partai: Gelora

  • Kristia Budiyarto alias Kang Dede, Buzzer Jokowi Jabat Komisaris PT Pelni Punya Riwayat Pendidikan Janggal

    Kristia Budiyarto alias Kang Dede, Buzzer Jokowi Jabat Komisaris PT Pelni Punya Riwayat Pendidikan Janggal

    GELORA.CO – Kristia Budiyarto atau dikenal sebagai Dede Budhyarto saat ini menjadi sorotan publik. Sejak menjabat sebagai Komisaris PT Pelni, ia tidak lepas dari kontroversi.

    Hal ini bermula dari kabar yang menyebutkan adanya kejanggalan dalam riwayat pendidikan dan pekerjaan yang tercantum di profil resminya sebagai Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

    Penunjukan Kristia sebagai Komisaris sejak November 2020 menimbulkan berbagai pertanyaan setelah beberapa informasi profilnya diduga tidak sesuai fakta.

    Riwayat Pendidikan yang Dipertanyakan

    Dalam laman resmi PT Pelni, Kristia Budiyarto tercatat sebagai lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas), Sulawesi Selatan. Namun, informasi ini diragukan setelah hasil verifikasi menyatakan bahwa nama Kristia tidak tercatat di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT).

    Abdullah Sanusi, Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karier Unhas, mengonfirmasi bahwa Kristia Budiyarto tidak pernah tercatat sebagai mahasiswa maupun alumnus universitas tersebut.

    “Sudah kami cek, yang bersangkutan tidak tercatat sebagai alumni Universitas Hasanuddin,” ujar Abdullah, seperti dikutip dari Tempo, Sabtu (18/1/2025).

    Ia juga menambahkan bahwa Unhas tidak memiliki Fakultas Ilmu Komunikasi, melainkan Program Studi Ilmu Komunikasi di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).

    Riwayat Pekerjaan yang Janggal

    Selain kejanggalan dalam riwayat pendidikan, profil Kristia juga mencantumkan pengalaman kerja sebagai Direktur Program di jaringan Etnikom Network Bens Radio dan General Manager di PT Planet Tecno.

    Namun, hasil penelusuran menyebutkan bahwa PT Planet Tecno tidak terdaftar di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM.

    Lebih jauh, pencarian melalui mesin Google juga tidak menemukan informasi terkait perusahaan tersebut. Lokasi perusahaan maupun detail aktivitasnya tidak dapat dikonfirmasi.

    Karier dan Aktivitas Sosial Kristia Budiyarto

    Melansir tribunnews.com, Kristia Budiyarto lahir di Cirebon, Jawa Barat. Ia memulai karier sebagai penyiar radio, termasuk di Radio Republik Indonesia (RRI) Kendari, Sulawesi Selatan, sebelum akhirnya bergabung dengan beberapa radio swasta lainnya.

    Setelah aktif di dunia radio, Kristia berhasil menjadi Direktur Program di jaringan Etnikom Network Bens Radio. Ia memegang posisi tersebut di Makassar (2005–2008), Bandung (2008–2009), dan Jakarta (2009–2011). Kristia juga tercatat sempat menjadi General Manager di e-Commerce PT Planet Tecno.

    Selain berkarier di bidang penyiaran, Kristia dikenal aktif sebagai pegiat sosial. Ia menggunakan media sosial untuk menyuarakan pandangan dan dukungan politik.

    Di platform Twitter, ia memakai akun @kangdede78 untuk menyosialisasikan program pemerintah serta meng-counter berbagai isu yang menyerang Presiden Jokowi.

    Kristia Budiyarto juga memiliki rekam jejak politik yang erat dengan Presiden Joko Widodo. Ia pernah menjadi relawan Jokowi pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta serta Pilpres 2014 dan 2019.

    Dalam kedua pilpres tersebut, ia bertugas sebagai koordinator tim media sosial, membantu menyebarkan program kerja serta meredam serangan politik di dunia maya.

    Pada Pilpres 2019, Kristia turut mengorganisasi Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf untuk berperang di udara melalui media sosial. Salah satu upayanya adalah meramaikan tagar #Albantani di Twitter, yang merujuk pada nama ulama besar asal Banten, Muhammad Nawawi al-Bantani.

    Kontroversi yang Pernah Muncul

    Sejak menjabat sebagai Komisaris PT Pelni, Kristia Budiyarto tidak lepas dari kontroversi. Salah satu yang mencuat adalah pembatalan acara bertajuk “Kajian Online Zoom Meeting Ramadhan 1442 H” yang seharusnya menghadirkan sejumlah ulama terkemuka.

    Kristia menyebut pembatalan acara tersebut terjadi karena kurangnya koordinasi antara panitia dan direksi PT Pelni.

    Selain itu, Kristia juga pernah menjadi perbincangan publik karena cuitannya di Twitter pada Oktober 2022. Ia membuat plesetan diksi “khilafah” menjadi “khilaf*ck,” yang memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.

    Sejauh ini, Kristia Budiyarto belum memberikan tanggapan atas berbagai isu yang beredar, informasi lebih lanjut terus dikumpulkan.

  • Calon Menhan AS Pete Hegseth Dukung Israel Lenyapkan Semua Anggota Hamas

    Calon Menhan AS Pete Hegseth Dukung Israel Lenyapkan Semua Anggota Hamas

    GELORA.CO  – Calon menteri pertahanan (menhan) Amerika Serikat, Pete Hegseth, menegaskan dukungannya terhadap Israel. Dia menilai Israel berhak untuk membunuh semua anggota Hamas.

    Pernyataan itu disampaikan Hegseth kepada anggota Senat pada 14 Januari lalu terkait penunjukannya sebagai menhan oleh presiden terpilih Donald Trump.

    “Saya mendukung Israel untuk menghancurkan dan membunuh semua anggota Hamas,” kata Hegseth, kepada anggota komite militer Senat.

    Dia juga menegaskan, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) di bawah kendalinya akan terus membantu kemampuan militer Israel.

    Pidato Hegseth di Senat sempat terhenti beberapa kali akibat teriakan para demonstran yang menentang pemilihan dirinya sebagai menhan. 

    Teriakan para demonstran di antaranya menyebutnya sebagai “Misoginis” dan “Zionis Kristen”. Polisi lalu menggiring demonstran ke luar ruangan.

    Hegseth sempat tersandung kasus, pernah membayar seorang perempuan untuk tutup mulut terkait tuduhan kekerasan seksual yang dilakukannya. 

    Hegseth mengakui telah membayar perempuan tersebut, namun dia membantah melakukan kekerasan seksual. Dia berdalih hubungan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. 

    Kasus ini berlangsung sebelum Hegseth ditunjuk Trump sebagai menhan atau saat dia menjadi host di stasiun televisi Fox News.

    Timothy Parlatore, pengacara Hegseth, membenarkan soal pembayaran tersebut. Namun dia menegaskan kliennya tetap tidak bersalah.

    Jumlah uang yang dibayar hanya sedikit, tujuannya untuk menyelesaikan tuduhan tersebut. 

    Kliennya khawatir tuduhan itu bisa merusak kariernya di Fox News, apalagi di tengah gencarnya kampanye #MeToo, gerakan yang berubah skalanya menjadi global untuk mengungkap kasus kekerasan seksual yang dialami para pesohor dunia.

    Kasus ini menjadi ramai diangkat surat kabar The Washington Post pada 15 November. Artikel itu menyertakan sebuah memo yang dikirim perempuan yang mengaku sebagai korban Hegseth kepada tim transisi pemerintahan Trump.

    Trump tak terpengaruh dengan kasus itu dan tetap menominasikannya

  • Liga 1 2024/2025: Persib Telan Kekalahan Perdana

    Liga 1 2024/2025: Persib Telan Kekalahan Perdana

    JAKARTA – Persib Bandung menelan kekalahan perdana di Liga 1 2024/2025. Nahasnya, kekalahan itu didapat saat berlaga di kandang.

    Maung Bandung harus mengakui kemenangan Dewa United 0-2 pada pekan ke-19 Liga 1 2024/2025 yang dihelat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat, 17 Januari 2025.

    Persib Bandung selaku tuan rumah sejatinya memulai permainan dengan apik. Dapat dukungan langsung dari suporter, mereka langsung menekan pertahan Dewa United.

    Hanya saja, ternyata Anak Dewa tak tinggal diam. Dewa United juga balas menekan. Hingga menit ke-15 Egy Maulan Vikri dan Hugo Gomes berkali-kali mencari celah demi membuka keunggulan lebih dulu.

    Dua menit berselang atau tepatnya pada menit ke-17, peluang emas sempat tercipta bagi Persib Bandung.

    Lewat sontekan Tyronne del Pino dari umpan Edo Febriansah, Maung Bandung nyaris mengubah papan skor, tapi upaya itu masih bisa diamankan kiper Sonny Stevens.

    Malang bagi tuan rumah justru terjadi pada menit ke-30 karena Dewa United nyatanya lebih dulu memecah kebuntuan.

    Berawal dari kemelut di depan gawang Kevin Mendoza, Ricky Kambuaya mengirimkan umpan kepada Alex Martins Ferreira.

    Martins kemudian bisa mengonversi operan itu menjadi gol dan membawa keunggulan sementara 1-0 untuk Dewa United atas Persib Bandung.

    Setelah ketinggalan, Persib mencoba untuk mencari gol penyama kedudukan. Sayang, beberapa kali peluang melalui David da Silva maupun Tyronne del Pino masih belum berbuah hasil hingga peluit turun minum dibunyikan.

    Pada babak kedua, Persib kembali tertimpa petaka. David da Silva mesti ditarik keluar lantaran cedera.

    Posisinya kemudian digantikan pemain anyar Persib, Gervane Kastaneer yang menjalani debut.

    Dalam debutnya, Gervane mendapatkan peluang pertama pada menit ke-70, tapi sontekannya masih bisa dimentahkan kiper Dewa United, Sonny Stevens.

    Dua menit berselang giliran Messidoro yang mengancam gawang Persib lewat tembakan dari luar kotak penalti.

    Namun, tembakannya membentur mistar dan akhirnya hanya berujung tendangan gawang.

    Hingga menjelang menit akhir, tensi laga kian panas. Dalam situasi inilah Dewa United tampil lebih tenang.

    Pada injury time, tim tamu berhasil menambah keunggulan menjadi 2-0 lewat tendangan Septian Bagaskara. Skor itu kemudian bertahan hingga pertandingan tuntas.

    Dewa United menjadi tim pertama yang memberi luka buat Persib di Liga 1 musim ini setelah 19 pertandingan yang dijalani.

    Kekalahan ini tidak mengubah posisi Persib di puncak klasemen Liga 1 dengan mengemas 40 poin.

    Sementara itu, kemenangan ini membuat Dewa United naik ke posisi keempat klasemen dengan mengemas 31 poin dari 19 laga.

  • Pagar Laut Tangerang Proyek Utang Budi Jokowi ke Aguan

    Pagar Laut Tangerang Proyek Utang Budi Jokowi ke Aguan

    GELORA.CO –  Pemagaran laut di wilayah Perairan Tangerang harus terus disoroti karena hanya untuk kepentingan oligarki. Proyek itu menurut Ketua Riset dan Advokasi Publik, LBH PP Muhammadiyah, Ghufroni, terindikasi menjadi proyek balas budi Presiden ke-7 RI, Jokowi kepada pemilik Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.

    “Ini proyek di zaman Jokowi, karena utang budi Jokowi dengan Aguan. Tidak berdiri sendiri, karena Aguan memberikan kontribusi kompensasi IKN,” katanya saat berbicara pada podcast Abraham Samad Speak Up, dikutip redaksi pada Jumat, 17 Januari 2025.

    Ghufroni yang menjadi salah satu sosok pelaku pemasangan plang somasi pada pagar laut tersebut mengatakan, somasi terbuka menjadi pilihan aksi yang mereka lakukan kepada seluruh pihak yang terlibat pemagaran laut. Dengan begitu, mereka bisa menuntut siapa saja yang terlibat pemagaran tersebut.

    “Yang memasang, yang menyuruh, yang membiayai, semua. Makanya kita buat plang somasi,” ujarnya.

    Sejauh ini kata Ghufroni, terdapat beberapa indikasi yang melatarbelakangi pemagaran laut sepanjang 30 kilometer tersebut. Pertama yakni sebagai upaya mengusir nelayan agar tidak mendekati pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) II. 

    “Kemudian, indikasi lain adalah penguasaan lautan oleh kekuatan oligarki. Karena tidak mungkin nelayan secara swadaya membangun itu, pemagaran itu pakai bambu mahal sementara nelayan saya susah hidupnya, apalagi alasannya abrasi itu tidak masuk akal,” pungkasnya.

    Saat ini kata Ghufroni semua pihak harus mengawal kasus pemagaran ini. Dengan begitu tidak ada satu pun bentuk penguasaan laut untuk kepentingan oligari.

  • Pendukung Jokowi Harus Tahu Diri IKN Tidak Bermanfaat untuk Rakyat

    Pendukung Jokowi Harus Tahu Diri IKN Tidak Bermanfaat untuk Rakyat

    GELORA.CO – Proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang digagas Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi sejak awal merupakan ambisi pribadi dan tidak berdasar pada kebutuhan rakyat.

    Menurut Pengamat politik Rocky Gerung, argumen yang mendasari pemindahan IKN semakin lemah, bahkan partai di Senayan juga telah mengakui bahwa proyek ini terlalu boros. 

    “Itu keterangan yang rasional, bukan mengolok-olok Jokowi,” kata Rocky lewat kanal YouTube miliknya, Jumat 17 Januari 2025.

    Lebih lanjut, dosen ilmu filsafat itu menilai konsep menjadikan ibu kota sebagai pusat pemerintahan justru kontraproduktif karena menjauhkan pemerintah dari masyarakat.

    “Jokowi ingin menjadikan IKN sebagai pusat kekuasaan, tetapi konsep ini akhirnya batal,” tegas Rocky.

    Rocky juga mengkritik pendukung Jokowi yang masih bersikeras mempertahankan wacana IKN. Ia meminta mereka untuk berhenti memaksakan proyek tersebut dan lebih fokus pada kebutuhan rakyat.

    “Pembatalan itu memang menyakitkan. Tetapi anak buah yang masih melindungi Jokowi juga harus tahu diri bahwa memang tidak mungkin memaksakan. Jadi berhentilah melemparkan wacana IKN akan diteruskan,” tandas Rocky Gerung.

  • Perceraian Sherina dan Baskara Dikaitkan dengan Lavender Marriage, Apa itu?

    Perceraian Sherina dan Baskara Dikaitkan dengan Lavender Marriage, Apa itu?

    GELORA.CO – Sherina Munaf resmi mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Baskara Mahendra Putra, setelah hampir empat tahun menjalani pernikahan.

    Gugatan cerai tersebut terdaftar pada 16 Januari 2025 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan nomor perkara 325/Pdt.G/2025.

    Informasi mengenai gugatan cerai ini pertama kali dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Suryana.

    “Ya, gugatan cerai atas nama Sinna Sherina Munaf melawan Baskara Mahendra Putra sudah masuk pada 16 Januari dengan nomor perkara 325/Pdt.G/2025,” ujar Suryana.

    Sidang perdana perceraian mereka dijadwalkan pada Kamis, 30 Januari 2025, yang menandai langkah awal dalam proses perceraian mereka setelah menikah pada November 2020.

    Di tengah beredarnya berbagai spekulasi tentang penyebab perceraian ini, muncul istilah Lavender Marriage yang menjadi perbincangan hangat di media sosial.

    Apa Itu Lavender Marriage?

    Lavender Marriage adalah istilah untuk pernikahan yang dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti menjaga citra publik, menyembunyikan orientasi seksual, atau menghindari stigma sosial. Istilah ini banyak digunakan di dunia hiburan, terutama di kalangan selebriti yang ingin melindungi privasi atau karier mereka.

    Konsep ini mulai populer di era Hollywood klasik pada abad ke-20, ketika banyak aktor dan aktris yang terlibat dalam pernikahan yang diatur demi menjaga reputasi mereka. Meskipun sering dikaitkan dengan pernikahan tanpa cinta, dalam beberapa kasus, pasangan yang menjalani Lavender Marriage bisa saja membangun komitmen berdasar saling pengertian.

    Dikaitkan dengan Perceraian Sherina dan Baskara

    Spekulasi tentang hubungan Sherina dan Baskara mulai muncul setelah gugatan cerai mereka diajukan. Sebelumnya, pasangan ini dikenal harmonis dan jarang terlibat gosip miring. Namun, perceraian mereka memunculkan dugaan bahwa mungkin ada alasan lain di balik hubungan mereka, seperti motif yang lebih personal atau profesional.

    Meski demikian, hingga saat ini, baik Sherina maupun Baskara belum memberikan penjelasan resmi tentang alasan perceraian mereka. Pihak keluarga juga memilih untuk tidak mengomentari rumor yang beredar.

  • Makna Batik Tolak Bala Sultan Jogja hingga Sosok di Tengah Jokowi Jadi Sorotan, Ternyata Bukan Wanita Biasa

    Makna Batik Tolak Bala Sultan Jogja hingga Sosok di Tengah Jokowi Jadi Sorotan, Ternyata Bukan Wanita Biasa

    GELORA.CO – Pertemuan antara raja sekaligus Gubernur Jogja, Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan mantan Presiden ke-7 RI, Jokowi menuai sorotan banyak pihak.

    Dua tokoh bangsa itu terlihat berbincang cukup lama di Keraton Kilen, Yogyakarta pada Rabu, 15 Januari 2025.

    Data yang dihimpun menyebutkan, pertemuan antara Jokowi dan Sri Sultan Hamengku Buwono X itu berlangsung sekira dua jam itu menarik perhatian publik, lantaran berlangsung di tengah dinamika politik nasional yang kian memanas.

    Namun Jokowi menegaskan, bahwa pertemuannya dengan Sultan HB X ini tidak memiliki agenda politik.

    Menurutnya pertemuan tersebut hanya untuk menjalin silaturahmi yang telah lama tertunda.

    “Silaturahmi. Saya sudah lama tidak bertemu dengan beliau.  Tidak ada pembicaraan politik. Kami hanya membahas isu geopolitik dan ekonomi global,” katanya dikutip pada Jumat, 17 Januari 2025.

    Nah terkait hal itu, warganet juga menyorot motif batik yang dikenakan dua tokoh Jawa tersebut. Ada yang berpendapat, bahwa pakaian yang dikenakan Raja Jogja itu memiliki arti khusus.

    “Sultan menemui JKW pakai batik motif gringsing yang bermakna tolak bala,” tulis akun media sosial X @MurtadhaOne1.

    Selain batik, sosok yang wanita di tengah pertemuan tersebut juga menyita perhatian publik. Siapakah dia? 

    Wanita di Tengah Raja Jawa

    Usut punya usut, wanita tersebut adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendoro, putri bungsu atau anak kelima dari pasangan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan GKR Hemas.

    Lahir pada 18 September 1986, GKR Bendoro merupakan salah satu 10 Besar kontes Miss Indonesia 2009 dan sarjana di bidang perhotelan dari salah satu perguruan tinggi di Swiss. 

    Pada 18 Oktober 2011, ia menikah dengan Achmad Ubaidillah yang diberi gelar Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara yang berasal dari Bandar Lampung. 

    Pernikahan ini banyak diberitakan karena ia adalah menantu pertama Hamengkubuwono X yang bukan berasal dari Jawa melainkan dari etnis Melayu, dan bukan keturunan bangsawan melainkan hanya orang biasa saja

    GKR Bendoro terlahir dengan nama Gusti Raden Ajeng Nurastuti Wijareni di Yogyakarta. 

    Ia menuntut pendidikan di kota kelahirannya hingga bangku sekolah menengah pertama. Setelah tamat SMP, GKR Bendoro melanjutkan sekolah ke Singapura di International School of Singapore. 

    Setelah lulus dari sekolah tersebut, sang ratu melanjutkan ke International Hospitality Management Institute di Swiss dan melanjutkan pendidikan S-2 jurusan warisan budaya di Napier University di Edinburgh, Skotlandia.

    Pada akhir pendidikannya, ia menulis tesis yang mengangkat topik tentang Yogyakarta

    GKR Bendoro sempat terpilih mewakili provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kontes kecantikan Miss Indonesia pada tahun 2009. 

    Di akhir acara ia termasuk dalam finalis 10 Besar Miss Indonesia 2009, tetapi ia tereliminasi di tahap tersebut dan tidak masuk dan melaju pada babak 5 besar.

    Selain aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan, GKR Bendoro saat ini menjabat sebagai Direktur Operasional Spa Nurkadhatyan. 

    Spa yang dimiliki lima putri keraton ini berlokasi di Hotel Ambarukmo Yogyakarta dengan menawarkan perawatan ala putri-putri keraton.

  • Kim Jong Un Ternyata Sangat Menghormati Islam, Begini Perlakuannya Terhadap Muslim di Korut

    Kim Jong Un Ternyata Sangat Menghormati Islam, Begini Perlakuannya Terhadap Muslim di Korut

    GELORA.CO – Di balik kebengisannya, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un ternyata sangat menghormati agama Islam.

    Bahkan, ia pun mengizinkan rakyatnya yang Muslim untuk beribadah dengan tenang.

    Sebagai informasi, Islam dihormati di Korea Utara, meskipun penyebaran materi keagamaan di negara tersebut dibatasi. 

    Masjid Ar-Rahman adalah masjid pertama dan satu-satunya di Korea Utara. Masjid ini terletak di halaman Kedutaan Besar Iran di Pyongyang. 

    Kim Jong Un bahkan menjamin, masjid ini terbuka untuk semua umat Islam, baik suni maupun syiah. 

    Namun demikian, Korea Utara memiliki kebijakan keagamaan yang membatasi penyebaran materi keagamaan. 

    Warga asing yang membawa Al Quran atau Alkitab ke Korea Utara atau Korut diperbolehkan, tetapi tidak diperbolehkan untuk meninggalkannya atau berkutbah kepada penduduk setempat.

    Data yang dihimpun menyebutkan, Korea Utara mungkin bukan negara mayoritas Islam. Namun umat Muslim di sana bisa hidup dengan nyaman.

    Bahkan, secara lisan Kim Jong Un pernah menyinggung jika di negaranya setiap orang bebas memeluk keyakinan tertentu, termasuk Islam.

    “Upaya untuk merusak Korut dengan fitnah adalah tindakan tidak masuk akal termasuk dengan menuduh di Korut tidak ada kebebasan beragama. Itu benar-benar tidak masuk akal,” kata Kim Jong Un dengan nada tegas.

  • Dapat Ijazah Tanpa Pembelajaran di Kampus

    Dapat Ijazah Tanpa Pembelajaran di Kampus

    GELORA.CO – Ratusan ijazah alumni Stikom yang dibatalkan terindikasi karena kampus melakukan pelanggaran.

    Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Jawa Barat Samsuri menemukan indikasi pelanggaran di STIKOM Bandung.

    Hal ini ditemukan pada evaluasi kinerja untuk memastikan sistem penjaminan mutu pendidikan di perguruan tinggi.

    “Kita menemukan beberapa indikasi, di antaranya ada ijazah yang diberikan kepada seseorang tanpa melalui sebuah proses pembelajaran dan juga diketemukan dalam evaluasi,” ungkap Samsuri pada konferensi pers daring, 17 Januari 2025.

    Samsuri menyebut bahwa pihak kampus juga telah mengakui hal ini.

    “Dan diakui karena berita acaranya itu juga ditandatangani bersama oleh tim evaluasi kinerja dengan pihak perguruan tinggi,” tambahnya.

    Oleh karena itu, pihaknya memberikan sanksi administratif kepada kampus.

    Dijelaskannya, Permendikbud Nomor 7 Tahun 2020 turut mengatur soal sanksi bagi perguruan tinggi swasta yang melakukan pelanggaran, termasuk ijazah yang tidak sesuai ketentuan.

    “Terindikasi ada kecurangan dalam proses pembelajaran atau katakanlah memberikan ijazah tidak sesuai dengan standar proses pembelajaran,” paparnya.

    Setiap pelanggaran memiliki tingkatan keparahan dan bentuk sanksi yang berjenjang.

    Adapun pelanggaran ini terancam mendapatkan sanksi berat yang berujung pada pencabutan izin operasional, yang dalam hal ini merupakan kewenangan kementerian.

    Sedangkan sejauh ini, pihaknya masih memberikan kesempatan bagi kampus untuk melakukan perbaikan.

    “Dan sebetulnya ini dilakukan perpanjangan untuk proses sanksi administrasi tersebut. Artinya, pemerintah memberikan ruang kepada kampus untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh,” tuturnya.

    Supaya, lanjut Samsuri, langkah ke depannya betul-betul terkelola dengan baik dengan mengedepankan mutu agar tidak merugikan kepada masyarakat.

  • Bukan Cuma Aguan, LBH Muhammadiyah Juga Kaitkan Jokowi di Kasus Pagar Laut Tangerang

    Bukan Cuma Aguan, LBH Muhammadiyah Juga Kaitkan Jokowi di Kasus Pagar Laut Tangerang

    GELORA.CO – Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik (LBHAP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendesak pihak kepolisian untuk turut memanggil dan memeriksa Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait dugaan keterlibatannya dalam proyek pemagaran tersebut.

    Menurut Gufroni, Ketua Riset dan Advokasi Publik LBH Muhammadiyah, keterlibatan Jokowi dalam proyek tersebut tak bisa diabaikan. Sebab, pemagaran laut ini berhubungan erat dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas pada era pemerintahannya.

    “Oh iya, nanti kita coba pertimbangkan ya, karena soal penetapan PSN ini kan memang di era Jokowi. Tentu, karena memang PSN dianggap merugikan masyarakat dan lebih memprioritaskan kepentingan swasta, Jokowi harus diminta pertanggungjawabannya. Kami tentu mendorong agar Jokowi diperiksa oleh Polri,” kata Gufroni kepada Inilah.com di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

    Sebelumnya, Gufroni telah menyerahkan sekitar sembilan nama ke pihak berwajib terkait dugaan keterlibatan dalam pemagaran laut di lepas pantai Kabupaten Tangerang. Dari sembilan nama tersebut, salah satu pihak yang diduga terlibat langsung dalam aktifitas ilegal tersebut ialah Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma alias Aguan.

    Gufroni bilang keterlibatan Agung Sedayu Group dalam kasus pagar laut ilegal terungkap melalui sebuah video viral yang beredar di media sosial. Video yang turut dilampirkan sebagai salah satu bukti dalam aduan ke Bareskrim Polri, menunjukkan seorang pekerja pekerja bambu yang mengakui, tindakan yang ia lakukan atas perintah dari Agung Sedayu Group.

    “Itu terjadi di daerah Kronjo jadi ada orang yang menanyakan ini dari mana, untuk apa? Dan dia tanya ini dari Agung Sedayu? Dia menjawab ‘iya’. Jadi terkonfirmasi bahwa pagar bambu ini tidak misterius, tapi jelas ada. Ada pekerjanya, ada yang membiayai. Jadi PT Agung Sedayu sebagai badan hukum saya kira perlu dimintai keterangan oleh Bareskrim Polri,” kata dia.

    Kekisruhan pagar laut ini sudah berlangsung sejak Selasa (7/1/2025) lalu. Diduga dalang pemagaran ini adalah Agung Sedayu, pengembang PSN PIK 2. Dugaan ini sempat dibantah oleh pihak kuasa hukum, Muannas Alaidid. Dia mengklaim perusahaan milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan tak pernah melakukan tindakan yang menghalangi akses masyarakat, termasuk nelayan, ke sumber daya laut.

    “Tidak ada keterlibatan Agung Sedayu Group dalam pemasangan pagar laut. Kami menegaskan hingga saat ini tidak ada bukti maupun fakta hukum yang mengaitkan Agung Sedayu Group dengan tindakan tersebut,” ujar dia dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Klaim Muannas bertolak belakang dengan kesaksian warga sekaligus nelayan Desa Kronjo, Tangerang, Heru Mapunca. Saat ditemui awak media, Kamis (9/1/2025), pria berusia 47 tahun ini mengaku pernah bertemu dengan pelaku pemasangan pagar laut.

    Dia menuturkan, pemasangan dilakukan pada malam hari. Kala itu, dia melihat lima unit mobil truk sedang konvoi membawa muatan bambu menuju Pulau Cangkir. Karena penasaran Heru mengecek ke lokasi pada keesokan harinya, dia kaget ada sejumlah tukang yang sedang sibuk memilah bambu.

    Dia menambahkan, para tukang misterius itu berjumlah 10 orang. Dalam melancarakan aksi pemasangan pagar laut, menggunakan 3 perahu. “Oh banyak, 10 orang (tukang). 3 perahu kalau enggak salah. Hebat pemborongnya laut saja diuruk, dipager-pager gitu,” ujarnya sambil terkekeh.

    Heru pun bertanya kepada salah satu tukang dan akhirnya dia mengetahui bahwa pagar laut tersebut merupakan proyek garapan Agung Sedayu. Dia menambahkan, para tukang misterius itu berjumlah 10 orang. Aksi pemasangan pagar laut, menggunakan 3 perahu. “Mang ini bambu buat apa?” tanya Heru kepada tukang tersebut yang dijawab, “Mau buat pagar di laut.”

    “Ini proyek siapa?” tanya Heru lagi, kemudian dijawab si tukang, “Agung Sedayu.”