partai: Gelora

  • Aku Diam aja, Tapi Hatiku Sakit Banget

    Aku Diam aja, Tapi Hatiku Sakit Banget

    GELORA.CO  – Saat ini publik sedang menyoroti tokoh agama Miftah Maulana alias Gus Miftah.

    Mantan utusan khusus Presiden Prabowo Subianto yang baru menyatakan mundur itu memiliki perilaku yang tak baik, terutama mulutnya yang sangat tajam.

    Entah disengaja atau tidak, Gus Miftah memiliki hobi menghina seseorang, biasanya dilakukan di atas panggung saat dia dakwah.

    Gus Miftah akan tertawa lebar jika penonton terhibur atas candaannya yang bersifat kasar.

    Atas perkataan kasar itu, aktor Erick Estrada mendesak Gus Miftah segera minbta maaf pada pesinden senior, Yati Pesek.

    Karena video lama Gus Miftah menghina Yati Pesek saat ini viral di medsos.

    Melihat video itu, Erick Estrada piun tergerak hatinya untuk memaksa Gus Miftah minta maaf, yang kini dalam posisi terjepit.

    Erick Estrada menyertakan rekaman suara Yati Pesek yang mengaku masih sakit hati, meskipun sudah memaafkan Gus Miftah.

    Menurut Yati, perkataan Miftah Maulana tidak hanya menghina tetapi melukai niatnya untuk datang mencari ilmu.

    Apalagi, Yati Pesek sama sekali tidak meminta bayaran untuk kedatangannya itu.

    “Aku diam saja, tapi hatiku sakit banget. Aku sejak kecil jadi seniman sampai tua betul-betul menjaga budaya, tidak asal-asalan,” ujarnya dikutip dari Tribunnews.com.

    “Aku di mana saja memperhatikan budi pekerti dan tata krama yang baik, tapi kok sama Miftah dikatain bajin**n dan l**te, salahku ya apa?” imbuhnya.

    “Aku di sana tidak dibayar gak minta dibayar, aku nyari ilmu. Ternyata, oh begitu (perlakuannya). Aku selama ini tak tahan saja (perasaan sakit hatiku), cuman diam saja,” lanjutnya. 

    “Tapi kok ini tidak tau siapa yang punya video itu dan kemudian dishare juga. Ya semoga semua selamat dan diberi kesehatan,” kata Yati Pesek kepada Erick yang dikutip dari Instagram @erickestradaindonesia, Sabtu (7/12/2024).

    Ikut merasakan sakit hati setelah mendengar voice note (rekaman suara) Yati Pesek, Erick Estrada pun berharap Gus Miftah dapat meminta maaf secara langsung kepada Yati Pesek.

     “Buat Mas Miftah, ayo silaturahmi, minta maaf,” ujarnya.

    “Jadi tolong banget, Gus Miftah minta maaflah ke seorang legend Yati Pesek, karena sampai saat ini dia masih sakit hati walau sudah memaafkan,” imbuh Erick.

    “Jujur aku atiku loro banget (hatiku sakit banget), buat sampeyan mas Miftah ayo silaturahmi, minta maaf. aku selalu minta maaf. Aku hormat banget karo sampeyan, sampeyan utusan khusus negara,” kata Erik lagi.

    Erik pun meminta agar permintaan maaf tulus ini dilakukan Gus Miftah tanpa disorot kamera. 

    “Ayo Mas Miftah, segera minta maaf jangan ada kamera dan dokumentasi,” kata Erik dalam instagramnya.

    Erik mengatakan dirinya tak memiliki niat pansos atau cari panggung numpang ketenaran atas peristiwa viralnya Yati Pesek dihina Gus Miftah. 

    “Mas Miftah tanpa kamera, tanpa dokumentasi datang ke mbak Yati Pesek. Sampai kemarin beliau (Yati Pesek) kuhibur karena beliau masih sakit hati meski sudah memaaftkan. Segera minta maaf ya mas, gus Miftah,” kata Erik.

    Erik juga menegaskan dalam caption videonya, jika dia akan menghapus video imbauannya, jika sudah ada permintaan maaf dari Gus Miftah. 

    “AYA JANJI KALAU BELIAU SUDAH MINTA MAAF SAYA AKAN HAPUS VIDIO INI, JUJUR SEMENJAK SAYA UPLOAD DARI KEMAREN BELOM ADA KABAR BELIAU SOWAN DAN MINTA MAAF,SEMOGA ALLAH AMPUNI SEGALA DOSA BEBEBKU YATI PESEK YA ALLAH,SAMPAI BERTEMU BESOK YAH SAYANGKU❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

    DIENDING BELIAU TETAP MENDOAKAN DAN SEMOGA INI JADI PEMBELAJARAN BUAT KITA SEMUA,TERUTAMA SAYA????????????????????????,” tulisnya.

    Seperti diketehui, Gus Miftah melontarkan kata-kata tak pantas pada seniman legenda Srimulat Yati Pesek. 

    Dalam video diketahui Miftah Maulana dan Yati Pesek hadir dalam acara wayang Ki Warsono di Yogyakarta.

    Miftah Maulana lantas membuka obrolan dengan mengomentari lagu berjudul Bajing Loncat.

    “Ini tadi lagunya berjudul Bajing Loncat, kalau bajin**n saya ajak naik,” ujar Miftah Maulana dalam bahasa Jawa yang ditujukan ke Yati Pesek.

    Yati Pesek, yang berada di atas panggung bersamanya, langsung menegur dengan gaya santai.

    “Ngatain aku bajin**n, ini kamu meski lebih muda mau aku jadikan guru lho,” respons Yati Pesek.

    Tak sampai di situ, Miftah Maulana kembali melontarkan komentar yang dinilai tidak pantas dengan menyinggung penampilan fisik Yati.

    “Saya bersyukur Bude Yati itu jelek, makanya jadi sinden. Kalau cantik, jadi l**te,” ujar Miftah Maulana.

     Janji Gus Miftah 

    Publik menilai ucapan Gus Miftah terhadap Yati Pesek sangat keterlaluan.

    Gus Miftah pun berencana menemui Yati Pesek dan meminta maafnya secara langsung.

    Miftah mengatakan, dirinya dan Yati Pesek masih berhubungan baik hingga saat ini.

    “Video setahun yang lalu kembali diungkit. Insya Allah hubungan saya dengan dia terjalin terbaik,” kata Miftah saat jumpa pers pengunduran dirinya dari jabatan utusan khusus Presiden Prabowo, Sabtu (7/12/2024).

    Gus Miftah mengaku telah berkomunikasi dengan orang-orang terdekat Yati Pesek untuk menjadwalkan pertemuan tersebut.

    “Saya sudah berkomunikasi melalui Abah saya di Sragen dan Demak untuk menyampaikan permintaan maaf. Setelah ini, insya Allah saya akan bersilaturahmi langsung dengan beliau (Yati Pesek),” katanya

  • Ustaz Derry Sulaiman Setuju Gus Miftah Disebut Seorang Wali: Ya Wali Murid…

    Ustaz Derry Sulaiman Setuju Gus Miftah Disebut Seorang Wali: Ya Wali Murid…

    GELORA.CO –  Ustaz Derry Sulaiman turut mengomentari kontroversi yang tengah dialami oleh Gus Miftah.

    Kali ini, Ustaz Derry memberikan komentar terkait Gus Miftah yang disebut oleh wali.

    Dalam video yang diunggah di media sosial Instagram pribadinya, Ustaz Derry Sulaiman menjawab pernyataan seorang warganet yang mengatakan bahwa Gus Miftah merupakan seorang wali.

    Menanggapi pernyataan itu, Ustaz Derry Sulaiman pun menyetujui bahwa Gus Miftah adalah seorang wali.

    Alih-alih membenarkan Miftah Maulana Habiburrahman sebagai Waliyullah (orang yang dekat dengan Allah SWT), Ustaz Derry menyebut Gus Miftah seorang wali murid untuk anak-anaknya.

    “Memang sudah terbukti Gus Miftah adalah seorang wali murid bagi anak-anaknya,” katanya dikutip Minggu, 8 Desember 2024.

    Tak hanya sebagai wali murid, disebut pendakwah asal Sleman itu juga nantinya akan menjadi wali nikah bagi anak-anak perempuannya kelak.

    “Beliau juga sudah dipastikan wali nasab, wali nikah bagi putri-putrinya nanti,” ucapnya.

    “Kalau Gus Miftah mimpin sebuah kelas, otomatis dia akan jadi wali kelas tapi itu nggak mungkin karena beliau pemilik pesantren,” imbuhnya.

    Gus Miftah Tak Bisa Disebut Wali Allah

    Lebih lanjut, Ustaz Derry Sulaiman mengatakan Gus Miftah tak bisa dikatakan sebagai seorang wali Allah SWT.

    Hal ini dikarenakan seseorang bisa disebut sebagai wali Allah SWT hanya diketahui sesama wali.

    “Tapi kalau wali Allah, tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan siapa pun menjadi wali Allah dan yang mengenal wali memang wali juga,” ucap Ustaz Derry.

    “Betul, hanya orang yang ilmunya tinggi yang bisa memahaminya.Tapi, kalau yang komentar ini memastikan Gus Miftah seorang wali berarti dia wali juga kan karena dia tahu. Karena yang tahu wali juga wali,” lanjutnya.

  • Geger Video Lama Viral Kembali, Gus Miftah Akan Silaturahmi ke Yati Pesek

    Geger Video Lama Viral Kembali, Gus Miftah Akan Silaturahmi ke Yati Pesek

    GELORA.CO  – Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, kembali menjadi sorotan publik setelah video lama yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh dan pesinden Yati Pesek viral di media sosial.

    Kritik tajam mengalir setelah video tersebut muncul kembali ke permukaan.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Ponpes Ora Aji pada Jumat, 6 Desember 2024, Gus Miftah mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Yati Pesek melalui perantara.

    “Saya sudah berkomunikasi dengan Yati Pesek melalui Abah saya di Sragen. Insyaallah, saya akan bersilaturahmi dengan beliau,” ujarnya.

    Miftah menjelaskan bahwa video tersebut merupakan rekaman lama yang kembali diungkit oleh publik.

    “Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Artinya, saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu dan orang jelek pasti akan ada masa depan,” tambahnya.

    Gus Miftah Mundur

    Kembali viralnya video tersebut terjadi setelah Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Keputusan ini diambil setelah video yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh, Sunhaji, saat pengajian di Magelang, juga viral.

    Gus Miftah menegaskan bahwa pengunduran dirinya bukan karena paksaan atau permintaan dari pihak manapun.

    “Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Prabowo serta seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya

  • Terungkap Alasan Yusa Tak Bunuh Semua Keluarga Guru di Kediri, Biarkan 1 Korban Hidup karena Kasihan

    Terungkap Alasan Yusa Tak Bunuh Semua Keluarga Guru di Kediri, Biarkan 1 Korban Hidup karena Kasihan

    GELORA.CO  – Yusa Cahyo Utomo (35) pelaku pembunuhan satu keluarga guru di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, mengungkapkan alasan mengapa ia membiarkan satu korban, Samuel, tetap hidup.

    Dalam pengakuannya, Yusa merasa kasihan kepada Samuel yang merupakan anak bungsu dari korban Kristina dan Agus Komarudin.

    “Yusa meninggalkannya dalam kondisi bernapas karena merasa kasihan pada yang paling kecil,” ujar Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, dalam keterangannya pada Jumat, 6 Desember 2024.

    Kronologi Pembunuhan

    Menurut AKP Fauzy, setelah menghabisi Kristina dan Agus di dapur, Yusa mendapati kedua anak korban, Christian Agusta Wiratmaja dan Samuel, terbangun karena mendengar keributan.

    Christian berlari ke ruang tengah diikuti oleh Samuel.

    Yusa mengejar dan memukul Christian di bagian kepala sebanyak dua kali hingga tak bergerak.

    Setelah itu, Yusa memukul Samuel satu kali di kepala.

    Meskipun Samuel terluka parah dan bercucuran darah, ia masih bisa bergerak dan merangkak ke arah tempat tidur.

    Yusa memilih untuk tidak memukul Samuel lagi, sementara Christian tidak bergerak setelah dipukul.

    “Pelaku membiarkan korban Samuel yang masih kecil dalam kondisi bernapas karena merasa iba,” jelas AKP Fauzy.

    Setelah memastikan tiga korban lainnya tidak bernapas, Yusa menutupi tubuh kedua anak korban yang sudah tergeletak berlumuran darah dengan baju untuk menyembunyikan jejak pembunuhan.

    Ia kemudian mengambil barang berharga milik keluarga tersebut, termasuk kamera CCTV, ponsel, dan mobil.

    Sebelum melarikan diri, Yusa membuang palu yang digunakan sebagai alat pembunuhan dan kamera CCTV di Sungai Brantas, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.

    Proses Hukum

    Saat ini, Yusa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum dengan ancaman hukuman mati sesuai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

    Sementara itu, Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menyampaikan bahwa kondisi Samuel saat ini tengah dirawat intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.

    “Alhamdulillah, kondisinya semakin membaik meski masih mengalami luka,” katanya.

    Pihak kepolisian juga akan memberikan pendampingan psikologis agar Samuel merasa lebih nyaman, meskipun belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih dalam masa pemulihan.

    Dengan terungkapnya alasan Yusa tidak membunuh Samuel, kasus ini semakin menarik perhatian publik dan menyoroti aspek kemanusiaan dalam situasi yang tragis

  • Pemberontak Suriah Sukses Rebut Homs, Bersiap Serang Damaskus

    Pemberontak Suriah Sukses Rebut Homs, Bersiap Serang Damaskus

    GELORA.CO -Hanya dalam 24 jam, kelompok pemberontak Suriah yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menguasai wilayah baru yakni Homs pada Minggu pagi, 8 Desember 2024.

    Kesuksesan pemberontak merebut lebih dari empat kota besar dalam sepekan merupakan tamparan keras bagi pasukan Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar Al Assad.

    Komandan pemberontak HTS, Abu Mohammed al-Golani menyebut penguasaan Homs sebagai momen bersejarah dan mendesak para pejuang untuk tidak melukai tentara yang sudah menyerah.

    Golani juga mengungkap rencana mereka selanjutnya untuk menyerang Damaskus dan menggulingkan Assad.

    “Operasi sedang berlangsung untuk membebaskan sepenuhnya pedesaan di sekitar Damaskus dan pasukan pemberontak sedang mengincar ibu kota,” tegasnya, seperti dimuat Reuters.

    Di satu daerah pinggiran kota, patung ayah Assad, mendiang Presiden Hafez al-Assad, dirobohkan dan dirobek.

    Penguasaan Homs merupakan simbol kuat dari kebangkitan dramatis gerakan pemberontak dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun.

    Selain itu, Homs akan memberi pemberontak kendali atas jantung strategis Suriah dan persimpangan jalan raya utama.

    Kondisi ini membuat Ibu Kota Damaskus, tempat rezim Assad berada menjadi terpisah dari wilayah pesisir yang merupakan benteng sekte Alawite Assad dan tempat sekutu Rusia-nya memiliki pangkalan angkatan laut dan pangkalan udara.

    Tentara Suriah mengatakan mereka memperkuat pasukan di sekitar Damaskus, dan televisi pemerintah melaporkan pada Sabtu, 7 Desember 2024, bahwa Assad masih berada di kota itu.

    Jatuhnya Homs dan ancaman terhadap ibu kota menimbulkan bahaya eksistensial langsung terhadap pemerintahan dinasti Assad.

     

    Pejabat asing mengatakan pemerintah mungkin berada di ambang kehancuran. Seorang pejabat AS memperkirakan jangka waktu lima hingga 10 hari, sementara yang lain mengatakan Assad dapat digulingkan dalam minggu mendatang.

    Laju kejadian telah mengejutkan ibu kota Arab dan menimbulkan kekhawatiran akan gelombang baru ketidakstabilan regional.

    Qatar, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Irak, Iran, Turki, dan Rusia mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa krisis tersebut merupakan perkembangan yang berbahaya dan menyerukan solusi politik.

    Namun, tidak ada indikasi bahwa mereka menyetujui langkah konkret apapun, karena situasi di dalam Suriah berubah setiap jam.

  • Kakak dan Adik Komjen Fadil Imran Terpilih di Pilkada Gowa dan Takalar

    Kakak dan Adik Komjen Fadil Imran Terpilih di Pilkada Gowa dan Takalar

    Makassar, CNN Indonesia

    Dua saudara kandung dari Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran terpilih menjadi bupati di Kabupaten Gowa dan Takalar pada Pilkada serentak 2024 di Sulawesi Selatan.

    Kakak Fadil Imran, Mohammad Firdaus Daeng Manye, maju di Pilkada Takalar berpasangan dengan Hengky Yasin. Sementara itu adik dari Fadil yakni Sitti Husniah Talenrang maju di Pilkada Gowa berpasangan dengan Darmawangsa Muin.

    Rekapitulasi Pilkada Takalar

    Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Takalar, kakak Fadil Imran, Mohammad Firdaus Daeng Manye berpasangan Hengky Yasin memperoleh suara sebanyak 111.290 atau sekitar 70,77 persen.

    Pasangan nomor urut 1 ini, mengalahkan pasangan nomor urut 2 yang merupakan petahana, Syamsari-M Natsir Ibrahim yang hanya meraih 45.977 suara atau 29.23 persen. Suara sah 157.267 dan suara tidak sah 5.710, total suara sebanyak 162.977.

    Paslon nomor urut 1 ini diusung 12 partai politik yakni, NasDem, PDIP, PPP, PKB, Gerindra, Hanura, PAN, PSI, PKS, Garuda, Golkar dan Demokrat.

    Sedangkan, paslon nomor urut 2, Syamsari-M Natsir Ibrahim diusung 3 partai politik non parlemen yakni Gelora, PBB, dan Perindo.

    Rekapitulasi Pilkada Gowa

    Sementara di Pilkada Gowa, KPU menetapkan adik Fadil Imran, Sitti Husniah Talenrang yang berpasangan dengan Sekretaris Partai Gerindra Sulsel, Darmawangsa Muin yang meraih 225.429 atau 53.61 persen.

    Pasangan nomor urut 2 ini unggul telak dari pasangan nomor urut 1, Amir Uskara-Irmawati hanya meraih 195.094 atau 46.39 persen. KPU mencatat suara sah sebanyak 420.586 dan suara tidak sah 8.146, total suara sebanyak 428.732.

    Paslon nomor urut 1, Amir Uskara-Irmawati diusung 6 partai politik yakni, PPP, PKB, Gelora, NasDem, Partai Buruh dan PKN.

    Paslon nomor urut 2, Sitti Husniah Talenrang-Darmawangsa Muin diusung Gerindra, PAN, Golkar, PDIP, Demokrat, PKS, Perindo dan Hanura.

    Meski demikian, KPU masih menunggu selama tiga hari jika ada paslon yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    (mir/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual, Mahmud Jawa Anggota DPRD Cirebon Ancam Lapor Balik

    Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual, Mahmud Jawa Anggota DPRD Cirebon Ancam Lapor Balik

    GELORA.CO – Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Mahmud Jawa membantah keras tudingan yang disampaikan korban terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya beberapa waktu lalu.

    Bahkan, Mahmud Jawa menyatakan akan melakukan perlawanan hukum hingga melaporkan balik korban yang menuduhnya melalukan pelecehan seksual.

    “Saya tidak merasa melakukan dari apa yang dituduhkan,” ungkapnya kepada media di Cirebon, Sabtu (7/12/2024).

    Mahmud mengaku merasa dirugikan atas unggahan yang dilakukan wanita tersebut di media sosial X yang sudah dilihat mencapai 4 juta mata.

    “Jelas merasa dirugikan, karena muka dan tuduhan ke saya itu diposting di media sosial,” sambungnya.

    Ditempat yang sama, Wawan Hermawan Kuasa hukum Mahmud Jawa menyatakan siap menghadapi proses hukum. Ia pun membuka kemungkinan untuk melaporkan balik pelapor atas dugaan pencemaran nama baik.

    “Kami akan melakukan pembelaan dan bisa saja melaporkan balik atas tuduan tersebut,” tegasnya.

    Ia menegaskan, tuduhan yang dilayangkan kepada kliennya tersebut harus diuji secara hukum. Karena unggahan yang dilakukan oleh pelapor sudah mencoreng nama baik kliennya tersebut.

    “Apa yang dituliskan dalam unggahan itu tidak pernah terjadi. Ini harus diuji secara hukum. Klien kami merasa dicemarkan nama baiknya, begitu juga partai, yang tidak terkait dengan kasus ini,” ujar Wawan.

    Sekadar diketahui, pada Sabtu (7/12) sore, wanita berinisial II (27) secara resmi melaporkan MJ ke Polresta Cirebon atas tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh MJ kepada dirinya.

  • Biadab! Suami Dituduh Curi Solar, Bos Sawit Sekap Ibu dan Bayi di Kandang Anjing

    Biadab! Suami Dituduh Curi Solar, Bos Sawit Sekap Ibu dan Bayi di Kandang Anjing

    GELORA.CO – Kasus penyekapan ibu dan balita berusia 1 tahun 2 bulan di ruangan bekas kandang anjing di PT Payung Mitrajaya Mandiri (PMM) Desa Maras Senang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (6/12/2024) viral di media sosial.

    Ibu muda itu bernama Nadia Tasya Kuranti dan anaknya ini sudah sejak Kamis (5/12/2024) kemarin disekap di ruangan bekas kandang anjing. 

     

    Peristiwa tragis ini viral setelah akun Facebook Jok Bangka membagikan postingan seorang ibu yang meminta tolong kepada keluarganya agar bisa dibebaskan dari gudang bekas kandang anjing.

     

    Terdengar ibu tersebut menangis merintih meminta pertolongan. 

     

    “Kak Evan tolong ke aku di gudang ni na aku dikurung wong. Nyamuk galo di sini na. Dewek an aku anak aku diambek wong. Kesian nyamuk galo disini ak. Tolong k Evan,” rintih ibu muda itu sambil menangis. 

     

    Terkait dengan viralnya postingan tersebut, Pj Bupati Bangka Muhammad Haris pada Jumat (5/12/2024) langsung berkoordinasi dengan pihak Kapolres Bangka dan Wakapolres Bangka untuk membebaskan ibu dan anak tersebut. 

     

    Bahkan Pengacara Andi Kusuma bersama Budiono didampingi Kapolsek Bakam, Jumat (6/12/2024) turun langsung ke PT PMM untuk membebas ibu dan anak tersebut. 

     

    Terungkap ibu dan anak tersebut disekap oleh oknum Manajer PT PMM karena suami ibu tersebut dituduh melakukan pengelapan solar di perusahaan sawit tersebut. Diduga suami ibu tersebut melarikan diri. 

     

    Oknum Manajer PT PMM Jansen saat ditanyakan pengacara Andi Kusuma sempat berkelit terkait penyekapan ibu dan anak itu. 

     

    Namun ketika dicecar Andi mengenai ibu dan anak itu disekap di ruangan bekas kandang anjing dia akhirnya mengakui. 

     

    “Awalnyakan ada tandatangan, suaminya. Iya sudah lapor, ibu ini kemarin lari tak tahu masalahnya apa,” kata Jansen kepada Andi Kusuma dan Budiono. 

     

    Andi Kusuma menegaskan kepada oknum manajer tersebut jika suami ibu itu melakukan kesalahan penggelapan solar pihak perusahaan seharusnya melaporkan pelaku ke pihak kepolisian. 

     

    “Kalau suaminya melakukan kesalahan  laporkan suaminya ke aparat penegak hukum. Bukan bapak suruh anggota jemput ibu ini sama bayinya,” tegas Andi. 

     

    Andi menilai ulah oknum manajer perusahaan tersebut menyekap ibu dan anaknya masih balita ini tindakan yang tidak punya hati nurani. 

     

    “Bapak biarkan ibu dan bayi semalaman kedinginan masukin ke bekas kandang anjing,” sesal Andi. 

     

    Untuk itu dia meminta kepada pihak aparat penegak hukum memproses oknum manajer perusahaan sawit itu secara hukum yang telah menyekap ibu dan anak balita itu.

     

    “Saya mohon bapak Kapolda Babel dan terkhusus bapak kapolres agar pelaku penyekapan ibu dan anak satu tahun dua bulan disekap di bekas kandang anjing diproses,” ungkap Andi. 

     

    Ia menyesalkan tindakan oknum manajer PT PMM yang menyekap ibu dan anaknya yang masih balita tersebut di ruangan kandang bekas anjing.

     

    “Saya mohon diproses manajer agar mendapat sanksi hukuman yang berlaku yang setimpal atas penzoliman ini,” tegas Andi. 

     

    Dari postingan video di akun Jok Bangka itu terlihat kondisi tempat penyekapan ibu dan anak balita itu yang tak layak, sangat kotor penuh dengan bekas kotoran anjing.

     

    Sementara itu Erabarumedia.id saat mengkonfirmasi langsung ke pengacara Andi Kusuma membenarkan adanya penyekapan ibu dan anak tersebut. 

    Pelaku diduga merupakan manager perusahaan kelapa sawit PT PMM berinisial GM.

     

    “Saat ini manajer itu sudah dibawa ke polsek untuk diproses secara hukum,” kata Andi.

    Kapolda Bangka Belitung Irjen Hendro Pandowo menyebut GM kekinian telah ditetapkan sebagai tersangka.

  • Duh! Oknum Polisi Tepergok ‘Goyang’ Istri Orang di Parkiran Mapolres Kolaka Utara

    Duh! Oknum Polisi Tepergok ‘Goyang’ Istri Orang di Parkiran Mapolres Kolaka Utara

    GELORA.CO – Oknum polisi di Kolaka Utara berinisial Aipda E tepergok selingkuh dengan istri orang.

    Tak tanggung-tanggung, Aipda E selingkuh hingga berbuat asusila dengan istri orang di halaman parkir Mapolres Kolaka Utara.

    Usai tepergok, Aipda E kabur dan tidak lama kemudian warga berbondong-bondong menggeruduk Mapolres Kolaka Utara yang menjadi tempat kejadian perkara.

    Peristiwa terjadi pada Kamis (31/10/2024) lalu, namun sidang etik kepolisian tak kunjung digelar.

    Adapun Aipda E kepergok melakukan tindak asusila dengan istri orang lain di halaman parkir Mako Polres Kolaka Utara.

    Kini, Aipda E akan menghadapi sidang etik yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat.

    Kombes Pol Moch Sholeh, Kabid Propam Polda Sultra, menyatakan bahwa Aipda E akan dipecat dari kepolisian akibat tindakan yang dilakukannya.

    “Sidang kode etik akan dilaksanakan meskipun tanpa kehadiran Aipda E.”

    “Sanksi yang mungkin diterima adalah PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) karena meninggalkan tugas selama lebih dari 30 hari,” ungkap Sholeh saat diwawancarai di Polda Sultra pada Kamis, 5 Desember 2024.

    @bumisultra.info KOLAKA UTARA – Oknum anggota polisi di Polres Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) inisial Aipda E yang digrebek warga tidur bareng dengan perempuan yang telah bersuami di dalam kendaraan, Telah diberhentikan dari jabatannya. Hingga kini, Aipda E masih dicari petugas yang buron pasca digrebek Kapolres Kolut, Melalui Wakapolres  Kompol Mochamad Salman menyelaskan kepada awak media bahwa, Oknum Polisi berpangkat  Aipda E yang menjabat sebagai Kanit Dalmas di Polres Kolut telah  dinonaktifkan. Penonaktipan oknum tersebut, Dilakukan pasca dilaporkan oleh inisial.A, suami dari inisial KM yang digrebek saat keduanya tidur bersama dalam mobil pada Pukul 01.30 Wita, Kamis dini hari (31/10/2024) lalu. “Ini perintah langsung dari Kapolda Sultra, Jika Aipda E ditangkap segera dibawa ke Polda,” Kata Wakapolres. Rabu (06/11/2024). Ia juga mengatakan, Pihak Propam juga telah bersurat ke Kemenag dan KUA Kolut mempertanyakan terkait status pernikahan KM dan A. Namun pihak Kemenag maupun KUA tidak menemukan catatan arsip buku nikah keduanya yang diakui oleh Pemerintah.   “Keduanya dipastikan tidak memeliki buku nikah, Secara agama Sah tetapi tidak diakui oleh Pemerintah karena A dan KM belum tercatat sejak menikah 1997. Sementara Aipda E ini bertatus duda,” ungkapnya. Dalam Kronologi Aipda E dan KM Digrebek. Kompol Mochamad Salman, juga menjelaskan,  Aipda E pertama kali dilihat oleh anggota piket berada di seberang jalan, depan Polres Kolut sekitar pukul 20.30 Wita, Rabu (30/10). Tidak lama kemudian, ia mengemudi mobi Ayla DT 1346 BJ ke arah utara. Aipda E kembali muncul di Mapolres Kolut pukul 23.00 Wita dan langsung memarkir kendaraannya di samping ruang SPKT. Sementara A dan NAA muncul di halaman polres pada pukul 1.30 Wita, Kamis dini hari. Lanjut kata Wakapolres, NAA yang melihat mobil Ayla itu langsung mendekatinya dan menyaksikan KM dan Aipda E dalam keadaan tertidur berdampingan dan divideokan melalui hanphone selularnya. NAA lekas melaporkan hal itu ke ayahnya dan menghubungi anggota keluarga lainnya mendatangi Polres Kolut yang dipimpin pria inisial AY. Keduanya nyaris dihakimi massa namun berhasil dihalangi anggota piket dan pawas. Namun emosi massa yang telah memuncak langsung menyerbu kendaraan dan berupaya membuka paksa pintu mobil. Sementara Aipda E sontak terbangun langsung menghidupkan mobilnya dan tancap gas melarikan diri melewati jalur belakang Polres Kolut. Dari kejadian itu, Kata Mochamad Salman,  Pihaknya belum bisa memastikan jika keduanya sedang melakukan perzinahan sebagaimana yang dituduhkan. Namun ia membenarkan jika Aipda E dan KM ditemukan tertidur berdampingan di dalam mobil dengan kondisi kaca pintu kendaraan di posisi Aipda E terbuka. Ia juga mengatakan bahwa, Pihaknya memastikan akan menangani secara profesional kasus tersebut, Meskipun Aipda E berstatus anggota.  Karena itu, ia meminta dari pihak keluarga pelapor mempercayakan penanganan hukumnya ke pihak berwajib yang saat ini melakukan pencarian kepada terlapor. “Yang jelas kalau ada anggota kita melanggar, kami kode etik-kn apabila terbukti. Tapi sejauh ini masih berstatus terduga sembari menunggu Aipda E diamankan,” pungkasnya. #beritaterkini #bumisultra #beritakriminal #infoterkini #fyp #capcut #kolakautara #sulawesitenggara ♬ original sound – BeardMusicStock

    Reaksi Masyarakat

    Peristiwa ini memicu reaksi keras dari masyarakat.

    Video yang viral menunjukkan sekelompok warga mendatangi Polres Kolaka Utara untuk mengekspresikan kekecewaan mereka.

    Dalam video tersebut, warga berteriak meminta agar pintu ditutup dan mengekspresikan rasa malu terhadap tindakan oknum polisi tersebut.

    “Ini bikin malu Polres Kolaka Utara.”

    “Siapa lagi yang harus kami percaya?” teriak salah satu warga dalam video.

    Humas Polres Kolaka Utara, Aipda Arif Afandi, mengonfirmasi bahwa kasus dugaan perselingkuhan ini telah ditindaklanjuti oleh Propam Polres Kolut dan Propam Polda Sultra.

    “Kami sudah menindaklanjuti kasus ini,” ujarnya saat dihubungi via WhatsApp.

    Dengan adanya kasus ini, diharapkan institusi kepolisian dapat lebih memperhatikan etika dan integritas anggotanya agar kepercayaan masyarakat dapat terjaga.

    Tepergok di Parkiran

    Diberitakan sebelumnya, nama institusi Kepolisian kembali tercoreng dengan adanya kasus kriminal yang dilakukan oleh oknum polisi.

    Kali ini adalah oknum polisi Polres Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara.

    Seorang oknum polisi Aipda E diduga selingkuh dengan istri orang.

    Sosok polisi tersebut kepergok melakukan tindak asusila bersama selingkuhan di dalam mobil.

    Mirisnya lagi, peristiwa tersebut terjadi di halaman parkir Mako Polres Kolaka Utara, markas kepolisian.

    Setelah kejadian, sosok Aipda E melarikan diri dari tugas atau kabur.

    Polres Kolut pun sempat menetapkan namanya dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    Adapun dikutip dari TribunnewsSultra.com, aksi yang dilakukan Aipda E terjadi pada Kamis (31/10/2024) lalu.

    Kabar terbaru, Aipda E segera menjalani sidang etik.

    Tak main-main, Polda Sultra segera melakukan pemecatan kepada yang bersangkutan atas tindakan yang dilakukannya.

    Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Sholeh mengatakan Aipda E akan dipecat dari anggota Polri.

    Sidang kode etik terhadap Aipda E akan dilaksanakan Propam Polres Kolaka Utara meskipun tidak dihadiri oleh personel polisi tersebut (in absentia).

    “Ancaman sanksinya PTDH, nanti sidang in absentia.”

    “Sidangnya kita laksanakan 10 hari dari sekarang,” kata Sholeh saat diwawancarai di Polda Sultra, Kamis (5/12/2024).

    Surat DPO Aipda E oknum polisi yang diburu terkait kasus dugaan perzinahan di Kolaka Utara.
    Kombes Pol Moch Sholeh menyebut saat ini penyidik Propam masih merampungkan berkas perkara sidang etik Aipda E.

    Ia menyebut Aipda E diganjar sanksi PTDH setelah meninggalkan tugas selama 30 hari dan diduga melanggar etik karena kedapatan selingkuh.

    “Sidangnya nanti di Polres Kolut, karena orangnya tidak ada sudah lebih dari 30 hari (berstatus DPO),” kata Sholeh.

    Kabid Propam Polda Sultra ini menegaskan sidang kode etik secara in absentia tetap dilaksanakan meski tanpa kehadiran Aipda E, agar nantinya personel Polres Kolut tersebut tidak punya hak banding dari putusan.

    Digeruduk Warga

    Video viral masyarakat mendatangi Polres Kolaka Utara viral beberapa waktu lalu.

    Berdasarkan video berdurasi 1 menit 17 detik yang diterima TribunnewsSultra.com, Selasa (5/11/2024), memperlihatkan masyarakat berdatangan sambil berteriak.

    Sang perekam video viral tersebut berteriak untuk menutup pintu dan meminta kepada orang-orang agar tidak keluar.

    “Mana oi, oi eh,” teriak si perekam video.

    “Tutup pintu, tutup pintu, jangan ada yang keluar,” lanjutnya.

    “Kurang ajar ini. Ini pa di kantor polisi dibiarkan begini. Bikin malu Polres Kolaka Utara,” ujarnya.

    Sejumlah pria dalam video viral menyebutkan di samping Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu atau SPKT terjadi perselingkuhan.

    Si perekam video menambahkan, Polres Kolaka Utara membiarkan perzinahan terjadi di samping Gedung SPKT.

    “Betul-betul ini Polres Kolaka Utara. Siapa lagi yang harus kami percaya ini,’ ujarnya.

    Di akhir video, seorang pria meminta keadilan di Polres Kolaka Utara.

    Sementara itu, Humas Polres Kolaka Utara, Aipda Arif Afandi mengatakan kasus dugaan perselingkuhan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Propam Polres Kolut dan Propam Polda Sultra.

    “Sudah ditindaklanjuti sama Propam Polres Kolut dan Propam Polda Sultra,” ucapnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (5/11/2024).

  • Kegep Cabuli Anak di Bawah Umur, Pria di Palembang Tewas Diamuk Massa

    Kegep Cabuli Anak di Bawah Umur, Pria di Palembang Tewas Diamuk Massa

    GELORA.CO – Seorang pria di Palembang, Sumsel berinisial SUG (52 tahun) tewas digebuki warga di Jalan Sukabangun II, Perumahan Griya Buana 2, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang, karena diduga telah melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur. 

    Bahkan video aksi hakim sendiri kepada pelaku pencabulan yang terjadi pada Jumat 6 Desember 2024 sekitar pukul 14.00 WIB viral di media sosial.

    Nyawa pelaku pun tak tertolong meski telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Polda Sumsel. Pelaku meninggal usai mendapatkan perawatan akibat luka yang diderita setelah diamuk massa. 

    Menurut keterangan orang tua korban jika SUG sebelum melakukan aksinya terlebih dahulu memberikan makanan dan uang ke korban. 

    “Dari pengakuan anak sudah dua kali (dicabuli) dengan cara diduga pelaku memberikan sesuatu makanan anak-anak berupa es krim dan berikan uang,” kata dia. 

    Toilet Masjid menjadi lokasi terduga pelaku beraksi dengan membawa korban tersebut seusai diberikan makanan dan uang.

    “Sesuai yang saya ketahui, bahkan dari yang terkena musibah korban pelecehan kejadiannya itu ada di toilet masjid. 

    Sementara itu, Kapolsek Sukarami Kompol Alex Andriyan menyebutkan pelaku melakukan perbuatan cabul itu sekitar satu minggu yang lalu. Korban diajak ke toilet masjid di dekat rumah korban dan disuruh membuka celana.

    “Kemudian area sensitif korban sempat di pegang oleh pelaku dan mau dimasukkan,” kata dia, Sabtu 7 Desember 2024.

    Saat hari kejadian ayah korban bertemu dengan terduga pelaku kemudian terjadi cekcok. Kemudian warga datang mengeroyok pelaku sampai babak belur. Anggota piket Polsek Sukarami mendatangi lokasi dan melihat kondisi pelaku dengan tangan terikat.

    “Kemudian petugas membawa diduga pelaku ke rumah sakit Bhayangkara untuk pertolongan, sesampai di Rumah Sakit sempat mendapat perawatan namun tidak tertolong dan meninggal dunia,” katanya.

    Alex menambahkan saat ini penanganan kasusnya sudah dilimpahkan ke Polrestabes Palembang. 

    “Penanganannya diambil alih Satreskrim Polrestabes Palembang Unit PPA, ” tandasnya.