partai: Gerindra

  • Tingkatkan layanan publik, Fraksi Partai Gerindra dukung penerapan SPBE

    Tingkatkan layanan publik, Fraksi Partai Gerindra dukung penerapan SPBE

    Foto: Musthofa/Radio Elshinta

    Tingkatkan layanan publik, Fraksi Partai Gerindra dukung penerapan SPBE
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Februari 2025 – 20:52 WIB

    Elshinta.com – Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendukung penuh penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk meningkatkan kualitas  layanan publik. 

    Juru bicara Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Sumbar, Ade Putra mengatakan, dengan adanya sistem pemerintahan berbasis elektronik, diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan dengan lebih cepat, transparan, dan akuntabel.

    “Saat ini, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola pemerintahan bukan lagi menjadi suatu pilihan, tapi sudah menjadi suatu keharusan,” kata Ade Putra saat menyampaikan pandangan umum fraksi, Selasa (25/2), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa.

    DPRD Provinsi Sumbar tengah membahas Ranperda tentang SPBE. Pembahasan Ranperda tersebut saat dalam tahap kedua, setelah Gubernur Sumbar menyampaikan nota pengantar Ranperda SPBE Senin 10 Februari 2025. DPRD Provinsi Sumbar Selasa 25 Februari 2025 hari ini menggelar rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi terhadap Ranperda tentang SPBE. 

    Fraksi Partai Gerindra dalam pandangan umum fraksi menyampaikan, SPBE merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE. Hal ini seperti yang tertuang pada Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. 

    “SPBE ditujukan untuk untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya. Tata kelola dan manajemen sistem pemerintahan berbasis elektronik secara daerah juga diperlukan untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik,” sebut Ade Putra. 

    Fraksi Partai Gerindra mendorong pemerintah daerah perlu melakukan upaya lebih untuk memastikan bahwa seluruh daerah memiliki akses yang memadai terhadap infrastruktur TIK, termasuk jaringan internet yang stabil dan cepat. Hal ini perlu dipastikan mengingat, kesiapan infrastuktur menjadi salah satu tantangan dalam implementasi SPBE. 

    “Saat ini sama-sama kita ketahui, masih ada beberapa daerah yang memiliki keterbatasan dalam akses internet dan infrastruktur TIK. Mohon tanggapan Saudara Gubernur terhadap hal ini. Dan kami juga Mohon penjelasan rinci, bagaimana infrastruktur TIK kita di Sumatera Barat, apakah sudah cukup memadai atau belum dan bagaimana langkah mengatasinya,” ujar Ade.

    Ade Putra menyebutkan, penerapan SPBE akan memerlukan Sumber Daya Manusia yang mumpuni, agar bisa memanfaatkan sistem dengan optimal. 

    “Menurut hemat kami di Fraksi Partai Gerindra, pemerintah perlu menyediakan program pelatihan yang komprehensif dan berkelanjutan bagi aparatur pemerintah, untuk memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan dalam mengoperasikan SPBE. Mohon penjelasannya terkait langkah Pemerintah Provinsi untuk melakukan peningkatan kapasitas SDM di bidang ini,” kata Ade. 

    Disamping itu, Fraksi Partai Gerindra berpandangan perlunya pengembangan platform digital yang inovatif untuk mendukung implementasi SPBE. Teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI), ataupun analitik data untuk diterapkan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan pemerintah. 

    Terkait keamanan data, menjadi perhatian utama dalam penerapan SPBE. Fraksi Partai Gerindra menekankan pentingnya perlindungan data pribadi dan informasi sensitif dalam sistem elektronik. Pemerintah harus mengadopsi standar keamanan yang tinggi dan melakukan pelatihan bagi aparatur pemerintah untuk mengelola dan melindungi data dengan baik. 

    Ade Putra mengatakan, penerapan SPBE akan meningkatkan daya saing daerah dengan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi investasi dan usaha. Sistem yang efisien dan transparan akan menarik lebih banyak investor dan pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah.

    Maka dari itu, pemerintah perlu mempromosikan penerapan SPBE sebagai bagian dari strategi pengembangan ekonomi daerah dan memberikan insentif bagi investor yang mendukung keberlanjutan dan inovasi teknologi. 

    “Fraksi Partai Gerincdra berharap, penerapan SPBE dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan administrasi pemerintahan. Proses birokrasi yang selama ini memakan waktu dan biaya banyak, dapat dipangkas dengan adanya sistem elektronik yang terintegrasi,” kata Ade. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Prabowo: Saya Baru 100 Hari Menjabat, Disuruh Nyapres

    Prabowo: Saya Baru 100 Hari Menjabat, Disuruh Nyapres

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengaku tidak ingin memenuhi permintaan berbagai pihak untuk maju di Pilpres 2029 bila pemerintahan yang dia pimpin pada saat ini tak menorehkan prestasi.

    “[Saya] Baru 100 hari kerja, sudah disuruh nyapres. Tapi saya katakan, kalau tahun keempat saya mengabdi dan saya kecewa dengan prestasi saya, saya tidak akan maju tahun 2029,” tegas Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (25/2/2024) malam.

    Kendati menerima dukungan, Prabowo bakal tetap mengedepankan penilaian publik. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan malu pada rakyat bila harus ‘nyapres’ tanpa mencatatkan performa gemilang pada kabinetnya sekarang.

    “Saya malu sama rakyat indonesia, untuk apa? Kalau tidak mampu, lebih baik saya hormat,” ucapnya

    Selain menyampaikan sejumlah pandangan, Prabowo turut menyampaikan rasa sukacita atas terpilihnya kembali Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. 

    “Selamat atas terpilihnya kembali saudara Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketum Partai Demokrat untuk 5 tahun yang akan datang,” kata Prabowo.

  • PDIP Curiga Ada Pihak yang Ingin Hubungan Megawati-Prabowo Retak

    PDIP Curiga Ada Pihak yang Ingin Hubungan Megawati-Prabowo Retak

    GELORA.CO -Dicurigai ada pihak yang menginginkan hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto retak dengan melontarkan isu miring.

    Demikian diungkapkan Jurubicara DPP PDIP Ahmad Basarah dalam jumpa media di Gedung DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa malam, 25 Februari 2025.

    Basarah menegaskan bahwa hubungan Megawati dengan Prabowo tetap baik meskipun kepala daerah dari banteng tidak mengikuti program pembekalan dan orientasi atau retret di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

    “Alhamdulillah sampai dengan hari ini hubungan Ibu Megawati Soekarnoputri dan Pak Prabowo Subianto tetap baik-baik saja, meskipun kami menyadari dan merasakan ada pihak-pihak yang tidak ingin Ibu Megawati dan Pak Prabowo baik-baik saja,” kata Basarah 

    Basarah mengklaim Prabowo Subianto telah memahami dan mengetahui dinamika politik yang berkembang saat ini. Namun ia meyakini Prabowo dapat menjaga hubungan baik dengan Megawati.

    “Insya Allah Pak Prabowo sudah mengetahui situasi ini sehingga kami harapkan beliau juga dapat mengambil langkah-langkah untuk tetap menjaga hubungan baiknya dengan Ibu Megawati Soekarnoputri,” demikian Basarah.

    Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat instruksi bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang meminta kepala daerah PDIP menunda keberangkatan dan menjaga komunikasi dengan partai. 

  • Saat Prabowo Nyeletuk ‘Siapa Tahu Ada Presiden AHY’, Singgung Angka 9 PD

    Saat Prabowo Nyeletuk ‘Siapa Tahu Ada Presiden AHY’, Singgung Angka 9 PD

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menyinggung potensi Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi Presiden ke-6, tak menutup kemungkinan ada ‘Presiden AHY’.

    “Sekarang Mas AHY sekarang (usia) berapa? 45 ya? 46? Plus 25 (tahun 2050), ya baru 69, siapa tahu. Ada Presiden SBY, siapa tahu ada Presiden AHY, saya nggak tahu,” kata Prabowo dalam pidatonya di Kongres VI Demokrat di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).

    Prabowo lalu mencolek Wapres Gibran Rakabuming Raka yang duduk bersebelahan dengan AHY di acara Kongres ini. Prabowo mengatakan saat ini berdampingan bisa saja nanti bersaing.

    “Sekarang duduk berdampingan, nanti bisa bersaing ini dua orang ini,” sambung Prabowo kepada AHY dan Gibran yang disambut riuh para kader.

    Prabowo mengatakan tidak masalah adanya persaingan. Asalkan, asalkan siapapun yang menang nantinya bersatu kembali.

    “Nggak apa-apa, bersaing itu baik, siapa nomor 1 ajaklah nomor 2, ajaklah nomor 3, iya kan?” ujar Prabowo.

    Prabowo lalu mengungkit Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang pernah mengalahkannya dua kali dalam pilpres. Namun, setelah Pilpres selesai Jokowi justru mengajaknya bergabung.

    “Pak Jokowi ngalahin saya, saya mau bilang ngalahin gue, nggak enak ada wartawan, Presiden Indonesia nggak boleh bicara kayak gitu, ngalahin saya dua kali, iya kan,” ujarnya.

    “Aku dikalahkan tapi beliau ngajak saya masuk, masuk juga gue, eh sori masuk juga saya, maaf, Pak SBY ini,” canda Prabowo.

    Presiden ke-8 RI itu kemudian menyinggung Gerindra dan Prabowo yang identik dengan angka 8. Dia menyebut Demokrat juga identik dengan angka 9.

    “Jadi di Gerindra dan Prabowo angka, angka keramat adalah 8, kalau saya lihat di Demokrat ini 9,” kata Prabowo disambut riuh kader Demokrat.

    “Hari ini tanggal 25 ya, 2 tambah 5, 7, bulan Februari kan, 7 tambah 2, 9 tahun 2025. 2025, 9 kan, 9 tambah 9, 18, benar? 1 tambah 9?” kata Prabowo dijawab 9 oleh kader Demokrat.

    (eva/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hadiri Kongres VI Demokrat, Prabowo: Yang Melihat Indonesia Gelap Itu Siapa? – Halaman all

    Hadiri Kongres VI Demokrat, Prabowo: Yang Melihat Indonesia Gelap Itu Siapa? – Halaman all

    Ketika berpidato saat penutupan Kongres VI Demokrat, Presiden Prabowo Subianto menyinggung tagar Indonesia Gelap yang banyak beredar di media sosial.

    Tayang: Selasa, 25 Februari 2025 23:04 WIB

    Kompas Tv

    PRABOWO SUBIANTO – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (25/2/2025) malam. Presiden Prabowo Subianto menyinggung tagar Indonesia Gelap yang banyak beredar di media sosial. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyinggung tagar Indonesia Gelap yang banyak beredar di media sosial. Dia pun tidak setuju dengan anggapan tersebut.

    Hal tersebut diungkap Prabowo saat penutupan Kongres VI Partai Demokrat yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025) malam. 

    Mulanya Prabowo berbicara efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintahannya. Dia menyebut efisiensi anggaran itu membuat pejabat pemerintah tidak bisa lagi pergi dinas ke luar negeri.

    “Percayalah saudara saudara saya yang sering ke luar negeri, di luar negeri ya gitu-gitu aja. Tapi rakyat masih butuh, kita selesaikan dulu berapa tahun, kita tingkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Prabowo.

    Ketum Gerindra itu mengatakan kebijakan tersebut diyakini akan dirasakan belakangan. Dia menyebut anak-anak muda yang akan merasakan dampak dari kebijakan tersebut.

    “Saya katakan Indonesia akan berhasil menjadi negara makmur dan yang akan menikmati saudara-saudara yang muda-muda,” katanya.

    Karena itu, Prabowo pun mempertanyakan pihak yang menganggap masa depan Indonesia akan gelap.

    “Yang melihat Indonesia gelap itu siapa?” tanya Prabowo.

    Lebih lanjut, Mantan Menteri Pertahanan RI itu menyinggung prediksi pakar ekonomi yang justru menyatakan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • PDIP Tuding Ada Pihak yang Ingin Benturkan Prabowo-Megawati

    PDIP Tuding Ada Pihak yang Ingin Benturkan Prabowo-Megawati

    Bisnis.com, JAKARTA — PDI Perjuangan (PDIP) mengklaim ada pihak yang ingin mengadu domba Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Juru Bicara PDIP, Ahmad Basarah menyebut bahwa hubungan Megawati dan Prabowo hingga saat ini masih baik-baik saja, tetapi Basarah mengklaim ada pihak yang tidak menyukai hal tersebut dan ingin mengadu domba kedua tokoh nasional itu.

    “Posisi PDIP sampai dengan hari ini, kita tidak merasa memiliki persoalan dengan Presiden Prabowo Subianto,” tuturnya di Kantor DPP PDIP Jakarta, Selasa (25/2/2025) malam.

    Basarah juga membeberkan bahwa PDIP selama ini terus membangun komunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto lewat Sekjen Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR Ahmad Muzani.

    “Pak Muzani mengatakan sekalipun ada beberapa kepala daerah PDI Perjuangan yang tidak mengikuti retret, Pak Muzani dengan tegas mengatakan hubungan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto tetap baik-baik saja,” katanya.

    Dia juga mengklaim bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memahami situasi dan kondisi PDIP belakangan ini. Dia juga berharap Prabowo tetap bersahabat dengan PDIP.

    “InsyaAllah Pak Prabowo telah mengetahui situasi ini sehingga kami harapkan beliau juga dapat mengambil langkah-langkah untuk tetap menjaga hubungan baiknya dengan sahabat beliau, Ibu Megawati Soekarnoputri yang juga menjadi Presiden Kelima Republik Indonesia,” ujarnya.

  • AHY: Prabowo dan SBY adalah Patriot

    AHY: Prabowo dan SBY adalah Patriot

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kader bertepuk tangan untuk Presiden RI Prabowo Subianto dan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “Presiden RI yang juga Ketum Partai Gerindra, Bapak Jenderal TNI Purn. Prabowo Subianto, berikan tepuk tangan yang sekeras-kerasnya untuk Bapak Presiden kita,” kata AHY dalam Penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat di Jakarta, Selasa malam.

    AHY melanjutkan, “Yang juga kami cintai dan muliakan presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Ketua MTP (Majelis Tinggi Partai) Demokrat Jenderal TNI Purn. Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.”

    Ia menilai SBY dan Prabowo adalah patriot dan pejuang teladan bagi semuanya. Keduanya juga terus memberikan karya terbaiknya untuk Indonesia.

    “Beliau berdua adalah patriot, pejuang, dan teladan bagi kita semua yang sepanjang hidupnya konsisten memberikan karya terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.

    Menurut dia, kedua sosok itu selalu mementingkan Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta agar kedua orang tersebut diberi tepuk tangan yang meriah.

    “Mereka telah melewati gelombang sejarah, mengabdikan diri secara tulus, termasuk kenyang dalam menjaga tegaknya Merah Putih di medan laga, dan selalu meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Mari kita berikan standing applause untuk kedua pemimpin besar kita,” pungkas AHY.

    Sejumlah tokoh partai yang hadir dalam acara ini adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Plt. Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketua DPP NasDem Saan Mustopa, Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsy, dan Waketum PKB Jazilul Fawaid.

  • Prabowo Ungkap Itung-Itung Tentukan Tanggal Peluncuran Danantara: Itu Angka 8!

    Prabowo Ungkap Itung-Itung Tentukan Tanggal Peluncuran Danantara: Itu Angka 8!

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengaku melakukan itung-itungan untuk menentukkan tanggal peluncuran dari Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) pada Senin (24/2/2025) lalu.

    Orang nomor satu di Indonesia itu pun menekankan bahwa tanggal tersebut mencerminkan angka 8 yang merepresentasikan nomor dari partainya, yaitu Gerindra.

    Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan di dalam acara penutupan Kongres ke-VI Partai Demokrat di Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025)

    “Memang benar kalau orang Jawa itung-itung [tanggal]. Jadi, waktu saya mencari tanggal [peluncuran] Danantara saya itung itu tanggal 24 Februari 2025 ya? 2+4 = 6, lalu 6+2= 8. Kemudian, 1 sama 7, juga 8,” katanya dalam forum itu.

    Lebih lanjut, Prabowo mengaku lantaran merepresentasikan angka delapan, maka tanggal tersebut pun diputuskan untuk meluncurkan Super Holding BUMN itu di Tanah Air.

    Kepala Negara pun mengaku juga peluncuran Danantara merupakan cita-cita pendiri bangsa, yakni Ir. Soekarno atau Presiden pertama RI agar Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri.

    “Dan saya luncurkan, nuwun sewu Pak Presiden, saya merasa bung karno juga dukung. Karena kami meneruskan dan cita-cita proklamator cita-cita bung karno kami ingin berdiri di atas kaki sendiri dan bung karno mengajarkan kami harus punya kepribadian nasional,” pungkas Prabowo. 

  • Prabowo: Kalau Saya Kecewa dengan Prestasi Saya, Saya Tidak Akan Maju Tahun 2029

    Prabowo: Kalau Saya Kecewa dengan Prestasi Saya, Saya Tidak Akan Maju Tahun 2029

    Prabowo: Kalau Saya Kecewa dengan Prestasi Saya, Saya Tidak Akan Maju Tahun 2029
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    menyatakan tidak akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 apabila ia kecewa dengan kinerjanya pada tahun keempat sebagai presiden, 2028 mendatang.
    Hal ini diungkapkan Prabowo saat berpidato dalam
    Kongres Partai Demokrat
    di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
    “Saya katakan, saya katakan, kalau tahun keempat saya mengabdi, dan saya kecewa dengan prestasi saya, saya tidak akan maju tahun 2029,” kata Prabowo, Selasa malam.
    Prabowo awalnya menyinggung keputusan Kongres Luar Biasa
    Partai Gerindra
    yang memutuskannya untuk kembali menjadi calon presiden pada
    Pilpres 2029
    .
    Ia mengaku heran sudah diusung menjadi calon presiden ketika masa pemerintahannya baru melewati 100 hari.
    “Saya kemarin dicalonkan oleh partai saya untuk maju lagi 2029. Nakal-nakal itu kader saya. Baru 100 hari kerja sudah disuruh maju lagi,” ucap Prabowo.
    Namun, Prabowo menekankan bahwa ia tidak akan maju pada Pilpres 2029 bila ia kecewa dengan kinerjanya sebagai presiden.
    Ia mengaku malu terhadap masyarakat Indonesia jika prestasinya selama empat tahun menjadi presiden tidak memuaskan.
    “Malu, saya malu sama rakyat Indonesia. Untuk apa? Kalau tidak mampu lebih baik saya hormat,” ucap Prabowo.
    Pernyataan senada sebelumnya sempat disampaikan Prabowo dalam acara Hari Ulang Tahun Partai Gerindra pada Sabtu (15/2/2025) lalu.
    Ketika itu, ia mengaku siap tidak dicalonkan kembali menjadi calon presiden pada pemilu 2029 jika kebijakannya mengecewakan kepercayaan rakyat.
    “Saudara-saudara, saudara minta saya bersedia dicalonkan lagi 2029. Saya katakan kalau program-program saya tidak berhasil, tidak perlu saudara calonkan saya terus,” ucap Prabowo.
    “Saya kalau mengecewakan kepercayaan rakyat, saya malu untuk maju lagi,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • AHY ajak kader beri “standing applause” kepada Prabowo dan SBY

    AHY ajak kader beri “standing applause” kepada Prabowo dan SBY

    SBY dan Prabowo adalah patriot dan pejuang teladan bagi semuanya.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kader bertepuk tangan untuk Presiden RI Prabowo Subianto dan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    “Presiden RI yang juga Ketum Partai Gerindra, Bapak Jenderal TNI Purn. Prabowo Subianto, berikan tepuk tangan yang sekeras-kerasnya untuk Bapak Presiden kita,” kata AHY dalam Penutupan Kongres VI DPP Partai Demokrat di Jakarta, Selasa malam.

    AHY melanjutkan, “Yang juga kami cintai dan muliakan presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Ketua MTP (Majelis Tinggi Partai) Demokrat Jenderal TNI Purn. Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.”

    Ia menilai SBY dan Prabowo adalah patriot dan pejuang teladan bagi semuanya. Keduanya juga terus memberikan karya terbaiknya untuk Indonesia.

    “Beliau berdua adalah patriot, pejuang, dan teladan bagi kita semua yang sepanjang hidupnya konsisten memberikan karya terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.

    Menurut dia, kedua sosok itu selalu mementingkan Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta agar kedua orang tersebut diberi tepuk tangan yang meriah.

    “Mereka telah melewati gelombang sejarah, mengabdikan diri secara tulus, termasuk kenyang dalam menjaga tegaknya Merah Putih di medan laga, dan selalu meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Mari kita berikan standing applause untuk kedua pemimpin besar kita,” pungkas AHY.

    Sejumlah tokoh partai yang hadir dalam acara ini adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, Plt. Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketua DPP NasDem Saan Mustopa, Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsy, dan Waketum PKB Jazilul Fawaid.

    Terlihat pula elite PDI Perjuangan Puan Maharani dan Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) hingga Ruhut Poltak Sitompul.

    Sejumlah jajaran Kabinet Merah Putih turut hadir dalam kongres ini, yakni Menkeu Sri Mulyani, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkomdigi Meutya Hafid, Wamenko Polkam Lodewijk Paulus, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Kepala BIN Herindra, dan Wamendag Dyah Roro Esti.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025