partai: Gelora

  • Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Pastikan Hadiri Panggilan KPK Besok

    Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Pastikan Hadiri Panggilan KPK Besok

    loading…

    Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memastikan akan memenuhi panggilan KPK besok. Foto/SindoNews/felldy asyla utama

    JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin 13 Januari 2025, besok. Hasto mengaku, sudah memahami apa yang menjadi kewajibannya.

    “Sesuai dengan komitmen saya akan taat sepenuhnya pada seluruh proses hukum,” kata Hasto di acara Soekarno Run yang digelar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (12/1/2025).

    Hasto memastikan, dirinya sudah mempelajari apa saja yang menjadi kewajibannya. Begitupun, apa saja hak yang didapatkannya.

    “Saya punya kewajiban-kewajiban, bahkan saya juga sudah membaca hak-hak saya dalam status sebagai tersangka. Hak sebagai tersangka apa saja itu sudah saya pelajari dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

    Oleh karenanya, Hasto berjanji akan menghormati seluruh proses yang telah berjalan di lembaga antirasuah tersebut. Hasto juga akan mengikuti seluruh prosesnya dengan penuh keyakinan.

    “Karena sejak awal kami tahu jalan yang ditempuh oleh PDI Perjuangan sejak PNI pada masa Bung Karno, PDI, Bu Mega hingga PDI Perjuangan memang jalan-jalan terjal yang harus dihadapi dengan keyakinan ideologis,” katanya.

    (cip)

  • Rayakan HUT ke-52 PDIP, Hasto Kristiyanto Undang KPK di Acara Soekarno Run

    Rayakan HUT ke-52 PDIP, Hasto Kristiyanto Undang KPK di Acara Soekarno Run

    loading…

    Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri acara Runniversary Soekarno Run dalam rangka perayaan HUT ke-52 PDIP. Foto/SindoNews/felldy asyla utama

    JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengundang secara khusus KPK di acara Runniversary Soekarno Run. Kegiatan tersebut digelar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, hari ini.

    Namun, KPK yang dimaksud bukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melainkan nama sebuah grup musik. “Hari ini kami sengaja mengundang KPK, Kelompok Pemuja Koplo. Tapi kalau saya adalah Kelompok Pemuja Keadilan,” kata Hasto, Minggu (12/1/2025).

    Hasto juga menyempatkan joget bersama di atas panggung ketika KPK tampil di hadapan para pelari yang tengah menikmati sajian hiburan di panggung utama. Hasto menjelaskan event Soekarno Run ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP. Adapun, tema Soekarno Run kali ini yakni, “Berlari di Atas Kaki Sendiri”.

    Hasto mengaku bersyukur, event yang digelar sayap partainya ini mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Hasto mengklaim, ada 10.000 masyarakat yang hadir dan didominasi kalangan anak muda.

    “Nah semoga dengan HUT partai yang melibatkan anak-anak muda, seluruh anak-anak muda, untuk mampu berdiri di atas kaki sendiri, menjunjung tinggi sportifitas dapat ditunjukkan, dan itulah PDI Perjuangan,” ujarnya.

    (cip)

  • KPK Seperti Tak Berani Garap Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi, Nurani 98: Memilukan!

    KPK Seperti Tak Berani Garap Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi, Nurani 98: Memilukan!

    GELORA.CO –  Perkumpulan aktivis 98 yang tergabung dalam Nurani 98 menyayangkan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terkesan tidak berani mengusut dugaan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.

    Pasalnya, hingga kini KPK tak kunjung menindaklanjuti laporan Nurani 98 yang sudah dilayangkan sejak 3 tahun lalu, tepatnya pada 10 Januari 2022, terkait dugaan tindak pidana KKN dan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) keluarga Jokowi.

    “Itu yang memilukan dari KPK yang sekarang,” kata Presidium Nurani 98, Ray Rangkuti, kepada RMOL, Sabtu, 11 Januari 2025. 

    Ray pun membandingkan cara kerja KPK dalam memburu dan kemudian menetapkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku. 

    “Urusan Hasto begitu gercep, urusan yang dekat kekuasaan seperti tutup mata. Kasus Hasto yang sebenarnya bobotnya sudah sangat turun, terus dikejar-kejar. Sampai pakai geledah dua rumah segala. Dramanya begitu kentara,” kata Aktivis 98 jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. 

    Padahal, berbagai laporan masyarakat terkait dugaan KKN Jokowi dan keluarga, hingga kasus-kasus besar lainnya justru terkesan dilakukan pembiaran. 

    “Terlihat seperti mengalihkan orang dari tuntutan besar: CSR BI, Blok Medan, dugaan pemerasan di DWP oleh oknum polisi, Sahbirin Noer, dan terakhir adalah laporan masyarakat tentang kekayaan keluarga Jokowi,” sesal pendiri LSM Lingkar Madani Indonesia ini. 

    Padahal, lanjut Ray, KPK sebelumnya terkesan menantang masyarakat untuk melaporkan dugaan korupsi yang melibatkan Jokowi dan keluarganya. 

    “Tetapi, KPK tetap saja bermain di kasus Hasto,” kritiknya. 

    Atas dasar itu, Ray berpandangan, tidak bisa disalahkan jika akhirnya publik ada yang menilai kerja-kerja pemberantasan korupsi hanya menyasar lawan politik. 

    “Tidak berlebihan pandangan pesimisme masyarakat atas hal ini. Yang bisa kita lihat dalam istilah: korupsi lawan politik dikejar sampai ke antartika, korupsi di lingkungan sendiri cukup antarkita,” tandasnya.

  • Walhi Menduga Ada Setoran dalam Pemasangan Pagar Laut

    Walhi Menduga Ada Setoran dalam Pemasangan Pagar Laut

    GELORA.CO – Pemasangan pagar laut di Tangerang, Banten, yang terkesan ada pembiaran memunculkan dugaan ada setoran ke pemerintah setempat. 

    Pasalnya, bagaimana bisa pemerintah setempat tidak tahu ada pihak yang dengan sengaja memasang pagar di laut dengan panjang mencapai 30 km.

    “Dari pusat sampai daerah, diduga sudah dapat, tapi ya enggak tahu yang baru ini dapat langsung atau via timses,” kata Manajer Kampanye Tata ruang dan Infrastruktur Walhi Nasional, Dwi Sawung, saat dihubungi RMOL, Sabtu, 11 Januari 2025.

    Dwi Sawung pun menyayangkan lambannya sikap pemda, yang baru bertindak setelah kasus ini menjadi viral.

    Padahal, sektor perikanan dalam hal ini nelayan yang sehari-hari melintas di area tersebut sangat terdampak.

    “Kami melihatnya memang pembiaran, sudah sering keluhan nelayan di perairan Teluk Jakarta sampai Teluk Naga (Kab Tangerang) soal pembangunan pesisir diabaikan. Sebenarnya sudah tahu juga itu pengembang yang mensubkontrakkan pemasangan cerucuk di pesisir,” papar Dwi Sawung.

    Di sisi lain, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akhirnya menghentikan kegiatan pemagaran laut tanpa izin di Tangerang, Banten, yang sebelumnya viral di media sosial.

    Kegiatan pemagaran ini diduga tidak memiliki izin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) serta berada di dalam Zona Perikanan Tangkap dan Zona Pengelolaan Energi yang menimbulkan kerugian bagi nelayan dan berpotensi merusak ekosistem pesisir.

    Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, segala kegiatan pemanfaatan ruang laut yang tidak memiliki izin dasar dan berpotensi merusak keanekaragaman hayati serta menyebabkan perubahan fungsi ruang laut seperti pemagaran laut ini harus segera dihentikan.

    Pasalnya, hal ini tidak sesuai dengan praktik internasional United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982) dan mampu mengancam keberlanjutan ekologi.

  • Satpam SMPN 3 Bogor Meninggal dalam Keadaan Sujud, Dikenang sebagai Sosok Baik dan Ramah

    Satpam SMPN 3 Bogor Meninggal dalam Keadaan Sujud, Dikenang sebagai Sosok Baik dan Ramah

    GELORA.CO – Viral di media sosial, seorang petugas keamanan atau satpam bernama Nurdin ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud saat melaksanakan sholat dzuhur.

    Peristiwa ini terjadi di SMPN 3 Kota Bogor, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Selasa 7 Januari 2025 lalu.

    Dalam narasi unggahan akun Instagram @fakta.beriita, disampaikan bahwa Nurdin ditemukan tidak kunjung bangun dari posisi sujud oleh salah satu saksi. Ketika coba dibangunkan, kondisi tubuh almarhum telah kaku.

    Setelah dibawa ke RS PMI Kota Bogor, dokter menyatakan bahwa Nurdin telah meninggal dunia. Hingga kini, penyebab pasti kematiannya belum diketahui.

    Adapun, jenazah almarhum langsung dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka di Jalan Ciremai Ujung, Kecamatan Bogor Utara.

    Kepergian Nurdin meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Almarhum dikenal sebagai sosok yang baik hati, ramah, dan mudah bergaul. Tidak hanya dengan rekan kerja, tetapi juga dengan siswa dan guru di SMPN 3 Kota Bogor.

    “Saya dulu dekat dengan almarhum sebelum pindah ke sekolah lain. Meskipun sudah lama berpisah, kami tetap menjaga hubungan baik hingga akhir hayatnya,” tutur salah seorang rekan kerja almarhum, dikutip Sabtu, 11 Januari 2025.

    Sejumlah murid, guru, alumni, dan rekan kerja Nurdin dikabarkan berbondong-bondong datang ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Almarhum telah dimakamkan di tempat pemakaman tak jauh dari rumahnya.

    Kabar mengenai meninggalnya Nurdin, satpam SMPN 3 Kota Bogor, dalam keadaan sujud saat sholat dzuhur menarik perhatian warganet. Pada kolom komentar banyak yang menyampaikan belasungkawa serta doa untuk almarhum.

    “Innalillahi wainnaillaihi rajiun,Ya Allah pak,begitu sangat indah berpulang saat sujud saat sholat,” komentar salah seorang warganet.

    “Jihad kerja untuk keluarga sudah syahid ditambah saat bersujud menjalankan kewajiban. Masyaallah. Husnul khotimah pak dan sabar untu keluarga,” tulis warganet lain.

    “Meninggal disaat kerja masih pake seragam, dan saat sedang sujud dalam sholat nya, betapa ini akhir hidup yang diinginkan setiap muslim,” ungkap warganet.

  • Fakta Tentang Santa Ana, ‘Angin Neraka’ yang Bikin Los Angeles Porak Poranda

    Fakta Tentang Santa Ana, ‘Angin Neraka’ yang Bikin Los Angeles Porak Poranda

    GELORA.CO – Kebakaran besar yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat tidak hanya menelan banyak korban jiwa, namun juga telah menimbulkan kerugian fantastis. Kondisi ini diperburuk dengan adanya hembusan Santa Ana. Apa itu? Simak ulasan berikut ini.

    Data yang dihimpun menyebutkan, kebakaran telah melanda kawasan Los Angeles sejak Selasa, 7 Januari 2025.  

    Menurut informasi yang beredar, salah satu pemuci meluasnya kebakaran adalah akibat angin panas yang disebut Santa Ana.

    Kondisi ini membuat api cepat menjalar dari rumah ke rumah di wilayah pemukiman elit Pacific Palisades dan menyebabkan sekitar 1.000 rumah mewah di kawasan itu terbakar. 

    Lalu apa itu angin Santa Ana yang menyebabkan kebakaran di Los Angeles makin meluas? 

    Santa Ana merupakan angin tahunan yang terbentuk di gurun lembah besar di sebelah sera atau pegunungan Nevada. 

    Tekanan tinggi di atas gunung itu berputar searah jarum jam, sehingga angin bertiup ke barat menuju pesisir yang bertekanan rendah. 

    Sejumlah kota seperti Los Angeles, Ventura, dan San Diego merupakan beberapa dari wilayah permukiman di pesisir Samudra Pasifik yang terdampak fenomena alam tersebut. 

    Santa Ana bersifat sangat kering. Tak jarang angin ini turut membawa partikel pasir dan debu, karena tiupanya berasal dari pegunungan menuju pesisir.

    Adapun kisaran kecepatannya adalah 64 hingga 96 km/h. Surat kabar Washington post Kamis 9 Januari 2025 menggambarkan, rasa angin itu bagaikan ditiup alat pengering rambut raksasa. 

    Angin ini bertiup melintasi hamparan lahan kering. 

    Apalagi di musim dingin 2024 hingga 2025 hujan tidak pernah datang di California, sehingga muncul percikan api di sejumlah titik di antara siera Nevada dan pesisir. 

    Kencangnya tiupan angin kerap menimbulkan gesekan dengan permukaan tanah yang dipenuhi tumbuhan kering, sehingga turut menciptakan percikan api. 

    Nah percikan tersebutlah yang kemudian membakar pesisir California bagian selatan. 

    Menurut informasi, wilayah yang dilahap api seluas 113 km². 

    Di Los Angeles saja ada enam titik api, sementara dua yang terbesar adalah titik di Pacific Palisades. 

    Beberapa wilayah di California diketahui mengalami periode terkering selama lebih dari 150 tahun. Perubahan iklim meningkatkan risiko kebakaran sekitar 25 persen di California. 

    Krisis iklim akibat manusia juga meningkatkan area kebakaran sebesar 72 persen di wilayah ini. Perubahan iklim pun membuat angin Santa Ana di musim gugur cenderung memburuk.

    Kerugian Fantastis

    Sementara itu, data yang dihimpun menyebutkan, peristiwa yang berlangsung berhari-hari itu memicu kerugian besar dan menyebabkan kehancuran masif di wilayah perkotaan hingga perumahan warga Los Angeles.

    Menurut analisis perusahaan AccuWeather, kebakaran yang melumpuhkan Los Angeles itu menimbulkan kerugian hingga US$150 miliar atau sekira Rp2.430 triliun.

    Angka tersebut mencakup kerugian asuransi dan non-asuransi, naik drastis dibandingkan estimasi awal sebesar US$57 miliar. 

    Tragedi ini disebut sebagai kebakaran terburuk dalam sejarah California.

    Kabar beredar menyebutkan, hingga Kamis 9 Januari 2025, sekira pukul 21.00 waktu setempat, tercatat sebanyak 10 korban meninggal dunia akibat kejadian ini.

  • Soal Retret Prabowo, Pramono: Namanya Kepala Daerah, Diajak Pemerintah Pusat, Ikut Banget 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Januari 2025

    Soal Retret Prabowo, Pramono: Namanya Kepala Daerah, Diajak Pemerintah Pusat, Ikut Banget Megapolitan 11 Januari 2025

    Soal Retret Prabowo, Pramono: Namanya Kepala Daerah, Diajak Pemerintah Pusat, Ikut Banget
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta terpilih
    Pramono Anung
    mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menggelar retret bagi kepala daerah terpilih.
    “Ya pokoknya yang namanya kepala daerah, mau diajak apa saja sama pemerintah pusat ikut banget,” ujar Pramono di GBK Basket Hall, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2025).
    Menurut Pramono, acara tersebut diperlukan agar visi dan misi pemerintah pusat dan daerah bisa menyatu.
    “Untuk mengawali pemerintahan tentunya bagus ya, karena ini semangat kebersamaan, intinya kan itu,” kata Pramono saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (11/1/2025).
    Politikus PDI Perjuangan itu menekankan, kerja-kerja pemerintah daerah harus melalui koordinasi dengan pemerintah pusat sebagaimana diatur undang-undang.
    “Undang-undang yang mengatur hubungan pemerintah daerah dan pusat itu ada 152 kata. Kebetulan waktu itu saya termasuk yang menyiapkan, jadi saya hafal dan tahu banget bahwa pemerintah daerah itu berada dalam koordinasi pemerintah pusat,” kata dia.
    Oleh sebab itu, Pramono tidak mempermasalahkan rencana retret tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat.
    “Kalau retret kan terserah pemerintah pusat dalam hal ini apa yang dipersiapkan. Mengenai pelantikan sendiri kan masih debat tebal di internal pemerintah, sehingga kami menunggu saja,” ucap Pramono.
    Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bakal mengumpulkan kepala daerah terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 untuk retret.
    Hal ini dikatakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra usai bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (10/1/2025).
    Diketahui, retret ini pernah digelar Prabowo dan dilakukan para menteri, wakil menteri, kepala badan, hingga utusan khusus presiden di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada Oktober 2024.
    “Dan juga keinginan Bapak Presiden bahwa seluruh kepala daerah itu akan dikumpulkan seperti dulu para menteri, wakil menteri, dan kepala badan dikumpulkan di Magelang,” kata Yusril, Jumat.
    Kendati begitu, ia mengaku belum mengetahui kapan retret bakal dilaksanakan. Begitu pun tempat pelaksanaannya, apakah akan dilakukan di Akademi Militer Magelang seperti para menteri sebelumnya.
    “Ya rencananya seperti (retret) itu, dikumpulkan di satu tempat. Belum tahu (di Magelang atau bukan),” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bank Mandiri Hadirkan Konser SUPER DIVA di Indonesia Arena

    Bank Mandiri Hadirkan Konser SUPER DIVA di Indonesia Arena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Mandiri semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi keuangan yang turut mendukung kemajuan industri kreatif nasional. Melalui konser bertajuk SUPER DIVA, Bank Mandiri menghadirkan kolaborasi spektakuler lintas generasi yang akan digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, pada 17 Januari 2025.

    Konser ini akan menampilkan enam penyanyi wanita papan atas Indonesia dari berbagai era mulai dari Kris Dayanti, Ruth Sahanaya, Titi DJ, Lyodra Ginting, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya, dalam satu panggung megah.

    Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, yang akrab disapa Ossy, menyampaikan dukungan Bank Mandiri terhadap konser ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan industri musik dan seni pertunjukan di Tanah Air.

    “SUPER DIVA adalah perwujudan dari kreativitas dan kolaborasi terbaik Indonesia. Kami bersyukur dapat mendukung acara luar biasa ini, yang diharapkan tidak hanya memberikan hiburan berkualitas bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekosistem seni dan musik di Indonesia,” ungkap Ossy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/1/2025).

    Bukan cuma itu, konser ini juga menjadi ajang kolaborasi unik yang dipromotori oleh Konsersium Anak Nusantara, dengan melibatkan dua maestro seni terkemuka, Erwin Gutawa sebagai Music Director dan Jay Subyakto sebagai Art Director.

    Keduanya akan membawa penonton ke dalam pengalaman musikal dan visual yang spektakuler. Erwin Gutawa menjelaskan bahwa setiap aransemen telah dirancang khusus untuk memberikan sentuhan baru pada lagu-lagu yang akan dibawakan oleh para diva dan bintang muda.

    “Kami telah menyiapkan aransemen yang baru dan penuh kejutan, menghadirkan harmoni dan emosi yang akan menyentuh setiap hati penonton,” ujarnya.

    Sementara itu, dengan mengusung konsep artistik yang kuat, Jay Subyakto menambahkan, konser ini tidak hanya akan mengandalkan kualitas suara dan musik, tetapi juga menghadirkan elemen visual yang akan memperkuat emosi dalam setiap lagu yang dibawakan.

    “Saya menciptakan panggung yang bercerita, menggabungkan elemen visual dan seni yang memukau untuk membangkitkan emosi dan membawa penonton ke dalam perjalanan musikal yang luar biasa,” ungkap Jay.

    Menyadari besarnya antusiasme masyarakat terhadap konser ini, Bank Mandiri memberikan berbagai kemudahan bagi nasabah yang ingin menjadi bagian dari momen bersejarah tersebut. Dengan fitur Livin’ Sukha di aplikasi Livin’ by Mandiri, nasabah bisa mendapatkan diskon eksklusif sebesar 25% untuk pembelian tiket dengan kode voucher SDMANDIRI25.

    Promo ini berlaku terbatas, dan nasabah dapat memilih metode pembayaran yang fleksibel, mulai dari tabungan hingga cicilan kartu kredit serta Livin’ Paylater dengan tenor hingga 12 bulan.

    “Bank Mandiri ingin memastikan nasabah kami dapat menikmati pengalaman ini dengan nyaman. Oleh karena itu, kami menghadirkan promo menarik, serta metode transaksi yang mudah dan fleksibel melalui Livin’ by Mandiri,” imbuh Ossy.

    Bagi para diva yang akan tampil, konser SUPER DIVA bukan hanya sekadar pertunjukan musik, tetapi juga perayaan perjalanan karier mereka serta kesempatan berbagi panggung dengan generasi penerus. Kris Dayanti mengaku bahwa konser ini menjadi salah satu pencapaian karir di dunia musik yang terwujud.

    “Ini adalah konser dan panggung megah yang sudah lama saya impikan. Kolaborasi dengan lintas generasi yang membuat saya semakin bersemangat untuk tampil,” ungkap Kris Dayanti.

    Senada dengan Kris Dayanti, Ruth Sahanaya menambahkan bahwa konser ini akan membawa sentuhan baru dalam membawakan lagu-lagu klasik yang sudah dikenal masyarakat luas.

    “Konser ini bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga merayakan musik dengan cara yang baru dan lebih berwarna,” jelasnya.

    Bagi Titi DJ, konser ini adalah momentum istimewa yang menggabungkan energi dari berbagai generasi penyanyi wanita terbaik Indonesia.

    “Kolaborasi ini adalah perpaduan sempurna antara generasi, menciptakan harmoni yang akan memukau semua penonton di Indonesia Arena,” terangnya.

    Bagi tiga bintang muda yang turut tampil, kesempatan berbagi panggung dengan para diva legendaris adalah sebuah kehormatan dan pengalaman tak terlupakan. Lyodra Ginting mengungkapkan kegembiraannya dapat bergabung dalam konser sebesar ini.

    “Kesempatan ini sangat luar biasa, dan saya merasa terhormat bisa berbagi panggung dengan para diva legendaris Indonesia,” ujarnya.

    Tiara Andini juga mengaku sangat bersemangat menjelang konser ini. “Saya tidak sabar untuk menunjukkan yang terbaik di panggung nanti bersama di konser SUPER DIVA,” tambah Tiara.

    Ziva Magnolya menutup dengan optimisme bahwa konser ini akan memberikan pengalaman luar biasa bagi semua penonton. “Ini akan menjadi malam yang istimewa penuh energi, keseruan, dan emosi dalam satu panggung,” tutupnya.

    Konser SUPER DIVA akan digelar di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno, yang dilengkapi fasilitas terbaik untuk kenyamanan penonton, mulai dari sistem pendingin udara hingga berbagai pilihan kategori tiket, seperti Festival, Tribune, VIP, Royal, dan Royal Diva.

    Untuk mendapatkan tiket dan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses fitur Livin’ Sukha di aplikasi Livin’ by Mandiri atau mengunjungi akun Instagram resmi @bankmandiri serta @superdiva.official. Bank Mandiri berharap konser SUPER DIVA dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan musik Indonesia dan memperkuat eksistensi musik sebagai elemen budaya bangsa.

    (rah/rah)

  • Aplikasi Coretax Harganya Rp1,3 Triliun tapi Kualitas Murahan, DPR bakal Panggil Sri Mulyani

    Aplikasi Coretax Harganya Rp1,3 Triliun tapi Kualitas Murahan, DPR bakal Panggil Sri Mulyani

    GELORA.CO – Anggota Komisi XI DPR RI, Erwin Aksa berencana untuk memanggil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani guna memberikan klarifikasi terkait kendala akses pada sistem administrasi pajak terbaru, Coretax.

    Sejak mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2025, layanan tersebut menuai berbagai kritik, terutama terkait kesulitan akses. Padahal pengadaan aplikasi ini memakan biaya banyak tetapi kualitasnya malah murahan.

    “Coretax merupakan investasi digital dengan nilai yang cukup tinggi, sehingga akan diawasi oleh Komisi XI. Terkait masalah teknis, kami akan memanggil pihak terkait setelah masa reses,” kata Erwin Aksa kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

    Erwin menegaskan, akan terus memantau perkembangan Coretax sepanjang kuartal pertama 2025. Politikus Partai Golkar ini tak menyangkal adanya potensi kerugian negara imbas kegagalan layanan Coretax. Terlebih investasi untuk menghadirkan sistem ini cukup mahal, sekitar Rp1,3 Triliun.

    Dia mendesak DJP dan Kemenkeu memberikan penjelasan secara transparan menyangkut persoalan tersebut. “Selain itu, Coretax ini akan dievaluasi, mengingat tujuan utamanya adalah untuk mendukung ekstensifikasi pajak,” ujar Erwin.

    Sebelumnya DJP Kemenkeu telah menyampaikan permintaan maaf, usai sistem inti administrasi pajak, Coretax masih sulit diakses para wajib pajak.

    “Dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh wajib pajak atas terdapatnya kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan fitur-fitur layanan Coretax DJP yang menyebabkan terjadinya ketidaknyamanan dan keterlambatan layanan administrasi perpajakan,” tulis keterangan resmi DJP Jumat (10/1/2025).

    Dalam keterangan tersebut, Ditjen Pajak berjanji terus berupaya memperbaiki kendala yang ada serta memastikan layanan Coretax DJP dapat berjalan dengan baik.

    Diketahui, sejumlah wajib pajak mengeluhkan layanan aplikasi pajak anyar bernama Coretax yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Padahal, aplikasi yang diluncurkan 1 Januari 2025, investasinya cukup mahal, sekitar Rp1,3 triliun.

    Awalnya, kehadiran Coretax ini diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem administrasi perpajakan. Namun yang terjadi justru sebaliknya, banyak wajib pajak kesulitan dalam mengakses berbagai fitur penting dalam Coretax. Termasuk permintaan sertifikat digital dan pembuatan e-faktur.

  • Meski Megawati Ogah Masuk KIM, PDIP Pastikan akan Koalisi dengan Prabowo

    Meski Megawati Ogah Masuk KIM, PDIP Pastikan akan Koalisi dengan Prabowo

    GELORA.CO – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ahmad Basarah memastikan pihaknya akan bekerja sama atau berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Prabowo subianto walaupun kadernya tidak ada yang masuk ke dalam jajaran kabinet.

    “Sikap politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga tidak mengambil sikap oposisi,” ujar Basarah dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

    Menurut Basarah, sejatinya Indonesia mengambil sistem pemerintahan presidensial yang membuat tidak berlakunya istilah oposisi, apalagi sistem oposisi dalam pemerintahan.

    Istilah oposisi, lanjut Basarah, biasanya dipraktikkan dalam konsep demokrasi liberal yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer.

    Karena latar belakang tersebut, PDIP memastikan akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo demi terciptanya sistem presidensial yang ideal.

    “PDI Perjuangan akan tetap bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meski tidak menugaskan kader atau anggotanya masuk dalam kabinet pemerintahannya,” tegas Basarah.

    Selain karena sistem presidensial, latar belakang hubungan baik antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menjadi salah satu faktor munculnya dukungan PDIP.

    “Hubungan pribadi antar kedua tokoh bangsa tersebut, yang menjadi Presiden ke-5 RI dan ke-8 itulah yang akan menjadi jembatan silaturahim dan koordinasi yang baik dan efektif antar-keduanya untuk mengawal kepentingan rakyat dan bangsa yang lebih besar lagi,” kata Basarah.

    Dengan dukungan yang diberikan kepada pemerintahan Prabowo, Basarah berharap PDIP dapat memberikan kontribusi besar dalam membantu pemerintah memajukan Indonesia.

    Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mempertanyakan urgensi jika dirinya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal ini diungkapkan ketua dirinya memberikan pidato politik dalam HUT PDIP ke-52 di Sekolah Partai, Jumat (10/1/2025).

    “Lah apa urusannya aku musti masuk ke KIM atau saya enggak masuk ke KIM. Gile,” kata Megawati.

    Megawati mengaku heran ketika ada penggabungan partai tersebut. Menurutnya, tidak ada kebebasan jika sudah masuk dalam kubu tersebut.

    “Loh kok enggak ada merdekanya ya, ya mbok dateng ae loh. Karena katanya iya, kalau nanti saya dateng ibu kan enggak masuk ke KIM,” ujarnya.