partai: Gerindra

  • Menkum Klaim Telah Teken Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos

    Menkum Klaim Telah Teken Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos

    loading…

    Menkum Supratman Andi Agtas menghadiri rapat kerja (raker) Komisi XIII DPR RI di ruang rapat Komisi XIII DPR RI, Gedung Nusantara II DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025). FOTO/ACHMAD AL FIQRI

    JAKARTA Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengaku telah meneken dokumen ekstradisi Paulus Tannos , buronan kasus dugaan korupsi KTP elektronik, yang ditangkap di Singapura.

    Hal itu diungkapkan Supratman dalam rapat kerja (raker) Komisi XIII DPR RI di ruang rapat Komisi XIII DPR RI, Gedung Nusantara II DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

    Mulanya, Supratman menyampaikan, pihaknya telah berkomunikasi dengan seluruh aparat penegak hukum baik KPK, Kejaksaan RI hingga Polri untuk melengkapi dokumen ekstradisi Paulus Tannos.

    “Terkait tugas otoritas pusat yang ada di Ditjen AHU terutama permintaan ekstradisi atas nama inisial PT (Paulus Tannos). Alhamdulillah kemarin komunikasi kami dengan seluruh APH baik KPK, Kejagung dan Polri, kami bersama-sama sekua untuk melengkapi dokumen supaya secepatnya,” ucap Supratman dalan rapat.

    Lantas, politisi Partai Gerindra itu menegaskan, dokumen permohonan ekstradisi Paulus Tannos akan segera rampung. Bahkan, ia mengaku telah meneken dokumen permohonan ekstradisi buronan kasus dugaan korupsi KTP elektronik itu.

    “Dan alhamdulillah kemarin harusnya sih dokumennya insya Allah sesegera mungkin. Saya juga sudah mendatangani surat untuk permintaan ekstradisi yang bersangkutan,” terang Supratman.

    Sebelumnya, Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas menyebut dokumen ekstradisi buronan kasus E-KTP Paulus Tannos bisa selesai pada pekan depan. Diketahui, saat ini Paulus Tannos berada di Singapura.

    Supratman menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan seluruh aparat penegak hukum dalam rangka menyiapkan seluruh dokumen ekstradisi tersebut.

    “Saya yakin dan percaya minggu depan kemungkinan besar dokumen itu bisa diselesaikan,” kata Supratman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

    (abd)

  • Wacana Koalisi Permanen, PDIP Ingatkan Politik Sangat Dinamis – Page 3

    Wacana Koalisi Permanen, PDIP Ingatkan Politik Sangat Dinamis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengusulkan wacana koalisi permanen pada acara puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra. Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat menilai, wacana KIM permanen tersebut menurutnya akan diuji oleh waktu.

    “Kita akan lihat apakah semua partai konsisten, empat tahun lagi, mengusung Prabowo di Pilpres 2029,” kata Djarot saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2025).

    Sebab, kata Djarot, politik sangat dinamis sehingga arah politik bisa secara cepat dan tiba-tiba berubah.

    “Politik sangat dinamis, dan kita serahkan kepada rakyat yang punya kedaulatan tertinggi,” kata dia.

    Saat ditanya apakah koalisi permanen akan menutup capres lain untuk bisa maju berlaga di Pilpres 2029, Djarot menyatakan mustahil hal tersebut terjadi. “Hampir mustahil kalau Pilpres hanya diikuti calon tunggal,” ujarnya.

    Sementara itu, politikus PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan usulan Prabowo tersebut sah-sah saja. “Yang namanya usulan baik-baik saja. Tergantung pada partai-partai yang berada dalam kelompok yang menamakan dirinya koalisi tersebut,” kata Andreas.

    Sebelumnya, wacana koalisi permanen berhembus usai pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025. Hingga puncak Hari Ulang Tahun atau HUT ke-17 Gerindra, sejumlah tokoh partai pun masih mengulas hal tersebut.

    Menteri ESDM yang juga Ketua Umum (Ketum) Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan, kado spesial di HUT Gerindra adalah dukungan penuh dari partainya untuk Prabowo.

    “Dalam koalisi ini, yang kemarin didengungkan atau digagas oleh Pak Presiden Prabowo untuk koalisi permanen yang kursinya 80 persen lebih. Saya kira ini strategi yang bagus dalam memperkokoh untuk mendukung Indonesia Emas,” tutur Bahlil di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

  • Bongkar Kasus CSR BI, Tenaga Ahli DPR-Ketua Yayasan Dipanggil KPK

    Bongkar Kasus CSR BI, Tenaga Ahli DPR-Ketua Yayasan Dipanggil KPK

    GELORA.CO -Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mengusut kasus dugaan korupsi dana sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia dengan memanggil saksi-saksi.

    Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pada Senin 17 Februari 2025, tim penyidik memanggil 2 orang sebagai saksi.

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih,” kata Tessa kepada wartawan, Senin siang, 17 Februari 2025.

    Kedua orang saksi yang dipanggil adalah Devi Yulianti selaku tenaga ahli mantan anggota Komisi XI DPR, dan Jadi selaku Ketua Yayasan Al Munaroh Sembung Panongan tahun 2022-sekarang.

    Dalam perkara ini, tim penyidik telah menggeledah rumah anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Heri Gunawan di Jalan Pelikan 1 Blok U7 nomor 9 RT.04/07, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan pada Rabu malam, 5 Februari 2025 hingga Kamis dinihari, 6 Februari 2025.

    Dari sana, tim penyidik mengamankan bukti barang bukti elektronik berupa handphone, dokumen, surat, dan catatan-catatan.

    Sebelumnya pada Jumat 27 Desember 2024, tim penyidik juga telah memeriksa Heri Gunawan sebagai saksi. Selain itu di hari yang sama, tim penyidik juga memeriksa Satori selaku anggota DPR Fraksi Partai Nasdem.

    Pada Senin 16 Desember 2024, tim penyidik telah melakukan penggeledahan di kantor BI, salah satunya ruang kerja Gubernur BI, Perry Warjiyo. Selanjutnya pada Kamis, 19 Desember 2024, tim penyidik melanjutkan upaya paksa penggeledahan di salah satu ruangan di direktorat OJK.

    Dari kedua tempat itu, tim penyidik mengamankan dan menyita barang bukti elektronik (BBE) dan beberapa dokumen yang diduga berkaitan dengan perkara

  • Tanpa Syarat, PAN Siap Dukung Prabowo Keempat Kalinya

    Tanpa Syarat, PAN Siap Dukung Prabowo Keempat Kalinya

    GELORA.CO -Partai Amanat Nasional (PAN) senang dan menyambut antusias deklarasi Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2029 mendatang. 

    Wakil Ketua Umum PAN Eddy Soeparno mengatakan, PAN loyal pada Prabowo dengan dukungan di 3 Pilpres terakhir. Dukungan ini, PAN akan melanjutkan untuk kali keempat, 

    “Kami menyambut gembira deklarasi Presiden Prabowo, PAN siap mendukung beliau untuk ke 4 kalinya dalam Pilpres 2029 mendatang,” tegas Eddy kepada wartawan, Senin 17 Februari 2025.

    Bagi Eddy, dukungan kepada Prabowo memiliki dasar yang kuat yakni komitmen kerakyatan untuk memastikan no one is left behind atau tidak ada rakyat yang ditinggalkan.

    Sambungnya, dalam 100 hari pemerintahannya, komitmen kerakyatan Prabowo diwujudkan dalam kebijakan yang nyata. Kebijakan tersebut antara lain menghapus utang UMKM dan Nelayan sekaligus mengangkat menteri khusus untuk menangani UMKM,”

    “Kita juga menyaksikan ketika usaha UMKM terancam karena pengecer tidak bisa menjual LPG 3kg, Pak Prabowo bergerak cepat merespons dan berpihak sepenuhnya kepada pengecer yang sebagian besar adalah UMKM,” lanjutnya. 

    Ketika dikonfirmasi lebih lanjut apakah ada persyaratan khusus dari PAN untuk mendukung Prabowo, Eddy menyampaikan dukungan sepenuhnya tanpa syarat. 

    “Tidak ada persyaratan khusus tapi kalau kader PAN diajak tentu kita bersyukur sekali,” pungkasnya.

  • 4
                    
                        Setelah Mayor Teddy, Kini Prabowo Sendiri yang Tegur Paspampres
                        Nasional

    4 Setelah Mayor Teddy, Kini Prabowo Sendiri yang Tegur Paspampres Nasional

    Setelah Mayor Teddy, Kini Prabowo Sendiri yang Tegur Paspampres
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo
    Subianto juga menegur sendiri anggota Pasukan Pengamanan Presiden (
    Paspampres
    ), setelah sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab)
    Mayor Teddy
    Indra Wijaya viral karena menegur Paspampres.
    Momen Prabowo menegur Paspampres itu terjadi dalam acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-17 Gerindra di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 15 Februari 2025.
    Semua berawal saat ribuan kader Partai Gerindra berebut bersentuhan langsung dengan Prabowo.
    Para kader yang berada di bawah panggung berusaha menyalami Prabowo yang baru saja tiba di lokasi.
    Prabowo pun meladeni kader-kader Gerindra yang ingin bersalaman.
    Ketika itu, Prabowo tampak diapit dan dikawal para Paspampres di samping kiri dan kanannya.
    Hanya saja, Prabowo terlihat ingin lebih leluasa berinteraksi dan berjabat tangan dengan para kadernya.
    Walhasil, Prabowo tampak menghalau dan meminta Paspampres tidak menghalang-halangi dirinya yang sedang bersalaman dengan kader Gerindra.
    Setelahnya, pengawalnya itu pun sedikit menjauh dari Prabowo yang sedang bertemu dengan para kadernya.
    Beberapa hari sebelumnya, Mayor Teddy sempat tersorot kamera saat menegur anggota Paspampres yang memayungi Presiden Prabowo Subianto di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Selasa, 11 Februari 2025, malam.
    Momen ini terjadi saat Prabowo hendak menyambut kedatangan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan dan istri, Emine Erdogan.
    Berdasarkan tayangan YouTube Sekretariat Presiden, mulanya Prabowo dan Teddy berjalan berdampingan menuju landasan pesawat Presiden Turkiye di Lanud Halim Perdanakusuma, untuk menyambut Erdogan.
    Anggota Paspampres berkemeja putih lengan panjang mengikuti di belakang sembari memayungi Prabowo.
    Setelah beberapa langkah, Teddy menengok ke belakang sambil mengucapkan “enggak usah” dan memberikan isyarat kepada anggota Paspampres itu.
    Dengan sigap, anggota Paspampres tersebut langsung berhenti dan menutup payungnya.
    Kemudian, anggota tersebut menyerahkan payung hitam itu ke rekannya dan kembali bertugas mengawal Presiden Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Ngomong Ndasmu Tanggapi Kritik Kabinet Gemuk, Fedi Nuril Sebut Bocah: Gue Malu

    Prabowo Ngomong Ndasmu Tanggapi Kritik Kabinet Gemuk, Fedi Nuril Sebut Bocah: Gue Malu

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang bilang ndasmu menuai kritik. Dianggap tidak layak.

    Salah satunya diungkapkan artis kondang, Fedi Nuril. Ia mengaku malu dengan kelakuan orang nomor satu di Indonesia itu.

    Fedi bahkan menyebut Ketua Umum Partai Gerindra itu bocah. Padahal, kata Fedi, umurnya sudah 73 tahun.

    “Gue malu Presiden RI yang sudah berumur 73 tahun berpidato menggunakan gestur ala bocah,” kata Fedi dikutip dari unggahannya di X, Senin (17/2/2025).

    Fedi tidak hanya mempersoalkan kata Ndasmu. Ia juga menyoroti kaya lain yang dinilainya berlebihan.

    “Nye…nye…nye (“terlalu besar”) dan ngomong, “ndasmu”,” ucapnya.

    Di sisi lain, Fedi juga menyentil sejunlah hadirin di tempat itu. Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang tertawa.

    “Di ruangan itu reaksinya banyak yang ketawa pula,” pungkasnya.

    Pernyataan dimaksud Fedi, saat Prabowo pidato di Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra. Di dalam pidato itu, Prabowo menanggapi kritik terhadap kabinet yang dinilai sejumlah pihak gemuk.

    Tidak gamblang, Prabowo mulanya menyebut ada orang pintar yang menganggap kabinetnya gemuk.

    “Ada Orang-orang pinter itu bilang kabinet ini kabinet gemuk. Terlalu besar,” kata Prabowo.

    Lalu ia melanjutkan seolah berbisik.

    “Ndasmu,” ucapnya.

    Pegiat Media Sosial bercentang biru, Cak Khum menyoroti laku Prabowo itu. Ia menyoal hal tersebut.

    “Presiden kok kerjaannya Curhat, kalau nggak gitu omon-omon tok,” kata Cak Khum dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (15/2/2025).

    Acara HUT Gerindra yang digelar di Sentul, Bogor hari ini, Sabtu (15/2/2025) itu ditayangkan di YouTube resmi Partai Gerindra.

  • Prabowo Tawarkan Koaliasi Permanen ke KIM Plus, PSI: Penting dan Dibutuhkan

    Prabowo Tawarkan Koaliasi Permanen ke KIM Plus, PSI: Penting dan Dibutuhkan

    FAJAR.CO,ID, JAKARTA — Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo memberi komentar terkait tawaran Presiden Prabowo Subianto soal koalisi permanen.

    Menurutnya, ini adalah langkah penting dan dibutuhan untuk saat ini. Apalagi mendukung visi dari Pemerintahan.

    “Koalisi permanen penting dan dibutuhkan untuk mendukung visi jangka panjang pemerintahan,” tulisnya dicuitan akun X pribadinya dikutip Senin (17/2/2025).

    Satu alasan kuat ia mendukung adanya koaliasi permanen ini agar ke depannya tidak terjadi pergantian visi dan kebijakan di tengah jalan.

    Karena pergantian-pergatian seperti ini bisa menjadi penghambat pembangunan dan kemanjuan menurutnya.

    “Agar tidak terjadi gonta-ganti visi dan kebijakan di tengah jalan yang akan menghambat pembangunan dan cita-cita kemajuan,” tuturnya.

    Sebelumnya, Prabowo Subianto mengajukan ide pembentukan koalisi permanen pada silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

    Kemudian, ide tersebut kembali mengemuka dalam acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra pada 15 Februari 2025.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Ternyata, Jokowi Pernah Bicara soal Angka 8 yang Identik dengan Prabowo Subianto

    Ternyata, Jokowi Pernah Bicara soal Angka 8 yang Identik dengan Prabowo Subianto

    Bisnis.com, JAKARTA – Prabowo Subianto mengatakan bahwa angka 8 menjadi tanda dirinya menjadi Presiden Republik Indonesia (RI).

    “Saya mungkin ditakdirkan untuk menjadi Presiden ke-8,” kata Prabowo di arena HUT Gerindra ke-74, Bogor, Sabtu (15/2/2025).

    Menurutnya, angka 8 menjadi “keramat” bagi dirinya, yang dimulai saat ia diberikan sandi 08 saat menjadi anggota tentara aktif.

    Kemudian keberuntungan angka 8 juga terlihat saat ia terpilih dan dilantik menjadi presiden. Penjelasannya dari 2024 terdapat angka 2,2 dan 4. Alhasil, jika ditambahkan bakal berjumlah 8.

    “2 Ditambah 2 tambah 4 [jadi] 8. Bukan aku yang atur loh, saya enggak bisa pilih tanggal kan. Bukan kita atur, ini sudah tondo-tondo,” tandasnya.

    Ternyata, keterkaitan angka 8 dengan Prabowo juga pernah disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri acara Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra ada Agustus 2024.

    “Dahulu saya sering bertanya-tanya mengapa Pak Prabowo selalu dikaitkan dengan 8? Mula-mula saya tidak tahu. Ternyata setelah saya pikir-pikir sepertinya memang betul bahwa 8 itu memang identik dengan Bapak Prabowo,” kata Jokowi yang saat itu masih menjabat presiden, dikutip dari Antara.

    Jokowi pun mengatakan bahwa angka 8 juga menjadi tanda keberlanjutan karena tidak adanya garis putus.

    “Berarti 8 memang angka yang mencerminkan keberlanjutan. Itu secara spiritual. Dan juga bisa jadi 8 itu angka keberuntungan Bapak Prabowo. Dan selama 5 tahun ke depan, akan memimpin upacara HUT Kemerdekaan Indonesia, yang tahun depan ke-80. Tahun depannya lagi 81. Tahun depannya lagi 82. Tahun depannya lagi 83 dan selanjutnya 84, dan selanjutnya. Semuanya memakai angka 8,” katanya.

  • Prabowo Didorong Gerindra Maju Pilpres 2029, Ini Kata PKS

    Prabowo Didorong Gerindra Maju Pilpres 2029, Ini Kata PKS

    loading…

    Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, Prabowo Subianto tak melanggar UU bila maju kembali sebagai capres di Pilpres 2029. FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didorong kembali maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2029. Permintaan itu disampaikan kader dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Kamis (13/2/2025).

    Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, mendorong Prabowo Subianto kembali maju di Pilpres 2029 merupakan hak Partai Gerindra. Apalagi, ia menilai, Prabowo tak melanggar UU bila maju kembali sebagai Capres 2029.

    “Selain tidak ada UU yg dilanggar, apalagi beliau mendapatkan kepercayaan secara aklamasi dikukuhkan kembali sebagai Ketua Umum artai Gerindra (2025-2030),” kata HNW saat dihubungi, Senin (17/3/2025).

    Wakil Ketua MPR ini mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto di atas Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat presiden. Menurutnya, hal itu menjadi modal bagi Prabowo maju di Pilpres 2029.

    “Dalam 100 hari pertama beliau Pak PS (Prahowo Subianto) mendapatkan kepuasan publik yang jauh lebih tinggi dari Jokowi ketika awal jadi Presiden. Modal besar yang sudah Presiden PS dapat itu mestinya akan beliau pertahankan,” katanya

    “Bahkan mestinya ditingkatkan, agar kepuasan publik itu semakin menjadi ‘modal’ untuk dapat melaksanakan janji2 kampanye dan ketentuan Konstitusi, agar dapat kembali memenangkan pilihan Rakyat dalam Pilpres 2029,” imbuhnya.

    Saat disinggung kans PKS mendukung Prabowo pada 2029, HNW tak menjawab. Ia hanya mengatakan, PKS tengah fokus sukseskan program Prabowo saat ini. “Fokus PKS sekarang ikut menyukseskan program-program prorakyat yang dijanjikan dalam kampanye oleh Presiden Prabowo,” katanya.

    (abd)

  • Viral Pembacaan Pancasila di HUT Gerindra Diduga Lompat Sila, Jhon Sitorus: Ini Masalah Serius, Seolah-olah Barang Mainan

    Viral Pembacaan Pancasila di HUT Gerindra Diduga Lompat Sila, Jhon Sitorus: Ini Masalah Serius, Seolah-olah Barang Mainan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Jhon Sitorus mendadak menyemprot Partai Gerindra setelah menemukan kejanggalan dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 partai tersebut.

    Jhon menyoroti momen saat salah satu kader Gerindra, Rahmat Mirzani, membacakan Pancasila, tetapi diduga melewatkan sila keempat.

    “Gerindra tidak hafal Pancasila?,” ujar Jhon di X @JhonSitorus_18 (16/2/2025).

    Dikatakan Jhon, pada YouTube Gerindra tepat menit 36:49, Rahmat Mirzani yang didapuk sebagai pembaca Pancasila tidak membacakan sila keempat.

    “Lompat dari sila ke-3 langsung ke sila ke-5. Jadi, dalam video tersebut, sila ke-4 hilang,” tukasnya.

    Ia menilai insiden ini bukan hal yang bisa dianggap sepele, mengingat acara tersebut disiarkan langsung di kanal YouTube resmi Partai Gerindra.

    “Saya tidak tahu apakah ada gangguan teknis, tetapi acara HUT-17 Gerindra tersebut disiarkan langsung di YouTube Gerindra, artinya tidak mungkin ada pemotongan video,” cetusnya.

    Jhon pun mempertanyakan bagaimana sebuah partai politik sebesar Gerindra bisa melakukan kesalahan seperti ini dalam momen pentingnya.

    “Jika benar tidak ada pemotongan video, ini masalah serius,” imbuhnya.

    Jhon mengaku tidak habis pikir jika benar bahwa Pancasila diperlakukan seolah-olah barang mainan.

    “Bagaimana mungkin Pancasila seolah-olah barang mainan?,” kuncinya.

    Dalam video yang diunggah Jhon, Rahmat Mirzani nampak memimpin pembacaan Pancasila kemudian diikuti oleh seluruh hadirin.

    “Satu, ketuhanan yang maha esa. Dua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga, persatuan Indonesia. Lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucap Rahmat diikuti oleh seluruh hadirin.