partai: Gelora

  • Viral Seorang Ibu Ditodong Pistol Hingga Diculik di Kota Bandung, Polisi Ungkap Hal Ini…

    Viral Seorang Ibu Ditodong Pistol Hingga Diculik di Kota Bandung, Polisi Ungkap Hal Ini…

    GELORA.CO –  Rekaman video CCTV aksi penculikan terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) di komplek kawasan Sukanegara, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (8/12/2024) viral pada sejumlah media sosial.

    Pada rekaman CCTV, insiden itu bermula ketika korban seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial SA (43) baru saja turun dari kendaraannya.

    Tak lama kemudian, sebuah mobil mendekat dengan mundur ke arah korban. Nampak, salah satu pelaku langsung turun dari mobil dan tanpa basa-basi menodongkan senjata api (senpi) ke arah korban.  

    Korban pun tak bisa berbuat apa-apa hingga dimasukan ke sebuah mobil yang dikendarai pelaku.

    Kapolsek Antapani, Kompol Yusuf Tojiri menyebut saat ini pihaknya masih dalam proses penyelidikan terkait aksi penculikan terhadap seorang Irat itu.

    “Sampai saat ini tim masih bekerja melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini,” kata Yusuf dilansir dari Antar, Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Yusuf mengkonfirmasi aksi penculikan itu dilakukan oleh seorang laki-laki dengan bermodalkan senpi yang digenggamnya.

    Menurutnya kepolisian pun tengah melakukan penelusuran terhadap pelaku dan korban yang kini masih dalam proses pencarian.

    “Korban dibawa oleh seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya dengan cara menarik tangan korban memasukkan ke dalam mobil,” ungkapnya.

    Adapaun hingga saat ini kepolisian masih mendalami aksi penculikan dengan video rekaman CCTV yang viral pada sejumlah media sosial tersebut.

    “Untuk motif sampai saat ini belum dapat disimpulkan,” katanya.

  • Misteri Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta Selatan Terungkap Lewat Isi Surat Pelaku, Guru Les Bilang….

    Misteri Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta Selatan Terungkap Lewat Isi Surat Pelaku, Guru Les Bilang….

    GELORA.CO – Motif kasus pembunuhan oleh anak berinisial MAS (14) terhadap ayah dan neneknya di Jakarta Selatan, Lebak Bulus masih menyimpan misteri  hingga saat ini.

    Hingga saat ini pihak Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku guna mengetahui motif aksi pembunuhan tragis yang dilakukannya.

    Kini MAS pun telah berada di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) selama proses hukumnya masih berlangsung.

    Saat berada di LPAS, MAS pun sempat menuliskan sebuah surat terkait peristiwa berdarah yang dilakukannya.

    Surat tersebut berisikan permohonan maaf dan harapannya yang ditujukan untuk keluarga ayah, ibu, dan neneknya.

    “Dia menuliskan harapannya, dia tulis di kertas pakai tulisan tangan sendiri. (Ditujukan untuk-red) keluarga, ayah, ibu, dan neneknya,” kata Kuasa Hukum MAS, Amriadi Pasaribu kepada tvOnenews.com saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (8/12/2024).

    Amriadi mengatakan pelaku menuliskan surat permohonan maaf itu atas kemauan sendirinya.

    Ia bercerita MAS kini mulai dapat mengikuti aktivitas selaiknya anak seusianya saat berada di LPAS.

    “Kondisi fisiknya sehat-sehata saja di LPAS, kita sudah bisa bercanda-canda, kalau sama saya yah ngobrol biasa terus bercanda-canda juga sama petugas di situ, ya ada kegiatan kecil lah,” katanya.

    Guru Les Sebut Sang Anak Sempat Alami…

    Di sisi lain, kasus ini sempat menjadi pergunjingan pada sekolah akun media sosial.

    Dilansir dari artikel tvOnenews.com akun X atau twitter @saya160560 sempat mengunggah latar belakang pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan nenek dalam sekejap.

    Sang akun mengaku jika dirinya merupakan mantan guru les dari pelaku kala itu.

    Ia melihat jika pelaku memang telah memiliki gelagatencurigakan saat melakukan kegiatan blesnya.

    “Saya kenal ini anak kalau di kelas saya dia ini pintar, dan agak pendiam. Padahal setiap kali saya tanya beliau bisa menjawab dengan baik,” tulis unggahan itu.

    Guru Les itu menyebut jika sang anak memiliki tingkat kepandaian melebihi anak dari sebayanya.

    Namun, ada pada waktu tertentu sang anak kerap menulis status pada akun WA miliknya terkait kondisinya yang tengah mendapat tekanan dari orangtuanya.

    “Enggak lama hasil TO (try out) saya bagikan si anak buat snap WhatApp mengeluh karena diomelin. Gak lama saya dapat info kejadian yang diluar dugaan,” tulis unggahn itu.

    “Setiap kali dia masuk kelas saya hanya tiduran sambil ngerjain apa yg saya suruh ke anak2 terkadang sesekali mau tertawa sendiri. Saya lebih prefer kalau dia ini depresi,” sambungnya.

    Adapun tulisan surat dari pengakuan pelaku terkait peristiwa tragis itu berisikan permintaan maaf.

    “Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak. Terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja,” tulis pelaku dalam suratnya.

  • Relevansi Projo Sudah Selesai, Jokowi Lebih Bagus Nebeng Partai

    Relevansi Projo Sudah Selesai, Jokowi Lebih Bagus Nebeng Partai

    GELORA.CO – Wacana organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) yang diketuai Budi Arie Setiadi menjadi suatu partai politik terus mencuat. Rencananya hal itu akan diputuskan pada Kongres Projo 2024 pada 7-8 Desember 2024.

    Namun kongres tersebut ditunda karena berbagai hal. Penundaan kongres Projo itu langsung dinyatakan oleh Budi Arie Setiadi. Ia pun tak menampik bila organisasi yang dipimpinnya dapat bertransformasi menjadi partai.

    Menanggapi hal itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa Projo sangat lumrah menjadi partai, namun kondisinya terbilang sulit.

    “Organisasi yang harusnya sekali dipakai, dia sudah selesai, itu nggak diperlukan lagi. Kan memang Projo dimaksudkan untuk mengawal kepresidenan Jokowi untuk menghalangi oposisi, untuk memonopoli opini publik. Jadi fungsi-fungsi itu melekat pada kepentingan Presiden Jokowi yang menghendaki supaya kemulian dia itu terjaga terus,” ujar Rocky dikutip dari akun Youtube pribadinya, Senin, 9 Desember 2024.

    “Jadi projo menjaga kemulian Jokowi sebagai apa, sebagai presiden. Begitu nobility yang nobleness-nya itu hilang, bukan lagi presiden. Relevansi Projo sebetulnya selesai,” tambahnya.

    Rocky melihat, wacana itu semacam nostalgia kekuasaan selama 10 tahun pemerintahan Jokowi.

       

    “Lalu ada upaya untuk menjadi Projo permanen. Bahkan diarahkan menjadi partai politik, itu biasa aja, nggak ada soal jug, hanya hitungan-hitungan pragmatis tentu berbeda hari ini dengan ketika Pak Jokowi masih jadi presiden. Terutama soal pendanaan kan waktu Jokowi presiden, tentu lebih mudah untuk mengakses kapital, kalau sekarang tentu lebih sulit,” ungkapnya.

    Aktivis senior ini juga memprediksi bahwa Jokowi lebih kelihatannya sreg menumpang atau bergabung di partai yang sudah stabil ketimbang memimpin (partai) Projo.

    “Jadi kalau Projo menunda kongresnya hanya karena alasan kepastian membuat partai itu belum final, itu penanda bahwa partai itu kelihatannya juga akan gagal, karena bagi Jokowi mungkin dia (Jokowi) lebih bagus numpang atau nebeng nebeng di partai politik yang udah ada ketimbang memulai yang baru,” pungkasnya.

  • DPR Soroti Dualisme Regulasi Pertanahan di Yogyakarta

    DPR Soroti Dualisme Regulasi Pertanahan di Yogyakarta

    GELORA.CO – Komisi II DPR melaksanakan kunjungan kerja reses ke Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DI Yogyakarta pada Jumat 6 Desember 2024. 

    Kunjungan ini bertujuan untuk membahas isu-isu strategis terkait pertanahan, salah satunya dualisme peraturan perundang-undangan yang menjadi tantangan utama dalam pengelolaan tanah di wilayah tersebut.

    Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima, menyoroti bahwa dualisme regulasi pertanahan di DIY, terutama yang berkaitan dengan hak-hak atas tanah dan status keistimewaan, membutuhkan perhatian khusus. 

    Menurutnya, situasi ini sering kali menimbulkan kebingungan di masyarakat dan hambatan dalam proses administrasi pertanahan.

    “DIY memiliki keunikan tersendiri dalam tata kelola pertanahan. Namun, dualisme peraturan yang ada sering kali menjadi penghambat, baik dari sisi kepastian hukum maupun pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kajian untuk memperbarui Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 agar lebih relevan dengan kebutuhan saat ini, khususnya di DIY,” ujar Aria Bima dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu, 8 Desember 2024.

    Politikus PDIP itu menambahkan, UUPA yang berlaku sejak lebih dari enam dekade lalu perlu disesuaikan dengan tantangan zaman, termasuk dinamika hukum agraria di daerah dengan kekhususan seperti DIY. 

    Revisi ini diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan kontemporer, termasuk persoalan pertanahan yang spesifik di daerah keistimewaan.

    Dalam diskusi bersama jajaran Kanwil BPN DIY, Komisi II DPR juga mendengarkan laporan terkait implementasi program Reforma Agraria, seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), serta tantangan teknis yang dihadapi di lapangan. DPR mendorong BPN untuk meningkatkan koordinasi dengan pemangku kepentingan di tingkat lokal agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan optimal.

    “Kami mendorong Kanwil BPN DIY untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang prima, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keberhasilan tata kelola pertanahan sangat bergantung pada kemampuan kita untuk menyelesaikan persoalan regulasi dan administrasi dengan baik,” imbuhnya.

    Komisi II DPR berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu strategis pertanahan, termasuk di DIY, demi tercapainya keadilan agraria dan kepastian hukum bagi masyarakat. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong perbaikan regulasi dan sistem pelayanan yang lebih efektif di sektor pertanahan.

  • Advokat Jangan Lupa Perjuangkan Keadilan

    Advokat Jangan Lupa Perjuangkan Keadilan

    GELORA.CO –  Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) 2024 di Jimbaran, Kuta Selatan Bali pada Jumat, 6 Desember 2024 lalu.

    Dalam kesempatan itu, Pigai meminta advokat yang tergabung di Peradi ikut menegakkan peradilan HAM yang merupakan peradilan kemanusiaan. 

    “Advokat juga jangan lupa memperjuangkan keadilan, kebenaran dan hak asasi bagi orang-orang kecil yang membutuhkan bantuan dan pertolongan,” kata Pigai dikutip dalam video yang diunggah di akun media X pribadinya, Minggu malam, 8 Desember 2024.

    ”Kalian adalah pejuang keadilan, pejuang kebenaran dan jangan hanya berjuang dalam konteks criminal justice system. Tapi juga harus dalam human right justice system. Orang bilang peradilan hak asasi manusia, tapi bagi saya itu peradilan kemanusiaan,” tambahnya.

    Aktivis HAM asal Papua tersebut tersebut menegaskan bahwa advokat jangan hanya sekadar mencari uang, melainkan sebagai pejuang keadilan.

     

    “Jadi bukan hanya soal pidana dan perdata untuk membela klien karena di sana ada uang. Tapi juga membela keadilan demi kemanusiaan,” tegasnya.

    “Di sana ada ketuhanan, di sana juga ada kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial, itulah prinsip Pancasila,” beber Pigai.

    Ia juga akan mendukung adanya satu organisasi advokat sebagai bagian dari negara untuk memperjuangkan HAM. 

    “Jadi anda sekalian berada di barisan saya dalam memperjuangkan HAM,” pungkasnya.

  • Kakak Adik Komjen Fadil Imran Menang Pilkada Gowa dan Takalar di Sulsel

    Kakak Adik Komjen Fadil Imran Menang Pilkada Gowa dan Takalar di Sulsel

    ERA.id – Dua saudara kandung dari Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran mencuri perhatian di Pilkada serentak Sulawesi Selatan 2024. Kakaknya, Mohammad Firdaus Daeng Manye, terpilih sebagai Bupati Takalar bersama pasangannya Hengky Yasin. Sementara itu, adiknya, Sitti Husniah Talenrang, memenangkan Pilkada Gowa bersama Darmawangsa Muin.

    Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU Takalar, pasangan Mohammad Firdaus-Hengky Yasin unggul telak dengan perolehan suara 111.290 atau 70,77 persen. 

    Pasangan ini berhasil mengalahkan petahana, Syamsari-M Natsir Ibrahim, yang hanya meraih 45.977 suara atau 29,23 persen. Total suara sah di Pilkada Takalar tercatat sebanyak 157.267 dengan 5.710 suara tidak sah.

    Paslon nomor urut 1 ini diusung oleh 12 partai politik besar, termasuk NasDem, PDIP, PPP, Gerindra, hingga Demokrat. Sebaliknya, pasangan petahana hanya didukung oleh tiga partai non-parlemen, yaitu Gelora, PBB, dan Perindo.

    Sementara itu, di Pilkada Gowa, Sitti Husniah Talenrang dan Darmawangsa Muin berhasil memperoleh 225.429 suara atau 53,61 persen. 

    Pasangan ini unggul dari kompetitor mereka, Amir Uskara-Irmawati, yang mendapatkan 195.094 suara atau 46,39 persen. Total suara sah tercatat sebanyak 420.586, dengan 8.146 suara tidak sah.

    Pasangan Sitti Husniah-Darmawangsa diusung oleh delapan partai, termasuk Gerindra, Golkar, PDIP, Demokrat, dan PKS. Sedangkan Amir Uskara-Irmawati didukung oleh enam partai, seperti PPP, PKB, Gelora, hingga NasDem.

    Meski hasil rekapitulasi telah diumumkan, KPU memberikan waktu tiga hari untuk menerima gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika ada pihak yang keberatan.

  • Paslon YSK-VM berkomitmen berantas korupsi di Sulut

    Paslon YSK-VM berkomitmen berantas korupsi di Sulut

    Manado (ANTARA) – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara terpilih, Yulius Selvanus Komaling-Victor Mailangkay (YSK-VM) bakal fokus pada agenda pemberantasan korupsi di Sulawesi Utara.

    “Pemberantasan korupsi di Sulawesi Utara itu menjadi cita-cita kami berdua,” kata Yulius di Manado, Minggu.

    Dia mengatakan, agenda pemberantasan korupsi sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yaitu memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.

    “Kenapa menjadi fokus kami, karena koruptor-koruptor merusak mentalitas masyarakat Indonesia,” katanya.

    Bahkan lebih dari itu, koruptor-koruptor, kata jenderal bintang dua tersebut akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kemajuan masyarakat di Sulawesi Utara

    “Itulah sebabnya pemberantasan korupsi ini menjadi nomor satu dari program-program YSK-VM,” katanya menegaskan.

    Hasil rekapitulasi KPU Sulut, menempatkan pasangan YSK-VM memperoleh suara terbanyak di pilkada calon gubernur dan wakil gubernur dengan memperoleh sebanyak 36, 87 persen dengan perolehan sebanyak 539.039 suara.

    Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut mengungguli dua pasangan calon lainnya, Elly Lasut dan Hanny Pajouw memperoleh sebanyak 463.433 suara, sementara Steven Kandouw-Denny Tuejeh mendulang sebanyak 459.673 suara.

    Pilkada calon gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Sulawesi Utara diikuti tiga pasangan calon, yaitu Yulius Selvanus Komaling-Victor Mailangkay didukung Partai Gerindra, Nasdem, Golkar, PSI, PKS, PAN, PKB, Perindo), Elly Lasut-Hanny Pajouw (Partai Demokrat, Partai Buruh, PKN, PBB), sementara Steven Kandouw-Denny Tuejeh (PDIP, Hanura, Gelora).

    Pewarta: Karel Alexander Polakitan
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Bobby Nasution-Surya Unggul di Medan, Peroleh 388.688 Suara

    Bobby Nasution-Surya Unggul di Medan, Peroleh 388.688 Suara

    Medan, CNN Indonesia

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan telah menyelesaikan rekapitulasi hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2024. Hasilnya pasangan calon nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya unggul dibanding rivalnya.

    “Selanjutnya, KPU Medan akan menyerahkan D hasil perolehan suara ke KPU Sumut untuk dilakukan rekapitulasi tingkat Provinsi Sumut,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan, Mutia Atiqah, Minggu (8/12/2024).

    Mutia mengatakan pasangan calon nomor urut 1 Bobby Nasution – Surya memperoleh 388.688 suara. Sedangkan Paslon nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, memperoleh 222.878 suara.

    “Untuk surat suara yang sah sebesar 611.566 suara. Dan surat suara tidak sah sebanyak 17.923 lembar. Adapun daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Medan berjumlah 1.799.421 jiwa pada Pilkada 2024,” ujarnya.

    Pilgub Sumut 2024 diikuti sebanyak dua pasangan calon yakni paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya didukung 10 partai politik antara lain Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PKS, PAN, Demokrat, PPP, Perindo, PSI.

    Bobby Nasution yang juga menjabat Wali Kota Medan merupakan menantu dari mantan Presiden Jokowi. Sedangkan Surya menjabat sebagai Bupati Asahan.

    Sementara itu, Paslon nomor urut 2 Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala didukung PDIP, Hanura, Partai Ummat, Partai Buruh, Gelora dan PKN.

    Edy Rahmayadi merupakan Gubernur Sumut periode 2018 -2023. Sedangkan Hasan Basri Sagala merupakan mantan tenaga ahli Menteri Agama RI.

    (fnr/chri)

  • Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    GELORA.CO  – Kasus Gus Miftah yang menghina seorang tukang es, Agus Buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Agus Salim korban penyiraman air keras kini menjadi sorotan publik.

    Meski ketiganya tidak terkait kasus yang sama. masing-masing memiliki nama yang seragam, yakni memiliki nama Agus atau panggilan Gus.

    Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw dalam Podcast Close The Door Corbizier pun mengulas permasalahan tersebut.

    Deddy mempertanyakan mengapa sosok yang memiliki nama Agus ataupun Gus kini bermasalah dan viral. 

    “Ustaz begini, gimana dengan kasus belakangan ini, yang Namanya Gus, Agus, Agus tuh bermasalah semua?” tanya Deddy Corbuzier sembari tertawa.

    Mendengar pertanyaan dari Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw ikut tertawa.

    Keduanya terkekeh menyadari sejumlah orang yang memiliki nama Agus dan Gus bermasalah semuanya.

    Di antaranya Agus yang menjadi korban penyiraman air keras, Agus buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Gus Miftah yang menghina seorang pedagang es.

    Menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw menyampaikan pandangannya.

    “Kenapa akhir-akhir ini ada ‘Gus’ tuh bermasalah?” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Ada dua, dua Agus ini juga lagi bermasalah,” tambah Deddy Corbuzier sembari terkekeh.

    Ustaz Felix Siauw kemudian menyampaikan kebiasaan baik ketika Gus Miftah hadir dalam sebuah pengajian ataupun acara.

    Gus Miftah katanya sering kali memborong dagangan milik pedagang yang berjualan di sana.

    “Aku lihat begini, banyak sekali orang-orang.. kan Ketika Gus Miftah melakukan itu (menghina pedagang es) kan aku lihat berita, dan di berita itu kita tahu bahwasanya Gus Miftah itu sering kali memborong dagangan orang,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Sering-sering banget,” tambah Deddy Corbuzier.

    “Jadi ada, apa Namanya, penjual es ataupun penjual makanan segala macamlah itu diborong,” tambah Ustaz Felix Siauw lagi.

    Kedatangan Gus Miftah pun dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk datang.

    Mereka maju ke depan panggung dengan harapan dagangan mereka diborong oleh Gus Miftah. 

    Peristiwa yang viral tersebut pun diungkapkan Ustaz Felix Siauw demikian.

    Pedagang es yang belakangan diketahui bernama Sunhaji itu maju ke depan.

    Gus Miftah kemudian diminta oleh sejumlah ibu-ibu untuk memborong minuman milik pedagang es itu. 

    “Maka kasusnya Waktu itu adalah ada ibu-ibu yang nunjukkin ada satu orang yang jualan es, di tengah-tengah itu (pengajian) ‘borong dong-borong dong’,” ungkap Ustaz Felix Siauw. 

    “Kayak gitu kan ya, seperti biasanya terjadi ini, kan seperti itu,” tambahnya.

    “Nah ternyata malah di-bully atau di-roasting dan seterusnya,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Nah artinya, itu sudah biasa terjadi. Nah ini yang aku bilang bahwasanya kita harus hai-hati dengan sebuah mental, di mana ketika ada orang datang ke sana itu, dia itu sebenarnya mau minya untuk dikasihani,” beber Ustaz Felix Siauw.

    “Dan ini bukan hanya terjadi di Gus Miftah, maka kita disclaimer kita bukan bahas Gus Miftah, bukan bahas bapaknya juga yang jualan,” tambahnya.

    “Tapi kita bahas tentang mental orang-orang yang menurut kita ‘social problems’ yang menurut kita perlu untuk disikapi,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Karena ini terjadi juga pada content creator yang menjadikan kesedihan-kesengsaraan sebagai komoditas,” jelasnya.

    Hal yang dikhawatirkannya bukan terkait perundungan yang dilakukan oleh Gus Miftah.

    Tetapi sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan dari viralnya kasus Sunhaji.

    “Aku bilang gini, yang aku khawatirkan bukan kejadian ini, tapi efeknya yang aku khawatirkan sekarang terjadi nih,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Coba Om bayangin ya, sekarang yang ambil exposure terhadap bapak penjual es teh ini berapa banyak?” tanyanya.

    “Wadidaw,” celoteh Deddy Corbuzier.

    “Semua orang part of exposure (mengambil kesempatan),” jawab Ustaz Felix Siauw di akhir tayangan.

    Video Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw pun menapat beragam respondari masyarakat.

    Sebagian besar membela pedagang es, sebagian lainnya mencela sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan di tengah kasus yang menerpa Gus Miftah

  • Anis Matta Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketum Partai Gelora 2024-2029

    Anis Matta Terpilih Secara Aklamasi Jadi Ketum Partai Gelora 2024-2029

    Jakarta, CNN Indonesia

    Anis Matta terpilih secara aklamasi untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) periode 2024-2029.

    Keputusan itu disepakati lewat Musyawarah Nasional (Munas) I Partai Gelora yang digelar di Pomelotel Patra Kuningan Jakarta, Minggu (8/12). Kesepakatan itu diambil secara kilat kurang dari satu jam usai Anis Matta menjadi calon tunggal ketua umum.

    “Apakah forum dapat menyetujui untuk memilih dan menetapkan Haji Muhammad Anis Matta sebagai Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Periode 2024-2029,” tanya Sekretaris Majelis Permusyawaratan Nasional (MPN) Handoyo Prihantanto selaku Pimpinan Sidang.

    Munas I Partai Gelora juga mengesahkan Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) partai yang baru. Perubahan AD/ART ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan dinamika negara dan global.

    “Pada umumnya yang menjadi pertimbangan dalam membuat AD/ART, adalah kita tidak ingin tersekat dengan aturan yang kita buat sendiri. Partai ini harus lincah dan bisa terus bergerak, sehingga perlu dilakukan perubahan AD/ART yang ditetapkan melalui Munas,” kata Handoyo.

    Selain jajaran pengurus MPN, Munas turut dihadiri Mahkamah Partai (MP), Dewan Pimpinan Nasional (DPN), dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MP dan DPN, serta 38 Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora se-Indonesia. Termasuk pula jajaran wakil ketua umum seperti Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, dan Bendahara Umum Achmad Rilyadi, dan Sekjen Mahfuz Sidik.

    Keputusan untuk menunjuk Anis Matta merupakan kelanjutan dari kesepakatan dalam Rakornas partai yang digelar sebelumnya.

    Selanjutnya, Anis Matta diminta untuk membentuk kepengurusan untuk periode baru sebelum disahkan oleh pemerintah.

    Dalam sambutannya, Matta mengatakan kepengurusan baru Gelora Periode 2024-2029, akan mengubah total struktur organisasi Partai. Dia juga berencana untuk membentuk organisasi sayap pendukung.

    “Para pimpinan DPN sebentar lagi akan kita ubah namanya menjadi DPP. Sedangkan MPN dan Mahkamah Partai yang selama ini sebagai lembaga tersendiri akan kita lebur di DPP,” katanya.

    Menurut Anis Matta, kepengurusan di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gelora akan bertambah. Nama-nama di struktur kepengurusan DPP tersebut, akan rampung sebelum Nataru 2024/2025.

    “Jadi kita berusaha untuk menuntaskan semuanya sebelum Nataru, sehingga nanti tinggal pekerjaan administrasi penyusunan AD/ART saja. Dan Insya Allah pada 7 Januari 2025, penyusunan kepengurusan yang baru akan diserahkan ke Kementerian Hukum untuk didaftarkan,” ujar Anis Matta.

    “Saya ingin menyatakan, bismillah. Kita lanjutkan perjuangan bersama. Saya menerima tanggung jawab ini dan mudah-mudahan semua yang hadir di sini akan tetap bersama kita di dalam perahu ini. Ibarat sampan kecil yang akan kembali melewati gelombang besar di dalam samudra,” imbuhnya.

    (thr/chri)