Nasib Warga Palestina Dibahas di Acara Makan Siang Bareng Prabowo
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sekjen (Sekretaris Jenderal) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan nasib
Palestina
dibahas sat acara makan siang bersama Presiden
Prabowo Subianto
di Istana, tadi.
“Yang ada dalam pikiran beliau adalah bagaimana ketika Palestina merdeka, orang-orang yang mengalami trauma perang, anak-anak, perempuan, wanita, orang-orang yang cacat itu bisa segera pulih dan bisa kembali ke tanah airnya,” kata Muzani usai acara makan siang bersama Prabowo di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Makan siang di Istana tadi digelar secara informal. Selain Muzani, ada Menteri Sekretaris Negara Prastyo Hadi, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.
Prabowo, menurut Muzani, juga menaruh perhatian khusus terhadap para tenaga medis dan tenaga pendidik asal Palestina.
Dia menilai mereka harus dibantu untuk memulihkan trauma dan meningkatkan kapasitas profesional agar siap berkontribusi dalam pembangunan masa depan Palestina.
“Sehingga ketika Palestina dinyatakan bebas dari peperangan, maka dia bisa kembali ke tanah airnya di Palestina untuk bersama-sama membangun masa depan Palestina,” lanjutnya.
Soal Palestina, Prabowo punya rencana untuk mengevakuasi sementara
warga Palestina
ke Indonesia, khususnya golongan tenaga medis dan pendidik.
Muzani menuturkan, evakuasi itu direncanakan Prabowo dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan negara Palestina.
“Yang dilakukan oleh
Presiden Prabowo
yang merencanakan untuk melakukan evakuasi warga Gaza ke Indonesia itu adalah tenaga-tenaga medis, tenaga-tenaga pendidik yang itu dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan Palestina yang merdeka,” ujar Muzani, Kamis (17/4/2025) pekan lalu.
“Jumlahnya makin rendah, makin kecil. Karena itu tenaga-tenaga yang ada akan dididik, baik medis ataupun non-medis di Indonesia sebagai bagian dari persiapan pembangunan kembali sumber daya manusia di Palestina,” kata Muzani.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
partai: Gerindra
-
/data/photo/2025/04/09/67f6191cb9095.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nasib Warga Palestina Dibahas di Acara Makan Siang Bareng Prabowo Nasional 29 April 2025
-

Fraksi Gerindra DPR ajak publik percaya kekuatan ekonomi Indonesia
Ekonomi Indonesia memerlukan kepercayaan kolektif dari seluruh rakyatnya untuk terus tumbuh dan berkembang.
Jakarta (ANTARA) – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI Budisatrio Djiwandono mengajak pelaku pasar, dunia usaha, dan masyarakat untuk percaya pada kekuatan ekonomi Indonesia dan menghindari pembentukan opini yang berdasarkan pada informasi parsial dan tidak objektif.
“Fraksi Gerindra mengajak agar kita semua tetap percaya terhadap fundamental perekonomian nasional yang on the right track, bahkan di tengah ketidakpastian global. Situasi ini justru dapat menjadi momentum strategis yang perlu dimanfaatkan secara optimal oleh Indonesia,” kata Budisatrio dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Budisatrio juga menekankan pentingnya agar masyarakat mengakses data dan informasi yang akurat, objektif, dan menyeluruh sehingga dapat menilai keadaan perekonomian nasional secara komprehensif dan berbasis fakta.
Ia mengatakan bahwa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto berkomitmen untuk terus memperkuat perekonomian nasional dengan berbagai kebijakan.
“Kami menilai kepemimpinan Presiden Prabowo memiliki komitmen kuat untuk terus mendorong reformasi struktural dan meningkatkan kemudahan berinvestasi melalui langkah-langkah seperti deregulasi, penyederhanaan birokrasi, serta penguatan industri nasional,” tegasnya.
Selain itu, Budisatrio juga menyampaikan apresiasi atas capaian positif kinerja investasi nasional pada kuartal pertama 2025 yang mencatatkan realisasi sebesar Rp465,2 triliun atau 24,4 persen dari target tahunan sebesar Rp1.905,6 triliun.
Capaian ini meningkat 16 persen secara tahunan (year-on-year) dan memberikan dampak nyata pada penyerapan tenaga kerja sebanyak 594.104 orang.
Menurut dia, data tersebut menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian global, Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menjanjikan dan mampu menjaga tren pertumbuhan ekonominya.
“Kami di Fraksi Gerindra memberikan apresiasi atas kerja keras pemerintah dan dunia usaha dalam menjaga momentum ini,” kata dia
Selain itu, Budisatrio juga menyoroti rebound positif pasar modal Indonesia dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) lebih dari 12 persen sampai hari ini dari titik terendah sebelumnya pascaeskalasi perang dagang Amerika Serikat.
“Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pemulihan pasar modal terbaik di dunia saat ini,” ujarnya.
Budisatrio menegaskan bahwa langkah reformasi dan penguatan industri harus terus diakselerasi agar pertumbuhan ekonomi semakin berkelanjutan.
Dalam keterangannya, dia menekankan pentingnya menjaga optimisme kolektif di tengah ketidakpastian perekonomian global.
“Optimisme harus terus dijaga dengan tetap waspada dan bekerja keras. Ekonomi Indonesia memerlukan kepercayaan kolektif dari seluruh rakyatnya untuk terus tumbuh dan berkembang,” tutur Budisatrio.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Sekjen Gerindra Buka Suara soal Isu Reshuffle Kabinet Prabowo
Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR Ahmad Muzani angkat suara terkait isu perombakan atau reshuffle kabinet yang santer beredar akan terjadi pada Mei 2025 di Kabinet Prabowo Subianto.
Meskipun baru saja melaksanakan makan siang bersama Presiden Prabowo Subianto, Muzani menegaskan bahwa hingga saat ini dirinya belum mendapatkan informasi apa pun mengenai hal tersebut.
“Saya belum dengar. Saya belum dengar ada rencana [perombakan kabinet],” katanya kepada usai menghadiri pertemuan di Istana Negara, Selasa (29/4/2025).
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menekankan bahwa pertemuan tersebut disebut berlangsung santai dan tidak membahas isu-isu politik strategis.
Muzani mengungkapkan bahwa dia dan beberapa tokoh lainnya hanya memenuhi undangan makan siang dari Presiden Prabowo Subianto.
“Tidak ada hal khusus yang dibahas, ya. Beberapa kebiasaan orang Indonesia kalau makan siang di beberapa daerah, dan beberapa hal zaman kecil dulu beliau pada saat makan siang. Tidak ada yang serius, tidak ada yang politis,” jelas Muzani.
Dalam kesempatan itu, beberapa tokoh nasional juga turut hadir, antara lain Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
-

Dahnil Azhar Soal Hasan Nasbi Resign: Penggantinya Harus Punya Sensitivitas
Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Azhar Simanjuntak menghormati keputusan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Dia mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui pertimbangan apa yang dipikirkan oleh Hasan Nasbi, sehingga mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
“Saya enggak tahu pertimbangannya apa, tapi yang jelas kita menghormati keputusan apapun yang dibuat Mas Hasan,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).
Adapun, menurutnya sosok pengganti Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO tentunya haruslah orang yang paling memahami pola komunikasi yang ingin dibangun oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Yang jelas memang salah satu koreksi dari presiden adalah masalah komunikasi. Terus terang presiden melakukan self correction kan kemarin itu. Yang jelas presiden akan menentukan kebijakan terbaru terkait pola komunikasi,” beber dia.
Wakil Kepala BPH ini membeberkan Prabowo meminta para anggota kabinet harus bisa menyampaikan komunikasi yang baik kepada publik, sehingga tidak memunculkan multitafsir.
“Jadi sense of sentisitifity-nya kurang. Jadi harus simpati dan empati. Itu yang kira kira disampaikan oleh presiden,” ucap Dahnil.
Lebih jauh, dia mengaku belum mendengar kabar reshuffle kabinet seusai Hasan mundur karena masih belum bertemu dengan Prabowo. “Saya enggak tahu. Belum dapat ketemu pak presiden jadi belum dapat update terkait itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Saat dihubungi Bisnis melalui sambungan telefon, Hasan mengaku telah mengirimkan surat pada Senin, 21 April 2025 untuk mundur.
Keputusan tersebut merupakan hasil perenungan panjang dan bukan tindakan yang bersifat emosional maupun mendadak. “[Mundur dari kepala PCO] Ya benar saya sudah memasukan surat tanggal 21 April,” katanya kepada Bisnis saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).
Dia menyatakan bahwa keputusan untuk mundur diambil karena merasa ada persoalan yang tak lagi dapat lagi dia atasi.
-

Makan siang bareng Prabowo, Muzani: Tak bahas mundurnya Hasan Nasbi
Dalam pertemuan itu, soal pengunduran diri Hasan Nasbi tidak dibahas.
Jakarta (ANTARA) – Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengakui pertemuan makan siang bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa, tidak membahas soal mundurnya Hasan Nasbi dari jabatannya sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
Muzani yang terlihat keluar dari kawasan Istana Kepresidenan RI, Jakarta, sekitar pukul 14.35 WIB itu mengatakan bahwa Presiden Prabowo secara khusus memintanya untuk makan siang bersama.
“Tidak ada hal khusus yang dibahas tadi ya. Beberapa kebiasaan orang Indonesia kalau makan siang di beberapa daerah, menunya dan beberapa hal zaman kecil dahulu beliau pada saat makan siang dan seterusnya. Tidak ada yang serius, tidak ada yang politis,” kata Muzani saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.
Muzani mengungkapkan bahwa momen makan siang bersama Presiden Prabowo di Istana tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Dalam pertemuan itu, Muzani menjelaskan bahwa soal pengunduran diri Hasan Nasbi tidak dibahas.
Ia mengaku baru mengetahui informasi tersebut melalui stafnya, dan belum memahami alasan mundurnya Hasan Nasbi.
“Tidak dibahas sama sekali. Saya juga belum baca, terus terang belum mendengar. Saya tadi dikasih tahu oleh staf saya, jadi saya belum bisa berkomentar,” kata Muzani.
Muzani menilai Kantor Komunikasi Kepresidenan itu merupakan lembaga yang sudah dibentuk oleh Presiden melalui penerbitan peraturan Presiden sehingga lembaga itu harus tetap eksis atau tetap ada.
Adapun Hasan Nasbi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) melalui unggahan video dari akun instagram @totalpolitikcom pada hari Selasa.
Hasan mundur dari jabatan yang diembannya sejak Agustus 2024 itu dalam sebuah surat pengunduran diri yang dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sebelumnya, pada tanggal 21 Oktober 2024, Presiden RI Prabowo Subianto resmi menunjuk Hasan Nasbi untuk tetap menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
Kantor Komunikasi Kepresidenan termasuk dalam lembaga yang tidak berada di bawah koordinasi menteri koordinator, bersama Jaksa Agung, Kepala BIN, Kepala Staf Kepresidenan, dan Sekretaris Kabinet.
Lembaga tersebut dibentuk guna mewujudkan efektivitas penyelenggaraan komunikasi dan informasi strategis Presiden secara sinergis dan terpadu.
Hasan Nasbi kali pertama dilantik oleh presiden ke-7 RI Joko Widodo pada tanggal 19 Agustus 2024 melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025 -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5119441/original/032544300_1738577106-20250203_145210.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Muzani hingga Dasco Makan Siang dengan Prabowo di Istana, Bahas soal Hasan Nasbi? – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengajak Ketua MPR RI Ahmad Muzani hingga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad makan siang bersama di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/4/2025). Prabowo juga didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Tadi kita makan siang sama Presiden. Tadi Presiden minta makan bareng sama saya dan kawan-kawan tadi kami menemani makan siang Presiden,” kata Muzani kepada wartawai usai makan siang di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/4/2025).
“Ada Pak Dasco, ada Teddy, ada Mensesneg,” sambungnya.
Menurut dia, tak ada pembahasan serius dan politis saat makan siang bersama Prabowo. Sekjen Partai Gerindra itu membantah pertemuan tersebut membahas soal mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO).
Bahkan, Muzani mengaku dirinya baru mengetahui berita Hasan Nasbi mundur dari PCO. Untuk itu, dia pun enggan berkomentar soal mundurnya Hasan Nasbi.
“Tidak dibahas sama sekali, saya juga belum baca, belum mendengar. Jadi saya tadi dikasih tau sama staf saya,” ujarnya.
Namun, Muzani menilai Kantor Komunikasi Kepresidenan yang dibentuk pada tahun 2019 harus tetap eksis. Terkait pengganti Hasan Nasbi, dia belum mengetahuinya.
“Saya belum tahu maka dari itu cerita atau berita itu, saya belum bisa konfirmasi kebenarannya,” tutur Muzani.
Sebelumnya, Hasan Nasbi menjelaskan keputusannya untuk mengundurkan diri jabatan Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) bukan keputusan emosional dan tiba-tiba. Dia sudah memikirkan keputusannya ini dengan matang dan memilih berasa di luar pemerintahan.
“Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton,” kata Hasan Nasbi melalui Instagram Total Politik yang disiarkan pada Selasa (29/4/2025).
“Memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan. Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional,” sambungnya.
-

Kisi-Kisi Alasan Hasan Nasbi Mundur dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ucapkan Maaf ke Prabowo
TRIBUNJAKARTA.COM – Hasan Nasbi belum menyebutkan secara jelas alasan dirinya mundur dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Kendati demikian, ia menyampaikan kisi-kisi pada video hari terakhirnya bekerja sebagai kepala corong Istana.
Hasan menyampaikan pengunduran dirinya melalui akun Instagram (@totalpolitik).
“Hari Senin tangal 1 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan,” kata Hasan pada narasi video yang diunggah instagram @totalpolitik, Selasa (29/4/2025).
Hasan mengatakan, keputusan mundur bukan diambil secara tiba-tiba.
Semua melalui pertimbangan yang alasan pastinya tidak diungkapkan.
Namun, ia menyebutkan kisi-kisi yang melatari sikapnya setiap mengambil langkah mundur.
“Kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kitapun harus tahu diri, dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi,” jelasnya.
Surat resign sudah ditandatangani dan disampaikan ke Presiden Prabowo melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
“Saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” jelasnya.
Pria yang menjadi konsultan politik dan memenangkan Jokowi-Ahok pada Pilakda Jakarta 2012 itu merasa keputusannya mundur juga sekaligus membuka peluang untuk talenta lain mengisi posisi penting komunikasi Istana.
Hasan berterima kasih kepada Prabowo atas kesempatannya berada di kabinet.
Ia juga meminta maaf, sebab merasa belum bisa memenuhi harapan sang RI 1.
“Saya juga harus meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden masih jauh dari apa yang beliau harapkan,” ujarnya.
Kekecewaan Prabowo
Sebelumnya, Pengamat politik Adi Prayitno tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya kepada kinerja Hasan Nasbi sebagai Head of Presidential Communication Office (PCO).
Adi membaca isi hati Prabowo saat mengangkat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjadi juru bicara (jubir).
Jabatan itu semestinya diemban Hasan.
“Ini sebagai bentuk bagaimana kekecewaan Presiden sebenarnya kepada PCO yang memang kinerjanya itu tidak sesuai dengan ekspektasi,” ujar Adi kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
Kekecewaan Prabowo terlihat dari pengakuannya sendiri ketika diwawancara enam pemimpin redaksi di kediamannya beberapa waktu lali.
“Beberapa waktu yang lalu, Prabowo Subianto secara terbuka memang sempat mengakui bahwa komunikasi politik Istana itu memang sangat mengecewakan dan tidak sesuai dengan harapan, itu yang pertama,” kata dia.
Adi menggarisbawahi ketika Hasan mendapat sorotan negatif setelah menanggapi teror kepala babi yang menimpa kantor berita Tempo.
“Yang teranyar tentu ketika ada pernyataan terkait dengan teror kepada jurnalis Tempo, misalnya terkait dengan kepala babi, alih-alih memberikan pernyataan yang sifatnya simpatik, PCO justru menganggap bahwa persoalan kepala babi itu ya sebaiknya dimasak saja,” kata Adi.
Selain soal teror kepala babi, Hasan juga sempat ramai dikritik karena cuitannya di X yang menanggapi sinis demo revisi Undang-Undang TNI.
“Sebelumnya juga ada status di X yang dibuat oleh PCO bahwa pihak-pihak yang melakukan protes dan aksi demonstrasi terkait dengan Revisi Undang-Undang TNI itu adalah sifat yang provokatif dan seterusnya,” imbuh dia.
Seperti diketahui, Prasetyo Hadi adalah orang lingkaran terdalam dari Prabowo, kader Gerindra, dan sudah memiliki hubungan panjang dengan Prabowo.
Prasetyo Hadi pun dinilai bisa menerjemahkan apa yang Prabowo maksud dari gestur dan bahasanya saja, tanpa perlu menunggu kepala negara berbicara.
“Jadi dalam konteks inilah menjadi penting sebenarnya Prabowo Subianto ingin menaruh orang kepercayaannya untuk menjadi Jubir Istana, menjadi Jubir Presiden, supaya di kemudian hari tidak ada lagi kontroversi, tidak ada lagi hal-hal yang kemudian menimbulkan efek buruk terkait dengan komunikasi pemerintah,” kata Adi.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Hasan Nasbi Mundur dari Kabinet, Muzani: Belum Dibahas dengan Prabowo
Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani angkat bicara terkait dengan pengunduran diri Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Dia menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada pembahasan resmi di internal maupun informasi yang lengkap yang dia terima terkait ihwal pengunduran diri tersebut.
Hal ini dia sampaikan usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Selasa (29/4/2025).
“Pertama tidak ada dibahas sama sekali [dengan Presiden]. Yang kedua saya juga belum baca, terus terang belum melihat dan mendengar. Saya baru tadi dikasih tahu oleh staf saya, jadi saya belum bisa komentar,” ujarnya saat diwawancara di kompleks Istana Kepresidenan.
Meskipun belum mengetahui detil soal pengunduran Hasan, tetapi Muzani mengamini pentingnya keberlangsungan lembaga komunikasi pemerintahan. Dia menyebut komunikasi pemerintah harus tetap berjalan dan eksis, meskipun ada dinamika di internal.
“Komunikasi, ya itu lembaga yang sudah dibentuk, kan, jadi harus eksis. Tapi soal itu saya belum tahu dan belum paham,” lanjutnya.
Saat ditanya soal kemungkinan nama pengganti Hasan Nasbi maupun peran Partai Gerindra dalam mengusulkan kandidat baru, Muzani belum dapat memberikan komentar. Dia menyebut belum mendapat informasi yang valid mengenai hal itu.
“Saya belum tahu. Jadi karena itu cerita atau berita yang saya belum bisa konfirmasi, ya nggak benar aja. Saya belum bisa komentar, orang ini aja saya belum dapat cerita yang kesahihannya,” imbuhnya.
Terkait rencana penyempurnaan komunikasi pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto, Muzani menyebut perbaikan adalah hal yang terus diupayakan agar komunikasi publik bisa lebih cepat dan tepat.
“Bentuk komunikasi selalu dilakukan untuk penyempurnaan dan perbaikan, sehingga situasi dan keadaan bisa tetap relevan. Komunikasi dengan masyarakat bisa cepat-tepat disampaikan dengan baik,” tuturnya.
Kendati demikian, dia juga menyambut baik wacana peningkatan peran juru bicara pemerintah agar lebih aktif mendampingi Presiden dalam menyampaikan informasi publik.
Namun, Muzani menekankan bahwa dirinya belum mengetahui secara spesifik bentuk perubahan atau strategi baru yang akan dilakukan.

