16% dan 24%’
Jakarta –
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) curhat kerap menjadi sasaran dan selalu disalahkan akhir-akhir ini. Ketum Relawan Jokowi BARA JP, Utje Gustaaf menyentil pendukung capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
“(Jokowi) Sasaran kemarahan rakyat? Rakyat yang mana? Yang 16% dan 24%? Ruang publik memang terbuka untuk kritik, tapi saat ini kebanyakan yang mengkritik itu orang-orang yang nggak punya martabat,” ujar Utje lewat pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (15/2/2025).
Angka 16% dan 24% ini merujuk pada hasil rekapitulasi Pilpres 2024. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh suara 40.971.906 atau 24,95% dari suara sah. Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md memperoleh 27.050.878 suara atau 16,47% dari suara sah.
Kembali ke Utje, ia menuding pendukung Anies dan Ganjar yang selalu menjadikan Jokowi sebagai sasaran. Meski begitu, Jokowi sudah terbiasa dikritik meski kebanyakan dari kritikan itu, terang Utje, tak berdasar.
“Keduanya (menjadikan Jokowi sebagai sasaran). Mereka gagal move on. Mereka sengaja menciptakan perpecahan sesama anak bangsa, mereka sengaja menghambat pembangunan negeri yang sedang diupayakan dengan sungguh hati oleh Presiden Prabowo,” jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut dukungan kepada Prabowo sangat kuat, baik dari masyarakat maupun DPR. Jokowi mengatakan kuatnya dukungan itu membuat dirinya kerap menjadi sasaran.
“Saking kuatnya, sampai detik ini saya tidak melihat ada yang berani mengkritik. Yang jadi sasaran, yang jadi sasaran adalah Jokowi. Karena saking kuatnya Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Jokowi di acara HUT Gerindra di Sentul, Bogor.
“Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah, Jokowi. Dikit dikit yang salah Jokowi. Coba sekali sekali nyalahin Pak Prabowo, nggak berani,” sambung Jokowi.
(isa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu