partai: Gerindra

  • Wapres Gibran Minta Kader Partai Gerindra Dukung Program Presiden Prabowo

    Wapres Gibran Minta Kader Partai Gerindra Dukung Program Presiden Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta seluruh kader Partai Gerindra  untuk mendukung penuh program Prabowo Subianto.

    Gibran juga tidak lupa turut mengucapkan selamat ulang tahun ke-17 kepada Partai Gerindra yang merayakannya kemarin. Dia juga mengapresiasi Partai Gerindra yang selama ini turut membangun Indonesia

    “Dirgahayu Partai Gerindra,” tuturnya di Jakarta, Minggu (16/2).

    Dia mengatakan bahwa Presiden Prabowo juga memiliki program yang sangat bagus untuk masyarakat Indonesia. Untuk itu, Gibran minta seluruh kader Partai Gerindra agar terus memberikan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Semangat terus Partai Gerindra, dukung visi misi pak presiden,” katanya.

    Gibran juga sempat menghadiri acara HUT Partai Gerindra yang digelar di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat.

    Gibran hadir bersama Presiden ke-7 Joko Widodo dan para ketua umum partai politik Indonesia serta para menteri dan kepala lembaga.

  • Puan Maharani Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Segera Digelar

    Puan Maharani Sebut Pertemuan Megawati dan Prabowo Segera Digelar

    Bisnis.com, JAKARTA — Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan mengatakan pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputeri dan Presiden Prabowo Subianto bakal digelar dalam waktu dekat.

    Puan mengungkapkan jika melihat kondisi dan perkembangan politik Indonesia saat ini, pertemuan Megawati dan Prabowo bisa segera dilakukan. Sayangnya, Puan masih merahasiakan kapan pertemuan politik itu akan dilakukan oleh kedua tokoh nasional tersebut.

    “Insya Allah secepatnya ya,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (16/2).

    Tidak lupa, Puan juga turut mengucapkan selamat kepada Presiden Prabowo Subianto yang terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Gerindra periode 2025-2030 nanti.

    Puan juga mengucapkan selamat hari ulang tahun kepada Partai Gerindra yang telah memasuki usia ke-17 tahun di Indonesia.

    “Selamat ulang tahun kepada Partai Gerindra yang ke-17, semoga semakin jaya dan saya juga mengucapkan selamat kepada Presiden Prabowo yang sekaligus ketua umum Partai Gerindra yang dipilih kembali dan ditetapkan kembali menjadi ketua umum. Selamat,” katanya.

    Sebelumnya, Kongres Luar Biasa Gerindra digelar di kediaman Prabowo Subianto, di Hambalang, Jawa Barat. 

    Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menuturkan para kader mendorong Prabowo kembali menjabat ketum dan ketua dewan pembina partai. Prabowo disebut menerima aspirasi tersebut.

  • Paloh Pertanyakan Batas Waktu Koalisi Permanen, Ini Jawaban Versi Golkar

    Paloh Pertanyakan Batas Waktu Koalisi Permanen, Ini Jawaban Versi Golkar

    Jakarta

    Golkar menanggapi Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang mempertanyakan batas waktu dari gagasan ‘koalisi permanen’ yang ditawarkan Presiden Prabowo Subianto kepada koalisi politiknya. Sekjen Golkar Muhammad Sarmuji menganggap pertanyaan dari Paloh tersebut wajar-wajar saja.

    “Betul, itu pertanyaan betul dari Pak Surya Paloh itu wajar untuk ditanyakan ke koalisi, ya,” kata Sarmuji kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).

    Sarmuji mengatakan partainya berpandangan bahwa koalisi permanen itu setidaknya selama periode pemerintahan berjalan. Namun, kata dia, bisa saja koalisi permanen itu berlangsung hingga periode selanjutnya.

    “Tetapi koalisi permanen dalam pengertian kami tuh ya setidak-tidaknya itu satu periode penuh. Jadi, jalannya pemerintahan ini jadi stabil. Tetapi karena kita itu adatnya, kebiasaannya itu presiden hampir selalu dua periode, ya bisa saja koalisi permanen itu dimaknai sampai dua periode,” katanya.

    Lebih lanjut, Sarmuji mengatakan Prabowo juga belum mengelaborasi gagasan tersebut termasuk soal kepastian jangka waktunya. “Jadi kan kemarin memang belum dinyatakan oleh Bapak Presiden, koalisi permanen itu maknanya seperti apa,” katanya.

    Sebelumnya, Surya Paloh menanggapi keinginan Prabowo membentuk koalisi permanen. Paloh menyebut usulan itu masih perlu dikaji.

    “Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya, saya pikir itu amat memungkinkan,” kata Paloh menjawab pertanyaan wartawan setelah menghadiri HUT Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).

    Ditanya lebih lanjut pandangannya tentang usulan itu, Paloh menjawab diplomatis. Namun dia melempar pertanyaan tentang berapa lama waktu dari arti ‘permanen’ yang dimaksud Ketua Umum Partai Gerindra itu.

    “Kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu, kan pasti ada batas waktu ya. Apakah dua kali pemilu? Tiga kali pemilu? Empat kali pemilu? Lima kali pemilu dan sebagainya ya,” tuturnya.

    (fca/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Prabowo Teriakkan ‘Hidup Jokowi’, Ramai Muncul Pesan SBY: Jangan Ada Matahari Kembar

    Prabowo Teriakkan ‘Hidup Jokowi’, Ramai Muncul Pesan SBY: Jangan Ada Matahari Kembar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, meneriakkan yel yel “Hidup Jokowi” yang menjadi sorotan di media sosial.

    Awalnya, Prabowo mengatakan, dia berhasil karena kinerja Jokowi semasa memimpin sebagai Presiden ke-7 RI.

    Ini juga ucapan spesial sebagai tanda terima kasih yang mendalam kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), atas jasanya membantu dirinya menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    “Kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7,” kata Prabowo.

    “Tepuk tangannya kurang semangat. Semangat lagi. Hidup Jokowi!” teriak Prabowo menggelegar.

    Teriakan tersebut kemudian disambut lagu “Terima kasih, Bapak Jokowi” oleh para kader Gerindra.

    Menariknya, Jokowi yang hadir langsung melihat hal tersebut, memberikan senyum dan tersanjung.

    Di media sosial pun ramai yang membahas terkait hal ini dan dikaitkan dengan masa Pemerintahan saat ini.

    Sejumlah pegiat media sosial pun kembali meramaikan pesan sekaligus prinsip yang disampaikan oleh SBY ke Presiden Prabowo yang menjabat saat ini.

    SBY menegaskan, pada prinsipnya, dirinya menghormati posisi Prabowo sebagai presiden dan sebaliknya. 

    Namun pada intinya, SBY menegaskan tidak ada dualisme kepemimpinan di Indonesia.

    “Saya menghormati beliau, dan beliau hormati saya, dan falsafah saya, di Indonesia hanya ada satu matahari, Pak Prabowo tak boleh ada matahari kembar,” tegas SBY dalam pesannya itu.

    Dari pesan tersebut, banyak yang menghubungkan matahari kembar yang dimaksud mengarah ke mantan Presiden sebelumnya, Jokowi Widodo.

  • Pemberian Keris Prabowo ke Jokowi Diduga untuk Buang Sial

    Pemberian Keris Prabowo ke Jokowi Diduga untuk Buang Sial

    GELORA.CO – Saat puncak acara Peringatan Ulang Tahun Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 15 Februari 2025, ada momentum Presiden Prabowo Subianto memberikan sebilah keris emas kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.

    Banyak yang mulai menerka-nerka apa sebenarnya makna dibalik pemberian senjata khas tradisional Jawa tersebut.

    Keris emas yang diberikan Prabowo ke Jokowi tersebut dinamakan Kiai Garuda Yaksa –mirip dengan nama padepokannya di Hambalang– yang memiliki luk atau lekukan yang dihitung dari gagang keris ke atas berjumlah 13.

    Mantan Menpora Roy Suryo mengatakan, dipilihnya Kiai Garuda Yaksa ini tentu sudah merupakan pertimbangan tersendiri, karena memiliki makna simbolis yang kuat dalam budaya dan perpolitikan Indonesia. 

    Meski angka 13 sering disebut-sebut sebagai “angka sial”, sampai-sampai ada sebutan “celaka tiga belas”, “Friday the 13” hingga beberapa hotel menghilangkan lantai 13 dan menggantinya dengan “12A”, tetapi ternyata angka 13 ini yang dipilih Prabowo untuk jumlah lekukan keris yang diberikan ke Jokowi. 

    “Jadi apakah keris itu untuk buang sial?” kata Roy melalui keterangan tertulisnya, Minggu 16 Februari 2015.

    Karena bagaimana pun juga, lanjut Roy, Prabowo harus menerima warisan buruk dari rezim Jokowi selama periode 2014-2024 yang sampai-sampai mendapatkan penghargaan internasional berupa Finalis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

    “Namun kalau kita mau melihat secara filosofi positif, keris dengan lekukan 13 sering dikaitkan dengan kepemimpinan, kewibawaan, dan perlindungan,” kata Roy.

    Dalam tradisi Jawa, keris bukan sekadar senjata, tetapi juga lambang kekuatan spiritual dan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya. Apalagi nama “Garuda Yaksa” yang mencerminkan jiwa patriotic.

    Pemberian keris ini bisa juga dianggap sebagai simbol persatuan dan legitimasi kepemimpinan dimana Prabowo dan Jokowi pernah menjadi rival politik dalam beberapa Pilpres sebelumnya, tetapi sejak 2019, Prabowo mau bergabung dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. 

    “Jadi penyerahan keris Kiai Garuda Yaksa bukan sekadar seremoni, tetapi memiliki makna mendalam untuk menunjukkan penghormatan dari murid kepada gurunya,” kata Roy.

  • Kantongi KTA, Bobby Nasution Tunggu Arahan untuk Jabatannya di Gerindra – Halaman all

    Kantongi KTA, Bobby Nasution Tunggu Arahan untuk Jabatannya di Gerindra – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur terpilih Sumatera Utara, Bobby Nasution, memastikan dirinya sudah resmi menjadi kader Partai Gerindra.

    Bobby menyebut dirinya sudah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Gerindra yang diberikan langsung oleh Ketua Umum Prabowo Subianto.

    “Ya, KTA-nya kemarin sudah secara simbolis diberikan Bapak Ketua Umum kepada kami, gubernur terpilih,” kata Bobby seusai menjalani pemeriksaan kesehatan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Minggu (16/2/2025).

    Namun, menantu Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi ini enggan menyebut jabatan apa yang akan diembannya.

    “Ya, nanti kita tunggu petunjuk dan arahan,” ujar Bobby.

    Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa partainya telah memberikan KTA kepada beberapa kepala daerah terpilih.

    Mereka di antaranya Gubernur Jawa Tengah (Jateng) terpilih, Irjen (Purn) Ahmad Luthfi, dan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka.

    “Sudah dapat KTA, sudah jadi anggota Gerindra,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Selain mereka, Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution, juga telah diberikan KTA oleh Prabowo.

    KTA tersebut diberikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Padepokan Garuda Yaksa, kompleks kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Jabar), pada Kamis (13/2/2025).

  • Dinyatakan Normal Usai Cek Kesehatan, Bobby Nasution dan Ahmad Luthfi Siap Retret di Magelang – Page 3

    Dinyatakan Normal Usai Cek Kesehatan, Bobby Nasution dan Ahmad Luthfi Siap Retret di Magelang – Page 3

    Gubernur Sumatera Utara (Sumut) terpilih, Bobby Nasution juga memastikan bahwa seluruh program yang dijanjikan selama masa kampanye akan tetap berjalan meskipun ada efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.

    “Berjalan. Saya Pastikan bisa berjalan,” kata dia, di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).

    Politikus Gerindra ini menjelaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan stake holder terkait, sama seperti yang dia lakukan saat menjabat sebagai Wali Kota Medan.

    “Ya kita koordinasi selama ini, sejauh ini juga yang kita lakukan selama saya jadi walikota medan, saya juga selalu koordinasi,” ujarnya.

    Bobby menegaskan, adanya kebijakan efisiensi anggaran tidak akan membuat programnya tersendat. Dia mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan semuanya untuk menghadapi kebijakan tersebut.

    “Kemarin juga dengan provinsi, pak PJ Gubernur juga sudah menyampaikan terkait efisiensi, jadi kita sudah persiapkan semuanya,” imbuh dia.

    Senada, Gubernur Jawa Tengah terpilih Ahmad Luthfi mengaku, pihaknya membentuk tim transisi ditengah kebijakan efisiensi yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto.

    Diamenjelaskan, tim transisi juga dibentuk dalam rangka percepatan di daerah Jawa Tengah.

    “Efisiensi terutama transfer daerah sudah kita bicarakan, kita punya tim transisi sudah kita bentuk jadi tim transisi kita dalam rangka percepatan daerah jateng sudah,” kata Luthfi, di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).

    Dia pun meyakini, usai dilantik pada 20 Febuari 2025, pihaknya bisa langsung menjalankan program-program di Jawa Tengah.

    “Dan saya yakin pada saat nanti teritung mulai tanggal 20 kita sudah running terkait dengan program-program dalam rangka integrasi dengan pemerintah pusat maupun kolaborasi di pemerintahan di wilayah Jawa Tengah,” imbuhnya.

     

     

     

    Reporter: Alma Fikhasari

    Sumber: Merdeka.com

  • Resmi Terima KTA Gerindra, Ahmad Luthfi: Prinsipnya Loyalitas ke Pak Prabowo

    Resmi Terima KTA Gerindra, Ahmad Luthfi: Prinsipnya Loyalitas ke Pak Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi mengakui dirinya memang sudah menjadi kader Gerindra saat maju dalam kontestasi Pilkada Jawa Tengah 2024.

    Bahkan dia menuturkan Partai Gerindra adalah partai pertama yang mendorong dan mengusungnya untuk maju dalam hajat rakyat lima tahunan itu. 

    “Saya daftar [Pilkada] sudah menjadi kader Gerindra. Pertama saya daftar untuk masuk politik yang mengusung dan mendorong pelaksanaan Pilkada di wilayah Jawa Tengah adalah Gerindra, sampai kemarin kita mendapatkan kartu anggota,” ujarnya seusai menjalani pemeriksaan kesehatan, di Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2025).

    Kendati demikian, eks Kapolda Jawa Tengah (Jateng) ini enggan membeberkan apakah ada jabatan khusus yang diembannya di Partai Gerindra atau tidak.

    Dia hanya menyebut bahwa dirinya adalah anggota Gerindra dan dirinya siap menjalani apapun penugasan yang diberikan oleh Ketua Umum sekaligus Presiden RI, yakni Prabowo Subianto.

    “Pokoknya anggota Gerindra. Prinsip kita loyalitas kepada Pak Presiden dalam hal ini Bapak Prabowo. Saya dikasih apapun siap,” ujarnya.

    Luthfi juga menampik adanya arahan khusus dari Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dia hanya mengemukakan semuanya cukup mengalir apa adanya.

  • Harusnya Teriak ‘Hidup Rakyat’ Bukan ‘Hidup Jokowi’

    Harusnya Teriak ‘Hidup Rakyat’ Bukan ‘Hidup Jokowi’

    GELORA.CO – Seruan ‘Hidup Jokowi’ yang diteriakkan Presiden RI Prabowo Subianto, dalam perayaan HUT ke-17 Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Sabtu 15 Februari 2025, menimbulkan beragam tafsir.

    Pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih Prabowo atas dukungan Jokowi selama ini. Namun di sisi lain juga memunculkan pertanyaan besar di tengah maraknya tuntutan ‘Adili Jokowi’ yang disuarakan sebagian rakyat di sejumlah daerah.

    Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa seruan Prabowo tersebut bukan sekadar ungkapan spontan, melainkan mencerminkan adanya dinamika politik yang lebih dalam. 

    Menurutnya, seruan itu bisa jadi merupakan upaya membungkus citra Jokowi agar tidak semakin terpuruk akibat berbagai kritik yang diarahkan kepadanya. 

    “Bukankah kedudukan Presiden Prabowo itu harusnya lebih memperhatikan rakyat? Kenapa tidak bilang ‘Hidup Rakyat’ atau ‘Hidup Masa Depan’?” kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Minggu 16 Februari 2025.

    Penyataan Prabowo ini menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah seruan ‘Hidup Jokowi’ tanda Prabowo masih bergantung pada pengaruh Jokowi? Ataukah ini justru strategi untuk meredam kritik terhadap pemerintahan sebelumnya?

    “Dalam politik selalu ada dua sisi itu, sisi yang dimanis-maniskan karena ada yang memang sudah pahit untuk ditutupi kan, itu yang terjadi,” pungkas Rocky.

  • Kritikan Kabinet Presiden Prabowo yang Disebut Gemuk, Ardianto Satriawan: Isinya Beban Jual Beli Politik

    Kritikan Kabinet Presiden Prabowo yang Disebut Gemuk, Ardianto Satriawan: Isinya Beban Jual Beli Politik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu akademisi, Ardianto Satriawan menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait kabinetnya saat ini.

    Kabinet Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini dinilai dan banyak dikritik terlalu gemuk. Dan hal ini ini mendapatkan respon langsung.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto

    menjawab kritik-kritik tersebut lewat pidatonya di Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra.

    Dalam pidatonya, Prabowo juga menanggapi kritik terhadap kabinet yang dinilai sejumlah pihak sebagai kabinet gemuk. Ia menanggapinya dengan satire.

    Tidak gamblang, Prabowo mulanya menyebut ada orang pintar yang menganggap kabinetnya gemuk.

    “Ada Orang-orang pinter itu bilang kabinet ini kabinet gemuk. Terlalu besar,” kata Prabowo.

    Lalu ia melanjutkan seolah berbisik.

    “Ndasmu,” ucapnya.

    Hal ini kemudian mendapatkan banyak respon di media sosial. 

    Akademi Ardianto Satriawan lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya kembali cuitan lama dari Presiden Prabowo terkait kabinet.

    “Dengan pilih @Gerindra: Saudara buka jalan terbentuknya sebuah kabinet yang 100% anggotanya terpilih karena kemampuan, bukan deal politik,” tulis Presiden Prabowo dicuitan lamanya itu.

    Hal ini pun direspon oleh pria yang berprofesi sebagai dosen itu dengan menyebut kabinet saat ini gemuk.

    Ia juga melempar sindiran dengan menyebut penjabat yang berada di dalam kabinet isinya beban yang jual beli politik.

    “Tapi bikin kabinet gemuk. Isinya beban jual beli politik,” tulis Ardianto dikutip Minggu (16/2/2025).