partai: Gelora

  • Penggugat Ijazah Jokowi akan Datangi UGM, Desak Rektor Ova Emilia Akui dan Minta Maaf

    Penggugat Ijazah Jokowi akan Datangi UGM, Desak Rektor Ova Emilia Akui dan Minta Maaf

    GELORA.CO – Alumni UGM, Rismon Sianipar akan mendatangi almameternya pada 15 April 2025.

    Kedatangannya ke mantan kampusnya itu untuk mencocokan tanda tangan yang dianggap janggal pada ijazah Joko Widodo.

    Jokowi, setelah lengser dari Presiden ke-7 RI, kembali diterpa isu tidak sedap mengenai ijazah palsu.

    Jokowi sendiri lulus dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.

    Akan tetapi, hal itu diragukan oleh beberapa alumni. Setelah dr Tifa, kini ada Risman Sianipar lulusan jurusan Elektro Fakultas Teknik tahun 1998.

    Kedatangan Rismon ingin memastikan kebenaran tanda tanda tangan Pembimbing Utama Prof Achmad Sumitro dan Dekan Prof Dr Soenardi Prawirohatmodjo.

    Tanda tangan itu terdapat dalam skripsi Jokowi yang didapatnya.

    Karena setelah dicocokkan dengan ijazah alumni UGM lainnya, yakni Aida Greenbury terdapat perbedaan.

    Tidak hanya soal bentuk tanda tangan, melainkan juga nama asli dosen pembimbing utama.

    Dalam skripsi Jokowi disebutkan bahwa namanya Prof Achmad Soemitro.

    Sementara nama, dalam ijazah dari Ir Aida Greenbury, putri dari Prof Achmad Sumitro, namanya Prof Achmad Sumitro.

    Titik perbedannya ada penggunaan dengan huruf e, Sumitro dan Soemitro.

    “Ini yang benar yang mana, Sumitro atau Soemitro karena ada dua versi,” tanya Rismon.

     Lembar pengisian skripsi, kapan diadakan tidak tahu, pengujinya pun tidak ada tapi angsung prakata.

    “Itulah nanti yang akan kita pertanyakan kepada Rektor UGM Ova Emilia. jangan lari ke mana-mana lah bu, tanggal 15 April 2025 ini,” jelasnya.

    Ia berharap UGM beritikad baik dakan menguji keaslian skripsi dan ijazah Jokowi.

    “Berikan waktu untuk rakyat, kan anggaran UGM dari APBN miliaran, kami adalah bagian dari rakyat, jangan ke mana-mana,” harapnya.

    Dia mengaku ingin mengecek tanda tangan pak Achmad Soemitto, seperti tanda tangan dengan orang uang belajar, seperti tanda tangan kayak cacing pita.

    “Padahal Achmad Soemitro, dosen senior, tanda tangan sudah berulang, tentu percaya diri, tekanan, goresan, tidak seperti  cacing pita,” ujarnya.

    “Kita juga minta ratusan atau ribuanm tanda tangan, pak Dekan Prof Dr Soenardi Prawirohatmodjo,” jelasnya.  

    Pihaknya akan membandingkan untuk data riset, akan kami uji.

    Atau tinggal mengaku saja, daripada dipersulit di persidangan-persidangan, tapi perlu juga pada waktunya.

    “Ingat bu, public distrust UGM harus terjaga. karena apa, nama baik UGM itu karena kerja dari dosen-dosen, yang sekarang sudah almarhum, “ jelasnya.

    Rismon menggambarkan bahwa kehidupan dosen UGM dalam pas-pasan.

    “Saya melihat sendiri, tapi mereka hidup dakam kesederhanaan tapi dalam kekayaan integritas moral,” ucapnya.

    “itu yang saya lihat saat itu, akibat kerja keras merekalah UGM punya nama baik,” kata dia.

     Pihaknya tidak gentar dengan pengujian ilmiah mengenai skripsi dan ijazah Jokowi.

    Kepada Pak Dekan, Sigit Sunarta, dia mempersilakan apakan ini akan diteruskan atau tidak.

    “Kalau mau diteruskan ayo, tetapi dari sini publik sudah menyimpulkan tanpa algoritma, secara insting manusia bisa menyuimpulkan, sudah tidak jelas (skripsi Jokowi),” kata dia.

    “UGM, akuilah dan minta maaflah.,” pungkasnya.

    Sementara itu, pihak UGM menyangkal tuduhan dari Rismon Sianipar yang sangat menyesatkan.

    Seharusnya sebagai seorang dosen bisa memberikan konten yang bermanfaat kepada masyarakat luas.

    Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sisgit Sunarta menegaskan bahwa Ijazah Joko Widodo tidak perlu diragukan lagi.

    “Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli.

    Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik belau.

    “Beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” kata Sigit. ***

  • GBK Ramai pada Jumat Pagi, seperti Suasana di Akhir Pekan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 April 2025

    GBK Ramai pada Jumat Pagi, seperti Suasana di Akhir Pekan Megapolitan 4 April 2025

    GBK Ramai pada Jumat Pagi, seperti Suasana di Akhir Pekan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kawasan
    Gelora Bung Karno
    (
    GBK
    ), Jakarta, terlihat ramai oleh pengunjung yang sedang berolahraga pada Jumat (4/4/2025) pagi.
    Di bawah sinar matahari yang hangat, jalur lari yang mengelilingi Stadion Utama Gelora Bung Karno (
    SUGBK
    ) penuh dengan pengunjung yang berlari atau sekadar berjalan santai.
    Menurut pernyataan pedagang sekitar GBK, pengunjung pada Jumat ini memang terlihat lebih ramai.
    “Kalau Jumat memang ramai ini hitungannya,” kata Romli, salah satu pedagang yang membuka lapaknya di seberang gerbang GBK.
    Salah satu satpam di SUGBK, Supriyatna, juga membenarkan hal tersebut. Menurut dia, tingkat keramaian GBK saat ini mirip dengan keramaian di yang biasa terlihat pada Minggu pagi.
    “Kalau kayak gini sih biasanya hari Minggu ya,” katanya sambil mengawasi pengunjung yang keluar masuk gerbang akses ke Stadion GBK.
    Pengunjung datang untuk berolahraga di waktu yang beragam. Flo contohnya, yang sudah berangkat sejak subuh dari rumahnya di daerah Tangerang Selatan.
    Perempuan berusia 25 tahun itu menggunakan transportasi umum untuk sampai di GBK.
    “Naik transportasi umum, naik Transjakarta,” kata Flo saat tengah beristirahat sejenak setelah lari.
    Biasanya, Flo lari mengelilingi Stadion Utama GBK selama 40 menit sampai dengan satu jam. Dalam seminggu, dia mengaku rutin
    jogging
    di kawasan GBK sebanyak dua sampai tiga kali pada pagi hari.
    Menurut Flo, GBK adalah tempat yang nyaman dan aman untuk perempuan berolahraga, terlebih jika olahraga lari itu dilakukan sendirian.
    “Jadi kita cari tempat yang nyaman, kebetulan adanya di sini di GBK. Di sini kan semua orang olahraga ya dan enggak yang aneh-aneh sejauh ini,” ujar Flo.
    Kenyamanan yang dirasakan Flo terwujud salah satunya karena adanya tata tertib yang melarang tindak pelecehan seksual di area SUGBK.
    Selain itu, peraturan lainnya yang harus dipatuhi pengunjung adalah tidak membawa alat olahraga ke dalam SUGBK. Namun, pengunjung tetap diizinkan untuk bermain olahraga lainnya di luar area SUGBK.
    Seperti yang terlihat saat pemantauan oleh
    Kompas.com
    , banyak pengunjung yang bermain bulu tangkis, bersepeda, dan bermain bola kaki di sekitar lingkungan GBK.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI Masuk Kampus, YLBHI: Ini Infiltrasi Berbahaya!

    TNI Masuk Kampus, YLBHI: Ini Infiltrasi Berbahaya!

    GELORA.CO – Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 34/2004 tentang TNI baru saja disahkan DPR dan Pemerintah. Hasilnya? Militer mulai unjuk gigi di ranah perguruan tinggi. Dibungkus dalam kerja sama bela negara, sejumlah kampus membuka pintu untuk TNI AD.

     

    Di antaranya, Universitas Udayana Bali dan Universitas Jenderal Soedirman Jawa Tengah. Namun, langkah ini langsung menuai kecaman keras dari masyarakat sipil.

    Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, menyebut masuknya militer ke kampus sebagai infiltrasi berbahaya.

    “Tentara itu dididik untuk berperang, bukan mengurus pendidikan sipil di kampus!” tegasnya mengutip Media Indonesia, Kamis (3/4).

     

    Kampus Bukan Barak Militer!

     

    Menurut Isnur, militerisme dan akademik ibarat air dan minyak. Kampus harus menjadi ruang bebas untuk berpikir dan berdiskusi, bukan tempat yang dikendalikan oleh militerisme dan hierarki kaku.

    “Ini mengancam kebebasan akademik! Tentara punya pendekatan kekerasan dan tempur. Kalau ini diterapkan di kampus, mahasiswa dianggap musuh yang harus ditundukkan!” ketusnya.

    Isnur khawatir, model pendidikan ala militer akan membunuh nalar kritis mahasiswa. Sebab, disiplin militer menekankan ketaatan mutlak, sedangkan akademik membutuhkan ruang berpikir bebas dan independen.

     

    “Kita seperti mundur ke masa lalu! Kampus jadi dikekang, dilarang berpikir bebas, bahkan soal demokrasi dan politik,” katanya.

     

    Bela Negara Kok Pakai Tentara?

     

    Lebih lanjut, Isnur menilai militerisasi kampus tak hanya melanggar hakikat UU TNI, tapi juga menciderai mandat UU Pendidikan. Dalih bela negara yang digunakan juga dianggap tidak masuk akal.

    “Bela negara itu tidak harus identik dengan tentara! Prestasi akademik, olahraga, riset—itu semua juga bentuk bela negara!” cetusnya.

    Menurutnya, militer harus kembali ke barak dan tidak ikut campur urusan pendidikan. Sebab, akademik hanya bisa berkembang dalam atmosfer egaliter dan dialogis, bukan di bawah bayang-bayang feodalisme dan kultur hierarkis.

    “Kalau militer dibiarkan merangsek ke kampus, demokrasi kita dalam bahaya! Ini penyimpangan yang harus segera dihentikan,” tegasnya.

     

    Isnur pun mengingatkan agar sejarah kelam masa lalu tidak terulang. Di mana militer mengontrol kampus dengan dalih stabilitas, tapi justru membungkam kebebasan berpikir dan merusak demokrasi.

    “Jangan sampai kita kembali ke era di mana demokrasi dihamba oleh kepentingan militer. Ini bukan sekadar ancaman bagi kampus, tapi juga bagi negara hukum kita!” pungkasnya.

  • Tragis! Maling Ayam di Subang Tewas Diamuk Massa, Dipukuli Balok hingga Ditembak Senapan Angin

    Tragis! Maling Ayam di Subang Tewas Diamuk Massa, Dipukuli Balok hingga Ditembak Senapan Angin

    GELORA.CO – Nasib tragis menimpa seorang pelaku pencurian ayam di Tanjungsiang Subang, yang harus kehilangan nyawanya secara tragis.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (1/4/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB di Desa Rancamanggung, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang.

    Korban berinisial T(37) terpergok sedang mencuri ayam di kandang ayam milik perusahaan. 

    T pun diteriaki maling dan ditangkap, lalu jadi sasaran bulan-bulanan warga hingga tewas mengenaskan.

    Pelaku pencuri ayam tersebut tewas secara tragis akibat dipukuli dengan balok kayu dan bambu, bahkan ditembak dengan senapan angin.

    Polisi bergerak cepat mendatangi TKP dan berhasil mengamankan 8 pelaku main hakim sendiri. Para pelaku pengeroyokan  langsung digiring ke Mapolres Subang.

     

    Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, didampingi Wakapolres dan Kasat Reskrim AKP Bagus Panuntun mengungkapkan bahwa kasus tersebut berawal saat T (37) terpergok melakukan pencurian ayam di sebuah kandang ayam milik sebuah perusahaan ternak.

    “Korban dipergoki sedang mencuri ayam di kandang oleh tersangka YS dan INA, kemudian oleh kedua tersangka tersebut, korban dikejar dan ditangkap, lalu dipukuli dan diteriaki maling,” ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, dalam press release-nya, Kamis(3/2025) sore.

    Setelah diteriaki maling, warga berdatangan dan langsung dihakimi warga.

    “Korban terduga pelaku pencuri ayam tersebut dari TKP kemudian diseret sejauh 500 meter ke Kantor Desa Gandasoli dengan cara digotong tangan dan kaki diikat,” katanya.

    Setiba di kantor Desa Gandasoli, korban ditelanjangi dan kembali digebukin. Ramai-ramai.

    “Korban digebukin menggunakan bambu, balok kayu, dan menembak betis korban menggunakan senapan angin sebanyak 3 kali,” ucapnya.

    Setelah korban meninggal di TKP depan Kantor Desa Gandasoli, korban langsung ditinggalkan begitu saja.

    “Polisi dari Satreskrim Polres Subang yang datang ke TKP menemukan korban sudah tak bernyawa,” katanya.

    Polisi langsung membawa korban ke Rumah sakit untuk diautopsi guna mengungkap kasus kematian korban.

    “Adapun hasil autopsi pada tubuh korban, korban mengalami Luka akibat benda tumpul di kepala, memar pada kelopak mata, luka lecet pada pelipis kanan, hidung, pipi, dagu, remuk rahang bawah, pendarahan pada bagian dalam kepala, otak besar, dan otak kecil, pembekuan darah selaput otak yang menyebabkan korban tewas,” tuturnya.

    Polisi pun langsung melakukan serangkaian penyelidikan dalam waktu 2 jam berhasil mengamankan 8 pelaku pengeroyokan.

    “Kedelapan pelaku pengeroyokan diantaranya GM(33), YS(26), INA(21) AR(22) NBP(25) NR 24, K(27), dan TS(24), semuanya merupakan warga setempat,” tandasnya.

    Akibat perbuatannya, kedelapan tersangka saat ini mendekam disel tahanan Mapolres Subang.

    “Para tersangka terancam, pasal 170 ayat 2 dan 3 KUHP Pidana dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” tegasnya.

    Selain mengamankan 8 tersangka pelaku pengeroyokan, polisi juga mengamankan sejumlah  barang bukti.

    “Adapun barang bukti yang diamankan di TKP diataranya 1 balok Kayu, Sebatang, Bambu, senapan angin kaliber 4,5 Mm, pakaian korban,” ucapnya.

    Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu berharap kasus ini main hakim sendiri ini yang terakhir di Subang.

    “Ingat ini negara hukum, siapapun yang main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan apalagi sampai menghilangkan nyawa korban, tentunya  akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.(*)

  • Trump Ancam Bom Iran, Rusia Pasang Badan

    Trump Ancam Bom Iran, Rusia Pasang Badan

    GELORA.CO –  Rusia pasang badan untuk membela Iran dari ancaman Amerika Serikat (AS). Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengebom Iran setelah negara itu menolak untuk melakukan perundingan nuklir secara langsung.

    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan, ancaman untuk mengebom fasilitas nuklir dan energi Iran tidak bisa diterima.

    Pemerintah Rusia, kata dia, menyarankan solusi diplomatik untuk menangani kesalahpahaman antara Iran dengan Barat terkait program nuklir yang sudah terkatung-katung sejak 2018.

    “Ancaman dari luar untuk melakukan, misalnya, pengeboman terhadap infrastruktur nuklir dan energi Iran, yang pasti akan menyebabkan konsekuensi radiologis skala besar dan tidak bisa diubah bagi seluruh kawasan Timur Tengah, dan dunia secara keseluruhan, sama sekali tidak bisa diterima,” kata Zakharova, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (3/4/2025).

    Rusia, lanjut dia, berkomitmen untuk mencarikan solusi melalui negosiasi untuk menghilangkan prasangka butuk Barat terhadap program nuklir Iran.

    AS dan Israel mencurigai Iran sedang membuat bom atom dari program nuklir sipilnya, tuduhan yang berkali-kali dibantah oleh Teheran.

    Iran keluar dari komitmennya terhadap kesepakatan nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) setelah Trump menarik AS keluar dari perjanjian itu pada 2018. Sejak itu pula AS menjatuhkan kembali sanksi yang memukul perekonomian Iran.

    Dalam wawancara dengan NBC News pada Minggu (30/3/2025), Trump mengancam akan mengebom Iran dengan skala yang belum pernah disaksikan sebelumnya jika gagal mencapai kesepakatan nukir dengan AS. Pernyataan itu disampaikan setelah Presiden Iran Masoud Pezeshkian menolak negosiasi nuklir dengan AS tanpa perantara pihak ketiga.

    Setelah itu, Wakil Kepala Urusan Politik Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Jenderal Yadollah Javani menegaskan agresi militer AS sama saja dengan legitimasi untuk menaikkan level industri nuklir, dari kepentingan sipil menjadi militer atau persenjataan.

    Iran, kata dia, akan mengubah doktrin pertahanan dan program nuklir jika fasilitas nuklirnya diserang. 

    “Jika ancaman terhadap program nuklir benar-benar terjadi, Iran akan merevisi doktrin pertahanan dan esensi program nuklirnya. Esensi revisi ini sangat jelas,” kata Javani.

    Dia lalu menegaskan, negara asing tidak akan bisa mencapai tujuan agresi mereka di Iran, termasuk menghancurkan industri nuklir.

    “Tindakan musuh tersebut hanya akan membawa industri nuklir Iran ke tingkat yang baru,” katanya.

  • Ngeri! Remaja Singapura Rencanakan Pembunuhan 100 Muslim di 5 Masjid saat Salat Jumat

    Ngeri! Remaja Singapura Rencanakan Pembunuhan 100 Muslim di 5 Masjid saat Salat Jumat

    GELORA.CO – Otoritas Singapura, Rabu (2/4/2025), mengumumkan penangkapan seorang remaja yang merencanakan pembunuhan terhadap sedikitnya 100 umat Islam di negara itu. Dia terinspirasi dari penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019 yang menewaskan 51 jemaah Salat Jumat.

    Bahkan remaja 17 tahun itu pada Juni 2024 telah menetapkan lima masjid sebagai target serangannya. Kelima masjid tersebut berada di Jurong West, Clementi, Margaret Drive, Admiralty Road, dan Beach Road.

    Dia merencanakan untuk membunuh sedikitnya 100 Muslim saat Salat Jumat, kemudian bunuh diri.

    Rencananya itu digagalkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) sekaligus mengeluarkan perintah penangkapan pada bulan Maret berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).

    Remaja itu sebelumnya telah berada dalam pemantauan ISD. Dia merupakan satu dari dua remaja yang terpapar paham radikal dan sedang dalam penanganan.

    Polisi mengungkap kasus ini setelah menyelidiki pemuda bernama Nick Lee (18), warga Singapura lainnya yang dijerat ISA pada Desember 2024. Lee dan remaja 17 tahun itu saling berkomunikasi di media sosial. Mereka saling bertukar materi Islamofobia dan ekstremisme sayap kanan.

    Remaja tersebut memiliki pandangan rasis terhadap orang Melayu yang juga membuatnya membenci Islam dan pemeluknya. Seperti Lee, dia mengaku sebagai penganut supremasi Asia Timur yang meyakini bahwa suku Han China, Korea, dan Jepang lebih unggul daripada suku Melayu dan India.

    Dia juga rutin mengunggah materi Islamofobia dan ekstremis sayap kanan dengan tujuan menghasut kebencian terhadap Muslim. Remaja itu juga terlibat dalam diskusi dengan Muslim untuk mengkritik agama Islam.

    Dia dan Lee teradikalisasi secara terpisah, tidak pernah bertemu, dan tidak mengetahui rencana satu sama lain untuk melakukan serangan di Singapura.

  • Kesal Uang Kerja jadi LC Dipakai Buat Judi, Wanita Cantik Tusuk Pacar hingga Tewas

    Kesal Uang Kerja jadi LC Dipakai Buat Judi, Wanita Cantik Tusuk Pacar hingga Tewas

    GELORA.CO – Charles Leo Putra (36) tewas di tangan kekasihnya, Fania Putri (25), setelah pertengkaran hebat di kos-kosan mereka di Baloi Blok V, Lubuk Baja, Batam, Kamis (3/4/2025) dini hari.

    Insiden berdarah ini terjadi sekitar pukul 03.53 WIB di lantai 2 kos-kosan tempat mereka tinggal.

    Nia, yang bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah tempat karaoke, mengaku kesal dengan kebiasaan pacarnya yang sering menggunakan uangnya untuk bermain judi slot.

    “Saya kesal uang saya dipakai buat main judi slot hingga saya kesal,” ujar Fania dengan penuh penyesalan saat diwawancarai oleh awak media, Kamis siang.

    Nia yang kalap dikuasai amarah melayangkan sebilah pisau dapur yang dipegangnya ke arah dada korban. Pisau itu menembus dada sebelah kiri di dekat jantung.

    Setelah menikam korban, Fania sempat membawa Charles ke Rumah Sakit Elisabet dengan harapan nyawanya masih bisa diselamatkan.

    Namun, takdir berkata lain. Sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tikaman yang menembus jantung.

    Nia mengaku mereka telah menjalin hubungan selama satu tahun. Selama itu, uang hasil kerjanya sebagai pemandu karaoke (LC) freelance, yang mencapai Rp 2 juta per bulan, sering digunakan oleh Charles untuk bermain judi slot.

    Kebiasaan ini membuat Nia merasa terbebani secara finansial dan emosional hingga akhirnya emosi memuncak pada malam kejadian.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polsek Lubuk Baja. Pihak kepolisian telah mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau dapur yang digunakan pelaku serta rekaman CCTV di tempat kejadian.

    Nia diamankan dan akan menjalani proses hukum sesuai peraturan yang berlaku.

  • Ternyata Cuma Omon-omon, Harga Tiket Pesawat Malah Melonjak Pasca Lebaran

    Ternyata Cuma Omon-omon, Harga Tiket Pesawat Malah Melonjak Pasca Lebaran

    GELORA.CO – Harga tiket pesawat mengalami lonjakan signifikan menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025.

    Berdasarkan pantauan pada 3 April 2025, harga tiket untuk beberapa rute domestik dan internasional melonjak tajam.

    Penerbangan dari Makassar (UPG) ke Jakarta (CGK) di kelas ekonomi mencapai Rp 3.161.000 per orang, sedangkan kelas bisnis dengan Batik Air untuk rute yang sama dibanderol hingga Rp 8.252.900 per orang.

    Sementara itu, untuk rute internasional, tiket Jakarta (CGK) – Paris (CDG) dengan Malaysia Airlines dibanderol Rp 8.879.500, sementara China Eastern Airlines menawarkan harga Rp 8.903.000, dan Qatar Airways mencapai Rp 9.328.900 per orang.

    Kondisi ini bertolak belakang dengan rencana pemerintah yang sebelumnya mengumumkan kebijakan diskon harga tiket pesawat dan penurunan tarif jalan tol guna mendukung kelancaran arus mudik.

    Presiden Prabowo Subianto pada 28 Februari 2025 menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan diskon tiket pesawat selama dua pekan menjelang dan sesudah Lebaran.

    “Kita juga mempersiapkan penurunan harga tiket pesawat selama dua minggu yang akan datang dan juga penurunan tarif jalan tol di beberapa ruas jalan utama di saat liburan Idul Fitri dan Hari Raya (Nyepi) yang waktunya kali ini sangat berdekatan,” ujar Prabowo dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, (28/2)

    Pemerintah saat ini masih merumuskan detail pelaksanaan kebijakan ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyebutkan bahwa diskon harga tiket pesawat kemungkinan besar akan serupa dengan yang diterapkan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, yaitu sekitar 10 persen.

    “Dalam hari besar keagamaan, stimulus kembali diberikan, yaitu diskon harga tiket pesawat sekitar 10 persen. Berlaku dua minggu, seminggu sebelum dan sesudah Lebaran,” ujar Airlangga dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    Namun, meskipun pemerintah telah merancang kebijakan stimulus, lonjakan harga tiket yang terjadi menunjukkan bahwa permintaan perjalanan udara masih melebihi kapasitas yang tersedia.

    Arus mudik Lebaran 2025 telah dimulai sejak 27 Maret, dengan puncaknya terjadi pada 28 Maret ketika jumlah penumpang mencapai 35.690 orang.

    Hingga 3 April 2025 pukul 08.30 WITA, telah tercatat 52 penerbangan dengan 1.692 penumpang dan 11,19 ton kargo. Sehari sebelumnya, pada 2 April 2025, terdapat 145 penerbangan dengan 20.608 penumpang dan 127,68 ton kargo.

    Secara keseluruhan, sejak 21 Maret hingga 2 April 2025, telah terjadi 2.687 penerbangan dengan rata-rata 207 penerbangan per hari. Jumlah penumpang selama periode tersebut mencapai 349.702 orang atau rata-rata 26.900 orang per hari, mengalami kenaikan sebesar 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Adapun volume kargo mencapai 4.096,76 ton dengan rata-rata 315,14 ton per hari, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 17,7% dibandingkan tahun lalu.

    Rute dengan permintaan tertinggi dalam arus mudik tahun ini adalah Jakarta, Surabaya, dan Kendari. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada Sabtu, 5 April 2025, dengan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 31.882 orang.

    Lonjakan harga tiket ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan perjalanan selama periode Lebaran.

    Meskipun pemerintah telah menyiapkan kebijakan diskon, ketersediaan extra flight sebanyak 72 penerbangan masih belum mampu sepenuhnya mengakomodasi lonjakan penumpang.

    Dengan tingginya harga tiket, masyarakat diharapkan merencanakan perjalanan mereka dengan lebih matang untuk menghindari beban biaya yang terlalu tinggi. (*)

  • Tidak Jelas yang Dituduhkan, Memalsukan atau Membuat Palsu

    Tidak Jelas yang Dituduhkan, Memalsukan atau Membuat Palsu

    GELORA.CO – UGM menjawab tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan alumni Rismon Sianipar kepada Joko Widodo.

    Pihak kampus juga menepis tudingan adanya upaya melindungi Presiden Indoensia ke-7 tersebut.

    UGM memastikan bahwa ijazah Jokowi asli, dengan memiliki data pendukung sampai dengan lulus dan diwisuda pada 1985.

    Guru Besar Hukum Pidana UGM, Marcus Priyo Gunarto, menilai tuduhan Rismon Hasiholabn Sianpar harus dibuktikan secara hukum.

    Ada dua tindakan pemalsuan dalam ranah hukum pidana, yakni membuat palsu dan memalsukan.

    membuat palsu, artinya dokumen asli tidak pernah ada namun pelaku membuat surat atau akta dalam hal ini ijazah, seolah-olah itu ada dan asli.

     “Itu namanya membuat palsu,” kata Marcus dikutip, Kamis, 3 April 2025 di laman UGM.

    Kemudian, tindakan memalsukan, dalam hal ini ijazah atau skripsi yang dulunya pernah ada, tetapi mungkin rusak atau hilang, kemudian membuat dokumen baru seolah-olah itu adalah asli.

    “Dua duanya adalah kejahatan, dan ada ancaman pidana. Ini (Rismon) tidak jelas yang dituduhkan, memalsukan atau membuat palsu,” ujarnya.

    Menurut dia, tuduhan ijazah palsu kepada Joko Widodo sangat lemah.

    UGM, khususnya di Fakultas Kehutananemiliki banyak data pendukung yang menunjukkan bahwa Joko Widodo pernah kuliah, pernah ujian, dan pernah ikut yudisium.

    “Yang bersangkutan pernah wisuda, dan ada berita acara yang menunjukkan peristiwa tersebut, maka ijazah memang pernah ada,” ujarnya.

    “Bisa dibuktikan dan dapat ditemukan di Fakultas Kehutanan,” tegasnya.

    Terkait dengan bukti fisik skripsi atau ijazah menggunakan font time new roman atau memiliki kemiripan dengan font, seharusnya  Rismon tidak hanya melihat dari skripsi atau ijazah milik Joko Widodo semata.

    Harus membandingkan dengan skripsi dan ijazah dengan lulusan Fakultas Kehutanan UGM lainnya.

    Bahkan membandingkan skripsi yang diterbitkan di Fakultas Kehutanan di tahun-tahun sebelum Joko Widodo Lulus.

    “Apakah kemudian yang memiliki kemiripan, lalu dianggap palsu semua? Itu kesimpulan bukan seorang akademisi,” ujar dia.

    “Karena skripsi maupun ijazah banyak ditemukan di UGM dengan menggunakan huruf time new roman atau huruf yang hampir mirip dengannya,” beber Marcus.

    Di sisi lain, Marcus sangat menyesalkan jika masih ada pihak membuat isu dan menuduh bahwa UGM melindungi Joko Widodo terkait kepemilikan ijazah dan skripsi palsu. Tuduhan itu sangat keliru.

    “Jika kemudian ada dugaan bahwa UGM melakukan perlindungan atau perbuatan seolah-olah hanya untuk kepentingan Joko Widodo, itu sangat salah dan gegabah,” ucap Marcus.

    Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta mengatakan, bahwa soal pengunaan font time new roman, pada sampul skripsi dan ijazah seperti yang dituduhkan Rismon, pada tahun itu sudah jamak mahasiswa menggunakan.

    Maupun, huruf yang hampir mirip dengannya, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan.

    “Bahkan ada di sekitar kampus, itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup), yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi,” ujarnya.

    “Fakta adanya mesin percetakan di sanur dan prima, juga seharusnya diketahui yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” ujarnya.

    Diketahui, sampul dan lembar pengesahan skripsi Joko Widodo dicetak di percetakan.

    Namun seluruh isi tulisan skripsi setebal 91 halaman, masih menggunakan mesin ketik.

    “Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan,” ucapnya. (*)

  • Ormas Bergaya Militer akan Disikat Habis

    Ormas Bergaya Militer akan Disikat Habis

    GELORA.CO – Advisor Defense Diplomacy Strategic Forum Mayjen TNI (Purn) Rodon Pedrason sempat menyinggung para organisasi masyarakat (ormas) yang menolak adanya dwifungsi namun bermain-main sebagai tentara dengan seragam militer. 

    Selain menyentil soal ormas yang berseragam militer, Rodon juga turut menyinggung soal dwifungsi TNI dalam pemerintahan dan isu soal pelarangan bagi eks prajurit TNI untuk berbisnis.

    Hal tersebut dia sampaikan saat hadir dalam rapat pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Komisi I DPR RI pada Senin (3/3/2025) lalu.

    Diketahui, Rodon diundang bersama Teuku Rezasyah perwakilan Indonesia Centre for Democracy Diplomacy and Defence serta Kusnanto Anggoro dari Centre for Geopolitics Risk Assessment.

    Pada kesempatan tersebut, Rodon lalu menyindir ormas-ormas yang kerap menggunakan seragam ala militer sebagai identitas mereka. Namun, di sisi lain banyak pihak justru menolak adanya keterlibatan anggota TNI di berbagai lapisan kehidupan masyarakat termasuk pemerintahan.

    “Nah ini lihat menurut saya munafik juga (saat) kita katakan enggak setuju militer terlibat di berbagai kehidupan sehari-hari tapi ormas-ormas berseragam ala militer (sampai) ada pangkatnya,” kata Rodon dikutip Monitorindonesia.com, Kamis (3/4/2025).

    “Ini mereka (anggota ormas) tiba-tiba dengan semua atribut itu bergaya ala militer. Tapi tiba-tiba muncul ada berita antagonis bahwa mereka enggak setuju militer ada di pemerintahan sementara mereka bermain seperti itu,” timpalnya.

    Rodon menegaskan bahwa pemerintah seharusnya bisa dengan tegas menumpas ormas-ormas yang memanfaatkan atribut militer sebagai identitas mereka. 

    “Kalau saya personal berpikir orang-orang seperti ormas ini kita tumpas saja tidak boleh berpakaian militer. Coba sama dengan orang ormas misal pakai atribut anggota DPR kan kita enggak terima. Orang (jadi) DPR begitu susah persyaratan kampanye segala macam tiba-tiba mereka menggunakan atribut itu,” beber Rodon.

    Menurutnya, orang yang menjadi tentara membutuhkan latihan yang tidak sebentar. Perlu latihan dasar empat tahun, kemudian ada pendidikan khusus perwira, ada sesko, ada juga Lemhanas untuk bisa kesitu.

    Lantas Rodon juga sempat menyampaikan perihal UU TNI terkait dengan jabatan yang bisa diisi oleh TNI. 

    Menurutnya, aturan tersebut harus diperbarui agar tak menimbulkan polemik.

    Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, menurut dia, TNI merupakan alat pertahanan negara yang menjaga tentang kepentingan nasional, yaitu tentang kedaulatan negara keutuhan wilayah dan keselamatan anak bangsa.

    Landasan hukum

    Penggunaan seragam bergaya militer oleh ormas di Indonesia memiliki landasan hukum yang kompleks. 

    Meskipun kebebasan berserikat dijamin oleh konstitusi, penggunaan seragam yang menyerupai seragam militer dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. 

    Hal ini berpotensi melanggar sejumlah peraturan perundang-undangan yang ada.

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk membubarkan ormas yang dianggap bertentangan dengan Pancasila dan mengancam keamanan negara. 

    Penggunaan atribut yang menimbulkan keresahan publik dapat menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan tindakan tegas.

    Berikut beberapa peraturan perundang-undangan yang relevan dalam konteks ini adalah:

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013: Meskipun tidak secara eksplisit melarang penggunaan seragam bergaya militer, undang-undang ini memberikan dasar bagi pemerintah untuk membubarkan ormas yang dianggap mengancam keamanan negara.

    Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017: Peraturan ini memperkuat kewenangan pemerintah dalam mengawasi dan membubarkan ormas yang melanggar hukum, termasuk yang menggunakan atribut provokatif.

    Pasal 59 Ayat 1b UU No. 17 Tahun 2013: Pasal ini melarang penggunaan atribut militer oleh warga sipil dan ormas, meskipun perlu konfirmasi lebih lanjut mengenai keberadaannya setelah perubahan UU.

    Peraturan Internal TNI: TNI memiliki peraturan yang melarang penggunaan seragam dan atribut militer oleh sipil, dengan sanksi bagi pelanggar.

    Sementara itu, penggunaan seragam bergaya militer oleh ormas tidak hanya menimbulkan pertanyaan hukum tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai implikasi sosial:

    Potensi Pelanggaran Hukum: Penggunaan seragam yang menyerupai seragam militer dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum, terutama jika menimbulkan keresahan masyarakat atau disalahgunakan untuk tujuan yang melanggar hukum.

    Ancaman Stabilitas: 

    Ormas yang menggunakan seragam bergaya militer dapat menciptakan kekhawatiran di masyarakat, terutama jika terkait dengan potensi kekerasan atau intimidasi.

    Penyalahgunaan Nama Baik: Penggunaan seragam yang mirip dengan seragam militer dapat memberikan kesan bahwa ormas tersebut memiliki dukungan dari institusi militer, yang dapat menyesatkan opini publik.

    Penegakan hukum terkait penggunaan seragam bergaya militer oleh ormas menjadi tanggung jawab beberapa pihak, termasuk:

    Kepolisian: Bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban umum dan menindak pelanggaran hukum yang terjadi.

    TNI: Memastikan bahwa peraturan internal terkait penggunaan atribut militer diikuti oleh masyarakat.

    Pemerintah: Melalui Kementerian Dalam Negeri, pemerintah memiliki kewenangan untuk mengawasi dan mengambil tindakan terhadap ormas yang melanggar hukum.

    Dengan adanya berbagai regulasi dan kewenangan penegakan hukum yang ada, penggunaan seragam bergaya militer oleh ormas di Indonesia menjadi isu yang perlu ditangani dengan serius. 

    Kejelasan regulasi dan penegakan hukum yang konsisten sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga stabilitas sosial. (*)