partai: Gelora

  • Kok Bisa? Meta AI Ungkap Luas Kebakaran Los Angeles Sama dengan Luas Gaza

    Kok Bisa? Meta AI Ungkap Luas Kebakaran Los Angeles Sama dengan Luas Gaza

    GELORA.CO – Tragedi kebakaran dahsyat terjadi secara meluas di kawasan Los Angeles, negara bagian California, AS. Insiden tak terduga yang berawal dari kebakaran hutan sejak Selasa (7/1/2025) itu bahkan merembet ke area pemukiman hingga memaksa ratusan ribu warga sipil untuk mengungsi.

    Peristiwa itu pun menjadi sorotan dunia. Namun siapa sangka, salah satu warganet justru mendapat informasi tak terduga yang berasal dari Meta AI.

    Disebutkan, luas dari total area yang terbakar di Los Angeles justru memiliki angka yang mirip dengan luas wilayah Jalur Gaza.

    Salah seorang pengguna media sosial dalam platform TikTok dengan username @zaydanus pada Sabtu (11/1/2025) lalu mengunggah salah satu video pendek yang seketika menjadi sorotan.

    Di tengah tragedi kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, pemilik akun tersebut mencari sejumlah informasi ke Meta AI, sebuah mesin pencarian berbasis Artificial Intelligence (AI) buatan perusahaan Meta yang berpusat di New York, AS.

    Secara langsung, pemilik video yang merupakan seorang pria muda itu bertanya mengenai luas kebakaran yang baru saja melanda Los Angeles.

    “Kami bertanya ke Meta AI, berapa luas kebakaran yang terjadi di Los Angeles,” ungkapnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.

    Tanpa butuh banyak waktu, Meta AI secara langsung membeberkan sejumlah informasi mengenai insiden kebakaran hingga luas yang terdampak di dalamnya. Terungkap, ada lebih dari 36.000 hektare atau setara dengan 360 kilometer persegi yang menjadi area terdampak dari kobaran api.

    “Totalnya adalah 36.020 hektare. Jika diubah dari hektare ke kilometer persegi, ditemukan angka 360,2 kilometer persegi,” sambungnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.

    Tak berlangsung lama, pemuda tersebut lantas secara singkat mencari luas Gaza di dalam mesin pencarian Google. Dia pun seketika menemukan angka yang begitu mengejutkan.

    Pemuda itu mendapat informasi jika Gaza memiliki luas yang hampir sama dengan total kawasan terdampak kebakaran masif di Los Angeles. Bahkan, Google mengungkap secara langsung dengan menggunakan angka 360 kilometer persegi.

    “Jika kita cari berapa luas Gaza, ditemukannya 360 kilometer persegi,” ucapnya

    “Apakah ini kebetulan?” lanjutnya.

    Hingga saat ini, video pendek tersebut sukses mendulang atensi hingga beragam pendapat secara khusus dari kalangan pengguna media sosial.

    Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles sebelumnya diketahui berlangsung sejak Selasa pekan lalu di Distrik Pacific Palisades. Namun dalam waktu singkat, kobaran api yang dipicu oleh kombinasi cuaca ekstrem, kekeringan parah, dan dampak perubahan iklim itu kemudian meluas ke sejumlah wilayah.

    Situasi ini semakin buruk dengan adanya angin Santa Ana yang bertiup kencang dengan kecepatan hingga 129 kilometer per jam, mendorong api menyebar dengan cepat dan sulit dikendalikan.

    Kebakaran ini langsung menjadi perhatian nasional, mengingat dampak besar yang ditimbulkan dalam hitungan jam.

    Akibat kebakaran tersebut, lebih dari 10.000 bangunan, termasuk rumah tinggal dan fasilitas bisnis, dilaporkan hancur. Kerusakan besar ini juga mengakibatkan gangguan serius pada infrastruktur kota. Pemadaman listrik meluas terjadi, memengaruhi lebih dari 1,5 juta penduduk di California Selatan.

    Kebakaran tersebut dilaporkan turut menewaskan 24 orang per Minggu (12/1/2025) dan membuat lebih dari 319 ribu orang mengungsi.

    Disebut Karma AS Bantu Israel Genosida Gaza

    Di sisi lain, kebakaran dahsyat bak neraka yang melanda wilayah Los Angeles dan sekitarnya itu mengundang reaksi keras dari sejumlah kelompok Yahudi AS anti-Israel. Mereka secara khusus menuding krisis kebakaran hutan Los Angeles akibat bantuan AS pada Israel.

    “Ketika pajak AS digunakan untuk membakar orang-orang hidup-hidup di Gaza, kami tidak heran ketika kebakaran itu terjadi di rumah,” kata kelompok aktivis sayap kiri Code Pink, seperti diwartakan The Times of Israel, dikutip Senin (13/1/2025).

    Tudingan serupa juga dilontarkan Cabang New York dari Jewish Voice for Peace yang anti-Zionis. Kelompok tersebut mengatakan uang pajak dari masyarakat seharusnya digunakan untuk kemakmuran negara, bukan untuk membantu Israel berperang di jalur Gaza.

    Sementara kebakaran ini mendatangkan malapetaka di dalam negeri, pemerintah AS masih memprioritaskan bantuan keuangan dan militer yang signifikan kepada Israel.

    Sejak 7 Oktober 2023, AS telah mengalokasikan US$17,9 miliar atau sekitar Rp290 triliun dalam bentuk bantuan militer untuk Israel, sebagaimana dirinci dalam laporan oleh Watson Institute for International and Public Affairs di Brown University.

    Bantuan ini mencakup US$6,8 miliar dalam bentuk Pembiayaan Militer Asing, US$5,7 miliar untuk sistem pertahanan rudal seperti Iron Beam, US$1 miliar untuk persenjataan berat, dan US$4,4 miliar untuk mengisi kembali persediaan senjata AS yang ditransfer ke Israel.

    Khususnya, Israel diizinkan untuk mengalokasikan 25 persen dari bantuan ini untuk industri persenjataan dalam negerinya, sebuah hak istimewa yang tidak diberikan kepada sekutu AS lainnya.

    Memprioritaskan bantuan ke luar negeri atas masalah dalam negeri yang mendesak ini menyoroti kesenjangan yang meresahkan. Tanggapan pemerintah AS terhadap kebakaran hutan tampak tidak memadai, dengan upaya evakuasi dan sumber daya pemadam kebakaran yang berjuang untuk memenuhi skala bencana.

    Di saat yang sama, AS terus memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah, menambah jumlah pasukan dari 34.000 menjadi 50.000 dan mengalokasikan dana sebesar US$4,86 miliar untuk operasi di kawasan tersebut.

    Fokus pada konflik internasional ini, khususnya perang yang sedang berlangsung di Gaza, sangat kontras dengan kebutuhan mendesak warga Amerika yang menghadapi krisis di dalam negeri.

  • Kesaksian Warga Lihat Duel Maut Aktor ‘Mak Lampir’ Vs Tetangga

    Kesaksian Warga Lihat Duel Maut Aktor ‘Mak Lampir’ Vs Tetangga

    GELORA.CO – Artis Sandy Permana tewas dibunuh usai ditikam seseorang di pinggir Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Terungkap bahwa ada seorang saksi melihat Sandy sempat duel dengan terduga pelaku.

    Namun, hingga kini polisi belum bisa mengungkap siapa terduga pelaku tersebut. Polisi menduga Sandy dibunuh oleh tetangganya sendiri.

    “Berdasarkan fakta yang ditemukan, diduga ada saksi yang melihat ada seorang laki-laki yang sedang berkelahi dengan korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

    Sandy pertama kali ditemukan pada Minggu (12/1) pagi, pukul 07.00 WIB. Penemuan jasad diwarnai histeris para tetangga.

    Polisi menemukan luka tusuk di leher hingga dada Sandy. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.

    Polisi Duga Pelaku Tetangga Sendiri

    Polisi masih menyelidiki sosok pembunuh Sandy Permana. Terduga pelaku diduga merupakan tetangga korban sendiri.

    “Iya warga sekitar. Dugaannya begitu (pelaku tetangga korban),” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Onkoseno Grandiarso Sukahar kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (13/1).

    Saat ini pelaku tersebut dalam pencarian polisi. Penyidik masih melakukan serangkaian pendalaman.

    “Sekarang sedang kita lakukan pencarian, (terduga pelaku) satu orang,” ujarnya.

    “(Korban ditemukan) di pinggir jalan. Masih seputaran perumahan Korban. Tetangganya ada yang teriak minta tolong pada saat melihat korban berdarah-darah,” imbuhnya.

    4 Orang Diperiksa

    Polisi masih mendalami kasus penusukan artis Sandy Permana ‘Mak Lampir’ hingga tewas bersimbah darah di jalanan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Sejauh ini empat orang saksi sudah dimintai keterangan, termasuk istri tetangga korban.

    “Melakukan pemeriksaan setidaknya ada empat saksi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

    Ade Ary merinci, beberapa saksi tersebut antara lain seorang warga yang melihat Sandy berduel dengan sosok terduga pelaku. Selain itu, istri terduga pelaku pun sudah diperiksa. Saksi lain yang diperiksa adalah sekuriti setempat.

    “Seorang ibu yang melihat korban, itu ada satu saksi, diduga sedang berkelahi kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu memelotot dan akhirnya pergi. Saksi kedua itu adalah istri dari orang yang berkelahi dengan korban. Kemudian, seorang sekuriti juga diambil keterangan, dan terakhir ada tetangganya korban yang melihat adanya keributan antara korban dengan seorang laki-laki,” jelasnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ada sejumlah luka pada tubuh Sandy Permana. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

    “Terdapat perlukaan di bagian kepala bagian kiri 3 cm lebar 1 cm, kemudian perlukaan di leher kiri belakang telinga panjangnya 4 cm, kemudian goresan sepanjang 3 cm dan adanya luka di pipi kiri dan juga luka robek di perut kiri,” ujarnya.

  • KPK Tak Tersindir Hasto Undang "KPK" saat Soekarno Run
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Januari 2025

    KPK Tak Tersindir Hasto Undang "KPK" saat Soekarno Run Nasional 13 Januari 2025

    KPK Tak Tersindir Hasto Undang “KPK” saat Soekarno Run
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) tak merasa tersindir dengan sikap Sekjen
    PDIP

    Hasto
    Kristiyanto yang mengundang “KPK” atau
    Kelompok Pemuja Koplo
    dalam acara
    Soekarno Run
    pada Minggu (12/1/2025) pagi.
    Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pihaknya tak bisa beropini terkait hal tersebut.
    “Ya, KPK ini kan bekerja sesuai aturan hukum ya, KPK tidak bisa beropini, KPK juga tidak bisa bergosip, KPK tidak bisa menyampaikan hal-hal yang tidak ada dasarnya,” kata Tessa di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (13/1/2025).
    Tessa juga mengatakan, hingga saat ini, tidak ada Pimpinan maupun pegawai KPK yang merasa tersindir terkait hal tersebut.
    Ia mengatakan, KPK fokus dalam menangani perkara korupsi yang menjerat Hasto.
    “Saat ini saya belum melihat adanya pegawai yang merasa tersindir, pimpinan yang merasa tersindir, kenapa? Karena KPK hanya fokus bekerja pasca kejadian tersebut,” ujarnya.
    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P
    Hasto Kristiyanto
    mengatakan bahwa partainya mengundang “KPK” dalam ajang Soekarno Run di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (12/1/2025).
    Hasto menyatakan, KPK yang dimaksud bukanlah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melainkan Kelompok Pemuja Koplo.
    “Dan hari ini kami sengaja mengundang KPK, Kelompok Pemuja Koplo. Tapi kalau saya adalah Kelompok Pemuja Keadilan,” kata Hasto di GBK.
    Hasto berharap, Soekarno Run dapat menjadi ajang untuk menggelorakan sportifitas di kalangan anak muda.
    Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52
    PDI Perjuangan
    , yang menurutnya, banyak melibatkan anak muda.
    “Nah semoga dengan HUT partai yang melibatkan anak-anak muda, seluruh anak-anak muda, untuk mampu berdiri di atas kaki sendiri, menjunjung tinggi sportifitas dapat ditunjukkan. Dan itulah PDI Perjuangan,” ungkap dia.
    Hasto pun bersyukur atas jumlah peserta yang mencapai 10.000 orang yang mengikuti kegiatan ini.
    Adapun peserta, menurutnya, didominasi oleh anak muda.
    “(Ini) menunjukkan antusiasme anak-anak muda,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kolaborasi Megah Lintas Generasi, Bank Mandiri Hadirkan Konser SUPER DIVA

    Kolaborasi Megah Lintas Generasi, Bank Mandiri Hadirkan Konser SUPER DIVA

    Jakarta

    Bank Mandiri semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi keuangan yang turut mendukung kemajuan industri kreatif nasional. Melalui konser bertajuk SUPER DIVA, Bank Mandiri menghadirkan kolaborasi spektakuler lintas generasi yang akan digelar di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta pada 17 Januari 2025.

    Konser ini akan menampilkan enam penyanyi wanita papan atas Indonesia dari berbagai era, mulai dari Krisdayanti, Ruth Sahanaya, Titi DJ, Lyodra Ginting, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya, dalam satu panggung megah.

    Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, yang akrab disapa Ossy, menyampaikan dukungan Bank Mandiri terhadap konser ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan industri musik dan seni pertunjukan di Tanah Air.

    “SUPER DIVA adalah perwujudan dari kreativitas dan kolaborasi terbaik Indonesia. Kami bersyukur dapat mendukung acara luar biasa ini, yang diharapkan tidak hanya memberikan hiburan berkualitas bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekosistem seni dan musik di Indonesia,” ungkap Ossy dalam keterangan tertulis, Senin (13/1/2025).

    Bukan cuma itu, konser ini juga menjadi ajang kolaborasi unik yang dipromotori oleh Konsersium Anak Nusantara, dengan melibatkan dua maestro seni terkemuka, Erwin Gutawa sebagai Music Director dan Jay Subyakto sebagai Art Director. Keduanya akan membawa penonton ke dalam pengalaman musikal dan visual yang spektakuler.

    Erwin menjelaskan setiap aransemen telah dirancang khusus untuk memberikan sentuhan baru pada lagu-lagu yang akan dibawakan oleh para diva dan bintang muda.

    “Kami telah menyiapkan aransemen yang baru dan penuh kejutan, menghadirkan harmoni dan emosi yang akan menyentuh setiap hati penonton,” ujarnya.

    Sementara itu, mengusung konsep artistik yang kuat, Jay menambahkan konser ini tidak hanya akan mengandalkan kualitas suara dan musik, tetapi juga menghadirkan elemen visual yang akan memperkuat emosi dalam setiap lagu yang dibawakan.

    “Saya menciptakan panggung yang bercerita, menggabungkan elemen visual dan seni yang memukau untuk membangkitkan emosi dan membawa penonton ke dalam perjalanan musikal yang luar biasa,” ungkap Jay.

    Hadirkan Diskon Eksklusif

    Menyadari besarnya antusiasme masyarakat terhadap konser ini, Bank Mandiri memberikan berbagai kemudahan bagi nasabah yang ingin menjadi bagian dari momen bersejarah tersebut. Dengan fitur Livin’ Sukha di aplikasi Livin’ by Mandiri, nasabah bisa mendapatkan diskon eksklusif sebesar 25% untuk pembelian tiket dengan kode voucher SDMANDIRI25.

    Promo ini berlaku terbatas, dan nasabah dapat memilih metode pembayaran yang fleksibel, mulai dari tabungan hingga cicilan kartu kredit serta Livin’ Paylater dengan tenor hingga 12 bulan.

    “Bank Mandiri ingin memastikan nasabah kami dapat menikmati pengalaman ini dengan nyaman. Oleh karena itu, kami menghadirkan promo menarik, serta metode transaksi yang mudah dan fleksibel melalui Livin’ by Mandiri,” jelas Ossy.

    Bagi para diva yang akan tampil, konser SUPER DIVA bukan hanya sekadar pertunjukan musik, tetapi juga perayaan perjalanan karier mereka serta kesempatan berbagi panggung dengan generasi penerus. Kris Dayanti mengaku bahwa konser ini menjadi salah satu pencapaian karir di dunia musik yang terwujud.

    “Ini adalah konser dan panggung megah yang sudah lama saya impikan. Kolaborasi dengan lintas generasi yang membuat saya semakin bersemangat untuk tampil,” ungkap Krisdayanti.

    Senada dengan Krisdayanti, Ruth Sahanaya menambahkan, konser ini akan membawa sentuhan baru dalam membawakan lagu-lagu klasik yang sudah dikenal masyarakat luas. “Konser ini bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga merayakan musik dengan cara yang baru dan lebih berwarna,” jelasnya.

    Bagi Titi DJ, konser ini adalah momentum istimewa yang menggabungkan energi dari berbagai generasi penyanyi wanita terbaik Indonesia. “Kolaborasi ini adalah perpaduan sempurna antara generasi, menciptakan harmoni yang akan memukau semua penonton di Indonesia Arena,” terangnya.

    Bagi tiga bintang muda yang turut tampil, kesempatan berbagi panggung dengan para diva legendaris adalah sebuah kehormatan dan pengalaman tak terlupakan.

    Lyodra Ginting pun mengungkapkan kegembiraannya dapat bergabung dalam konser sebesar ini. “Kesempatan ini sangat luar biasa, dan saya merasa terhormat bisa berbagi panggung dengan para diva legendaris Indonesia,” ujarnya.

    Tiara Andini juga mengaku sangat bersemangat menjelang konser ini. “Saya tidak sabar untuk menunjukkan yang terbaik di panggung nanti bersama di konser SUPER DIVA,” tambah Tiara.

    Sementara itu Ziva Magnolya menutup dengan optimisme bahwa konser ini akan memberikan pengalaman luar biasa bagi semua penonton. “Ini akan menjadi malam yang istimewa penuh energi, keseruan, dan emosi dalam satu panggung,” tutupnya.

    Konser SUPER DIVA akan digelar di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno, yang dilengkapi fasilitas terbaik untuk kenyamanan penonton, mulai dari sistem pendingin udara hingga berbagai pilihan kategori tiket, seperti Festival, Tribune, VIP, Royal, dan Royal Diva.

    Untuk mendapatkan tiket dan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses fitur Livin’ Sukha di aplikasi Livin’ by Mandiri atau mengunjungi akun Instagram resmi @bankmandiri serta @superdiva.official.

    Bank Mandiri berharap konser SUPER DIVA dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan musik Indonesia dan memperkuat eksistensi musik sebagai elemen budaya bangsa.

    Ossy juga mengajak para penikmat musik Tanah Air, untuk segera unduh aplikasi Livin’ by Mandiri di Google Play dan App Store, nikmati promo eksklusifnya, dan jangan lewatkan kesempatan menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia di konser SUPER DIVA.

    (anl/ega)

  • Fakta-fakta Koin Jagat yang Viral di Medsos, Sempat Dikabarkan Rusak Fasilitas Umum

    Fakta-fakta Koin Jagat yang Viral di Medsos, Sempat Dikabarkan Rusak Fasilitas Umum

    Bisnis.com, JAKARTA – Koin Jagat sedang menjadi perbincangan hangat oleh netizen di media sosial pada Senin (13/1/2025).

    Masyarakat ramai-ramai melakukan pemburuan koin di sejumlah fasilitas umum. Koin tersebut nantinya bisa ditukarkan dengan uang tunai.

    Koin Jagat merupakan permainan mencari koin yang memiliki konsep seperti Pokémon Go. Pengguna aplikasi diminta datang ke sejumlah titik untuk mencari koin yang telah disembunyikan.

    Berikut ini deretan fakta Koin Jagat yang sedang ramai di media sosial:

    1. Berasal dari Aplikasi Jagat

    Aksi berburu koin ini dikenal dengan sebutan “Koin Jagat” yang diambil dari aplikasi bernama Jagat.

    Aplikasi ini bisa diinstall di ponsel Android dan iPhone. Jagat bisa menunjukkan lokasi real-time pengguna satu dengan yang lainnya. Pengguna juga bisa menandai tempat favorit mereka.

    2. Bisa Dapat Ratusan Juta

    Dalam aplikasi Jagat, pengguna bisa menggunakan permainan Jagat Coin Hunt atau Koin Jagat untuk berburu koin.

    Koin tersebut bisa ditukar dengan uang tunai yang bernilai ratusan hingga jutaan rupiah.

    Pengguna harus mencari koin yang dibagi menjadi tiga yakni emas, perak, dan perunggu.

    Koin tersebut bisa ditukar dengan uang tunai mulai dari Rp300.000 hingga Rp100 juta, tergantung pada jenis koin yang ditemukan.

    3. Disembunyikan di Tempat Umum

    Permainan Koin Jagat saat ini bisa dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

    Lokasi koin biasanya ditempatkan di area publik seperti taman kota, alun-alun, dan tempat umum lainnya.

    Misalnya di Jakarta, koin dapat ditemukan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), sementara di Surabaya, koin tersebar di sekitar Alun-Alun Surabaya.

    4. Cara Berburu Koin Jagat

    Berikut cara berburu Koin Jagat yang sedang viral di media sosial:

    Install aplikasi Jagat di ponsel Anda
    Buka aplikasi dan aktifkan treasure map di pojok kanan atas
    Setelah itu pengguna bisa melihat koin-koin yang muncul di peta
    Pilih koin target dan carilah koin sesuai lokasi yang ada
    Anda bisa mulai berburu koin. Bila sudah mendapatkannya, masukkan nomor seri eksklusif dan kode unik di bagian belakang koin yang ditemukan untuk ditukar dengan hadiah

    Dapat Peringatan Polda Metro Jaya dan Komdigi…

  • Aipda Maryudi, Polisi yang Rumahnya Meledak, Hobi Otak-atik Alat Elektronik, Kini Diamankan Propam

    Aipda Maryudi, Polisi yang Rumahnya Meledak, Hobi Otak-atik Alat Elektronik, Kini Diamankan Propam

    GELORA.CO –  Rumah Aipda Maryudi Bhabinkamtibmas di Polsek Dlanggu Polres Mojokerto, Jawa Timur luluh lantak akibat ledakan dahsyat.

    Ledakan tersebut turut merenggut dua korban nyawa keluarga Aipda Maryudi.

    Inilah sosok Aipda Maryudi, pemilik rumah polisi meledak di Mojokerto pada Senin (13/1/2025).

    Kapolres Mojokerto, AKBP Irham Kustarto, mengungkapkan Aipda Maryudi kini diperiksa.

    Aipda Maryudi diperiksa guna menyelidiki kemungkinan perannya dalam insiden ini, baik dari sisi pribadi maupun terkait profesinya sebagai anggota polisi.

    “Pemilik rumah saat ini sedang diperiksa oleh Propam dan Satreskrim. Kami mendalami seluruh aspek, termasuk dari sisi internal kepolisian,” kata Irham.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh, Aipda Maryudi dikenal memiliki hobi mengutak-atik peralatan elektronik, yang kini menjadi salah satu fokus penyelidikan.

    Ledakan yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB itu mengakibatkan tewasnya seorang ibu berusia 41 tahun dan anaknya yang berusia 3 tahun.

    Kedua korban merupakan kerabat Aipda Maryudi dan tinggal di rumah bersebelahan.

    “Petugas laboratorium forensik (Labfor) Polda Jatim tengah menganalisis barang-barang yang ditemukan di lokasi,” ujar Kapolres Irham.

    Selain itu, polisi juga menyita sejumlah perangkat elektronik yang ditemukan di rumah Aipda Maryudi untuk dianalisis lebih lanjut.

    Menurut keterangan warga sekitar, Imam, ledakan terdengar sangat keras dan merusak dua rumah sekaligus.

    “Ledakannya sekitar jam 9 pagi, sangat keras,” kata Imam.

    Polisi terus melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab pasti ledakan dan mengantisipasi kemungkinan lain yang dapat berhubungan dengan kejadian tersebut.

    Kapolres Irham Kustarto menambahkan bahwa tim forensik dari Polda Jawa Timur telah dikerahkan untuk membantu proses investigasi.

    “Kami masih dalam proses pendalaman. Kita datangkan tim forensik dari Polda Jatim dan sudah melakukan olah TKP,” kata Irham.

    Penyelidikan terkait insiden ini masih berlanjut, dengan fokus pada perangkat elektronik yang ditemukan di rumah Aipda Maryudi, yang diduga terkait dengan penyebab ledakan.

    Polisi juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengungkap penyebab tragedi ini secara tuntas.

    Identitas Korban Tewas

    Ledakan keras yang mengguncang Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (13/1/2024) pagi menewaskan dua orang.

    Baca juga:  Rumah Milik Anggota Polisi di Mojokerto Meledak, Ibu dan Anak Usia 3 Tahun Tewas

    Kedua korban diketahui adalah Luluk Sudarwati (41) dan Kaffa, balita berusia tiga tahun.

    Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto membenarkan bahwa keduanya meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan akibat ledakan.

    “(Korban meninggal) seorang ibu dan anak yang berusia 3 tahun. Ibu berusia 41 tahun tersebut adalah bulek dari pemilik rumah, dan anak adalah keponakannya,” ujar Irham.

    Ledakan tersebut terjadi di rumah milik Aipda Maryudi, anggota Polsek Dlanggu, yang berada tepat di sebelah rumah korban.

    Saat kejadian, Luluk dan Kaffa berada di dalam rumah mereka dan diduga tidak sempat menyelamatkan diri ketika ledakan menghancurkan bangunan.

    Keduanya dievakuasi dari reruntuhan dan dibawa ke Rumah Sakit Sido Waras, Bangsal, Mojokerto. Namun, nyawa ibu dan anak itu tidak dapat diselamatkan.

    Polisi masih menyelidiki penyebab ledakan yang juga merusak rumah milik anggota Polri tersebut.

    “Kami masih dalam proses pendalaman, kita datangkan tim forensik dari Polda Jatim, kita juga sudah olah TKP,” kata Irham.

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas mengamankan sejumlah peralatan elektronik dan tiga tabung gas elpiji dari lokasi kejadian.

    Irham menyampaikan, rumah yang menjadi pusat ledakan adalah milik anggota kepolisian yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Dlanggu.

    “Saya sampaikan bahwa rumah tersebut adalah rumah rekan kami, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Dlanggu,” katanya.

    Penyelidikan lebih lanjut dilakukan oleh tim forensik untuk mengungkap penyebab pasti ledakan yang menelan korban jiwa ini.

    Ledakan terjadi di rumah polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1/2025).

    Menurut Deni, seorang warga yang diwawancarai Kompas TV, ledakan terjadi sekitar pukul 09.00. Ia mengaku mendengar dua kali ledakan yang cukup keras.

    “Ada dua kali ledakan, kondisi rumah hancur,” katanya.

    Rumah Deni berjarak 2 km-3 km dari lokasi ledakan. Menurut dia, ada dua korban tewas dalam insiden ini, yakni seorang ibu dan seorang anak usia 3 tahun. 

    Selain rumah anggota polisi tersebut, empat rumah lainnya terdampak ledakan. Menurut Deni, rumah dua lantai milik polisi itu langsung ambruk setelah ledakan. 

    Ada serpihan kaca, dan perabotan yang terlempar hingga sekitar 10 meter. “Lumayan keras, saya kira ban meledak,” ucapnya.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, Polda Jatim akan menurunkan tim untuk menyelidiki langsung penyebab ledakan.

    “Tim meluncur ke lokasi untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara),” kata Dirmanto, Senin (12/1/2025).

    Tim yang diterjunkan terdiri dari Inafis Reskrim, Laboratorium Forensik, dan Kedokteran Forensik.

    Dirmanto enggan menjelaskan lebih lanjut soal dugaan penyebab ledakan yang berasal dari tabung gas atau barang elektronik.

    Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan.

    Tidak hanya tim dari Polda Jatim, anggota Polres Mojokerto juga ikut membantu melakukan penyelidikan secara teknis. “Info selanjutnya nanti akan disampaikan Pak Kapolres,” ucapnya. 

  • Penelitinya Alami Doxing Buntut Rilis OCCRP soal Jokowi Terkorup, ICW Lapor ke Bareskrim

    Penelitinya Alami Doxing Buntut Rilis OCCRP soal Jokowi Terkorup, ICW Lapor ke Bareskrim

    GELORA.CO – Indonesia Corruption Watch (ICW) melapor ke Bareskrim Polri terkait salah satu peneliti organisasi tersebut yang mengalami doksing atau penyebaran data serta informasi pribadi.

    “Peneliti ICW Saudara Diky Anandya mengalami upaya doksing yang mana informasi data pribadinya disebar oleh salah satu akun di kanal media sosial,” ujar Peneliti ICW Tibiko Zabar di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Dia menyebutkan, laporan tersebut telah diterima oleh Bareskrim Polri dan teregister dengan nomor LP/B/17/I/SPKT/Bareskrim Polri.

    Pihaknya menilai doksing tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mengaburkan pesan maupun kritik yang hendak disampaikan oleh ICW terkait hasil survei Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) mengenai pimpinan terkorup yang menyebutkan nama Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Fadhil Al Fathan mengatakan bahwa data pribadi yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut meliputi nama lengkap, nomor kartu tanda penduduk (KTP), spesifikasi device hingga koordinat terakhir berupa tautan Google Maps.

    “Kalau kita lihat dalam kacamata hukum itu merupakan data pribadi yang tidak bisa secara serampangan dan secara melawan hukum disebar oleh pihak-pihak yang bukan merupakan otoritas dan tidak memiliki hak terhadapnya,” terangnya.

    Oleh karena itu, pihaknya melaporkan peristiwa doksing yang terjadi kepada Bareskrim Polri.

    “Terkait akun atau pihak atau entitas yang diduga melakukan hal itu, itu urusan penegak hukum, dalam hal ini Bareskrim yang memiliki otoritas dan wewenang untuk melakukan penangkapan,” ujarnya.

    Barang bukti yang dibawa pelaporan ini di antaranya tangkapan layar terkait penyebaran data melalui media sosial Instagram dan tangkapan layar yang berisi nomor telepon tidak dikenal dan pesan singkat yang berisi nada ancaman.

    Pasal yang digunakan dalam laporan ini adalah Pasal 67 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi.

    Menurut anggota Tim Advokasi dan Peneliti LBH Pers Gema Gita Persada, pihaknya juga akan mengadukan perkara ini kepada Komnas HAM dan meminta pelindungan kepada LPSK.

    “Patut dipandang juga kasus ini sebagai bentuk serangan terhadap pembela hak asasi manusia (HAM) karena kerja-kerja yang dilakukan oleh klien kami sebagai peneliti di ICW berkaitan dengan advokasi hak asasi manusia,” ujarnya.

    Oleh karena itu, ia mendorong kepolisian agar berkomitmen secara penuh dalam penanganan kasus ini dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan korban.

  • Mengapa PDIP Melunak di Pemerintahan Prabowo? Beda Saat Era SBY yang Hobi Mengkritik

    Mengapa PDIP Melunak di Pemerintahan Prabowo? Beda Saat Era SBY yang Hobi Mengkritik

    GELORA.CO –  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya menunjukkan sikap berbeda terhadap pemerintahan Prabowo Subianto.

    Dukungan mereka terhadap sejumlah kebijakan kerakyatan Prabowo menjadi sorotan.

    Mengapa PDIP memilih untuk mendukung program-program ini? Apa saja faktor yang mempengaruhi keputusan politik mereka?

    Menurut Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Lili Romli, ada beberapa alasan di balik sikap PDIP yang lebih lunak terhadap pemerintahan Prabowo dibandingkan dengan sikap oposisi yang mereka tunjukkan saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Salah satu alasan utama adalah hubungan yang kurang harmonis antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan SBY.

    “Ya nampaknya, PDIP sebagai oposisi tidak seperti masa SBY, yang galak dan selalu menentang kebijakan SBY, termasuk dalam hal kenaikan BBM. Sekarang bersikap lunak, bisa jadi karena beberapa faktor. Hubungan megawati dengan SBY tidak baik,” katanya saat dikonfirmasi, Senin 13 Januari 2024.

    Berbeda dengan itu, hubungan antara Megawati dan Prabowo Subianto cenderung lebih baik dan tidak ada masalah besar, bahkan keduanya pernah berkompetisi bersama dalam Pilpres.

    Hal ini membuka kemungkinan bagi PDIP untuk bekerja sama lebih erat dengan pemerintahan Prabowo.

    Selain itu, ada kesamaan program antara PDIP dan pemerintahan Prabowo, terutama dalam hal kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil.

    “Sementara dengan prabowo cukup baik, tidak bermasalah dan pernah maju bersama dalam Pilpres.

    Kedua, ada irisan yang sama dalam program program yang dlakukan pemerintah dengan PDIP terkait  kerakyatan,” paparnya.

    PDIP sebagai partai yang mengusung ideologi wong cilik (rakyat kecil), tentu merasa bahwa mendukung kebijakan kerakyatan Prabowo akan menguntungkan mereka dalam jangka panjang.

    Jika PDIP terlalu keras dalam beroposisi, bisa saja mereka merugikan diri sendiri, karena kebijakan-kebijakan tersebut sejalan dengan visi mereka.

    “Jika pdip resisten bisa merugikannya sendiri sebagai parpol wong cilik,” jelasnya.

    Romli juga menyebutkan bahwa jika PDIP terlalu keras dalam menentang pemerintah, bisa berisiko mempengaruhi jalur politik mereka ke depan.

    Keputusan untuk tidak bersikap terlalu keras dalam oposisi mungkin juga didorong oleh pertimbangan politik jangka panjang, mengingat pentingnya menjaga stabilitas dan relevansi partai dalam kancah politik Indonesia.

    “Yang ketiga, jika keras dalam beroposisi dikhawatirkan akan brmasalah jalan politik PDIP ke depan,” tegasnya.

    Secara keseluruhan, meski PDIP tidak berada dalam koalisi pemerintah, dukungan mereka terhadap beberapa kebijakan Prabowo menunjukkan adanya hubungan yang lebih fleksibel dan adaptif, sesuai dengan dinamika politik yang terus berkembang.

  • Jangan Cuma Elite Parpol, KPK Dituntut Periksa Jokowi dan Keluarga

    Jangan Cuma Elite Parpol, KPK Dituntut Periksa Jokowi dan Keluarga

    GELORA.CO –  Keseriusan kerja-kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekarang ini dipertanyakan, karena dinilai hanya berani memproses hukum elite-elite partai politik (parpol).

    Dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam), Efriza menilai, penindakan terduga pelaku korupsi, kolusi, maupun nepotisme di KPK hingga kini masih banyak menyasar elite parpol yang masih menjabat dan pihak swasta.

    Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah perkara yang ditangani KPK sejak berdiri tahun 2004 hingga Desember 2024 mencapai 1.089 perkara.

    Dari jumlah itu, Efriza menemukan mayoritas terduga pelaku yang diproses berasal dari pihak swasta, yaitu sebanyak 466 orang. Selain itu, terbanyak kedua dari kalangan aparatur sipil negara (ASN) dengan pangkat eselon I, II, III, dan IV, mencapai 423 orang.

    Menurutnya, dari data itu publik mempertanyakan posisi KPK terhadap kasus-kasus korupsi yang dilaporkan masyarakat terhadap mantan pejabat pemerintahan atau negara, misalnya laporan kasus KKN Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan juga keluarganya.

    “Para pejabat negara memang harus diproses hukum, meski baru indikasi, wajib ditelusuri oleh KPK,” tutur Efriza kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Senin, 13 Januari 2025.

    Pengamat dari Citra Institute itu memandang, KPK tidak boleh pandang bulu dalam menindak terduga pelaku kasus korupsi, apabila terdapat laporan dan memenuhi syarat formil maupun materiil untuk ditindaklanjuti.

    “Tapi jika KPK tak berani memeriksa Jokowi dan keluarganya artinya lembaga antirasuah ini menghadirkan sentimen negatif terhadap institusi ini,” ujar dia.

    Lebih lanjut, Efriza mendorong KPK menjalankan prinsip setiap warga negara sama di mata hukum, sehingga Jokowi dan keluarganya juga harus diperiksa.

    “Jokowi tidak boleh menjadi warga negara yang kebal hukum hanya karena ia bekas mantan presiden,” demikian Efriza menambahkan.

  • Menko AHY: Renovasi sejumlah stadion di Jatim demi penuhi standar FIFA

    Menko AHY: Renovasi sejumlah stadion di Jatim demi penuhi standar FIFA

    Sidoarjo (ANTARA) – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa renovasi sejumlah stadion dan fasilitas olahraga khususnya di Jawa Timur bertujuan untuk meningkatkan standar kelayakan sesuai aturan FIFA.

    “Selain di Sidoarjo, beberapa stadion lain di Jawa Timur sedang dalam tahap renovasi sesuai dengan standar FIFA,” kata Menko AHY di Sidoarjo, Senin.

    Menko AHY menjelaskan, revitalisasi sejumlah stadion di Jawa Timur yang sesuai dengan standar FIFA tersebut, selain di Sidoarjo, juga dilakukan di Gelora Joko Samudro Gresik, Stadion Surajaya Lamongan, Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan serta Stadion Kanjuruhan Malang.

    AHY menilai seluruh proses revitalisasi stadion terkait telah dilaksanakan dengan baik utamanya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pascainsiden di Stadion Kanjuruhan Malang beberapa waktu lalu.

    Dalam kunjungannya ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Menko AHY mengapresiasi peningkatan kualitas stadion yang menjadi kebanggaan masyarakat Sidoarjo tersebut.

    Ia menyatakan saat ini seluruh bangku penonton telah diubah menjadi bangku lipat single-seater yang mampu menampung lebih dari 19 ribu penonton pada setiap pertandingan.

    Tak hanya itu, AHY juga menjelaskan bahwa adanya sektor khusus mampu mengakomodir penonton penyandang disabilitas dengan baik.

    AHY juga menyatakan bahwa saat ini Stadion Gelora Delta Sidoarjo juga meningkatkan sistem keamanan dan evakuasi yang baik melalui banyaknya akses keluar-masuk stadion yang ada.

    Ia menyatakan proses evakuasi seluruh penonton yang hadir dalam kapasitas penuh hanya memakan waktu tiga menit, hingga area dalam stadion steril.

    Selain itu untuk drainase, Menko menyatakan pihak pengelola stadion telah melakukan uji coba beberapa waktu lalu ketika hujan deras.

    Dalam uji coba tersebut stadion yang saat ini rumputnya telah berstandar FIFA tersebut berhasil mengalirkan air hujan melalui drainase yang baik, sehingga tidak terjadi genangan signifikan yang mampu mengganggu jalannya pertandingan.

    “Semua telah direvitalisasi dengan baik dari drainase hingga evakuasi penonton, semua sudah sesuai standar internasional,” kata AHY.

    Dalam waktu dekat, Menko AHY menyatakan bahwa Stadion Gelora Delta Sidoarjo juga akan menjadi tuan rumah turnamen mini antarnegara. Turnamen mini tersebut, juga diharapkan bisa menjadi ajang latihan bagi Timnas U-20.

    Dalam turnamen mini yang akan dimulai pada 24 Januari, Timnas U-20 akan menghadapi tim dari India, Jordania, serta Syria.

    “Hal ini akan menjadi benchmark untuk menilai bagaimana Stadion Gelora Delta Sidoarjo ini menghadapi atmosfer turnamen berskala internasional,” kata Menko AHY.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025