partai: Gelora

  • Viral Polisi Hadang Mobil Ambulance Medis di Aksi Cabut UU TNI

    Viral Polisi Hadang Mobil Ambulance Medis di Aksi Cabut UU TNI

    GELORA.CO –  Viral di media sosial mobile ambulance medis aksi cabut Undang-undang TNI di Jakarta di hadang puluhan anggota yang berseragam polisi di jakarta, Kamis 27 2025.

    Dari video yang diunggah akun @rocknroll nampak video yang beredar mobil ambulance yang hendak melawat di jalan raya di hadang anggota polisi.

    Mobil ambulance yang membawa korban luka akibat diduga korban kekerasan polisi di hadang tak bisa lewat oleh anggota polisi.

    Di video tersebut nampak suara perempuan yang meminta polisi untuk memberikan jalan, namun pihak polisi malah menghadangnya.

    “Bapak ini ambulance, ini medis,” Ucap perempuan di video tersebut.

    Malah di video tersebut menghadang mobil ambulance menggunakan mobil truk polisi di jalann tersebut yang mengakibatkan ambulance tidak bisa melewatinya.

    Perempuan yang meminta pihak polisi untuk membuka jalan, namun tak diindahkannya.

    Sebanyak 6 mobil ambulance di tempat kejadian tidak bisa melintas karena dihadang anggota polisi.

    Di mobile ambulance tersebut membawa korban aksi diduga kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian..

    Korban di mobile ambulance akan diberikan pertolongan dari video lanjutannya nampak masaa aksi mengalami luka.

    Polisi menghalangi ambulance dan tim medis untuk bekerja dan menolong personil yang terluka dan membutuhkan pertolongan.

    Gaya seperti ini justru semakin menghancurkan legitimasi pemerintah di mata rakyat. pic.twitter.com/NBGcW4Jv8n

    — Bhisma Nusantara 🇮🇩 (@NusBhisma) March 27, 2025

  • Demo Tolak UU TNI yang Terus Berlanjut, tapi DPR Abai

    Demo Tolak UU TNI yang Terus Berlanjut, tapi DPR Abai

    Demo Tolak UU TNI yang Terus Berlanjut, tapi DPR Abai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Massa kembali menggelar demonstrasi menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (TNI) di depan Gedung DPR/MPR RI, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).
    Peserta aksi tiba secara bertahap, menggunakan pakaian serba hitam, penutup wajah, hingga pelindung kepala.
    Begitu tiba, massa langsung menempelkan sejumlah stiker di
    barrier
    beton yang melintang di gerbang utama Gedung DPR/MPR RI.
    Bukan hanya itu, sejumlah poster turut ditempelkan di pilar dan tiang-tiang area gerbang masuk kantor parlemen tersebut.
    Poster, stiker, hingga selebaran itu berisi ekspresi serta keresahan terhadap situasi sosial dan politik di Tanah Air.
    Pemicu utamanya adalah Revisi Undang-Undang (RUU) TNI yang disahkan menjadi UU TNI melalui rapat paripurna DPR RI, Kamis (20/3/2025).
    Massa khawatir dwifungsi TNI yang pernah terjadi pada era Orde Baru akan terulang di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 
    Salah satu stiker yang menggambarkan kondisi Ibu Pertiwi menyinggung Sapta Marga, kode kehormatan sekaligus pedoman bagi TNI dalam menjalankan tugas dan kehidupan sehari-hari.
    “Negara ini asanya Pancasila, bukan Sapta Marga!” demikian bunyi salah satu stiker berlatar biru muda tersebut.
    Melalui aksi ini, massa menuntut DPR RI mencabut UU TNI. Massa meminta seruan “kembalikan TNI ke barak” terealisasi.
    Massa tidak ingin lagi TNI terlibat dalam urusan politik atau pemerintahan sipil, serta fokus pada tugas utamanya, yaitu mempertahankan negara.
    Selain menolak pengesahan RUU TNI, massa juga menyoroti RUU Polri yang dikabarkan sedang dibahas anggota parlemen.
    “Buka mata, UU TNI dan RUU Polri mengancam keselamatan kita semua. #semuabisadiculik,” demikian bunyi narasi pada stiker berwarna merah tersebut.
    Menuju petang, massa aksi semakin ramai. Massa memadati gerbang masuk Gedung DPR/MPR RI, menyampaikan orasi, hingga membakar ban.
    Jalan Gatot Subroto arah Semanggi, Jakarta Selatan, menuju Slipi, Jakarta Barat pun sempat ditutup. Hal yang sama juga berlaku untuk Tol Dalam Kota dengan arah serupa.
    Begitu juga dengan ikrar Sumpah Pemuda dan tembang “Buruh Tani” yang turut dikumandangkan. Tidak lupa, massa mengangkat tangan kiri sebagai simbol perlawanan.
    Namun, tak ada satu pun perwakilan DPR RI yang menemui massa aksi. Oleh karenanya, massa menaiki pagar dan menembakkan petasan ke arah polisi yang tengah berjaga di dalam area kantor parlemen.
    Polisi pun langsung menembakkan
    water cannon
    melalui kendaraan taktis yang telah disiapkan. Beberapa peserta aksi lantas menyingkir dari pagar.
    Namun, tak lama, massa kembali mendekat. Mereka kompak mengeluarkan payung agar
    water cannon
    tak langsung mengenai badan.
    Momen buka puasa di depan Gedung DPR RI sore itu pun sempat diiringi dentuman petasan. Tak berselang lama, sekitar pukul 18.30 WIB, mobil taktis datang dari arah Slipi untuk membubarkan massa.
    Polisi menyusuri Jalan Gatot Subroto hingga Jembatan Ladokgi, menembakkan
    water cannon
     agar massa bubar. 
    Namun, tindakan ini mendapat perlawanan dari peserta aksi.
    Beberapa demonstran sempat menembakkan petasan dan melemparkan molotov ke arah polisi. Massa juga meneriakkan “revolusi” dan “alerta” sambil melempar berbagai benda ke
    water cannon
    milik polisi.
    “Woy, gue bayar pajak!” teriak salah satu peserta aksi.
    Meski mendapat perlawanan, polisi terus merangsek mendekat ke arah massa.
    Sementara itu, peserta aksi perlahan mundur sambil melemparkan berbagai barang ke arah polisi yang berupaya membubarkan mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PNM berangkatkan ratusan peserta Mudik Bersama BUMN 2025

    PNM berangkatkan ratusan peserta Mudik Bersama BUMN 2025

    Program Mudik Bersama BUMN 2025 dilepas di Jakarta, Kamis (27/3/2025). Foto: PNM

    PNM berangkatkan ratusan peserta Mudik Bersama BUMN 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 20:22 WIB

    Elshinta.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat dengan memberangkatkan para pemudik dalam program Mudik Bersama BUMN 2025. Program ini melibatkan keluarga nasabah PNM Mekaar, keluarga karyawan PNM, pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar Kantor Pusat PNM serta masyarakat umum.

    Bus diberangkatkan dari titik kumpul Gelora Bung Karno dan Menara PNM Jakarta, yang membawa para pemudik menuju berbagai kota tujuan. Program ini merupakan bagian dari bentuk kehadiran BUMN demi memastikan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan gratis bagi masyarakat.

    Dengan adanya program ini, para peserta dapat merayakan Hari Raya Idulfitri 2025 bersama keluarga di kampung halaman tanpa harus mengkhawatirkan biaya transportasi.

    Pelepasan di titik Menara PNM dilakukan oleh Direktur Operasional PNM Sunar Basuki setelah sebelumnya berbincang dan meninjau bus peserta mudik tujuan Solo dan Surabaya. Sedangkan di titik Gelora Bung Karno, pelepasan dilakukan oleh Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti.

    Sunar menegaskan bahwa program ini adalah bentuk nyata kehadiran BUMN dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

    “Kami ingin memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya nasabah PNM Mekaar dan pelaku UMKM, untuk menikmati perjalanan mudik yang aman dan nyaman. Program ini adalah salah satu wujud nyata kepedulian kami terhadap mereka yang telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” jelas Sunar, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3/2025)

    Selain transportasi gratis, PNM juga menyediakan fasilitas tambahan bagi para pemudik, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis dan perlengkapan perjalanan agar mudik semakin nyaman.

    Antusiasme peserta terlihat sejak pagi hari, dengan raut wajah penuh kebahagiaan karena tidak sabar untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

    Program Mudik Bersama BUMN tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para pemudik, tetapi juga mencerminkan sinergi antara BUMN dan masyarakat dalam menciptakan pengalaman mudik yang lebih baik.

    “Program ini rutin dilaksanakan setiap tahun dan semoga terus dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak masyarakat,” tambahnya.

    Sebagai perusahaan yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil, PNM terus berkomitmen dalam memberikan akses pembiayaan dan pendampingan usaha bagi pelaku usaha mikro.

    Melalui program Mekaar, PNM telah memberdayakan 21,9 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia, membantu mereka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi keluarga.

    Penulis: Rama Pamungkas/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Verrell Bramasta Lengket dengan Fuji, Netizen: Kapalnya Ugal-ugalan

    Verrell Bramasta Lengket dengan Fuji, Netizen: Kapalnya Ugal-ugalan

    Jakarta, Beritasatu.com –  Selebritas Verrell Bramasta semakin menunjukkan kedekatannya dengan selebgram Fujianti Utami alias Fuji. Ada momen kedekatan keduanya saat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

    Verrell terlihat mengajak Fuji ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, untuk menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Bahrain dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

    Selain kebersamaan keduanya, juga terlihat kakak Fuji, Fadly Faisal dengan kekasihnya Maudy Effrosina di pertandingan sepak bola tersebut.

    “Ubur-ubur ikan lele, timnas menuju Piala Dunia, Lee,” tulis Fuji dalam unggahan di media sosialnya, Kamis (27/3/2025).

    Menanggapi komentar Fuji, Verrell langsung bereaksi dengan senang atas kemenangan Timnas yang dipimpin pelatih Patrick Kluivert.

    “Terima kasih atas tiga poinnya, Garuda,” balas Verrell Bramasta.

    Dalam unggahan lainnya di channel YouTube, Verrell terlihat sedikit grogi saat dirinya dan Fuji tepergok kamera sejumlah media.

    “Kita enggak cuma berdua, kita ramai-ramai. Ada Fadly juga,” kata Verrell, mengklarifikasi.

    “Sama Maudy juga ya,” timpal Fuji.

    Melihat kedekatan Verrell dengan Fuji, netizen memberi berbagai respons.

    “OMG, pelampung mana pelampung, Kapalnya mulai ugal-ugalan,” komentar netizen.

    “Gentleman, full service, soft spoken, good manners mas dewan,” tulis netizen lainnya.

    “Ini sih sudah fiks, tinggal menunggu tanggalnya saja,” ujar netizen yang lain terkait kedekatan Verrell Bramasta dengan Fuji.

  • Menhub-Erick melepas Mudik Gratis BUMN termasuk bus disabilitas

    Menhub-Erick melepas Mudik Gratis BUMN termasuk bus disabilitas

    Ini adalah sebuah kegiatan yang sangat baik, yang selalu kami dukung dari Kementerian Perhubungan.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melepas keberangkatan bus pemudik, di antaranya bus disabilitas, dalam program Mudik Gratis BUMN untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

    ”Ini adalah sebuah kegiatan yang sangat baik, yang selalu kami dukung dari Kementerian Perhubungan,” kata Menhub didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, saat melepas keberangkatan rangkaian bus Mudik Gratis BUMN, di Kompleks Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis.

    Terdapat 85 bus yang dilepas keberangkatannya, di antara rangkaian tersebut, terdapat bus disabilitas dan bus listrik.

    Melalui program itu, Menhub berharap penyelenggaraan angkutan Lebaran bisa berjalan dengan baik, memberikan kenyamanan bagi para pemudik mulai ketika berangkat, sampai ke tujuan, hingga kemudian kembali lagi.

    Menhub juga mengapresiasi sejumlah BUMN yang berpartisipasi melaksanakan program Mudik Gratis.

    Menurutnya, program tersebut membantu meringankan para pemudik dalam melaksanakan aktivitas pulang ke kampung halaman masing-masing.

    ”Dari tahun ke tahun saya melihat bahwa ada perubahan peningkatan animo masyarakat mengikuti program mudik gratis ini,” ujar Menhub.

    Pelepasan keberangkatan rangkaian bus Mudik Gratis BUMN yang dilakukan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, di Kompleks Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA/HO-Humas Kemenhub

    Dia berharap pula agar ke depannya program tersebut lebih baik dan semakin banyak masyarakat yang bisa dilayani dengan mudik gratis.

    “Sekali lagi terima kasih Pak Erick atas kerja sama yang sangat baik dari Kementerian BUMN maupun rekan-rekan BUMN,” ujar Menhub.

    Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, tahun ini terdapat 83 perusahaan BUMN yang bergabung dalam penyelenggaraan program Mudik Gratis. Sejauh ini, angka tersebut merupakan jumlah partisipasi terbesar BUMN pada program Mudik Gratis.

    Dengan begitu, jumlah pemudik yang dapat mengikuti program Mudik Gratis juga turut meningkat, yaitu sebesar 12 persen dibanding tahun lalu atau dari 93 ribu pada 2024 menjadi hampir 106 ribu pada 2025.

    Erick mengatakan, 106 peserta mudik gratis ini diberangkatkan oleh 83 perusahaan BUMN. Pemudik diberangkatkan dengan menggunakan tiga moda transportasi, yaitu bus, kereta api, dan kapal laut dengan mencakup lebih dari 200 kota tujuan di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

    ”Ada berita bagus rupanya selama ini tentu masif daripada mudik ini dari kendaraan bermotor, sekarang tidak. Pelan-pelan sudah lima tahun ini mulai shifting ke bus dan terakhir kereta api. Ini peningkatannya sampai 53 persen,” kata Erick Thohir pula.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tak Terima Jokowi Disalahkan soal Mobil Esemka, Si Inisiator Pasang Badan: Ayo Debat dengan Saya!

    Tak Terima Jokowi Disalahkan soal Mobil Esemka, Si Inisiator Pasang Badan: Ayo Debat dengan Saya!

    GELORA.CO – Inisiator mobil Esemka, H Sukiyat angkat bicara soal tuduhan yang dilayangkan kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan kebohongan mobil Esemka itu.

    Dengan tegas dia menyatakan, Jokowi tidak salah dalam hal proyek mobil Esemka itu. Bahkan, H Sukiyat pasang badan jika Jokowi terus-terusan disalahkan.

    “Jangan asal menyalahkan Jokowi, kok nuduh-nuduh Jokowi. Jokowi sudah memulai dan itu karena Sukiyat bukan Jokowi yang minta. Salahkan saya jangan salahkan Jokowi, wong yang membuat mobil saya kok,” tegas Sukiyat, Kamis (27/3/2025).

    Sukiyat mengaku terpanggil untuk memberikan pembelaan setelah melihat video-video yang beredar memojokkan Jokowi. Pihak-pihak yang menghujat Jokowi, dipersilahkan untuk bertemu dirinya atau memanggil dirinya. Sukiyat lantas mengaku siap untuk debat sesuai fakta antar pribadi maupun di kampus.

    “Saya ga terima. Tanya pada saya, saya akan bicara, ayok debat dengan saya. Jangan asal ngomong. Kemarin saya dikirimi video-video itu, jadi saya terpanggil untuk bicara seperti ini,” tegas Sukiat.

    Pun, Sukiyat menceritakan awal mula mobil Esemka. Bahwa ketika itu, dia diminta menjadi pengurus komite sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Trucuk, Klaten. Sukiyat berupaya untuk membangkitkan sekolah tersebut, dengan meminta sekolah membuka jurusan otomotif.

    Sukiyat membuat miniatur mobil-mobilan supaya murid-murid bisa praktik langsung bagaimana cara menekuk plat, menyambungkan plat dan lainya. 

    “Ada dua grup separuh bodi depan dan separuh belakang. Mobilnya hardtop. Sukiat bukan dosen, tapi orang swasta yang menguasai bidang otomotif secara otodidak. Buktinya yang lulus SMK periode pertama banyak yang berhasil. Mereka pulang dari perantauan naik pesawat, padahal orangtuanya dulu ada yang nyuci untuk bayar sekolah. Terharu ga?” jelas Sukiyat.

    Menurut Sukiat, kalau tidak bisa membuat jalan raya buatlah jalan setapak menuju mata air (penghidupan). Anak-anak SMK yang tidak melanjutkan kuliah sudah punya keahlian, khususnya yang di otomotif bisa bekerja atau membuka lapangan kerja jasa poles bodi, membersihkan kaca, membersihkan bodi, membersihkan plafon, jok, interior dan lainnya.

    “Satu bidang otomotif ini saja punya banyak cabang keahlian. Ada yang ahli AC, stel pintu, stel mesin, ada yang ahli kabel. Ada yang ahli radiator, kaki-kaki dan sebagainya. Begitu lulus mereka bisa mandiri. Coba saya tanya, perguruan tinggi per tahun mencetak apa? Mengapa Indonesia banyak yang nganggur?” ungkap Sukiyat.

    Pada perkembangan selanjutnya, Sukiat ingin keahlianya di bidang otomotif bisa meningkatkan derajat petani. Yakni dengan membuat Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes). Kendaraan “Pak Tani” ini dirancang khusus untuk medan pedesaan dengan areal ladang dan persawahan.

    AMMDes dilengkapi dengan power take off (PTO), alat pengubah tenaga dari mesin untuk peralatan lain sesuai kebutuhan. Dengan multifungsi peralatan tambahan seperti pompa air, mesin perontok, padi perontok jagung, mesin pengolahan pelet dan lainnya yang bisa dipasang di kendaraan tersebut diharapkan meningkatkan kreativitas dan produktivitas petani.

    “Untuk menjadi bangsa yang mandiri, mestinya setiap karya anak bangsa didukung. Kritik boleh, silahkan, tetapi juga harus memberikan solusi, sehingga semua memberikan kontribusi positif untuk kemajuan bangsa Indonesia,” kata Sukiyat.

    Sejarah Esemka

    Pada 2007, pemilik bengkel Kiat Motor tak lain adalah Sukiyat menjadi tokoh utama pelopor gagasan pembuatan mobil Esemka. Selain mengelola bengkel, Sukiyat sering diminta untuk mendampingi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di daerah Solo dan Jawa Tengah. 

    Bersama para siswa di bidang otomotif, dia berhasil mewujudkan impiannya untuk memproduksi mobil sendiri.

    Memasuki tahun 2009, prototipe mobil Esemka pertama, yakni Rajawali (R1) berhasil diperlihatkan ke hadapan masyarakat. Dengan alasan untuk masuk ke jalur industri dan pengembangan produk, Esemka membentuk badan usaha PT Solo Manufaktur Kreasi. Diketahui, seratus persen sahamnya dimiliki oleh swasta sejak 2010.

    Bantuan modal dan investasi mulai berdatangan sehingga Esemka kembali bersemangat berinovasi membuat prototipe kedua yang dikenal dengan Esemka Bima 1.1 dan Esemka Rajawali R2. Pada 2012, Walikota Solo saat itu, Joko Widodo melirik Esemka untuk menjadi kendaraan dinasnya sejak 2012. Sayangnya, mobil Rajawali gagal melalui tes kelayakan dan batas emisi.

    Pamor Esemka kembali meredup pasca Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kendati demikian, peluncuran prototipe ketiga dengan nama Esemka Rajawali R2 MT tetap berjalan. Pada 2014, mobil buatan dalam negeri ini kembali meroket ketika kampanye pemilihan presiden.

    Semenjak 2015, PT. Solo Manufaktur Kreasi (SMK) resmi bergabung dengan Adiperkasa Citra Lestari menjadi ACEH (Adiperkasa Citra Esemka Hero). Pendirian pabrik di Boyolali mulai digarap. Selang dua tahun atau 2017, Esemka diagendakan untuk memproduksi mobil secara massal. Namun dengan dalih kesiapan, baru terealisasi pada 6 September 2019.

    Mobil Listrik Esemka

    Esemka memiliki beberapa model prototipe yang dipamerkan saat peresmian pabrik pada 9 September 2019. Satu di antaranya adalah sebuah pikap listrik yang ditempatkan bersama dua unit SUV Garuda. Pikap dengan kelir putih itu diberi nama Digdaya. Di sisi kiri dan kanan tertulis “Pindad Esemka” dan “Electric Car”. Di bawah kap mesin, tidak lagi tampak mesin seperti pada mobil umumnya, tetapi diganti dengan sejumlah baterai untuk menggerakkan motor listrik. Namun, kerja sama dengan Pindad ini tidak berlanjut. 

    Selain itu, Esemka juga memilki prototipe mobil VVIP dengan teknologi antipeluru. Mobil ini dibangun dari basis Volco XC-90. 

    Dalam perkembangannya, Esemka juga melakukan pengujian terhadap delapan model sebagai syarat perizinan produksi. Model-model itu adalah Esemka Bima 1.0 M/T, Esemka Bima 1.2 M/T, Esemka Bima 1.3 M/T, Esemka Bima 1.3 L M/T, Esemka Bima 1.8 D M/T, Esemka Digdaya 2.0 M/T, Esemka Garuda 2.0 (4×4) M/T, dan Esemka Borneo 2.7 D.

    Dari semua model yang menjalani pengujian itu, baru Esemka Bima 1.2 dan 1.3 yang diproduksi. Kini, Esemka kembali memamerkan Esemka Bima EV di IIMS 2023. Eddy Wirajaya mengklaim mobil listrik Esemka itu sudah menjalani pengujian dan homologasi di Indonesia. 

  • Polisi di Ambon Tipu Tukang Bakso Rp 50 Juta, Janji Loloskan Anaknya jadi Anggota Polri

    Polisi di Ambon Tipu Tukang Bakso Rp 50 Juta, Janji Loloskan Anaknya jadi Anggota Polri

    GELORA.CO –  Majelis hakim Pengadilan Negeri Ambon menyatakan Inspektur Polisi Dua (Ipda) Zakarias Kadmaer bersalah melakukan tindak pidana penipuan ihwal seleksi penerimaan anggota Polri.

    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama lima bulan,” bunyi amar putusan perkara nomor 5/Pid.B/2025/PN Amb itu, dikutip dari Direktori Putusan Mahkamah Agung.

    Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim mengungkapkan kronologis kejadian berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan. Pada 21 Oktober 2021, Zakarias mampir ke rumah Tri Mujiati yang berprofesi sebagai pedagang bakso.

    Saat Zakarias menyantap baksonya, Tri Mujiati bertanya “Pa Ongen, beta tanya sadiki jua, katanya ada penerimaan polisi ka?”

    “Barang sapa yang mau tes polisi?” Zakarias balik bertanya.

    Tri Mujiati menjawab, anaknya ingin memgikuti tes penerimaan polisi. “Memangnya masuk polisi itu mahal ka Pak?”

    “Seng mahal, seng lebih dari Rp 50 juta,” jawab Zakarias.

    Tri Mujiati lantas minta tolong kepada Zakarias agar anaknya, Simson Patris Walten, dibantu untuk masuk polisi. Anggota Polresta Ambon itu pun menyanggupinya.

    Pada 24 Oktober 2021, Zakarias datang ke rumah Tri Mujiati untuk meminta uang. Pedagang bakso itu lalu menyerahkan uang sebesar Rp 30 juta untuk mengurus Simson Patris Walten agar diterima masuk polisi.

    “Setelah menerima uang tersebut, terdakwa mengatakan kepada saksi Tri Mujiati bahwa ‘mba seng usah khawatir, mba punya anak ini nanti lolos tes polisi. uang ini nanti beta kasih ke orang-orang di pusat yang urus’,” bunyi poin pertimbangan dalam salinan putusan.

    Pada 26 Oktober 2021, Zakarias kembali datang ke rumah Tri Mujiati dan meminta uang lagi sejumlah Rp 5 juta. Ia mengklaim, uang itu akan diberikan kepada orang-orang di pusat. Tri lalu memberikan uang tersebut.

    Dua hari berselang, Zakarias kembali datang ke rumah Tri Mujiati. Ia hendak meminjam uang sebanyak Rp 15 juta untuk keperluan pribadi. Ia berjanji akan mengembalikannya dua kali lipat usai mengikuti pendidikan.

    “Tetapi kenyataannya saksi Simson Patris Walten tidak lolos menjadi anggota Polri,” bunyi pertimbangan hakim. “Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi Tri Mujiati mengalami kerugian setidak-tidaknya sejumlah Rp 50 juta.”

    Dalam beraksi, Zakarias tidak sendirian. Ia melakukan tindak pidana penipuan itu bersama istrinya Evi Selvina Loppies. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ambon memvonis Evi dengan hukuman penjara selama tiga tahun. Hukuman itu lebih berat karena sebelumnya ia merupakan residivis kasus yang sama.

  • Lama Bungkam! Jaksa Tasya Respon terkait Link Video Viral Beredar di Medsos

    Lama Bungkam! Jaksa Tasya Respon terkait Link Video Viral Beredar di Medsos

    GELORA.CO – Lama bungkam, pemeran asli Jaksa Tasya buka suara tanggapi dirinya terseret dugaan skandal video syur di media sosial.

    Link video menarasikan “Tasya Jaksa Viral” yang memperlihatkan kedua foto, satunya berjilbab dan satunya tidak pun lantas diburu netizen.

    Atas kejadian itu tentunya tak hanya mencoreng nama baik Tasya itu sendiri, juga Kejaksaan di tempat ia bekerja saat ini.

    Wanita Cantik pemilik nama lengkap Anastasya Aprilian bekerja di sekretariat Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, ia kerap dikenal sebagai Tasya Jaksa.

    Perempuan yang semula pernah ditugaskan di Kejaksaan Negeri Maros itu, mengaku kepada awak media, baru mengetahui adanya vidio yang menyerupai dirinya, justru dari tunangannya. 

    “Ada vidio yang beredar mirip kamu, tapi beda, bukan kamu sama yang difoto,” kata Tasya mengulangi ucapan dari orang yang mengatakan kepadanya terkait dugaan dirinya pemeran video syur, kepada beberapa media.

    Tasya sempat tertekan atas video syur menyeret nama dan sosoknya tersebut, ditambah kurang seminggu lagi dirinya hendak menuju ke pelaminan. 

    “Jahat sekali pelakunya,” sesal Tasya.

    Bagaimana mungkin, vidionya dirinya lalu berubah menjadi telanjang, padahal Tasya tak pernah berpose seperti itu. Rupanya, ada semacam sindikasi melalui telegram, yang berpotensi menjadi pelaku Deepfake Porn.

    Jaksa Tasya juga saat ini sudah melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Makassar, untuk ditelusuri siapa pelakunya.

    “Karena korbannya kan bukan hanya saya, banyak juga yang lainnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Tasya saat ini akan berhati-hati lagi menggunakan media sosial, terpantau akun Instagram nya juga mulai diprivacy, dan dibersihkan pertemanannya, kecuali yang dikenalnya.*

  • Ramai! Ridwan Kamil kini dituding tak bayar jasa influencer kampanye Pilgub DKI

    Ramai! Ridwan Kamil kini dituding tak bayar jasa influencer kampanye Pilgub DKI

    GELORA.CO –  Di tengah ramainya isu perselingkuhan Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana, kehidupan pribadi mantan Gubernur Jawa Barat kembali menjadi sorotan publik.

    Kali ini, Ridwan Kamil dituding tidak membayar jasa para influencer yang membantunya saat kampanye pencalonan Gubernur DKI Jakarta.

    Tudingan ini pertama kali diungkap oleh akun TikTok @aldyrofficial4, yang sebelumnya juga mengunggah klarifikasi Ridwan Kamil terkait isu perselingkuhannya.

    Dalam videonya, akun tersebut mengaku memiliki kasus serupa dengan mantan Gubernur Jawa Barat itu terkait pembayaran kerja sama yang tak kunjung dilunasi.

    “Gua juga ada kasus sama Ridwan Kamil dan tim tentang kerja sama yang payment atau pembayaran tidak kunjung dibayarkan,” ungkap akun TikTok tersebut.

    Menurut pengakuan pemilik akun, bukan hanya dirinya yang mengalami masalah ini, tetapi juga sejumlah influencer atau Key Opinion Leader (KOL) lainnya.

    “Gak cuman kasus perselingkuhan Pak Ridwan Kamil, kasus yang KPK dan lainnya. Tapi, ada kasus juga dengan para KOL/influencer termasuk saya korban,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Ridwan Kamil pernah meminta bantuan influencer untuk mendukung kampanyenya saat maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

    Namun, setelah proses kampanye selesai dan ia kalah dalam pemilihan, bayaran bagi para influencer yang telah bekerja sama dengannya tak kunjung dibayarkan.

    “Inti problemnya, beliau mengadakan kampanye untuk pencalonan sebagai calon gubernur Jakarta. Setelah kampanye selesai, payment atau pembayaran tak kunjung dibayarkan,” jelasnya.

    Akun TikTok tersebut juga bertanya kepada warganet apakah sebaiknya ia mengungkapkan lebih banyak detail terkait permasalahannya dengan Ridwan Kamil dan timnya.

    “Up gak nih kasusnya?” tanyanya kepada para pengikutnya.

    Beberapa netizen pun menyarankan agar ia mengungkapkan kronologi lengkap agar tidak ada korban lainnya di kemudian hari.

    “Tunggu cerita kronologi lengkapnya ya, biar gak ada korban lagi,” tulis Aldy Ramadhan, pemilik akun TikTok tersebut.

    Ia juga menegaskan bahwa pengakuannya ini benar adanya dan bukan sekadar settingan.

    Di sisi lain, beberapa warganet di platform X berpendapat bahwa isu yang menimpa Ridwan Kamil saat ini hanyalah bagian dari pengalihan isu terkait berbagai permasalahan yang sedang terjadi di pemerintahan.

    Akun X @JukiHoki menyebut bahwa drama perselingkuhan yang menyeret Ridwan Kamil bisa jadi merupakan cara elit politik untuk mengalihkan perhatian publik dari kritik terhadap pemerintah.

    “Kayaknya udah pusing banget yang di atas sampai keluarin pengalihan isu pamungkas. Nikmati aja drama orang atas, tapi tetap fokus,” tulis akun tersebut.

    Selain itu, akun tersebut juga menyinggung dugaan bahwa Ridwan Kamil telah dijadikan “tumbal” sejak rumahnya digeledah oleh KPK beberapa waktu lalu.

    “Dan sejak penggeledahan, bapak itu tampaknya memang udah ditumbalin,” tambahnya.

    Isu ini semakin memicu spekulasi, terutama karena banyak warganet yang menduga bahwa tuduhan terhadap Ridwan Kamil digunakan untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu nasional lainnya, termasuk revisi UU TNI dan berbagai kebijakan pemerintah yang kontroversial.

    “Soalnya artis pakai narkoba + artis selingkuh udah gak mempan,” komentar salah satu warganet.

    “Saatnya mengeluarkan kartu andalan pemerintah untuk pengalihan isu,” tulis akun lainnya.***

  • Jangan Saya yang Disuruh Membuktikan

    Jangan Saya yang Disuruh Membuktikan

    GELORA.CO –  Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menilai kembali merebaknya isu ijazah palsunya sebagai sebuah fitnah murahan.

    “Ya itu fitnah murahan yang diulang-ulang terus,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, Kamis (27/3/2025) siang.

    Kasus ijazah Jokowi di Universitas Gadjah Mada palsu kembali mengemuka setelah mantan Dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, dalam akun YouTube Balige Academy.

    Rismon menuding bahwa ijazah S1 Jokowi yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1985 dengan jenis huruf Times New Roman yang menurutnya pada masa itu belum ditemukan.

    Lebih dari itu, Jokowi juga telah menegaskan sebenarnya tudingan tersebut juga telah dibantah oleh almamater tempat dirinya menimba ilmu.

    “Wong sudah dari UGM dulu sudah menyampaikan. Dekan kehutanan juga menyampaikan secara jelas dan tegas menyampaikan ya kan,” lanjut Jokowi.

    Selain itu juga rekan-rekan seangkatan di bangku kuliah juga menyatakan Jokowi berkuliah di UGM sehingga tudingan ijazah palsu tersebut tak berdasar.

    “Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” tegas Jokowi.

    Meski demikian, Jokowi memilih santai untuk menanggapi tudingan yang telah ada sejak mencalonkan diri sebagai Calon Presiden RI tahun 2014 silam tersebut.

    Namun, mantan Gubernur Jakarta ini juga meminta kepada pihak yang menggulirkan isu itu untuk bisa membuktikan tudingan terkait ijazah palsu yang ditujukan kepada dirinya.

    “Ya enggak apa-apa. Kalau saya tidak bosan sih, tapi sekali lagi yang mendalilkan suruh membuktikan. Jangan saya yang disuruh membuktikan,” pungkas Jokowi.

    Sementara itu, beberapa waktu sebelumnya. Civitas Akademika UGM juga angkat bicara mengenai tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepada Jokowi.

    Salah satunya adalah Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta. Sigit menegaskan bahwa informasi yang disampaikan oleh Rismon merupakan penyesatan. Sigit menambahkan bahwa pada tahun 1985, jenis huruf Times New Roman telah lazim digunakan sebagai sampul skripsi dan telah ada di banyak percetakan di sekitar UGM.